• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT SENTRIFUGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT SENTRIFUGE"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PENGGUNAAN

ALAT SENTRIFUGE

1.

Nyalakan alat sentrifuge

2.

Siapkan sampel yang akan disentrifuge (sampel larutan)

3.

Isi tabung sentrifuge dengan sampel

4.

Masukkan tabung sentrifuge yang berisi sample ke dalam

alat sentrifuge dan atur keseimbangannya.

5.

Atur kecepatan putaran (rpm) dan tentukan waktu yang

dibutuhkan (menit)

6.

Sentrifuge sampel hingga waktu yang telah ditentukan

7.

Keluarkan tabung sentrifuge setelah alat sentrifuge berhenti

(2)

PROSEDUR PENGGUNAAN

ALAT STIRER

1.

Nyalakan alat stirer

2.

Siapkan sampel yang akan distirer

3.

Masukkan pengaduk magnetik dan sampel ke dalam

labu Erlenmeyer

4.

Letakkan Labu Erlenmeyer di atas stirer

5.

Atur kecepatan putaran (rpm) untuk memulai

pengadukan

6.

Aduk sampel hingga proses pengadukan dianggap

selesai

7.

Hentikan proses pengadukan dengan mengatur

kecepatan putaran menjadi nol

8.

Angkat labu Erlenmeyer dari stirer setelah pengaduk

magnetik berhenti berputar.

(3)

DAFTAR ALAT LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

NO NAMA ALAT MERK UKURAN JUMLAH KET.
(4)

DAFTAR PEREAKSI

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

NO NAMA PEREAKSI 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Alkohol 50 %

Asam klorida (HCl) 0,5 M Asam klorida (HCl) 0,1 M Amonium Hidroksida (NH4OH)

Aquadest

Amonium Molibdat 0,1 M Bauchardat

Bromin 0,1 N CuSO4 0,1 M

Dragendroof Etanol 95 % Fehling A Fehling B Flouroglucin FeCl3

Fenol H2SO4 5 %

Iodium

Kalim Iodida (KI) ),1 M Kloroform

Kloralhidrat KOH 10 % Luff

Lieberman Mollise Mayer Metanol

Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 M Natrium Hidroksida (NaOH) 1 M Timbal asetat (CH3COO(Pb)) 0,1 M

(5)

PROSEDUR PENGGUNAAN

EKSIKATOR

1.

Siapkan sample yang akan dikeringkan (ekstrak

yang agak kental)

2.

Simpan diwadah cawan porselin

3.

Masukkan kedalam eksikator dan tutup rapat

(6)

PROSEDUR PENGGUNAAN

ALAT SENTRIFUGE

1.

Siapkan sample uji (sample larutan)

2.

Siapkan alat sentrifuge dan tabung

sentrifuge

3.

Isi tabung sentrifuge dengan sample uji

(maximal 15 ml)

4.

Masukkan tabung sentrifuge yang berisi

sample kedalam sentrifuge dan atur

keseimbangannya.

5.

Atur kecepatan putaran (Rpm)

6.

Tentukan waktu yang digunakan (menit)

dan juga menyalakan sentrifuge.

7.

Keluarkan

tabung

tersebut

setelah

(7)

PROSEDUR PENGGUNAAN

STIRER

1.

Siapkan sample uji (sample partisis

cair-padat))

2.

Siapkan stirrer, pengaduk magnetic dan labu

Erlenmeyer

3.

Masukkan pengaduk magnetic dan sample uji

kedalam labu Erlenmeyer

4.

Letakkan Labu Erlenmeyer diatas stirer

5.

Atur kecepatan putaran (Rpm) dan juga untuk

mulai pengadukan

(8)

PROSEDUR PENGGUNAAN

EKSIKATOR

1.

Siapkan sample yang akan dikeringkan

(ekstrak yang agak kental)

2.

Simpan diwadah Cawan porselin

(9)

DAFTAR ALAT LABORATORIUM FITOKIMIA

(10)

42 43 44 45

Seperangkat alat rotavapor Timbangan

UV 254 UV 366

(11)

DAFTAR PEREAKSI LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

NO NAMA PEREAKSI JUMLAH KET.

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Alkohol 50 %

Asam klorida (HCl) 0,5 M Asam klorida (HCl) 0,1 M Amonium Hidroksida (NH4OH) Aquadest

Amonium Molibdat 0,1 M Bauchardat

Bromin 0,1 N CuSO4 0,1 M Dragendroof Etanol 95 % Fehling A Fehling B Flouroglucin FeCl3

Fenol H2SO4 5 % Iodium

Kalim Iodida (KI) ),1 M Kloroform

Kloralhidrat KOH 10 % Luff Lieberman Mollise Mayer Metanol

(12)

PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

1. Siapkan pisau silet, gelas arloji, jarum preparat, pinset dan gabus, gelas benda

(objek gelas) dan gelas penutup preparat (dec gelas)

2. Sisipkan bagian tanaman yang akan diamati dalam gabus, kecuali bagian tanaman

yang keras dan berukuran besar.

3. Letakkan gabus / bagian tanaman diantara ibu jari dan telunjuk, lalu iris dengan

seksama ke arah dalam dan setipis mungkin.

4. Pindahkan irisan ke gelas arloji berisi air sebelum preparat mengering.

5. Letakkan irisan diatas gelas benda dengan bantuan jarum preparat, dan beri

setetes air kemudian tutup dengan gelas penutup secara hati-hati. Untuk menutup

irisan, letakkan gelas penutup membentuk suatu sudut dengan menyentuh

tetesan air pada satu sisi. Rendahkan penutup dengan perlahan agar tidak

terdapat gelembung udara pada preparat. Jangan sampai ada cairan di atas gelas

penutup dan gelas benda, cairan yang berlebih dibersihkan dengan kertas saring /

kertas tissu.

6. Letakkan preparat yang akan diperiksa di atas meja benda mikroskop, nyalakan

mikroskop (mikroskop listrik) atau cari cahaya (mikroskop cahaya) dan atur

diafragma.

7. Amati dengan menggunakan lensa obyektif perbesaran terkecil terlebih dahulu,

geser preparat ke kiri / ke kanan atau menggunakan pengarah halus agar

memperoleh gambar yang jelas, bila gambar tidak tampak atau terlalu kecil, putar

revolver dan pindahkan lensa obyektif dengan perbesaran yang lebih besar.

Perbesaran 100 kali hanya dapat digunakan dengan menambahkan minyak imersi

diatas gelas penutup benda (dec gelas).

8.

Jangan memutar pemutar kasar bila menggunakan lensa obyektif perbesaran kuat

agar tidak merusak lensa obyek atau dec gelas.

9.

Sebelum mengeluarkan gelas benda kembalikan lensa obyektif ke perbesaran

terkecil, dan matikan lampu mikroskop.

(13)

PEMBUATAN PREPARAT

1. Siapkan pisau silet, gelas arloji, jarum preparat, pinset

dan gabus, gelas benda (objek gelas) dan gelas penutup

preparat (dec gelas)

2. Sisipkan bagian tanaman yang akan diamati dalam

gabus, kecuali bagian tanaman yang keras dan

berukuran besar.

3. Letakkan gabus / bagian tanaman diantara ibu jari dan

telunjuk, lalu iris dengan seksama ke arah dalam dan

setipis mungkin.

4. Pindahkan irisan ke gelas arloji yang berisi air sebelum

preparat mengering.

5. Letakkan irisan diatas gelas benda dengan bantuan

jarum preparat, dan beri setetes air kemudian tutup

dengan gelas penutup secara hati-hati. Untuk menutup

irisan, letakkan gelas penutup membentuk suatu sudut

dengan menyentuh tetesan air pada satu sisi.

Rendahkan penutup dengan perlahan agar tidak terdapat

gelembung udara pada preparat. Jangan sampai ada

cairan di atas gelas penutup dan gelas benda, cairan

yang berlebih dibersihkan dengan kertas saring / kertas

tissu.

Lab. Farmakognosi - Fitokimia

(14)

PROSEDUR PENGGUNAAN MIKROSKOP

1. Letakkan preparat yang akan diperiksa di atas meja benda mikroskop 2. Nyalakan mikroskop (mikroskop listrik) atau cari cahaya (mikroskop

cahaya) dan atur diafragma.

3. Amati dengan menggunakan lensa obyektif perbesaran terkecil terlebih dahulup

4. Geser preparat ke kiri / ke kanan atau menggunakan pengarah halus agar memperoleh gambar yang jelas

5. Putar revolver dan pindahkan lensa obyektif dengan perbesaran yang lebih besar, bila gambar terlalu kecil. Perbesaran 100 kali hanya dapat digunakan dengan menambahkan minyak imersi diatas gelas penutup benda (dec gelas).

6. Jangan memutar pemutar kasar bila menggunakan lensa obyektif perbesaran kuat agar tidak merusak lensa obyek atau dec gelas. 7. Sebelum mengeluarkan gelas benda kembalikan lensa obyektif ke

perbesaran terkecil.

8. Matikan lampu mikroskop, bersihkan mikroskop serta lensa-lensa

dan masukkan ke dalam lemari.

(15)

PROSEDUR PENGGUNAAN MIKROSKOP FOTO

1.

Tekan tombol ON untuk menyalakan mikroskop, dan

hubungkan mikroskop foto dengan komputer.

2.

Letakkan preparat yang akan diperiksa di atas meja obyek

preparat mikroskop

3.

Gunakan lensa obyektif perbesaran terkecil terlebih dahulu

4.

Geser preparat ke kiri/kanan atau menggunakan pengarah

halus agar memperoleh gambar yang jelas

5.

Putar revolver dan pindahkan lensa obyektif dengan

perbesaran yang lebih besar, bila gambar terlalu kecil.

Perbesaran 100 kali hanya dapat digunakan dengan

menambahkan minyak imersi di atas gelas penutup benda

(dec gelas).

6.

Amati gambar preparat di komputer, kemudian di “capture”.

7.

Setelah selesai, putuskan sambungan mikroskop dengan

komputer

8.

Keluarkan gelas obyek dari mikroskop, lalu kembalikan lensa

obyektif ke perbesaran terkecil.

9.

Tekan tombol OFF untuk mematikan lampu mikroskop dan

bersihkan mikroskop serta lensa-lensanya. Letakkan kembali

mikroskop pada posisi semula.

(16)

PROSEDUR PENGGUNAAN

SPEKTROFOTOMETER

1.

Nyalakan spektrofotometer.

2.

Tentukan panjang gelombang yang akan

digunakan.

3.

Tentukan satuan konsentrasi yang digunakan

4.

Siapkan blanko dari sampel yang akan diukur.

5.

Set blanko

6.

Masukkan sampel.

7.

Catat absorban yang dihasilkan.

(17)

PROSEDUR PENGGUNAAN

SPEKTROFOTOMETER

1.

Nyalakan spektrofotometer.

2.

Stand by-kan 30 menit

3.

Tentukan

panjang

gelombang

yang

akan

digunakan.

4.

Tentukan satuan konsentrasi yang digunakan

5.

Siapkan blanko dari sampel yang akan diukur.

6.

Set blanko

7.

Masukkan sampel.

8.

Catat absorban yang dihasilkan.

PROSEDUR PENGGUNAAN

SPEKTROFOTOMETER

1.

Nyalakan spektrofotometer.

2.

Stand by-kan 30 menit

3.

Tentukan

panjang

gelombang

yang

akan

digunakan.

4.

Tentukan satuan konsentrasi yang digunakan

5.

Siapkan blanko dari sampel yang akan diukur.

6.

Set blanko

7.

Masukkan sampel.

(18)

PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSTIK SIMPLISIA

GOLONGAN TANIN

Prosedur Kerja :

1. Lakukan Pemeriksaan Mikroskopik serbuk simplisia uji golongan tanin berikut :

 Psidii Folium / Daun Jambu Biji /Psidium guajava L.

 Sappan Lignum / Kayu Sappan/Caesalpinia sappan L.

 Polyanthi Folium / Daun Salam/Syzygium polyanthum (Wight) Walp.

 Anacardiae Cortex / Kulit Jambu Mede/Anacardium occidentale.

 Granati Cortex / Kulit Batang Delima/Punica granatum L.

 Catechu / Gambir/Uncaria gambir (Hunter) Roxb. dengan cara :

Letakkan serbuk simplisia diatas objek gelas, tetesi dengan kloralhidrat, fiksasi dengan api kecil, tutup dengan dek gelas dan amati dibawah mikroskop. Gambarkan bentuk fragmen yang diamati.

2. Periksa pula Makroskopik dan organoleptik beberapa haksel simplisia uji golongan tanin.

3. Lakukan Identifikasi tannin seperti pada reaksi identifikasi berikut :

a. Serbuk simplisia + larutan FeCl3, positif katekol bila warna hijau, dan pirogalol bila berwarna biru

b. Serbuk simplisia + larutan Brom, positif katekol bila terbentuk endapan, dan pirogalol tidak terdapat endapan.

c. Serbuk simplisia + larutan Kalium ferrisianida + amoniak terjadi warna coklat

(19)

PERCOBAAN

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK SEDIAAN JAMU

Prosedur Kerja :

1. Keluarkan seluruh bahan jamu dari kemasannya kemudian timbang berat

totalnya.

2. Amati satu persatu simplisia yang ada dengan menggunakan kaca

pembesar dan pisahkan menurut jenis simplisianya serta timbang beratnya

masing-masing.

3. Gambar dan foto sampel yang diamati.

4. Bandingkan hasil pengamatan dengan haksel pembanding.

5. Hitung persentase masing-masing simplisia dalam jamu

6. Tulis klasifikasi, kandungan kimia dan khasiat dari masing-masing

simplisia yang ada pada sampel.

PERCOBAAN

IDENTIFIKASI JAMU SECARA KROMATOGRAFI KERTAS

1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan

2. Timbang ekstrak jamu dan ekstrak pembanding masing-masing ± 2 gram

3. Larutkan ekstrak jamu dan ekstrak pembanding dengan metanol masing-masing

3 ml (HATI-HATI…..!!! Gunakan masker),aduk dan saring.

4. Gunting kertas dengan ukuran 3 x 10 cm dan buat garis penotolan, dan garis

batas eluen dengan pensil. Pada bagian atas kertas saring dibuat lubang dan

diberi benang. Totolkan ekstrak jamu dan ekstrak pembanding pada kertas

saring yang telah tersedia

5. Masukkan ujung kertas saring ke dalam chamber yang telah diisi dengan metanol

(kertas saring tidak menyentuh dasar chamber), kemudian amati pergerakan

metanol pada kertas saring hingga batas jarak tempuh

6. Angkat dan keringkan dengan menggunakan hair dryer

7. Amati lembaran kertas pada pendeteksi lampu UV 254, dan 366 nm serta

pereaksi semprot, (perhatian: “Jangan menggunakan asam sulfat”)!

8. Bandingkan penampakan noda yang terdapat pada ekstrak pembanding dengan

ekstrak jamu dan perhatikan ada tidaknya kesamaan pada noda yang tampak.

(20)

1.

Rangkaikan alat refluks berupa kondensor, water

bath, panel pemanas dan sumber air mengalir

2.

Hubungkan sumber air mengalir dengan sumber

listrik

3.

Masukkan sampel yang akan direfluks ke dalam

labu alas bulat ± ¾ volume labu

4.

Hubungkan labu alas bulat dengan pipa kondensor

dan masukkan ke dalam water bath

5.

Isi water bath dengan air lalu hubungkan panel

pemanas dengan sumber listrik untuk

memanaskan air hingga mendidih

6.

Refluks sampel selama ± 2 jam

7.

Setelah selesai, lepaskan panel pemanas dari

sumber listrik

8.

Lepaskan hubungan labu alas bulat dengan pipa

kondensor

9.

Tuang sampel yang telah direfluks ke dalam wadah

untuk pengerjaan lebih lanjut

(21)

1.

Rangkaikan rotavapor berupa alat penguap,

water bath, labu penampung pelarut dan pompa

vakum

2.

Hubungkan water bath dan pompa vakum

dengan sumber aliran listrik

3.

Masukkan sampel yang akan diuapkan ke dalam

labu alas bulat ± ¾ volume labu

4.

Hubungkan labu alas bulat dengan pipa

kondensor pada alat penguap

5.

Isi water bath dengan air lalu tekan tombol ON

untuk memanaskan air hingga ± 10

o

C di bawah

titik didih pelarut pada sampel

6.

Jalankan pompa vakum, pelarut pada sampel

akan menguap karena putaran labu yang

dibantu oleh pemanasan dari water bath dan

penurunan tekanan oleh pompa vakum dan

tertampung pada labu penampung

7.

Volume sampel dalam labu alas bulat dapat

ditambah melalui pipa pengisap pada ujung

kondensor

8.

Setelah selesai, tekan tombol OFF pada water

bath dan pompa vakum

9.

Lepaskan hubungan labu alas bulat dengan pipa

kondensor

10.

Tuang sampel yang telah diuapkan ke dalam

wadah untuk pengerjaan lebih lanjut

Referensi

Dokumen terkait

Penerima penghargaan bagi Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan (PPST) Tingkat Nasional adalah Teguh Haryanto dari Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Penerima penghargaan

Ketiga , Persoalan hukum tentang HAKI di Indonesia sangatlah rumit dengan segala persoalan yang ada. Hal ini dikarenakan masing-masing pihak tidak memahami hak dan

Pada penampak bercak Liebermann- Burchard dihasilkan bercak dengan warna merah kecoklatan pada UV 366 sedangkan pada vanillin-H2SO4 menghasilkan bercak dengan

Materi pembelajaran menulis yang ditulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu paragraf naratif, deskriptif, dan ekspositif. Metode pembelajaran menulis

Pembimbing akademik diharapkan memiliki akses informasi yang luas, khususnya terhadap sarana/prasarana atau fasilitas lain yang dapat membantu menyelesaikan masalah

Oleh karena permasalahan tersebut maka PT S membutuhkan sistem informasi yaitu management control system untuk menghasilkan solusi bisnis yang terdiri dari

milik sendiri

Tulang temporal ini tersusun oleh tiga bagian yaitu: tulang squamosum melindungi bagian lateral otak, pada bagian inferior dari tulang ini terdapat fossa, yaitu