• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Fisika Dasar I Acara I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Fisika Dasar I Acara I"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ACARA III

VISKOSITAS ZAT CAIR

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan Praktikum

Menentukan koefisien Viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan hukum Stokes

2. WaktuPraktikum

Senin, 18 Mei 2015

3. Tempat Praktikum

Laboratorium Fisika Dasar Lantai II, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Alat-alat Praktikum

a. Gelas ukur 2000 ml berisi zat cair

b. Jangka sorong

c. Penggaris

d. Pipet tetes

e. Stopwatch

f. Penjepit bola plastik

g. Neraca ohauss

h. Gelas ukur 5 ml

i. Saringan

2. Bahan-bahan Praktikum

a. Bola plastik

b. Zat cair minyak

C. LANDASAN TEORI

Viskositas (kekentalan) dari suatu zat cair adalah suatu ukuran besarnya tegangan

geser (shear stress) yang di perlukan untuk menghasilkan suatu satuan kepesatan geser

(2)

padat dan cair yang terjadi sewaktu zat padat pada (Bahan zat padat) menjadi lembek

sebelum menjadi zat cair sewaktu dipanaskan. Tidak semua bahan zat padat mengalami

vase viskos sebelum menjadi cair. Viskositas tak lain adalah membicarakan masalah

gesekan anatara bagian-bagian atau lapisan-lapisan cairan atau fluida pada umumnya

yang bergerak satu terhadap yang lain. Tentu gesekan atau hambatan ditimbulkan oleh

gaya tarik menarik antara molekul lainnya (Soedjono, 1999 : 45).

Suatu fluida yang bergerak akan mengalami gesekan internal yang biasa disebut

sebagai viskositas. Hal ini terjadi baik dalam gas maupun cairan yang terjadi karena

lapisan fluida saat untuk menjaga aliran fluida konstan. Laju fluida bergantung pada

viskositas fluida, perbedaan tekanan dan dimensi dari tabung. Untuk aliran zat cair dalam

pipa kapiler berlaku rumus poiseulle, yaitu:

? = ? ?

??

?ƞ?

Dengan Q volume cairan yang mengalir per detik, ∆P beda tekanan antara ujung-ujung

pipa, ƞ viskositas zat cair, rjari-jari dalam penampang pipa, e panjang pipa, agar rumus

poiseullu berlaku, letak pipa haruz horizontal. Persamaan dapat disederhanakan menjadi

(Hikam, 1996 : 14-15).

ƞ = ? ? ? ?

?

? ? ?

Dari eksperimen, orang mendapatkan bahwa untuk zat cairan kental tegangan

geser berbanding lurus dengan laju perubahan regangan geser. Jadi dapat kita tuliskan

bahwa tegangan geser memiliki persamaan sebagai berikut :

? = ƞ∆? ?

Denganƞ adalah konstanta pembanding yang disebut koefisien viskositas dan ∆? adalah

perubahan volume fluida (Sutrisno, 1997 : 230).

Viskositas cairan yang juga dapat ditentukan berdasarkan hukum stokes. Hukum

stokes berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair. Benda bulat dengan radius r

dan d, yang jatuh karena gaya gravitasi fluida dengan rapat dm, akan dipengaruhi rapat

(3)

dalam medium ada gaya gesek, yang makin besar bila kecepatan benda jatuh tetap, V

menurut George E. Stokes untuk benda bulat tersebut besarnya gaya gesek pada

kesetimbangan :

ƞ = ? ?

? (? ? ? )

? ?

rumus ini berlaku apabila jari-jari benda relatif besar dibandingkan dengan jarak antar

molekul dari fluida (Sukardjo, 2002 : 153)

D. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Menentukan massa jenis bola plastik yang digunakan dengan menimbang pada neraca

dan mengukur diameternya sesuai dengan petunjuk asisten. Ukur juga massa jenis

fluida (zat cair) menggunakan aerometer atau dapat juga menggunakan prinsip

penentuan massa jenis bola plastik.

2. Menjatuhkan bola didalam tabung yang berisi zat cair yang akan diselidiki setelah

mencapai kecepatan termal (stasioner), catat waktu tempuh dari waktu yang sudah

ditentukan oleh asisten yang bersangkutan.

3. Mengulangi Langkah-langkah tersebut beberapa kali menurut petunjuk asisten dan

dengan menggunakan persamaan viskositas sebelumnya, tentukanlah viskositas zat

cair.

4. Melakukan kembali prosedur 1 s/d 3 di atas untuk zat cair yang berbeda.

E. HASIL PENGAMATAN

1. Table massa bola (mb) dan diameter bola (db)

No mb (kg) ? ?? ? db (m) ? ?? ?

1 9,8 x10? ? 25,7 x 10? ?

2 9,9 x10? ? 25,5 x 10? ?

3 9,8 x10? ? 25,7 x 10? ?

4 9,9 x10? ? 25,8 x 10? ?

5 9,8 x10? ? 25,6 x 10? ?

(4)

7 9,9 x10? ? 25,8 x 10? ?

8 9,9 x10? ? 25,6 x 10? ?

9 9,8 x 10? ? 25,8 x 10? ?

10 9,7 x 10? ? 25,6 x 10? ?

98,4 x ? ?? ? 256,9 x ? ?? ?

2. Table massa gelas ukur minyak (mg), massa gelas ukur + minyak (mgm)

No Mg (kg) ? ?? ? Mgm (kg) ? ?? ?

1 10,9 x 10? ? 15,3 x 10? ?

2 10,9 x 10? ? 15,2 x 10? ?

3 10,9 x 10? ? 15,2 x 10? ?

4 10,9 x 10? ? 15,2 x 10? ?

5 10,9 x 10? ? 15,4 x 10? ?

6 10,9 x 10? ? 15,4 x 10? ?

7 10,9 x 10? ? 15,2 x 10? ?

8 10,9 x 10? ? 15,3 x 10? ?

9 10,9 x 10? ? 15,3 x 10? ?

10 10,9 x 10? ? 15,4 x 10? ?

109 x ? ?? ? 152,9 x ? ?? ?

3. Volume minyak yang digunakan Vm = 5 ml

∆Vm= ?

? . 0,1 (skala terkecil)

= 0,05 ml

4. Table waktu jatuh bola plastik pada jarak (h) = 0,3 m dalam fluida minyak (tm)

No Tm (s)

1 1,50

2 1,60

3 1,90

(5)

5 1,60

6 1,55

7 1,35

8 1,35

9 1,35

10 1,50

15,40

F. ANALISIS DATA

1. Menghitung massajenis bola

a. Menghitung diameter rata-rata bola plastik

d̅b = ∑? ?

?

= ? ? ? ,?? ? ?? ?

? ?

= 25,7 x 10? ?meter

No db (m) (db – d̅b)? m

1 25,7 x 10? ? 0

2 25,5 x 10? ? 4 x 10? ?

3 25,7 x 10? ? 0

4 25,8 x 10? ? 1 x 10? ?

5 25,6 x 10? ? 1 x 10? ?

6 25,8 x 10? ? 1 x 10? ?

7 25,8 x 10? ? 1 x 10? ?

8 25,6 x 10? ? 1 x 10? ?

9 25,8 x 10? ? 1 x 10? ?

10 25,6 x 10? ? 1 x 10? ?

(6)
(7)

mb = (?? ? ± ∆mb) kg

= (9,84 ± 5,35) kg

= (9,84 x 10?5 ± 5,35 x 10?5) kg

c. Menghitung volume bola plastic

v̅b = ? ?̅b 3

6

= 3,14 x (25,7 x 10 ?3

)3

6

= 8883 x 10?9? 3

= 8,8 x 10?6? 3

∆v̅b = √3∆?

?̅b x vb

= ? 3? 1,1? 10 ?4

25,7?10?3x 8,8 x10

?6

= ? ?13? 10?3?x 8,8 x10?6

= 13 x 10?3 x 8,8 x10?6

= 115,4 x 10?9? 3

= 1,2 x 10?6? 3

Vb = (v̅b ± ∆Vb) ? 3

= (8,88 x 10?6 ± 1,2 x 10?7) ? 3

d. Menghitung massa jenis bola

ρ̅b = ? ̅b ?̅b

(8)

= 1108,12 ? ?

a. Menghitung massa jenis minyak (ρm)

1. Menghitung massa gelasukur + minyak (Mgm)

(9)

M̅ gm = ∑? ? ?

?

= 152,9 ? 10 ?3

10

=15,3 x10?3kg

ΔMgm = ?∑(? ? ? ? ? ̅? ? )2

?1

= ?7? 10 ?8

9

= 7,8 x 10?9 Kg

Mgm = (M̅ gm ±ΔMgm)

= (15,3 x 10?3± 7,8 x 10?9) Kg

2. Menhitung massa jenis gelas ukur (Mg)

No Mg (Kg) (Mg - M̅ g)? kg

1 10,9 x 10?3

1 X 10?10

2 10,9 x 10?3 1 X 10?10

3 10,91 x 10?3 1 X 10?10

4 10,9 x 10?3

1 X 10?10

5 10,9 x 10?3 1 X 10?10

6 10,9 x 10?3 1 X 10?10

7 10,9 x 10?3

1 X 10?10

8 10,9 x 10?3

1 X 10?10

9 10,9 x 10?3 1 X 10?10

10 10,9 x 10?3

1 X 10?10

(10)

M̅ g= ∑? ? ?

=? ? ? ,? ? ? ?

? ?

? ?

=10,91 x 10? ? kg

ΔMg = ? ∑(? ? ? ?? ?)

? ? ?

= ? ? ? ? ?? ?

?

= 3,16 x 10?4 kg

Mg = ( M̅ g ±ΔMg ) kg

= (10,91 x 10?3± 3,16 x 10?4) kg

3. Menghitung massa minyak ( Mm )

M̅ m = M̅ gm – M̅ g

= 15,3 x 10?3– 10,91 x 10?3

= 4,39 x 10?3 kg

ΔMm = ? (ΔMgm)? + (ΔMg)?

= ? (7,8x10? ?)? + (3,16x10? ?)?

= 8,4 x 10?8kg

Mm = ( M̅ m ±ΔMm ) kg

= (4,39 x 10?3± 8,4 x 10?8) kg

4. Menentukan massa jenis minyak (ρm)

Vm = 5 ml

Vm = 5 cm3

(11)

ρm = ? ? ? ?

= ? ,? ??? ?

? ?

?? ? ?? ?

= 878 Kg/m3

ΔVm = 0,1 ml

= 0,1 cm3

= 1 x 10?7m3

ρmΔ = ? (ΔMm)2? (ΔVm)2

(Ṁm))2 ? (? ? )2 x ρm

=?? ,? ?? ?? ?

? ,? ?? ?? ? ? ?

?? ? ?? ?

?? ? ?? ? ? 878

= 0,01 x 878

= 8,7 Kg/m3

ρm = ( ρm ±Δρm ) kg/m3

= ( 878 ± 8,7 ) kg/m3

3. Menghitung waktu tempuh bola dalam waktu sekon (s)

a. Menghitung waktu tempuh bola dalam minyak

No tm (s) (tm-t̅m)2

1 1,50 40 x 10?4

2 1,60 64 x 10?4

3 1,90 144 x 10?4

4 1,45 49 x 10?4

5 1,60 64 x 10?4

6 1,55 9 x 10?4

7 1,35 289 x 10?4

(12)

9 1,35 289 x 10?4

10 1,50 4 x 10?4

15,15 (s) 1205 x ? ?? ?

Tm = ∑??

?

= ? ? ,? ?

? ?

= 1,52 sekon

Δtm = ?∑(?? ? ?̅? )2

? ?1

Δtm = ?1205? 10 ?4

9

= 11,6 x 10?2sekon

= 0,11 sekon

tm = ( t̅m ± Δtm) sekon

= ( 1,52 ± 0,11 ) sekon

4. Menghitung koefisien viskositas fluida (η)

a. menghitung koefisien viskositas minyak (ƞm)

massa jenis total minyak ( ρtm )

ρtm = (ρb –ρm)

= 1108 – 878

= 230 kg/m3

∆ρtm = ? (∆? ? + ∆? ? )2

= ? ((155,2) + (8,7)2)

= 155,04 kg/m3

(13)

= (230 ± 1551,04) kg/m3

Menentukan koefisien viskositas minyak (ƞm)

(14)

G. PEMBAHASAN

Dari percobaan praktikum menentukan kekentalan atau viskositas zat cair yang telah

di tentukan, didapatkan hasil yang dapat dijadikan patokan dalam pembahasan. Pengaruh

anatara diameter terhadap kecepatan bola saat dijatuhkan ialah smakin besar diameter bola,

maka semakin cepat bola jatuh. Namun, hal tersebut sangat bergantung pada massa bola itu

sendiri. Jika ada bola yang bermassa berbeda dijatuhkan pada zat cair, maka bola yang

bermassa paling besar yang akan mengalami kecepatan paling besar. Hal ini terjadi karena

berat benda akan dipengaruhi oleh kecepatan gavitasi bumi. Sehingga benda yang memiliki

massa yang besar akan memiliki berat yang besar pula dan memiliki percepatan dan

kecepatan menjadi yang besar.

Pengaruh kekentalan terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin kental suatu zat

cair atau fluida, maka daya untuk memperlambat suatu jatuhnya bola semakin besar,

sehingga semakin kental suatu zat cair, semakin lambat pergerakan benda yang jatuh

didalamnya. Sebaliknya, semakin encer suatu zat cair atau fluida, maka semakin cepat benda

yang dijatuhkan kedalamnya. Sementara pengaruh massa suatu benda yang dijatuhkan

kedalam zat cair atau fluida terhadap keceptan jatuhnya bola ialah semakin besar massa

benda tersebut, maka semakin besar pula jatuhnya benda tersebut. Dari sini dapat

disimpulkan bahwa massa suatu benda yang dijatuhkan kedalam zat cair (fluida) bebanding

lurus terhadap kecepatan jatuhnya bola tersebut dalam fluida (zat cair).

Adapun hubunga antara viskositas dengan kelajuan benda yaitu semakin besar

kelajuan benda maka dapat dipastikan bahwa menilai koifisien viskositas semakin kecil.

Demikian sebaliknya, semakin kecil kecepatan atau kelajuan suatu benda, maka nilai

koefisien viskositstnya semakin besar, sehingga nilai viskositas berbanding terbalik dengan

kelajuan benda. Dalam percobaan yang dilakukan, ada banyak faktor yang menjadi penyebab

kekurangan. Salah satu cotoh, dimana dalam percobaan menentukan viskositas ini dilakukan

oleh beberapa orang. Hal ini berpengaruh pada hasil percobaan, misalnya dalam menghitung

dan mencatat waktu tempuh benda dalam fluida. Bisa saja seorang praktikan terlalu cepat

menekan tombol stopwatch sehingga waktu yang tercatat tidak sesuai dengan waktu yang

sebenarnya dan yang satunya lagi mungkin tercatat lebih lambat dalam menekan stopwatch

sehingga sudah melewati target atau sasaran. Akibatnya hasil yang didapatkan tidak sesuai

(15)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis data didapatkan bahwa koefisien viskositas

minyak adalah 0,42 pa.s sedangkan diameter (db) dan massa bola adalah masing-masing 25,7

X 10-3 dan 9,84 X 10-3 kg, sehingga dapat diketahui bahwa koefisien viskositas (ƞm) dari

minyak atau fluida lebih besar dari massa maupun diameter bola dalam hal ini dapat

disimpulkan bahwa fluida atau koefisien viskositas dari minyak akan mampu menghambat

dari lajunya bola plastik, atau daya tekan dari fluida lebih besar dari daya tekan bola.

H. KESIMPULAN

1. Kesimpulan

a. Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam fluida, maka kecepatan

benda semakin besar pula, begitupun dengan massanya.

b. Semakin kental suatu zat cair ( fluida ), maka semakin lambat kecepatan bola yang

jatuh di dalamnya, dan sebaliknya semakin encer suatu zat cair maka kecepatan

atau kelajuan dari bola tersebut akan semakin cepat.

c. Koefisien viskositas minyak (ηm) lebih besar dari pada diameter (db) dan massa

bola (mb) sehingga fluida dapat menghambat jatuhnya bola.

2. Saran

Pada praktikum menentukan koefisien kekentalan atau viskositas dari suatu zat

cair ini, bahan acuan yang digunakan hanya berupa minyak kelapa tanpa adanya

bahan pembanding lainnya ( seperti oli, air, dan lainnya ) sehingga kami tidak dapat

melihat atau mengetahui perbedaan koefisien viskositas dari setiap fluida secara

langsung, maka dari itu diharapkan untuk praktikum selanjutnya hal tersebut dapat

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Hikam, Muhammad. 2005. Eksperimen Fisika Dasar. Jakarta : Pranada Media

Soedjono, Peter. 1999. Fisika Dasar. Jakarta : Penerbit Andi Sukardjo

Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Jakarta : Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan percobaan mengenai “Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis” kami simpulkan bahwa, perubahan ketinggian minyak goreng dengan minyak tanah

Pada saat penambahan dan pengurangan beban, praktikan mengukur massa beban pada setiap perubahan massa, yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan gaya dalam

Perbandingan ketinggian kedua cairan setelah ditambahkan 2 tetes minyak goreng jelantah atau minyak goreng baru pada 15 ml minyak goreng jelantah dengan 40 ml

Jelaskan prosedur percobaan dari praktikum viskositas dan tuliskan tujuan dari praktikum tersebut,

Kekentalan atau viskositas merupakan suatu sifat dari cairan yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida yang berhubungan erat dengan

Viskositas adalah perlawanan yang diadakan suatu zat cair (fluida) terhadap gerak suatu lapisan (bagian) zat itu terhadap lapisan kain didalam zat aliran itu yang

Bola baja dengan massa m diletakkan pada sebuah magnet dinamis (electromagnet),ketika arus dihentikan karena adanya pengaruh gaya gravitasi bumi atau gaya berat sebesar F = W = m.g

Persamaan di atas akan diverifikasi (diuji) dengan menggunakan system benda seperti pada gambar yang terdiri dari kereta dinamika dengan massa di atasnya, dan satu atau