• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut Dengan Menggunakan Foto Wajah Berbasis Desktop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut Dengan Menggunakan Foto Wajah Berbasis Desktop"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

REVIEW JURNAL 1 -

ACEP ZAENAL [14-191]

Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut Dengan

Menggunakan Foto Wajah Berbasis

Desktop

(Studi kasus pada sebuah Salon)

I Made Jaya Swastika, I Putu Bayupati, I Ketut Adi Purnawan

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik,

Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia .

(3)

LATAR BELAKANG

 Komputer menjadi barang yang umum dimiliki oleh seseorang, tetapi masih sedikit aplikasi komputer yang dapat membantu meningkatkan pelayanan pada sebuah salon.

 Tidak sedikit orang yang sering merasa kecewa karena hasil potongan rambut yang mereka dapatkan karena mereka tidak dapat membayangkan sebelumnya bagaimana jika model rambut tersebut ada di wajah mereka.

(4)

TUJUAN PENELITIAN

(5)

DATA YANG DIGUNAKAN

 Data tentang model potongan rambut, seperti potongan rambut pendek pada rambut wanita.

 Data tentang bentuk wajah seperti bentuk wajah oval, lonjong, bulat, dan lancip.

(6)

METODE YANG DIGUNAKAN

Computer Vision

Meliputi Pengolahan Citra (Image Processing) dan Pengenalan Pola ((Pattern Recognition),

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut menggunakan media kamera webcam pada sebuah perangkat komputer yang berfungsi untuk mengambil gambar wajah user

(8)

KESIMPULAN

 Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut menggunakan media kamera

webcam untuk mengambil gambar wajah user.

 Proses selanjutnya adalah proses untuk menentukan atau memilih model rambut yang cocok untuk wajah user tersebut pada image box.

 Output dari aplikasi ini berupa file gambar yang disimpan di dalam

folder pada komputer dan bisa ditampilkan kembali dalam bentuk foto yang sudah diedit.

(9)

REVIEW JURNAL 2 -

M.SATRIO BUDIHARJO [14-068]

Rancangan Aplikasi Pengenalan Wajah

Dengan Algoritma Eigenface

Kelvin Permana Arbi

Universitas Satya Negara

(10)

Hasil

Resolusi Gambar Rendah

Pengenalan Wajah

(11)

Pengenalan

Wajah Solusi

Algoritma

Eigenface

Fungsi

Untuk mengambil keputusan menyamakan citra wajah yang ditangkap kamera saat masuk dengan

(12)

DATA YANG DIGUNAKAN

Pengolahan Citra Digital

Konversi Citra True Color

Menjadi Citra Grayscale

(13)

METODE YANG DIGUNAKAN

Algoritma

Eigenface

Membandingkan Kode Wajah

(14)

HASIL & KESIMPULAN

Jika intensitas

cahayanya tinngi, maka

semakin tinggi Nilai

(15)

REVIEW JURNAL 3 -

HENDI SUHENDI [14-090]

Sistem Pakar Penataan Rambut Berdasarkan Bentuk

Wajah Menggunakan Metode

Certainty Factor

Winda Roseriza

(16)

ABSTRAK(1)

Seiring bergantinya tahun, jaman pun ikut berganti dan tumbuh berkembang pesat. Saat sekarang ini penampilan sangatlah berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Penampilan yang menarik dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Certanty Factor.

(17)
(18)

METODE YANG DIGUNAKAN

Metode Certainty Factor :

1) Inputan yang dimasukan dalam sistem ini adalah karakteristik wajah yang dimiliki user. Setiap inputan yang dimasukan dipengaruhi oleh dua bagian, yaitu

Measure Of Belief dan Measure Of Disbelief

2) Measure Of Belief merupakan nilai kepastian dari sebuah karakteristik. Untuk mendapatkan nilai MB digunakan rumus sebagai berikut :MB[P, E1 ^ E2] = MB[P, E1] + MB[P, E2]*(1 – MB[P, E1])

3) Measure Of Disbelief merupakan nilai

ketidakpastian dari sebuah karakteristik. Untuk mendapatkan nilai MD digunakan rumus sebagai berikut : MD[P, E1 ^ E2] = MD[P, E1] + MD[P, E2]*(1 – MD[P, E1])

(19)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian ini ditujukan untuk menghitung akurasi dari

aplikasi yang dibuat.

Tahapan yang dilakukan dalam pegujian ini adalah dengan

menjawab pertanyaan yang terdapat pada aplikasi ini,

kemudian dihitung akurasi kesesuaian karakteristik yang

dimiliki user dengan data karakteristik setiap bentuk wajah.

(20)

KESIMPULAN

Pada penelitian ini berhasil menerapkan metode

Certainty Factor

(CFs) dalam membangun aplikasi

penataan rambut berdasarkan bentuk wajah

(21)

REVIEW JURNAL 4 -

OKI FERNANDES [14-336]

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Rambut

Manusia Dengan Menerapkan

Metode Simple Additive

Weighting (SAW)

Fitriani

Prodi Teknik Informatika

STIMIK Budi Darma, Medan

(22)

LATAR BELAKANG

Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.

(23)

TUJUAN PENELITIAN

 Menentukan jenis rambut manusia dengan metode simple additive weighting.

 Menerapkan metode simple additive weighting dalam penentuan jenis rambut manusia.

(24)

DATA YANG DIGUNAKAN

Data peserta atau data alternatif

(25)

METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.

(26)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan sistem yang lama.

Kriteria Penentuan Jenis Rambut

C1 = Rambut Kering (rambut mudah patah, rambut tampak bercabang, rambut mudah kusut dan terlihat kusam)

C2 = Rambut Normal (rambut subur halus dan lembut, rambut bercahaya dan mudah ditata, rambut tidak cepat kotor)

(27)

KESIMPULAN

 Dengan adanya proses pembobotan penetuan jenis rambut mausia maka akan mempermudah dengan menerapkan metode Simple

Additive Weighting.

 Penerapan metode Simple Additive Weighting dalam penentuan jenis rambut manusia lebih mudah Karena penyelesaiannya cukup

sederhana.

 Perancangan perangkat lunak sistem pendukung keputusan untuk

menentukan jenis rambut manusia diperlukan adanya metode Simple Additive Weighting dan didalam penginputan serta pemrosesan

(28)

REVIEW JURNAL 5 -

DILLA NOVIANTI [14-023]

Sistem Pakar Penataan Warna Rambut Berdasarkan

Warna Kulit Menggunakan Metode

Certainty Factor

Pada Suzan Salon

Evilina, Niken

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

(29)

LATAR BELAKANG

 Kesalahan perempuan dalam memilih tatanan rambut adalah lebih memperhatikan tatanan rambut yang sedang trend tanpa memperhatikan warna kulit.

 Dari berbagai tatanan rambut tersebut tentu saja tidak semua cocok untuk setiap kepala,wajah dan tentu saja warna kulit, ada beberapa tatanan rambut yang jika diaplikasikan pada warna kulit tertentu akan membuat penampilan kurang menarik. Beruntung jika tatanan rambut tersebut sesuai, jika tidak maka akan timbul kekecewaan dan itu dapat menurunkan rasa kepercayaan diri sendiri.

(30)

 Membangun sistem penataan rambut berdasarkan warna kulit menggunakan metode Certainty Factor.

 Memberikan formulasi bentuk saran bagi perempuan untuk

(31)

 Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui bentuk wajah tersebut adalah metode Certainty Factor.

 Metode Certainty Factor merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesis)yang diambil berdasarkan bukti atau penilaian pakar.

 Secara konsep, Certainty Factor merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam mengambil

keputusan.

(32)

HASIL DAN PEMBAHASAN (1)

1.Tahap Awal Penelitian

Tahap awal penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi pada suatu masalah. Tahap ini dilakukan agar peneliti benar-benar dapat menemukan masalah ilmiah. Tahap ini dibangun berdasarkan rumusan masalah yang didasari atas latar belakang masalah.

2. Studi Literatur

Studi literatur merupakan bagian dari tahap awal penelitian. Tahap ini dilakukan dengan cara mempelajari aspek-aspek yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya adalah mencari data karakteristik warna kulit, jenis warna kulit, bentuk tatanan rambut, serta mempelajari metode yang digunakan dalam penelitian ini.

3. Wawancara

Wawancara merupakan tahap kedua dalam tahap awal penelitian. Tahap ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pakar yang berhubungan dengan bentuk wajah dan tatanan rambut.

4. Rekayasa Perangkat Lunak

Sekuensial Linear Setelah tahap awal penelitian dilakukan, maka tahap selanjutnya yaitu membangun perangkat lunak dari penelitian ini, dimana rekayasa perangkat lunak yang digunakan adalah sekuensial linear, yang urutannya terdiri dari analisis, desain, kode, dan tes.

5. Tahap Analisis

Pada tahap analisis, hal yang dilakukan adalah mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dirancang dan dibangun lalu mendeskripsikan kebutuhan fungsional dan non fungsional dari rekayasa perangkat lunak tersebut.

6. Tahap Desain

(33)

HASIL DAN PEMBAHASAN (2)

7. Tahap Kode

Setelah desain dirancang, tahap selanjutnya adalah tahap kode (pembuatan program. Tahap ini merupakan tahap utama karena pada tahap inilah proses pembangunan sistem yang dapat menyelesaikan masalah dan mengolah datadata yang telah terkumpul.

8. Tahap Test

Tahap terakhir pada rekayasa perangkat lunak ini adalah test. Pada tahap ini setelah menerjemahkan desain perangkat lunak ke dalam bahasa pemograman selesai dilakukan, maka dilakukan fungsi testing atau percobaan sistem terhadap hasil analisis.

9. Mengunakan Sistem

(34)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian sistem pakar penataan rambut berdasarkan bentuk wajah menggunakan metode Ceratinty Factor ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini berhasil menerapkan metode Certainty Factor dalam membangun aplikasi penataan warna rambut berdasarkan warna kulit dengan menggunakan data karakteristik warna kulit yang mana di setiap karateristik memiliki nilai mb dan md, kemudian menentukan nilai CF dari hasil mb dan md terbesar, dari hasil nilai CF tersebut dapat menentukan jenis warna kulit.

(35)

REVIEW JURNAL 6 -

ZAENUL AFIF [14-004]

Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Rambut

Menggunakan Basis Aturan

(Rule Base Reasoning)

dengan Metode

Forward Chaining

Imam Husni Al Amin, Suhartono

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Stikubank, Semarang

(36)

 Masalah rambut yang paling umum ditemui terkait dengan kerontokan rambut akut atau penipisan rambut secara perlahan.

 Disamping itu, ada beberapa orang yang bisa mengalami kelainan-kelainan helai rambut, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas di luar ruangan yang berlebihan, dan jarang disebabkan oleh abnormalitas bawaan.

 Tahapan pertama dalam menentukan strategi perawatan yang tepat adalah dengan menentukan penyebab pasti kerusakan rambut dan berdasarkan pemeriksaan mendalam terhadap riwayat pasien.

(37)

TUJUAN PENELITIAN

 Untuk mengetahui diagnosa kerusakan rambut

 Memberikan solusi kepada user atau penderita kerusakan rambut

(38)
(39)

METODE YANG DIGUNAKAN

Forward Chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.

(40)

KESIMPULAN

 Sistem pakar ini dapat membantu peran pakar dalam proses mendeteksi kerusakan rambut, memberikan solusi kepada user atau penderita kerusakan rambut dan bagaimana cara perawatan yang harus dilakukan apabila mengalami kerusakan rambut.

(41)

REVIEW JURNAL 7 -

ALEK PERMANA [14-095]

Aplikasi Model Rambut Pria Berbasis Android Dengan

Teknologi

Face Detection

Studi Kasus

Menn Barber Shop

Avi Aziz Permono, Sri Kurniasih, Ady Purna Kurniawan

Program Studi D3 Manajemen Informatika,

Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

(42)

LATAR BELAKANG

 Pada kebanyakan Barber shop dan salah satunya barber shop MENN

Bandung, katalog yang mereka sediakan hanya menggunakan

majalah atau gambar-gambar pada dinding Barber shop mereka.

 Pada metode ini (katalog majalah atau gambar dinding) masih

terdapat beberapa kekurangan karena untuk melakukan pencarian model potongan rambut pelanggan harus melihat satu per satu

(43)

TUJUAN PENELITIAN

Sebagai solusi membantu dan mempercepat dalam pencarian model rambut.

 Dapat membantu memberikan solusi pilihan model rambut yang sesuai dengan bentuk muka.

(44)

DATA YANG DIGUNAKAN

(45)

METODE YANG DIGUNAKAN

(46)

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Setelah dilakukan uji coba pemakaian aplikasi model rambut berbasis android dengan teknologi face detection untuk mengetahui model rambut yang cocok dengan berbagai macam bentuk wajah.

 Aplikasi ini diketahui bahwa user atau pemakai sistem tidak mengalami kesulitan konsultasi dalam menjalankan aplikasi sistem pakar ini.

(47)

KESIMPULAN

(48)

Gambar

gambar model rambut yang cocok.
•Gambar  Kurang Tajam • Kurang Cemerlang

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memhamai secara umum sistem administrasi negara, khususnya di Indonesia ; pendekatan sistemik,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prosedur operasional standar make up room di Hotel Daima Padang 100% telah dilakukan dari 3 orang roomboy telah

 Arah aliran air tanah pada kondisi hujan dan tidak hujan mengalir dari titik 5 (pemukiman) menuju titik 1 (TPA), sehingga TPA Rasau Jaya tidak mempengaruhi

Justeru, kajian ini bertujuan mengkaji dan mengenal pasti nilai-nilai uslub baginda berkomunikasi dengan para sahabat dan menganalisis pendekatan hadith tersebut

Oleh sebab itu, dibutuhkan perancangan kampanye sosial pendidikan seks dari orang tua kepada anak usia dini untuk mempermudah dan meyakinkan orang tua dalam memberikan

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Handoko (2011) yang mengatakan bahwa bila tingkat stres rendah atau tidak ada maka pekerjaan tersebut tidak

Perwujudan citra perempuan dalam aspek fisik pada tokoh Gadis Liontin Naga yaitu digambarkan sebagai gadis yang memiliki usia tujuh belas tahun, memiliki kulit berwarna