• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun Sirih (Piper BetleL)Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMANegeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun Sirih (Piper BetleL)Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMANegeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun Sirih (Piper BetleL)Dalam

Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi

SMANegeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa

Kabupaten Aceh Timur

Siti Meutia Salihati1 1

Dosen Program Studi Keperawatan STIKes Bina Nusantara

ABSTRAK

Keputihan merupakan sekresi vagina abnormal pada wanita. Yang disebabkan oleh infeksi dan disertai dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar. Menurut WHO 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalam hidupnya.

Sirih yang nama latinnya Piper Betle L mempunyai kandungan kimia yang dapat mengobati keputihan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri TentangDaun Sirih (Piper Betle L)Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Dalam penelitian pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sebanyak 63 orang.

Penelitian ini dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswiSMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur yang berjumlah 63 orang, dapat disimpulkan pengetahuan remaja putri tentang daun sirih (Piper Betle L) dalam penanganan penyakit keputihan (Fluor Albus) pada siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah Cukup (68,3%).

Hal ini mungkin dikarenakan mereka mengenal jenis dan khasiat daun sirih tetapi mereka kurang memahami bagaimana penggunaan daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan.

Kata Kunci : Remaja Putri, Daun Sirih, Penyakit Keputihan

PENDAHULUAN

Wanita memiliki tubuh yang kompleks dan mengalami proses anatomi, fisiologi, dan reproduksi selama kehidupannya, mulai masa kanak-kanak, kemudian tumbuh menjadi remaja dan dewasa. Bersamaan dengan itu tumbuh dan berkembang pula organ-organ tubuhnya

sebagai seorang wanita yang sempurna (Kasdu, 2005).

(2)

maternitas dan kesehatan wanita menawarkan kombinasi unik tantangan dan kesempatan. Perawat di tantang untuk mengasimilasi pengetahuan dan pengembangan keterampilan teknis dan berfikir kritis yang diperlukan untuk mengapliksaikan pengetahuan tersebut ke dalam praktik. Setiap wanita menghadirkan tantangan baru karena kebutuhannya harus diidentifikasi dan dipenuhi (Bobak, 2005).

Saat pubertas pada perempuan biasanya terjadi perubahan sistem reproduksi perempuan. Berkembangnya seks sekunder dan primer yang berkarakteristik adalah sebagai akibat pengaruh hormon estrogen. Tanda pubertas eksternal dilihat dari puting dan payudara yang berkembang dan matang (Price, 2006).

Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Salah satu gejala terjadinya kelainan atau penyakit pada organ reproduksi adalah keputihan. Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Dalam keadaan normal, getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Sedangkan dalam keadaan patologis akan sebaliknya, terdapat cairan berwarna, berbau, jumlahnya banyak dan disertai gatal dan rasa panas atau nyeri, dan hal itu dapat dirasa sangat mengganggu. Semua wanita dengan segala umur dapat mengalami keputihan (Ratna, 2010).

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vagina abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat penderita buang air kecil. Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita, tidak banyak wanita yang tau apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng karena akibatnya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian (Putri, 2013).

(3)

keputihan (Siti, 2009). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh donatila tahun 2011 menunjukkan hasil bahwa angka kejadian penyakit keputihan di tingkat SMA sangat tinggi (96,6%), sebagian siswi memiliki pengetahuan menjaga kebersihan eksterna yang buruk (82,8%).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 20 siswi putri di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur, 16 dari 20 siswi mengalami penyakit keputihan dan 13 dari 20 siswi tidak mengerti tentang manfaat daun sirih terhadap pengobatan penyakit keputihan. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman remaja putri tentang pengobatan keputihan dengan menggunakan terapi pengobatan herbal, sehingga penyakit keputihan dianggap sebagai penyakit biasa.

Sirih yang nama latinnya Piper Betle L mempunyai kandungan kimia. Bagian yang digunakan adalah daun, getah dan minyaknya. Selain dapat mengobati keputihan, daun sirih juga berhasiat untuk berbagai macam penyembuhan lainnya seperti: obat bisul, hidung berdarah (mimisan), radang selaput lendir mata, trachoma, mulut berbau, gigi goyah, gusi bengkak, radang tenggorokan, encok, jantung berdebar-debar, kepala pusing, terlalu banyak keluar air susu, batuk kering, demam nifas dan sariawan (Donita, 2011)

Sirih merupakan salah satu jenis tanaman asli Indonesia, bentuk pohonnya menjalas dan biasanya menumpang pada pohon lain, seperti rambutan, nangka atau tubuhan besar lainnya. Sirih termasuk keluarga dari

(Piperaceae). Sirih atau yang memiliki nama latin Piper Betle L/ Chaciva Aurculata Miqini merupakan salah satu tanaman yanng sangat populer di Indonesia dan menjadi salah satu tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Sirih memiliki banyak sekali jenis, diantaranya adalah sirih jawa, sirih merah, sirih cengkeh, sirih kuning dan masih banyak lagi jenis sirih lainnya yang juga kaya akan manfaat. Di dalam daun sirih banyak sekali mengandung zat– zat seperti fenil, minyak atsiri, propana, estragol, kavicol, hidroksivakol, kavibetol, pati, terpennena, diastase, tanin, cadinene, cyneole, allylpyrokatekol, seskuiterpena dan beberapa kandungan zat lain yang memang dibutuhkan oleh tubuh kita (Tata, 2012).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya (Notoadmodjo, 2005).

(4)

Remaja adalah sebutan yang diberikan pada sekelompok orang yang berada pada umur antara 14 - 17 tahun, mereka berada yang ada pada golongan ini mempunyai kecendrungan lebih menonjolkan keakuannya. Bisa juga dikatakan orang dalam golongan umur ini sedang dalam pencarian jati diri (Ghozally, 2007).

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10 - 13 tahun dan berakhir pada usia 18 - 22 tahun (Notoatdmojo, 2007). Menurut Soetjiningsih (2004) Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita (Wijayanti, 2009). Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan. Jika slimatau lendir ini tidak terlalu banyak, tidak menjadi persoalan. Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat–alat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005).

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vagina abnormal pada wanita. Keputihan yang

disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat penderita buang air kecil. Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita, Tidak banyak wanita yang tau apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng karena akibatnya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian (Putri, 2012).

Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual. Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora doderleins)(Anita, 2013).

(5)

hormonal seperti pil KB. Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). Keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal, Keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina (Anita, 2013).

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka), sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacaraadat rumpun Melayu (dibuka pada web: http://id.wikipedia. org/wiki/Sirih).

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran

pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap (Tata,2011).

Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yg terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun.

METODE PENELITIAN

(6)

yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antara variable dalam suatu populasi. Survey mengumpulkan informasi dari pengetahuan dari remaja putri. Survey yang akan di laksanakan adalah dengan cara menyebar angket kepada setiap responden.

1.Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono (2004), dalam Aziz (2007). Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas. Dikatakan bersifat terbatas jika jumlah individu dalam populasi tersebut dapat di hitung, dan dikatakan bersifat tidak terbatas dalam arti tidak dapat ditentukan individu atau objek dalam populasi tersebut.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas dua yang ada di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh TimurSampel.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan kriteria remaja akhir (16-19 tahun).

Rumus untuk menentukan besar sampel menurut Notoatmodjo (2002) adalah

n = . . . ( ) . .

ket :n = besar sampel N = Besar populasi

Z = nilai standar normal untuk α = 0.05 (1.96)

p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50 %

q = (100% - p)

= tingkat signifikasi (d= 0.05)

n = .( , ) . , . ,

( , ) ( ) .( , ) . , . , n

= = 63 orang

Dari tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling ini maka diperoleh jumlah sampel dari 192 responden menjadi 63 sampel dengan kriteria:

- Siswi wanita yang mengalami keputihan

- Tidak ada penyakit penyertanya - Bersedia menjadi responden

c. Hasil Penelitian

(7)

Albus) pada siswi SMA Negeri 1 idi RayeuPeudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Jenis Daun Sirih Pada

Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur.

Kategori Frekuensi menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuantentang jenis daun sirih yang diketahui oleh remaja putri adalah baik yaitu sebanyak 39 orang (61,9%).

Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kandungan Daun Sirih

Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa

Dari tabel distribusi diatas menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuantentang Kandungan daun sirih yang diketahui oleh remaja putri

adalah baik yaitu sebanyak 30 orang (47,6%).

Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Daun Sirih Pada

Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur

Kategori Frekuensi menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuantentang manfaat daun sirih yang diketahui oleh remaja putri adalah kurangyaitu sebanyak 38 orang (60,3%).

Tabel 5.4: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun sirih (Pipel

(8)

Timuradalah cukupyaitu sebanyak 43 orang (68,3%).

d. Pembahasan

1. Pengetahuan Remaja Tentang Jenis Daun Sirih

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data mayoritas pengetahuantentang jenis daun sirih yang diketahui oleh remaja putri adalah baik (61,9%). Hal ini dikarenakan responden bisa menjawab dengan benar hampir seluruh pertanyaan dari kuisioner tentang jenis daun sirih. Responden mengetahui beragam jenis daun sirih yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan teori yang mengemukakan dimana daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yang terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun. Seperti yang dikemukakan oleh Tata (2011) menyatakan bahwa ada banyak jenis sirih yang ada sekarang ini, seperti sirih hijau, sirih merah, sirih belanda dan beberapa jenis sirih yang dijadikan sebagai tanaman hias.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur, pengetahuan siswi tentang jenis daun sirih yang mereka ketahui adalah baik. Hal ini mungkin dikarenakan umur mereka yang tergolong dalam tahap

remaja dan bisa juga dikarenakan mereka banyak mendapatkan informasi dari media cetak ataupun elektronik, sehingga mereka paham akan jenis daun sirih yang ada di Indonesia.

2. Pengetahuan Remaja Tentang Kandungan Daun Sirih

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data mayoritas pengetahuantentang kandungan yang ada didalam daun sirih yang diketahui oleh remaja putri adalah baik (47,6%). Hal ini dikarenakan responden bisa menjawab dengan benar hampir seluruh pertanyaan dari kuisioner tentang kandungan yang ada didalam daun sirih yang berfungsi sebagai pengobatan dari penyakit keputihan. Keputihan yang merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan.

Didalam daun sirih terkandung eugenol yang memiliki sifat antifungal. Dengan sifat antifungal ini, daun sirih dapat digunakan untuk menghambat tumbuh dan berkembangnya yeast (sel tunas) dari Candida albicans.

(9)

3. Pengetahuan Remaja Tentang Manfaat Daun Sirih

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data mayoritas pengetahuantentang manfaat dar daun sirih yang bermanfaat dalam penanganan penyakit keputihan (Fluor Albus) yang diketahui oleh remaja putri adalah kurang (60,3%). Hal ini dikarenakan hampir sebagian responden tidak dapat menjawab dengan benar seluruh pertanyaan dari kuisioner tentang manfaat daun sirih terhadap pengobatan penyakit keputihan.

Remaja tidak mengetahui bahwa sirih dapat digunakan untuk keputihan. Sirih yang nama latinnya Piper betle L mempunyai kandungan kimia minyak atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol, karvakol), zat samak. Bagian yang digunakan adalah daun, getah dan minyaknya. Khasiat daun sirih sebagai salah satu obat untuk mengobati keputihan teruji secara klinis di berbagai bidang kesehatan. Pemanfaatan sirih bisa tunggal atau dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya.

4. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun sirih (Pipel Betle L) Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 63 orang responden terkait dengan pengetahuan remaja putri tentang daun sirih (pipel betle l) dalam penanganan penyakit keputihan (fluor albus) pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukupyaitu sebanyak 43 orang (68,3%).

Hal ini dikarenakan responden hanya mampu menjawab hanya sebagian dari 15 pertanyaan tentang pemanfaatan daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan.

Keputihan merupakan salah satu masalah bagi kaum wanita karena keberadaannya membuat tidak nyaman dan sangat menggannggu aktivitas. Keputihan sendiri berupa cairan yang tidak sewajarnya, dan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hampir semua wanita pernah mengalami penyakit keputihan, baik wanita dewasa, usia lanjut bahkan kanak-kanak.

Manfaat daun sirih untuk keputihan Sirih yang nama latinnya Piper betle L mempunyai kandungan kimia minyak atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol, karvakol), zat samak. Bagian yang digunakan adalah daun, getah dan minyaknya. Khasiat daun sirih sebagai salah satu obat untuk mengobati keputihan teruji secara klinis di berbagai bidang kesehatan.

(10)

pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.

Sedangkan menurut peneliti setelah melakukan penelitian pada 63 orang responden pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur, pengetahuan siswi pemanfaatan daun sirih (pipel betle l) dalam penanganan penyakit keputihan (fluor albus) Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukup. Hal ini mungkin dikarenakan mereka mengenal jenis dan khasiat daun sirih tetapi mereka kurang memahami bagaimana penggunaan daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan.

A. PENUTUP

a. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 63 orang responden diperoleh hasil yaitu pengetahuan remaja putri tentang daun sirih (pipel betle l) dalam penanganan penyakit keputihan (fluor albus) pada siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukupyaitu sebanyak 43 orang (68,3%), pengetahuan Baik 30,2 % dan pengetahuan Kurang 1,6%. Angka ini menjelaskan bahwa pemahaman remaja tentang kegunaan sirih masih sangat kurang, responden kurang mengetahui bahwa sirih sangan bermanfaat dalam pengobatan penyakit keputihan.

2. Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Jenis Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur menunjukkan

pengetahuan Baik 31,9%, pengetahuan Cukup 30,2% dan pengetahuan Kurang 7,9%.

3. Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kandungan Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timurmenunjukkan penegtahuan Baik 47,6%, pengetahuan Cukup 36,5% dan pengetahuan Kurang 15,9%.

4. Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timurmenunjukkan pengetahuan Baik 6,3%, pengetahuan Cukup 33,3% dan pengetahuan Kurang 60,3%.

b. Saran

1. Bagi tempat penelitian

(11)

2. Bagi institusi

Diharapkan kepada institusi untuk lebih memperbanyak buku-buku di perpustakaan khususnya buku tentang manfaat tanaman herbal dalam penanganan penyakit serta buku-buku yang menerangkan tentang masalah kesehatan reproduksi wanita untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa\i dan untuk memudahkan dalam mencari informasi dalam melakukan penelitian.

3. Bagi Responden

Disarankan kepada seluruh responden untuk menggali pengetahuan, khususnya terhadap kesehatan reproduksi sehingga remaja mampu mengenal dan mengetahui bagaimana penanganannya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan penelitian tentang kesehatan reproduksi khususnya penyakit keputihan (Fluor Albus) dengan menambahkan informasi-informasi terbaru dan dengan penemuan-penemuan terbaru yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam penatalaksanaan pengobatan terhadap penyakitnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, D. (2003).Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual. 2003.LKiS : Jogjakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta

Bobak. (2005). Asuhan Keperawatan

Maternitas, EGC: Jakarta.

Dina hastini (2012),Pencegahan dan

pengobatan penyakit

keputihan.http://bebaskeputiha n.blogspot.com/2009/12/pence gahan-keputihan.html. Di akses pada tanggal 26 Mei 2013.

Donita, (2011), cara mengobati keputihan. di buka pada web: http://seo-mercon.blogspot.com/2012/03/ cara-mengobati-keputihan-dengan-daun.html, di akses pada tanggal 26 Mei 2013

Ghozallly Fitri R. (2007). Memahami Perkembangan Psikologi Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Hidayat, A.Aziz Alimul. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock. (2002). Psikologi

Perkembangan.(Edisi 5).

Jakarta: Erlangga.

Kasdu dini. (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. (Edisi 1). Jakarta: Puspa Swara.

Mubarok. (2006).Ilmu Keperawatan

Komunitas 2. Jakarta: Sagung

(12)

Notoadmodjo Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadmodjo Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta. Salemba Medika.

Price Silvia A. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.(Edisi 6). Jakarta: EGC.

Sarwono Sarlito W. (2006). Psikologi

Remaja. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Prawirohardjo (2005), Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, yayasan bina pustaka, Jakarta.

Tata gunawan (2011),Manfaat Daun Sirih

Untuk Obat

Tradisional http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/03/ morfologi-dan-kandungan-daun-sirih.html

Wijayanti daru, (2009), Fakta Penting Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita, jogyakarta, book marks

_____. (2010). keputihan .di buka pada web

http://id.wikipedia.org/wiki/ke putihan . diakses pada tanggal 27 mei 2013

_____. (2007). Manfaat daun sirih. Di

buka pada web

http://id.wikipeidia.

Gambar

tabel distribusi

Referensi

Dokumen terkait

auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan

Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi melalui supervise akademik adalah 79,38 kategori “cukup”,sedangkan pada siklus II nilai

Dengan kekuatan-Nya juga penulis telah dapat menyelesaikan kegiatan karya tulis yang tertuang dalam skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Conceptual

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas II SDN Wiyung 1 Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Aktivitas guru selama proses

Y : Pola makan yang saya sudah lakukan memang untuk 4 sehat 5 sempurna belum diterapkan dengan baik, karena misalnya sayur saya biasa makan sayur mungkin seminggu sekali karena

Visoko radioaktivni odpadki ali VRAO K tej vrsti radioaktivnih odpadkov uvrščamo izrabljeno jedrsko gradivo IJG Mele, 2013, vendar le takrat, ko ga ne nameravamo več predelati

Sesak nafas atau dispnea adalah perasaan sulit bernafas dan merupakan gejala yang sering di jumpai pada penderita bronkhitis.. Tanda objektif yang dapat di amati

a) Pelanggaran: Pelaku perdagangan orang, dengan merekrut sembilan TKI yang diduga ilegal. Benediktus Bliti, warga Lewomada merekrut dua orang wanita untuk bekerja di Papua