• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi Perbaikan Website Perpustakaan Dan Arsip Daerah Malang Menggunakan Pendekatan Human Centered Design (HCD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rekomendasi Perbaikan Website Perpustakaan Dan Arsip Daerah Malang Menggunakan Pendekatan Human Centered Design (HCD)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

140

Rekomendasi Perbaikan Website Perpustakaan Dan Arsip Daerah Malang

Menggunakan Pendekatan

Human Centered Design

(HCD)

Aldy Rakhman Kurniawan1, Yusi Tyroni Mursityo2, Hanifah Muslimah Az-Zahra3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1akun.aldykurniawan@gmail.com, 2yusi_tyro@ub.ac.id, 3hanifah.azzahra@ub.ac.id

Abstrak

Website perpustakaan dan arsip Daerah Malang adalah salah satu bentuk layanan dari Pemerintah Kota Malang khususnya dibawah tanggung jawab Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang. Terdapat penelitian pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang diketahui bahwa terdapat pemasalahan

usability pada website yang dimilikinya, sehingga hal tersebut berpengaruh pada tingkat kinerja serta layanan yang masih dibawah harapan pengguna. Metode yang digunakan pada menelitian ini yaitu pendekatan Human Centered Design (HCD) yang melibatkan pengguna pada tahapan-tahapan yang dilakukan. HCD memiliki tahapan yang akan dibahas meliputi memahami dan menentukan konteks penggunaan, kebutuhan pengguna, solusi perancangan, dan evaluasi desain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan purwarupa dengan penerapan pendekatan HCD memiliki nilai usability

yang lebih baik dari website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang saat ini. Pada aspek efektivitas mengalami peningkatan, pada website saat ini dikategorikan normal sedangkan rancangan purwarupa dikategorikan good. Pada aspek efisiensi, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas mengalami pengurangan waktu dan hasil kuesioner meningkat. Sehingga pengguna tidak terlalu membutuhkan sumber daya lebih dalam mengerjakan tugas. Pada aspek kepuasan mengalami peningkatan, skor yang didapat pada website saat ini dapat dikategorikan poor dan tidak dapat diterima, sedangkan skor pada purwarupa dapat dikategorikan excellent dan dapat diterima oleh pengguna.

Kata kunci: human centered design, HCD, material design guidelines, system usability scale, SUS, usability, usability testing, user interface, website

Abstract

The library and archive website of Malang Region is one form of service from the Malang City Government especially under the responsibility of the Malang City Library and Archives Service. There is research on the Department of Library and Archives of the City of Malang, it is known that there are usability problems on the website they have, so that it affects the level of performance and services that are still below the user's expectations. The method used in this study is a Human Centered Design (HCD) approach that involves users at the stages carried out. HCD has the steps to be discussed, including understanding and specify context of usage, user requirement, design solutions, and design evaluation. The results of this study indicate that the prototype design with the application of the HCD approach has a better usability value than the current Malang Library and Archive website. In the aspect of effectiveness has increased, the website is currently categorized as normal while the prototype design is categorized as good. In the aspect of efficiency, the time needed to do the task has decreased time and the results of the questionnaire increased. So that the user does not need more resources to do the task. In the aspect of satisfaction has increased, the score obtained on the website today can be categorized as poor and unacceptable, while the score on the prototype can be categorized as excellent and can be accepted by the user.

Keywords: human centered design, HCD, material design guidelines, system usability scale, SUS, usability, usability testing, user interface, website

1. PENDAHULUAN

Sebuah organisasi semakin lama

(2)

tersebut karena sebagai pendukung bagi organisasi demi mencapai tujuan organisasi tesebut. Bahkan dengan pesatnya perkembangan teknologi, berbagai organisasi saling berlomba mengembangkan teknologi yang lebih baik. Salah satu caranya dengan mengembangkan sebuah website.

Website adalah cara hebat untuk memberikan layanan bernilai tambah kepada pelanggan, selain itu website merupakan cara hebat untuk membuat mereka kembali ketika mereka membutuhkan produk atau layanan yang dimiliki (Kaz Design Works, 2017). Website

menjadi media yang penting untuk memberikan layanan seperti informasi kepada pengguna luas secara online. Peranan website sudah menjadi bagian penting dari suatu organisasi, termasuk pada Dinas Perpustakaan Arsip Kota Malang.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, berupa buku-buku maupun bukan berupa buku-buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Wawasan pendidikan, 2016). Seperti di daerah Malang, Pemerintah Kota memberikan fasilitas Perpustakaan di bawah tanggung jawab Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang. Dinas tersebut memiliki tujuan terwujudnya layanan Perpustakaan terdepan dalam pembelajaran bukan formal serta menjadikan Arsip sebagai kebutuhan informasi. (Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang, 2004).

Untuk menunjang pelayanan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang memanfaatkan website sebagai informasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan Perpustakaan seperti mencari katalog pada Perpustakaan, informasi umum tentang organisasi, dll. Terdapat data keluhan pengguna hasil wawancara (Lampiran A) beberapa pengguna

mengenai penggunaan dari website

Perpustakaan Daerah Malang, diantaranya proses pendaftaran yang kurang efektif dan efisien, menu navigasi website masih kurang teratur, halaman belum responsive, dan buku-buku yang bagus kurang dipamerkan. Terdapat juga penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kualitas layanan Perpustakaan digital Kota Malang bejudul Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Digital Kota Malang Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan

Impotance Performance Analysis (IPA).

Hasilnya dari penelitian tersebut yaitu tingkat kinerja serta layanan diberikan oleh Perpustakaan Kota Malang masih di bawah harapan pengguna. Selain itu, diketahui bahwa perlu adanya perbaikan pada usability. Permasalahan usability seperti halaman website

belum responsive, pencarian buku sesuai kategori, tidak ada error message saat salah memasukkan data, layout ada webchat, dll. (Oktavia, 2017). Tujuan dari setiap organisasi atau profesional bisnis adalah untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan mereka dengan secepat dan semampu mungkin. Jika

website perusahaan dapat digunakan, maka sangat mungkin bahwa pengguna akan mencapai tujuannya untuk menggunakannya. Sehingga menjadi kontribusi aktif yang akan membantu perusahaan itu mencapai tujuan-tujuannya (Mifsud, 2011).

Desainer website dan pengembang sering sekali tidak menempatkan perspektif mereka dengan penggunanya. Pemilik website juga memiliki keahlian dalam bidangnya yang asumsinya terkadang asing oleh penggunanya. Setelah proyek atau website selesai, orang lain tidak begitu mengenal apa yang dimaksud dan tidak memahami terminologi atau tidak dapat mengikuti logika pembuat sistem. Oleh karena itu penting untuk mundur selangkah dari waktu ke waktu dan memastikan pembuat sistem tidak melupakan yang menggunakan sistem (Redwood, n.d). Untuk meningkatkan kegunaan atau usability untuk orang-orang dengan jangkauan kemampuan yang lebih luas dapat di terapkan suatu pendekatan yang perpusat pada pengguna yaitu pendekatan Human Centered Design. Pada pendekatan Human Centered Design (HCD) yang digunakan sama seperti pada ISO 9241-210, digunakan untuk desain dan pengembangan sistem yang bertujuan membuat sistem interaktif lebih bermanfaat dengan berfokus pada penggunaan sistem dan menerapkan faktor manusia/ergonomi dan pengetahuan dan teknik mengenai kegunaan (ISO, 2010).

(3)

untuk di terapkan adalah untuk memeriksa apakah produk memenuhi harapan pengguna, memeriksa apakah keputusan bisnis sesuai dengan penggunaan di dunia nyata, menghilangkan cacat pada produk, memungkinkan untuk melihat seberapa sukses pengguna dengan tugas mereka, dan berguna untuk mendapatkan reaksi dan umpan balik pengguna tentang produk (Quovantis, 2017).

Dengan menerapkan pendekatan Human Centered Design (HCD) yang berpusat pada pengguna, merupakan sebuah bentuk evaluasi

website saat ini yang memiliki permasalahan

usability. Penerapan usability testing di dalam tahapan pendekatan HCD, akan membantu menghasilkan informasi kebutuhan pengguna berdasarkan pengalaman pengguna dan data metrik usability yang terdiri dari tiga aspek (efektivitas, efisiensi, kepuasan pengguna). Hasil evaluasi pertama yang dilakukan pada

website saat ini, akan dijadikan bahan perbandingan dengan hasil evaluasi kedua yang dilakukan pada rancangan purwarupa menggunakan pendekatan HCD. Hasil perbandingannya akan dijadikan dasar perlunya mengembangkan website untuk meningkatkan

usability, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang.

2. METODE PENELITIAN

Diawal penlitian, peneliti melakukan studi literatur untur teori pendukung yang akan dijadikan sebagai landasan dalam menyelesaikan masalah. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Human Centered Design memiliki 4 tahapan didalamnya yaitu

memahami dan menentukan konteks

penggunaan, menentukan kebutuhan pengguna, solusi perancangan, dan evaluasi desain. Untuk gambaran yang lebih spesifik dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Tahap awal dari penelitian ini yaitu studi literatur, tahap dimana mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Fokus referensi utama yang dicari adalah pendekatan Human Centered Design.

Masuk ke tahap awal dari pendekatan Human Centered Design yaitu memahami dan menentukan konteks penggunaan. Tahap ini adalah tahapan mengumpulkan pengguna dan

stakeholder, karakteristik pengguna, tujuan dan tugas pengguna, dan lingkungan sistem. Dengan pengumpulan informasi tersebut, awal untuk dapat mengungkapkan kebutuhan, masalah, dan kendala yang mungkin terlewatkan tetapi yang harus dipenuhi oleh sistem kedepannya. Pada penelitian ini, pengumpulan informasi pada tahap ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada stakeholder.

Selanjutnya di tahap menentukan kebutuhan pengguna, tahap ini adalah mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan menentukan persyaratan fungsional dan lainnya untuk produk atau sistem. Satu hal perlu diperhatikan adalah membuat pernyataan eksplisit tentang kebutuhan pengguna dalam kaitannya dengan konteks penggunaan yang diinginkan dan tujuan bisnis dari sistem. Pada penelitian ini, cara menentukan kebutuhan pengguna yaitu dengan membuat persona.

(4)

Cara yang dilakukan untuk membuat persona adalah dengan memberi beberapa butir pertanyaan tentang karakter, tujuan, kebutuhan dan ketertarikannya dari pengguna. Setelah di dapatkan persona dari pengguna website

Perpustakaan dan Arsip daerah Malang, untuk lebih menjelaskan kebutuhan dari pengguna maka dilakukan usability testing. Dalam melakukan usability testing perlu ada persiapan terlebih dahulu seperti mempersiapkan pengguna yang akan melakukan pengujian, lalu tugas apa yang akan dilakukan saat penggujian beserta skenarionya, tempat dan waktunya. Pengumpulan data dari usability testing

dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan secara kuantitatif dengan cara mengisi kuesioner beberapa pernyataan berdasarkan pengerjaan tugas yang dilakukan oleh pengguna saat pengujian. Kuesioner akan di sesuaikan seperti tiga aspek usability menurut ISO 9241-210, yaitu efektivitas, efisiensi, dan kepuasan. Kusioner yang digunakan pada aspek efektivitas dan efisiensi dari penelitian Yani Nurhandayani, dimana menggunakan metode yang sama yaitu

usability testing (Nurhandayani, 2013). Untuk kuesioner aspek kepuasan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) terjemahan bahasa Indonesai yang sudah diuji validasi dan reliabilitas (Sharfina, 2016). Pada pengumpulan data secara kualitatif, caranya dengan melakukan wawancara tentang pengalaman pengguna setelah melakukan tugas. Selain pengumpulan data secara kualitatif dan kuantitatif, dilakukan pengumpulan data menghitung waktu penguna dalam mengerjakan tugas. Setelah menyelesaikan pengujian lalu dilakukan analisa dari pengumpulan data yang didapat. Hasilnya dari analisa yaitu berupa penilaian usability dari 3 aspek (efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna) serta permasalahan-permasalahan apa saja menurut pengalaman pengguna. Permasalahan yang didapat juga perlu di verifikasi terlebih dahulu oleh stakeholder sebelum di lanjutkan ke tahap selanjutnya.

Tahap selanjutnya adalah solusi perancangan, tahap dimana perancangan purwarupa dari perbaikan-perbaikan berdasarkan permasalahan pengalaman pengguna. Sebelum merancang purwarupa, diperlukan tinnjauan standar desain kegunaan dan panduan gaya untuk dimasukkan ke dalam proses desain purwarupa. Nantinya saat proses desain, masalah desain dianalisis yang berkaitan

dengan standar dan panduan (Maguire, 2001). Standar dan panduan yang dipakai pada penelitian ini adalah Material Design Guidelines. Material Design adalah adalah bahasa visual yang mensintesis prinsip klasik desain yang baik dengan inovasi teknologi dan sains. Material Design Guidelines dipilih karena panduan yang dibuat dan direkomendasikan oleh Google, panduan tersebut berisi panduan seperti rekomendasi menata dan mendesain berupa aplikasi mobile atau website.

Masuk pada tahap akhir pendekatan Human Centered Design yaitu tahap evaluasi desain. Tahap evaluasi ini masih tetap berpusat pada pengguna. Pada tahap ini, rangancangan purwarupa dievaluasi untuk memastikan bahwa rancangan purwarupa telah memenuhi kebutuhan pengguna. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk evaluasi yang berpusat pada pengguna adalah user-based testing.

Evaluasi hampir sama seperti usability testing, yaitu pengguna disajikan model berupa website, skenario atau sketsa konsep desain dan diminta untuk mengevaluasi. Pengujian dilakukan pada

website saat ini (evaluasi pertama) dan rancangan purwarupa desain solusi (evaluasi kedua). Hasil data metrik (aspek efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna) yang diperoleh dari pengujian lalu dibandingkan

3. ANALISIS DAN HASIL EVALUASI

Wawancara dari stakeholder Dinas Perspustakaan dan Arsip Kota Malang diketahui bahwa pengguna dari website Perpustakaan dan Arsip daerah malang adalah masyarakat luas.

Stakeholder atau pemangku kepentingan yaitu bapak Andi bertanggung jawab terhadap

website. Diketahui pula karakteristik pengguna

website dibagi menjadi 3 yang dibedakan berdasarkan latar belakangnya, yaitu mahasiswa, pelajar, dan umum. Untuk informasi mengenai tujuan dari stakeholder adanya website ini mengelola informasi yang ada pada website dan melakukan perawatan jika terdapat error pada

website. Tujuan dari website bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang adalah sebagai bentuk layanan dan untuk memaksimalkan operasinal dari Dinas. Sedangkan tujuan pengguna menurut sudut pandang stakeholder adalah mencari buku dan mendaftar keanggotaan. Untuk dari segi lingkungan website, karena berbasis website

bukan aplikasi mobile atau aplikasi desktop

(5)

membuka website tersebut.

Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna pada tahap ini yaitu dengan menggunakan persona. Berikut ini persona

berdasarkan karakteristik pengguna yang telah diketahui dari tahap sebelumnya

.

Persona yang di dapat dari 7 orang yang memiliki status sebagai mahasiswa. Nama yang digunakan hanya fiktif, sedangkan umur dan pendidikan terakhir adalah generalisasi dari data sesungguhnya pada kalangan mahasiswa. Perangkat yang digunakan oleh kalangan mahasiswa yaitu menggunakan smartphone, laptop, dan desktop. Selain itu tujuan dari pengguna mengakses website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang diantaranya mencari buku, mencari informasi pendaftaran, mendaftar keanggotaan, dan mencari berita. Kalangan mahasiswa juga mempunyai intensitas mengakses website Perpustakaan 1 sampai 6 kali dalam seminggu. Diketahui juga pemakaian internet di kalangan mahasiswa yaitu lebih dari 5 jam dalam sehari.

Persona yang di dapat dari 7 orang yang memiliki status sebagai pelajar. Nama yang digunakan hanya fiktif, sedangkan umur dan pendidikan terakhir adalah generalisasi dari data sesungguhnya pada kalangan pelajar. Perangkat yang digunakan oleh kalangan pelajar yaitu menggunakan smartphone, laptop, dan desktop. Selain itu tujuan dari pengguna mengakses

website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang diantaranya mencari buku dan mencari berita. Kalangan pelajar juga mempunyai intensitas mengakses website perpustakaan 1 sampai 3 kali dalam seminggu. Diketahui juga pemakaian internet di kalangan pelajar yaitu kurang dari 11 jam dalam sehari.

Persona yang di dapat dari 7 orang yang memiliki status sebagai pekerja seperti pada. Sebenarnya karakteristik umum ini tidak hanya sebagai pekerja, tetapi juga bisa lainnya selain mahasiswa dan pelajar. Nama yang digunakan hanya fiktif, sedangkan umur dan pendidikan terakhir adalah generalisasi dari data sesungguhnya pada kalangan pekerja. Perangkat yang digunakan oleh kalangan pekerja yaitu menggunakan smartphone, laptop, tablet, dan

desktop. Selain itu tujuan dari pengguna mengakses website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang diantaranya mencari buku, mencari informasi pendaftaran, mendaftar keanggotaan, dan mencari berita. Kalangan pekerja juga mempunyai intensitas mengakses

website Perpustakaan 1 sampai 4 kali dalam

seminggu. Diketahui juga pemakaian internet di kalangan pekerja yaitu lebih dari 5 jam dalam sehari.

Setelah diketahui apa saja yang di butuhkan oleh pengguna, maka dilakukan usability testing. Sebelumnya melakukan usability testing, perlu ada persiapan seperti siapa dan berapa jumlah responden, skenario melakukan tugas. Jumlah responden pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Responden Usability Testing

Latar Belakang Responden

Jumlah Responden Secara Kuantitatif

Jumlah Responden

Secara Kualitatif

Mahasiswa 3 7

Pelajar 3 7

Umum 3 7

Jumlah 9 21

Responden yang butuhkan dalam pengujian secara kualitatif dan kuantitatif memiliki batas minimal yang berbeda. Dalam menguji beberapa kelompok responden yang berbeda, tumpang tindih saat pengamatan akan sering terjadi. Di rekomendasikan pengujian dalam sejumlah kecil orang dari masing-masing kelompok yaitu minimal 3 orang dalam 1 kelompok. Tetapi ada pengecualian dalam pengumpulan data secara kuantitatif, setidaknya memerlukan 20 orang dari seluruh total responden pengujian (Nielsen, 2012). Studi penemuan masalah yang bersifat subjektif biasanya membutuhkan partisipan antara 3 sampai 20 orang dapat memberikan hasil yang valid, dengan 5 sampai 10 orang sudah menjadi dasar yang baik (Six & Macefield, 2016). Karena tujuan awal dari

usabilitytesting adalah untuk mengindentifikasi masalah, maka peneliti menggunakan 7 orang masing-masing karakteristik yang jika dijumlahkan keseluruhannya adalah 21 (sudah memenuhi dasar yang baik).

Dalam pengujian diperlukan skenario dalam mengerjakan tugas dari kebutuhan pengguna. Skenario menggambarkan kisah dan konteks di balik mengapa pengguna atau grup pengguna tertentu datang ke sistem atau website

(usability.gov, n.d.). Berikut ini skenario berdasarkan kebutuhan pengguna dari persona, dapat dilihat pada tabel 2

.

Tabel 2. Skenario Dari Tugas

Tugas Topik Skenario

1 Mencari

informasi untuk

Responden diminta sebagai pengguna yang ingin

(6)

menjadi anggota perpustakaan kota malang

Perpustakaan Kota Malang. Tetapi responden tidak tahu bagaimana cara untuk

menjadi anggota

Perpustakaan Kota Malang. Responden diminta untuk mencari informasi seputar ketentuan dan syarat

menjadi angota

perpustakaan. Tugas/task dianggap selesai apabila

responden dapat

Responden diminta untuk mendaftar menjadi anggota via online yang telah di sediakan oleh Perpustakaan Kota Malang. Tugas/task dianggap selesai jika responden telah mengisi data diri untuk syarat pendaftaran dengan benar sesuai data diri

masing-Responden tes diminta untuk mencari buku pada katalog yang telah di sediakan oleh Perpustakaan Kota Malang. Buku tersebut berisi tentang merawat tubuh. Tugas/task dianggap selesai apabila responden dapat menampilkan buku akan dicari.

Responden diminta untuk mencari berita pada website Perpustakaan Kota Malang yaitu workshop literasi anak 2017. Tugas/task dianggap selesai apabila responden dapat menampilkan berita yang dimaksud.

Setiap responden nantinya mengerjakan keempat tugas yang telah dibuat peneliti. Tugas yang dikerjakan pada pengujian dibuat berdasarkan tujuan pengguna yang di dapat dari

persona dan wawancara awal kepada

stakeholder. Skenario setiap tugas berisi menyerupai sebuah alur cerita dari mulai sampai selesai mengerjakan tugas yang telah disesuaikan pada kondisi website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang.

Setelah melakukan usability testing, maka dapat diketahui nilai usability dari 3 aspek yang akan dinilai. Hasil nilai usability testing pertama (evaluasi awal) dapat dilihat pada tabel 5, 6, 7, dan 8. Dari hasil evaluasi awal yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang dialami oleh pengguna dalam mengerjakan tugas,

permasalahan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Permasalahan Usability Evaluasi Awal

Kode

Masalah Permasalahan

M1 Kesalahan dalam pencarian membuka halaman digital library dari pada halaman katalog

M2 Letak halaman pendaftaran online yang kurang tepat

M3 Letak informasi pendaftaran menjadi anggota perpustakaan yang kurang tepat

M4 Ukuran huruf cukup terlalu kecil, jenis huruf kurang menarik, dan margin dari informasi yang tidak teratur

M5 Terdapat formulir yang perlu di ambil terlebih dahulu lalu yang isinya data diri dengan persetujuan ketua RT

M6 Pesan error pada pendaftaran online kurang menjadi perhatian bagi pengguna

M7 Responden sadar bahwa data diri yang telah diisi masih ada yang salah setelah data telah dimasukan ke sistem

M8 Kalimat “record tidak ditemukan” pada halaman katalog umum membingungkan pengguna

M9 Pengguna lama dalam mencari berita yang diinginkan secara manual

M10 Kata “intansi” dirasa responden kurang

mudah di pahami

M11 Tidak ada tahun terbit, gambar, dan sinopsis. M12 Tidak ada kategori yang sama dalam

pengelompokan buku

M13 Tidak ada keterangan data diri mana saja yang harus diisi oleh pengguna

M14 Tata letak menu yang kurang rapi

M15 Tidak dapat menyesuaikan tampilan antarmuka pada smarphone atau tablet M16 Beberapa shortcut menuju layanan-layanan

tidak menyerupai seperti tombol

Dari 16 permasalahan yang di dapat dari

usability testing pada website saat ini, permasalahan dikategorikan menjadi 3 bagian berdasarkan prioritas pekerjaan. Pada permasalahan dengan kode M1 sampai M3 dikategorikan masalah mayor karena banyak pengguna akan frustrasi jika tidak diperbaiki dan dapat menyebabkan pengguna mungkin menyerah sehingga cukup berdampak bagi organisasi. Untuk masalah dengan kode M4 sampai M9 dikategorikan minor karena pengguna merasa tergangg tetapi tidak menghalangi pengguna menyelesaikan skenario. Dan masalah dengan kode M10 sampai M16 dikategorikan plus karena pengguna merasa lebih tetarik mengguna website karena ada nilai kepuasan yang lebih.

(7)

usability testing, maka dilakukan perancangan purwarupa dengan perbaikan menurut pedoman

Material Design Guidelines dari Google yang disesuaikan berdasarkan permasalahan. Perbaikan yang dilakukan menurut pedoman dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Panduan Material Design

Kode

G1 Navigasi mengatur konten dengan menempatkannya

navigasi ke dalam kontainer tombol dan tautan. mencakup berbagai gaya kontras yang mendukung kebutuhan produk Anda dan

sederhana dan langsung yang mudah dipahami pengguna.

M10

G7 Teks pembantu memberikan konteks tentang masukan bidang atau field seperti informasi tambahan tentang masukan apa yang diinginkan.

M10

G8 Saat masukan tidak diterima,

bidang teks dapat

menampilkan pesan kesalahan di bawah baris masukan

M6, M13

G9 Konfirmasi meminta

pengguna untuk verifikasi bahwa mereka benar-benar ingin melanjutkan tindakan yang baru mereka panggil.

M7

G10 Menampilkan status kosong. Status kosong paling dasar menampilkan gambar non interaktif dan tag text.

M8

G11 Pencarian memungkinkan pengguna untuk mencari konten aplikasi dengan cepat.

M9

G12 Kartu (card) adalah selembar bahan yang berfungsi sebagai titik masuk untuk informasi yang lebih rinci.

M9

G13 List menyimpan konten, dan dapat bervariasi dalam daftar.

M11, M12, G14 Laci navigasi bergeser dari

kiri dan berisi tujuan navigasi.

M14

G15 Untuk pengalaman pengguna yang optimal, antarmuka pengguna Material Design dapat menyesuaikan tata letak.

M15

G16 Tombol harus mudah M16

ditemukan di antara lain, termasuk tombol lain. Selain itu, tombol harus mudah ditemukan di antara elemen lain, termasuk tombol lain.

Perbaikan pada tabel 4 yang telah disesuaikan dengan Material Design Guidelines

selanjutnya diimplementasikan berupa purwarupa. Berikut ini adalah beberapa contoh tampilan antarmuka dari rancangan purwarupa yang telah dibuat.

Gambar 5. Desain Usulan Menu Navigasi Pada Halamn Awal

Gambar 5 adalah tampilan dari halaman awal jika purwarupa website perpustakaan. Dapat dilihat juga menu navigasi disisi kiri yang akan muncul permanen jika resolusi layar cukup lebar. Jika resolusi layar tidak terlalu besar, untuk menampilkan menu navigasi akan menyerupai laci muncul dari sisi kiri. Menu navigasi akan konsisten sama di setiap halaman

website purwarupa. Selain itu pengaturan ulang hierarki menu navigasi telah di terapkan pada purwarupa tersebut, sehingga prioritas permasalahan major sudah berhasil diterapkan.

Setelah rancangan purwarupa selesai, lalu dievaluasi menggunakan usability testing. Setelah sekaligus di bandingkan dengan evaluasi pertama (website saat ini). Penilaian usability

dinilai dari 3 aspek yaitu efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna. Berikut ini adalah perbandingan nilai efektivitas, dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Perbandingan Aspek Efektivitas

(8)

Tu-1.3 Ukuran huruf

2.3 Responden berhasil mengisi nama

95% 100%

2.4 Responden berhasil mengisi NIK

95% 100%

2.5 Responden berhasil mengisi tanggal lahir

95% 100%

2.6 Responden berhasil mengisi jenis kelamin

95% 100%

2.7 Responden berhasil mengisi telepon/hp rumah

95% 100%

2.8 Responden berhasil mengisi pekerjaan

95% 100%

2.9 Responden berhasil mengisi instansi

95% 100%

2.10 Responden berhasil mengisi alamat

95% 100%

2.11 Responden berhasil mengisi kecamatan

90% 100%

2.12 Responden berhasil mengisi kelurahan

86% 100%

2.13 Responden berhasil mengisi kode pos rumah

95% 100%

2.14 Responden berhasil mengisi alamat instansi

95% 100%

2.15 Responden berhasil mengisi kode pos instansi

95% 100%

2.16 Responden berhasil mengisi telepon instansi

95% 100%

2.17 Responden berhasil menggunakan error atau kesalahan (jika ada) pengguna dengan mudah

81% 100%

2.20 Responden sukses melakukan

Hasil perbandingan nilai rata-rata pada aspek efektivitas mengalami kenaikan yang memiliki selisih 15%. Pada evaluasi pertama mendapatkan nilai rata-rata 83%, sedangkan pada evaluasi kedua mendapatkan nilai rata-rata 98%. Nilai 98% dari rancangan purwarupa pada skala tingkat kepercayaan dapat dikategorikan

good, hal tersebut membaik dari yang sebelumnya dikategori normal (Seergev, 2010).

Pada aspek efiensi terdapat 2 penilaian yaitu dari waktu pengerjaan waktu dan kuesioner. Untuk perbandingan waktu yang dikerjakan dapat dilihat pada tabel 6, dan penilian efisiensi secara kuesioner dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 6. Perbandingan Waktu Pengerjaan

Tugas

(9)

Tabel 7. Perbandingan Aspek Efisiensi

1.3 Frekuensi responden bertanya kepada moderator rendah

76% 81%

1.4 Frekuensi panduan dan bantuan dari

2.2 Error atau kesalahan yang dilakukan responden sedikit

76% 100%

2.3 Frekuensi responden bertanya kepada moderator rendah

14% 62%

2.4 Frekuensi panduan dan bantuan dari

3.2 Frekuensi responden bertanya kepada moderator rendah

67% 100%

3.3 Frekuensi panduan dan bantuan dari

4.2 Error atau kesalahan yang dilakukan responden sedikit

76% 86%

4.3 Frekuensi responden bertanya kepada moderator rendah

52% 76%

4.4 Frekuensi panduan dan bantuan dari moderator rendah

81% 100%

Rata-rata 63% 91%

Dari hasil kuesioner aspek efiensi, nilai rata-rata pada evaluasi kedua mengalami kenaikan nilai yang memiliki nilai selisih 25%. Pada evaluasi kedua mendapatkan nilai rata-rata 91%, sedangkan pada evaluasi pertama mendapatkan nilai rata-rata 63%. Terdapat satu elemen yang tidak digunakan dalam perbandingan yaitu elemen dengan kode 1.1. Elemen tersebut adalah responden menggunakan fitur pencarian untuk mencari. Saat pengujian pada rancangan purwarupa, tidak ada responden yang menggunakan fitur pencarian sehingga

bernilai 0%. Hal tersebut bukan hal yang buruk tetapi, dalam praktiknya responden tetap bisa menyelesaikan tugas dan memiliki peningkatan penilaian disegala aspek efektivitas dan efisiensi.

Pada aspek kepuasan, pengguna menggunakan kuesioner SUS sebagai kuesioner yang menggambarkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem. Berikut ini adalah hasil penilaian usability pada aspek kepuasan pengguna yang dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Perbandingan Aspek Kepuasan Pengguna

Evaluasi Skor Akhir

Evaluasi pertama 38

Evaluasi kedua 78

Pada aspek kepuasan pengguna mengalami kenaikan 105%. Pada evaluasi pertama tingkat kepuasan pengguna mendapat skor atau nilai 38, sedangkan pada evaluasi kedua mendapat nilai 78. Skor kepuasan pada purwarupa yang mendapat 78 dapat dikategorikan excellent. Sedangkan pada sisi penerimaan berada di kategori acceptable (Bangor, Kortum & Miller, 2008).

4. KESIMPULAN

Nilai usability dari tiga aspek (efektivitas, efisiensi, kepuasan pengguna) mengalami peningkatan disegala aspek dengan menerapkan pendekatan Human Centered Design. Hal tersebut terbukti dari perbandingan data metrik kedua evaluasi antara evaluasi pertama (pengujian yang dilakukan pada website saat ini) dan evaluasi kedua (pengujian pada purwarupa dengan pendekatan Humana-centered Design). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan purwarupa dengan penerapan pendekatan HCD memiliki nilai usability yang lebih baik dari website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang saat ini. Pada aspek efektivitas mengalami peningkatan. Pada website saat ini dikategorikan normal sedangkan rancangan purwarupa dikategorikan good. Pada aspek efisiensi, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas mengalami pengurangan waktu dan hasil kuesioner meningkat. Sehingga pengguna tidak terlalu membutuhkan sumber daya lebih dalam mengerjakan tugas. Pada aspek kepuasan mengalami peningkatan, skor yang dipadat pada website saat ini dapat dikagorikan

poor dan tidak dapat diterima, sedangkan skor pada purwarupa dapat dikategorikan excellent

(10)

saran untuk penelitian lebih lanjut dari penelitian ini adalah menambahkan satu aspek pada

usability testing yaitu memorability yang membuhkan waktu lebih lama dalam penelitiannya. Saran lainnya adalah perlu adanya

penelitian lebih lanjut dalam

mengimplementasikan tampilan antarmuka pada

website Perpustakaan dan Arsip Daerah Malang, karena pada penelitian ini hanya sebatas mengembangkan berupa purwarupa atau

prototype.

5. DAFTAR PUSTAKA

Bangor, A., Kortum, P.T. & Miller, J. T., 2008. An Empirical Evaluation of the System Usability Scale. Intl. Journal of Human– Computer Interaction, [online] Tersedia di: < https://www.tandfonline.com /doi/abs/10.1080/ 10447310802205776 > [Diakses 15 Maret 2018]

Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kota Malang, 2004. Visi dan Misi. [online] Tersedia di: <http://perpustakaan.malangkota. go.id> [Diakses 25 Juli 2017]

ISO 9241-210:2010(E) First Edition, 2010. Ergonomics of human–system interaction --Part 210: Human-centred design for interactive systems. Finnish Standards Association.

Kaz Design Woks, 2017. 9 Compelling Reasons Why Your Business NEEDS a Professional Website [online] Tersedia di: < https://kazdesignworks.com/why- your-business-needs-a-professional-website/ > [Diakses 16 Juni 2018] Maguire, M. 2001. Method to Support

Human-Centered Design. HUSAT Research Institute. 55. Pp.587-634.

Mifsud, J., 2011. Why Web Site Usability Is

Important For A Company.

UsabilityGeek [online] Tersedia di: <https://usabilitygeek.com/why-web- site-usability-is-important-for-a-

compan/#importance-web-site-usability-company-3> [Diakses 31 Juli 2018]

Nielsen, J., 2012. How Many Test Users in a Usability Study?. Nielsen Norman Group [online] Tersedia di: < https://www.nngroup.com/articles/how-many-test-users/> [Diakses 27 Oktober 2017]

Nielsen, J., 2012. Usability 101:Introduction to

usability. Nielsen Norman Group

[online] Tersedia di:

<https://www.nngroup.com/articles/usa bility-101-introduction-to-usability/> [Diakses 27 Oktober 2017]

Oktavia, D., 2017. Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Digital Kota Malang Menggunakan Metode WEBQUAL 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA). S1. Universitas Brawijaya. Quovantis, 2017. Why is it important to do

usability testing. UX Planet [online] Tersedia di: <https://uxplanet.org/why- is-it-important-to-do-usability-testing-5080a5640df3> [Diakses 15 Oktober 2017]

Redwood, G. n.d. Importance of Usability. [online] Behavioral research consultancy. Tersedia di: <http:// www.simpleusability.com/beinspired/2 011/03/importance-of-usability/> [Diakses 16 Juli 2018]

Seergev, A., 2010. Effectiveness. [online]

Tersedia di:

<http://ui-designer.net/usability/effectiveness.htm > [Diakses 31 Maret 2018]

Nurhandayani, Y., 2013. Pengujian Usability untuk Meningkatkan Antarmuka Aplikasi Mobile. Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika [online] Tersedia di: <http://journal.ipb.ac.id/index.php/ jika/article/view/7997/6284> [Diakses 10 Oktober 2017]

Six, M., J., & Macefield, R., 2016. How to Determine the Right Number of Participants for Usability Studies.

UXmatters [online] Tersedia di: <https://www.uxmatters.com/mt/archiv es/2016/01/how-to-determine-the-right- number-of-participants-for-usability-studies.php> [Diakses 30 Juli 2018] Sharfina, Z., 2016. An Indonesian Adaptation of

the System Usability Scale (SUS).

International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS) [online] Tersedia di : <https://ieeexplore.ieee.org/document/ 7872776/ > [Diakses 15 Oktober 2017] Usability.gov, n.d.. Usability Testing. [online]

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penelitian
Tabel 3. Hasil Permasalahan Usability Evaluasi
gambar non
Tabel 6. Perbandingan Waktu Pengerjaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan yang ada di atas, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan merancang user interface aplikasi Travelingyuk berbasis mobile milik PT Traveling

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Pengukuran Tingkat

Tahap terakhir, melakukan evaluasi kembali Tree Testing Desain Solusi website Event Surabaya yang sudah dilakuakn rekomendasi perbaikan menggunakan tugas yang

Perancangan tampilan antarmuka website Trisno Motor menggunakan HCD yang berpusat pada karateristik alami umum manusia dan analisis secara mendalam dengan

Kebutuhan fungsional pengguna pada sistem ini, yaitu sistem dapat melakukan pengunduhan materi belajar, melakukan pengunggahan materi belajar, menampilkan materi belajar,

Hasil dari pengujian awal usability dari tiga aspek tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua responden yang tidak dapat mengerjakan dua tugas dan dinyatakan gagal, dengan

Penelitian ini membuat perancangan user experience aplikasi bimbingan akademik mahasiswa FILKOM dengan menerapkan metode Human-Centered Design (HCD) untuk membantu

Hasil dari riset awal yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pada website sekolahkoding.com sebelum dilakukan perbaikan desain adalah pada