• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS JENIS KOPI Dan Hama Utamanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JENIS JENIS KOPI Dan Hama Utamanya"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS JENIS KOPI

Secarah umum dikenal 4 jenis kopi yaitu Kopi Arabika (Coffee Arabica), Kopi Liberika (Coffee Liberica), Kopi Robusta (Coffee Cannephora), Kopi Excelsa (Coffee Dewevrei).Diantara keempat ini best of the best nya adalah kopi Liberika.

Di Indonesia menghasilkan 6 dari 7 jenis Kopi Arabika yaitu Gayo (Aceh), Mandaling (Sumut),Kintamani (Bali), Mangkuraja (Bengkulu),Jawa dan Kalosi (Toraja). Sementara satu jenis lainnya dihasilkan di Jamaica yang dikenal sebagai Blue Montain.

Jenis Arabika yang termasuk langka adalah speciality arabica dan jenis lainnya adalah kopi Luwak.

Syarat tumbuhnya tanaman kopi arabika adalah pada ketinggian 750-1500 dpl dengan suhu 15-18 derajat celcius. Kopi liberika tumbuh didaerah 500 - 1500 dpl dengan suhu 17 sampai 20 derajat celcius dan kopi robusta pada ketinggian 400-1000 dpl dengan suhu 18-24 derajat celcius.

VARIETAS KOPI ARABICA

Beberapa varietas yang terkenal meliputi :

* Kopi Kolombia (Colombian coffe) - pertama kali diperkenalkan di kolombia pada awal tahunn 1800. Saat ini kultivar Maragogype,Caturra,Typica dan Bourbon ditanam dinegeri ini. Jika langsung di goreng kopi ini memiliki rasa dan aroma yang kuat.

* Colombian Milds - varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania. Semuanya adalah jenis kopi arabica yang telah dicuci.

* Guatemala Huehuetenango -ditanam 5000 kaki di bagian utara Guatemala. * Ethiiopian Harrar - dari Ethiopia

* Hawaiian Kona Coffee - dari Hawai

* Jamaican Blue Mountain Coffee - dari Jamaica. * Kopi Jawa

* Kenyan. * Mexico.

* Mocha - kopi dari Yemen. * Santos - dari Brasil.

Kopi Robusta memiliki ukuran biji kopi yang besar, bentuknya oval,tinggi kafein dan memiliki aroma yang kurang harum.

Robusta dapatt dikembangkan dalam lingkungan dimana arabika tidak akan tumbuh.. Kopi Robusta (Coffee robusta Lindl ex

DeWild)

Nama Ilmiah Coffee robusta lindl ex dewild. Klasifikasi :

Divisi Spermatophyta

Ciri ciri :

(2)

Subdivisi Angiospermae Buah : diameter 5 mm,warna hijau setelah tua kemerahan.

Biji : bulat telur, berbelah dua,keras Akar: tunggang,kuning muda. * VARIETAS KOPI ROBUSTA

Variestas kopi robusta yang terkenal adala Kopi Luwak dari Indonesia dan Kape Alamid dari Filipina.

KOPI LIBERIKA

Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh hingga 9 meter. Kopi ini didatangkan ke Indonesia jaman dulu untuk menggantikan kopi arabika yang terserang hama.

Kopi ini memiliki beberapa karakteristik :

* Ukurannya lebih besar dari kopi arabika dan robusta. * Berbuah sepanjang tahun

* Kualitas buah relatif rendah. * Ukuran buah tidak merata. * Tumbuh baik didataran rendah.

Varietas yang pernah didatangkan ke Indonesia antara lain adalah Ardoniana dan Durvei.

Tanaman kopi dipercaya berasal dari benua Afrika kemudian menyebar ke seluruh dunia. Saat ini kopi ditanam meluas di Amerika Latin, Asia-pasifik dan Afrika. Pohon kopi bisa tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan subtropis meliputi dataran tinggi maupun dataran rendah. Kopi dipanen untuk diambil bijinya kemudian dijadikan minuman atau bahan pangan lainnya.

Di Indonesia, tanaman kopi dibawa oleh bangsa Belanda pada tahun 1896. Mereka

memperkenalkan jenis kopi arabika. Pada perkembangannya, terjadi serangan penyakit karat daun (HV) yang menyebabkan kematian tanaman secara massal. Kemudian pemerintahan kolonial memperkenalkan jenis kopi liberika dan robusta yang lebih tahan penyakit HV.

Jenis kopi budidaya

Jenis kopi yang paling populer adalah arabika. Para penikmat kopi menghargai jenis kopi arabika lebih dibanding jenis kopi lainnya. Faktor penentu mutu kopi selain jenisnya antara lain habitat tumbuh, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan pengolahan biji.

(3)

Empat jenis kopi yang banyak dibudidayakan adalah jenis kopi arabika, robusta, liberika dan excelsa. Sekitar 70% jenis kopi yang beredar di pasar dunia adalah kopi arabika. Disusul jenis kopi robusta menguasai 28%, sisanya adalah kopi liberika dan excelsa.

a. Kopi arabika

Kopi arabika (Coffea arabica) merupakan jenis kopi yang paling disukai karena rasanya dinilai paling baik. Jenis kopi ini disarankan untuk ditanam di ketinggian 1000-2100 meter dpl. Namun masih bisa tumbuh baik pada ketinggian diatas 800 meter dpl. Bila ditanam di dataran yang lebih rendah, jenis kopi ini sangat rentan terhadap penyakit HV.

Arabika akan tumbuh optimal pada kisaran suhu 16-20oC. Untuk mendapatkan hasil panen yang

baik, kopi arabika membutuhkan bulan kering sekitar 3 bulan/tahun. Arabika mulai bisa dipanen setelah berumur 4 tahun. Dengan produktivitas rata-rata sekitar 350-400 kg/ha/tahun. Namun bila dipelihara secara intensif bisa menghasilkan hingga 1500-2000 kg/ha/tahun.

Apabila telah matang, buah arabika berwarna merah terang. Buah yang telah matang mudah sekali rontok, jika dibiarkan buah tersebut akan menyerap bau-bauan yang ada ditanah sehingga mutunya turun. Arabika sebaiknya dipanen sebelum buah rontok ke tanah. Rendemen atau prosentase antara buah yang panen dengan biji kopi (green bean) yang dihasilkan sekitar 18-20%.

Para petani kopi arabika biasa mengolah buah kopi dengan proses basah. Meski memerlukan biaya dan waktu lebih lama, tapi mutu biji kopi yang dihasilkan jauh lebih baik.

b. Kopi robusta

Kopi robusta (Coffea canephora) lebih toleran terhadap ketinggian lahan budidaya. Jenis kopi ini tumbuh baik pada ketinggian 400-800 m dpl dengan suhu 21-24oC. Buididaya jenis kopi ini

sangat cocok dilakukan didataran rendah dimana kopi arabika rentan terhadap serangan penyakit HV. Dahulu setelah ada serangan penyakit HV yang masif, pemerintah kolonial mereplanting tanaman kopi arabika dengan kopi robusta.

Jenis kopi robusta lebih cepat berbunga dibanding arabika. Dalam waktu sekitar 2,5 tahun robusta sudah mulai bisa dipanen meskipun hasilnya belum optimal. Produktivitas robusta secara rata-rata lebih tinggi dibanding arabika yakni sekitar 900-1.300 kg/ha/tahun. Dengan

pemeliharaan intensif produktivitasnya bisa ditingkatkan hingga 2000 kg/ha/tahun.

(4)

Para penggemar kopi menghargai robusta lebih rendah dari arabika. Karena harganya yang murah, para petani seringkali mengolah biji kopi robusta dengan proses kering yang lebih rendah biaya.

c. Kopi liberika

Kopi liberika (Coffea liberica) bisa tumbuh dengan baik didataran rendah dimana robusta dan arabika tidak bisa tumbuh. Jenis kopi ini paling tahan pada penyakit HV dibanding jenis lainnya. Mungkin inilah yang menjadi keunggulan kopi liberika. Ukuran daun, percabangan dan tinggi pohon jenis kopi liberika lebih besar dari arabika dan robusta.

Kopi liberika mutunya dianggap lebih rendah dari robusta dan arabika. Ukuran buahnya tidak merata, ada yang besar ada yang kecil bercampur dalam satu dompol. Selain itu rendemen kopi liberika juga sangat rendah yakni sekitar 12%. Hal ini yang membuat para petani malas

menanam jenis kopi ini.

Produtivitas jenis kopi liberika ada pada kisaran 400-500 kg/ha/tahun. Liberika dapat berbunga sepanjang tahun dan cabang primernya dapat bertahan lebih lama. Dalam satu buku bisa

berbunga lebih dari satu kali. Di Indonesia, jenis kopi ini ditanam di daerah Jawa dan Lampung.

d. Kopi excelsa

Kopi excelsa (Coffea excelsa) merupakan salah satu jenis kopi yang paling toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini bisa tumbuh dengan baik didataran rendah mulai 0-750 meter dpl. Selain itu, kopi excelsa juga tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan.

Pohon kopi excelsa bisa menjulang hingga 20 meter. Bentuk daunnya besar dan lebar dengan warna hijau keabu-abuan. Kulit buahnya lembut, bisa dikupas dengan mudah oleh tangan. Kopi excelsa memiliki produktivitas rata-rata 800-1.200 kg/ha/tahun. Kelebihan lain jenis kopi excelsa adalah bisa tumbuh di lahan gambut. Di Indonesia, excelsa ditemukan secara terbatas di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Jenis kopi lainnya

Berdasarkan penulusuran literatur, terdapat ribuan spesies kopi di dunia. Namun dalam

perdagangan global hanya dikenal empat jenis saja seperti yang telah dijabarkan di atas. Adapun beberapa jenis lainnya adalah sebagai berikut:

Coffea dewevrei Coffea khasiana

Coffea arnoldiana Coffea salvatrix

Coffea abeokutae Coffea congenis

Coffea wightiana Coffea kapakata

(5)

Coffea traverncorensis Coffea eugenioides

Coffea recemosa Coffea zanguebariae

Biji Kopi & Jenis Minuman Kopi

BIJI KOPI

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis

varietas utama, yaitu kopi arabika (Cofea arabica) dan robusta (Cofea robusta).

Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya

sendiri.

Biji kopi arbika, jenis kopi dengan cita rasa terbaik.

Biji kopi arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian

besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal

dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari

Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi

(6)

pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh

hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah

18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga

merah gelap.

Biji kopi robusta

Biji kopi robusta, jenis kopi kelas 2.

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat

dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan

mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan

daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus

ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan

ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten

terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih

murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia

(7)

Kopi luwak

Biji kopi luwak hasil fermentasi alami di perut hewan luwak.

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan

robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya

masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain

yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.

Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses

terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga

jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini

kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua

bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian

akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran

pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri

(8)

ARABICA

 Lebih lembut dan mempunyai kaya akan rasa dan aroma

Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis

kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini

adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:

Kopi hitam,

merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa

penambahan perisa apapun.

Espresso,

merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap

panas pada tekanan tinggi.

Latte (cofee atte),

merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu

(9)

Café au ait,

serupa dengan cafe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.

Cafè macchiato,

merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan

susu 4:1.

Cappuccino,

merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.

Dry cappuccino,

merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.

Frappé,

merupakan espresso yang disajikan dingin.

Kopi instan,

berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.

Kopi Ir andia (irish cofee),

merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.

Kopi tubruk,

(10)

Me ya,

sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.

Kopi moka,

serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.

O eng,

kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.

Hama dan Penyakit Tanaman Kopi

Tapanuli Utara adalah salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan pertanian. Salah satu potensi pertanian yang ada di daerah Tapanuli Utara dan telah dibudidayakan sian akka opung nta najolo adalah tanaman kopi.

Namun seiring waktu yang berjalan saat ini produksi tanaman kopi di Bona Pasogit yang kita cintai mengalami penurunan yang salah satu penyebabnya dikarenakan serangan hama dan penyakit.

Karena itu melalui tulisan kali ini BP4K Kabupaten Tapanuli Utara mencoba memberikan pengenalan tentang hama dan penyakit tanaman kopi serta pengendaliannya.

1. HAMA TANAMAN KOPI A. Nematoda Parasit

Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis merupakan nematoda endoparasit yang berpindah‐

pindah. Daur hidup P.coffeae sekitar 45 hari dan R.similis sekitar 1 bulan. Gejala:

Tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil, daun menguning dan gugur. Pertumbuhan cabang‐cabang primer terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga, bunga prematur dan banyak yang kosong. Bagian akar-akar serabut membusuk, berwarna coklat atau hitam. Pada serangan berat tanaman akhirnya mati.

Pengendalian:

(11)

Pengendalian di pertanaman: Penggunaan jenis kopi tahan nematoda parasit. Digunakan sebagai batang bawah misalnya kopi ekselsa (Coffeae exelsa), klon Bgn 121.09 dan kopi robusta klon BP 961. Cara kultur teknis: pembukaan lubang tanam, rotasi tanaman dan pembuatan parit barier. Pengendalian hayati: Untuk menekan populasi nematoda menggunakan musuh alami berupa bakteri, jamur dan nematoda predator.

Pengendalian kimiawi: Beberapa nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan a.l. karbofuran (Curaterr 3G–35 g / tanaman), oksamil (Vydate 100 AS 1,0% 1 – 2.5 l / tanaman) dan etoprofos (Rhocap 10G ‐ 25 g / tanaman). Aplikasi diulang tiap tiga bulan.

B. Hama Penggerek Buah Kopi

Serangga dewasa penggerek buah kopi atau bubuk buah kopi (BBK), Hypothenemus hampei (Coleoptera, Scolytidae) berwarna hitam kecoklatan, panjang yang betina sekitar 2 mm dan yang jantan 1,3 mm. Telur diletakkan dalam buah kopi yang bijinya mulai mengeras, umur stadium telur 5 – 9 hari. Lama stadium larva 10 – 26 hari, prapupa 2 hari dan stadium pupa 4 – 9 hari. Masa perkembangan dari telur sampai dewasa 25 – 35 hari. Lama hidup serangga betina rata‐rata 156 hari dan serangga jantan maksimum 103 hari.

Gejala:

Serangga BBK masuk ke dalam buah kopi dengan cara membuat lubang di sekitar diskus. Serangan pada buah muda menyebabkan gugur buah, serangan pada buah yang cukup tua menyebabkan biji kopi cacat berlubang‐lubang dan bermutu rendah.

Pengendalian:

Pengendalian secara kultur teknis: Memutus daur hidup BBK, meliputi tindakan : Petik bubuk, yaitu mengawali panen dengan memetik semua buak masak yang terserang bubuk 15-30 hari menjelang panen besar.

Lelesan, yaitu pemungutan buah kopi yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang, selanjutnya buah juga direndam dalam air panas. Racutan/rampasan, yaitu memetik seluruh buah yang ada di pohon pada akhir panen. Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam air panas 5 menit. Pengaturan naungan untuk menghindari kondisi pertanaman terlalu gelap yang sesuai bagi perkembangan BBK.

Pengendalian secara biologi: Menggunakan parasitoid Cephalonomia stephanoderis dan jamur patogen (Beauveria bassiana). Aplikasi B.bassiana dianjurkan dengan dosis 2,5 kg biakan padat per hektar selama tiga kali aplikasi per musim panen.

2. PENYAKIT TANAMAN KOPI A. Penyakit Karat Daun ( Penyakit HV)

Terutama menyerang kopi arabika pada dataran rendah, disebabkan oleh Cendawan Hemileleia vastatrix,.

Gejala: Bercak-bercak kuning muda pada daun yang berubah menjadi kuning tua dan tertutup oleh tepung spora, terutama di permukaan daun sebelah bawah. Makin lama bercak membesar dan menyatu, lalu mengering. Pada serangan berat seluruh pohon tampak kekuningan, lalu daun gugur, dan pohon mati.

Pengendalian: Tanaman yang terserang parah disemprot dengan Anvil 6650 EC, Beyleton 250 EC dan Benlate, kemudian ditebang dan dibakar. Untuk pencegahan, semprotlah tanaman dengan fungisida tersebut pada setiap menjelang musim hujan, sekali dalam tiga minggu. B. Penyakit Jamur Upas:

(12)

seperti bagian bawah cabang dan ranting.

Gejala: Ada millennium tipis berserabut seperti sarang laba-laba, kemudian millennium membentuk bintil dan berubah menjadi kemerahan. Serangan yamg berlanjut menyebabkan tanaman mengering, daun layu dan menggantung pada ranting.

Pengendalian: Kurangi kelembaban dengan mengurangi naungan; Batang atau cabang sakit yang ukurannya masih kecil (diameter < 1 cm) dipotong 10 cm di bawah pangkal di bagian yang sakit. Potongan‐potongan batang dan cabang yang sakit dikumpulkan kemudian dibakar. Batang atau cabang sakit yang ukurannya sudah cukup besar, apabila serangannya masih awal, bagian yang sakit cukup diolesi dengan fungisida Calixin RM atau Copper Sandoz 0,4% formulasi atau olesi fungisida bubur Bordeaux atau Carnolineum 5 %. Apabila serangannya sudah lanjut, batang atau cabang yang sakit dipotong, sisa cabang atau batang yang dipotong dan cabang‐cabang di sekitarnya diolesi dengan fungisida Calixin RM atau Copper Sandoz atau atau olesi fungisida bubur Bordeaux atau Carnolineum 5 % pada bagian yang terserang.

C. Penyakit Akar hitam dan Akar Cokelat.

Penyakit akar hitam disebabkan oleh Cendawan Rosellina bunodes dan R. arcuata, sedangkan Penyakit akar cokelat disebabkan oleh Cendawan Fomes.

Gejala: penyakit akar hitam dan akar cokelat: Daun menguning, layu, dan menggantung, kemudian berguguran dan akhirnya tanaman mati.

Pengendalian penyakit akar hitam dan akar cokelat: Bongkar pohon kopi hingga akarnya lalu dibakar; Beri tepung belerang 200 g pada lobang bekas bongkaran yang dimasukkan ke dalam tanah, lalu diaduk dan lubang jangan ditanami selama satu tahun; Perbaiki drainase sehingga air tidak menggenang; Isolasi tanaman yang terserang dengan membuat parit sedalam 1 m

mengelilingi daerah tanaman yang terserang. D.Penyakit Bercak Cokelat Daun

Disebabkan oleh Cendawan Cercospora cafeicola Berk et Cooke.

Gejala: Ada bercak cokelat berbentuk lingkaran pada daun , berwarna putih di tengah dan merah di pinggirnya. Bila menyerang buah, maka buah berwarna hitam , mengeriput, rontok sebelum waktunya. Kulit buah mengeras.

Pengendalian: kurangi kelembaban kebun dengan mengurangi naungan, pangkas bagian tanaman kopi yang tidak produktif, penjarangan bibit, perbaiki drainase, pangkas dan bakar bagian tanaman yang terserang. Secara kimiawi semprot dengan fungisida Benlate, Benlate T20/20 WP dan Dithane M-45 80 WP, Bavistin 50 WP 0,2%, Cupravit OB 21 0,35%, Delsene MX 200 0,2% formulasi sesuai anjuran.

E. Penyakit Mati Ujung

Disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia.

Gejala: Daun pada ranting yang terserang akan menguning dan gugur, kemudian ranting mati dimulai dari bagian ujung.

Pengendalian: Pangkas ranting yang terserang (pemangkasan dilakukan pada bagian ranting yang masih sehat), kemudian hasil pangkasan dibakar atau dikubur; Semprot seluruh tanaman dengan fungisida.

F. Penyakit Embun Jelaga:

Disebabkan oleh cendawan Root-down

Gejala: Cendawan menyerang tanaman ang banyak dikerumuni kutu dompolan atau kutu hijau. Daun yang terserang akan tertutup lapisan hitam seperti jelaga.

(13)

Disebabkan oleh cendawan Cephaleuros coffea.

Gejala: Kulit buah yang belum matang timbul bercak-bercak hitam yang kemudian melebar hingga seluruh kulit buah mengering dan berwarna hitam. Pada bercak kemudian tumbuh rambut halus yang ujungnya terdapat butiran spora berwarna merah.

Referensi

Dokumen terkait

8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menyatakan bahwa konsumen memiliki hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa

[r]

Kuadran D, yaitu atribut jasa yang dianggap kurang penting tetapi telah dijalankan dengan sangat baik oleh pihak pemsahaan akan tetapi berlebihan, sehingga pelaksanaan kinerja

Dari 287 isolat Actinomycetes yang diisolasi dari 79 sampel tanah yang diambil dari 5 tempat yang berbeda, diketahui bahwa sebanyak 166 isolat mampu menghambat pertumbuhan

Untuk memastikan bahwa data sudah masuk ke pusat dengan benar, maka bisa cek laporan modul data dasar pada SITT Online, seperti Data Fasyankes dan Data Tenaga Kesehatan..

Hal ini berbeda dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang merumuskan konsep desentralisasi sebagai “pelimpahan wewenang, dimana dalam ketentuan Pasal 1 angka (7)

For example, conventionally, the decomposition of a system into computing elements could be totally under the command of its developers, but now the autonomy of resources and

Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya; cara berpikirnya, pemahamanya atas pelajaran yang