• Tidak ada hasil yang ditemukan

Document dan proposal skripsi 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Document dan proposal skripsi 1"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

PT. Semen Padang adalah produsen semen dengan skala besar dan pertama di Indonesia. Perusahaan ini terletak di lndarung, Lubuk Kilangan. Padang, Sumatera Barat. Proses pabrikasi menggunakan bahan baku material bersumber dari hasil tambang bahan galian yg merupakan SDA Sumatera Barat. Perusahaan mengalami kenaikan total kapasitas produksi pada tahun 2015, disebabkan peningkatan pesanan pasokan semen dari negara yg sedang membangun infrastruktur. Pabrik Semen Padang yg beroperasi harus memperhatikan efektivitas mesin pabrik untuk pengolahan bahan baku produksi, sehingga dikhawatirkan mempersingkat umur manfaat mesin pabrik. Selain itu dampak positif maupun negatif bagi lingkungan, juga harus diperhatikan berdasarkan gambaran singkat kondisi sekitar pabrik.

Dalam perusahaan manufaktur, persediaan dapat terdiri dari persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan suku cadang. Menurut Syakur (2009;125)

Terkait dengan faham Assauri (2004:177), Tujuan pengendalian secara rinci dapatlah dinyatakan sebagai usaha untuk :

 Menjaga perusahaan agar tidak sampai kehabisan persediaan yang dapat menghambat aktivitas produksi.

 Menjaga agar pembentukan persediaan tidak berlebihan atau mengurangi dari semestinya.

(2)

Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa pengolahan bahan baku sebagai persediaan harus memperhatikan aspek yang mendukung optimalisasi tujuan stratejik perusahaan. Mengenai pengolahan bahan pembuat semen secara efektif berasal dari perpaduan antara batu kapur dan tanah liat yang merupakan temuan oleh John Smeaton pada abad ke 18, dan di patenkan oleh Josep Aspidin 1824 dengan nama Semen Portland, sebab menyerupai tanah liat di Portland Island, Inggris.

Menurut SNI 15-2049-2004, Semen Portland adalah semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak (klinker) semen portland, terutama yang terdiri atas Kalsium Silikat yang bersifat hidrolis dan semuanya di mixing dalam satuan dengan tambahan bentuk kristal senyawa kalsium sulfat, dan bisa ditambah dengan senyawa lain.

Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis (Sylvia, 2013). Prima (2014) menegaskan Pertimbangan akan pentingnya ketersediaan bahan baku sesuai kuantitas produksinya ini menyebabkan bahan baku tersebut harus selalu siap sedia sebanyak kuantitasnya tiap periode produksi agar persediaan bahan baku ini selalu terpenuhi dengan biaya minimum. Berdasarkan pendapat Ruauw, (2011 dalam Adhe Putri K. Et al 2016), Bahan baku yang dibutuhkan hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin kelancaran produksi. Akan tetapi hendaknya kuantitas persediaan itu jangan terlalu besar agar modal yang tertanam dalam persediaan dan biaya-biaya yang ditimbulkannya tidak terlalu besar dan jangan pula terlalu kecil karena dapat memperlambat proses produksi. Karena itu Manager produksi memerlukan informasi tentang persediaan spesialisasi jenis produk yang dihasilkan pabrikasi Semen Padang untuk menentukan klasifikasi biaya masing-masing unit produksi yaitu:

a. Portland Cement

(3)

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi tipe umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti ketahanan terhadap sulfat, zat asam dan lain-lain. Tipe ini biasanya digunakan untuk bangunan pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain.

2) Portland Cement Type II

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat antara 0,10 – 0,20 % dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan di pinggir laut, bangunan di bekas tanah rawa, saluran irigasi untuk dam-dam dan landasan jembatan.

3) Portland Cement Type III

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunanbangunan bertingkat tinggi,

4) Portland Cement Type IV

Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok untuk instalasi limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.

b. Super Masonry Cement

(4)

1) Super PPC(Portland Pozzoland Cement)

Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-1994 dan ASTM C 595 M-95 a, dapat digunakan secara luas, seperti:

a) Konstruksi beton massa (bendungan, dam, dan irigasi)

b) Konstruksi beton ketahanan terhadap serangan sulfat

c) Bangunan/instalasi kekedapan yang lebih tinggi

d) Pekerjaan pemasangan dan plesteran.

2) Oil Well Cement Class G-HSR (High Sulfate Resistant)

Semen jenis ini merupakan semen khusus yang digunakan untuk pengeboran minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi dengan kedalaman mencapai 800 kaki. OWC yang diproduksi adalah G-HSR (High Sulfate Resistant) yang disebut juga dengan Basic OWC. Penambahan zat addictive menjadikan semen ini dapat digunakan untuk berbagai kedalaman dan temperatur.

3) PortlandCement CEM I 42.5 R-NA

Portland Cement CEM I 42.5 R-NA adalah tipe semen dengan kekuatan awal yang tinggi, susut relatif pada waktu mengering serta tahan terhadap pembekuan pada iklim dingin (Frost), dan cocok dipakai untuk pekerjaan:

a) Konstruksi terowongan/bendungan

b) Konstruksi jalan raya dan jembatan

c) Cor beton pada suhu dingin/pengecoran akibat rembesan air

d) Beton yang tahan terhadap alkalis reaktif

(5)

Uraian tersebut menginformasikan dalam pengolahan bahan baku semen bisa dikurangi atau ditambahkan unsur senyawa lainnya. Tentunya hal tersebut bisa menimbulkan perubahan biaya karena alternatif bahan baku atau tambahan bahan baku untuk kuantitas dan kwalitas yang mempengaruhi operasional pabrik Semen Padang.

(6)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas pengolahan bahan baku mempengaruhi anggaran produksi ?

2. Faktor – faktor Pengolahan Bahan Baku untuk kualitas terbaik 3. Ketepatan waktu produksi pabrik mempengaruhi perolehan laba

a. berdasarkan Laporan Keuangan b. Jurnal tentang Laporan Produksi

1.3. Batasan Masalah

Setelah penulis mengkaji ulang latar belakang dan rumusan masalah mengarah pada penyebaran dan bauran ilmu pengetahuan, hal ini akan berdampak tidak baik pada penulis. Maka dari itu saya berniat membatasi penelitian pada Efisiensi dan Efektivitas olah bahan baku pada Keputusan Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang.

1.4. Tujuan Penelitian

(7)

1.5. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan proposal penelitian ini, diuraikan gambaran singkat mengenai urutan pembuatan perencanaan penelitian. Sistematika tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I, Membahas pendahuluan tentang latar belakang proposal penelitian, Perumusan Masalah, serta Tujuan penelitian, Sistematika Pembahasan, Time Schedule dan Biaya Penelitian.

Bab II, Membahas Tinjauan Pustaka menyangkut teori yg digunakan untuk membahas hal yg terkait dengan penelitian yakni : motivasi kerja, produktivitas kerja, dan kerangka konseptual.

Bab III, Membahas gambaran umum PT. Semen Padang sebagai objek penelitian juga termasuk metode penelitian.

Bab IV, Membahas tentang bagaimana Pengaruh Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku dengan Metode EOQ & JIT terhadap Keputusan Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang terkait hasil penelitian, analisa masalah, dan pembahasan masalah penelitian.

(8)

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi Anggaran Produksi

Tendi, Haaruuman (2007) berpendapat bahwa anggaran produksi merupakan suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, mencakup rencana mengenai jenis(kualitas), waktu(kapan) produksi akan dilaksanakan. Menurut saya, anggaran produksi berkaitan dengan faktor kebutuhan sektor produksi dari biaya yg muncul berdasarkan harga di pasar karena suatu kompleksitas rencana produksi.

Kegiatan produksi manufaktur melibatkan pengaruh faktor operasional perusahaan lainnya karena sifat dari industri adalah organisir. Sistem pengendalian manajemen adalah upaya pemutakhiran organisasi. Pada intinya strategi bisnis, yang mengidentifikasi sarana yang organisasi bermaksud untuk mencapai tujuan organisasi, adalah penentu utama dalam konfigurasi SPM (Ferreira dan Otley, 2009; Otley, 1999; Simons, 1995b dalam Ferreira et al. 2009).

2.1.2 Tujuan Anggaran Produksi

(9)

Keduanya mengartikan prospector dan defender sebagai strategi yang ekstrim berbeda. Prospector merupakan strategi yang mengidentifikasi dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar yang telah dicapai dan produk yang stabil dengan harga yang murah (low cost leadership). Dikemukakan sesungguhnya faktor anggaran produksi perusahaan yg menjadi tujuan strategi perusahaan dalam meraih keuntungan.

Dikatakan oleh Hansen & Mowen (2012) tentang beberapa kelebihan atau manfaat anggaran bagi perusahaan yaitu:

1. Memudahkan para manager melakukan perencanaan. 2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk

memperbaiki pembuatan keputusan.

3. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja. 4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

Sudah merupakan komponen wajib bagi perusahan menetapkan anggaran dilihat dari keutamaan dan maanfaat suatu anggaran. Keputusan penetapan anggaran dilakukan hanya dengan persetujuan pimpinan unit kerja dan harus diketahui penanggung jawab operasional perusahaan. Seperti PT. Semen Padang dengan pos unit kerja Akuntansi Manajemen bertanggung jawab pada dewan direksi perusahaan.

2.1.3 Definisi Efisiensi & Efektivitas Pengolahan Bahan Baku

(10)

Kamus besar bahasa indonesia (1995:250) mengartikan efisiensi sebagai kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Jadi berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut bahwa antara efisiensi dan efektivitas saling berkaitan. Suatu perusahaan memiliki schedule dan program kerja terstruktur, untuk menuntaskannya harus memiliki ketepatan kinerja dalam badan usaha sedangkan bahan baku adalah yg bersifat terbatas untuk penyesuaiannya dilakukan efisiensi. Selain merupakan alternatif efisiensi juga berorientasi AMDAL. Pada perusahaan yg menjadi objek penelitian yaitu PT. Semen Padang, sudah sejak dahulu menerapkan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur).

2.2. Penelitian Terdahulu

Telah banyak penelitian yg dilakukan pada sektor pengolahan bahan baku bagi industri padat karya khususnya di PT. Semen Padang. Penelitian mengacu pada pemecahan masalah dari pengamatan dan pengujian terhadap pengolahan bahan baku, perubahan terhadap biaya dari aktivitas mempengaruhi proses bahan baku menjadi barang jadi secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini ada beberapa penelitian sebelumnya.

Menurut Prima Fitrhi (2014), Persediaan bahan baku merupakan elemen penting dalam produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan baku yang dilakukan gudang juga merujuk ke proses produksi yang dilakukan oleh pabrik. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan baku yang dilakukan gudang juga merujuk ke proses pabrik. Pabrik – pabrik di PT. Semen Padang tersebut menggunakan baha baku pembuatan semen diantaranya tanah liat(clay), batu kapur, batu silika, gypsum, pozzolan dan pasir besi atau copper slag

(11)

 data historis pemakaian bahan baku pozzolan per periode pada tahun 2012 dan 2013,

 biaya pemesanan bahan baku pozzolan,

 biaya penyimpanan bahan baku pozzolan dan waktu tenggang (lead time),

 penerimaan pozzolan dari pemasok ke gudang.

Prima Fithri (2014) berpendapat, pengolahan data yang dilakukan adalah untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku pasir pozzolan di tahun 2014. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh adalah peramalan pemakaian pozzolan di tahun 2014 akan lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan total pemakaian sebanyak 1.135.355,77 ton dan pengendalian persediaan dengan metode POQ (PeriodicOrderQuantity) menghasilkan biaya persediaan yang lebih minimum yaitu sebesar Rp 1.775.179.959,61.

(12)

Bab III

Metode Penelitian

Mengartikan metode penelitian berdasarkan pendapat Sugiono (2013:2) yaitu penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terbaik adalah secara langsung memperoleh data primer, sehingga dalam pengolahan data dari sumber data tidak ada keraguan hasil. Namun peneliti mengalami masalah krisisnya sumber dana dan peluang waktu penelitian. Sebab itulah penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental.

Penelitian ini juga bersumber dari Library Research ( penelitian Kepustakaan ) yaitu memperoleh data dengan meneliti dan mempelajari literatur, karya ilmiah dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan teori sebagai acuan penyusunan skripsi.

3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian

Penelitian difokuskan pada anggaran produksi PT. Semen Padang berlokasi di Indarung, Lubuk Kilangan. Padang, Sumatera Barat.

3.2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1. Kuantitatif & Kualitatif

Kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar pengumpulan data dimana penyesuaian jumlah data yg diperlukan memiliki

kebenarana dan akurasi yg bisa dipertanggungjawabkan. Keperluan data berupa anggaran produksi PT. Semen Padang untuk proses analisis.

(13)

untuk menentukan berhasil atau tidaknya atau memiliki manfaat/nilai dari suatu program atau kebijakan dalam pendidikan (McMillan & Schumache :2010).

Eksperimental yg dimaksud pada penelitian ini adalah menyimpulkan hasil suatu perbandingan dari pengolahan data jika memilih salah satu dari variable penelitian dengan formula yg tidak ditentukan untuk penyelesaian persoalan. Seperti yg dikatakan oleh Sugiyono (2011:72)metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

3.3. Sumber Data dan Kebutuhan Data

Sugiyono (2013:224) meyakinkan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Sumber data dan kebutuhan data penelitian ini terdiri dari:

a. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan dengan staff unit kerja PT. Semen Padang dalam tempo yg singkat.

b. Teknik Pengamatan/Observasi,

(14)

Pengamatan secara langsung pada annual report perusahaan tempat penelitian, diperoleh melalui situs resmi PT. Semen Padang, Indarung. Lubuk Kilangan, Padang.

c. Teknik Dokumentasi,

Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen bisa berupa karya misalnya karya seni, gambar, patung, film dan lain-lain.

Penyusunan dokumen yang berkaitan menjadi bahan rujukan dan perbandingan dalam pegolahan data yg dibutuhkan.

d. Triangulasi,

Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam proses penyeleksian data membutuhkan teknik

pengggabungan dari data yg diperoleh dari bermacam tekni pendataan yg digunakan dalam penelitian.

3.4. Analisis Data

(15)

Nederlandsch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1958 Perseroan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perseroan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan Kapasitas pabrik Indarung I Menjadi 330.000 ton/ tahun. Pada tanggal 10 Februari 1973 (Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas). Pada tahun 1995 Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di Perseroan ke PT Semen Gresik (Persero), Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V.

3.4.2 Struktur Organisasi PT. Semen Padang

Gambar 1. Struktur Organisasi Sumber : Sr SP 2015

(16)

Aktivitas perusahaan saling dipengaruhi faktor operasional produksi. PT. Semen Padang dikelola dengan baik oleh jajaran kepemimpinan dan staf yg terlibat disetiap program kinerja. Berikut ini adalah beberapa bentuk pengelolaan perusahaan pada sektor keuangan.

Melihat dari sustainability report tahun (2015) PT. Semen Padang yaitu “,,Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan melakukan optimalisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan cara penguatan infrastruktur yang dimiliki, assessment GCG, penyesuaian pedoman teknis dan prosedur yang mendukung dalam pelaksanaan GCG yang lebih baik.

Begitu juga dengan pelaksanaan GCG di Perseroan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Badan Usaha Milik Negara, “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia” yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Surat Edaran Menteri BUMN No. S-375/MBU/.Wk/2011 tentang Kebijakan Menteri BUMN dalam Pengurusan dan Pengawasan BUMN serta praktik-praktik GCG yang lazim digunakan. Arah perencanaan jangka panjang Perseroan yang berorientasi pada triple bottom line, akan dapat dicapai apabila didukung dengan sumber daya yang memadai serta nilai dan budaya Perseroan yang kuat”.

Meningkatnya pencapaian kinerja Perseroan merupakan suatu bukti bahwa Perseroan selalu memberikan yang terbaik bagi Negeri. Produksi semen Perseroan selama tahun 2015 mencapai 6,88 juta ton, meningkat 3,30% dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar 6,67 juta ton. Peningkatan produksi semen terutama terjadi pada peningkatan produksi semen Cement Mill Dumai yang meningkat sebesar 340.739 ton dibandingkan dengan tahun 2014.

(17)

Sementara itu, untuk penjualan ekspor semen meningkat signifikan sebesar 397.445 ton ke negara Asia bagian Selatan selama tahun 2015 dibanding ekspor selama tahun 2014 sebesar 115.703 ton. Pada tahun 2015 pendapatan yang diperoleh mencapai sebesar Rp. 6.528 miliar tumbuh 1,90% dibandingkan pendapatan 2014 sebesar Rp. 6.409 miliar. EBITDA tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.261 miliar, turun 10,62% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp. 1.410 miliar.

3.4.4 Teknik Analisis Data

1. Perbandingan

Menggunakan pertidaksamaan matematik ekonomi sebagai berikut :

a) Menentukan permintaan dengan fungsi EOQ untuk periode produksi. Rumus

EOQ=

2.R⋅S p⋅´i

R=Jumlah kebutuhan bahan baku per periode S=Biaya pesanan setiap pesan

P=Harga per unit bahan baku

I=Biaya penyimpanan dalam persentase dari persediaan rata-rata.

(P-I)=Besaran biaya penyimpanan per unit b) Perumusan JIT untuk menganalisis tingkat

efisiensi produksi

2. Persamaan

(18)

produk yg dihasilkan setelah diketahui jumlah produksi. Rumus dari persamaan linear adalah :

P - P1 Q - Q1 p=Harga --- = --- q=jumlah produk

P2 - P1 Q2 - Q1

Bab IV

Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1. Gambaran Umum PT. Semen Padang

(19)

Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

Pada tahun 1995, kepemilikan saham Pemerintah beralih dari PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pemegang saham Perusahaan sekarang adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham terbesar yaitu 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

4.2. Struktur Departemen Produksi PT. Semen Padang

Gambar. 2

4.3. Kegiatan Produksi

Semen diproduksi dengan menggunakan persentase terak yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga penggunaan terak menjadi optimal. Pada umumnya kebutuhan terak dalam proses pembuatan semen berkisar antara 78% - 89%. Secara keseluruhan, pembuatan terak merupakan proses

Direktur Produksi

Departemen

Produksi II/III Departemen Produksi IV Departemen Produksi V Teknik PabrikDepartemen

Dept. Jaminan Kualitas dan

Inovasi Departemen

(20)

yang paling intens menggunakan energi dan material. Pembuatan terak semen menggunakan bahan baku utama terdiri dari dua jenis, yakni batu kapur, silika, tanah liat, serta batubara sebagai bahan bakar. Terak kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain pada perbandingan tertentu sesuai jenis semen yang diproduksi. Pencampuran dilakukan dalam ball mill yang digerakkan oleh tenaga listrik.

Tabel 1. Bahan Baku di Raw Mill

No .

2014 2015 2016

1. 8,83 8,84 8,19 (jutaan ton)

Tabel 2. Bahan Baku di Cement Mill

No .

2014 2015 2016

1. 203,87 227,79 203,51 (ribuan ton)

Tabel 3. Efisiensi Material

No

1,53 6,89 9,71 1,50 6,46

Pemakaian Bahan Baku (juta ton)

Produksi Semen (juta ton)

Intensitas Material (ton/ton)

(21)

Gambar 3. Diagram Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku

4.4. Pembahasan

4.4.1 EOQ & JIT terhadap Produksi PT. Semen Padang

(22)

6.000.000 ton semen. Secara efektif pabrik menghasilkan 3.000.000 ton dan efisiennya adalah 2.000.000 ton. Biaya pesanan diakumulasikan sebesar Rp 250.000.00 dengan harga perolehan unit bahan baku Rp 0,-karena PT. Semen Padang adalah BUMN dengan peraturan pertambangan bahan galian bebas biaya. Harga unit bahan baku bernilai Rp. 154.154.975,00 diperkirakan EOQ sejumlah:

EOQ=

2X3.000.000,00154.154 .975,00X250.000 .000,00

EOQ = 973.046,766

Misalkan harga mesin raw mill adalah Rp. 170.000.000,00 lalu

nilai sisa diperkirakan sebesar Rp 50.000.000,- dan umur ekonomis mesin 4 tahun, hal ini karena dalam proses produksi akan mengakibatkan penurunan efektivitas mesin yg disebut nilaipenyusutan. Seperti :

Penyusutan per tahun=

170.000.000,00−50.000 .000,004

Maka beban penyusutan per tahun adalah Rp. 30.000.000,00 dan dicatat dalam jurnal sebagai berikut,

Biaya Penyusutan Mesin

30.000.000,-Akm. Penyusutan Mesin

30.000.000,-Pada Anggaran Produksi manajemen produksi perlu menambahkan pos biaya penyusutan dengan kategori beban perawatan dan penggantian suku cadang atau jika habis masa layak pemakaian mesin maka manager bisa memutuskan untuk amortisasi mesin dan pembelian mesin baru.

Bab V

Kesimpulan dan Saran

(23)

Demikianlah penelitian saya rangkum utuk jadi pembelajaran dan pengingat sebagai acuan untuk kualitas lebih baik dari persoalan serupa.

Tabel. 2 Pasar yang Dilayani

Penjualan Pesanan 2014 2015 2016

Penjualan Domestik (ton) 7.087.043 6.855.163 6.495.547 Penjualan Ekspor (ton) 115.703 397.445 395.545 Ekspor Terak (ton) - - 89.523

Total Penjualan (ton) 6.671.107 6.888.513 6.980.615

(24)

Tabel. 3 Jumlah Operasi

Pabrik Semen Kapasitas Produksi(tahun) Pabrik Indarung I 7.400.000 ton/tahun Pabrik Indarung II 720.000 ton/tahun Pabrik Indarung III 860.000 ton/tahun Pabrik Indarung IV 1.920.000 ton/tahun Pabrik Indarung V 3.000.000 ton/tahun Cement Mill Dumai 900.000 ton/tahun

Tabel 3. Pabrik Pengantongan Kantor Perwakilan 14

Keterangan 2014 2015 2016

Pendapatan (Rp miliar) 6.40 9

6.52 8

6.221

Kapitalisasi Aset (Rp miliar) 5.908 7.393 9.211 Hutang (Rp miliar)

Ekuitas (Rp miliar) 4.154 4.448 4.877

Tabel 4. Volume Produksi

Produk 2014 2015 2016

(25)

Pada tabel diatas bisa dilihat bahwa PT.Semen Padang telah menggunakan metode EOQ dan JIT. Jumlah total produksi yg dihasilkan setiap tahunnya bervariasi. Anggaran produksi ditentukan dari besaran maksimal dan minimal bahan baku yg akan diproses sehingga beban biaya bisa disesuaikan.

Daftar Pustaka

Ahmad, Khamarudin (Dasar – dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan’ Akuntansi Manajemen”)

Noor, Juliansyah Dr. SE. MM (Tinjauan Filosofis dan Praktis’ Manajemen”)

Hansen & Mowen

(26)

Tabel 6. Perubahan Aset Tanah 53.776.702 - 4.410 - 53.772.292 Tanah

26.100.502 15.596.412 - - 41.696.914

Aset dalam

(27)
(28)
(29)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

(30)

kerja/karya saya sendiri, kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan dalam skripsi ini. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1), Saya menyatakan klaim kepemilikan pembuatan skripsi ini.

Padang, 2017 Yang membuat pernyataan

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Sumber : Sr SP 2015
Gambar. 24.3.Kegiatan Produksi
Tabel 1. Bahan Baku di Raw Mill
Gambar 3. Diagram Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai perhitungan statistik. Perhitungan untuk mengukur kemampuan antara kelompok

Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintah Kota Cimahi

Alfan Zuhairi, M.Pd Dzul Fikri, SS, M.Pd Muhammad Yunus, S.Pd.. M.Pd Nuse Aliyah

Berdasarkan latar belakang diatas, semakin banyaknya perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja saat ini sehingga penelitian ingin mengetahui (1) bentuk-bentuk

(2) Berdasarkan perhitungan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Saldo Kas Daerah pada tanggal 31 Desember tahun

Penelitian ini mendapatkan persentase anak yang memiliki perkembangan yang normal lebih tinggi pada anak dengan status gizi normal (82,2%) daripada anak

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 27

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 21 Pontianak Barat khususnya di kelas III pada mata pelajaran