• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen dan pemasaran koperasi.ppt (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "manajemen dan pemasaran koperasi.ppt (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

WELCOME TO OUR PRESENTATION

WELCOME TO OUR PRESENTATION

MANAJEMEN KOPERASI

KELOMPOK 2

MANAJEMEN

PEMASARAN KOPERASI

Oleh:

1. NUR MAHFUDH F.A 2. WAHYUDI PUJIANTO 3. HIMMATUSSUHRA 4. ARIF LUKMAN HAKIM

5. ABDURRAHMAN ZUNAIDI 6. ZUHRIYANTO

7. CELMIA

Fakultas Ekonomi “MANAJEMEN”

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

(2)

BACKGROUND

Pemasaran diartikan sebagai suatu proses usaha untuk memudahkan

barang dan jasa dari lokasi produsan sampai ke konsumen akhir. Maksud

dari proses usaha tersebut adalah pabrikan atau produsen dapat mencapai

tujuannya, yaitu memuaskan pembeli atau konsumen. Bahkan ada yang

lebih menekankan pada kepuaskan konsumen, samapai-sampai membuat

falsafah

“konsumen adalah raja”.

Jadi konsumen harus dilayani dan

diupayakan kepuasannya oleh para penjual atau produsen secara optimal

agar mereka tidak lari ke produk pesaing atau ke penjual lain.

Dalam pembahasan ini akan disajikan pengertian umum secara

sederhana mengenai pemasaran. Pemasaran

(marketing)

dalam

perkoperasian akan ditinjau dari fungsi utama koperasi, yaitu penyaluran

yang meliputi pembelian, penjualan, dan promosi.

(3)

FORMULATION OF THE PROBLEM

Pengertian umum pemasaran?

Tiga pendekatan pemasaran?

Koperasi sebagai lembaga pemasaran?

Kelemahan pemasaran koperasi?

Efisiensi pemasaran?

(4)

Pengertian Umum Pemasaran

Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini

disebabkan karena berhasil atau tidak berhasilnya perusahaan dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya perusahaan dalam menjual hasil produksinya.

Menurut W.J. Stanton (1975, 51), pemasaran

merupakan keseluruhan aktivitas

perdagangan yang meliputi

penjualan, pembelian, pergudangan atau penyimpanan, dan promosi. Perdagangan mencakup kegiatan

memelihara atau menjaga agar barang yang akan dijual tidak mengalami

kerusakan dan turun kualitasnya sehingga benar-benar dapat

memuaskan pembeli.

Secara umum, pengertian pemasaran

(marketing) adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada pembeli, yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut.

Fungsi pemasaran:

 Fungsi pertukaran, yaitu menjual dan membeli baik bahan baku maupun barang jadi.

 Fungsi pengadaan fisik barang dagangan yang meliputi pengangkutan dan

penyimpanan, termasuk transfer sementara.

 Fungsi pemberian jasa yaitu menanggung risiko, standardisasi, dan informasi pasar.

(5)

Pentingnya Informasi

Pasar

Selanjutnya Phillip Kotler menyatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang

menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi tercapai. Kegiatan pemasaran dimulai dari perencanaan tentang produk, kemudian memproduksi serta menyalurkan produk atau jasa tersebut ke tangan

konsumen untuk dikonsumsi.

Kottler, Phillip (1980). Marketing Managemen. Analysis, Planning, and Control, Prentice Hall. International editions. New Yersey. Fourth editions.

 Produk apa yang akan dijual pada dalam suatu waktu tertentu serta berapa jumlahnya untuk masing-masing jenis barang.

 Produk apa yang dibeli oleh pelanggan tertentu.

 Perincian mengenai jenis dan kualitas masing-masing barang, harga barang yang diinginkan pembeli, dan syarat pembeliannya apakah dengan cara kontan atau kredit. Selain itu, harus juga diketahui lokasi tempat tinggal para konsumen dan saluran penjualan yang diinginkan, apakah secara

langsung dari penjual ke pembeli atau lewat pedagang perantara yang ada atau melalui makelar.

 Preferensi produk dari para konsumen atau calon konsumen.

(6)

Tiga Pendekatan Pemasaran

 Pendekatan Komoditi (Commodity Approach), yaitu mempelajari teknik pemasaran yang lebih baik dengan cara menyelidiki seluk-beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli seperti kualitas

barang, harga, merk, dan periklanan.

 Pendekatan Kelembagaan (Institutional Approach), yaitu pendekatan yang membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Badan yang menyalurkan secara langsung ini dikenal dengan istilah saluran distribusi

(channel of distribution), yaitu pedagang perantara seperti agen, pedagang besar, dan pengecer. Badan yang menyalurkan secara tidak langsung adalah badan yang mendukung kegiatan

pemasaran seperti biro iklan, reklame, media cetak, dan sebagainya.

 Pendekatan Fungsional (Functional Approach), yaitu pendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang telah

(7)

Koperasi Sebagai Lembaga

Pemasaran

Lembaga yang mengadakan kegiatan

pemasaran, menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan organisasi satu dengan yang lain disebut sebagai lembaga pemasaran.

Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari para produsen, terutama produsen kecil disebut sebagai koperasi produsen. Dengan demikian, koperasi bermanfaat bagi

anggotanya, yaitu dapat membelikan atau melayani kebutuhan bahan baku para anggota dengan kualitas yang terjamin, jumlah yang cukup, harga yang murah, dan waktu yang sesuai.

Sangat tepat apa yang ditulis oleh Prof. Sukanto dalam bukunya Manajemen

Koperasi, bahwa “peningkatan kesejahteraan tidaklah cukup hanya dengan meningkatkan produksi saja, tetapi yang lebih penting lagi adalah memberi jaminan bahwa hasil

produksi akan selalu dapat disedot oleh pasar dengan harga yang baik”.

Pelayanan kepada

pelanggan:

1. Pelayanan sepenuhnya

hanya kepada anggotanya

saja.

2. Pelayanan terutama

diberikan kepada anggota,

di samping kepada

nonanggota.

3. Memberikan pelayanan

yang sama, baik kepada

anggota maupun kepada

nonanggota.

4. Kombinasi dari tiga

(8)

Kelemahan Pemasaran Koperasi

Biaya pengolahan input relative tinggi sedangkan harga penjualan output

kurang memadai. Hal ini menyebabkan koperasi kurang mampu bersaing.

Kualitas barang yang dihasilkan

(produksi)

masih kurang baik sehingga

para pelanggan banyak yang kurang puas.

Barang hasil produksi kurang dikenal karena belum banyak dipromosikan.

Lokasi tempat penjualan sering kurang strategis, jauh dari tempat pembeli,

dan angkutan dari tempat tersebut sulit untuk dicapai sehingga

menimbulkan rasa enggan bagi para pembeli.

Lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan

intensif.

(9)

Lanjutan

 Terbatasnya informasi dan data mengenai sumber input yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi, termasuk tata cara pengadaannya.

 Rendahnya tingkat pengetahuan dan ketrampilan para anggota terhadap pemasaran serta pemahaman pasar, karena sebagian besar anggota koperasi adalah para petani kecil, pedagang kecil, peternak, dan nelayan kecil. Pihak koperasi sendiri belum memiliki tenaga pemasaran yang profesioanl dalam menjalankan fungsinya sebagai koordinator pemasaran.

 Kurangnya informasi pasar bagi koperasi yang meliputi informasi preferensi produk para pelanggan, informasi harga, informasi mengenai jenis dan

kualitas barang, selera dan kemampuan calon konsumen, motivasi pembeli, serta teknik-teknik penjualan yang baik.

 Para anggota sebagai individu, petani atau produsen, industry kecil, dan peternak kecil lebih menyukai pergi sendiri ke pasar, bertransaksi langsung dengan pembelinya, dan belum banyak memanfaatkan keuntungan dengan menjual bersama, atau melalui koperasi. Pihak koperasi sendiri juga belum begitu banyak berinisiatif menampung hasil produksi para anggota untuk dijual bersama-sama dengan harga yang lebih pantas.

(10)

Efsiensi Pemasaran

Menurut Saleh Safrandji, untuk

mencapai efisiensi ini harus

diperhatikan dua hal pokok, yaitu:

1. Memantapkan loyalitas

anggota dalam hal jual beli

barang yang dibutuhkan oleh

anggota melalui koperasi.

2. Memantapkan partisipasi

anggota dalam akumulasi

modal, penghasilan, dan

inisiatif perbaikan produk,

pelayanan, harga, dan biaya.

Manfaat pembina Koperasi:

 Mengkaji dan mengembangkan, terutama untuk komoditi pertanian, pasar antar desa-kota (critical link performance) untuk menunjukkan sumber daya kelembagaan agar skala usaha lebih meningkat.

 Koperasi dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya (bussines power)secara lebih efisien dan efektif, misalnya dengan konsep system operasional yaitu

keterkaitan timbal balik antara manajer dan anggota koperasi.

 Koperasi bertindak sebagai penyusun inisiatif atau integrator agar dapat

(11)

Operasional Pemasaran Bagi

Koperasi

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian,

penjualan, dan promosi.

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bayak dilakukan oleh koperasi produsen di mana anggotanya adalah

para produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat

menjualnya secara sendiri-sendiri (secara individual) ke pasar.

Manfaat lainnya adalah dapat menghemat biaya-biaya seperti biaya transportasi,

promosi dan biaya tenaga penjualan.

Dalam menghadapi musim atau kondisi pasar yang kurang baikdan persaingan

yang ketat, produsen di tuntut untuk memodifikasi hasil produksi, meningkatkan

kualitas, mengawetkan, melakukan kegiatan pascapanen lainnya.

Koperasi diharuskan mempunyai tenaga pemasaran sendiri yang professional

sehingga mampu mencari terobosan dalam melakukan penjualan, menghubungi

pemerintah, dan menghubungi perusahaan yang lebih besar sebagai bapak

(12)

2. Fungsi Pembelian

Fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka

membeli bahan baku di mana para pengrajin atau pengusaha kecil sering

melakukannya secara sendiri-sendiri dan dalam jumlah yang tidak terlalu

besar.

Akibatnya, tidak jarang terjadi mereka menganggur karena bahan baku

kosong atau tidak tersedia di pasaran pada hari tersebut. Selain itu, para

penjual bahan baku sering juga memainkan harga seperti menetapkan harga

dengan seenaknya karena mereka tahu bahwa pembeli bahan ini sangat

membutuhkan.

Dalam hal ini, koperasi sangat besar manfaatnya bagi anggota jika dapat

mengkoordinir pembelian barang yang sangat di butuhkan, misalnya bahan

baku diproduksi atau disediakan bersama. Sebagai contoh konkrit yang

(13)

Keuntungan yang di peroleh koperasi dan anggota dapat di simpulkan

sebagai berikut:

1. Kebutuhan akan bahan baku dapat disediakan sepanjang waktu karena

pengadaanya ditangani koperasi yang sekaligus mendistribusikannya.

2. Kualitas bahan baku dapat dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan

anggota.

3. Harga barang dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek

saluran distribusinya, artinya dapat mencari sumber bahan baku

(langsung ke produsen), jadi tidak banyak pedagang perantara yang

dilewatkan.

4. Jika anggota tidak mempunyai modal, mereka dapat mengambil dulu

barangnya, sedangkan pembayarannya belakangan (berarti koperasi

melayani kredit).

(14)

Koperasi yang kegiatan utamanya menyediakan kebutuhan sehari-hari

bagi para anggota disebut koperasi konsumsi. Jika koperasi ini

melakukan pembelian secara bersama-sama dan dalam jumlah langsung

ke sumbernya, mereka akan mendapatkan rabat atau potongan harga

sehingga akan lebih murah.

(15)

3. Fungsi Promosi

Promosi yang sehat dan murah :

 Menyelenggarakan pasar murah bersama.

 Menyelenggarakan pameran bersama atas hasil produksi barang-barang sejenis.  Menyelenggarakan peringatan hari besar bersama-sama dengan instansi yang

terkait, sambil mengadakan kampanye penggunaan alat-alat yang di hasilkan oleh koperasi setempat.

 Membuat leaflet, brosur, buku petunjuk, dan katalog spanduk secara bersama-sama.  Memasang iklan di harian, majalah, atau di radio-radio dengan secara gabungan,

sehingga biayanya dapat di hemat.

 Meminta bantuan kepada pemerintah daerah atau departemen perdagangan dan perindustrian, untuk membantu memasarkan barang-barang ke luar daerah atau bahkan ke luar negri serta ke pasar internasional.

 Setiap menjelang tahun baru dapat membuat kalender secara bersama-sama. Kalender tersebut hendaknya memuat gambar-gambar hasil produksi dan alamat masing-masing koperasi secara jelas, beserta informasi lainnya yang memberikan kemudahan bagi calon pelanggan yang membutuhkan.

(16)

4. Peranan Koperasi Dalam Pemasaran

Di samping tiga fungsi yang telah diuraikan sebelumnya, masih ada

peranan koperasi yang dapat di tonjolkan, yaitu:

Mempersingkat saluran pemasaran, baik pasar pembelian maupun pasar

penjualan, sehingga marjin yang dikeluarkan oleh barang tersebut bagi

penyalurnya dapat dihemat.Dengan kata lain, harga barang dapat lebih

murah atau dapat meningkatkan laba koperasi. Hal ini juga dapat

dilakukan dengan mengganti fungsi penyaluran yang biasanya

dilakukan oleh nonkoperasi.

(17)

Informasi pasar, baik pasar input maupun pasar output/ produk jadi, kepada anggota harus sederhana dan cepat. Informasi ini dapat berwujud:

Harga jual yang lebih baik

Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen/ calon konsumen.

Lokasi daerah calon pelanggan.

Informasi cara menghemat biaya pemasaran.

Informasi sumber bahan baku, harga, dan kualitas yang baik dan murah.

Lain-lain yang berkaitan dengan pemasaran barang: daya beli, waktu pembelian, masa-masa kebutuhan, dan sebagainya.

(18)

CONCLUSION

Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan

aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena berhasil atau tidak berhasilnya perusahaan dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Semakin besar jumlah produksi yang terjual semakin besar harapan memperoleh keuntungan yang menjadi tujuan utama perusahaan. Jadi pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam suatu masyarakat, khususnya bagi perusahaan yang

bersangkutan.

SUGGESTION

Dengan adanya makalah ini kami

berharap dapat membantu pembaca

untuk memahami tentang pemasaran

dalam koperasi yang baik. Namun

kami sadar bahwa dalam makalah ini

masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami

mengharapkan bantuan pembaca

untuk memberikan sarat, kritik, dan

masukan agar tugas ini bisa menjadi

lebih baik lagi. Terima kasih atas

(19)

BIBLIOGRAPHY

 Winardi (1980). Asas-asas Marketing, Penerbit Alumni. Bandung.

 Kottler, Phillip (1980). Marketing Managemen. Analysis, Planning, and Control, Prentice Hall. International editions. New Yersey. Fourth editions.

(20)

SEKIAN

Referensi

Dokumen terkait

Kata Kunci: Proses keputusan pembelian, produk baru, bisnis ke bisnis , manajemen saluran, perilaku pembelian kelompok pasar bisnis, strategik pemasaran, bauran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis pola saluran pemasaran, fungsi- fungsi pemasaran, perbedaan biaya pemasaran, keuntungan, marjin pemasaran pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis pola saluran pemasaran, fungsi- fungsi pemasaran, perbedaan biaya pemasaran, keuntungan, marjin pemasaran pada masing-masing

Pada pasar output kedelai lokal, saluran pemasaran paling efisien terdapat pada saluran pemasaran III dengan marjin pemasaran paling rendah serta memiliki bagian

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) menganalis marjin pemasaran daging sapi pada saluran pemasaran peternakan sapi rakyat dan peternakan sapi komersial/feedlot di RPH

Keragaan pasar menunjukkan terdapat tiga saluran pemasaran dengan penyebaran marjin dan Rasio Profit Margin yang tidak merata antar lembaga pemasaran, korelasi harga

Keragaan pasar menunjukkan terdapat tiga saluran pemasaran dengan penyebaran marjin dan Rasio Profit Margin yang tidak merata antar lembaga pemasaran, korelasi harga

Saluran Pemasaran Pada Rantai Pasok Gula .... Marjin Pemasaran pada Usaha Gula Aren