RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
1
Madrasah : MTsN Tembilahan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 2
Standar Kompetensi : 5. Membaca surat pendek pilihan
Kompetensi Dasar : 5.1 Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan hukum bacaan mim sukun
Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam surah Al-Bayyinah dan surah Al-Kafrun
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun
Mencari hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafiun Mempraktikkan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al
Kafiun
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Macam hukum bacaan mim sukun QS. Al Bayyinah dan Al Kafiun
Al-Qur’an ialah kita suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab. Untuk membacanya, ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan. Kaidah-kaidah itulah yang disenut ilmu tajwid.
Menurut bahasa tajwid berarti membaguskan, membuat bagus atau pembagusan (perbaikan bacaan). Menurut istilah, ilmu tajwid ialah ilmu yang membicarakan tentang tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Dengan mempelajari ilmu tajwid, diharapkan pengucapan lafal-lafal dalam ayat Al-Qur’an menjadi tepat.
Ada dua hukum berkaitan dengan ilmu tajwid. Pertama, hukum mempelajari ilmu tajwid sebagai penetahuan ialah fardu kifayah. Kedua, hukum menerapkan ilmu tajwid dalam membaca ayat-ayat Al-Qur,an hukumnya fardu ain.
1. MACAM HUKUM BACAAN MIM SUKUN
Mim Sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum bacaannya ada tiga. Ketiga hukum bacaan itu ialah : idgam mimi, Ikhfa syafawi, dan izhar syafawi
1)Idgam mimi (يميم ماغدا)
Idgam mimi disebut juga Idgam mutamasilain. Huruf idgam mimi hanya satu, yaitu mim ( م). Cara membacanya ialah dengan memadukkan suara mim sukun
kedalam mim berharakat berikkutnya. Kemudian suara di gunnah kan secara sempurna dengan lama tiga harkat. Suara gunnah keluar dari pangkal hidung. Contoh :
Ikhfa berarti samara, sedangkan syafawi berarti bibir. Ikhfa syafawi terjadi apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ba (ب ). Disebut ikhfa syafawi karena hukum ikhfa terjadi pada huruf yang bermakhraj di bibir.
Cara membaca ikhfa syafawi ialah dengan suara samara antara mim dan
ba. Kemudian, ditahan kurang lebih dua ketukan. Pada saat membacanya, kedua bibir merapat sehingga tidak ada udara yang keluar dri mulut. Contoh :
١
Izhar berarti jelas., sedanngkan syafawi berarti bibir. Izhar syafawi terjadi apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah, selain mim ( م ) dan
ba (ب ).
Cara membaca izhar syafawi ialah dengan suara jelas. Pada saat mengucapkan huruf mim, kedua bibir dirapatkan. Kejelasan pengucapan huruf
mim cukup satu ketukan, tidak boleh lebih dari satu ketukan, dikhawatirkan akan menjadi bacaan ikhfa atau gunnah.
Pengucapan izhar syafawi harus lebih diperjelas ketika mim sukun bertemu dengan dua huruf, yaitu fa (ف ) atau waw (و ). Hal ini disebabkan kedua huruf tersebut makhrajnya berasal dari bibir. Contoh :
2) Surah Al-Kafirun
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang hukum bacaan mim sukun Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi hukum bacaan mim sukun Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi hukum bacaan
mim sukun
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa - Apakah pembelajarannya menarik - Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar hukum bacaan mim sukun
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang hukum bacaan mim sukun!
I. SPENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi PenilaianTeknik PenilaianBentuk Contoh Instrumen Menjelaskan
macam-macam hukum bacaan mim sukun
Tes Tulis Jawab
Singkat Jelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun
bacaan mim sukun dalam QS Al
bayyinah dan Al Kafrun
mim sukun dalam QS Al bayyinah dan Al Kafrun
Mengaplikasikan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al Kafrun
Tulis Tulis Uraian Hafalkan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al Kafrun
J. PENILAIAN 1
Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang macam-macam hukum bacaan mim sukun
Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam
QS Al Bayyinah
Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam
Al Kafiun
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik
K. PENILAIAN 2 Nama Kelomp
ok
Keindahan Peta Konsep
Kelengkapa n Peta Konsep
Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N
o PenilaianAspek Indikator Deskriptor Skor maTe Guru TotalSkor Nilai
Penalaran Komunika
si lisan Komunikatif
Jawaban Komunika
si tulis
Mudah dipahami
Ketepatan Jawaban
1
2
Mengetahui Kepala MTs Negeri
Tembilahan
Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1
005
Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
2
Madrasah : MTsN Tembilahan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 2
Standar Kompetensi : 6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Kompetensi Dasar : 6.1 Memahami isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan pengertian Fanatik dan Toleran
Melafalkan surah Al-Kafrun dan terjemahnya
Menjelaskan kandungan surah Al-Kafrun
Melafalkan surah Al-Bayyinah dan terjemahnya
Menjelaskan kandungan surah Al-Bayyinah
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengartikan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Mencari ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan dengan toleransi
Menjelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
1.TERJEMAHAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN a. Terjemahan QS Al Bayyinah
1) orang-orang kafr Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2) (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3) di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus[1594].
5) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. 6) Sesungguhnya orang yang kafr Yakni ahli kitab dan
orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. 7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.
8) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
[1594] Yang dimaksud dengan isi Kitab yang Lurus ialah isi Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni.
[1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
b.Terjemahan QSAl Kafirun
1) Katakanlah: "Hai orang-orang kafr,
2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3) dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah.
6) untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
2.ISI KANDUNGAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN TENTANG TOLERANSI
Surah al-Bayyinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1 dan 2. kedua ayat ini menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang-orang kafr dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan tidak akan meninggalkan ajaran agama mereka sampai datang keteranga yang nyata. Keterangan itu adalah nabi akhir zaman yang mereka dambakan akan membacakan lembaran-lembaran suci sebagai pedoman hidup.
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan sebab-sebab turunnya surah al-Kafrun. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka kafr Quraisy datang menemui Rasulullah saw. Mereka adalah al-aalid bin Mugirah, al-’Ash bin aail, al-Aswat bin al-Mutalib, dan Umayyah bin Khalaf. Kedatangan mereka untuk mengajak Rasulullah saw. bersekutu dalam segala hal, termasuk dalam hal peribadahan. Mereka akan menyembah apa yang beliau sembah. Beliau pun diminta menyembah apa yang mereka sembah. Bahkan, mereka mengangkat beliau sebagai pemimpin. Dengan adanya tawaran tersebut, turunlah wahyu Allah swt. yaitu Surah al-Kafrun. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Mina.
kafr pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang beliau sembah, yakni Allah swt. Dengan demikian, Ayat 2-5 merupakan landasan fanatisme beragama. Rasulullaah saw. bersama kaum muslimin tetap mempertahankan ketauhidannya. Orang-orang kafr pun tetap mempertahankan agama mereka, yakni menyembah berhala.
Pada Ayat 6, Rasulullah saw. Menegaskan bahwa orang kafr tetap pada agamanya dan beliau bersama kaum muslimin tetap pada agama tauhid. Dengan demikian, Ayat 6 ini sebagai landasan hukum adanya tasamuhdalam beragama.
Kaum muslimin memberi kebebasan dan tidak boleh mengganggu orang kafr dalam menjalankan agama nya. Sebaliknya, orang kafr pun tidak boleh mengganggu kaum muslimin dalam menjalankan ajaran islam. Hal ini telah diterapkan Rasulullah saw. Ketika membanggun masyarakat Madinah. Orang Islam hidup berdampingan dengan orang Yahudi dan Nasrani meskipun akhirnya mereka mengkhianatiumat Islam.
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa - Apakah pembelajarannya menarik - Materi apa yang telah kita bincangkan
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi PenilaianTeknik PenilaianBentuk Contoh Instrumen Menerjemahkan QS
Al Bayyinah dan Al Kafrun
Tes lisan Uraian Terjemahkan QS Al Bayyinah dan Al Kafrun ?
Memilah ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafrun yang berkaitan dengan toleransi
Tes lisan Jawab
Singkat Pilihkan ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafrun yang berkaitan dengan toleransi ?
Menjelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafrun tentang toleransi
Tes lisan Tugas Jelaskan isi kandu-ngan QS Al
Bayyinah dan Al Kafrun tentang toleransi ?
J. PENILAIAN 1
Aspek Yang Dinilai 1 Skor2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah
dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Bayyinah tentang toleransi
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Kafiun
tentang toleransi
Peta Konsep Skor Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N
o PenilaianAspek Indikator Deskriptor Skor maTe Guru TotalSkor Nilai
Penalaran
Komunik asi lisan
Komunika tif
Ketepata n
Jawaban 1 1
Komunik
asi tulis Mudah dipahami
Ketepata n
Jawaban 1
2
Mengetahui Kepala MTs Negeri
Tembilahan
Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1
005
Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
3
Madrasah : MTsN Tembilahan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 2
Standar Kompetensi : 6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Kompetensi Dasar : 6.2 Memahami keterkaitan isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang membangun kehidupan umat beragama dalam fenomena kehidupan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan keterkaitan isi kandungan surah Kafrun dan surah Al-Bayyinah
Menjelaskan hikmah fanatik dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al-Kafrun dan surah Al-Bayyinah
Menerapkan sikap toleran dan fanatik dalam kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan cara membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam
Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafiun dengan kehidupan umat beragama
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam
Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafiun dengan kehidupan umat beragama
1.KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM AJARAN ISLAM a. Fanatik
Menurut KBBI, Fanatik ialah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran (politik, politik agama dan sebagai nya). Dengan demikian, orang yang fanatik dalam beragama berarti memiliki keyakinan yang kuat dan mantap dalam hati terhadap agama nya.
istiqomah dalam beragama. Dengan sikap ini, seorang muslim akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ajaran islam. Muslim yang tidak fanatik terhadap ajaran islam disebut munafk, tidak memiliki pegangan hidup yang mantap.
b.Toleran
Menurut KBBI toleran ialah sifat atau sikaf suka menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian nya sendiri. Dengan kata lain, toleran berartti memberi kebebesan kepada orang lain untuk bersikaf atau berpendirian sesuai keinginan nya.
2.KETERKAITAN ANTARA SURAH AL-KAFIRUN DAN AL-BAYYINAH TENTANG MEMBANGUN KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM FENOMENA KEHIDUPAN
Surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah mempunyai keterkaitan sangat erat yang saling melengkapi. Surah Al-Kafirun ayat 2-5 dan Al-Bayyinah ayat 1-2 sebagai landasan hukum wajibnya memiliki fanatisme atau istiqomah dalam beragama. Keyakinan yang telah dipilih harus diperjuangkan dengan segala kemampuan dan kekuatan. Dengan demikian, keyakinan itu tidak akan mudah goyah oleh pengaruh keyakinan lain. Keyakinan ini harus ditanamkan terhadap seluruh anggota keluarga.
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
- Apakah pembelajarannya menarik - Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi PenilaianTeknik PenilaianBentuk Contoh Instrumen Menjelaskan cara
membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam
Tes tulis Tugas Jelaskan cara membangun
Sebutkan contoh keragaman kehidupan umat beragama ?
Mengaitkan isi kandu-ngan Al Bayyinah dan Al Kafrun dengan kehidu-pan umat beragama
Tes tulis Jawab
Singkat Kaitkan isi kandu-ngan Al Bayyinah dan Al Kafrun dengan kehidu-pan umat
beragama ?
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan dengan toleransi Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
K. PENILAIAN 3 Nama Kelomp
ok
Keindahan Peta Konsep
Kelengkapa n Peta Konsep
Kerapihan Peta
Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N
o PenilaianAspek Indikator Deskriptor Skor maTe Guru TotalSkor Nilai
Penalaran
Komunik asi lisan
Komunika tif
Ketepata n
Jawaban 1 1
Komunik asi tulis
Mudah dipahami
Ketepata n
Jawaban 1
2
Mengetahui Kepala MTs Negeri
Tembilahan
Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1
005
Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
4
Madrasah : MTsN Tembilahan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 2
Standar Kompetensi : 6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Kompetensi Dasar : 6.3.Menerapkan kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al Bayyinah dan Al Kafrun dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al Bayyinah dan Al Kafrun dalam kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan ciri-ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Mencari contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
1.CARA PERILAKU ORANG YANG BERTOLERANSI DALAM BERAGAMA
Sikap fanatik beragama dan toleran harus dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Diantara wujud fanatisme dan tasamuh menurut kandungan surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah adalah sebagai berikut :
a. Fanatik
1) Sebagai seorang muslim kita harus mempertahankan keyakinan sampai akhir hayat, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
(QS. Ali Imran: 102)
.
Sesungguhnya aganma disisi Allah ialah Islam. (QS. Ali Imran : 19)
3) Tidak mengorbankan keyakinan demi keuntungan dunia karena kita tahu bahwa perbuatan itu akanmembawa pada kerugian, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
.
Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan diakhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran : 85)
b. Tasamuh atau Toleran
1) Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain karena tidak dibenarkan agama dan akal sehat. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
.
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah , maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah maha mendengar, maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256)
Islam disebut dengan ar-rusydu (yang benar), sedangkan selain Islam disebut al-gayyu (tidak benar). Manusia telah diberi akal, pikiran, dan perasaan yang dapat digunakan untuk memilih jalan yang diridai Allah swt, yakni Islam atau jalan yang tidak diridai-Nya, yakni non-Islam. Allah berfirman sebagai berikut.
.…Dan katakanlah (Muhammad), “kebenaran itu datang nya dari Tuhanmu; barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa yang menghendaki (kafir) biarlah dia hafir.”… (Q.S al-kahfi/18: 29)
2) Sabar dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakan Islam, sebagaimana para rasul terdahulu. Tegas seorang dai atau mubalig hanyalah menyampaikan Islam kepada manusia dan mengajak untuk menjalankan nya. Seorang dai tidak bertanggung jawab terhadap iman atau tidaknya orang lain. Seorang dai kadang harus menanggung beban dihina atau didustakan. Ia harus sabar menerima nya, sebagaimana firman Allah swt, berikut ini:
Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, ssampai datang pertolongan kami kepada mereka… (Q.S. al-‘an’am/6: 34)
dalam ayat lain, Allah swt, berfirman sebagai berikut:
3) Bersahaja dalam melaksanakan dakwah, tidak mengikuti jalan pikiran objek dakwah. Seorang dai tidak seharusnya hanya mengikuti kemauan objek dakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Semua harus dikembalikan kepada ajaran Allah swt, berfirman sebagai berikut:
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Q.S. al-Isra’/17: 36).
4) Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut akidah dan ibadah, sebagaimana firman Allah swt, sebagai berikut:
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampong halamanmu. Sesungguhnya Allah mencari orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. al-Mumtahanah/60: 8)
c. Hikmah Fanatik dan Toleran dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap Fanatik toleransi berdampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara dampak positif sikap fanatik adalah:
Memiliki keyakinan yang kuat sehingga lebih mantap dalam melaksanakan agama;
Memiliki harga diri sehingga dipperhitungkan pihak lain;
Teruji dalam pandangan allah swt.
Adapun dampak positif dari sifat toleransi, antara lain:
o Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai;
o Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota masyarakat;
o Terpenhinya hak-hak setiap anggota masyarakat sehingga menimbulkan kepuasan batin;
o Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan.
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa - Apakah pembelajarannya menarik - Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi PenilaianTeknik PenilaianBentuk Contoh Instrumen Menentukan ciri
perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Tes tulis Jawab Singkat
Tentukan ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Menunjukkan contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Tes tulis Jawab Singkat
Sebutkan contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N
o PenilaianAspek Indikator Deskriptor Skor maTe Guru TotalSkor Nilai
Penalaran
asi tulis Mudah dipahami
Ketepata NIP. 19571111 198503 1
005
Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
M. YUSUF, S.Ag
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 2
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan Al-Qur’an surat pendek
pilihan dalam kehidupan tentang
problematika dakwah
Kompetensi Dasar : 7.1 Memahami isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan pengertian dakwah dan problematika dakwah
Melafalkan surah Al-Lahab dan terjemahnya
Menjelaskan Asbabun Nuzul surah Al-lahab
Menjelaskan problematika yang muncul pada surah Al-Lahab
Melafalkan surah An-Nashr dan terjemahnya
Menjelaskan Asbabun Nuzul surah An-Nashr
Menjelaskan kandungan surah An-Nashr
Menjelaskan problematika dakwah yang muncul pada surah An-Nashr
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menerjemahkan QS Al Lahab dan An Nasi tiap mufrodatnya
Menjelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN QS Al Lahab dan An Nasi
Terjemahan QS Al Lahab dan An Nasi
Isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
1.QS AL LAHAB DAN AN NASR a. QS Al Lahab
b. QS. An Nasr
1) binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].
2) tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3) kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. 4) dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].
5) yang di lehernya ada tali dari sabut.
[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri. [1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar
ftnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan ftnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.
b. QS. An Nasr
1) apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2) dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3) Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
3.ISI KANDUNGAN QS AL LAHAB DAN AN NASR TENTANG PROBLEMATIKA DAKWAH
Dakwah dan premlematikanya adalah dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Dalam dakwah pasti akan selalu diikuti adanya sebagai macam problematika.
1) Dakwah
Menurut bahasa, dakwah berarti ajakan, seruan, dan panggilan. Menurut istilah islam, dakwah berarti setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah swt, sesuai garis akidah, syariat, dan akhlak islamiah. Orang yang berdakwah disebut dai, sedangkan orang yang menjadi objek dakwah disebut mad’u.
Selain kata dakwah, kita juga mengenal kata tablig. Menurut bahasa, tablig berarti penyampaian. Menurut istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilakdanakan agar memperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat. Orang yang bertablig disebut mubalig.
Dalam kehidupan sehari-hari, antara kata dakwah dan tablig diartikan sama. Hal ini disebabkan tujuan ke dua kegitan tersebut sama, yaitu mengajak orang agar mau mengamalkan ajaran Islam.
Allah swt, memerintahkan kita untuk berdakwah, diantaranya dalam ayat-ayat berikut ini.
Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali ’Imran/3: 104)
Selain menjelaskan tentang perintah berdakwah, ayat diatas juga menjelaskan bentuk-bentuk dakwah, yakni amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu denga hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhamu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengutahui siapa yang dapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl/16: 125)
Selain perintah berdakwah dalam surah An-Nahl Ayat 125, ayat tersebut juga memberikan metode dalam berdakwah. Metode itu adalah hikmah, bil-mau’izah hasanah, dan bil-jidal.
Dakwah bil-hikmah (dengan bijaksana), artinya perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara hak dan batil. Dakwah harus disampaikan dengan keterangan yang tegas dan jelas, tadak ragu atau bimbang. Dengan demikian, objek dakwah dapat mengetahui ajaran Islam dengan sebenernyatanpa keraguan.
Dakwah bil-mau’izah hasanah, artinya dakwah dengan memberikan nasehat yang baik. Objek dakwah adalah manusia yang memiliki akal dan pikiran. Oleh sebab itu, dai harus memiliki sifat terpuji, sopan, dan santun dihadapan objek dakwah. Sifat-sifat tersebut dapat menarik simpati dari para objek dakwah. Dengan demikian, insya Allah dakwah dapat berjalan baik.
Dakwah bil-jidal, artinya dakwah secara biolagis, jika objek dakwah kaum terpelajar, dakwah ini akan lebih menarik. Seseorang dai harus memiliki wawasan yang luas sehingga tidak menutup kemungkinan seseorang dai memiliki pengetahuan dibidang umum. Dengan demikian, seorang dai tidak hanya mampu menjawab masalah kehidupan agama. Lebih jauh dari itu, ia mampu menjawab permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain ketiga metode tersebut, ada dakwah yang tidak kalah pentingnya, yakni dakwah bil-hal. Dakwah ini lebih mengedepankan keteladanan. Selain dakwah secara lisan, seorang daidituntut memberikan contoh riil dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dakwah bil-hal, antara lain memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang mendapat mesibah.
2) Problematika Dakwah
Problematika dakwah berarti permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan dakwah. Permasalahan seputar pelaksanaan dakwah dipengaruhi dua faktor, yakni kondisi intern dan ekstern.
Kondisi intern lebih bertumpu pada diri seorang dai. Seorang dai yang tidak menguasai materi dakwah, belum mampu melaksanakan ajaran syariat dalam kehidupannya, dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik sering menjadikan dakwah tidak dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. Dengan demikian, seorang dai dituntut benar-benar menguasai materi, pelaksanaan meteri, dan ber-komunikasi dengan baik.
Kondisi ekstern adalah kondisi dari luar, seperti lingkungan, media, dan pengaruh orang lain. Banyak acara TV yang cenderung memberikan gaya hidup yang tidak mendidik, seperti hidup komsumtif, mode pakaian yang tidak sesuai syariat, dan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang mendukung penerapan ajaran agama dan tidak memedulikan perkembangan anak juga memengaruhi proses dakwah. Belum lagi, kegiatan misionaris agama lain yang setiap saat mengancam pengalihan akidah. Semua itu perlu disikapi dengan kegigihan sehingga tidak mudah puutus asa dalam menjalankan dakwahnya.
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang QS Al Lahab dan An Nasi
tentang problematika dakwah
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi QS Al Lahab
dan An Nasi tentang problematika dakwah
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa - Apakah pembelajarannya menarik - Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi PenilaianTeknik PenilaianBentuk Contoh Instrumen Menerjemahkan QS
Al Lahab dan An Nasr
Tes lisan Tugas Terjemahkan QS Al Lahab dan An Nasr ?
Menjelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasr
Tes lisan Jawab Singkat
Jelaskan
tentang problematika dakwah
tentang problematika dakwah ?
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Lahab
dan An Nasi
Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS Al Lahab
tentang problematika dakwah
Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS An Nasi
tentang problematika dakwah
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Nama Kelomp
ok
Keindahan Peta Konsep
Kelengkapa n Peta Konsep
Kerapihan Peta
Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N
o PenilaianAspek Indikator Deskriptor Skor maTe Guru TotalSkor Nilai
Penalaran Komunik
asi lisan Komunikatif
Ketepata n
Jawaban Komunik
asi tulis
Mudah dipahami
Ketepata n
Jawaban 1
2
Mengetahui Kepala MTs Negeri
Tembilahan
Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1
005
Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
6
Madrasah : MTsN Tembilahan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 2
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan Al-Qur’an surat pendek
pilihan dalam kehidupan tentang
problematika dakwah
Kompetensi Dasar : 7.2.Menerapkan isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasr dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al-Lahab dan surah An- Nashr dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al-Lahab dan surah An-Nashr dalam kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memberi contoh perbuatan yang menolak ajaran Rosul
Mencari contoh pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah
Mencari contoh pertolongan Allah yang sekarang terjadi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Contoh-contoh perbuatan yang menolak ajaran Rasul
Cara Allah memberi pertolongan
Pertolongan Allah
Contoh-contoh pertolongan Allah
Asbabun Nuzul
peristiwa ini , turunlah surat Al Lahab yang menyatakan bahwa kecelakaan akan menimpa Abu Lahab (orang yanag memfitnah dan menghalan-halangi dakwah agama Allah).
Problematika Dakwah yang Muncul
Pada dasarnya, orang-orang Quraisy mempercayai kebaikan pribadi Rasulullah saw. Hal ini dapat diketahui dari sikap mereka.
a. Dengan suara bulat, mereka memberi gelar Al-Amin kepada beliau ketika beliau berhasil meredam pertikaian diantara mereka. Pada saat itu mereka bertikai tentang peletakan kembali Hajar Aswad pada dinding ka’bah.
b. Ketika mereka ditanya, bagaimana pendapat kalian seandainya aku beri tahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku? “mereka menjawab, “pasti kami percaya. Kami tidak mengenalmu, kecuali sebagai orang yang jujur.”
Kebencian mereka muncul setelah beliau menyatakan diri sebagai utusan Allah SWT. Orang-orang kafir quraisy sudah mengira bahwa beliau akan meninggalkan agama nenek moyang yang sudah menjadi keyakinan mereka.
Problematika dakwah yang tersirat pada surah Al-Lahab ialah :
a. Sikap penolakan masyarakat quraisy terhadap agama yang dibawa Rasulullah SAW. b. Penolakan secara tegas terhadap dakwah Rasulullah SAW justru dimotori oleh kerabat
beliau sendiri, yakni paman beliau yang bernama Abu Lahab.
c. Cemoohan yang disampaikan oleh paman beliau sendiri dengan pernyataan bahwa beliau akan mendapatkan kecelakaan.
d. Rintangan dari Ummi Hani istri abu Lahab yang selalu menghalangi jalan dakwah dengan membuang duri dijalan dan menyebarkan fitnah terhadap beliau.
e. Tekanan dari kaum kafir quraisy terhadap beliau dan pengikutnya.
Asbabun Nuzul
Surah An-Nasr turun berkaitan dengan kedatangan Rasulullua SAW bersama 12.000 pasukan muslim di Mekah. Pada waktu itu, Rasulullah SAW menugaskan panglima Khalid bin Walid menggempur pasukan tersebut, Khalid bin Walid memperoleh kemenangan yang gemilang dan berhasil melucuti senjata mereka. Hal itu membawa dampak positif. Orang-orang Quraisyberbondong-bondong masuk islam. Pada saat itu turun surah An-Nasr. Surah ini berisi perintah agar Rasulullah SAW bersama kaum muslimin bersyukur dan bertasbih serta memohon ampun atas segala kesalahan.
Penjelasan Ayat
Penaklukan kota mekah terjasi pada tahun 8 Hijriah, Rasulullah SAW membagi pasukan muslim menjadi empat :
Pasukan pertama (pasukan sayap kiri) dipimpin oleh Zubair bin Awwam. Mereka memasuki kota mekah dari arah utara
Pasukan kedua (pasukan sayap kanan) dipimpin oleh Khalid bin Walidmereka memasuki kota mekah dari hilir (bawah/selatan)
Pasukan ketiga terdiri atas kaum Ansar yang dipmpin oleh Sa’ad bin Ubadah. Mereka memasuki kota mekah dari arah barat.
Pasukan keempat terdiri atas kaum muhajirin yang dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah mereka memasuki kota mekah dari arah bukit hindi.
Problematika Dakwah yang Muncul
Problematika yang dihadapi kaum muslimin berkaitan dengan kemenangan atas kota mekah ialah :
o Dirusaknya perdamaian Hudaibiyah oleh Suhail bin Amr safwan bin Umayyah dan Ikrimah bin Abu Jahal.
o Perlawanan pasukan kafir yang dipimpin oleh Suhail bin Amr safwan bin Umayyah dan Ikrimah bin Abu Jahal terhadap pasukan Khalid bin Walid.
Menerapkan Kandungan Surah Al-Lahab dan An-Nasr dalam kehidupan Sehari-hari Sebagai seorang muslim, setelah memahami surah Al-Lahab dan An-Nasr, hendaknya kalian mampu menerapkan kandungan kedua surah tersebut. Diantara penerapan kandungan kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari ialah :
Senantiasa berdakwah meskipun menghadapi rintangan sebagaimana yang dihadapi Rasulullah SAW
Melakukan hijrah apabila masyarakat yang menjadi objek dakwah sudah tidak bisa diharapkan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW
Bersabar diri dalam menghadapi sikap tidak bersahabat dari objek dakwah sebagaimana sikap Rasulullas SAW menghadapi cemoohan Abu Lahab dan anak buahnya
Pandai-pandai menjaga diri agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan dimasyarakat sesuai pesan Rasulullah SAW kepada pasukan muslim yang memasuki kota mekah
Sikap berkorban dalam membela Islam dan menjaga wibawa kaum muslimin sebagaimana yang dilakukan Khalid bin Walid dalam menghadapi pasukan kafir quraisy.
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang QS Al Lahab dan An Nasi
tentang problematika dakwah
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi QS Al Lahab
dan An Nasi tentang problematika dakwah
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah!
M. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi PenilaianTeknik PenilaianBentuk Contoh Instrumen Menyebutkan
Menunjukkan cara Allah memberi pertolongan
Tes tulis Jawab
Singkat Sebutkan cara Allah memberi pertolongan?
Mengidentifkasi pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah
Tes tulis Jawab
Singkat Sebutkan pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah ?
Menunjukkan contoh pertolongan Allah yang terjadi saat ini
Tes tulis Jawab
Singkat Sebutkan contoh pertolongan Allah yang terjadi saat ini ?
I. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasi dalam kehidupan
Ketepatan peta konsep tentang contoh-contoh perbuatan yang menolak ajaran Rasul
Ketepatan peta konsep tentang cara Allah memberi pertolongan
Keteiangan Skoi :
3 : Baik
J. PENILAIAN 3 Nama Kelomp
ok
Keindahan Peta Konsep
Kelengkapa n Peta Konsep
Kerapihan Peta
Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
K. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N
o PenilaianAspek Indikator Deskriptor Skor maTe Guru TotalSkor Nilai
Penalaran
Komunika si lisan
Komunika tif
Ketepatan Jawaban
1 1
Komunika
si tulis Mudah dipahami
Ketepatan Jawaban
1
2
Mengetahui Kepala MTs Negeri
Tembilahan
Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1
005
Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits