• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN DAn PRAKTIKUM DAn ptps.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN DAn PRAKTIKUM DAn ptps.docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PTPS B

Tentang

“kunjungan lapangan TPS malendeng serta menganalisa pengelolaan tenaga dan pengangkutan ”

Disusun Oleh:

KEL II

Brayen Oliver Lasatira Lefran H Mansamaeka Orlando Monolimay

Victor G Wajong Sari L Damar

Nova Mohole Sriwahyuni Lentang

Moris Sasela Evon V Kakondo

Hendri Robot

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktikum Entomologi Kesehatan tentang “Identifikasi Serangga” ini telah di setujui oleh Dosen Pembimbing dan Instruktur Pembimbing.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Poltje D. Rumajar, SKM, M.Si Mokoginta Jusran, SKM, M.Kes NIP.196007051981031003 NIP. 196303261986031003

Dosen Pembimbing III Dosen pembimbing IV

Robinson Pianaung, S.Pd, M PH Ferdy G. Pakasi, SKM, M.Si NIP. 196307091985031003 NIP. 195808081985031009

Instruktur I Instruktur II

Agus Pasiba, SKM Julius Mangule, AMKL NIP:

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat dan Karunianya sehingga laporan ini dapat kami buat sebagai tugas kami dan sebagai bahan pembelajaran kami.

Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah PTPS tentang “”. Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih.

Manado,5 Maret 2018

Penyusun

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Maksud dan Tujuan...2

C. Waktu dan Tempat...2

BAB II DASAR TEORI A. Pengertian sampah...3

B. Pengelolaan Sistem Persampahan...3

C. Pengangkutan Sampah...4

D. Pemilihan Alat Angkut dan Alat Berat Persampahan...4

BAB III ISI LAPORAN A. Sarana dan Prasarana TPS Malendeng ...6

B. Hasil Pengelolaan Tenaga Dan Pengangkutan... 7

C. Evaluasi………...7

D. Dokumentasi ...8

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...9

B. Saran ...9

DAFTAR PUSTAKA ...10

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era Modern ini banyak masalah-masalah yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup, sehingga membuat bangsa Indonesia terhalangi untuk menjadi bangsa yang sejahtera. Salah satu faktor penyebabnya adalah pembuangan limbah padat atau sampah. Terutama sampah anorganik yang telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan pada . Pasal 27(1) Kerja sama antar pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dapat melibatkan dua atau lebih daerah kabupaten/kota pada satu provinsi atau antarprovinsi.(2) Lingkup kerja sama bidang pengelolaan sampah mencakup: a. penyediaan/pembangunan TPA; b. sarana dan prasarana TPA; c. pengangkutan sampah dari TPS/TPST ke TPA; d. pengelolaan TPA; dan/atau e. pengolahan sampah menjadi produk lainnya yang ramah lingkungan. Pasal 28(1) Pemerintah daerah dapat bermitra dengan badan usaha dalam pengelolaan sampah.(2) Lingkup kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: a. penarikan retribusi pelayanan persampahan; b. penyediaan/pembangunan TPS atau TPST, TPA, serta sarana dan prasarana pendukungnya; c. pengangkutan sampah dari TPS/TPST ke TPA; d. pengelolaan TPA; dan/atau e. pengelolaan produk olahan lainnya.

Sampah misalnya, banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti dipinggiran kali, pinggir jalan, bahkan ditempat orang berbelanja bahan makanan yaitu pasar. Tumpukan sampah menggunung dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal itu sangat mengganggu aktivitas orang-orang dipasar, tetapi sampah itu menumpuk karena ulah orang-orang-orang-orang itu sendiri. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tujuan terakhir Sampah itu diangkut

(6)

Banyak kasus yang disebabkan oleh sampah apabila tidak diolah secara benar dan tepat, contohnya saja gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) yang menarik perhatian panca indera kita.

B. Maksud dan Tujuan

 Tujuan Umum

 Mengamati dan menganalisa Tempat Pembuangan Akhir (TPS) di malendeng

 Tujuan Khusus

 Mengetahui dan menganalisa pengelolaan tenaga dan pengangkutan sampah dari rumah atau tempat sampah ke TPS kemudian ke TPA.

 Mengetahui penggunaan waktu pengangkutan dari tempat sampah ke TPS  Menjelaskan jumlah kapasitas kendaraan pengangkut sampah

 Menjelaskan rute pengangkutan

 Menjelaskan karakteristik tenaga kerja  Melihat aksesbilitas pengangkutan

 Menjelaskan jumlah tenaga dan armada pengankutan

C. Waktu dan Tempat

Hari/ tanggal : Rabu, 28 February 2018

Waktu : 11.00 - Selesai

Tempat : TPS Malendeng

(7)

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian Sampah

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sementara menurut Slamet (2002), sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Tim Penulis Penebar Swadaya dalam (Salipadang, 2011:6) menyatakan bahwa sampah adalah “suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” Menurut Tandjung dalam (Alex, 2012:3) sampah merupakan “sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.” Alex (2012:4) menyimpulkan bahwa sampah adalah “barang yang tidak berharga, tidak memiliki nilai ekonomis, tidak berguna dan barang yang sudah tidak diinginkan lagi.”

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah material sisa yang dibuang karena material tersebut dianggap tidak berharga sehingga tidak digunakan lagi.

B. Pengelolaan Sistem Persampahan

Pengelolaan sampah didefinisikan adalah semua kegiatan yang bersangkuta paut dengan pengendalian timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir/pembuangan sampah, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang erat kaitannya dengan respon masyarakat.

(8)

 Pembatasan timbulan sampah

 Pendauran ulang sampah, dan/atau

 pemanfaatan kembali sampah

C. Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah dimaksudkan sebagai kegiatan operasi dimulai dari titik pengumpulan terakhir dari suatu siklus pengumpulan sampah ke TPA atau TPST pada pengumpulan dengan pola individual langsung atau dari tempat pemindahan (Transfer Depo, transfer station), penampungan sementara (TPS< LPS, TPS 3R) atau tempat penampungan komunal sampai ke tempat pengolahan / pembuangan akhir (TPA/TPST).

Permasalahan yang dihadapi dalam pengangkutan sampah adalah sebagai berikut:

 Penggunaan waktu kerja yang tidak efisien

Di mana dalam penggunaan waktu dalam bekerja seperti waktu pengangkutan pada siang hari yang semestinbya pada malam hari antara jam 06:00 pm – 05 :00 am dapat menyebabkan masyarakat merasa tidak nyaman dalam beraktifitas.

 Penggunaan kapasitas muat kendaraan yang tidak tepat

Dimana sebagian kapasitas kendaraan yang tidak sesuai dengan tingkat produksi sampah, seperti jumlah sampah yang terlalu banyak akantetapi kapasitas kendaraan yang minim mengakibatkan kendaraan harus berulangkali bolak balik untuk mengangkut sampah.

 Rute pengangkutan yang tidak efisien

Dalam rute pengankutan kendaraan harus melalui rute yang sudah di rancang seperti diperhitungkan jarak dari tempat sampah sampai ke TPS kemudian jalur yang akan kendaraan pengankut lewati.

 Tingkah laku petugas

Tingkah laku petugas yang selalu molor molor dalam bekerja atau tidak mau mementingkan kesehatan atau K3 dalam bekerja yang dapat berpengaruh terhadap produktifitas pekerja.

 Aksesibilitas yang kurang baik.

(9)

D. Pemilihan Alat Angkut dan Alat Berat Persampahan

Komponen biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan, mulai dari biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar, dll), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts, dll).

Ketidakcocokan dalam pemlihan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang baiknya pemeliharaan dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan alat angkut dapat menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat tersebut sehingg kesediaan alat angkut yang beroperasi menadi sangat rendah dan menimbulakan biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat-alat angkut persampahan.

4

Faktor-faktor yang menentukan pemilihan alat angkutan adalah:

1. Banyaknya timbulan sampah yang akan ditangani

2. Pola pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sampah 3. Jenis, lebar, serta kondisi kualitas jalan yang akan dilalui

4. Fasilitas yang dimiliki TPS

5. Dana yang tersedia sehubungan dengan Harga Unit Alat Angkut

(10)

BAB III HASIL PRATIKUM

Sesuai dengan tujuan praktikum, maka kami mengumpulkan data dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara terhadap narasumber yang terkait yaitu pekerja.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, kami dapat diketahui bahwa ternyata selama ini sampah di tempat pembuangan sementara itu tidak hanya ditumpuk begitu saja tapi ada sebagian masyarakat serta adanya pengelolaan sampah secara sederhana dan mengambil sebagian barang yang masih bisa di gunakan sehingga telah berusaha mengolah sampah menjadi lebih berguna, dan dari praktikum ini kami mengetahui bahwa sampah memiliki dampak positif juga negative.

Dari hasil wawancara kami diketahui bahwa warga yang tinggal disekitar TPS sudah terbiasa dengan kondisi gunangan sampah sehingga dampak negative mereka sudah tidak menyadari bahaya sampah tersebut bagi kesehatan mereka di tambah banyaknya vektor yang terdapat pada lokasi di sekitar TPS. Dampak positifnya yaitu warga disekitar TPS menjadikan sampah sebagai mata pencaharian sampingan mereka untuk dijual kepada para pengepul dan dapat bernilai ekonomis.

A. Sarana dan Prasarana TPS Malendeng

1. Kondisi Jalan yang menuju ke TPS baik dan bagus

2. Terdapat 52 unit motor pengankut sampah yang beroperasi

3. Lahan yang minim dan produksi sampah yang banyak membuat tidak efisien 4. Bak tempat sampah

5. Sumur bor sebagai tempat pencucian / pemeliharaan kendaraan 6. 5 dump truck (dari TPA)

7. Toilet untuk pekerja

(11)

B. Hasil Pengelolaan Tenaga Dan Pengangkutan

1. Jumlah kendaraan merupakan jumlah dump truck yang masuk ke TPS setiap hari sebanyak 5 unit.

2. Komposisi sampah kandungan terbesar adalah sampah organik mudah terurai,. Selanjutnya sampah anorganik meliputi kertas, dan plastik

3. Jumlah Pekerja di TPS Malendeng Lebih dari 58 orang yaitu : Pengawas 3orang, dan Pejerja lainya 6 orang serta, Tenaga Pengangkut sampah dengan kendaraan 52 orang.

4. 5 Supir Truk dan 25 petugas pengankut sampah ( dari TPA Sumompo) 5. Untuk upah tenaga Kerja. Tenaga pengangkut upah 3 jt/bln, Pengawas 2,6 jt/bln. Dan biaya operasional. Bahan bakar kendaraan pengangkut ditanggung Pemerintah

C. Evaluasi

a. Analisis komponen TPS

1. Sarana Prasarana TPS : Papan nama, Jalan akses, Bak penampungan

2. Tanah dasar berupa lempung berpasir 3. MCK

b. Evaluasi Kondisi terhadap Controlled Landfill 1. Tindak Lanjut untuk prasarana TPS

a) Perlu penambahan informasi pada papan nama TPS 2. Tindak Lanjut Proteksi Terhadap Lingkungan

a) Perlu pembangunan drainase, pelapisan dasar (liner dasar), sarana pengolah lindi, sumur pemantau dan ventilasi gas

3. Tindak Lanjut Sumber Daya Manusia (SDM)

(12)

D. Dokumentasi

(13)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam era Modern ini banyak masalah-masalah yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup, sehingga membuat bangsa Indonesia terhalangi untuk menjadi bangsa yang sejahtera. Salah satu faktor penyebabnya adalah pembuangan limbah padat atau sampah. Terutama sampah anorganik yang telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.

2. Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.

3. Pengelolaan sampa menyesuaikan dengan ketersediaan dana dan peningkatan kualitas.

4. Perlu adanya sistem pemeliharaan pengangkut yang secara berkelanjutan agar tingkat efesiensi pengankutan dapat sejalan dengan program

B. Saran

1. Perlu dilakukan studi pengembangan TPS dengan metode termasuk Detail Engineering Design.

2. Perlu dilakukan kajian kelembagaan persampahan lebih lanjut terkait

3. Dengan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja menurut PP No. 41 tahun 2007.

(14)

Alex S. 2012.Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Salipadang, Joseph Crhistian. 2011. Analisis Sistem Pengangkutan Sampah Kota Makassar Dengan Metode Penyelesaian Vehicle Routing Problem (VRP) (Studi Kasus: Kecamatan Mamajang). Makassar: Skripsi pada Universitas Hasanuddin.

Rofihendra, 2005. Evaluasi sistem pemrosesan akhir sampah di TPA Ladang laweh kabupaten padang pariaman menuju Controlled landfill

Slamet, J. S. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press.

http://www.sanitasi.net/. pedoman -Persampahan

http://pandapinter.blogspot.com/2014/03/contoh-laporan-penelitian-sampah http://id.wikipedia.org/wiki/ Sampah

http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/jun_19/kota01.html

Referensi

Dokumen terkait

Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan

1) Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat yang terdiri atas sampah rumah tangga maupun sampah sejenis sampah

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehar-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi

Dalam undang-undang No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang terbentuk padat atau

dibedakan menjadi sampah yang mengandung senyawa organik yang berasal dari tanaman, hewan dan mikroba dan sampah anorganik yaitu garbage (bahan yang mudah membusuk)

Mengenal Jenis-jenis Sampah: Organik & Anorganik Sampah Organik Sisa makanan, daun kering, dan kotoran hewan.. Sampah Anorganik Plastik, kaca, logam, dan