• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN STANDA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN STANDA (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

Fina Nurul Lianti

(171011500033)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAMULANG

(2)

BAB I

.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu

proses pendidikan . Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan

kelihatan amburadul dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan

dalam perkembangan kurikulum , khususnya di Indonesia. Kurikulum

merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan , dan sekaligus

digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

pada berbagai jenis dan tingkatan sekolah .

Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan

perkembangan kehidupan peserta didik , maka dalam penyusunan kurikulum

tidak bias dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat .

dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan masyarakat luas lebih

memahami akan pentingnya kurikulum yang baik dalam dunia pendidikan .

B. Ruang Lingkup Kajian

Dalam Pembahasan Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar

Nasional membahas tentang Definisi Kurikulum , Ruang Lingkup

Manajemen Kurikulum , Tujuan Manajemen Kurikulum , Fungsi

Manajemen Kurikulum , Komponen – Komponen Manajemen Kurikulum ,

serta dalam makalah ini juga membahas tentang Manajemen Kurikulum

Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan dan Implikasi Standar Nasional

(3)

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita mengetahui :

1. Mengetahui Hakekat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar

Nasional Pendidikan

2. Mengetahui Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional

Pendidikan

3. Mengetahui Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen

(4)

BAB II. PEMBAHASAN

A. Hakekat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan

1. Pengertian Manajemen Kurikulum

Manajemen Kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang komperatif , komprehensif , sistemik dan sistematik dalam

rangka mewudjudkan ketercapaian tujuan kurikulum . Dalam pelaksanaannya

manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks

Manajeman Berbasis Sekolah ( MBS ) dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan ( KTSP ) . oleh karena itu , otonomi yang diberikan pada lembaga

pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mendiri dengan

memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi

lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional

yang telah ditetapkan . 1

Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus dikuasai oleh anak

didik , dalam proses perencanaannya memiliki ketentuan sebagai berikut :

1. Perencanaan Kurikulum biasanya menggunakan judgment ahli

bidang studi . Dengan mempertimbangkan factor – factor social dan

factor pendidikan , ahli tersebut menentukan mata pelajaran apa yang

harus diajarkan pada siswa.

2. Dalam menentukan dan menyeleksi kurikulum perlu

dipertimbangkan beberapa hal seperti tingkat kesulitan , minat siswa ,

urutan bahan pelajaran dan lain sebagainya .

3. Perencanaan dan Implementasi kurikulum ditekankan kepada

penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang memungkinkan

anak didik dapat menguasai meteri pembelajaran , semacam

menggunakan pendekatan ekspositori . 2

1 Asep, Sudarsyah dan Diding Nurdin.Manajemen Pendidikan.(Bandung:Alfabeta.2009),hlm.191. 2

(5)

2. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum

Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum meliputi perencanaan ,

pelaksanaan , dan penilaian kegiatan kurikulum . Pada tingkatan sekolah

kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasi dan

merelevansikan antara kurikulum nasional ( standar kompetensi / kompetensi

dasar ) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan ,

sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan

peserta didik maupun dengan lingkungan . maka ruang lingkup manajemen

kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Perencanaan

2. Manajemen Pelaksanaan Kurikulum .

3. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum

4. Pemantauan dan Penilaian Kurikulum

5. Perbaikan Kurikulum

6. Desentralisasi dan Sentralisasi Pengembangan Kurikulum

Dari Keterangan ini tampak jelas bahwa ruang lingkup manajemen

kurikulum itu adalah prinsip dari proses manajemen itu sendiri . Hal ini

dikarenakan dalam proses pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan

dalam prinsip proses manajemen . sehingga para ahli dalam pelaksanaan

kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen . Bahkan kalau

dilihat dari cakupanya yang begitu luas , manajemen kurikulum merupakan

salah satu disiplin ilmu yang bercabang pada kurikulum . 3

3

(6)

3. Tujuan Manajemen Kurikulum

Manajemen Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk

mencapai tujuan pendidikan , yakni mempersiapkan peserta didik agar

mereka dapat hidup di masyarakat . Makna dapat hidup di Masyarakat itu

memiliki arti luas , yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan

peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma –

norma masyarakat , akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang

pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuanya

sesuai dengan minat dan bakat mereka .

Berdasarkan uraian diatas bias disimpulkan bahwa , Manajemen

Kurikulum bertujuan untuk :

1. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan

kualitas interaksi belajar mengajar .

2. Mengembangkan sumber daya manusia dengan mengacu pada

pendayagunaan seoptimal mungkin .

3. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional .

4. Peningkatan kualitas beajar mengajar disuatu pendidikan tertentu . 4

4 Tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2014/12/tujuan-tujuan-manajemen-kurikulum.html?m=1

(7)

4. Fungsi Manajemen Kurikulum

Fungsi yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen

kurikulum adalah beberapa hal sebagai berikut , yaitu :

1. Meningkatkan Efesiensi pemanfatan sumber daya kurikulum

pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan

melalui pengelolaan yang terencana dan efektif .

2. Meningkatkan Keadilan ( equity ) dan kesempatan pada siswa untuk

mencapai hasil yang maksimal , kemampuan yang maksimal dapat

dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler tetapi

juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kurikuler yang dikelola secara

integritas dalam mencapai tujuan kurikulum .

3. Meningkatkan relevasi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan peserta didik maupun lingkungan lingkungan sekitar peserta

didik , kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan

kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik

maupun lingkungan sekitar .

4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran , dengan pengelolaan kurikulum yang

professional , efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada

kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar .

5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar , proses

pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara

desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran ,.

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan

kurikulum , kurikulum yang dikelola secara professional akan

mengakibatkan masyarakat khususnya dalam mengisi bahan ajar atau

sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan

pembangunan daerah setempat . 5

5

(8)

5. Komponen – Komponen Manajemen Kurikulum

Setiap kurikulum mempunyai Komponen – Komponen yang saling

berkaitan satu sama lain diantaranya , yaitu :

1. Komponen Tujuan

2. Komponen isi

3. Komponen Metode atau proses belajar mengajar

4. Komponen Evaluasi atau Penilaian .

Setiap Komponen Kurikulum merupakan suatu kesatuan yang

mempunyai hubungan dan pengaruh timbal balik antara yang satu dengan

yang lainnya . Jalinan Hubungan timbal balik itu dapat dilihat pada bagan

dibawah ini :

Tujuan

Evaluasi Isi Bahan

Metode / PBM

Bagan 1 : Hubungan Komponen – Komponen Kurikulum

a. Komponen Tujuan , yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh

proses penyelenggaraan pendidikan . dalam setiap kegiatan sepatutnya

mempunyai tujuan , karena tujuan menuntut kepada apa yang

dikehendaki dicapai , atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari

suatu kegiatan . biasanya tercantum didalam rencana pembelajaran .

b. Isi Kurikulum yaitu , Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari

sekolh . Pengalaman – Pengalaman ini dirancang dan diorganisir

(9)

c. Metode atau Proses Belajar Mengajar , yaitu bagaimana cara siswa

memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan .

d. Evaluasi , merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

pengembangan kurikulum itu sendiri , Melalui evaluasi dapat ditentukan

nilai dan arti kurikulum sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan

apakah suatu kurikulum dapat diperthankan atau tidak . 6

6

(10)

B. Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan

Berkaitan dengan upaya standarisasi pendidikan nasional pemerintah

melalui menteri pendidikan dan kebudayaan telah menerbitkan sejumlah

peraturan baru , diantaranya :

1. Standar Kompetensi Lulusan

Adalah Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup Sikap,

Pengetahuan , dan Keterampilan . Berdasarkan Permendikbud Nomor 20

Tahun 2016 Pasal 1 ayat 1 , Pasal 2 dan Pasal 3. yang berisi tentang atau

menetapkan Tetang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016

TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN

DASAR DAN MENENGAH

Pasal 1

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar

proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan

standar. Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

- Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;

- Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan

- Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket

Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan

(11)

Pasal 2

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam

(12)

2. Standar Isi

Adalah Ruang Lingkup Materi dan Tingkat Kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan , kompetensi bahan

kajian , kompetensi mata pelajaran , dan Silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu .

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN NO . 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR

ISI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.

Pasal 1

(1) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang

selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi

dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.

(2) Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan dan ketrampilan.

(3) Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran

dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti

untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

(4) Standar Isi untuk muatan peminatan kejuruan pada SMK/MAK

setiap program keahlian diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal

Pendidikan Menengah.

(5) Pencapaian Kompetensi Inti dan penguasaan ruang lingkup

materi pada setiap mata pelajaran untuk setiap kelas pada tingkat

kompetensi sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu

(13)

(6) Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti untuk

setiap mata pelajaran sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan

tertentu ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

(7) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap

Spiritual sebagaimana yang dimaksud pada ayat(6) pada mata

pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti disusun secara jelas.

(8) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Soial

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) pada mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disusun secara jelas.

(9) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada

Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan

Menteri ini.

Pasal 2

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Satuan

Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah wajib

menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 3 (tiga)

tahun untuk semua tingkat kelas.

Pasal 3

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

(14)

3. Standar Proses

Adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan .

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN

2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR

DAN MENENGAH

Pasal 1

(1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya

disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan

pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.

(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang

Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam

(15)

4. Standar Penilaian Pendidikan

Adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan

mekanisme , prosedur , dan instrument penilaian hasil belajar peserta

didikan.

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN

2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1

 Bab II Lingkup Penilaian Pasal 2 dan 3

 Bab III Tujuan Penilaian Pasal 4

 Bab IV Prinsip Penilaian Pasal 5

 Bab V Bentuk Penilaian Pasal 6 ,7 dan 8

 Bab VI Mekanisme Penilaian Pasal 9, 10 dan 11.

 Bab VI Prosedur Penilaian Pasal 12 dan 13 .

 Bab VII Instrumen Penilaian Pasal 14

 Bab VIII Ketentuan Penutup Pasal 15 dan 16

7

7http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2016/07/14/permendibud-no-20-21-22-dan-23-tahun-2016/

(16)

 Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

No . Kurikulum Keterangan

1. Rencana

Pelajaran

1947

- Menteri Pendidikan , Pengajaran , dan Kebudayaan ,

Mr.Suwandi, membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran.

- Merupakan Kurikulum pertama di Indonesia Rencana

Pelajaran yang disusun harus memperhatikan .

(1) Mengurangi Pendidikan Pikiran

(2) Menghubungkan isi pelajaran dengan kehidupan sehari –

hari .

(3) Memberikan Perhatian kepada kesenian .

(4) Meningkatkan Pendidikan Watak

(5) Meningkatkan Pendidikan Jasmani dan ,(6) Meningkatkan

Kesadaran bernegara dan bermasyarakat .

- Istilah Kurikulum belum digunakan Istilah yang digunakan

adalah Rencana Pembelajaran Unsur Pokok Kurikulum adalah

:

(1) Daftar Jam pelajaran atau Struktur Program. (2) Garis –

Garis besar Program Pengajaran .

- Struktur Program dibagi menjadi ;

(1) Struktur Program yang menggunakan bahasa pengantar

Bahasa Daerah

(2) Struktur Program yang menggunakan bahasa pengantar

Bahasa Indonesia .

- Merupakan Kurikulum dengan mata pelajaran terpisah

(Separated Curriculum)

2. Rencana

Pelajaran

1950

- Lahir karena tuturan UU Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar

– Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah.

- Kurikulum ini masih relative sama dengan Rencana Pelajaran

1947

- Istilah Kurikulum masih belum digunakan Istilah yang

(17)

- Kurikulum ini merupakan kurikulum masih dengan mata

pelajaran terpisah – pisah ( Separated Curicculum)

3. Rencana

Pembelajaran

1958

- Merupakan Penyempurnaan dari rencana Pelajaran 1950

- Kurikulum ini digunakan sampai tahun 1964.

4. Rencana

Pembelajaran

1964

- Merupakan Penyempurnaan dari rencana Pelajaran 1958 dan

berlaku sampai tahun 1968.

- Terdapat pembagian kelompok cipta,rasa,karsa dan krida.

5. Kurikulum

1968

- Kurikulum ini merupakan Kurikulum terpadu pertama di

Indonesia beberapa mata pelajaran Ilmu Hayati , Ilmu Alam

dan sebagainya.

- Struktur Program dibagi menjadi (1) Pembinaan Jiwa

Pancasila (2) Pengetahuan dasar , (3) dan Kecakapan Khusus .

- Struktur Program untuk sekolah dasar program pembinaan

jiwa Pancasila meliputi mata pelajaran (1) Pendidikan Agama

(2) Pendidikan Kewarganegaraan (3) Pendidikan Bahasa

Indonesia (4) Bahasa Daerah dan , (5) Pendidikan Olahraga .

- Untuk Program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1)

Berhitung , (2) Ipa , (3) Pendidikan Kesenian , (4) Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga .

- Untuk Program kecakepan khusus meliputi mata pelajaran

Pendidikan Khusus.

- Untuk Pertama Kalinya Istilah Kurikulum dipakai Di

Indonesia .

6. Kurikulum

1975

- Lahir sebagai tuntutan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973

tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan “ membentuk manusia Indonesia untuk pembangunan nasional di berbagai

bidang .

- Struktur program untuk SD meliputi bidang studi (1) Agama ,

(2) Pendidikan Moran Pancasila , (3) Bahasa Indonesia , (4)

Ilmu Pengetahuan Sosial , (5) Matematika , (6) Ilmu

(18)

Kesenian , dan (9) Keterampilan Khusus .

7. Kurikulum

1984

- Kurikulum ini minim merupakan penyempurnaan dari

kurikulum 1975. oleh karena itu kurikulum 1984 dikenal juga

sebagai Kurikulum 1975 yang disempurnakan .

- Ada empat aspek yang disempurnakan dalam Kurikulum 1984

, yakni (1) Pelaksanaan PSPB , (2) Penyesuaian Tujuan dan

Struktur Program Kurikulum , (3) Pemilihan Kemampuan

Dasar serta Keterpaduan dan Keserasian antara ranah.kognitif

, afektif , dan psikomotorik ,(4) Pelaksanaan Pelajaran

berdasarkan kerundatan belajar yang disesuaikan dengan

kecepatan belajar masing – masing peserta didik.

8. Kurikulum

1994

- Kurikulum 1994 merupakan pelaksanaan amanat UU Nomor

2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

- Kurikulum 1994 berisi 3 Lampiran (1) Landasan Program ,

dan Pengembangan Kurikulum , (2) GBPP, dan (3) Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum.

Direktorat Teknis telah melakukan uji coba dalam rangka

proses pengembangan Kurikulum berbasis Kompetensi ini.

10. Kurikulum

Nasional Pendidikan ). Dan disusun oleh satuan pendidikan

sekolah / madrasah bersama dengan semua pemangku

kepentingan di sekolah.

11. Kurikulum

2013

- Kurikulum 2013 Merupakan penyempurnaan dari Kurikulum

sebelumnya .Pada Silabus sudah disiapkan oleh pemerintah.8

8Ma’as Shobirin.2016.Konsep dan Implementasi Kurikulum 2017 diSekolah Dasar.Yogyakarta:CV BUDI

(19)

 Asas – Asas Kurikulum

1. Asas Filosofi yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai

dengan filsafat Negara .

2. Asas Psikologis yang memperhitungkan factor anak dalam kurikulum

yakni

a. Psikologi anak, perkembangan anak .

b. Psikologi belajar , bagaimana proses belajar anak.

3. Asas Sosiologis , yaitu keadaan masyarakat , perkembangan dan

perubahannya , kebudayaan manusia , hasil kerja manusia berupa

pengetahuan , dan lain – lain.

4. Asas Organisatoris yang mepertimbangkan bentuk dan organisasi bahan

pelajaran yang disajikan . 9

9

(20)

C. Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen Kurikulum

Dengan adanya Standar Nasional Pendidikan terutama dalam

Manajemn Kurikulum bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

keterlaksanaan system proses belajar yang meliputi administrasi kurikulum ,

program ketenangan , program sarana dan prasarana , program pembiyaan

dan program hubungan dengan masyarakat . Kelima jenis program tersebut

memiliki mempunyai implikasi tertentu dalam kerangka pengembangan

kurikulum .

Implikasi Kurikulum bagi Guru , yaitu Guru harus mampu berfikir

kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan / pengalaman belajar bagi anak, juga

dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya

agar pembelajaran menjadi lebih bermakna , menarik, menyenagkan dan

utuh.

Impikasi Kurikulum bagi Siswa , yaitu Siswa harus siap mengikuti

kegiatan pembelajaran yang dalam pelaaksanaanya dimungkinkan untuk

bekerja baik secara individual, pasangan , kelompok kecil ataupun klasikal,

dan siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara

aktif misalnya melakukan diskusi kelompok , mengadakan penelitian

sederhana , dan pemecahan masalah .

Dengan adanya Manajemen Kurikulum digunakan juga oleh Sekolah

Sebagai pedoman dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar

bagi anak didik . Selain itu berguna Sebagai pedoman untuk mengadakan

evaluasi terhadap perkembangan anak , Sebagai pedoman dalam mengatur

kegiatan pendidikan dan pengajaran .Manajemen Kurikulum juga

memberikan Dampak Positif bagi orang tua murid yaitu dapat turut serta

(21)

BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen Kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang komperatif , komprehensif , sistemik dan sistematik dalam

rangka mewudjudkan ketercapaian tujuan kurikulum . Dengan adanya

Manajemen Kurikulum maka digunakan juga Sebagai pedoman dalam

menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar bagi anak didik . baik

diperkotaan maupun yang ada di pelosok daerah . karena Standar Pendidikan

yang digunakan dalam sekala Nasional .

Standar Pendidikan Nasional sendiri adalah Merupakan kriteria minimal

tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan

nasional dan harus dipenuhi oleh penyelenggaraan atau satuan pendidikan di

seluruh wilayah hukun Negara Kesatuan Republik Indonesia .

B. SARAN

Dengan adanya Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional

Pendidikan diharapkan kedepanya Pendidikan Di Indonesia dapat berjalan

dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan bersama . dan dengan Manajemen

Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan maka pendidikan di

Indonesia dapat diterapkan secara merata tanpa membeda- bedakan . Namun

pemerintah juga tetap harus terus memantau jalannya Kurikulum yang ada di

Indonesia apakah setiap sekolah mampu menerapkanya atau

meimplementasikanya dengan baik atau tidak .

Jika sekolah tidak mampu maka Pemerintah harus melakukan tindakan

yang sigap dalam menaggapi kasus tersebut agar sekolah yang kurang mampu

mengimplementasikan Kurikulum yang diajukan Pemerintah tidak terjadi

(22)

BAB IV. DAFTAR PUSTAKA

 Ali,Sudin . ( 2014 ) . Kurikulum dan Pembelajaran . Bandung : UPIPRESS.

 Kiswana. 2018. Makalah Manajemen Kurikulum.

Kiswankurikulum.blogspot.com/?m=1,Makalah Manajemen Kurikulum diakses tanggal :21 Juni 2018. Jam 12.30 Wib

 Nasution . ( 2017 ) . Asas – Asas Kurikulum . Jakarta : PT Bumi Asaran.

 Sanjaya , Wina . ( 2008 ) . Kurikulum Pembelajaran . Jakarta : Kencana .

 Shobirin,Ma’as. ( 2016 ). Konsep dan Implikasi Kurikulum 2017 Di Sekolah

Dasar.Yogyakarta : Cv Budi Sutama

 Sudarsyah , Asep.Nurdin Diding . (2009) . Manajemen Pendidikan . Bandung :

Alfabeta.

 Sudrajat, Akhamad . 2016. Permendibud No.20.21 dan 22.

dan-23-tahun-2016/ .Diakses tanggal 28 Juni 2018

Referensi

Dokumen terkait

5 Skor Kriterium dari Kemandirian Dalam Indikator Percaya Diri Error.. Bookmark

Pada konsentrasi nitrat yang tinggi, isolat HNF5 m em punyai kem am - puan kompetisi yang lebih baik karena memiliki kecepat an reduksi nit rat yang t inggi (0,15 m M/ jam )

 Peralihan / pergantian secara bertahap ( phased )  Pengoperasi sistem lama dan baru secara paralel. sambil dilakukan peralihan secara bertahap (

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ PENGARUH KUALITAS LAYANAN AKADEMIK DAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR (Survey pada Mahasiswa Fakultas

yang berasal dari Bogor mempunyai kemiripan yang relat if t inggi dengan ikan nila GMT dari Sukabumi dan ikan nila GIFT yang berasal dari Sukamandi sedangkan ikan nila Nirwana

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis pengalaman pribadi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V MI Hasyim Asy’ari melalui media album foto kenangan..

Telah terjadi peningkatan konsistensi ilmiah setelah pembelajaran pada konsep suhu dan kalor, Fluida Statis dan Alat-alat optik dengan kategori sedang. Peningkatan

Menurut Pariwisata Inti Rakyat (PIR), yang dimaksud dengan Desa Wisata adalah suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian