• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM ID PEMBANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM ID PEMBANGUNAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA

Abstrak

Tuntutan persamaan hak perempuan dalam berbagai bidang sudah merupakan agenda di erah sekarang, prestasi dan keterampilan perempuan yang di tunjukkan selama ini memunculkan anggapan bahwa antara laki-laki dan perempuan tidak banyak perbedaan. Pada hakekatnya perempuan memang dipandang terlambat dalam keterlibatan di dunia Politik. Pandangan masyarakat yang semula menganggap sosok perempuan yang hanya sebagai no dua bagi laki-laki sudah mengalami perubahan. Gejala tersebut adalah terpilihnya kepala desa perempuan di Desa Penyengat Olak, Kec Jambi Luar Kota, kab Muaro Jambi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah Kepemimpinan perempuan dalam pembangunan Masyarakat Desa berdasarkan kasus kepala desa perempuan di Desa Penyengat Olak, Kec Jambi Luar Kota, Kab Muaro Jambi.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Perempuan, Pembangunan Masyarakat.

A. PENDAHULUAN

Dalam pandangan tradisional, perempuan diidentikkan dengan sosok yang lemah, halus

dan emosional. Sementara laki-laki digambarkan sebagai sosok yang gagah, berani dan

rasional. Pandangan ini telah memposisikan perempuan sebagai makhluk yang seolah-olah

harus dilindungi dan senantiasa bergantung pada kaum laki-laki.

Sejalan dengan gerakan emansipasi perempuan dan gerakan kesetaraan gender, dimana

intinya adalah berusaha menuntut adanya persamaan hak perempuan dalam berbagai bidang

kehidupan, maka setahap demi setahap telah terjadi pergeseran dalam mempersepsi tentang

(2)

garis belakang, namun mereka bisa tampil di garis depan sebagai pemimpin yang sukses

dalam berbagai sektor kehidupan, yang selama ini justru dikuasai oleh kaum laki-laki.

Perempuan memang dipandang terlambat dalam keterlibatan di dunia Politik.

Pandangan-padangan bahwa perempuan memang dalam posisi domestik dianggap sebagai

salah satu hal yang mengakibatkan perempuan terlambat berkiprah dalam dunia politik.

Gejala-gejala kepemimpinan perempuan sudah mulai muncul diawal abad ke-21 yang

merupakan awal kebangkitan kaum perempuan dalam peran publik.

Fenomena bahwa perempuan hanya sebagai urusan domestik dan pernyataan tersebut

terjadi bukan hanya tingkat elit atau pusat saja tetapi juga berimbas pada tingkat lokal atau

daerah. Lebih parah lagi bahwa posisi kaum perempuan masih saja mengenaskan, misalnya di

kanca politik jarang sekali terlibat dalam penyelesaian permasalahan perempuan itu sendiri.

Keadaan peran dan status perempuan dewasa ini lebih dipengaruhi oleh masa lampau,

kultur, ideologi, dan praktek hidup sehari-hari. Inilah yang menjadi kunci mengapa partisipasi

perempuan dalam kehidupan masyarakat dan bernegara mengalami kelemahan. Rendahnya

keterwakilan perempuan secara kuantitatif dalam lembaga politik formal inilah yang

kemudian mendorong dan melatarbelakangi lahirnya berbagai macam tuntutan agar

perempuan lebih diberi ruang dalam berpartisipasi.

Dengan adanya keseteraan gender pandangan masyarakat yang semula menganggap sosok

perempuan yang hanya sebagai domestik sudah mengalami perubahan. Seperti contoh gejala

tersebut adalah terpilihnya kepala desa perempuan di Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jambi

(3)

untuk mendiskripsikan dengan Judul. Kepemimpinan Perempuan Dalam Pembangunan

Masyarakat Desa, dimana fokus penelitiannya ada pada Desa Penyengat Olak.

B. Rumusan masalah

Bagaimana Kepemimpinan perempuan dalam pembangunan Masyarakat Desa dan

Hambatan apa yang dihadapi Kepemimpinan perempuan dalam pembangunan Masyarakat

Desa, Studi di Desa Penyengat Olak, Kec Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

Mengetahui bagaimana Kepemimpian Perempuan dalam pembangunan masyarakat desa

dan untuk Mengetahui hambatan apakah yang dihadapi Kepemimpinan perempuan dalam

pembangunan masyarakat desa. di Desa Penyengat Olak, Kec Jambi Luar Kota,

Kabupaten Muaro Jambi.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah Kepemimpinan

perempuan dalam pembangunan Masyarakat Desa berdasarkan kasus kepala desa perempuan

di Desa Penyengat Olak, Kec Jambi Luar Kota, Kab Muaro Jambi. Sumber data penelitian

terbagi dalam: 1) data primer yang mencakup hasil wawancara dengan informan lapangan,

dan 2) data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, dalam hal ini

(4)

E. Kepemimpianan

Kepemimpinan merupakan kemampuan seni atau teknik untuk membuat sebuah

kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. Dalam hal ini

menggambarkan adanya asunsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses

mempengaruhi orang baik individu atau masyarakat. Artinya, ada unsur kesengajaan

untuk mempengaruhi dari orang ke orang yang lain dalam susunan aktivitasnya dan

hubungan dalam kelompok atau organisasi.

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A. (2013) mutu kepemimpinan dalam

berbagai organisasi tersebut terlihat antara lain :

a. Pemimpin mampu memahami sepenuhnya berbagai faktor yang merupakan kekuatan

bagi organisasi.

b. Pemimpin mampu mengenali secara tepat berbagai bentuk kelemahan yang terdapat

dalam organisasi.

c. Pemimpin mampu memanfaatkan berbagai peluang yang mungkin timbul.

d. Pemimpin mampu menghilangkan berbagai bentuk ancaman yang dapat menjadi

penghalang bagi keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.

e. Pimpinan memiliki sifat yang proaktif dan antisipatif terhadap perubahan yang pasti

selalu terjadi, baik karena faktor-faktor intern maupun karena tuntutan perkembangan

(5)

f. Pemimpin mampu mendorong para bawahan sehingga bekerja dengan tingkat

efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang mendorong keberhasilan usaha.

g. Pemimpin menciptakan cara dan iklim kerja yang mendukung wawasan kebersamaan

dalam usaha pencapaian tujuan.

Kesemuanya itu menuntut kepemimpinan yang mencakup persepsi, wawasan,

filsafat, perilaku , dan gaya kepemimpinan.

F. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kepala desa perempuan memberi

banyak pengaruh positif terhadap warga dan kemajuan Desa Penyengat Olak. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan tanggungjawab dan perjuangannya dalam memimpin Desa Penyengat

Olak selama dua Periode dan di percaya supaya dapat menjadikan Desa Penyengat Olak yang

maju dan berdaya saing di bandingkan Desa lain yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.

Kinerja Kepemimpinan kepala desa selama ini telah berhasil memberikan bantuan dan

perbaikan dalam bidang ekonomi, kesehatan, keamanan, kerja sama dengan institusi seperti

mendukung penuh pelaksanaan Sekolah Bank Sampah dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat juga telah dilakukan di Desa Penyengat Olak, Kec Jambi Luar Kota, Kab Muaro

Jambi. Semua perjuangan kepala desa perempuan mempunyai maksud untuk mensejaterakan

masyarakat desa penyengat Olak. Selain itu, Kepemimpinan kepala desa perempuan Ibu Ulya

juga tetap menjalankan tugasnya sebagai ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya. Isu

kesetaraan dan keadilan gender menjadi penyelamat bagi para perempuan untuk

mengembangkan kualitas diri membangun karakter intelektualnya. Tentunya

(6)

kualitas diri. Namun, hingga saat ini sangat jarang sekali perempuan yang jadi

pemimpin

Hambatan-hambatan yang dialami kepala desa perempuan meliputi: faktor internal,

yaitu dalam hal kepemimpinan kemampuannya diragukan karena seorang perempuan, dan

hambatan fisik, perempuan dibebani tugas kotrak untuk mengandung, melahirkan dan

menyusui. Keharusan ini yang dapat mengurangi keleluasaan perempuan untuk aktif terus

menerus dalam berbagai bidang kehidupan. Faktor eksternal, antara lain: masalah desa yang

tidak mempunyai dana kas desa, pembagian bantuan Raskin dan Jamkesmas yang belum bisa

terbagi secara adil serta. Habatan sosial budaya. Terutama dalam bentuk stereotipikal,

Pandangan ini melihat perempuan sebagai mahluk yang pasif, lema, perasa, tergantung dan

menerima keadaan. Sebaliknya, lelaki dinilai sebagai mahkluk yang aktif, kuat, cerdas,

mandiri dan sebagainya dan Hambatan sikap pandang. Hambatan ini antara lain ditimbulkan

dari pandangan dikotomistis tentang peran laki-laki dan perempuan. Perempuan dinilai

sebagai makhluk rumah, sedangkan laki-laki dipandang sebagai makhluk luar rumah.

Hambatan tersebut yang menyebabkan potensi kepemimpinan perempuan menjadi tidak

mendapat tempat yang layak di dalam kehidupan dan perpolitikan, tetapi dengan adanya

informasi dan komunikasi yang masuk dan diterima oleh kaum perempuan menyebabkan

kesempatan untuk mengembangkan diri dan kepemimpinannya menjadi terbuka lebar.

Untuk menjadi pemimpin bagi perempuan tidaklah mudah terutama sekali adalah

kemampuan yang ada dalam dirinya yang di tunjang oleh latar belakang pendidikan yang

(7)

G. Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan suatu isu yang masih dikaitkan dengan jenis

kelamin. Padahal klau kita berbicara kepemimpinan itu merupakan kemampuan

seseorang dalam mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Laki-laki atau

perempuan memiliki hak yang sama dalam memimpin. Layak atau tidaknya

laki-laki dan perempuan ditentukan dari kualitas intelektual, professionalism

yang dimikinya. Bukan permasalahan karena dia dilahirkan sebagai perempuan.

Daftar pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Robertson & Acklam (2000:30) “warm up is a short activity for the beginning of lesson” maksudnya adalah pemanasan merupakan kegiatan singkat untuk

Menurut Pelczar dan Chan (2005) besarnya nilai BOD menyatakan jumlah kandungan zat organik dalam limbah cair. Makin banyak jumlah zat organik yang dapat dioksidasi

Rancang Bangun ARD (Automatic Rescue Device) Pada Lift Dengan Tampilan LCD Berbasis Mikrokontroller adalah sebuah sistem yang dirancang pada lift yang berfungsi

Memahami pengaruh fenomena ENSO, curah hujan, dan perubahan tutupan lahan yang diduga sebagai penyebab perubahan rezim hidrologi di Cekungan Bandung Data debit

Mungkin materi pengajaran tersebut jauh dari apa yang diharapkan mengingat begitu luasnya dan dalamnya ilmu agama Islam sebagai suatu kebutuhan mendasar sebagai bekal

Hipertermi adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap in*eksi atau =at asing yang masuk ke dalam tubuhnya.. 5ila ada in*eksi atau =at asing masuk ke tubuh

Hari ini, bersama Pelayanan Kategorial Persekutuan Kaum Perempuan GPIB, kita bersyukur dan mengingat kebaikan Allah yang menaungi Kaum Perempuan GPIB dalam pengabdiannya di

Solusio plasenta sedang dalam hal ini plasenta telah lebih dari seperempatnya tetapi belum sampai dua pertiga luas permukaannya. Gejala : perdarahan pervaginan yang