• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEREKONOMIAN INDONESIA DAN APBN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEREKONOMIAN INDONESIA DAN APBN 2017"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PEREKONOMIAN INDONESIA

DAN APBN 2017

(2)

Menghadapi tahun 2017 yang masih dihadapkan

oleh potensi risiko global, pemerintah

meresponnya melalui penetapan kebijakan fiskal

yang kredibel, efisien dan efektif, serta

berkesinambungan. Kebijakan fiskal yang

tertuang dalam APBN 2017 tersebut dibingkai

oleh asumsi kerangka makro yang yang telah

disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR

RI) dan Pemerintah. Berikut Asumsi Dasar

Ekonomi Makro pada APBN 2017 dan Target

(3)

Kesepakatan asumsi makro tersebut tidak lepas dari adanya

pengaruh dari faktor eksternal dan faktor internal. Dari

faktor eksternal, kondisi perekonomian dunia masih belum

stabil, baik dari sisi permintaan

(demand)

yang masih

lemah, maupun harga komoditas yang rendah. Selain itu,

economic rebalancing

dari negeri Tiongkok juga berimbas

pada kondisi ekonomi seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Terakhir, kebijakan ekonomi Negara-negara maju seperti

Amerika Serikat juga memiliki dampak kepada Indonesia

Dari sisi internal sendiri, pertumbuhan ekonomi diharapkan

mampu didorong oleh belanja infrastruktur pemerintah

dalam rangka menguatkan sektor produktif sebagai

penggerak pertumbuhan perekonomian. Tidak hanya itu,

sebanyak empat belas paket kebijakan yang telah

(4)

Kabar baiknya adalah Indonesia tercatat memiliki rata-rata

pertumbuhan masih lebih baik dibandingkan dengan

Negara-negara lainnya selama kurun waktu 2006-2015.

Sementara itu, sampai dengan kuartal 3 tahun 2016,

Indonesia memiliki capaian pertumbuhan ekonomi yang

cukup baik sebesar 5,02%.

Selain optimis terhadap pertumbuhan ekonomi, kesehatan

fundamental ekonomi Indonesia dapat terjaga dengan baik.

Hal tersebut terlihat dari indikator ekonomi 2016 yang

menunjukan hasil yang baik, seperti inflasi yang masih

terkendali pada angka 3,02%, apresiasi nilai tukar Rupiah

sebesar 2,6% dan pertumbuhan IHSG sebesar 15,3%.

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

APBN 2017 Yang Kredibel, Efisien Dan Efektif,

Serta Berkesinambungan

Postur APBN 2017 dibuat di atas asumsi

kerangka makro yang optimis agar mampu

menghadapi berbagai tantangan perekonomian

global dan domestik, serta memacu

pembangunan nasional yang lebih baik di tahun

2017 dengan tetap menjaga prinsip

(11)

A. Pendapatan Negara

1.750,3

I. Pendapatan Dalam Negeri

1.748,9

1. Penerimaan Perpajakan

1.498,9

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

250,0

II. Penerimaan Hibah

1,4

B. Belanja Negara

2.080,5

I. Belanja Pemerintah Pusat

1.315,5

1. Belanja Kementerian/Lembaga

763,6

2. Belanja Non Kementerian/Lembaga

552,0

II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

764,9

1. Transfer Ke Daerah

704,9

2. Dana Desa

60,0

(12)

Total Anggaran Pendidikan

416,1

Rasio Anggaran Pendidikan Total (%)

20,0

Total Anggaran Kesehatan

104,0

Rasio Anggaran Kesehatan Total (%)

5,0

C. Keseimbangan Primer

(109,0)

D. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B)

(330,2)

% Surplus (Defisit) Anggaran terhadap PDB

2,41

E. Pembiayaan Anggaran

330,2

(13)
(14)

Kebijakan Fiskal Dan APBN Menjadi Tulang

Punggung Reformasi Ekonomi

Kebijakan fiskal dalam APBN tahun 2017 dibuat

secara kredibel, efisien dan efektif serta

berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, Upaya mereformasi fiskal sudah

digulirkan pemerintah sejak 2015 dalam

kebijakan APBN. Dalam APBN 2017, pemerintah

memastikan komitmennya untuk menjaga

(15)

1. Optimalisasi Pendapatan Negara

Pertama adalah melakukan optimalisasi pendapatan

negara. Pada sisi pendapatan negara, optimalisasi

pendapatan diarahkan pada perluasan basis pendapatan.

Namun tetap selaras dengan kapasitas perekonomian agar

tidak mengganggu iklim investasi

Dalam postur APBN 2017 ditetapkan jumlah pendapatan

negara sebesar Rp1.750,3 triliun. Jumlah ini terdiri dari

penerimaan perpajakan sebesar Rp1.489,9 triliun,

penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp250

triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp1,4 triliun. Hal ini

disusun dengan mempertimbangkan potensi perpajakan

yang bisa diterima pemerintah pada 2017 mendatang,

(16)
(17)
(18)
(19)

Selain itu, untuk mendukung upaya optimalisasi

penerimaan negara, pemerintah juga melakukan

reformasi perpajakan secara lebih komprehensif.

Reformasi tersebut terdiri dari reformasi di

bidang kebijakan dan reformasi di bidang

(20)
(21)

2. Pengelolaan Belanja Negara Secara Produktif

dan Berkualitas

Pada sisi belanja negara, kualitas belanja diarahkan

pada pemanfaatan anggaran yang bersifat produktif

dan prioritas, diantaranya seperti pembangunan

infrastruktur, pengurangan kemiskinan, penciptaan

lapangan kerja, dan pengurangan kesenjangan. Selain

itu, untuk belanja Negara dalam APBN 2017,

pemerintah dan DPR RI menyepakati jumlah Rp2.080

triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat, serta

transfer ke daerah dan dana desa. Dengan demikian,

defisit anggaran ditetapkan sebesar Rp330,2 triliun

atau 2,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto

(PDB). Hal ini dilakukan demi mendukung

(22)
(23)
(24)

Komitmen untuk meningkatkan kualitas belanja

negara dapat dilihat dari reformasi struktural.

Realokasi belanja pada subsidi energi secara

signifikan kepada belanja yang bersifat prioritas

(25)
(26)

Anggaran infrastruktur dalam APBN 2017

meningkat secara signifikan dibandingkan

dengan tahun 2016. Hal tersebut dapat tercapai

dengan melalui peningkatan efisiensi belanja

dan peningkatan

earmark

Dana Transfer Umum

yang dikhususkan untuk infrastruktur. Dana

Transfer Umum merupakan bagian dari Transfer

Ke Daerah yang sepenuhnya menjadi

(27)
(28)
(29)

Belanja negara juga ditujukan demi

pengurangan tingkat kemiskinan dan

kesenjangan sosial. Salah satunya adalah melalui

pemenuhan belanja yang diamanatkan oleh

peraturan perundang-undangan (

mandatory

spending

), seperti anggaran pendidikan yang

dalam APBN 2017 tetap dijaga sebesar 20%,

dengan fokus untuk meningkatkan akses dan

(30)
(31)
(32)

Selain itu, mandatory spending yang lain adalah

anggaran kesehatan yang pada tahun 2017 juga

tetap dialokasikan sebesar 5% dari APBN.

Kebijakan anggaran kesehatan tersebut

difokuskan untuk memperkuat upaya promotif

dan preventif, serta meningkatkan akses dan

(33)
(34)
(35)

Sementara itu, belanja infrastruktur yang dialokasikan ke

daerah dalam APBN 2017 melalui Dana Transfer Umum

juga memberikan dampak yang signifikan terhadap dana

yang ditransfer ke daerah. Tercatat dalam APBN 2017,

Dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa dialokasikan

sebesar Rp764,9 triliun. Jumlah tersebut lebih besar

dibandingkan dengan belanja Kementerian/Lembaga

yang sebesar Rp763,5 triliun. Hal tersebut menunjukkan

bahwa banyak fungsi dari pemerintah pusat yang telah

didelegasikan/diserahkan kepada daerah saat ini. Selain

itu, peningkatan alokasi Dana Desa menjadi Rp60 triliun

dari Rp47 triliun pada APBN 2016 bertujuan untuk

membangunpemerataan pembangunan, membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

(36)
(37)

3. Pengelolaan Pembiayaan Dengan Prinsip

Kehati-Hatian (Prudent)

Yang ketiga adalah menjaga kesinambungan pembiayaan anggaran. Dari

sisi pembiayaan, kebijakan penghematan dilakukan pada pembiayaan

investasi. Fokus pemerintah adalah pada kemandirian BUMN dan

infrastruktur melalui sumber pembiayaan murah. Kebijakan defisit

ekspansif dan terarah masih menjadi pilihan pemerintah dengan tetap

berkomitmen pada reformasi penganggaran dan prinsip kehati-hatian

Kebijakan ekspansif dalam APBN 2017 dilakukan demi mendorong

ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat

Indonesia. Selain itu, hal ini juga dilakukan demi meningkatkan kapasitas

produksi dan daya saing. Meski berdampak pada defisit yang ditutup

melalui pembiayaan anggaran, kebijakan defisit diarahkan agar tetap sehat

dan berkesinambungan. Rasio utang juga terhadap PDB dijaga agar tetap

terkendali. Defisit Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara lain.

Tidak hanya itu, pembiayaan melalui utang dimanfaatkkan terutama untuk

kegiatan produktif dan diarahkan untuk mengoptimalkan pembiayaan

(38)
(39)
(40)

# SadarAPBN dapat dimulai dengan membagikan

informasi #APBN2017 kepada rekan Anda

Kawal Pelaksanaan APBN

Partisipasi aktif masyarakat berperan penting dalam pengawasan program

dan kinerja pemerintah untuk penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan

publik yang lebih baik. Menemukan penyalahgunaan Anggaran? LAPORKAN

Informasi lebih lanjut, hubungi kami:

Direktorat Penyusunan APBN

Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI

Gedung Sutikno Slamet Lantai 18 | Jl. Wahidin Raya No 1, Jakarta Pusat - 10710

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pola pengusahaan usahatani komoditas tanaman pangan pada lahan kering di Kabupaten Morowali dapat

Meneliti sampel atau bagian dari satu populasi dimungkinkan untuk melakukan generalisasi untuk populasi (Silalahi, 2012: 253). Populasi dalam penelitian ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara ability dengan consumer loyalty, artinya untuk mendapatkan consumer loyalty nilai ability harus ditingkatkan

3.7.3 Sequence Diagram Memilih Latihan Home Halaman Latihan Latihan Angka Latihan Tubuh Latihan Alam Latihan Hewan Memuat Aplikasi() Tekan Button Latihan() Pilih Latihan

PLTD merupakan pembangkit listrik konvensional yang menggunakan bahan bakar utama adalah solar atau High Speed Diesel(HSD) dan minyak residu(MFO)

c) Ganja dapat ditanam sendiri dan tidak perlu perawatan yang sulit. Di daerah Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat sendiri, ganja banyak tumbuh di daerah Talang

Risk of Malignancy Index Pemeriksaan untuk memprediksi keganasan tumor ovarium prabedah tidak bisa dengan satu pemeriksaan saja, perlu gabungan beberapa metode pemeriksaan, baik

Perumahan BTN Gojeng Permai yang berada di Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara dengan luas 18 Ha, yang telah dibangun sejak tahun 2001 ini telah mengalami banyak