BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persepsi Masyarakat 2.1.1 Pengertian Persepsi
Menurut pandangan Kotler dan Amstrong (2006) menyatakan bahwa, persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang dapat membentuk persepsi-persepsi yang berbeda mengenai rangsangan yang sama karena ada tiga macam proses penerimaan indera yaitu perhatian selektif, distorasi selektif, dan retensi selektif. Tiap orang dihadapkan pada sejumlah besar rangsangan setiap harinya, misalnya rata-rata satu orang mungkin dihadapkan pada lebih dari 1.500 iklan dalam satu hari.
perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan). Persepsi mengenai pesan/produk yang telah terbentuk setelah konsumen sasaran menyaksikan penayangan iklan akan membentuk sikap mereka terhadap merek yang akan memengaruhi minat beli secara tidak langsung.
Siagian (library.usu.ac.id) mendefinisikan persepsi sebagai apa yang ingin dilihat oleh seseorang yang belum tentu sama dengan fakta yang sebenarnya, keinginan itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat atau
mengalami hal yang sama memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya itu. Menurut Jalaludin (library.usu.ac.id), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi adalah pandangan terhadap suatu hal yang akan berpengaruh dalam membuat keputusan dan tindakan.
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang
Menurut Siagian (blog.mediakeperawatan.com), adapun faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah:
a. Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu.
c. Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek mengenai hal yang disukai dan diharapkan.
d. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek, dapat menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Selain itu, sikap dapat membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
e. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu
f. Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk pendapatnya sendiri. Hal ini berarti pengalaman yang dialami sendiri oleh seseorang akan lebih kuat dan sulit dilupakan dibandingkan dengan melihat pengalaman orang lain.
2.1.3 Pengukuran Persepsi
Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap. Walaupun materi yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat diukur, dimana sikap terhadap objek diterjemahkan dalam sistem angka. Dua metode pengukuran sikap terdiri dari metode self report dan pengukuran involuntary behavior (syakira-blog.blogspot.com).
memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden, dalam banyak situasi akurasi pengukuran sikap dipengaruhi oleh kerelaan responden.
Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi-reaksi fisiologis tanpa disadari oleh individu yang bersangkutan. Observer dapat menginterpretasikan sikap/persepsi individu mulai dari facial reaction, voice tones, body gesture, keringat, dilatasi pupil mata, detak jantung, dan beberapa aspek fisiologis yang lainnya (syakira-blog.blogspot.com).
Menurut Azwar (1998), skala sikap disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Pernyataan sikap terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan favorabel
(mendukung/memihak) dan tidak-favorabel (tidak mendukung/tidak memihak) pada objek sikap. Berdasarkan pada pernyataan di atas, bahwa mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap, maka skala sikap yang disusun untuk mengungkap sikap dapat dipakai atau dimodifikasi untuk mengungkap persepsi sehingga dapat diketahui apakah persepsi seseorang positif atau negatif terhadap suatu hal atau objek.
Dalam hal ini persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di Kota Medan dapat di ukur melalui dimensi persepsi terhadap suatu produk, seperti yang di kemukakan oleh Assael (dalam Galuh 2011), dimensi persepsi konsumen terhadap suatu produk dibagi menjadi tujuh, yaitu:
berbeda dalam menilai atribut-atribut kinerja tersebut karena faktor kepentingan pelanggan berbeda satu sama lain.
2. Pelayanan, Mencerminkan kemampuan Bank BCA dalam memberikan pelayanan kepada konsumen terkait dengan produk yang dipasarkan. Semakin baik pelayanan yang diberikan Bank BCA kepada konsumen, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap image Bank BCA tersebut.
3. Ketahanan, Mencerminkan daya tahan produk tersebut, apakah produk tersebut tahan lama atau tidak. Konsumen akan merasa nyaman dalam membeli suatu produk apabila produk tersebut telah benar-benar teruji dan tahan lama.
4. Keandalan, Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Jika konsumen melakukan pembelian suatu produk, kemudian melakukan pembelian berulang terhadap produk tersebut dan merasakan kepuasan yang sama atas kinerja produk itu, maka produk itu dikatakan mempunyai kehandalan. 5. Karakteristik produk, Fitur-fitur yang terdapat pada suatu produk yang
dapat membedakannya dari produk pesaingnya, dan fitur tersebut bisa menjadi nilai lebih di mata konsumen. Misalnya, kartu kredit BCA memiliki jaringan yang lebih luas, sehingga bisa digunakan di mana saja.
ditentukan dan teruji. Konsumen akan merasa dibohongi apabila produk yang mereka gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas yang ditawarkan perusahaan, sehingga akan memberikan penilaian yang buruk badi produk tersebut.
7. Hasil, Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting yang dapat menarik perhatian konsumen.
2.2 Pengguna kartu kredit
2.2.1 Defenisi pengguna kartu kredit
sikap positif terhadap kredit. Namun demikian pemakai dengan tujuan angsuran cenderung menggunakan kartu kredit lebih sering ketimbang pemakai dengan tujuan kemudahan.
Menurut Ingene dan Levy (1982), ada tiga alasan mengapa seseorang memilih untuk memakai kartu kredit daripada membayar tunai. Pertama, karena konsumen membutuhkan kredit untuk mampu membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kedua, konsumen ingin memanfaatkan kenyamanan untuk tidak perlu membawa-bawa uang tunai. Ketiga, konsumen merupakan orang yang sangat perhitungan dan memahami keuntungan yang diperoleh dari membeli sekarang dan membayar kemudian.
2.2.2 karakteristik pengguna kartu kredit
Seseorang jika ingin menggunakan kartu kredit harus memiliki karakteristik-karakteristik tertentu, sehingga tidak semua orang dapat
menggunakan kartu kredit dengan mudah. Menurut arifin (2002) menyebutkan ada lima karakteristik yang mempengaruhi seseorang dalam penggunaan kartu kreditnya, yaitu:
a. Character
Merupakan watak seseorang dan penampilan fisik seseorang yang akan diberi kartu.
b. Capacity
c. Collateral
Merupakan jaminan dari pemegang kartu.
d. Capital
Ukuran tentang sumber-sumber modalyang dimiliki. e. Condition of economi
Keadaan ekonomi pada saat minta menjadi anggota termasuk keadaan ekonomi negara.
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkanaspek-aspek penggunaan kartu kredit meliputi character, capacity, collateral, capital, condition of economi.
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk menggunakan kartu kredit
Adapun faktor yang mendorong seseorang untuk menggunakan kartu kredit, yaitu:
1. Kenyamanan – Kartu kredit dan debit menawarkan pengalaman berbelanja bebas repot – tanpa membutuhkan uang tunai – tanpa cek – tanpa persyaratan bukti identitas lainya.
3. Perlindungan Darurat – Kartu kredit bisa membantu melakukan pembayaran di segala jenis kegawatdaruratan. Ibarat selimut pengaman yang akan memberikan perlindungan di segala situasi.
4. Diterima Di Seluruh Dunia – Sebagian kartu kredit dan debit deterima di seluruh dunia dibandingkan dengan uang tunai dan cek. Bahkan jika memerlukan uang tunai, bisa didapatkan mata uang lokal dengan penarikan dana melalui ATM atau bank di seluruh dunia yang menerima kartu kredit atau debit.
5. Pencatatan Transaksi Lebih Simpel – Kartu kredit dan debut memberikan catatan semua transaksi tiap bulannya, jadi bisa melacak kemana uang yang keluar.
6. Perlindungan Kosumen – Saat membeli barang atau jasa dengan kartu kredit, bisa memiliki perlindungan jika produk/jasa tersebut cacat atau tidak memuaskan, karena bank penerbit kartu tersebut bisa melakukan intervensi atas nama pengguna jika terjadi perselisihan. Namun kalau telah membayar tunai atau dengan cek, maka merchant tidak akan terlalu tertarik untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian. Konsultasikan sejelas-jelasnya dengan bank penerbit kartu tersebut tentang kebijakan perselisihan dengan merchant.
7. Manfaat Tambahan – Banyak kartu kredit menawarkan potongan harga, cash back, cicilan 0%.
punya uang saat itu, tapi tidak ingin melawatkan kesempatan berhemat itu, Kartu kredit memungkinkan untuk memanfaatkan momen diskon atau penawaran khusus, kemudian bisa melunaskan tagihannya kemudian. 9. Pengaturan Anggaran Lebih Mudah – Dengan kartu kredit, bisa
merencanakan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar dan membayarkannya kemudian sekaligus atau secara bertahap sesuai dengan kemampuan.
10.Elemen penting untuk transaksi belanja via surat, telepon dan internet – Kartu kredit atau debit sangat penting untuk pemesanan tiket pesawat atau kamar hotel. Saat bepergian ke luar negeri, kartu kredit adalah garansi universal kemampuan untuk membayar. Kartu kredit atau debit juga mempermudah dan mempercepat proses belanja lewat surat, telepon dan online.
2.3 Kartu kredit BCA
2.3.1 Definisi kartu kredit bca
Kartu kredit BCA adalah kartu kredit yang di keluarkan oleh Bank BCA untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.Kartu Kredit BCA merupakan kartu kredit yang bukan sekedar alat pembayaran tetapi juga memiliki berbagai keistimewaan lain serta khusus dirancang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing nasabahnya.
untuk segmen pengguna muda usia kalangan menengah-atas, produk tersebut memiliki keunikan pada penampilan Tasmanian Devil, salah satu tokoh kartun dari serial Looney Tunes dari Warner Bros Entertainment. BCA SideCard didesain secara inovatif untuk dapat disimpan di dompet, gantungan kunci, dengan sudut yang membulat dan berukuran 8,5 cm x 3,8 cm, atau setengah dari ukuran kartu kredit biasa. Seiring dengan semakin pulihnya perekonomian yang akan berdampak pada peningkatan daya beli konsumen terutama di kota-kota besar di Indonesia, BCA akan tetap tampil di jajaran terdepan melayani para nasabah usia muda kelas menengah atas tersebut dengan produk dan layanan yang berkualitas. BCA akan mengoptimalkan penggunaan dan promosi atas produk-produk yang telah ada, dan pada saat bersamaan terus mengupayakan inovasi dan pengembangan teknik ataupun platform baru yang dapat mendukung jajaran produk dan layanan tersebut.Di segmen layanan kartu kredit, BCA telah menjadi pelaku yang semakin diperhitungkan. Dengan bercermin pada keberhasilan produk-produk pendanaannya, BCA mengupayakan diferensiasi layanan kartu kredit dari produk baik melalui kualitas layanan dan kemudahan akses bagi pemegang kartu maupun dari sisi sumber daya dan promosi yang dikerahkan untuk mendukung layanan kartu kreditnya.
2.3.2 Jenis - Jenis Kartu Kredit BCA
A. BCA Everyday Card
pembelanjaan di semua hipermarket (Carrefour, Hypermart, Giant & Lotte Mart), Cicilan BCA bunga rendah 0,5% sepanjang tahun dengan tenor 12 bulan, serta Reward BCA lebih besar sepanjang tahun.
B. Kartu Kredit BCA Lifestyle: BCA Visa batman dan BCA MC2 Tazman
Kartu Kredit BCA Lifestyle memiliki nilai tambah tersendiri karena
keunikan desain kartunya. Kartu Kredit BCA Visa Batman dengan desain karakter Batman dan Kartu Kredit BCA MC2 dengan design karakter Tazmania,
menjadikan kartu-kartu ini “must have the collectible items”. Kartu Kredit BCA Life Style ini memberikan penawaran menarik untuk promo-promo yang bersifat lifestyle, seperti nonton di bioskop, konser dan lainnya.
C. BCA Platinum
Kartu ini dirancang bagi pribadi istimewa yang mapan secara finansial dengan mobilitas tinggi, mendambakan kenyamanan travelling dan keleluasaan dalam bertransaksi. Kartu Kredit BCA Platinum juga memberikan berbagai keistimewaan seperti dining di hotel berbintang 5, merchant brand international untuk fashion danwatches boutiques serta gadgets dan electronics.
D. Kartu Kredit Silver/Gold
BCA Card Silver/Gold, BCA Master Silver/Gold dan BCA VisaSilver/Gold.
berbagai promo menarik untuk dining, elektronik, gadget, furniture, health & beauty, hingga travel & leisure.
E. Kartu Kredit smartcash
Sebagai seorang pengusaha handal, keleluasaan melakukan transaksi bisnis adalah segalanya. Kartu BCA Smartcash adalah kuncinya. Semudah
menggunakan kartu kredit, dana tersedia untuk Anda. Secara leluasa Anda memenuhi semua keperluan bisnis.
2.3.3 Keuntungan Kartu Kredit BCA
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan kartu kredit BCA, yaitu:
a. Iuran tahunan rendah b. Kurs valas rendah
c. Longterm partnership merchant d. Cicilan BCA dengan bungan rendah e. Reward BCA
f. Autopay BCA g. Travel service h. Asuransi kecelakaan i. BCA Credit Life
j. Katalog merchandising dan NewsletterIntermezzo
a. Dana pinjaman dengan limit mencapai lebih dari Rp 100 juta
b. Transaksi kredit di lebih dari 65.000 tempat usaha bertanda BCA Card c. Fasilitas tarik tunai kapan saja sesuai kebutuhan Anda
d. Suku bunga kompetitif
2.4Penelitian Terdahulu
Penulis Judul Hasil Relevansi
Maliki Pengaruh tas Terhadap n Pada Produk
Smart phone
Di Kota
Penelitian ini meneliti si kualitas produk yang minat pembelian pada
hone di kota surakarta. nsi yang di gunakan adalah nan, ketahanan, keandalan, gan spesifikasi, karakteristik
.
Hasil penelitian bahwa dimensi persepsi
s produk memiliki pengaruh pembelian pada produk ota surakarta.
Dapat diartikan dimensi kualitas
engaruh positif nat pembelian otaSurakarta.
Nugroho Analisis
alitas Produk Merek Nokia
litas Konsumen wa Departemen kstensi Fakultas
Tujuan Penelitian untuk n menganalisis pengaruh s Produk Handphone merek Loyalitas Konsumen pada
artemen Manajemen as Ekonomi USU. Jenis menggunakan dua jenis data
rimer dan data sekunder. gunakan dalam penelitian ini egresi linear berganda, yang peneliti untuk mengetahui ariabel-variabel independen,
(X1), pelayanan (X2),
Dapat diartikan riabel yang paling
secara ap loyalitas
X3), keandalan (X4), oduk (X5) dan kesesuaian
ifikasi (X6) terhadap men (Y). Analisis regresi
nda dalam penelitian an bantuan aplikasi Software Windows.
Dewi Urip Pengaruh epsi dan Sikap adap Keputusan
Pembelian Merek “Honda” di
aya Barat
Tujuan penelitian ini engetahui dan menganalisis asi, persepsi dan sikap
konsumen terhadap belian. Satuan unit/obyek
an ini adalah konsumen atau pembeli dan pengguna merek Honda di Kawasan
Dari hasil penelitian
diketahui bahwa sepsi, sikap konsumen cara positif dan signifikan
keputusan pembelian erek Honda.
Dapat di motivasi, persepsi
sikap konsumen cara positif dan dap
keputusan da motor merek
Nela Piska Pengaruh
sumen tentang duk terhadap elian (studi kasus motor Yamaha lang)
penelitian ini adalah untuk adaan kualitas produk dan
elian motor Yamaha Mio di pengaruh signifikan secara
simultan antara kualitas diri dari kinerja, keandalan, mampuan pelayanan, dan ui dimensi kualitas produk ai pengaruh paling dominan utusan pembelian motor
kota Malang.
Penelitian ini rancangan penelitian
itatif. Pengumpulan data di an menggunakan teknik
Hasil
dalah: (1) kondisi Yamaha Mio pada
rja, keandalan, dan kemampuan
ang baik. (2) ada kan secara parsial an antara kualitas meliputi kinerja,
onformasi, dan layanan terhadap belian konsumen a Mio di kota dimensi kualitas
bservasi dan kuesioner. ang digunakan untuk data berupa kuesioner
an analisis data dimulai dari apkan kuesioner yang kemudian menyebarkan
da responden yang sesuai istik penelitian, mentabulasi diperoleh, dan menganalisis enggunakan program SPSS ws. Analisis yang digunakan
statistik deskriptif dan berganda.
Tujuan penelitian ini engetahui dan menganalisis
umen terhadap keputusan duk. Dimensi yang di ah kinerja, pelayanan, ndalan, kesesuaian dengan akteristik produk dan hasil.
liti menggunakan dua jenis Primer dan data sekunder. gunakan dalam penelitian ini kuantitatif yang di gunakan engetahui pengaruh dimensi hadap keputusan pembelian. uran persepsi di gunakan untuk mengukur sikap,
rsepsi konsumen.
Dapat di kualitas produk secara signifikan tusan pembelian, n ini dimensi yang
ruh adalah kinerja, an karakteristik
2.5 Kerangka Konseptual
Kinerja Pelayanan Ketahanan Persepsi masyarakat
Keandalan
Kesesuaian Dengan Spesifikasi Karakteristik Produk
Hasil
2.6Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan kerangka pikir
yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan sebuah hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Di duga bahwa, terdapat berbagai macam persepsi masyarakat pengguna
kartu kredit BCA di Kota Medan, jika di tinjau dari dimensi persepsi konsumen
terhadap suatu produk, yaitu kartu kredit BCA. Serta, hasil dari penilaian
masyarakat pengguna kartu kredit BCA, yang di tinjau dari dimensi persepsi
konsumen terhadap suatu produk, di duga mampu mempengaruhi masyarakat
untuk menggunakan kartu kredit BCA di Kota Medan, Yang meliputi:
A. Kinerja, semakin baik kinerja dari kartu kredit BCA, maka semakin
baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA.
B. Pelayanan, semakin baik pelayanan Bank BCA terhadap nasabahnya
terkait dengan produk kartu kredit BCA, maka semakin baik pula
penilaian konsumen terhadap image Bank BCA tersebut.
C. Ketahanan, semakin baik daya tahan kartu kredit BCA, maka semakin
D. Keandalan, semakin baik kinerja yang di berikan kartu kredit BCA,
maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit
BCA.
E. Karakteristik Produk, semakin banyak bagian – bagian tambahan atau
feature kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen
terhadap kartu kredit BCA.
F. Kesesuaian dengan spesifikasi, semakin memenuhi persyaratan
terhadap spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA.