PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA TERHADAP TEORI EVOLUSI
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evolusi)
PENELITIAN KUALITATIF
Oleh:
Arifudin 2224092343
Dira Oktavia Yusvina 2224092831
Gigin Ginanjar 2224092772
Indah Permatasari 2224092105
Ine Ariawati 2224092135
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
Sebagian orang pernah mendengar teori evolusi dan mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat sebagian besar manusia.
Evolusi pada dasarnya proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Baik hewan maupun tanaman dan mahluk hidup yang ada di bumi ini.
Fakultas pertanian universitas sultan ageng tirtayasa adalah fakultas yang berkonsentrasi pada aspek tanaman dan hewan. Meliputi aspek pembudidayaan, pengembangan, dan pemeliharaan, teknologi sampai dengan pemasarannya. Ada sebagian tehnik-tehnik dalam pembelajarannya yang mirip dengan biologi, maka fakultas pertanian lebih dekat hubungannya dengan fakultas MIPA dan Fakultas Biologi. Fakultas pertanian juga mempelajari asal-usul tanaman dan hewan itu berasal, yang mengarah kepada evolusi. Evolusi yang mengarah kepada asal-usul dari manakah tanaman dan hewan berasal.
Teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin karena darwin adalah ilmuwan yang mencetuskan teori Origins Of Spesies yang pernah berkembang hebat pada abad 19. Teori evolusi yang telah banyak terbukti telah menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin adalah teori evolusi yang terjadi karena seleksi alam, kebenarannya telah banyak para ilmuan yang telah membantahnya, dan ada sebagian juga mempertahankannya, sehingga menimbulkan banyak sekali kontroversi yang timbul dari teori tersebut hingga saat ini.
Dalam kesempatan ini, kami merasa tertarik melakukan penelitian sederhana untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Terhadap Teori Evolusi.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persepsi Mahasiswa Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terhadap teori evolusi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terhadap teori evolusi.
1.4 Manfaat penelitian
Dengan mengetahui persepsi mahasiswa pertanian mengenai teori evolusi, maka dapat diketahui bagaimana teori evolusi bagi mereka.
II.TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Persepsi
Ensiklopedia (1997:2884) persepsi adalah proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu, sehingga dapat mengenal suatu objek dengan jalan asosiasi pada sesuatu ingatan tertentu, baik secara indra penglihatan, indra peraba dan sebagainya. Sesuai dengan pendapat Gregorc (2001:8) menyatakan bahwa persepsi adalah “cara kita menerima informasi atau menangkap sesuatu hal secara pribadi atau individu. Persepsi membentuk apa yang kita fikirkan, mendefenisikan apa yang penting bagi kita dan selanjutnya menentukan bagaimana mengambil keputusan.”
II.2 Pengertian Evolusi
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam, adalah teori yang terbaik yang dapat menjelaskan dan kemungkinan besar akan tetap begitu di masa depan Carolus linneaus, penggagas sistem penggolongan biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh dunia kehidupan dapat diatur dalam tingkatan yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah. Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling 'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.
Jean Baptiste de Lamarck, seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama yang mengajukan ide terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan. Gregor Mendel adalah seorang pendeta dan ilmuwan dari ceko, yang mempelajari ilmu keturunan. Dengan mengobservasi kacang polong selama bertahun-tahun, Mendel mengambil kesimpulan bahwa ada suatu pol dalam keturunan. Hasil penyelidikan Mendel menjadi dasar ilmu
genetika.
Galapagos selama kurang lebih 2 bulan dan melakukan berbagai pengamatan terhadap bermacam hewan yang ada di kepulauan terpencil itu. Melalui pengamatan ini, dan juga berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya selama puluhan tahun atas koleksi hewan dan tumbuhan yang diperolehnyalah Darwin membentuk embrio teori evolusi. Pada 1859, Darwin menerbitkan
"On the Origin of Species by means of Natural Selection", yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.
Alfred Russel Wallace adalah seoring naturalis Ingris yang hidup semasa dengan Darwin. Wallace secara terpisah juga memikirkan teori evolusi identik dengan Darwin. Darwin dan Wallace cukup lama berkorespondensi secara ilmiah. Wallace malah banyak mengirim spesiesspesie penemuan baru dari Asia ke Darwin untuk diteliti. Wallace teori tentang evolusi, menurut dia sendiri, adalah hasil pemikiran yang datang secara spontan. Di lain pihak, teori evolusi Darwin adalah hasil pemikiran secara metodis selama bertahun-tahun. Ironisnya, Darwin menjadi sangat jauh terkenal daripada Wallace sendiri. Namun demikian, Wallace adalah salah satu pembela Darwin dan teorinya dimasa kontroversial setelah buku "The Origin of Species" diterbitkan.
Walaupun ide evolusi (bahwa makhlup hidup secara berangsurangsur berubah)telah didiskusikan jauh sebelum abad ke-19, Darwin dan Wallace adalah yang pertama mencetuskan
bagaimana proses evolusi itu berlangsung.
Menurut Ernst Mayr (2001), Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi: 1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup 3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
4. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan 5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi
Theodosius Dobzhansky berkata, "Nothing in biology makes sense except in the light of evolution".
Paruh burung finch (sejenis burung manyar) menjadi topik pemikiran Darwin yang mendasari evolusi teorinya (lihat gambar)[2]. Ketika berada di kepulauan Galapagos, bagin dari ekspedisi HMS Beagle, Darwin melihat bahwa paruh burung finch berbeda-beda, tergantung dari pulau mana asalnya. Ini adalah salah satu contoh bagaimana burung finch menyesuaikan diri dengan kondisi pulau yang berbeda-beda. Contohnya, di pulau yang satu, paruh burung finch kuat dan pendek dan cocok untuk memecahkan kulit kacang yang keras. Di pulau lainnya, paruh burung finch sedikit lebih panjang dan lebih tipis, cocok untuk mengisap jenis makanan yang berada di pulau itu. Hal ini membuat Darwin berpikir akan suatu kemungkinan bahwa burung finch tidak diciptakan begitu saja, melainkan melalui proses adaptasi.
Waktu adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu yang sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi. Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi dengan kondisi ekologinya. Contohnya, karena hasil evolusi, beberapa burung mempunyai paruh yang hanya bisa dipakai untuk menghispap madu bunga. Selama bunga itu masih tersedia, burung ini akan hidup. Tetapi, bila bunga ini, karena sesuatu hal, punah, maka burung itu kemungkinan besar akan punah juga. Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang ada. Ini terjadi bila suatu group mahluk hidup menjadi terpisah dan pada akhirnya mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Contoh klasik adalah burung finch di atas. Asal mulanya, nenek moyang burung dari bermacam pulau di Galapagos adalah berasal dari daratan Amerika Selatan. Karena bertebaran di bermacam pulau, burung ini akhirnya mengembangkan gaya hidup yang berbeda-beda. Waktu (melalui banyak generasi burung) dan perjuangan untuk hidup (survival) adalah dua hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru burung finch. Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang sama, menurut Darwin akan dapat menjelaskan evolusi dari
semua mahluk hidup di muka bumi yang berasal dari satu "common ancestor".
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Jenis desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif, yakni metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2011:157).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sekitar lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pada hari Rabu, 5 Desember 2012, Pukul 15.30 wib.
3.3 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil dari hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi, 2011: 53). Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Fakultas Pertaian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid, yaitu dengan cara: 1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan penulis menggunakan metode
ini, untuk memperoleh data secara jelas dan kongkret tentang persepsi mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengenai teori evolusi. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara dengan mahasiswa jurusan IPA yang berada di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa serang.
2. Quesioner
Quesioner merupakan daftar pertanyaan yang diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui persepsi mereka terhadap teori evolusi dalam kehidupannya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi ialah salah satu cara dalam mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa video serta foto yang digunakan untuk melengkapi data tentang gambaran obyek penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Quesioner
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TERHADAP TEORI EVOLUSI
Berilah Tanda (v) Pada kolom pernyataan yang menurut anda paling benar!
No. Pernyataan Tingkat Penguasaan
4 3 2 1
1. Keabsahan teori evolusi. 4% 40% 36% 20%
2. Mempercayai adanya evolusi. 16% 24% 40% 20%
3. Proses evolusi benar-benar terjadi. 8% 52% 32% 8% 4. Mahluk hidup sekarang merupakan hasil
evolusi mahluk hidup sebelumnya.
8% 20% 36% 36%
5. Manusia merupakan hasil evolusi. 8% 4% 28% 60% 6. Proses evolusi memerlukan waktu yang lama. 44% 40% 4% 12% 7. Teori evolusi bertentangan dengan
kepercayaan yang anda anut.
52% 24% 0% 24%
8. Sampai saat ini evolusi masih terjadi. 8% 80% 0% 12% 9. Charles Darwin, Jean Baptiste Lamarck,
Ernest Mayer sebagai pencetus evolusi.
4% 64% 24% 8%
10. Fosil-fosil merupakan bukti dari evolusi. 40% 32% 20% 8%
4= Sangat Setuju
3= Setuju
2= Tidak Setuju
1= Sangat Tidak Setuju
4.2. Pembahasan
mereka menyetujui adanya teori evolusi, tetapi mereka tidak mempercayai jika manusia merupakan hasil evolusi. Karna yang mereka ketahui, jika manusia merupakan hasil evolusi, maka manusia berasal dari kera.
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedia Indonesia.1997. Jakarta: Cipta Adi Pustaka Gregorc. 2001. Gaya Belajar Menurut Gregorc.
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sumber Internet:
http://pustakaaji.50webs.com/Microsoft%20Word%20-%20teOri%20EvoLusi.pdf. 3 desember 2012. Pkl 19.42 wib
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=data+primer&source=web&cd=38&cad=rja&ved=0CFkQFjAHOB4&url=h ttp%3A%2F%2Fhendri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles
%2F15743%2FSURVEI.pdf&ei=uQXAUKKrCIiGrAfY4G4Bw&usg=AFQjCNGBTKP87 U7ZR9MMvNTExqbgXvt9mQ. 3 Desember 2012. Pkl 21.00 wib
http://www.uns.ac.id/data/0019a.pdf. 4 Desember 2012. pkl 06.00 wib http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=metode+purposive&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CD0QFjAD&url= http%3A%2F%2Fpksm.mercubuana.ac.id%2Fnew%2Felearning%2Ffiles_modul
%2F99022-7-372370066825.doc&ei=6gnAUOf