BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
SD Negeri Salamsari merupakan salah satu
sekolah Dasar Negeri di Gugus Arjuna yang dijadikan
obyek penelitian yang terletak di desa Salamsari
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Dalam satu
gugus terdapat 6 sekolah, SDN 2 Kedu sebagai SD Inti
di Gugus Arjuna sedangkan SDN Salamsari
merupakan salah satu SD Imbas.
SDN Salamsari merupakan lembaga pendidikan
milik pemerintah yang berdiri pada tahun 1917, SDN
Salamsari berada di wilayah pedesaan kurang lebih 1
km dari wilayah kecamatan, 4 km dari wilayah
kabupaten Temanggung. adapun hubungan dengan
keamanan SDN Salamsari dalam keadaan kondusif.
Hal ini terbukti jauh dari kejahatan, jauh dari
keramaian kendaraan, dan jauh dari lingkungan
pabrik, pasar.
Keberadaan SDN Salamsari ditujukan untuk
mewujudkan program pemerintah yaitu
“Mencerdaskan kehidupan bangsa”, sesuai dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 dan
Nasional. Oleh karena itu SDN Salamsari secara
berkelanjutan selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas dalam penuntasan Wajib Belajar 9 tahun.
SDN Salamsari memiliki visi dan misi yang
tertuang dalam dokumen sekolah sebagai berikut :
Visi :
“Unggul dalam mutu pendidikan dan peka
terhadap masyarakat, beriman, berbudaya”.
Misi :
1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil
proses pembelajaran dan kegiatan
pembiasaan.
2. Meraih prestasi akademik maupun non
akademik minimal tingkat kabupaten.
3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak.
5. Menjadi sekolah yang diminati oleh
masyarakat sekitar.
4.1.1 Data Siswa
Penerimaan peserta didik baru di SDN
Salamsari hanya mengacu pada juknis dari
kriteria usia, tidak ada seleksi akademik atau
lainnya.
Tabel 4.1
Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir
No Tahun L/P Kelas
I II III IV V VI
1 2012/2013
L 9 2 3 6 6 6 P 5 8 8 5 6 6 Jml 14 10 11 11 12 12
(L+P) = 32 + 38 = 70
2 2013/2014
L 9 2 3 6 7 6 P 5 8 8 5 6 6 Jml 14 10 11 11 13 12
(L+P) = 33 + 38 = 71
3 2014/2015
L 7 8 2 5 7 6 P 5 5 8 6 5 6 Jml 12 13 10 11 12 12
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.2
Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SDN Salamsari
No Jabatan PNS WB Jml Keterangan L P L P
1 Kepala Sekolah 1 1 2 Guru Kelas 4 2 6 3 Guru Agama Islam 1 1 4 Guru Penjasorkes 1 1 5 Guru Bahasa Inggris 1 1 6 Tata Usaha - - 7 Penjaga 1 1 Jumlah 1 5 2 3 11
Jumlah guru yang mengajar di SDN Salamsari ada 8
orang, ditambah 1 orang kepala sekolah dan 1 orang
penjaga sekolah. SDN Salamsari terdiri dari 6 rombel
dengan guru kelas 6 orang, guru agama Islam 1 orang,
guru penjasorkes 1 orang yang semuanya merupakan
guru devinitif. Dari 8 guru tersebut yang PNS ada 5
Tabel 4.3
Kualifikasi Akademik Guru SDN Salamsari
No Jabatan PNS WB Jumlah S1 D2 S1 D2
1 Guru Kelas 5 - - 1 6 2 Guru Mapel 1 - 1 - 2 Jumlah 6 1 1 8
Guru – guru di SDN Salamsari hampir semua
berijazah S 1, hanya tinggal 1 guru yang berijazah D2
dan sekarang dalam proses mengikuti pendidikan S1.
Dari guru PNS maupun guru Wiyata Bhakti semuanya
ada 87,5% sudah memenuhi kualifikasi pendidikan
S1.
4.1.2 Sarana Prasarana
1.Sarana
Dari hasil pengamatan dan telaah dokumen
dapat dijelaskan bahwa SDN Salamsari memiliki
sarana pembelajaran yang masih jauh dari sempurna.
Sarana tersebut meliputi : buku teks pelajaran
beberapa tahun terakhir ini sudah memenuhi jumlah
siswa, alat peraga cukup (seperti peta/atlas, globe,
torso, kit IPA, alat peraga IPS, alat Olah Raga, dan
lain-lain). Media pembelajaran berbasis TIK masih
sangat minim diantaranya : komputer 2 unit, laptop 1
2. Prasarana
Prasarana SDN Salamsari untuk sementara ini
belum lengkap, diantaranya : ruang laborat dan ruang
kantor pimpinan belum ada, tempat bermain cukup
tetapi sarananya kurang, gudang luasnya belum
memenuhi, aula belum ada, jamban siswa jumlahnya
4 ruang. Keadaan prasarana lebih jelasnya bisa
diamati pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Keadaan Prasarana Pendidikan SDN Salamsari
No Jenis Barang Keadaan Ukuran
4.2
Hasil Penelitian
Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data. Wawancara dilaksanakan dengan
menggunakan wawancara terstruktur di SD Negeri
Salamsari Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
Nara sumber yang berhasil diwawancarai dengan
menggunakan inisial yaitu S, SS, TK, NK dan IH.
Wawancara dengan narasumber S dan SS pada
tanggal 18 Maret 2015; wawancara dengan
narasumber TK dan NK pada tanggal 19 Maret 2015;
wawancara dengan S dan SS pada tanggal 25 Maret
2015; wawancara dengan SS pada tanggal 30 Maret
2015; wawancara dengan IH pada tanggal 7 April
2015.
4.2.1 Perencanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Peneliti melakukan teknik wawancara dan
dokumentasi untuk memperoleh data dari nara
sumber dalam perencanaan penerimaan peserta didik
baru. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala
sekolah yang berinisial S. Pertama yang ditanyakan
oleh peneliti adalah cara merencanakan penerimaan
peserta didik baru di SD Negeri Salamsari.
Narasumber S mengatakan bahwa perencanaan
membentuk panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik
Baru). Ternyata para guru juga mengiyakan bahwa
untuk penerimaan peserta didik baru memang benar
diawali dengan pembentukan panitia melalui rapat
sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah. Hal ini
terungkap dari pernyataan guru kelas VI (SS) yang
diwawancarai oleh peneliti. TK dan NK juga
mengatakan memang benar bahwa dalam peren
canaan PPDB dibentuk kepanitiaan terlebih dahulu.
Dalam perencanaan ini panitia melalui beberapa
langkah diantaranya purpose, dengan menentukan
tujuan yaitu pada tahun pelajaran 2015/2016
diharapkan memperoleh peserta didik baru lebih
banyak dari tahun sebelumnya. Policy, yaitu strategi
atau cara yang dilakukan dengan mengadakan sensus
anak usia pra-sekolah di PAUD Among Siwi Salamsari
dan lingkungan. Procedure , pada langkah ini panitia
menjalin komunikasi yang baik dengan pengelola
PAUD. Progress, gambaran tentang tahap-tahap
pencapaian tujuan yang dilaksanakan melalui jalinan
hubungan komunikasi yang baik. Program, panitia
PPDB merencanakan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada saat PPDB akan dilakukan pada
minggu pertama bulan Juli sesuai dengan kalender
Hasil dokumentasi di sekolah juga menunjukkan
bahwa sekolah membuat perencanaan pengembangan
kesiswaan diantaranya : (1) Membuat persiapan
penerimaan peserta didik baru seperti membuat surat
keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan
panitia penerimaan peserta didik baru, (2) Melakukan
rapat kenaikan kelas, (3) Menyusun rencana kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, (4)
Menyusun rencana pelaksanaan bimbingan belajar
seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik.
Kepala sekolah SD Negeri Salamsari melakukan
rapat bersama dengan panitia PPDB (penerimaan
peserta didik baru) pada bulan Juni setiap tahunnya.
Dalam rapat tersebut membahas tentang pelaksanaan
PPDB mulai dari pendaftaran, pengumuman, daftar
ulang. Kepala sekolah juga melakukan rapat dengan
guru untuk membahas tentang kenaikan kelas. Selain
itu juga dilakukan rapat untuk membahas rencana
kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan
sekolah untuk mengembangkan diri siswa, serta
pengembangan prestasi siswa baik akademik maupun
1.2.2 Pengorganisasian Penerimaan Peserta
Didik Baru
Kepala sekolah dalam mengorganisasikan
guru-guru pada penerimaan peserta didik baru
dengan mempekerjakan guru-guru dalam
kepanitiaan PPDB sesuai dengan tugasnya sehingga
panitia dapat melaksanakan dengan baik. Dalam
kepanitiaan kepala sekolah sebagai ketua, guru
kelas VI sebagai bendahara, guru kelas I sebagai
sekretaris dan guru kelas II sebagai anggota.
Panitia ini diharapkan dapat melakukan tugas
secara profesional.
Pengorganisasian penerimaan peserta didik
baru dituangkan dalam SK kepanitiaan PPDB.
Sesuai dengan pernyataan Stoner (dalam Tim
Dosen, 2011:94) menyatakan bahwa
mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan
dua orang atau lebih untuk bekerjasama dengan
cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik
atau beberapa sasaran pengorganisasian yang tepat
akan membuat posisi orang jelas dalam struktur
dan pekerjaannya melalui pemilihan,
pengalokasian, dan pendistribusian kerja yang
1.2.3 Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik
Baru
Dalam kajian ini didiskripsikan langkah-
langkah penerimaan peserta didik baru.
Adapun langkah-langkah dalam penerimaan peserta
didik baru, antara lain :
1. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru. Dalam kegiatan ini kepala sekolah telah membentuk panitia PPDB diformalkan dengan menggunakan Surat Keputuan (SK) Kepala Sekolah. SK panitia PPDB terlampir. Sedangkan SK PPDB tahun pelajaran 2015/2016 belum dibuat.
2. Rapat penerimaan peserta didik baru, rapat dipimpin oleh kepala sekolah membicarakan tentang ketentuan penerimaan peserta didik baru. Hasil rapat panitia penerimaan peserta didik baru dicatat dalam buku notula rapat. Hal-hal yang tercantum dalam buku notula rapat adalah tanggal rapat, waktu rapat, tempat rapat, agenda rapat, daftar hadir peserta rapat, hal-hal yang menjadi keputusan rapat.
3. Pembuatan, pengiriman/pemasangan pengumuman. Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru berhasil mengambil keputusan penting, sekretaris membuat pengumuman yang berisi hal-hal sebagai berikut :
a. Persyaratan pendaftaran peserta didik baru. b. Cara pendaftaran
c. Waktu pendaftaran d. Tempat pendaftaran
e. Kapan hasil pengumuman diumumkan.
Pengumuman yang telah dibuat ditempelkan pada tempat-tempat strategis agar dapat dibaca oleh masyarakat.
5. Seleksi peserta didik baru, pada jenjang pendidikan dasar khususnya SD menggunakan seleksi umur, anak usia 7 tahun atau kurang dari 7 tahun jika daya tampung masih ada.
6. Penentuan peserta didik yang diterima, SD Negeri Salamsari seperti tahun yang lalu dapat menerima semua pendaftar dikarenakan daya tampung masih memungkinkan
7. Pendaftaran ulang, SD Negeri Salamsari melakukan daftar ulang pada hari pertama masuk sekolah. Peserta didik yang mendaftar ulang dicatat dalam buku induk sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi
diperoleh data bahwa langkah-langkah penerimaan
peserta didik baru ini sudah dilakukan oleh SD Negeri
Salamsari. Dalam penerimaan peserta didik baru ini
calon peserta didik baru tidak dikenai biaya karena
sudah dibiayai dari dana BOS.
4.2.4 Pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru
Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan
tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan
pengelolaan sekolah dilakukan oleh kepala sekolah,
guru, pengawas sekolah dan komite sekolah secara
teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan
melalui kegiatan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan
tenaga kependidikan, Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP), penilaian pendidikan, Penjaminan
Mutu Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah.
Pengawasan dalam pelaksanaan penerimaan
peserta didik baru di SD Negeri Salamsari dilakukan
oleh Pengawas TK/SD melalui laporan data peserta
didik baru dan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah.
Program manajemen kesiswaan pada dasarnya
menyangkut tentang perencanaan penerimaan siswa
baru, perencanaan berbagai kegiatan di sekolah,
perencanaan dalam mengimplementasikan
kedisiplinan siswa , serta perencanaan bagi siswa yang
mengalami masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan
perencanaan penerimaan siswa baru dilakukan
dengan cara penyusunan panitia serta program
kerjanya, pendaftaran siswa baru, daya tampung
sekolah, pengumuman hasil seleksi calon siswa yang
diterima di sekolah tersebut dan pendaftaran ulang
bagi calon siswa baru yang diterima.
Penerimaan siswa baru yang dilakukan oleh
sekolah merupakan langkah awal yang menentukan
kelancaran, berhasil atau tidaknya upaya pendidikan
sekolah tersebut. Pelaksanaan manajemen kesiswaan
anak melalui proses pendidikan di sekolah. Untuk
mengetahui gambaran pelaksanaan penerimaan siswa
baru di sekolah, dalam analisis data meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan.
Sekolah mengadakan perencanaan terlebih
dahulu sebelum melaksanakan penerimaan siswa
baru. Tahap penerimaan siswa baru menjadi rencana
di sekolah, untuk itu petugas bidang kesiswaan
melakukan beberapa kegiatan, seperti melakukan
pencatatan atau perekapan data pribadi, yang
nantinya tidak terlepas dari pencatatan hasil belajar
para siswa serta berbagai hal-hal lainnya yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah baik
kurikuler maupun ko-kurikuler.
Pada perencanaan penerimaan siswa baru,
sensus anak usia pra sekolah dilakukan oleh sekolah,
sensus usia anak pra sekolah dilakukan di TK/RA
Salamsari. Selain itu, pada perencanaan juga meliputi
daya tampung siswa, di mana sekolah melakukan
daya tampung kelas untuk single shift yang artinya
satu bangku satu siswa. Penentuan daya tampung
juga melihat jumlah siswa yang tinggal kelas pada
Perencanaan kegiatan berikutnya yaitu pada
pengumuman pendaftaran penerimaan siswa baru,
kapan dan bagaimana pengumuman tersebut
dilakukan. Pengumuman tersebut dilakukan secara
tertulis dan lisan. Hal tersebut dapat diartikan
promosi sekolah telah dilakukan melalui pengumuman
tertulis oleh sekolah dan melalui kata-kata atau
pembicaraan kepada warga masyarakat di lingkungan
sekolah.
Pada langkah pengorganisasian penerimaan
siswa baru meliputi pembentukan panitia, dan
pengumuman penerimaan siswa baru. Panitia dalam
penerimaan siswa baru yaitu guru-guru dan komite
sekolah. Di SD N Salamsari dalam penerimaan siswa
baru komite sekolah, guru dan karyawan yang terlibat
dalam kepanitiaan. Hal ini berarti panitia dibentuk
dengan kerja sama antara guru, komite dan karyawan
demi kelancaran penerimaan siswa baru pada tahun
pelajaran baru.
Perencanaan dan pengorganisasian telah
dilaksanakan, berikut dilakukan pelaksanaan
penerimaan siswa baru yang meliputi pendaftaran,
seleksi, pengumuman siswa yang diterima, daftar
Di SDN Salamsari pendaftaran dilakukan oleh
orang tua wali siswa yang mendaftar. Pendaftaran
siswa baru dilakukan sebelum libur kenaikan kelas
dan setelah libur kenaikan kelas.
Pada saat penerimaan siswa baru, seleksi
penerimaan siswa baru diprioritaskan anak yang
berusia 7 tahun sesuai dengan Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 bab IV pasal 6 ayat 1, sekolah juga
menerima siswa yang umurnya kurang dari 7 tahun
karena anak usia anak masuk SD di lingkungan /
wilayah sangat sempit. Sekolah ini tidak melakukan
tes bagi calon siswa baru, baik itu tes tertulis maupun
lisan. Siswa yang mendaftar tidak harus melalui jalur
pendidikan TK bisa berasal dari rumah tangga. Untuk
pengumuman peserta didik baru yang diterima,
sekolah melakukan pengumuman di sekolah. Dan
siswa yang diterima melakukan daftar ulang kembali
pada hari pertama masuk. Orientasi siswa baru
dilakukan pada awal masuk sekolah 3 hari pertama
masuk diisi dengan kegiatan antara lain : pengenalan
sekolah/madrasah, sosialisasi cara belajar (belajar
sambil bermain), pengumpulan data untuk
kepentingan Tata Usaha Satuan Pendidikan, kegiatan
keagamaan, dan kegiatan kepramukaan (Pedoman
2014/2015). Orientasi dilakukan dalam pengajaran
dan dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah
sehari-hari, yang artinya tidak ada hari khusus untuk
pelaksanaan kegiatan orientasi siswa baru yang
diterima. Pelaksanaan kegiatan kesiswaan difokuskan
pada ekstrakurikuler, pembinaan prestasi unggulan .
4.3
Pembahasan
4.3.1
Planning (Perencanaan)
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi
di atas dapat diketahui bahwa langkah-langkah
manajemen kesiswaan pada penerimaan peserta didik
baru meliputi perencanaan yaitu sensus anak usia pra
sekolah dan daya tampung siswa sudah sesuai dengan
perencanaan yang dikemukakan Slameto (2009:26)
memiliki lima unsur yang disebut 5 P, purpose yaitu
tujuan yang akan dicapai; policy yaitu strategi atau
cara untuk mencapai tujuan; procedure yaitu sistem
komunikasi yang ada dalam organisasi; progress yaitu
gambaran tentang tahap-tahap pencapaian tujuan;
program yaitu uraian lebih rinci dalam operasional
tentang kegiatan sehari-hari dalam rangka kegiatan
pelaksanaan perencanaan.
Hal tersebut sudah sesuai yang disampaikan
Prihatin mengemukakan bahwa sensus sekolah sangat
berguna bagi perencanaan peserta didik karena dari
hasil sensus tersebut sekaligus dapat menunjukkan :
1) Animo peserta didik yang akan masuk sekolah
tertentu pada tahun tertentu, 2) Animo peserta didik
yang masuk ke jurusan tertentu pada tahun tertentu,
3) Tingkat kemampuan peserta didik yang akan masuk
ke sekolah tertentu pada tahun tertentu.
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan
Sergiovani dalam Sagala (2010:57) menegaskan :
“plans are guides, approximation, goal post, and
compass setting not irrevocable commitments or dicision
commandments”. Hal ini menunjukkan perencanaan
adalah tuntutan, taksiran, pos tujuan, dan letak
pedoman yang telah jadi komitmen dan pernyataan
keputusan yang tidak dapat ditarik kembali yang
diatur dan disepakati secara bersam-sama oleh kepala
sekolah dan staf.
Adapun faktor pendukung penerimaan peserta
didik baru yaitu adanya kepedulian dan kerja sama
komite sekolah, guru dan wali murid, dan daya
tampung siswa yang masih memungkinkan. Faktor
penghambatnya antara lain karena letak geografis,
persaingan antar sekolah, pendanaan, serta KB
Kegiatan kesiswaan yang telah dilakukan SD
Negeri Salamsari mencakup ekstrakurikuler,
pembinaan prestasi unggulan. Adapun faktor
penghambat kegiatan kesiswaan yaitu waktu
pelaksanaan kegiatan, letak geografis serta belum
adanya buku panduan dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut. Sebelum pelaksanaan penerimaan siswa
baru, diadakan perencanaan terlebih dahulu oleh
sekolah. Perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan yang menyangkut apa yang akan dilakukan
di masa mendatang, kapan, bagaimana, dan siapa
yang melakukannya (Prihatin, 2011:15). Pada
penerimaan peserta didik baru, langkah-langkah yang
dilaksanakan yaitu dimulai dari perencanaan yang
meliputi sensus anak usia pra sekolah dan daya
tampung siswa.
Sensus anak usia pra- sekolah dilakukan di
lingkungan sekolah yaitu di PAUD dan di RA. Selain
itu sekolah melakukan daya tampung siswa per kelas
untuk single shift yang artinya satu bangku satu
siswa. Penentuan daya tampung juga melihat jumlah
4.3.2 Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian bertujuan untuk mencapai
pelaksanaan yang terkoordinasi dengan menerapkan
tugas dan hubungan wewenang, dalam konteks
sekolah pengorganisasian merupakan salah satu
aktivitas manajerial yang menentukan berlangsungnya
kegiatan sekolah.
Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh
kepala sekolah dalam penerimaan peserta didik baru
adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk
dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan
pekerjaannya. Panitia yang sudah terbentuk umumnya
diformalkan dengan menggunakan Surat Keputusan
(SK) Kepala Sekolah (Prihatin, 2011:57)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan
membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerja sama sekolah. Seperti disampaikan Gorton
dalam Sagala (2013:58) pengorganisasian yang efektif
adalah membagi habis dan menstrukturkan
tugas-tugas ke dalam sub-sub atau komponen-komponen
organisasi secara proporsional.
Pada pengorganisasian pembentukan panitia
penerimaan peserta didik baru dan pengumuman
pendaftaran peserta didik baru. Pelaksanaan dimulai
pengumuman, daftar ulang siswa yang diterima dan
orientasi siswa baru. Pelaksanaan manajemen
kesiswaan pada aspek kegiatan kesiswaan meliputi
pelaksanaan bimbingan konseling, ekstrakurikuler,
pembinaan prestasi unggulan dan pelacakan alumni.
Temuan ini juga didukung beberapa penelitian yang
dilakukan oleh Affinoxy (2009), Hamdani (2009),
Khoiroh (2011), dan Kartika Dewi (2013).
Panitia baru dalam penerimaan peserta didik
baru meliputi pegawai yaitu para guru. Hal ini berarti
bahwa panitia dibentuk dengan kerja sama antara
guru dengan karyawan demi kelancaran penerimaan
siswa baru pada tahun pelajaran baru sesuai dengan
surat keputusan pembentukan panitia. Pada
pengumuman pendaftaran penerimaan peserta didik
baru dibahas mengenai kapan dan bagaimana
pengumuman tersebut dilakukan. Promosi sekolah
dilakukan melalui pengumuman secara lisan dan
tertulis di papan pengumuman serta melalui
pembicaraan kepada warga masyarakat di lingkungan
4.3.2 Actuating (Pelaksanaan)
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan
penerimaan peserta didik baru yang meliputi
pendaftaran, seleksi, pengumuman siswa yang
diterima, daftar ulang, serta orientasi siswa baru.
Pendaftaran siswa baru dilakukan di sekolah dengan
didampingi oleh orang tua. Pendaftaran juga dapat
dilakukan sebelum libur kenaikan sekolah atau
dimulai dari sebelum libur kenaikan sekolah sampai
setelah selesai libur kenaikan sekolah, atau sesuai
dengan edaran surat dari Dinas Pendidikan
Kabupaten.
Untuk seleksi penerimaan siswa baru, sekolah
menunjukkan syarat seleksi penerimaan siswa baru
diprioritaskan berusia 7 tahun dan bagi siswa yang
kurang dari 7 tahun dapat diterima bila rasio kelas
belum terpenuhi. Selain itu sekolah tidak melakukan
tes bagi calon siswa baru, baik itu tes tertulis maupun
lisan. Dan siswa yang mendaftar tidak harus dari TK
atau dengan kata lain bisa berasal dari rumah tangga
yang tidak menempuh jalur pendidikan di TK terlebih
dahulu. Hal itu sesuai dengan Petunjuk Teknis
Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2012 pasal 9
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Angka
4.a.1. Di mana kebijakan penerimaan siswa baru SD
Kriteria calon peserta didik SD/MI berusia
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun, pengecualian terhadap
usia peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun
dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak
yang berkompeten, seperti konselor sekolah/madrasah
maupun psikolog. Maka setiap Sekolah Dasar (SD)
wajib menerima peserta didik tanpa melalui tes masuk
dan tetap memprioritaskan pada anak-anak yang
berusia 7 s.d 12 tahun dari lingkungan sekitarnya
tanpa diskriminasi sesuai daya tampung satuan
pendidikan yang bersangkutan. Untuk pengumuman
peserta didik baru yang diterima, semua sekolah
melakukan pengumuman tersebut di sekolah. Pada
orientasi siswa, orientasi dilakukan dalam pengajaran
dan dalam kegiatan pengenalan sekolah sehari-hari,
yang artinya tidak ada hari khusus untuk
pelaksanaan orientasi siswa baru tersebut. Hal ini
membawa implikasi tingkat sosialisasi anak di sekolah
yang berbeda-beda karena siswa baru yang diterima
tidak semua berasal dari TK. Aspek-aspek dalam
kegiatan penerimaan siswa baru sesuai dengan
Selanjutnya mengenai pelaksanaan kegiatan
kesiswaan difokuskan ekstrakurikuler, pembinaan
prestasi unggulan. Kegiatan ekstrakurikuler dapat
dilaksanakan secara maksimal tentunya bila didukung
oleh pengajar yang sesuai dengan bidangnya. Kegiatan
ekstrakurikuler terbagi atas bidang akademik dan non
akademik. Bidang akademik meliputi : mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,IPS, PKn, dan
Bahasa Jawa yang dibimbing oleh guru kelas
masing-masing. Sedangkan non akademik meliputi pramuka,
bulu tangkis, tenis meja, bola voli. Kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan setelah pulang sekolah.
Dari hasil kegiatan ekstrakurikuler yang telah
dilaksanakan telah memperoleh hasil dibuktikan
dengan berhasilnya meraih juara dua volly putri
tingkat kabupaten dan bulu tangkis putri juara 1,
putra juara 2 tingkat kabupaten. Di bidang akademik
dibuktikan dengan meraih peringkat 5 tingkat
kecamatan pada latihan Ujian Sekolah.
Pelaksanaan kegiatan kesiswaan lainnya yaitu
pada pembinaan prestasi unggulan yang dilakukan
sekolah. Pelaksanaan pembinaan prestasi unggulan
telah dipersiapkan dengan baik. Pembinaan prestasi
lomba, selain kemampuan anak terasah dan jika ada
lomba, sekolah sudah siap untuk mengirimkan
siswanya dalam lomba tersebut.
Siswa yang memiliki bakat dan minat sesuai dengan
kegiatan ekstrakurikuler yang ada dapat terasah
kemampuannya, sedangkan bila program yang
diadakan sekolah tidak sesuai maka bakat yang
dimiliki siswa kurang terasah secara maksimal.
Aspek-aspek yang telah dilakukan sesuai dengan
Permendiknas No. 19 Tahun 2007.
4.3.3 Controlling (Pengawasan)
Pengawasan sebagai salah satu kegiatan
mengetahui realisasi perilaku personal dan tingkah
laku agar tercapainya tujuan sesuai dengan rencana
secara tercatat untuk mengukur tingkat efektivitas
kerja. Kepala sekolah selaku manajer selalu mencatat
perkembangan kegiatan penerimaan peserta didik
baru sehingga dapat mendeteksi kemungkinan
penyimpangan dari ketentuan, hal ini sesuai dengan
pendapat Stoner dalam Sagala (2013) menyatakan
bahwa pengawasan adalah mencatat perkembangan ke
arah tujuan dan memungkinkan mendeteksi
untuk mengambil tindakan korektif sebelum
terlambat.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah
pengawasan pelaksanaan kegiatan penerimaan peserta
didik baru di SDN Salamsari dengan cara
mendampingi ikut dalam kepanitiaan PPDB sehingga
dapat mengawasi secara langsung dalam kegiatan