• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENING KATAN KETERAMPILAN DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PENING KATAN KETERAMPILAN DALAM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM

MEMBUAT LAPORAN

OLEH :

Agnes Sirait

Betty Situmorang

Chintya Sitanggang

Jenefer Sitorus

Posmauli Manurung

SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA

NARUMONDA

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita mengetahui manusia ialah makhluk sosial. Dimana manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Ketika manusia hidup dengan orang lain maka terciptalah sebuah interaksi. Dimana dikenal dengan interaksi sosial. Interaksi sosial dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Cara manusia berinteraksi dapat kita lihat melalui bahasa. Bahasa terbagi atas berbagai jenis. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi manusia. Bahasa yang ada di dunia ini ada berbagai macam. Bahasa adalah alat yang begitu penting bagi setiap sendi kehidupan. Perannya sebagai alat komunikasi, tentu tidak bisa dilepaskan dalam setiap detik hidup kita. Bahkan ketika berpikir sekalipun, kita masih menggunakan bahasa..

Di dalam sebuah bahasa, khususnya bahasa Indonesia, terdapat empat kemampuan pokok yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Diantara empat kemampuan berbahasa tersebut, kemampuan menulis merupakan kemampuan paling sulit dimana membutuhkan kemampuan-kemampuan lain untuk mencapai tingkat mahir. Untuk mampu menulis secara sistematis, Anda harus menjadi pendengar, pembicara, dan pembaca yang juga sistematis.

Di tingkat sekolah menengah atas, salah satu aspek keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa dengan baik adalah menulis teks laporan observasi. Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Ini adalah teks yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas pengamatan dan kemudian disusun menggunakan bahasa-bahasa yang sistematis sehingga menjadi sebuah laporan kegiatan.

Kemampuan menulis teks laporan observasi merupakan hal yang penting karena dengan adanya pemahaman penulisan, maka siswa mampu secara peka melakukan pengamatan terhadap apa yang ada di sekelilingnya, serta kemudian mempublikasikan dalam bentuk karya

menggunakan susunan bahasa serta bab-bab dengan kaidah yang baik.

Berdasarkan pengalaman kelompok penulis, kelompok penulis menemukan adanya masalah baik diantara kelompok penulis, kelas XI IPA2, antar kelas XI IPA, XII IPA maupun sekolah yang lain yaitu SMAN 2 BALIGE. Kami menemukan bahwa adanya kesulitan dalam membuat laporan. Banyak guru yang menyuruh para siswa untuk membuat hasil dari penelitian atau percobaan yang di buat dalam bentuk laporan, namun guru tersebut belum memerhatikan kemampuan dari siswanya, dan tidak memberikan contoh dari sebuah laporan. Ini kerap dirasakan dalam pembuatan laporan dalam pelajaran Biologi.

Setelah kelompok penulis melakukan pertanyaan sederhana kepada antar kelompok penulis, kelas XI IPA 2, antarkelas XI IPA, XII IPA maupun sekolah yang lain yaitu SMAN 2 BALIGE tentang penulisan laporan ini, beberapa dari mereka kurang paham tentang apa itu sebenarnya laporan dan bagaimana bentuk laporan itu, dan beberapa dari mereka dapat menjawab pertanyaan kelompok penulis dengan benar dan tepat.

Alasan dari beberapa kaum pelajar menyatakan mengapa mereka tidak paham tentang cara pembuatan laporan ini :

(3)

2. Karena belum paham tentang materi pembelajaran laporan 3. Tidak tau bentuk dari laporan dan jawaban lainnya

Sehingga kami dapat mengambil kesimpulan dari pertanyaan yang kami berikan, bahwa menulis sebuah laporan merupakan sebuah hal yang cukup sulit bagi kalangan pelajar karna kemampuan yang mereka miliki masih minim. Sehingga hal ini yang membuat kami untuk mengangkat materi penulisan laporan ini agar, para pembaca sekalian tidak mengalami kesulitan seperti yang kami alami.

Kelompok penulis berpendapat kemungkinan kemampuan siswa SMA dalam hal menulis teks tersebut dirasa masih sangat kurang. Kemungkinan masih tergolong sangat kurang. Hal ini terjadi karena kurang nya contoh laporan yang di terima oleh para kaum pelajar. Hal ini yang membuat kaum pelajar nekat untuk membuat sebuah hasil penelitian atau percobaan dalam bentuk laporan tanpa tahu dulu apa sebenarnya konsep laporan itu, dan bagaimana itu bentuk dari sebuah

laporan. Menurut kelompok penulis ada juga sebagian siswa yang paham tentang cara membuat sebuah laporan dengan cara meniru sebuah hasil laporan dari internet, sehingga mereka dapat membuat laporan walaupun laporan mereka tersebut belum mencapai ke sempurnaan. Seperti kesulitan dalam tentang bagaimana cara melaporkan kegiatan observasi dengan baik. Pemahaman yang berbeda dalam hal struktur-struktur laporan observasi, membuat siswa belum menemukan acuan pasti dalam pembuatan laporan. Selain hal teknis tersebut, terdapat masalah lain dimana siswa memang belum mampu menemukan konsep tentang bagaimana mengkonversi hasil observasi ke dalam bahasa-bahasa teks laporan observasi.

Dan dari peristiwa ini kelompok penulis beralasan “PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMBUAT LAPORAN” sebagai topik penelitian kelompok penulis.

Guru sebagai penyampai materi kepada siswa harus dapat menyampaikan materi yang akan dibahas dengan metode dan media yang tepat dan menarik. Hal tersebut akan berdampak pada keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dengan memakai metode sampel dan non-sampel, kelompok penulis yakin dapat mengurangi kesulitan siswa dalam penyelesaian laporan. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh karakteristik dari populasi.

Teknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk mendug karakteristik populasi secara objektif..Teknik Probilitas ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui jarak pasti dari kondisi ideal.

Metode Penarikan Sampel Probabilitas

Terdapat empat metode dalam penarikan sampel probabilitas. Metode dalam penarikan sampel probabilitas akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Sampel Acak Sederhana

(4)

2. Sampel Berstrata

Metode penarikan sampel berstrata merupakan suatu prosedr penarikan sampel berstrata yang dalam hal ini suatu subsampel –subsampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik. Ada dua macam penarikan sampel berstrata yaitu, proporsional dan Non-Proporsional.

3. Sampel Berkelompok

Sampel BerkelompokMetod penarikan data sampel berkelompok merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas yang memilih sub-populasi yang disebut cluster, kemudian setiap elemen didalam kelompok dipilih sebagai anggota sampel.

4. Sampel Sistematik

Metode penarikan sampel sistematik, populasi dibagi dengan ukuran sampel yang diperlukan (n) dan sampel diperoleh dengan cara mengambil setiap subyek ke-n.

TEKNIK SAMPLING NON-PROBABILISTIK Pengertian Teknik Sampling Non-Probabillity

Teknik non-probilitas merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan

snowball sampling. nonprobability sampling seringkali menjadi alternative pilihan dengan pertimbangan yang terkait dengan penghematan biaya, waktu dan tenaga serta keterandalan subjektifitas peneliti. Di samping itu pertimbangan lainnya adalah walaupun probability sampling mungkin saja lebih unggul dalam teori, tetapi dalam pelaksanaannya seringkali dijumpai adanya beberapa kesalahan akibat kecerobohan dari si pelaksananya. Dalam penggunaan non-probability sampling, pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan

pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel.

Pengambilan sampel dengan memperhatikan factor-faktor tersebut menyebabkan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak sebagai sampel. Dalam prakteknya terkadang ada bagian tertentu dari populasi tidak dimasukkan dalam pemilihan sampel untuk mewakili populasi.

Teknik Pengambilan Sampel Non-Probability

Terdapat lima teknik pengambilan teknik sampling non probabilistik. Berikut ini adalah uraian penjelasan dari ke lima teknik sampling non probabilistik: (Al-Assaf, 2009)

1. Teknik Haphazard

Teknik hapzard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatannya diperoleh secara sembarangan atau sedapatnya.

2. Teknik Voluntary

Teknik voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela.

3. Teknik Purposive

(5)

4. Teknik Snowball

Teknik snowball merupakan teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkan informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih.

5. Teknik Kuota

Teknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada penelitian pasar dan penelitian pengumpulan pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukan dengan melakukan penjatahan terhadap kelompok satuanpengamatan secara berjenjang.

. Tujuan ini muncul bisa disebabkan oleh masalah penelitian, sehingga teknik non probability sampling tidak dapat dilakukan generalisasi kesimpulan terhadap populasi.

Jika masalah ini berlangsung secara terus-menerus, dikhawatirkan siswa menjadi insan-insan akademik yang tidak mempunyai dasar dalam meneliti. Padahal,di masa depan mereka diharuskan menemukan solusi-solusi terhadap permasalahan publik, mereka akan menjadi ilmuwan yang seharusnya mempunyai dasar ilmu penelitian yang baik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya keterampilan siswa dalam membuat laporan ialah :

1. Guru yang kurang memperhatikan siswa dalam pembuatan laporan seperti penyampaian materi laporan, konsep dan bagaimana itu laporan.

2. Siswa yang memiliki pengetahuan dan kemampuan berpikir minimun dalam penyelesaian laporan

3. Siswa yang kurang menyenangi topik bahasan dalam pembuatan laporan. 4. Metode pembelajaran yang disampaikan guru kurang menarik.

C. Pembatasan Masalah

D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar matematika yang didapat dari proses pembelajaran menggunakan model Discovery Learning pada siswa

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based

1) Perlindungan hukum bagi pasien dimaksudkan sebagai tindakan preventive sekaligus represif dalam hal jika ada kelalaian maupun kesalahan dokter ataupun

Hasil penelitian ini menunjukkan perencanaan suksesi yang telah dilakukan oleh pendiri (generasi pertama) Roti Gempol adalah dengan memisahkan dana, mengevaluasi

Terima kasih kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan limpahan kasihNYa sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik sehingga terbentuklah

Berdasarkan hasil temuan lapangan dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa sistem setting kegiatan P4MI di Desa Sembalun Lawang dalam

Kebanyakan industri tepung ikan berada di Jawa Timur (Muncar, Banyuwangi) dan Bali (Jembrana). Permasalahan utama tepung ikan lokal adalah karena rendahnya

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori diatas karena pendidikan, pekerjaan, umur dan informasi mempengaruhi pengetahuan bidan dimana mayoritas dari bidan yang bekerja