• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN STUDI PENDAHULUAN RANCANGAN AWAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN STUDI PENDAHULUAN RANCANGAN AWAL"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN STUDI PENDAHULUAN

RANCANGAN AWAL SEMENTARA RPJMD 2018-2023

BIDANG PEMERINTAHAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik merupakan salah satu

aspek dari pembangunan nasional, bertujuan memperkokoh kesatuan dan persatuan

nasional serta stabilitas politik dalam negeri. Pembangunan bidang tersebut dilandasi

oleh semangat dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia melalui pengembangan sistem politik yang demokratis dan

berkedaulatan rakyat. Dalam rangka melaksanakan penyelenggaraan program dan

kegiatan pembangunan tersebut secara cermat, tepat, dan akurat maka diperlukan

adanya suatu perencanaan yang baik.

Di Indonesia sistem perencanaan pembangunan diatur dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam

UU tersebut dinyatakan bahwa sistem perencanaan pembangunan merupakan satu

kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh

unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan partisipasi

masyarakat.

Sebagai konsekuensi dari kebijakan desentralisasi dengan adanya pemberian

otonomi daerah, daerah memiliki hak dan kewajiban untuk membuat suatu dokumen

perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah tersebut merupakan

suatu sistem perencanaan pembangunan yang dibuat oleh daerah, yang merupakan

(3)

pembangunan daerah merupakan sub-sistem dari sistem perencanaan pembangunan

nasional.

Dengan terbitnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah serta pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 2016, serta diturunkan

dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah, mengamanatkan

Badan Kesatuan Bangsa Politik yang selanjutnya disingkat - Badan Kesbang Pol–

tetap sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bawah Gubernur Jawa Tengah

yang mempunyai tugas dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan di

bidang kesatuan bangsa dan politik, sampai dengan diundangkannya Peraturan

Perundang-Undangan mengenai pelaksanaan Pemerintahan Umum. Sekaligus sebagai

konsekuensi pelaksanaan peraturan perundang-undangan tersebut, fungsi

perlindungan masyarakat beralih dari Badan Kesbang Pol ke OPD pelaksana fungsi

ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Oleh karena itu dalam rangka mensinergikan program dan kegiatan

pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik perlu dilakukan perubahan

terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2018-2023, terutama bidang pemerintahan (ketertiban umum dan

perlindungan masyarakat) yang terkait langsung dengan Badan Kesatuan Bangsa dan

(4)

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD

2018-2023 Bidang Pemerintahan adalah dalam rangka penyesuaian indikator dan

target kinerja dalam rangka menjabarkan visi dan misi Gubernur Terpilih, ke dalam

tujuan dan sasaran pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Provinsi Jawa Tengah agar lebih spesifik, terukur, akurat dan mudah.

Sedangkan tujuan penyusunan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara

RPJMD 2018-2023 Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi program kerja prioritas Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa

Tengah

2. Mengidentifikasi indikator, target dan sasaran Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa

Tengah dalam Rancangan RPJMD 2018-2023

3. Menemukenali indikator kinerja utama Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa

Tengah.

4. Mengidentifikasi sasaran dan tujuan Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah

C. RUANG LINGKUP SUBTANSI

Ruang lingkup subtansi sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

(5)

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD 2018-2023

Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah disusun dengan sistematika penulisan

sebagai berikut

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang yang terdiri dari uraian singkat latar belakang

tentang perlunya Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD

2018-2023.

Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI

Bab ini menjelaskan Gambaran umum kondisi capaian kinerja Badan Kesbang

Pol Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

Bab III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini menjelaskan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas

pokok dan fungsi pelayanan Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah, serta

penentuan isu-isu strategis.

Bab IV AGENDA KEBIJAKAN

Bab ini memuat tujuan dan sasaran, arah kebijakan dan alternatif strategi

serta alternatif program dan kegiatan

Bab V PENUTUP

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI

Capaian Kinerja Urusan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

No. Indikator Kinerja saan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan

35 35 35 35 35 Kesbang

(7)

No. Indikator Kinerja saan, bela negara, nilai-nilai sejarah

380 320 335 320 320

(8)

No. Indikator Kinerja

5 Pemilu Legislatif (%)

75 - - - 74

(2014)

6 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (%)

75 - - - 71,24

(2014)

7 Pemilu Gubernur dan Wakil

9 Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa Tengah

70,5 70,25 66,71 - 66,71

(9)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Dari dinamika sosial politik yang berkembang di masyarakat Indonesia pada

umumnya dan Provinsi Jawa Tengah pada khususnya, maka masalah-masalah yang

dihadapi Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah berdasarkan tugas, pokok dan

fungsi dalam lima tahun ke depan adalah :

1. Bidang ideologi dan Kewaspadaan Nasional:

a. Menurunnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ideologi Pancasila di

masyarakat.

b. Menurunnya kesadaran terhadap wawasan kebangsaan, nasionalisme, dan

bela negara di masyarakat.

c. Masih adanya organisasi atau kelompok masyarakat yang mempertentangan

ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan ingin menggantinya dengan

ideologi lain.

d. Kurangnya tingkat kewaspadaan dini masyarakat dalam mendeteksi dan

(10)

e. Masih maraknya aksi-aksi unjukrasa atau demonstrasi oleh organisasi atau

kelompok masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.

f. Masih adanya aksi dan kegiatan terorisme atau kekerasan atas nama agama

akibat aktualisasi pemahaman keagamaan secara salah.

g. Kurangnya pengamanan wilayah perbatasan dari resiko trespassing

oknum-oknum yang menyebarkan paham radikal

h. Penyebaran berita dan kabar hasutan (hate speech) dan berita bohong

(hoax) serta masih rendahnya daya literasi masyarakat Jawa Tengah

i. Masih adanya unsur masyarakat yang mudah terprovokasi berita-berita

bohong (hoax) melalui internet.

2. Bidang Ketahanan Bangsa:

a. Merosotnya kecintaan terhadap nilai-nilai budaya bangsa di masyarakat,

khususnya di kalangan generasi muda.

b. Derasnya arus masuk budaya asing yang kurang sesuai dengan nilai-nilai

budaya bangsa dan Pancasila yang berdampak pada adanya dekadensi

moral dan budaya di masyarakat.

c. Masih adanya organisasi atau kelompok keagamaan yang menggunakan

cara-cara dakwah yang menjelekkan dan menyerang kelompok lain yang

berpotensi memicu terjadinya konflik SARA di masyarakat.

d. Masih muncul dan berkembangnya paham keagamaan atau aliran sesat yang

(11)

e. Terdapat gejala menurunnya tingkat toleransi antar umat beragama, yang

berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antar umar beragama/

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam masyarakat.

f. Masih adanya sikap diskriminatif dari kelompok mayoritas terhadap kelompok

minoritas di masyarakat.

g. Rendahnya penurunan angka kemiskinan yang bisa berpengaruh terhadap

munculnya kesenjangan sosial, yang memicu konflik sosial ekonomi di

masyarakat.

h. Ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi dampak krisis global yang

berimbas pada berkurangnya ketahanan ekonomi masyarakat, yang bisa

menimbulkan kerawanan sosial dan konflik di masyarakat.

i. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang demokratisi, penegakan hukum

dan HAM yang berpotensi terjadinya konflik dan disintegrasi sosial.

j. Terjadinya dekadensi moral di masyarakat yang ditandai dengan banyaknya

penyakit masyarakat, seperti kriminalitas, penyalahgunaan narkoba dan

miras.

k. Masih terdapat konflik perebutan dalam pengelolaan sumber daya alam

(termasuk pesisir) di masyarakat sebagai dampak meningkatnya kegiatan

penggalian, pertambangan dan industri.

3. Bidang Politik Dalam Negeri :

a. Tingginya angka ketidakhadiran atau absensi (golput) dalam setiap kegiatan

(12)

akibat kejenuhan, apatisme masyarakat dan rendahnya kesadaran berpolitik

masyarakat.

b. Rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat dalam setiap proses

pengambilan keputusan kebijakan publik.

c. Tingginya praktek politik uang (money politics) setiap pelaksanaan kegiatan

pemilu.

d. Rendahnya pemahaman tentang etika dan budaya politik demokratis di

masyarakat.

e. Masih terjadinya konflik politik dalam pelaksanaan pemilukada

kabupaten/kota, baik antar pendukung maupun antar pasangan calon.

f. Belum optimalnya peran partai politik dalam proses penguatan kualitas dan

kapasitas kelembagaan demokrasi di masyarakat

g. Terjadinya gejala penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aparat

pemerintah.

B. ISU STRATEGIS

Berdasarkan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah, maka dapat dirumuskan isu-isu strategis

pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik Provinsi Jawa Tengah untuk 5

(lima) tahun ke depan, yaitu :

1. Merosotnya pemahaman, kesadaran, dan pengamalan terhadap empat pilar

kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka

(13)

2. Merosotnya kesadaran terhadap pelestarian dan pengamalan nilai-nilai dan etika

budaya bangsa di masyarakat.

3. Rendahnya pemahaman terhadap etika dan budaya politik demokrasi yang

berdampak pada penurunan tingkat partisipasi politik masyarakat terutama

pemilih pemula dan kaum wanita, baik dalam pemilu maupun proses

pengambilan keputusan kebijakan publik, di masyarakat.

4. Masih sering terjadinya kekerasan dan konflik di masyarakat, baik konflik politik

dalam pemilu, konflik sosial akibat kesenjangan ekonomi, konflik keagamaan

akibat perbedaan paham keagamaan, konflik industrial yang berkaitan upah, dan

konflik lahan dan sumber daya alam.

5. Rendahnya literasi masyarakat Jawa Tengah, mengakibatkan banyak kelompok

(14)

BAB IV

AGENDA KEBIJAKAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan sasaran Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah dalam

rangka Menjawab isu strategis dan melaksanakan program prioritas adalah

sebagai berikut :

1. Tujuan :

Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila

wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia .

Sasaran :

a. Meningkatnya kesadaran, pemahaman, pengamalan nilai-nilai Pancasila,

wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat.

b. Meningkatnya rasa persatuan dan kesatuan nasional di masyarakat dalam

(15)

2. Tujuan :

Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat serta lembaga

kemasyarakatan dalam mewujudkan kewaspadaan nasional.

Sasaran :

a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan

deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan

kewaspadaan nasional.

b. Meningkatnya peran kelembagaan masyarakat dalam kegiatan deteksi

dini dan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan kewaspadaan

nasional.

3. Tujuan :

Meningkatkan kesadaran, pemahaman dan kualitas partisipasi politik

masyarakat serta peran lembaga politik dalam mewujudkan kehidupan politik

yang beretika dan berbudaya.

Sasaran :

a. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap nilai

budaya dan etika politik yang demokratis.

b. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam setiap proses kegiatan

(16)

c. Meningkatnya kualitas kehidupan politik masyarakat yang demokratis

berlandaskan etika dan budaya politik.

4. Tujuan :

Meningkatkan peran organisasi dan lembaga kemasyarakatan dalam

mewujudkan stabilitas wilayah dan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif

dan efisien.

Sasaran :

a. Meningkatnya stabilitas masyarakat yang kondusif yang mendukung

terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan dan profesionalisme aparatur

pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam

bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

c. Meningkatnya sinergisitas lembaga dengan berbagai pihak terkait dalam

rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah di

bidang kesatuan bangsa dan politik.

B. ALTERNATIF STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan di bidang

kesatuan bangsa dan politik, maka strategi dan kebijakan Badan Kesbang Pol

Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

(17)

a. Peningkatan kesadaran, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat melalui

seminar, pelatihan, bintek, kemah kebangsaan, Kesbang Sambang

sekolah, penanaman ideologi Pancasila dan ToT Kader Wasbang.

b. Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai

NKRI melalui penguatan kesadaran bela negara, pagelaran seni dan

budaya daerah, kemah multikultur, penguatan forum-forum

kemasyarakatan dan peningkatan pembauran kebangsaan.

Arah Kebijakan : Meningkatkan kegiatan pendidikan politik tentang ideologi politik, wawasan kebangsaan, dan nasionalisme yang mendorong persatuan

dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI.

2. Alternatif Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan Tujuan ke-2 : Strategi

a. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi

dini dan pencegahan dini dalam rangka peningkatan kewaspadaan

nasional melalui penguatan kapasitas forum dan anggota FKDM dan

KOMINDA, peningkatan fungsi siskamling, seminar dan pelatihan sumber

konflik dan penyelesaiannya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan

kelompok masyarakat lain.

(18)

kemasyarakatan serta bintek manajemen organisasi kemasyarakan dan

parpol

Arah Kebijakan :

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan mengenai deteksi dini dan

pencegahan dini dalam rangka penanggulangan bencana alam dan

bencana sosial.

b. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan

masyarakat melalui otimalisasi peran KOMINDA, FKUB, FKUB, FPBI, di

masyarakat.

3. Alternatif Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan tujuan ke-3 : Strategi :

Peningkatan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat dalam setiap

kegiatan politik khususnya pemilihan umum melalui pendidikan politik bagi

masyarakat, generasi muda, pemilih pemula serta perempuan.

Arah Kebijakan :

Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan politik di masyarakat tentang

etika dan budaya politik demokrasi secara berkesinambungan dan merata.

(19)

a. Peningkatan peran masyarakat dalam mewujudkan kondusifitas daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa di Jawa Tengah melalui

optimalisasi dan peningkatan kapasitas forum FKDM serta KOMINDA.

b. Peningkatan sinergisitas antar pemangku kepentingan dalam rangka

mewujudkan konduksifitas daerah guna mendukung terciptanya

ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah melalui

forum rakor pengamanan wilayah, rakor peningkatan kerjasama daerah

perbatasan serta peningkatan kemampuan manajemen konflik daerah.

Arah Kebijakan :

a. Meningkatkan peran masyarakat dalam mewujudkan konduksifitas daerah

guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan

masyarakat di Jawa Tengah.

b. Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka

mewujudkan konduksifitas daerah guna mendukung terciptanya

ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah

C. ALTERNATIF PROGRAM/KEGIATAN

Berdasarkan dinamika sosial dan data Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa

Tengah yang memerlukan perubahan mendasar adalah pada bentuk kegiatan.

Masyarakat cenderung bosan untuk mengikuti kegiatan dalam bentuk seminar

sehingga bentuk kegiatan perlu diarahkan dalam bentuk pendidikan andragogi

(pendidikan orang dewasa).

(20)

1. Kemah kebangsaan multikultur

2. Lomba-lomba dalam rangka peningkatan nasionalisme (karya tulis, fotografi,

baca puisi, menyanyikan lagu kebangsaan)

3. Festival seni budaya tradisional

4. Kesbang Sambang Sekolah/Kesbang Sambang Sedulur (Penanaman

nilai-nilai nasionalisme. Wasbang, budaya etika politik dan karakter bangsa

dengan langsung terjun pada obyek yang dituju)

5. Outbond Pemuda, ormas/LSM lintas agama

6. Pemetaan Politik, potensi daerah dan potensi kerawanan konflik

7. ToT kader wasbang, politik dan ideologi

8. Pembentukan Satuan Tugas Investigasi dan Pemberantasan Hasutan dan

berita bohong

Alternatif Kegiatan dalam rangka Pemilu 2019 :

1. Sosialisasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu secara

terstruktur, intensif dan merata.

2. Pendidikan politikbagi seluruh lapisan masyarakat (pemula, perempuan,

marginal, dan sisabilitas)

3. Intesifikasi kerjasama Ormas/LSM dalam rangka menjaga persatuan dan

kesatuan

4. Sosialisasi intensif, terstruktur dan merata tentang UU Ormas

5. Kegiatan yang berkaitan dengan GNRM meliputi 5 (lima) gerakan nasional

(21)

BAB V PENUTUP

A. PENUTUP

Laporan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD 2018-2023 ini

merupakan awal perencanaan dalam penentuan indikator dalam penyusunan RPJMD

2018-2023 dan membahas isu-isu strategis dalam penguatan dan pembangunan

kesatuan bangsa dan politik di Provinsi Jawa Tengah.

Sasaran dalam Studi Pendahuluan ini bersifat fleksibel dan dapat berubah

sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi objektif yang berkembang dan selalu berkaitan

dengan keperluan strategis yang mendesak. Oleh karena itu, setiap unit kerja harus

menjabarkan sasaran-sasaran tersebut menjadi kegiatan yang layak dan dapat

diterapkan sesuai dengan tugas masing-masing hingga nantinya akan dijadikan dasar

dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(22)

Dokumen ini masih memungkinkan diadakannya perbaikan-perbaikan dalam

rangka penyempurnaan kekurangan-kekurangan dalam perencanaan pembangunan di

bidang kesatuan bangsa dan politik di Provinsi Jawa Tengah.

Semoga dokumen ini dapat menjadi dasar untuk penyusunan perencanaan

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sehingga dalam

pelaksanaan tugas memiliki arah dan tujuan yang jelas.

B. REKOMENDASI

Dalam penyusunan Laporan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara

RPJMD 2018-2023 ini, masih diperlukan saran guna keselarasan tujuan dan sasaran

serta isu-isu strategis yang terkait. Sehingga untuk kesempurnaaan tersebut diperlukan

rekomendasi sebagai berikut :

1. Dalam tahapan penyempurnaan nantinya akan dilakukan FGD dengan pakar

dan instanti terkait guna keselarasan indikator program/kegiatan;

2. Melakukan pemetaan potensi, permasalahan, peluang dan tantangan sesuai

tingkat urgensi (Analisis SWOT);

3. Menyusun solusi pemecahan terhadap permasalahan dan tantangan tersebut;

4. Melakukan Studi Perbandingan ke Provinsi tetangga yaitu Badan Kesbangpol

Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan DIY guna mempermudah penilaian

indikator dan keselarasan arah kebijakan dalam penyusunan RPJMD

(23)

5. Melakukan Studi Analisis ke pusat (Dirjen Polpum dan Kemenkopulhukam)

dengan menyertakan BAPPEDA guna keselarasan indikator Program RPJMD

Referensi

Dokumen terkait

Partai Nasional Indonesia yang memiliki ideologi nasionalisme mempunyai kegiatan bersifat politik, sosial dan ekonomi, sehingga partai ini dapat meresap ke dalam lapisan

Peningkatan persaingan bisnis di industri penerbangan apabila tidak dilandasi dengan pemahaman tentang layanan berkualitas yang mampu meningkatkan kepuasan pelanggan,

Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, pemeliharaan ketahanan

Bahan gambut dari kebun kelapa sawit yang memiliki keragaman dalam ketebalan dan tingkat kematangan gambut serta umur tanaman mempunyai karakteristik sifat fisiko kimia

pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, pemeliharaan

Partai politik antara lain berfungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas, penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi,

Dalam sruktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Blora, Seksi Idieologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan