PENDAHULUAN
Penggerek batang padi merupakan hama utama tanaman padi di Indonesia. Petani pada umumnya mengenal serangan penggerek batang padi dengan istilah sundep (anakan kerdil) atau beluk (gabah hampa).Hama ini menyerang tanaman padi pada semua fase persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1,2%. Kerugian yang besar terjadi bila penerbangan ngengat bersamaan dengan fase tanaman bunting.
Biologi dan Ekologi
Di Indonesia telah dikenal 6 jenis penggerek batang padi, yang terdiri dari 5 jenis famili Pyralidae dan 1 jenis famili Noctuidae. Ada empat jenis yang sering dijumpai di lapangan yaitu penggerek batang padi kuning, penggerek batang padi putih, penggerek batang padi merah jambu, dan penggerek batang padi bergaris. Jenis-jenis penggerek batang padi ini memiliki sifat atau ciri yang berbeda dalam penyebaran dan bioekologi, namun hampir sama dalam cara menyerang atau menggerek tanaman serta kerusakan yang Ditimbulkannya.Semua spesies penggerek batang padi dalam siklus hidupnya memiliki masa metamorphose sempurna dimulai dari fase telur, larva, pupa, dan ngengat. Fase larva adalah yang berperan menjadi hama karena dalam hidupnya memperoleh makanannya dengan cara menggerek tanaman padi dan menimbulkan kerusakan.
1. Ciri-ciri dan Siklus Hidup Penggerek Batang Padi Kuning, Scirpophaga incertulas (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae)
Telur
Jumlah telur 50-150 butir per kelompok
Ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan
Diletakkan malam hari (pukul 19.00-22.00) selama 3-5 malam sejak malam pertama
Keperidian 100-600 butir tiap betina
Stadium telur 6-7 hari Larva
Putih kekuningan sampai kehijauan Panjang maksimum 25 mm
Stadium larva 28-35 hari Terdiri atas 5-7 instar Pupa
Kekuning-kuningan atau agak putih
Kokon berupa selaput benang berwarna putih Panjang 12-15 mm
Stadium pupa 6-23 hari Imago/Ngengat
Ngengat jantan mempunyai bintik-bintik gelap pada sayap depan
Ngengat betina berwarna kuning dengan bintik hitam di bagian tengah sayap depan
Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm
Ngengat aktif pada malam hari dan tertarik cahaya
Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km Lama hidup ngengat 5-10 hari dengan siklus
hidup 39-58 hari
Larva keluar melalui 2-3 lubang yang dibuat pada bagian bawah telur menembus permukaan daun. Larva yang baru muncul (instar 1) biasanya menuju bagian ujung daun dan menggantung dengan benang halus atau membuat tabung kecil, terayun oleh angin dan jatuh kebagian tanaman lain atau permukaan air. Larva kemudian bergerak ke tanaman melalui celah antara pelepah dan batang.
Selama hidupnya larva dapat berpindah dari satu tunas ke tunas lainnya dengan cara membuat gulungan ujung daun, menjatuhkan diri ke permukaan air dan memencar ke rumpun yang lain. Larva instar akhir tinggal di dalam batang sampai stadium pupa. Sebelum menjadi pupa, larva membuat lubang keluar pada pangkal batang dekat permukaan air atau tanah, yang ditutupi membran tipis untuk jalan keluar setelah menjadi imago. Disebut penggerek batang padi kuning karena imago atau kupunya berwarna kuning.
Karakteristik penggerek batang padi kuning:
Kelompok telur diletakkan pada daun bagian ujung
Hanya seekor larva dalam satu tunas
Pupa berada di dalam pangkal tunas di bawah permukaan tanah
Tanaman inang utama adalah padi dan tanaman padi liar
Perubahan kepadatan populasi penggerek batang padi kuning di lapangan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim (curah hujan, suhu, kelembaban), varietas padi yang ditanam, dan musuh alami yaitu parasitoid, predator, dan patogen.
2. Ciri-ciri dan Siklus Hidup Penggerek Batang Padi Putih, Scirpophaga innotata (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae)
Telur
Jumlah telur 170-260 butir/kelompok
Diletakkan dipermukaan atas daun atau pelepah Mirip telur penggerek batang padi kuning Ditutupi rambut halus, berwarna coklat
kekuning-kuningan Stadium telur 4-9 hari Larva
Mirip larva penggerek batang padi kuning Panjang maksimal 21 mm
Putih kekuningan
Stadium larva 19-31 hari (kalau mengalami diapause dapat berlangsung 3 bulan) Pupa
Stadium pupa 6-12 hari Imago/Ngengat
Warna putih
Panjang betina 13 mm dan jantan 11 mm Tertarik cahaya
Pada musim kemarau larva instar akhir tidak langsung menjadi pupa, tetapi mengalami diapause dalam pangkal batang singgang atau tunggul. Hal ini biasanya terjadi di daerah tropis yang memiliki perbedaan musim hujan dan kemarau yang jelas. Lamanya istirahat tergantung pada lamanya musim kemarau. Setelah turun hujan dan tanah lembab, larva yang berdiapause akan menjadi pupa dan selanjutnya menjadi ngengat. Ngengat atau kupu berwarna putih, keluar dari pupa dalam periode waktu yang relatif bersamaan dan meletakkan telur di persemaian.
Karakteristik penggerek batang padi putih: Kelompok telur, larva, dan pupa mirip
penggerek batang padi kuning
Larva mampu berdiapause selama musim kemarau di dalam pangkal batang
singgang/tunggul
Masa terbang ngengat pada awal musim hujan terjadi hampir bersamaan
Dinamika populasi penggerek batang padi putih sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan terutama faktor iklim (curah hujan), irigasi, dan musuh alami.
3. Ciri-ciri dan Siklus Hidup Penggerek Batang
Padi Bergaris C
hilo suppressalis
(Walker)
(Lepidoptera: (Pyralidae)
Telur
Jumlah telur 20-150 butir/kelompok
Diletakkan di permukaan bawah daun bagian pangkal atau pelepah
Seperti sisik
Warna putih, tidak ditutupi rambut Stadium telur 4-7 hari
Larva
Warna abu-abu , kepala coklat dengan 5 garis coklat sepanjang tubuhnya
Panjang maksimal 26 mm Beberapa larva dalam tiap tunas Stadium larva 33 hari
Pupa
Coklat tua
Stadium pupa 6 hari Imago/Ngengat
Kepala berwarna coklat muda Warna sayap depan coklat tua Vena sayap nampak jelas Panjang 1,3 mm
Tanaman inang penggerek batang padi bergaris terutama adalah padi, padi liar, jagung, dan beberapa jenis rumput.
4. Penggerek Batang Padi Merah Jambu Sesamia inferens (Walkers) (Lepidoptera: (Noctuidae). Telur
Dalam barisan, mirip manik-manik, diantara pelepah daun batang padi
2-3 baris/kelompok
30-100 butir/kelompok Tidak tertutup sisik Stadium telur 6 hari Larva
Kepala merah jambu Panjang maksimal 35 mm Beberapa larva tiap tunas Stadium larva 28-56 hari Pupa
Coklat tua
Panjang 18 mm
Pada pelepah atau batang
Stadium pupa 8-11 hari Imago
Coklat
Sayap depan bergaris coklat tua memanjang Sayap belakang putih
Panjang 14-17 mm Kurang tertarik cahaya
Siklus hidup berlangsung 46-83. Hama ini bersifat polifag dan dapat hidup pada tanaman inang: padi, tebu, jagung, sorghum, padi liar, Panicum sp. dan Paspalum sp.
Cara Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi 1. Pengaturan Pola Tanam
Dilakukan penanaman serentak, sehingga tersedianya sumber makanan bagi penggerek batang padi dapat dibatasi.
Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan padi sehingga dapat memutus siklus hidup hama. Pengelompokan persemaian dimaksudkan untuk
memudahkan upaya pengumpulan telur penggerek secara masal.
Pengaturan waktu tanam yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul padi
o dan atau 15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi berikutnya
2. Pengendalian Secara Fisik dan Mekanik
Cara fisik yaitu dengan penyabitan tanaman serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat panen, dan disingkal . Usaha itu dapat pula diikuti penggenangan air setinggi 10 cm agar jerami atau pangkal jerami cepat membusuk sehingga larva atau pupa mati. Cara mekanik dapat dilakukan dengan mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian.
Ada dua cara pengendalian ngengat secara sederhana yang umum digunakan petani :
1. Perangkap lampu pada malam hari.
Prinsip perangkap ini adalah memanfaatkan sifat ngengat yang aktif pada malam hari. Secara alami ngengat penggerek batang padi mudah tertarik dengan cahaya. Perangkap lampu bisa menggunakan lampu listrik yang dibawahnya diberi corong perangkap plastik. Perangkap dinyalakan mulai jam enam sore hingga jam enam pagi. (Cara kerja dan contoh perangkap lampu bisa dilihat di link berikut : Perangkap lampu )
2. Perangkap hormon kawin.
Prinsip perangkap ini adalah menggunakan sexferomon yaitu hormon wangi dari ngengat betina yang merangsang ngengat jantan mendekat. Hormon diletakkan dibotol yang berisi deterjen. Saat ngengat mendekat akan terjebak di dalam botol yang berisi deterjen tersebut. (Cara kerja dan contoh perangkap lampu bisa dilihat di link berikut : Perangkap hormon ) Selain pengendalian dengan perangkap, pengendalian juga dapat dilakukan secara kimia. Namun demikin yang perlu diperhatikan pada pengendalian ini adalah tanaman padi yang gejala serangannya sudah terlihat, maka pengendalian sudah terlambat atau tidak efektif lagi. Lakukan pencegahan sejak fase bibit dengan penyemprotan insektisida dengan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz atau fipronil. Lakukan segera pencegahan ketika serangan diatas ambang ekonomi yaitu 10% rumpun terserang atau 4 kelompok telur per rumpun (yaitu pada fase bunting).
Fase paling penting untuk mengantisipasi serangan penggerek batang adalah fase bibit. Dengan ukuran yang tidak luas, seharusnya bibit dapat dikontrol secara manual. Untuk memudahkan pengontrolan bibit dapat dengan mengatur luas bedengan pembibitan. Lebar bedengan dibuat maksimal 1.5 m, sehingga mudah dijangkau dan cukup ruang untuk memperhatikan secara langsung.
Pencegahan secara teknis dapat juga dilakukan saat panen, yaitu dengan memotong bagian pangkal batang lebih dekat ke tanah. Karena setelah larva, fase selanjutnya adalah fase pupa atau kepongpong. Pupa ini biasanya berada di daun bagian bawah. Ketika saat panen tidak dipotong hingga bagian bawah dan bagian pupa tidak ikut terpotong, maka pupa akan tetap tertinggal di tanaman.
KESIMPULAN
Ciri padi terserang sundep bisa dilihat dari gejala anakan yang kerdil atau bahkan mati, kemudian malai padi yang terbentuk berwarna coklat, kering atau gabah hampa, saat batang dicabut mudah terlepas.
Penggerek batang menyerang sejak fase bibit hingga pembentukan malai. Ngengat dewasa aktif pada malam hari dan siklus hidup sekitar 40-70 hari, tergantung jenisnya. Telur biasanya diletakkan dibawah permukaan daun atau dekat ujung daun dengan ciri seperti gundukan kecil yang diselimuti bulu-bulu halus mengkilap yang berasal dari bulu belakang ngengat induk betina.
Pergerakan larva setelah menetas adalah kearah bawah menuju pangkal dan mulai menggerek atau merusak pada anakan utama, hingga setelah mulai dewasa beralih ke anakan lainnya. Larva awalnya menyerang akar hingga menyerang batang padi bagian dalam. Saat larva menyerang akar gejala yang ditimbulkan berupa anakan kerdil atau mati.
Sedangkan ketika larva sudah masuk ke dalam batang, maka larva akan merusak pembuluh bagian dalam batang. Sehingga batang putus dan saat dicabut mudah terlepas. Larva penggerek batang dapat dengan mudah dikenali ketika berada di dalam batang.
Karena fase merusak pada larva lebih sulit dikendalikan daripada menangkap dewasa.
SEMOGA BERMANFAAT