FAKULTAS : KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI : S1 KEPERAWATAN
Mata Kuliah : Pendidikan Dalam Keperawatan Kode mata kuliah : WAT. 1. 09
Jumlah SKS : 2 SKS (T =2)
Pokok Bahasan : Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia Fakultas : Keperawatan
Program Studi : S1 Keperawatan Tahun Akademik : 2013
Semester : VII (Tujuh) Pertemuan : Pertama Waktu : 1 x 60 menit
Dosen : Ns. Minar Haturuk, S.Kep
A. STANDAR KOMPETENSI 1. Aspek Kognitif :
Mahasiswa/i mampu menjelaskan tentang perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia.
2. Aspek Apektif :
Menerima penjelasan tentang perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia.
3. Aspek Psikomotor :
Mahasiswa/i mampu mendiskusiakan tentang perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia.
B. WAKTU/ PERTEMUAN KE 1 x 60 menit /kedua
C. POKOK BAHASAN
Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia.
D. KOMPETENSI DASAR 1). Ranah Kognitif
Mengidentifikasi Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia. 2). Ranah Afektif
Mengidentifikasi sikap dalam Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal dan Konseptual.
3). Ranah Psikomotor
Mengidentifikasi hasil diskusi dan mampu mejawab pertanyaan tentang perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia.
E. INDIKATOR
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1. Ranah Kognitif Mahasiswa/i mampu :
a. a. menjelaskan konsep perkembangan keperawatan di Indonesia.
b. b. menjelaskan tentang Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal dan Konseptual. c. menyebutkan Perkembangan Kurikulum Keperawatan.
d. menjelaskan Factor Pengaruh Perkembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan.
2.
3.
Ranah Apektif
Ranah Psikomotor
mahasiswa/i mampu :
a. a. mengikuti penjelasan tentang konsep perkembangan keperawatan.
b. b. mengikuti penjelasan tentang
Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal dan Konseptual
c. mengikuti penjelasan tentang
Perkembangan Kurikulum Keperawatan d. bertanya tentang Factor yang Pengaruhi Perkembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan.
c. e. Mengikuti penjelasan tentang Pengembangan Kelompok Ilmu Keperawatan.
b.
mahasiswa/i mampu :
d. a. menulis ulang Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia, Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal dan Konseptual, Factor yang Pengaruhi Perkembangan
Kurikulum Pendidikan Keperawatan, dan Pengembangan Kelompok Ilmu
Keperawatan.
A. Konsep Perkembangan Keperawatan
Perkembangan pendidikan keperawatan diindonesia telah diawali dengan adanya keinginan dan kegiatan yang bersifat tidak terkoordinasi dalam upaya mewujudkan wadah pendidikan keperawatan sebagai akademi atau institusi pendidikan, dan selanjutnya dikenal dengan nama akademi keperawatan, kemudian pada awal pertumbuhan akademi belum terdapat perkumpulan yang mewadahi para perawat diindonesia secara nasional, namun lambat laun terdapat kelompok-kelompik perawat yang berupaya agar pelaksanaan perawatan diindonesia dilaksanakan dengan baik dan akhirnya berkembang dengan pola pendidikan yang tidak jelas tanpa koordinasi yang terarah.
Sejak januari 1983 pada lokakarya nasional tentang keperawatan yang melibatkan komponen keperawatan dengan dimulainya kelompok kerja keperawatan konsorsium ilmu kesehatan dinyatakan keperawatan adalah suatu profesi dengan segala arti dan maknanya, dan saat itu langkah nyata dalam mengupayakan keperawatan sebagi suatu profesi dilakukan secara terencana yang diawali dengan langkah pengembangan yang khususnya diarahkan pada pengembangan pendidikan keperawatan pada jenjang pendidikan tinggi, orientasi pelayanan khususnya dalam asuhan keperawatan dilaksanakan secara professional serta upaya pembinaan rangkaian upaya perbaikan dunia keperawatan. (Husin, M, 1999)
Perkembangan keperawatan sebagai profesi khususnya dinegara Indonesia dapat ditinjau secara historikal dan secara konseptual. Secara historikal sesuai dengan perubahan waktu perkembangan yang dimulai tahun 1945 - 1962, periode tahun 1963 - 1983, tahun 1984 – sekarang, sedangkan perubahan secara konseptual dititikberakan pada perkembangan keperawatan ditinjau dari konsep-konsep yang mendasari keperawatan sebagai profesi. (Suhardiningsih, Sri AV, 2000)
Diawali tahun 1945 – 1950 merupakan periode awal kemerdekaan yang merupakan transisi pemerintahan Negara Indonesia, dengan masa tersebut belum ada tanda-tanda perkembangan oleh karena sektor ketatanegaraan yang perlu ditata, penggunaan tenaga keperawatan masih menggunakan sistem pendidikan yang telah ada yakni perawat lulusan pendidikan belanda (mulo + 3 tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa, ada juga pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat.
Tahun 1953 baru dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas, tahun 1955 dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan dasar SR ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK ditambah pendidikan satu tahun. Tantangan pendidikan dan pengembangan keperawatan masih belum berubah, tahun 1962 telah dibuka akademi keperawatan dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta di RS Cipto Mangunkusumo yang sekarang dikenal dengan nama Akademi Keperawatan Kepkes di Jalan Kimia No 17 Jakarta Pusat, walaupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikankeperawatan belum tampak.
b. Periode 1963 – 1983
dilaksanakan lokakarya keperawatan dan disepakati bersama bahwa keperawatan sebagai profesi.
c. Periode 1984 – sekarang
Mulai tahun 1985 tealh dibukanya pendidikan SI keperawatan dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, sebagai institusi yang menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana dengan membentuk kurikulum pendidikan tenaga keperawatan jenjang Strata satu tahun 1992, keberadaan tenaga keperawatan diakui sebagai profesi dalam UU No.23 tentang kesehatan tahun 1992 dan PP No 32 tahun 1996 sebagai penjabaran UU No 23. Tahun 1996 dibuka PSIK di Universitas Padjajaran Bandung, pada saat itu konsep model praktek keperawatan diindonesia secara resmi diserahkan PPNI.
Tahun 1997 PSIK UI berubah statusnya menjadi fakultas ilmu keperawatan dan terdapat evaluasi pengembangan kurikulum SI keperawatan dan DIII keperawatan, guna meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan.
C. Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Konseptual
Perkembangan keperawatan secara konseptual telah terjadi dari perubahan pemahaman keperawatan sebagai vokasional atau tenaga terampil menjadi keperawatan sebagai profesi dan dari pelayanan keperawatan bagian dari pelayanan medis bergeser menjadi praktek keperawatan professional mandiri serta perkembangan pendidikan keperawatan dari dasar menengah menjadi perkembangan pendidikan tinggi keperawatan, perubahan pemahaman keperawatan sebagai profesi didasarkan atas ciri profesi keperawatan diantaranya :
a. Mempunyai tubuh pengetahuan yang berbatas tegas ilmu keperawatan yang terdapat dalam tubuh pengetahuan.
c. Memberi pelayanan kepada masyarakat.
d. Memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian. e. Pemberlakuan kode etik keperawatan.
f. Bersifat altruistik (mengutamakan kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadi atau golongan).
D. Perkembangan Kurikulum Keperawatan
Kurikulum pendidikan keperawatan saat ini sedang mengalami proses perkembangan, program pendidikan keperawatan sudah mulai ditingkatkan, adanya pembinaan program pendidikan keperawatan dan masuknya program pendidikan tinggi keperawatan pada komisi disiplin illmu kesehatan (CHS), adanya penyusunan kurikulum nasional yang telah disyahkan oleh Dirjen Dikti melalui keputusan nomor 239/U/1999 tanggal 4 oktober tentang berlakunya kurikulum nasional tahun 1999 bagi institusi penyelenggaran pendidikan DIII keperawatan.
Dalam perjalanannya kedudukan dan peran pendidikan tinggi keperawatan sangat berperan dalam pengembangan pendidikan tinggi. Untuk mencapai kedudukan peran sebagaimana mestinya pendidkan keperawatan diarahkan pada pendidikan sejagat, pembangunan bangsa, pembangunan sistem pendidikan tinggi diindonesia dan profesionalisasi keperawatan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan yang ada kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan serta menerapkan kedalam inovasi pendidikan keperawatan.
E. Factor Pengaruh Perkembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan a. Factor dari luar
Misalnya organisasi profesi keperawatan, kebijakan pemerintah, factor-faktor social, pola kesehatan dan penyakit, perubahan demografi dan ekonomi masyarakat.
Ini sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum keperawatan dengan adanya pendekatan teori tentang model proses yang mengalahkan pada kriteria, nilai, instruksional dari mata ajaran yang akan dipelajari.
c. Adanya teori belajar
Ini sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum, seperti munculnya teori yang lebih menekankan pada perubahan perilaku yang terjadi oleh karena stimulus yang dikenal dengan nama stimulus – respon, adanya teori kognitif yang menekankan pada keterampilan intelektual dan berfikir, perasaan dan pengalaman, adanya teori social learning yang menekankan pada interaksi antara individu dan lingkungan, adanya teori andragogy yang menekankan tentang bagaimana mahasiswa belajar.
d. Strategi mengajar
Perubahan terhadap kurikulum dapat dipengaruhi oleh strategi mengajar, dimana strategi mengajar merupakan metode yang bergerak dari ketergantungan pada seorang guru ke pelajar, pola-pola yang ada dalam strategi akan mempengaruhi perkembangan kurikulum.
e. Adanya teori keperawatan dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum
Hal ini karena dalam tubuh pengetahuan ilmu keperawatan akan berkembang dimana keperawatan terlibat dalam penelitian sehingga muncul teori yang dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum. f. Proses keperawatan
Dalam memberikan asuhan keperawatan harus berdasarkan pendekatan sistem, melalui proses keperawatan dan model pemberi asuhan keperawatan tersebut yang dapat digali dari pengembangan kurikulum sehingga hal ini tampak sekali bahwa proses keperawatan akan berpengaruh pada pengembangan kurikulum.
g. Praktek keperawatan
nyata akan merubah situasi yang ada sehingga model kurikulum dapat dipengaruhi.
h. Personality
Ini dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum hal ini tampak pada system belajar sangat diperlukan untuk pertimbangan terhadap performen dan pencapaian hasil. Perlunya karakteristik peserta didik akan memudahkan sebagai pertimbangan dalam pengembangan kurikulum yang diseuaikan dari karakteristik yang ada. (Bradshaw, 1987)
F. Pengembangan Kelompok Ilmu Keperawatan
Pada pengembangan pendidikan keperawatan pola pembagian kelompok ilmu keperawatan terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan komunitas, lmu keperawatann klinik, ilmu penunjang degan penjabaran sebagai berikut :
a. Kelompok ilmu keperawatan dasar 1. Konsep dasar keperawatan 2. Keperawatan professional 3. Komunikasi keperawatan
4. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan 5. Kebutuhan dasar manusia
6. Pendidikan keperawatan 7. Pengantar riset keperawatn 8. Dokumentasi keperawatan b. Kelompok ilmu keperawatan klinik
1. Keperawatan anak 2. Keperawatan maternitas 3. Keperawatan medical bedah 4. Keperawatan jiwa
5. Keperawatan gawat darurat
2. Keperawatan keluarga 3. Keperawatan gerontik d. Kelompok ilmu penunjang
1. Ilmu humaniora 2. Ilmu alam dasar 3. Ilmu perilaku 4. Ilmu social 5. Ilmu biomedik
6. Ilmu kesehatan masyarakat 7. Ilmu kedokteran klinik
H. METODE DAN MEDIA
Metode : ceramah, diskusi
Media : LCD, laptop, white board
I. EVALUASI
Memberikan kuis pada mahasiswa/i dalam bentuk soal
J. DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul A.H S. Kep. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan : Jakarta. EGC
Kusnanto. S.KP.M.Kes. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan professional : Jakarta. EGC
http://ismed-s.blogspot.com/2011/11/perkembangan-pendidikan-keperawatan.html
RENCANA PROSES PEMBELAJARAN
(RPP) PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI
INDONESIA
OLEH
KELOMPOK V
FITRIA ALAMRI
FAROK I. HULUNGO
FIRMANSYAH LASIMPALA