Nama : Muhammad Lutfi Baidhowi
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara (Kelas A) Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA
“MENGENAL BERBAGAI INSTANSI SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA”
A. LEMBAGA NEGARA
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, maka dibentuklah suatu pemerintahan yang memiliki cita-cita luhur antara lain yaitu memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, negara dibagi habis kekuasaannya berdasarkan trias politica. Namun dalam kenyataannya, Negara Indonesia tidak menganut trias politica murni sebagaimana yang dikemukakan oleh Montesquieu (1748) yang membagi kekuasaan negara menjadi Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
Pada amandemen ketiga UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terjadi perubahan tatanan ketatanegaraan khususnya lembaga-lembaga negara. Sebelum amandemen ketiga, lembaga lembaga negara yang ada di Indonesia adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden/Wakil Presiden, Dewan Pertimbangan Agung, Mahkamah Agung, dan Badan Pemeriksa Keuangan.
Setelah amandemen ketiga, lembaga-lembaga negara bertambah dengan dimasukkannya beberapa pasal pada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai Dewan Perwakilan Daerah (Pasal 22C dan Pasal 22D), Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 24C), dan Komisi Yudisial (pasal 24B). Pada amandemen keempat Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dihapuskan.
Perubahan lembaga negara pasca amandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempertegas beberapa prinsip penyelenggaraan kekuasaan negara sebelum perubahan, yaitu prinsip negara hukum (rechtsstaat) dan prinsip sistem konstitusional (constitutional system), menata kembali lembagal embaga negara yang ada dan membentuk beberapa lembaga negara yang baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip-prinsip negara berdasar atas hukum.
Pada Batang Tubuh UUD 1945 yang telah diamandemen, selain kekuasaan Eksekutif untuk menjalankan pemerintahan (Presiden/Wakil Presiden), Lembaga Negara di Indonesia dibagi atas tiga rumpun yaitu :
1. Lembaga negara rumpun legislatif, yang membuat Undang-Undang (MPR, DPR, DPD, dan DPRD).
2. Lembaga negara rumpun yudikatif, untuk menjalankan fungsi kekuasaan kehakiman (MA, MK, dan KY).
3. Lembaga negara rumpun keuangan, wewenang pemeriksaan atas keuangan (Inspektif) yang dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan juga moneter yang dijalankan oleh bank sentral.
B. KEMENTERIAN
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan Dan Organisasi Kementerian Negara;
Kementerian Koordinator, setiap Kementerian membidangi urusan tertentu dalam Pemerintahan yang terdiri atas:
urusan pemerintahan yang nomenklatur Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan
urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah.
Kementerian Koordinator melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Koordinator mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya. Unsur Pemimpin, Pasal 9 – Menteri Koordinator mempunyai tugas memimpin Kementerian Koordinator sesuai dengan bidang tugas Kementerian Koordinator.
Kementerian Koordinator terdiri atas:
1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; 2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
4. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kementerian Koordinator menyelenggarakan fungsi:
a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
b. koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
d. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
e. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; dan
f. pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.
Susunan Kementerian Koordinator Kabinet Kerja (2014-2019):
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Wiranto.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: Darmin Nasution.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman: Luhut Binsar Panjaitan.(1)
2. KEMENTERIAN
Presiden Joko Widodo dilantik menjadi Presiden RI yang ke tujuh, 2014 – 2019, pada tanggal 20 Oktober 2014. Bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Presiden Joko Widodo diambil sumpahnya dalam Sidang Paripurna MPR-RI. Tujuh hari kemudian, 27 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo mengumumkan daftar anggota kabinet baru yang dinamai Kabinet Kerja, terdiri atas 4 (empat) Menteri Koordinator dan seorang Sekretaris Negara, 30 (tiga puluh) Menteri.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, yang terdiri atas:
Urusan pemerintahan yang nomenklatur. Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi,
informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan,ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan kehutanan, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pemuda, olahraga, perumahan, kemaritiman, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
Setiap urusan pemerintahan, kecuali urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan, tidak harus dibentuk dalam satu Kementerian tersendiri.
Daftar Kementerian di Indonesia Kabinet Kerja (2014-2019)(2)
Kementerian Sekretariat Negara : Pratikno
Kementerian Dalam Negeri : Tjahjo Koemolo
Kemeenterian Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
Kementerian Petahanan : Ryamizard Ryacudu
Kementerian Hukum dan HAM : Yasonna Laoly
Kementerian Keuangan : Sri Mulyani
Kementerian ESDM : Ignasius Jonan
Kementerian Perindustrian : Airlangga Hartarto
Kementerian Perdagangan : Enggartiasto Lukita
Kementerian Pertanian : Amran Sulaiman
Kementerian Lingkungan Hidup : Siti Nurbaya Bakar dan Kehutanan
Kementerian Perhubungan : Budi Karya Sumadi
Kementerian Kelautan dan Perikanan : Susi Pudjiastuti
Kementerian Ketenagakerjaan : Hanif Dhakiri
Kementerian Desa, Pembangunan : Eko Putro Sandjojo
2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kementerian Pekerjaan Umum : Basuki Hadimuljono dan Perumahan Rakyat
Kementerian Kesehatan : Nila Djoewitaa Anfasa Moeloek
Kementerian Pendidikan dan : Muhadjir Effendy Kebudayaan
Kementerian Riste, Teknologi, dan : Muhammad Nasir Pendidikan Tinggi
Kementerian Sosial : Idrus Marham
Kementerian Agama : Lukman Hakim Saifuddin
Kementerian Pariwisata : Arief Yahya
Kementerian Komunikasi dan : Rudiantara Informatika
Kementerian Koperasi dan UKM : Anak Agung Gede Ngurah P
Kementerian Pemberdayaan : Yahona Yembise Perempuan, dan Perlindungan Anak
Kementerian Pendayagunaan Aparatur : Asman Abnur Negara, dan Reformasi Birokrasi
Kementerian Perencanaan : Bambang Brodjonegoro Pembangunan Nasional
Kementerian Agraria dan Tata Ruang : Sofyan Djalil
Kementerian BUMN : Rini Soemarno
Kementerian Pemuda dan Olahraga : Imam Nahrawi
3. SETINGKAT MENTERI
Adalah lembaga negara yang mempunyai kedudukan setingkat menteri tapi bukan termasuk dalam kementerian, baik kementerian koordinator maupun kementerian negara. Lembaga-lembaga tersebut bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia.
Lembaga-lembaga Negara tersebut adalah:
Kepolisian Negara RI
Tentara Nasional Indonesia
Sekretariat Kabinet(3)
C. LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN (LPNK)
Lembaga Pemerintah Nonkementerian (dahulu Lembaga Pemerintah Nondepartemen, disingkat LPNK) adalah lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala LPNK berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri yang mengoordinasikan.
LPNK mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden atau menunjang tugas yang dilakukan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LPNK terdiri dari
Kepala
Sekretariat Utama
Deputi
Inspektorat Utama.
Apabila dipandang perlu LPNK dapat membentuk Komisi/Kelompok Kerja Non Struktural sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Daftar Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) era Kabinet Kerja(4):
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)
Badan Informasi Geospasial (BIG)
Badan Intelijen Negara (BIN)
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla)
Badan Kepegawaian Negara (BKN)
3 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia.
“Setingkat Menteri”.
4 Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Badan Narkotika Nasional (BNN)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan SAR Nasional (Basarnas)
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Badan Standardisasi Nasional (BSN)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)
Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)D. LEMBAGA NON STRUKTURAL (LNS)
dan masyarakat sipil, serta dibiayai oleh anggaran negara. Dalam dinamika penyelenggaraan negara dan pemerintahan, terdapat tugas dan fungsi lain yang dinilai harus diselenggarakan, sehingga perlu dibentuk lembaga independen. Dinamika dimaksud melahirkan bermacam varian LNS dengan tugas dan fungsi masing-masing, seperti mempercepat proses terwujudnya penegakan dan kepastian hukum, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan juga pengembangan kehidupan sosial budaya di Indonesia. LNS ada yang dibentuk melalui Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden. (Marpaung, Zailani Surya dalam PPT Sistem Administrasi Pemerintahan).
Daftar Lembaga Non Struktural (LNS) era Kabinet Kerja (2014-2019):
Dewan Ketahanan Nasional
Komisi Pemilihan Umum
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Ombudsman Republik Indonesia
Badan Nasional Pengelola Perbatasan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Badan Pengawas Pemilihan Umum
Komisi Aparatur Sipil Negara
Komisi Penyiaran Indonesia
Komisi Informasi Pusat
Komisi Kejaksaan
Komisi Kepolisian Nasional
Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan
Komisi Nasional Lanjut Usia
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
Komisi Pengawas Haji Indonesia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Komisi Penyuluhan Nasional
Dewan Pengupahan Nasional
Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah
Dewan Pertimbangan Presiden
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Dewan Riset Nasional
Dewan Sumber Daya Air Nasional
Dewan Pers
Dewan Energi Nasional
Dewan Insinyur Indonesia
Dewan Jaminan Sosial Nasional
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun
Dewan Pertahanan Nasional
Dewan Ketahanan Pangan
Badan Amil Zakat Nasional
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Badan Olahraga Profesional Indonesia
Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
Badan Perlindungan Konsumen Nasional
Badan Pertimbangan Kepegawaian
Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan
Badan Pertimbangan Aparatur Sipil Negara
Badan Pertimbangan Telekomunikasi
Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia
Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Komite Akreditasi Nasional
Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Komite Nasional Keselamatan Transportasi
Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia
Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan
Komite Ekonomi dan Industri Nasional
Komite Nasional Keamanan Penerbangan
Komite Perdagangan Nasional
Lembaga Kerja Sama Tripartit
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
Lembaga Produktivitas Nasional
Lembaga Sensor Film
Lembaga Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Konsil Kedokteran Indonesia
Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
Kantor Staf Presiden
Konsil Keperawatan
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
Badan Otorita Danau Toba
Badan Otorita Pengembangan Pariwisata Borobudur
Badan Restorasi Gambut
Komite Nasional Keuangan Syariah
Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Association of Southeast Asian Nations
Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila
Dewan Nasional Keuangan Inklusif
Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik
Badan Koordinasi
Pemberantasan Rupiah Palsu
Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Komite Kebijakan Industri Pertahanan
Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir
Otoritas Nasional Senjata Kimia
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
Komisi Nasional Disabilitas
Komite Industri Nasional
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau
Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia
Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian
(5)Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
E. KEDUTAAN/KONSULAT
Seluruh kegiatan dalam hubungan antarbangsa dan antarnegara pada hakikatnya adalah hubungan diplomasi yang pada intinya merupakan usaha memelihara hubungan antarnegara. Diplomasi secara formal dilakukan baik oleh korps perwakilan diplomatik maupun oleh korps perwakilan konsuler. Korps perwakilan diplomatik dipimpin oleh seorang Duta Besar sedangkan korps perwakilan konsuler di pimpin oleh seorang Konsul Jenderal. Konsulat pada dasarnya hampir sama dengan kedutaan, namun area kerjanya hanya pada penanganan hubungan konsuler atau hubungan antarmanusia dan hubungan ekonomi, tidak termasuk hubungan politik.
Pembukaan hubungan diplomatik juga merupakan suatu upaya konkrit untuk mempererat hubungan dan kerjasama dengan negara-negara lain yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara. Untuk tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini telah memiliki
5 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2018.
sebanyak 132 perwakilan yang terdiri dari 95 Kedutaan Besar, 3 Perutusan Tetap untuk PBB di New York dan Jenewa, serta Perutusan Tetap untuk ASEAN di Jakarta 31 Konsulat Jenderal dan 3 Konsulat Republik Indonesia. Selain itu Indonesia juga telah mengangkat 64 Konsul kehormatan.
Daftar Perwakilan Indonesia di Luar Negeri (Keduataan/Konsulat):
KBRI di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
KBRI di Abuja, Nigeria, merangkap Ghana, Liberia dan Burkina Faso
KBRI di Addis Ababa - Ethiopia Merangkap Somalia dan Djibouti
KBRI di Alger, Algeria
KBRI di Amman, Jordania
KBRI di Ankara, Turki
KBRI di Antananarivo, Madagaskar
KBRI di Astana, Kazakhstan
KBRI di Athena, Yunani
KBRI di Baghdad, Irak
KBRI di Baku, Azerbaijan
KBRI di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam
KBRI di Bangkok, Thailand merangkap UNESCAP
KBRI di Beijing, China Merangkap Mongolia
KBRI di Beirut, Lebanon
KBRI di Beograd, Serbia
KBRI di Berlin, German
KBRI di Bern, Swiss merangkap Merangkap Liechtenstein
KBRI di Bogota, Kolombia
KBRI di Brasilia, Brasil
KBRI di Bratislava, Slovakia
KBRI di Brussels, Belgia
Merangkap Luxemburg dan Uni Eropa
KBRI di Bucharest, Romania
Merangkap Moldova
KBRI di Budapest - Hungary, Merangkap Kroasia and Bosnia
KBRI di Buenos Aires,
Argentina merangkap Republik Oriental Uruguay & Republik Paraguay
KBRI di Canberra - Australia, Merangkap Vanuatu
KBRI di Caracas - Venezuela,
merangkap Trinidad, Tobago, Grenada And St.Lucia.
KBRI di Colombo - Sri Lanka
Merangkap Maldewa-Maldives
KBRI di Damascus, Republik Arab Suriah
KBRI di Dar-Es Salaam Republik Persatuan Tanzania Merangkap Republik Burundi, Persatuan Comorros, dan Republik Rwanda
KBRI di Den Haag, Belanda
KBRI di Dhaka, Republik Rakyat Bangladesh
KBRI di Dili, Republik Demokratik Timor Leste
KBRI di Doha, Negara Qatar
KBRI di Hanoi, Republik Sosialis Vietnam
KBRI di Harare, Republik Zimbabwe Merangkap Republik Mozambique,
Republik Zambia dan Republik Malawi
KBRI di Havana, Republik Kuba Merangkap
Persemakmuran Bahamas dan Republik Jamaica
KBRI di Helsinki, Republik Finlandia Merangkap Republik Estonia
KBRI di Islamabad - Pakistan
KBRI di Kabul, Negara Republik Islam Afganistan
KBRI di Kairo, Mesir
KBRI di Khartoum, Republik Sudan
KBRI di Kiev - Ukraina, merangkap Georgia dan Republik Armenia
KBRI di Kopenhagen,
Kerajaan Denmark Merangkap Republik Lithuania
KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia
KBRI di Kuwait City, Negara Kuwait
KBRI di Lima, Peru Merangkap Bolivia
KBRI di Lisabon, Republik Portugal
KBRI di London, Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlanida dan IMO
KBRI di Madrid, Kerajaan
Spanyol
KBRI di Manama, Kerajaan
Bahrain
KBRI di Manila, Republik Filipina Merangkap Republik Marshall Islands dan Republik Palau
KBRI di Maputo, Mozambique
Republik Guatemala, Republik Nikaragua
KBRI di Moskow, Federasi Rusia Merangkap Republik Belarus
KBRI di Muscat, Kesultanan
Oman
KBRI di Nairobi, Republik Kenya merangkap Republik Seychelles, Republik Uganda, Republik Mauritius, UNEP, UN-HABITAT
KBRI di New Delhi, India
KBRI di Oslo, Kerajaan Norwegia Merangkap Republik Islandia
KBRI di Ottawa, Kanada Merangkap ICAO
KBRI di Panama City,
Republik Panama
KBRI di Paramaribo, Republik Suriname Merangkap Republik Guyana
KBRI di Paris, Perancis
Merangkap Keharyapatihan Andorra
KBRI di Phnom Penh,
Kerajaan Kamboja
KBRI di Port Moresby, Papua Nugini Merangkap Republik Solomon Islands
KBRI di Praha, Republik Ceko
KBRI di Pretoria - Afrika Selatan , merangkap Kerajaan Lesotho dan Kerajaan
Swaziland
KBRI di Pyong Yang, Korea Utara
KBRI di Quito, Ekuador
KBRI di Rabat, Kerajaan Maroko
KBRI di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi Merangkap Kesultanan Oma
KBRI di Roma, Republik Italia Merangkap Republik Malta, Republik Cyprus, FAO, IFAD, WFP
KBRI di Sana'a, Republik Yaman
KBRI di Santiago, Republik Chile
KBRI di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina
KBRI di Seoul - Korea Selatan
KBRI di Singapura, Republik Singapura
KBRI di Sofia - Bulgaria, merangkap Albania
KBRI di Stockholm, Kerajaan Swedia Merangkap Latvia
KBRI di Tashkent, Republik Uzbekistan Merangkap
Republik Kyrgyzstan, Republik Tajikistan, dan Republik Kazakhstan
KBRI di Tehran, Republik Islam Iran Merangkap Republik Azerbaijan dan Republik Turkmenistan
KBRI di Tokyo, Jepang Merangkap Federasi Macronesia
KBRI di Tripoli, Libya
KBRI di Tunis, Republik Tunisia
KBRI di Vatican, Tahta Suci Vatican
KBRI di Vientiane, Republik
Demokrasi Rakyat Laos
KBRI di Warsawa, Republik Polandia
KBRI di Washington D.C.,
Amerika Serikat
KBRI di Wellington, New Zealand
KBRI di Wina - Austria, Merangkap Republik Slovenia, UNIDO, IAEA, UNOV, CTBTO, OPEC & OPEC Fund
KBRI di Windhoek, Republik
Namibia Merangkap Republik Angola
KBRI di Yangon - Myanmar
KBRI di Zagreb, Kroasia
KJRI di Cape Town, Republik
Afrika Selatan
KJRi di Chicago, Amerika Serikat
KJRI di Davao City, Republik
Filipina
KJRI di Dubai, Uni Emirat Arab
KJRI di Frankfurt, Republik Federal Jerman
KJRI di Guangzhou, Republik
Rakyat China
KJRI di Hamburg, Republik Federal Jerman
KJRI di Ho Chi Minh City,
Republik Sosialis Vietnam
KJRI di Hong Kong, Wilayah Adminstratif Khusus Republik Rakyat China Merangkap Macao, Adminstratif Khusus Republik Rakyat China
KJRI di Houston, Texas, Amerika Serikat
KJRI di Istanbul, Turki
KJRI di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi
KJRI di Johor Bahru, Malaysia
KJRI di Karachi, Republik
KJRI di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia
KJRI di Kuching, Sarawak,
Malaysia
KJRI di Los Angeles, Amerika Serikat
KJRI di Marseille, Republik
Perancis
KJRI di Melbourne-Victoria, Australia Merangkap Negara Bagian Tasmania, Australia
KJRI di Mumbai, Republik India
KJRI di New York, Amerika
Serikat
KJRI di Noumea, Kaledonia Baru
KJRI di Osaka, Jepang
KJRI di Penang, Malaysia
KJRI di San Francisco,
California, Amerika Serikat
KJRI di Shanghai, Republik Rakyat Cina
KJRI di Sydney, Australia
KJRI di Toronto, Kanada
KJRI di Vancouver, Kanada
KJRI Perth, Australia
KRI di Darwin, Australia
KRI di Songkhla, Kerajaan Thailand
KRI di Tawau, Sabah, Malaysia
KRI di Vanimo, Papua Nugini
Perutusan Tetap Republik
Indonesia di ASEAN
PTRI untuk PBB dan
Organisasi Internasional Lainnya Jenewa, Swiss
PTRI untuk PBB dan
Organisasi Internasional Lainnya New York
Pusdiklat Kementerian Luar
(6)Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
F. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku ekonomi lain yaitu swasta (besar-kecil, domestik-asing) dan koperasi, merupakan pengejawantahan dari bentuk bangun demokrasi ekonomi yang akan terus kita kembangkan secara bertahap dan berkelanjutan.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau sedikitnya 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Perusahaan Umum (PERUM) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang ermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 19 tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2 bahwa BUMN memiliki maksud dan tujuan berupa (1) memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; (2) mengejar keuntungan; (3) menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia baran dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (4) menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sector swasta dan koperasi; (5) turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
1. Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai berikut :
Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta
Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk masyarakat banyak
Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat
Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak
Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh pihak swasta,
Pembuka lapangan kerja
Penghasil devisa negara
Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha.
2. Bentuk-Bentuk BUMN
BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-bentuk yang berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu badan usaha perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum). Penjelasan kedua bentuk BUMN adalah sebagai berikut.
Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 1) Maksud dan Tujuan Badan Usaha Perseroan (Persero)
Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sang kuat
Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.
2) Contoh – Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero)
PT Pertamina,
PT Kimia Farma Tbk
PT Kereta Api Indonesia
PT Bank BNI Tbk
PT Jamsostek
PT Garuda Indonesia
PT Perubahan Pembangunan
PT Telekomunikasi Indonesia
PT Tambang Timah
3) Ciri-Ciri Badan Usaha Perseroan (Persero)
Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan Perundang – undangan
Modal berbentuk saham
Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan
Sebagian atau keseluruhan modal merupakan milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
Tidak mendapatkan fasilitas dari negara
Pegawai persero berstatus pegawai negeri
Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris
Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan
b. Badan Usaha Umum (Perum)
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum memiliki maksud dan tujuan yang didukung menurut persetujuan menteri adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain.
1) Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)
Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha yang sehat.
2) Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)
Perum Damri
Perum Bulog
Perum Pegadaian
Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
Perum Balai Pustaka
Perum Jasatirta
Perum Antara
Perum Peruri
Perum Perumnas
3) Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)
Melayani kepentingan masyarakat yang umum
Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
Dapat menghimpun dana dari pihak
Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara
Menambah keuntungan kas negara
Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public
3. Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN dalam fungsi dan peranannya memiliki berbagai macam manfaat-manfaat yang diberikan kepada negara dan rakyat indonesia. Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebagai berikut…
Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan hidup berupa barang dan jasa
Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk angkatan kerja
Mencegah monopoli pihak swasta dipasar dalam pemenuhan barang dan jasa
Meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam komiditi ekspor berupa penambah devisa baik migas maupun non migas.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2018. “Perwakilan RI”. Kemlu.go.id.
https://www.kemlu.go.id/id/tentang-kemlu/perwakilan-RI/default.aspx. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 21:12 WIB).
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2018. “Lembaga Pemerintah Non Kementerian”. Menpan.go.id.
https://www.menpan.go.id/site/kelembagaan/lembaga-pemerintah-non-kementerian-2. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 20:53 WIB). Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia. 2018. “Kementerian”. Menpan.go.id. https://www.menpan.go.id/ site/kelembagaan/kementerian-2. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 20:59 WIB).
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2018. “Lembaga Non Struktural”. Menpan.go.id.
https://www.menpan.go.id/site/kelembagaan/lembaga-non-struktural-2. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 21:14 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “LPNK”. Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=9113. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.01 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Kedutaan/Konsulat”. Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=9119. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.07 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Kementerian Koordinator”. http://indonesia.go.id/?page_id=9078. Indonesia.go.id.. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.11 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Setingkat Menteri”. Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=9108. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.15 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Lembaga Negara”. Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=423. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.21 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “BUMN”. Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=9116. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.27 WIB).
Marpaung, Zailani Surya. Dalam PowerPoint. Sistem Administrasi Pemerintahan.
Wikipedia. “Kabinet Kerja”. Wikipedia.com.