Kewirausahaan
Apa itu kewirausahaan?Kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki beberapa pengertian. Kata entrepreneur sebenarnya berasal dari kata Perancis, entreprendre yang berarti “undertake.” Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, kata tersebut berarti langkah awal memulai suatu bisnis.
Apa itu technopreneurship?
Technopreneurship merupakan istilah bentukan dari dua kata, yakni ‘teknologi’ dan
‘enterpreneurship’. Secara umum, kata Teknologi digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat, untuk mengembangkan keahlian dan
mengekstraksi materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan kata
entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada
(Zimmerer & Scarborough, 2008). Jika kedua kata diatas digabungkan, maka kata teknologi disini mengalami penyempitan arti, karena Teknologi dalam “technopreneurship” mengacu pada Teknologi Informasi, yakni teknologi yang menggunakan Komputer sebagai alat
pemrosesan.
Posadas (2007) mendefinisikan istilah technopreneurship dalam cakupan yang lebih luas, yakni sebagai wirausaha di bidang teknologi yang mencakup teknologi
semikonduktor sampai ke asesoris Komputer Pribadi (PC). Sebagai contoh adalah bagaimana Steven Wozniak dan Steve Job
mengembangkan hobi mereka hingga mereka mampu merakit dan menjual 50 komputer Apple yang pertama, atau juga bagaimana Larry Page dan Sergey Brin mengembangkan karya mereka yang kemudian dikenal sebagai mesin pencari Google. Mereka inilah yang disebut sebagai para teknopreneur dalam definisi ini.
Dalam wacana nasional, istilah
Technopreneurship lebih mengacu pada pemanfaatan Teknologi informasi untuk
pengembangan wirausaha. Berbeda dengan pengertian pertama diatas, jenis wirausaha dalam pengertian technopreneurship disini tidak dibatasi pada wirausaha teknologi informasi, namun segala jenis usaha, seperti usaha meubel, restaurant, super market ataupun kerajinan tangan, batik dan perak. Penggunaan teknologi informasi yang dimaksudkan disini adalah pemakaian Internet untuk memasarkan produk mereka seperti dalam perdagangan online (e-Commerce), pemanfaatan Perangkat Lunak khusus untuk memotong biaya produksi, atau pemanfaatan teknologi web 2.0 sebagai sarana iklan untuk wirausaha.
Dalam pengertian kedua ini, tidaklah jelas pihak mana yang bisa disebut sebagai technopreneur. Disini, kedua pengertian ini akan digunakan bersama-sama.
Filosofi seorang wirausaha
Filosofi 1: Awali Hari dengan Membaca, Isi hari-hari dengan Membaca dan berkarya, dan tutup hari-hari dengan Membaca, bersyukur dan planning
Membaca disini adalah kegiatan membaca buku, berdiskusi, menulis buku, membaca pasar, dan membaca peluang- peluang bisnis yang ada, sehingga menghasilkan sebuah inovasi dan kreativitas bisnis baru. Berkarya disini adalah mengisi waktu-waktu dengan bekerja, berwirausaha, berbisnis, intinya jangan sampai kita membiarkan sedetik pun dalam hari-hari kita tidak terisi dengan karya nyata, tidak terisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Jadi berkarya dapat diartikan dengan selalu mengisi hari-hari kita dengan sesuatu yang bernilai manfaat. Bersyukur itu penting agar bisnis yang kita jalankan selalu tumbuh dan berkembang, karena dalam setiap syukur ada sebuah keberkahan yang akan semakin memajukan bisnis yang kita jalankan, disamping itu selalu membuat planing akan selalu memacu kita untuk selalu berkarya dan bekerja keras.
Filosofi 2: Selalu mendengar dengah hati yang tulus adalah kunci menuju perubahan
Selalu mendengar disini adalah selalu meminta masukan, koreksi, perbaikan dan inovasi-inovasi yang diinginkan oleh konsumen, sebuah
Filosofi 3: Selalu Menyapa dengan tulus merupakan kunci keberhasilan organisasi Seorang wirausaha harus mengalokasikan waktunya walaupun hanya 1 menit untuk menyapa dan bertukar pikiran dengan jajaran karyawannya agar sebuah perusahaan bisa tumbuh dan berkembang, manajemen dapat berjalan dengan baik
Filosofi 4: Bangunlah Sebuah Bisnis yang mencerdaskan
Bisnis yang mencerdaskan adalah sebuah bisnis yang tidak hanya menghasilkan keutungan materi, dan memberikan manfaat bagi konsumen. Namun harus bisa memberikan nilai tambah ilmu dan pengetahuan baru kepada setiap konsumen yang menggunakan produk kita. Selain itu Sebuah perusahaan yang mencerdaskan harus pula dapat memberikan multiplayer efek bagi kemajuan pendidikan, diantaranya dapat dilakukan dengan cara memberikan beasiswa dari hasil laba
perusahaan, membuka sekolah gratis bagi para anak-anak karyawan, dan membuka universitas-universitas untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Filosofi 5: Setiap hari harus memiliki rencana dan tujuan yang ingin dicapai
Minimal memiliki 1 rencana yang akan
dilaksanakan, dan setelah satu rencana beres maka merencanakan kegiatan lainnya
Filosofi 6: Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini
Dalam bisnis pun sama hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, sehingga akan senantiasa ada perbaikan manajemen, perbaikan pelayanan, dan inovasi-inovasi baru dalam setiap harinya. Filosofi 7 : Apabila telah selesai dari satu bisnis maka kerjakanlah bisnis yang lain
Ekspansi bisnis perlu dilakukan agar bisnis kita terus berkembang dengan pesat, hal ini perlu dilakukan agar bisnis yang kita lakukan tidak mengalami stagnan.
Karakteristik seorang wirausaha Sifat Instrumental
Dia dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya demi tercapainya tujuan pribadi dalam
berusaha.
Sifat Prestatif
Dia dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang tercapai sebelumnya.
Sifat Keluwesan Bergaul
Dia selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia aktif bergaul, membina kenalan-kenalannya dan mencari kenalan baru, serta berusaha untuk dapat terlibat dengan mereka yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari.
Sifat Kerja Keras
Dia selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.
Sifat Keyakinan Diri
Dia selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak, bahkan
berkecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dengan optimisme untuk berhasil.
Sifat Pengambilan Resiko
Dia selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam setiap kegiatannya khususnya untuk mencapai keinginannya. Dia akan
melangkah bila kemungkinan untuk gagal tidak terlalu besar.
Sifat Swa Kendali
Dia dalam menghadapi berbagai situasi selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi dan batas-batas kemampuan dalam berusaha. Dia selalu menyadari dengan adanya
pengendalian diri ini maka setiap kegiatannya menjadi lebih terarah dalam mencapai tujuannya.
Sifat Inovatif
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap
pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif inovatif).
Sifat Kemandirian
Dia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan dan kegagalan merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Dia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapat tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Ketergantungan pada orang lain merupakan suatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan dalam mengambil keputusan.
Tipe-tipe wirausaha Penasehat (Advisor)
Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang karena pendidikan dan pengalaman yang mereka peroleh seperti di bidang konsultan keuangan. Di bidang ini, konsultan mendapat uang dari jasa mereka memberikan saran atau pun mencarikan solusi bagi klien-klien mereka.
Organisator
Contoh usaha tipe ini adalah event organizer dimana anda harus memaintain ataupun me-manage jalannya sebuah usaha.
Creator
Tipe yang ini adalah tipe pembangun bisnis dimana memerlukan kreativitas anda untuk mampu membuat barang atau jasa baru yang sebelumnya belum ada.
Care Taker
Pengusaha yang bergerak di bidang
perkebunanan adalah salah satu conton dimana anda harus mampu sebuah bisnis dan di perlukan sikap yang sabar, tekun, dan konsisten.
Communicator
Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan informasi yang menjadi demand seperti bidang sales.
Entertainer
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu membuat atau menambah pengalaman positif bagi orang lain misalnya : aktor dan penyanyi.
Investor
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang di bidang saham atau property yang mampu membuat uang mereka bekerja.
Seller
Tipe ini memiliki keahlian dalam menjual apapun mau itu jasa atau barang misalnya asuransi.
Engineer / Technology
Tipe ini adalah pengusaha yang memiliki keahlian di bidang teknik, misalnya bidang otomotif.
Wirausaha berbasis TI
Wirausaha berbasis teknologi informasi adalah penggunaan teknologi informasi dalam
mendukung proses bisnis. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi, akan dapat meningkatkan hasil dan kualitas dari usaha tersebut. Sebagai contoh toko komputer yang memanfaatkan website untuk menjual barang jualannya. Dengan menggunakan website, sebuah toko akan lebih dapat dijangkau oleh orang banyak daripada toko yang hanya jualan di daerah setempat. Promosi lewat website juga lebih memungkinkan dilihat banyak orang. Namun kelemahan promosi di website adalah tidak semua orang dapat melihat websitenya, dikarenakan tidak memiliki akses internet.
Wirausaha bidang TI di Sillicon Valley – Amerika Serikat
Wirausaha bidang TI di Silicon Valley sangatlah maju, hal ini dikarenakan orang-orang di sana yang tidak cepat menyerah dalam menerima kegagalan. Kultur kerja di Silicon Valley yang membiasakan orang menerima kegagalan lalu bangkit lagi merupakan kekuatan terbesar. Lalu semangat kerja dimana semua orang dapat berbagi informasi yang positif mampu menciptakan budaya tumbuh bersama. Yang terakhir adalah kegigihan dalam mencapai apa yang mereka inginkan merupakan sesuatu yang membuat mereka bertahan.
mengangkat India menjadi salah satu negara produsen piranti lunak terbesar di dunia. Industri berbasis pengetahuan dari India, seperti piranti lunak, jasa teknologi informasi dan farmasi yang membutuhkan mutu sumber daya manusia yang berpengetahuan khusus mampu dipenuhi dengan baik oleh India dan bahkan mendapat pengakuan masyarakat bisnis internasional. Tidak mengherankan bila perusahaan modal ventura (venture capital) dari AS banyak yang mengadu untung di Bengalore, India.
Wirausaha berbasis TI di Indonesia
Wirausaha berbasis Teknologi Informasi adalah wirausaha yang menggunakan dan
mengembangkan unit usaha dan unit
produksinya dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Proses pengembangan unit usaha dan unit produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan hasil sekaligus performa dari unit usaha tersebut. Di Indonesia masih belum banyak yang memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan usaha. Namun ada beberapa yang sudah
memanfaatkannya, misalnya menawarkan barang yang akan di jual di took, dengan memasang iklan di internet. Salah satu metode ini, sudah tidak asing lagi di dunia maya. Dengan memasang iklan di internet, penjual akan lebih banyak dilihat barang jualannya oleh pengguna internet. Contoh nyata adalah memasang iklan jualan di forum jual beli TokoBagus.com ataupun Kaskus.co.id. Jadi kesimpulannya pengembangan wirausaha berbasis TI di Indonesia masih belum maksimal, namun ada beberapa yang sudah
memanfaatkan teknologi informasi.
sifat inovatif dan kreatif sesuai bidang pendidikannya diharapl an akan
menciptakan teknopreneur- teknopreneur yang tangguh dan mampu berkompetisi di era global. Dari buku karya Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng, Ir. 1 Sustanul Arifn Noer, M.Sc dan Ir. Mokh. Suef, M.Sc ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi para calon wirausahawan untuk dapat menjadi wirausahawan yang tangguh
dan berdaya saing. Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara
membangun spirit teknopreneurship Ian kiatkiat membangun usaha yang baik dan berorientasi ke depan. 5uku ini menjelaskan bagaimana memulai peluang usaha, membuat proposal usaha, membuat perencanaan keuangan dan bagaimana ,dat-kiat manajemen usaha. Selain tema di atas dijelaskan pula dalam >uku ini
bagaimana kiat pemasaran usaha sehingga tercipta suatu uszha yang tangguh dan dinamis. Entrepreneur dan Entrepreneurship Entrepreneur adalah padanan dari kata
Entrepreneur (bar asa Inggris) yang berasal dari bahasa Perancis
''entreprendre'j-n^ artinpa
menjalankan, melakukan, memulai, mencoba, berusaha. Dalatr bahasa Indonesia entrepereneur diartikan sebagai wirausaha yang merupakan gabungan dari dua suku kata wira (gagah, berani, perkasa d; n usaha (bisnis) sehingga dapat diartikan sebagai orang yang berani dar perkasa dalam usaha/bisnis. Entrepreneur juga diartikan oleh sebagai; .n orang sebagai orang yang pandai melihat peluang usaha serta men *jemahkannya menjadi usaha nyata yang memiliki nilai tambah. Dalam buku ini entrepreneur didefnisikan sebagai OK berani memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha den
pertlaku, orientasi neurial dan keunggulan operasional yang
diperlukan untuk me kegiatan usaha. Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan denga. tindakan dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur di 138 ng yang ;an cara paku dan tambah ;ehingga iryawan, m i icngertintreprejalankan n sikap, lam meMastakia) rintis, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. Entreprer ship tidaklah dimulai dengan menjual produk dan jasa, tetapi
ditnulai dengan adanya kesempatan atau peluang yang berasal dari lingkur Faktor lingkungan itu terdiri dari faktor ekonomi, politik, hukum dan sosial. McClelland merinci karakteristik
entiepernuer sebagai berikut : • Lebih menyukai peketjaan dengan tesiko yang realistis • Bekeija lebih giat dalam tugas-tugas yang memetlukan ken puan mental • Tidak bekerja lebih giat hanya karena adanya imbalan uan • Ingin bekerja pada situasi
dimana dapat dipetoleh penca] pribadi (personal achievement) •
Menunjukkan kineija yang lebih baik dalam kondisi yang nie berikan umpan balik yang jelas dan positif •
Cendetung berfkir ke masa depan setta memiliki pemiliran jangka panjang Orientasi Entrepreneur Ada tiga pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengikur orientasi entrepreneur, yaitu persepsi
manajerial, perilaku perusa] laan dan alokasi sumber daya. Entrepreneur tidak tnenganggap diri tnejreka sebagai pengambil resiko, tetapi sering memandang keadaan b secara lebih positif dibandingkan dengan yang bukan entrepre Ada lima dimensi orientasi sikap yang melekat pada entrepreneur ' raitu otonomi, sikap inovatif, pengambil resiko, sikap proaktif dan sikap bersaing secara
agresif. Pembentukan lima dimensi orientasi ini satigat dipengaruhi oleh faktor budaya dan lingkungan. Secara lebih gamblang, pembentuk orientasi entrepreneur dan spirit entrepreneur sebagaimana tampak pada tabel 1. Tabel 1. Pembentukan Orientasi Entrepreneur dan Spirit Entrepreneur Pembentuk orientasi entrepreneur Utonomi (Remand man) Sikap Inovatif Pembentuk spirit entrepreneur
Kemandirian (Low of control internal) Kreativitas dan Inovasi Keterangan | iwa/ spirit entrepreneurial dibcntu oleh sikap kemandirian dan kcnda diri vang man tap Kreativitas dan inovasi
merupakan faktor penentu kcbcrhasilan daiam dunia bisnisi Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 139 Sikap proaktif Pcngambilan Resiko Sikap Bcrani Bersaing Agresif Perencanaan Pengambilan Resiko Moderat Pengejaran Prestasi Adanya perencanaan dan sika proaktif akan mcnjamin kesu dan keunggulan dakm banya Berani mengambil tesiko yan diperhitungkan adalah sikap dan cerdas dalatn bcrsaing Pencapaian prestasi dalam pe yang makin ketat menjadi tuj utama para entrepreneur 5 ;sesan aspck ; telah ennat rsaingan an Entrepreneurship dan
Teknopreneurship Ada sedikit
perbedaan antara entrepreneur dan teknopreneur. meskipun secara esensi seseorang dikatakan sebagai
entrepreneur apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah el bagi komoditas yang dijualnya
sehingga mampu menclptakan kesejahteraan bagi dirinya. Berbeda dengan entrepreneur, teknc preneur adalah entrepreneur yang
mendasarkan ke"entrepreneu::an"nya berdasarkan keahlian berbasis
perbedaan antara pelaku usaha kecil, entrt p: tradisional dan teknopreneur sebagaimana tampak pada tabelj 2, Tabel 2. Perbedaan Pelaku Usaha Kecil, Entrepreneur Trajlisional dan Teknopreneur Motivasi Kepemilikan Gaya Manajerial Kepemimpinan Usaha kecil Sumber hidup Tingkat keamanan Bekerja sendiri Ide khusus Personality pemilik • Pendiii/rekan bisnis Trial and error Lebih personal Orientasi lokal Menghindari resiko Anas kas srahil Jalan hidup I lubungan baik Dengan con toll Kolaborasi Kemcnangan kecil Entrepreneur Tradisional • Motivasi • Ide dan konsep • Eksploitasi
kesempatan * Akumutasi kekayaan • Saham pengendali • Maksimalisasi keuntungan • Mengikuti pengalaman • Resiko pada manajemen • Ocicntasi tinggi • Kckuatan lobi • Imbalan untuk kontribusi • Manajemen baru Teknopr • Pola pikir revolusion • Kompetisi resiko • Suksesdct teknologi «
Penguasaa « Saham ke< besar • Nilai peru; terus bcrt; • Pengalam: •
Fleksibel • Target strf global berketanji • Perjuangai • Vi si oner • Mcmbagi bisnis • Mcngharg kontribusi
pencapaia neuc dan jan an nama i pasar 1 dari kue ahaan mbah n
terbatas egi duk tan kolektif etna juan i dan 140 i (M. Miistakitii) R & D dan Qutsottrdng dan Jaringan Kcrja
Potensial Pertumbuhan Target Pasar • Mcmpertahankan bistiis • Pcmilik bcrtanggung jawab * Siklus vaktu yang • Akumulasi teknologi vang kccil • Sedcrhana • Lobi bisnis langsung • Stabil • Lokal produk pasar •
Penekanan biaya * Bukan prioritas ulaina • Mengandalkan
franchise,liscnsi * Penting tapi sulit mcndapatkan tenaga ahli • Tidak selalu terscdia pada tingkat global • Penetrasi nasional cepat, global
lambat • Pemimpin pasar dalam waktu
singkat dcngan ptoteksi, monopoli, oligopoly • Penguasaan pasar nasional • Penetrasi pasar memeriukan waktu lama • Produk baru untuk pelanggan baru • Mcmimpin dalam rise! dan itwvasi • Akses kc sumber tcknologi • Bakat sangat ting; • Kcccpatan
pcluncuran prod ke pasar • Banyak penawara • Science and leclmuli park • Pasar berubah dcngan teknolog baru • Akuisisi teknolog • Aliansi global un mempertahan ka pertumbuhan • Pasar global scja • Penekanan time t market, pnsak dan pastsale •
Mendidik konsu tcknologi baru k Membangun Spirit Teknopreneurship Aspek yang signlfkan sebagai acuan dalam identifkasi s teknopreneur adalah • Lebih suka resiko yang moderat • Menyenangi peketjaan yang beikaitan dengan proses m dengan tujuan utama pencapaian prestasi pribadi • Locus of control internal • Kemampuan kreatif dan inovasi • Cenderung berfkir panjang, memiliki potensi untuk melak visi yang jauh kedepan • Kemandirian . Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi spirit teknopre adalah sebagai
berikut : • Intelegensia • Latat belakang budaya • Jenis kelamin • Tingkat pendidikan Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 ntal kan 141 • Usia • Pola asuh keluarga Krisna R Purnomo (1994) merumuskan mode
teknopreneur dengan melakukan analisis faktor terhadap enai utama spirit teknopreneur sebagaimana tampak pada Gambai Gamhar 1. Model Spirit Teknopreneur Faktor 1 yang terdiri dari kemandirian, kreativitas dan planning (disebut personal values} merupakan aspek kepribadian dasar dalam spirit
teknopreneur. Teknopreneur dituntut untuk memiliki kern; ndirian,
pelaksanaan tugas-tugas mereks . Ketiga unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya Faktor 2 yang terdiri dari aspek prestasi dan resiko moderat (disebut faktor orientasi) merupakan orientasi individu yang akan meng arahkan individu tersebut dalam pemilihan pekerjaan. Faktor itulah yang
membedakan teknopreneur dengan yang lainnya. Mereka selalu
berkeinginan untuk maju dan berprestasi dengan lebih baik 1: gi Locus of control internal dapat diartikan sebagai in teknopreneur. Individu yang demikian lebih cocok untuk p yang membutuhkan inisiatif dan kemandirian. Crider ber bahwa individu yang locus of control internal cenderung suka berinisiatif tinggi dan berusaha mengatasi masalah yang dengan mencari akar penyebab secara efektif. 142 Book Review (M. spirit i unsur 1. :i spirit :kerjaan ndapat
bekerja, lihadapi Mustakitri) Pola Asuh Orang Tua dan Spirit Teknopreneur Pola asuh orang tua yang kondusif dalam pembentukan s teknopreneur sejak masa kanak-kanak adalah sebagai betikut : • Secara konsisten orang tua sehatusnya selalau bersikap demokratis dan memberikan
kesempatan anak ur tuk
mengemukakan pendapatnya • Pemberian kebebasan yang bersifat dinamis. Anak-anak yang telah memiliki prestasi dan perencanaan hendaknya diberlkan kebebasan lebih untuk membangun kemandirian • Penerapan pola permisif/non-permisif haius didukung i>leh pola-pola yang demokratis Watak, Spirit dan Ciri Teknopreneur Watak teknopreneut ditunjukkan oleh ciri sebagai berikut : • Berwatak maju (tidak cupet nalar) • Bergakah dan mampu menggunakan daya penggerak dirin • Berpandangan
positif dan kreatif • Selalu
mengutamakan memberi daripada meminta, ap mengemis • Ulet dan tekun, tidak lekas putus asa • Pandai bergaul • Memelihara kepercayaan yang diberikan kepadanya •
Berkepribadian yang menyenangkan (ramah banyak senyu • Selalu ingin meyakinkan diri sebelum bertindak • Menolak cara berpikir, meisikap, dan berbuat negatif, mengutamakan benih kebiasaan cara berpikir, bersikap m dan berbuat positif • Sangat
menghargai waktu • Memelihara seni berbicara dan kesopanan • Tidak ragu atau khawatir akan saingan yang datang dari b maupun atas • Bersedia melakukan pekerjaan rendahan
(pengorbanan) • Tidak akan pernah mementingkan diri sendiri, rakus atau set • Jujur dan setia kawan •
Menghormati hukum dan aturan • Tidak berlebihan dalam hal apapun (over acting • Tidak gila pangkat dan gelar Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 lagi m) dan :ntal wah .kah 143 • Tidak gila kekuasaan • Selalu tepo seliro (memiliki sikap empati) • Selalu mengejar martabat dan kehormatan diri yanj; makin menjulang tinggi (bukan menjualnya) • Menahan dki untuk membeli, tetapi meningkatkan kegiatan menjual • Selalu mensyukuri hal-hal kecil yang ada pada ditinya • Beriman dan berbuat kebaikan sebagai syarat kejujul an pada diri sendiri Spirit teknopreneur dapat ditunjukkan dengan 10 hal sebagai berikut i • Beriman dan berbuat
kebaikan (apa yang diniatkan sebagi i ibadah kepada Tuhannya) • Percaya pada diri sendiri • Tahu menimbang antara ketergantungan dan
berusaha mengutamakan kemajuan kemjinusiaan dan lingkungan • Berani mengambil resiko yang
diperhitungkan • Bertekad
menyebarluaskan segala yang baik bagi kepi'ntingan umum • Rasa keadilan yang seimbang • Tahu cita-cita hidup Dengan karakteristik diatas dapat dikatakan ciri-iiri dari
teknopreneur adalah sebagai berikut : • Bertanggung jawab • Memilih akibat yang moderat • Rasa percaya dki akan keberhasilan perorangan • Keinginan untuk memenuhi umpan balik secara cepat • Bersemangat tinggi •
Berorientasi masa depan • Mampu mengorganisasi • Mendasarkan tindakan pada petolehan pendapatan 144 Book Review (M. Mitstahin) Kreativitas Kreativitas metupakan salah satu unsur utama pembenti spirit teknopieneur. Kreativitas menuiut Joko Siswanto didefnisi sebagai kemampuan untuk
mengkombinasikan eletnen-elemen beberapa pengetahuan dan
pengalaman dengan meninggalkan pola dan struktur berpikir ttadisional untuk menemukan ide-ide baru ;f ang berguna. Kieativitas dibedakan dari inovasi dalam hal proses/hasilnya. Kreativitas berhubungan dengan penemuan ide/gagasan taru, sedangkan inovasi lebih kepada implementasi ide/gagasan ters<;but. Kreativitas lebih berasosiasi dengan efek organisasi terhadap indi ridu, sedangkan inovasi lebih berasosiasi dengan struktur kebij:ikan organisasi serta pengaruhnya terhadap
kemampuan untuk menghasilkan produk/jasa yang inovatif. Inovasi Inovasi menurut Webster's College Dictionary adalah introduksi/
pengenalan akan sesuatu yang baru. Orang yang inovatif ditandai oleh kecenderungan untuk
memperkenalkan gagasan, metode, peralatan, prosedur dan produk/jasa baru yang lebih baik dan bermanfaat. Inovasi tnerupakan kelanjutan dari penernuan (invention) yang
merupakan b dari proses kreatif. kan kan dari Drucker menyimpulkan
bahwa inovasi yang sukses diha agian ilkan dari suatu usaha yang sistematis, sadar dan memiliki maksud tertentu. Hal-hal yang dapat memacu timbulnya inovasi adalah sebagai berikut: • Kejadian tidak terduga •
Ketidakserasian • Kebutuhan proses • Perubahan pasar • Perubahan
demograf • Perubahan persepsi • Munculnya pengetahuan baru Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 145 bes: arnya enaga , Komitmen Komiteman adalah suatu pengikat antara individu denga i istitusi, gagasan atau proyek. Individu yang memiliki komitmer akan mendedikasikan dirinya untuk
mencapai suatu misi tertentu.yang dianggap baik. Ada kaitan langsung antara komitmen dengan
usaha/tenaga yang diberikan oleh individu. Semakin besar waktu dan pikiran yang diberikan, semakin tinggi tingkat komitrhennya Komitmen dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu ko nitmen organisasi, komitmen sosial dan komitmen individu. Koi nitmen organisasi dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut, Goal Structure, Permeability, Leadership dan Progressiveness. Komitmen sosial mengacu pada proses interaksi antar individu dalam kelompok baik
dlsengaja atau tidak yang ditentukan oleh factor Uniqueness, Support Reality Congruence, Status dan Task Identifcation. Komitmen individb lebih berbasis pada sistem nilai yang dianut yang dipengaruhi olel faktor
Kompetensi Kompetensi adalah sifat dasar seseoarng yang ditunjukkan oleh bagaimana individu berperilaku dan berpikir secara konsister dalam berbagai situasi pada periode yang cukup panjang. Ada lima sumber kompetensi individu yaitu : • Bawaan Apa yang melekat pada individu merupakan faktor bawa an yang menjadi penentu sukses hidupnya • Motivasi Keberasilan individu
dipengaruhi oleh hal-hal yang mer dorong perilaku tertentu dalam melakukan tindakan untuk mmcapai tujuan tertentu • Konsep Diri Sukses individu ditentukan oleh sikap, nilai-nilai dan citrs dirinya • Pengetahuan Faktor penentu keberhasilan adalah karena individu tersebut memiliki dan menguasai informasi dalam bidang yang ; pesifk • Ketrampilan
Kemampuan untuk melakukan tugas-tugas mental at m fsik yang dapat membuat sukses individu. 146 Mtistakini) Menurut Joko Siswanto, Kompetensi umum yang dibutuhkan bagi setiap individu adalah sebagai berikut : • Achievement Orientation : Kemapuan menetapkan sasaran ks rja • Impact and Infuence : Kemampuan meyakinkan orang lain • Analytical Thinking : Kemampuan mengolah dan menginterpretasikan data atau
informasi • Conceptual Thinking : Kemampuan menarik kesimpulan atas informasi yang ada. • Initiative:
Kemampuan menghadirkan diri sendiri dalam keg atan organisasi • Self Confdence : Kemampuan meyakinkan diti sendiri atas tekanan lingkungan • Interpersonal Understanding:
Kemampuan memahami sikap, v linat dan perilaku orang lain • Concern for Order : Kemampuan menangkap dan mencari kejelasan informasi tugas Information Seeking : Kemampuan menggali informasi dibutuhkan Team
Cooperation: Kemampuan bekerja sama dan berperan d ala kelompok Expertise : Kemampuan menggunakan dan mengembangkan keahlian
Customer Service Orientation : Kemampuan menemukan dan .erja memenuhi kebutuhan konsumen • Developing Others : Kesediaan mengembangkan teman secara sukarela Membangun peluang usaha Seorang teknopreneur selalu berusaha mencari peluang-pe] uang yang bisa diambil dengan kemampuan teknologi dan sains yanj pada dirinya maupun dengan menjalin kerjasama dengan orang lain. Peluang merupakan
kesempatan yang dapat diraih dengan meriperhatikan faktor resiko dan ketersediaan informasi. Dalam mfihat peluang kita bisa memanfaatkan kebutuhan dari lingkungan ma kebijakan pemerintah. Dalam
membangun peluang usaha, infoimasi dan merupakan dua hal pentmg yang digunakan seorang teknopre Seorang teknopreneur membutuhkan informasi untuk dapat men: Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 ang upun siko neur. ukur 147 resiko. Oleh karena membutuhkan informasi, seorang teknc preneur akan melakukan usaha semaksimal
mungkin untuk dapat menuperoleh informasi tersebut. Menurut G M Susetyo MBA, kata kunci
pengembangan diri teknopreneur adalah sikap positif din. Informasi relatif lebil mudah diperoleh bila orang terampil berkomunikasi, terampil nenjadi pendengar yang baik, terampil melihat permasalahan dari sudut ? andang orang lain, peka terhadap kebutuhan orang lain, ramah, murah senyum, menghargai pihak lain serta menganggap penting orang lain. Dengan semakin lengkapnya informasi yang dimiliki semakin mudah
proses penemuan peluang suatu u saha. Proposal Usaha Apabila seseorang telah berketetapan hati pada sebuah peluang usaha, perlu dicari upaya yang lebih konkret untuk mewujudka i anganangan tersebut. Salah satu upaya konkret adalah bagaimana me: sumber dana untuk membiayai usaha yang direncanakan mendapatkan dana bantuan ataupun pinjaman biasanya di •nikirkan Untuk srlukan suatu proposal usaha yang dapat meyakinkan pemihk dana akan prospek usaha yang akan didanai. Setiap pemilik dana biasanya piemiliki kriteria yang berbeda dalam penentua biasanya memikitkan cara-cata lain untuk dapat merealisasikan idenya. Untuk mendapatkan sumber dana diluat modal sendiri sat diperlukan adanya dukungan proposal yang meyakinkan. Secara besar, dalam setlap proposal usaha harus dapat ditampilkan infort lasiinformasi sebagai berikut : • Peluang usaha • Rencana usaha • Rencana
penggunaan dana • Prospek keuntungan usaha • Laporan keuangan Perencanaan Keuangan Setiap ide usaha baru ataupun usaha yang sudah berlang memerlukan petencanaan keuangan yang baik. Perencanaan keu: untuk ide usaha baru dibuat dalam bentuk proyeksi kelayakan ke ung ngan langan, sedangkan usaha yang sudah
berlangsung disebut pengangj ;aran keuangan. Proyeksi dan penganggaran keuangan memerlukan data-data sekunder dimasa lalu maupun data-data primer mengenai kondisi aktual yang sedang terjadi. Dengan adanya dukungan perencanaan keuangan yang baik dapat memperbesar peluang konsistensi dan
perkembangan usaha yang dijalankan. Manajemen Usaha Sebuah gagasan
usaha tidak akan berguna bila tidak dilanjutkan dengan upaya
merealisasikan gasagasan usaha tersebut. Sebuah res lisasi gagasan usaha akan selalu melibatkan pengerahan sumber daya manusia, modal dan waktu. Pendiri usaha harus memikirkan cara pengel Jaan
pengerahan sumber-sumber daya yang ada sedemikian rupa sehngga usaha dapat berjalan secara efektif dan efsien. Untuk mendukung proses pengelolaan usaha perlu dib< ntuk struktur organisasi yang dapat
mendukung operasional suatu usaha. Kompleksitas struktur organisasi suatu perusahaan sangat dipeng jruhi oleh skala dan kompleksitas dari usaha itu sendiri. Dalam menyusun proses pengelolaan usaha, petlu digamb deskripsi dari setiap entitas yang ada dalam kegiatan usaha. entitas yang muncul dalam struktur pcngelola kegiatan usaha Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 ideirkan etiap 149 memiliki deskripsi yang paling tidak metnuat unsur-unsur icbagai berikut: • Tugas pokok • Tanggung jawab • Wewenang • Hubungan koordinasi Kesuksesan dalam mendiiikan suatu usaha tidak berart otomatis akan sukses
Pemasaran Usaha Untuk menjamin aktiftas usaha dapat berjalan dengan bai £, dipastikan bahwa output dan proses produksi dapat diserap ole Untuk menjamin hasil produksi dapat diserap oleh pasar perlu di akukan proses pemasaran usaha. Hal yang perlu diperhatikan dalam per adalah bahwa pemasaran dimulai dari segmentasi, target ng positioning. Penjualanlah yang menghasilkan uang. Volume pi lebih nyata dan berarti daripada pangsa pasar.
Teknopreneur p nyadari kenyataan ini dan tidak terpaku pada mitos semata. Pt ngan mitos dan kenyataan dalam pemasaran sebagaimana tarn] tabel 3. 150 lasaran dan ijualan :lu
tnerbandi- .p ik pada Mmtakim} Tabel 3. Mitos dan Kenyataan Pemasaran Mitos Iklan ~ Pemasaran Memuaskan keinginan dan kemauan 4P = Price, Product, Promotion, Place Riset Pasar Penjualan « Pemasaran Unique Selling Proposition Pangsa pasar » Volume Penjualan Positioning — Diferensiasi Public Relation — Publisitas Pintar bergaul dan berkomunlkasi dengan orang lain Kenyataan Komunikasi, target audiens, promosi penjualan, publisitas dan penjualan perorangan Memuaskan kebutuhan secara menguntungkan Didahului oleh Segmentation, Targeting, Positioning Ditambah intuisi bisnis Penjualan = Penghasil uang Pemasaran — Pengeluaran uang Customer Value Tergantung cakupan segmen, volume penjualan adalah masukan uang Positioning — Pernyataan Tunggal Diferensiasi - elemen dari 4P PR lebih dari sekedar publisitas Pemasaran = keahlian konseptual Penjualan = pintar bargaul dan berkomunikasi Menurut Grenville Kleiser, ketrampilan menjual produk m lukan kemampuan komunikasi dan hubungan
interpersonal yang Ada 7 kiat untuk menjadi penjual yang baik, yaitu : • Membantu para pelanggan : Bukan memaksa pelanggan membeli • Memiliki pengetahuan tentang
produk : Ini merupakan penting agar dapat menarik dan meyakinkan calon pemb • Memiliki kepribadian yang menarik : Jujur, komunikatif, ei dan tulus membantu calon pembeli • Mengemukakan argumen yang baik : Nilai lebih dan k( produk dapat
disampaikan dengan jelas • Mengenali diri sendiri : Harus tahu betul akan kemapuan • Menggunakan akal sehat : Tanggap kapan pelanggan membeli atau tidak • Meyakinkan para pelanggan : Memastikan bahwa pela: secara sukarcla dan senang hati membeli produk yang ditaw Untuk menjamin pemasaran produk dapat berjalan secar dan kontinyu, setiap teknopreneur dituntut untuk
senantiasa mem Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 metjaik. ntuk yatat i ipati, ndisi diri akan rkan baik nitor 151 tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan pej usahaan. Kepuasaan pelanggan adalah
perasaan senang/kecewa pel mggan berkenaan dengan harapan dan kenyataan yang ditetima dari >roduk yang dibelinya. Kesimpulan Secara umutn dalam buku im penulis seolah ingin menyampaikan pesan bagi para calon usahawan untuk tidak hanya sekedar menjaqi entrepreneur saja, tapi bergerak lebih ttnggi dengan menjadi teknopreneud Dalam buku ini penulis memberikan penekanan
bahwa teknopreneur adalah
ekonomi berbasis pengetahuan
(Knowledge Based economic). Penulis dalam buku ini tidak hanya
memberikan motivas mana
membangun spirit teknopreneurship, tapi juga membenkar petunjuk teknis bagaimana memulai membangun usaha dengan men a'dentifkasi peluang usaha, mencari sumber pembiayaan usaha dengai 1 memberikan tata cara pembuatan proposal usaha, perencanaan ketiangan, manajemen usaha dan pemasaran usaha. Secara umum buku in i sudah cukup memberikan panduan bagi para calon usahawan bagaimana langkah-langkah untuk menjadi
teknopreneur. Natnun yang menjadi sedikit kekurangan penulis dalam » lenyajikan buku ini adalah kurang terasanya penekanan secara emosio lal bagi pembaca untuk melanjutkan paparan tentang teknopreneur ;hip ke dalam realisasi nyata. Walalaupun penulis melengkapi buku ini dengan contoh-contoh dan kisah-kisah yang inspiratif, tetapi pemakaian kalimat yang ada di dalam buku ini kurang memberikan motivasi sehingga hanya seperti bahan untuk kuliah yang kurang memberikan bek^s yang mendalam bagi pembacanya. Pada akhirnya, bagi pembaca yang