• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA MASSA TELEVISI SEBAGAI SARANA HIBURAN :

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU REMAJA

Dosen : Ekawati S. Wahyuni Pudji Mulyono Martua Sihaloho Murdiono Asisten : Lulu Hanifah

Oleh :

RIKA RATNA SARI I34110069

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi motif dan minat remaja dalam menonton tayangan televisi, (2) menganalisis berbagai hal yang disimpulkan sebagai pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku remaja masa kini, (3) menerangkan bahwa perilaku hedonis remaja merupakan pengaruh yang paling nyata dan banyak terjadi akibat dari tayangan televisi sebagai sarana hiburan. Media massa televisi sebagai sarana hiburan memiliki berbagai tayangan yang berpengaruh terhadap masyarakat yang menontonnya khususnya pada kaum remaja masa kini yang bergaya hidup hedonis. Saat ini televisi dengan mudah dimiliki oleh masyarakat dan telah dijadikan sebagai salah satu media sarana hiburan sehingga televisi menjadikan masyarakat sebagai penonton setia terhadap tayangan-tayangannya. Hal ini tergantung dari minat dan motif penonton seperti keinginan dan dorongan untuk selalu menonton sinetron dan megikuti keseluruhan gaya serta perilaku pemain sinetron. Selain itu, tayangan televisi akan memberikan pengaruh tertentu bagi perilaku penonton yang kebanyakan adalah remaja. Contoh yang paling nyata adalah gaya hidup hedonis atau bersenang-senang dengan menghabiskan uang akibat adanya tayangan iklan dan gaya hidup para pemain sinetron. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah Akhir yang berjudul “Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan : Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Hedonis Remaja”. Makalah akhir ini merupakan tugas individu sebagai syarat memperoleh nilai yang baik dalam mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Ibu Ekawati S.Wahyuni selaku koordinator mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

2. Bapak Pudji Mulyono selaku dosen 1 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

3. Bapak Martuah Silaholo selaku dosen 2 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

4. Bapak Murdianto selaku dosen 3 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

5. Kak Lulu Hanifah selaku kakak asisten praktikum mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah yang telah membimbing dalam penulisan makalah akhir ini.

6. Rekan-rekan se-Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat angkatan 48, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

7. Kepada seluruh pihak yang terkait dalam penulisan makalah akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari makalah akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis agar dalam penulisan makalah akhir di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.

Bogor 2012

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

PENDAHULUAN ...1

PEMBAHASAN ...2

Media Massa Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja ...2

Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan ...2

Tayangan – Tayangan Dalam Televisi ...2

Perilaku Remaja ...3

Motif dan Minat Remaja Menonton Televisi ...3

Pengaruh Tayangan Televisi ...4

Perilaku Hedonis Remaja ...4

KESIMPULAN ...6

(5)

DAFTAR GAMBAR

(6)

PENDAHULUAN

Dewasa ini media massa sangat berkembang dengan pesat akibat kebutuhan manusia mengenai informasi, baik tentang pendidikan, ekonomi, realita sosial, infotainment, berita didalam negeri maupun diluar negeri dan yang terutama adalah hiburan. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut manusia menciptakan berbagai media massa seperti radio, surat kabar, dan televisi (Pinasthika 2010). Saat ini televisi dengan mudah dimiliki oleh masayarakat dan telah dijadikan sebagai salah satu media sarana hiburan sehingga televisi menjadikan masyarakat sebagai penonton setia terhadap tayangan-tayangannya.Televisi memiliki berbagai tayangan seperti berita, acara musik, kuis, film, sinetron, iklan, dan reality show.Salah satu program televisi yang sangat berpengaruh terhadap karakter atau sikap individu yaitu sinetron (Megawangi 2004).Sinetron televisi merupakan sumber penghasilan terbesar bagi industri pertelevisian dengan mengutamakan rating daripada isi ceritanya (Haryatmoko 2007). Selain sinetron, ada juga tayangan televisi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku dan gaya hidup penonton, yaitu iklan. Industri gaya hidup dan iklan gaya hidup menggunakan industri penampilan dan iklan sebagai “kiblat” gaya hidupnya (Pinasthika 2010). Menurut Dunixi (2009) ada beberapa bentuk gaya hidup , yaitu industri gaya hidup, iklan gaya hidup, public relations dan jurnalisme gaya hidup, gaya hidup mandiri, dan gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis adalah pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam hidup (Wikipedia 2009).Gaya hidup hedonis ini sangat didominasi oleh kaum remaja akibat dari pengaruh tayangan televisi.

Remaja adalah individu yang sedang mengalami berbagai proses dalam menemukan jati diri. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dewasa atau masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa yang berjalan antara umur 12-21 tahun (Kristiono 2008 dalam Pinasthika 2010).Keseluruhan masa remaja merupakan proses yang mana proses ini bergantung pada lingkungannya. Salah satu lingkungannya adalah media, baik media massa cetak ataupun elektronik. Televisi termasuk ke dalam media massa elektronik yang berarti televise juga merupakan lingkungan bagi remaja.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa media massa televisi memiliki banyak pengaruh terhadap masyarakat yang menontonnya khususnya pada kaum remaja. Hal ini tentu berkaitan dengan moral, sikap, perilaku serta gaya hidup remaja sehari-hari sehingga diperlukan penelaahan lebih lanjut mengenai berbagai pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku remaja, khususnya perilaku hedonis remaja.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dikaji lebih dalam mengenai tayangan televisiyang banyak mengandung unsur hedonis dan senantiasa mempengaruhi terhadap perilaku remaja.Oleh karena itu rumusan masalah yang dipilih mengenai bagaimana motif dan minat remaja terhadap tayangan televisi dan pengaruhnya terhadap perilaku remaja serta mengapa perilaku hedonis merupakan pengaruh yang nyata dan banyak terjadi di kalangan remaja.

(7)

PEMBAHASAN

Media Massa Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja

Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan

Jahja dan Irvan (2006) dalam Pinasthika (2010) mengungkapkan lima jenis media massa yang disebut dengan ”The Big Five of Mass Media”, yaitu televisi, film, radio, majalah dan koran. Kotler dan Keller menyatakan televisi adalah media massa yang paling diminati (Kotler & Keller 2006). Secara etimologi televisi berasal dari kata “tele” yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan “visi” yang berasal dari bahasa latin yang berarti penglihatan. “Televisi adalah media massa yang mengeluarkan suara dan gambar serta dilihat pada jarak jauh” (Pinasthika 2010). Menurut Jahja dan Irvan (2006) dalam Pinasthika (2010) mengungkapkan televisi sebagai media massa memiliki fungsi individu dan fungsi sosial. Fungsi individu bersifat psikologis mencakup bagian dari kehidupan rutin seperti pengembangan konsep diri, pengawasan dan pencarian informasi serta fasilitasi hubungan sosial.Sedangkan fungsi sosial bersifat sosiologis yang mencakup pengawasan lingkungan, sosialisasi dan hiburan. Televisi sebagai sarana hiburan masyarakat merupakan suatu ajang rekreasi yang mudah, santai dan dapat disaksikan di rumah.Televisi sebagai sarana hiburan memiliki tiga fungsi yaitu relaksasi, menghabiskan waktu, dan orientasi fantasi karena tayangan acara pada televisi dapat dilihat, didengar, cepat dan hidup seperti melihat peristiwanya secara langsung dan terlihat nyata.

Sebagian masyarakat memandang televisi sebagai media hiburan saja dimana televisi dipandang sebagai media yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada penonton dari aspek penghiburan atau untuk menghibur dirinya melalui program-program acara yang ditayangkan.Semakin besar kandungan hiburannya maka acara televisi tersebut semakin dinilai bagus oleh penonton.Hal inilah yang mendorong pihak stasiun-stasiun televisi untuk saling berlomba mengadakan program acara yang dapat memberikan hiburan kepada penonton tanpa memperhatikan kualitas dari program tersebut.Jadi televisi dianggap sebagai media hiburan bagi masyarakat.

Tayangan - Tayangan Dalam Televisi

Secara umum terdapat empat kategori tayangan televisi yaitu

Drama, non-drama, informasi, dan iklan. Jenis drama adalah film dan sinetron, sedangkan jenis non-drama adalah acara-acara reality show, kuis, musik, variety show, dan bentuk hiburan lain selain drama. Kategori informasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu infotainment, pendidikan masyarakat, dan public service announcement. Public service announcement meliputi film dokumenter, berita, siaran olahraga dan informasi umum.Iklan dibagi menjadi dua, yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan komersial (Jahja dan Irvan 2006).

(8)

1. Pendidikan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan penonton.

2. Informasi. Program acara ini berisi tayangan yang dapat memberi informasi seperti berita, pesan, fakta, opini, kritik, dan saran kepada penonton.

3. Hiburan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menghibur, berupa film, sinetron, drama, kuis, dan lain-lain.

Perilaku Remaja

Labib (2000) menggolongkan penonton televisi secara demografi atas dasar seks (laki-laki dan perempuan), usia (dewasa, remaja, dan anak-anak), pendidikan, agama, suku dan kebangsaan, serta status sosial ekonomi. “Penonton televisi yang tergolong usia remaja umumnya dalam rentang usia 12-21 tahun”(Kristiono 2008). Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.Masa remaja merupakan masa yang sulit yang mana individu mengalami perubahan fisik yang sangat pesat, baik fisik tubuhnya maupun seksualitas.Hal ini tentu berkaitan dengan perilaku-perilaku yang dilakukan oleh remaja.

Perilaku remaja saat ini banyak terpengaruh oleh tayangan televisi. Mar’at (2006) dalam Effendy menyatakan bahwa acara televisi umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan para penontonnya.Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berdampak positif ataupun negatif bagi penonton khususnya remaja, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap perilaku remaja, seperti perilaku hedonis remaja.Perilaku hedonisme adalah perilaku yang mengarahkan individu untuk mencapai kesenangan atau menikmati hidup.

Motif dan Minat Remaja Menonton Tayangan Televisi

Remaja dalam menonton tayangan televisi memiliki motif dan minat tertentu sesuai dengan pernyataan Blumier (2004) dalam Purwatiningsih yang menyatakan bahwa “(1) Komunikasi berguna (utility), (2) konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality), (3) perilaku media mencerminkan kepentingan (selectivity) dan (4) khalayak sebenarnya kapala batu (stubborn)”.

“Minat (interest) merupakan keinginan seseorang mengenai suatu objek, peristiwa atau topik tertentu dan memperhatikannya secara terus menerus”(Pinasthika 2010).

Hurlock dalam Suharto mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat remaja terhadap televisi, yaitu :

(9)

Chaplin mendefinisikan motif sebagai “suatu dorongan (drive) di dalam individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran tertentu”(Chaplin 2008). pengalaman, pengetahuan dan kreativitas, serta dapat menghubungkan dengan dunia luar.

Namun belakangan ini televisi justru lebih memberikan pengaruh negatif kepada penonton. Pengaruh negatif dari televisi diantaranya dapat mengubah gaya hidup atau perilaku penonton atau khalayak, mengajarkan nilai kekerasan, ketidaksopanan, kebiasaan hidup boros bahkan ponografi yang selanjutnya akan ditiru dan diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan kesenjangan sosial, menjauhkan individu dari nilai-nilai luhur bangsa dan mendekatkan diri kepada nilai-nilai-nilai-nilai kebebasan serta kesenangan dunia.

Perilaku Hedonis Remaja

Menurut Engel dalam Polii (2003) mengungkapkan bahwa gaya hidup (life style) adalah pola atau cara bagaimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Hedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat Yunani. Hedonisme berasal dari kata hedone yang artinya kesenangan. Kesenangan adalah tujuan hidup yang dicari oleh manusia. Epicurus mengajarkan bahwa hedonisme (kesenangan) sebagai sumber norma yang yang meliputi pleasure jasmaniah dan ketenangan jiwa. Sedangkan menurut Rakhmat (2005) menyatakan hedonisme adalah salah satu paham filsafat etika, memandang manusia sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya, mencari kesenangan dan menghindari penderitaan.“Nilai hedonisme adalah gaya hidup boros dan suka foya-foya” (Yuliani 2007).

Rasa senang dan sakit dapat diukur dengan hedonistic calculus. Terdapat tujuh unsur mengenai hedonistic calculus, yaitu :

1. Intensity, kuat-lemahnya rasa sakit dan senang.

2. Duration, panjang-pendeknya waktu berlakunya rasa sakit da senang. 3. Certainty, kepastian timbulnya rasa tersebut.

4. Propincuity, dekat atau jauhnya waktu terjadinya perasaan sakit dan senang. 5. Pecundity, kemungkinan rasa sakit dan senang diikuti oleh perasaan yang sama. 6. Purity, tidak bercampurnya dengan perasaan yang berlawanan.

(10)

Albertus menyatakan bahwa “konsumerisme, materialisme dan hedonisme adalah tiga hal yang berjalan beriringan”(Albertus 2008). Individu yang mengasumsikan bahwa tujuan hidup adalah untuk bersenang-senang (hedonis) maka individu tersebut akan memenuhi kebutuhan yang diinginkannya (materialisme) yang dalam jangka panjang akan menjadi suatu perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan berakibat pada keborosan (konsumerisme). Berikut merupakan gambar yang menjelaskan keterkaitan antara media massa televisi dengan berbagai tayangannya yang berpengaruh terhadap perilaku hedonis remaja.

Gambar 1 Keterkaitan antara televisi dengan perilaku hedonis remaja

(11)

KESIMPULAN

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Hendro EP, Amirudin, Pujosantosa H, Juwita R, Etta OH. 1998. Pengaruh intensitas menonton tv dan pemahaman identitas jender terhadap adopsi nilai-nilai hedonisme di kalangan remaja pesisiran di Kodya Dati II Semarang. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012]. Dapat diunduh dari: http://eprints.undip.ac.id/22720/1/307-ki-lemlit-1999-a.pdf

Kusumah FA. 2010. Motivasi dan perilaku menonton serta penilaian khalayak terhadap program acara televisi lokal (kasus pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 86 hal.

Pinasthika AWK. 2010. Hubungan minat, motif dan pola menonton sinetron di televisi dengan perilaku hedonis remaja (kasus SMA negeri dan swasta kota Bogor). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 85 hal.

Puspita MFD. 2010. Hubungan antara intensitas menonton tayangan sinetron kepompong di televisi dengan citra diri pada remaja puteri. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012]. Dapat diunduh dari: http://etd.eprints.ums.ac.id/9220/

Permata AI. 2010. Motivasi dan opini khalayak langsung acara musik “Derings” Trans TV (kasus episode minggu ketiga, bulan Mei 2010). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 80 hal.

Silitonga RE. 2009. Perilaku menonton dan persepsi mahasiswa terhadap program Jelajah di Trans TV (kasus: mahasiswa Institut Pertanian Bogor pengikut mata kuliah Komunikasi Bisnis, semester genap tahun ajaran 2008/2009). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pegembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 107 hal.

Testiandini A. 2006. Pola menonton sinetron dan perilaku etis remaja : kasus sinetron bertemakan remaja di televisi. [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 154 hal.

Wagner. 2009. Gaya hidup “shopping mall” sebagai bentuk perilaku konsumtif pada remaja di perkotaan (kasus: konsumen remaja di tiga one stop shopping mall di Jakarta). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 86 hal.

Zubair AC. Tidak ada tahun. Tinjauan moral dan kultural terhadap hedonisme di kalangan generasi muda. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012]. Dapat diunduh dari:

Gambar

Gambar 1 Keterkaitan antara televisi dengan perilaku hedonis remaja

Referensi

Dokumen terkait

Dari pelaksanaan kegiatan PPL di SD Negeri Sinduadi 1 maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi

Nusa Tenggara Barat Kab.. Nusa Tenggara

Namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen pengumpulan data sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data yang

[r]

(1)Komite audit independent dengan keahlian keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba (2)Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

whatsapp , peserta didik dapat mengidentifikasi pesan yang tersirat dalam lagu dengan teliti secara mandiri. Setelah menyanyikan lagu bersama-sama dalam waktu yang telah

Diduga dengan pemberian pakan dan hormon yang tepat dapat meningkatkan pematangan gonad, pemijahan induk ikan bawal jenis silver pompano, sehingga paket teknologi

Kandungan senyawa saponin pada ekstrak etanol pelepah pisang Uli (Musa x paradisiaca L.) dilakukan dengan ekstrak dikocok dalam aquades, busa yang terbentuk pada tabung