Identifikasi Limbah B3
menurut PP No. 85 tahun
1999
Pasal 6 PP No. 85 tahun 1999 :
IDENTIFIKASI limbah B3
1.
Menurut sumber, dan atau
2.
Menurut Uji Karakteristik, dan
atau
Jenis limbah B3 menurut
sumbernya :
1.
Limbah B3 dari sumber tidak
spesifik
2.
Limbah B3 dari sumber spesifik
3.
Limbah B3 dari bahan kimia
Limbah B3 dari sumber tidak
spesifik adalah limbah B3 yang
pada umumnya berasal
bukan dari
proses utamanya
:
-
kegiatan pemeliharaan alat,
-
pencucian,
Limbah B3 dari sumber spesifik
adalah limbah B3
sisa proses suatu
industri
atau kegiatan yang secara
spesifik dapat ditentukan
Ex :
-
Industri pupuk
ammonia,
phosphorus
Kode
Sumber yang tidak spesifik
D1---a Pelarut terhalogenasi (CCl4)
D1---b Pelarut tidak terhalogenasi (Metanol, Toluena).
D1---c Asam/basa (NH4OH, H2SO4, HNO3) D1---d Lainnya (PCBs, Pelumas bekas).
Sumber spesifik
D2–- tergantung pada jenis industri atau kegiatan penghasil.
Uji Karakteristik
Dilakukan sebelum limbah tersebut
mendapat perlakuan pengolahan
Limbah diidentifikasi sebagai limbah B3
apabila memenuhi salah satu atau lebih karakteristik limbah B3, yaitu :
a. mudah meledak; b. mudah terbakar; c. bersifat reaktif; d. beracun;
Mudah Meledak
Limbah suhu dan tekanan, standar
(250C, 760 mmHg) dapat meledak.
Melalui reaksi kimia dan atau fisika
Limbah yang berupa cairan yang mengandung
alkohol kurang dari 24% volume dan/atau
Pada titik nyala tidak lebih dari 600C (1400F)
akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg.
Limbah yang bukan berupa cairan pada
temperatur dan tekanan standar (250C, 760
mmHg) mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan.
Cont’d
Merupakan
limbah yang
bertekanan
yang
mudah terbakar
.
Reaktif
Limbah yang tidak stabil
Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
Limbah yang apabila bercampur
dengan air ledakan, uap, gas dan
asap beracun.
Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5
Cont’d
Limbah yang dapat mudah meledak
atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg).
Limbah yang menyebabkan
kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah
Beracun
Limbah beracun adalah limbah
yang mengandung pencemar
yang bersifat racun bagi manusia
atau lingkungan yang dapat
menyebabkan kematian atau
sakit yang serius apabila masuk
ke dalam tubuh
melalui
Infeksius
Limbah yang menyebabkan infeksi
yaitu bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi,
limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
Limbah ini berbahaya karena
mengandung kuman penyakit
Korosif
1) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
2) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020)
dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 550C.
Bagaimana dengan
LIMBAH RADIOAKTIF
?
TERMASUK LIMBAH B3 ?
ATAU
Uji TCLP
TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) ditujukan untuk :
: mobility of both organic and inorganic
analytes present in liquid, solid, and multiphasic wastes.
Jika sampel mengandung solid kurang dari
0.5% maka solid dipisahkan dan dibuang dan liquid langsung dapat digunakan
sebagai bahan ekstraksi sampel pada test TCLP
Jika mengandung solid sama dengan atau
lebih besar dari 0.5%, maka liquid
Apparatus
Cont’d
Analysis ekstrak dari TCLP
tersebut dengan standard
method yang sesuai.
Logam berat dengan AAS, ICP
Toksikologi Limbah B3
Uji toksisitas ada 2 :
Toksikologi Limbah B3
Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengukur
hubungan dosis-respons antara limbah dengan kematian hewan uji, untuk
menetapkan nilai LD50
LD50 (Lethal Dose fifty) adalah dosis limbah yang menghasilkan 50 %
respons kematian pada populasi hewan uji.
Zat xenobiotic
Zat aditif karena dibubuhkan Kontaminan efek toksik karena
kontaminasi terhadap lingkungan.
Klasifikasi zat mulai dari sangat toksik
sampai tidak berbahaya.
Portal of entry :
Oral Skin
• Ekskresi
Tabel Efek pada Tingkat Organisasi Biota
Tingkat Organisasi
Biota Efek Struktural Efek Fungsional
Komunitas Penurunan keanekaragaman Penurunan stabilitas Populasi Rasio jenis kelamin Penurunan reproduksi
Distribusi umur
Organisme Penyakit Penurunan pertumbuhan
Pengkerdilan Kematian
Organisme Penyakit Kerusakan fungsional Jaringan Penyakit jaringan Kerusakan fungsional
Tumor
Uji Kronis
Sifat kronis limbah :
toksik, mutagenik, karsinogenik, teratogenik
Pengujian dalam jangka waktu lama
dan pada tingkat fasa pertumbuhan yang berbeda.
Mengukur Lowest Observed Effect
Ex: NOEL
Ambang batas dari suatu zat toksik
tidak dapat diidentifikasi secara presisi.
Analisa dilakukan dalam batasan
epidemiologi dan test terhadap biota/hewan.
Evaluasi dari bahan beracun selalu
dikaitkan dengan NOEL.
Acceptable Daily Intake (ADI) selalu
Proses Identifikasi Limbah
B3
Versi RCRA
Limbah berkategori Solid Waste versi
RCRA
Apakah termasuk dalam daftar B3
versi RCRA
Limbah tidak termasuk limbah
B3 versi RCRA
Apakah menyandang karakteristik B3
Identifikasi Limbah B3
Versi RCRA
Suatu materi dapat dinyatakan sebagai
limbah B3 bila :
1. Termasuk dalam daftar limbah hazardous
2. Mempunyai satu atau lebih sifat
(karakteristik) berbahaya : ignitability (keterbakaran), korosif, reaktif, toksik Campuran berbahaya dgn tidak
Simbol limbah
Simbol limbah
B3
B3
1 2 3 4
Paint filter test
Paint filter test :
•Bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel tersebut
mengandung
free liquid.
•Jika ada air yang tertampung
dalam alat ukur test ini dalam
jangka waktu 5 menit maka
Objectives
Since landfills cannot accept solid
waste that contains free liquids, a
system needs to perform the
Paint Filter Liquids Test (PFLT),
EPA SW 846 Method 9095.
If there are free liquids, the system
will need to employ an intermediate processing method (such as
Cont’d
•A 100-mL or 100-g representative sample is required for the test.
•If it is not possible to obtain a sample of 100-mL or 100-g that is sufficiently representative of the waste, the