PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN
PASIEN TERHADAP LOYALITAS PASIEN DENGAN CITRA
RUMAH SAKIT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI PADA RSUD. MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI)
ARTIKEL
SUCI SRI REJEKI
NPM. 1210018212104
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien
dengan Citra Rumah Sakit sebagai Variabel Intervening
(Studi pada RSUD. Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci)
1
Suci Sri Rejeki, Yessi Elsandra, Yulihar Mukhtar
1Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
email:
qhe1410@gmail.com
ABSTRACT
This study aimed to examine the intervening effect of hospital image on the
relationship between service quality, customer satisfaction and customer loyalty. The
research population is all patients in the period of June-November 2014 that and the
numbers of usable samples were 100 patients. In order to test hypotheses, this study
performs multiple regression and hierarchical regression analyses. The results of
analysis displayed that a) Service quality, customer satisfaction, and hospital image
influenced customer loyalty significantly. b) Service quality and customer influenced
hospital image significantly. c) Hospital image played as full intervening on the
relationship between service quality and customer loyalty. d) Hospital image played
as partial intervening on the relationship between customer satisfaction and customer
loyalty. The research findings provide some practical contributions that in order to
enhancing customer loyalty future, it is suggested to increase hospital image by
enhancing the implementation of service quality and customer satisfactin.
Keywords:
Service Quality, Customer Satisfaction, Hospotal Image, and Customer
Loyalty.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dewasa ini
semakin berkembang dengan baik dan
telah memberikan dampak positif pada
berbagai aspek termasuk sektor kesehatan
sehingga kebutuhan akan kesehatan telah
menempati posisi sebagai kebutuhan
utama. Tingginya perhatian dan
permintaan masyarakat terhadap
kesehatan telah memberikan peluang yang
besar bagi pengelola bisnis kesehatan. Hal
ini dapat dibuktikan semakin banyaknya
organisasi kesehatan baik yang dikelola
oleh Pemerintah maupun yang dikelola
oleh pihak swasta seperti klinik-klinik
kesehatan dan Rumah Sakit dan lain
sebagainya.
Disisi lain, kondisi diatas secara
langsung telah memberikan dampak
terhadap semakin tingginya tingkat
persaingan bisnis dalam sektor jasa
kesehatan. Dengan demikian para
pengelola jasa kesehatan dituntut agar
terus berupaya mengembangkan berbagai
strategi agar dapat memenangkan
persaingan tersebut. Menurut Alma (2007)
dalam tingkat persaingan yang tinggi,
faktor kunci keberhasilan bisnis sangat
ditentukan oleh loyalitas konsumen. Hal
loyal dapat memberikan beberapa
keuntungan (Griffin, 2003) antara lain: 1)
Dapat mengurangi biaya pemasaran
(karena biaya untuk menarik palanggan
yang baru lebih mahal), 2) Dapat
mengurangi biaya turn-over pelanggan
(karana pergantian pelanggan yang lebih
sedikit), 3) Melakukan pembelian ulang
secara teratur sehingga dapat
memperbesar pangsa pasar perusahaan, 4)
Mendorong word of mouth
(menyampaikan hal-hal positif kepada
pihak lain). Salah satu organisasi
pengelola jasa kesehatan yang mengalami
tingginya tingkat persaingan dan
menyadari pentingnya loyalitas pasien
adalah RSUD. Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci.
Fenomena yang berkaitan dengan
loyalitas pasien rawat jalan khususnya
pada Poli Umum RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci menunjukkan
bahwa bulan Juni-Juli 2014 terjadi
kenaikan jumlah kunjungan pasien poli
Umum sebesar 6,67%. Namun sejak bulan
Agustus-November 2014 terjadi
penurunan kunjungan pasien pada Poli
Umum secara terus menerus. Penurunan
jumlah kunjungan pasien pada poli umum
diatas, merupakan fenomena menarik dan
memberikan indikasi bahwa pasien rawat
jalan non-askes dan jamsostek pada poli
umum kurang loyal dengan alasan bahwa
pasien yang loyal akan mereferensikan
jasa kesehatan kepada pihak lain dan juga
akan menggunakan jasa kesehatan
tersebut secara berulang, sehingga pada
bulan-bulan berikutnya jumlah pasien
akan mengalami peningkatan.
Berdasarkan kajian literatur dalam
manajemen pemasaran, loyalitas
konsumen dapat dipengaruhi oleh citra
perusahaan (Kandampully dan Suhartanto,
2000), dan citra perusahaan dapat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan
(Karsono, 2007) serta kepuasan konsumen
(Fornel, 1994). Citra perusahaan
(corporate image) adalah suatu gambaran
psikologis yang terbentuk dalam pikiran
konsumen yang dihasilkan dari banyak
rangsang yang berbeda-beda terhadap
setiap inderanya (Kotler dan Keller,
2011). Jika semakin baik citra perusahaan
dimata konsumen maka akan semakin
loyal konsumen tersebut.
Menurut Karsono (2007) citra
perusahaan dapat ditentukan oleh kualitas
pelayanan, dimana menurut Parasuraman
dkk (1991) kualitas pelayanan merupakan
bentuk layanan jasa yang berkaitan
dengan sarana fisik (tangibles),
kepedulian (empathy), keandalan
(reliability), daya tanggap
(responsiveness) dan kepasatian alayanan
(assurance). Variabel lain yang dapat
mempengaruhi citra perusahaan adalah
kepuasan konsumen. Menurut Kotler dan
Keller (2011) kepuasan konsumen
merupakan perasaan senang atau kecewa
yang dipersepsikan oleh konsumen
dengan membandaingkan antara harapan
(expectation) dan kenyataan (perceived
performance). Bila harapan melebihi
kecewa atau tidak puas, sebaliknya bila
kenyataan melebihi harapan, maka
konsumen merasa puas.
Penelitian ini merupakan
pengembangan dari penelitian-penelitian
sebelumnya, dimana model penelitian ini
merujuk pada beberapa penelitian
terdahulu Kandampully dan Suhartanto
(2000) dan Carauna (2002). Dalam
penelitian Kandampully dan Suhartanto
(2000) yang menjadi variabel bebas
adalah kepuasan konsumen dan citra hotel
sedangkan variabel terikatnya adalah
loyalitasa konsumen. Penelitian Carauna
(2002) yang dijadikan sebagai variabel
bebas adalah kualitas pelayanan, variabel
intervening adalah citra perusahaan, serta
variabel terikat adalah loyalitas.
Sementara penelitian ini yang dijadikan
sebagai variabel bebas adalah kualitas
pelayanan.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah pasien
rawat jalan non askes dan non jamsostek
pada Poli Umum RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci. Jumlah sampel
ditetapkan sebanyak 100 orang pasien
dengan teknik penarikan sampel adalah
accidental sampling yaitu penarikan
sampel secara kebetulan.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer
menggunakan kuesioner yang berisikan
pernyataan yang berhubungan dengan
identitas responden, variabel kualitas
pelayanan, kepuasan pasien, citra Rumah
Sakit, dan loyalitas pasien. Sebelum
kuesioner disebarkan, terlebih dahulu
peneliti menjelaskan tujuan dari
penyebaran kuesioner yang dalam hal ini
adalah semata-mata untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
Definisi dan Operasional Variabel
Loyalitas pasien merupakan prilaku
potitif yang diperlihatkan oleh pasien yang
diukur dengan 3 indikator (Caruana, 2002)
yaitu Say positive things, mengatakan hal
yang positif tentang layanan jasa
kesehatan, Recommend others,
merekomendasikan kepada orang lain agar
menggunakan jasa kesehatan, dan
Continue Purchasing, menggunakan jasa
kesehatan secara berulang dan silang.
Citra Rumah Sakit merupakan
gambaran psikologis yang terbentuk dalam
pikiran pasien yang dihasilkan dari banyak
rangsang yang berbeda-beda terhadap
setiap inderanya dengan indikator (Aydin
dan Ozer, 2006) Kemampuan bersaing,
Reputasi Rumah Sakit, dan Lokasi Rumah
Sakit.
Kualitas pelayanan adalah aktifitas
yang dilakukan oleh RSUD. Mayjen H.A
memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasien dengan indikator (Parasuraman,
Barry dan Zeithalm, 1991) yakni
Tangibles, Empathy, Reliability,
Responsiveness, danAssurance.
Kepuasan pasien adalah perasaan
senang atau kecewa yang dipersepsikan
oleh seorang pasien dengan
membandingkan antara harapan dan
kenyataan (Kotler dan Keller, 2011).
Indikator yang digunakan dalam
mengukur kepuasan pasien (Kandampully
dan Suhartanto, 2002) yaitu Pengalaman,
Bebas kesalahan, Kepuasan biaya layanan,
dan Kepuasan menyeluruh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mayoitas responden adalah laki-laki
(63%), usia antara 36-46 tahun (44%),
pendidikan SMA (52%), pekerjaan
pedagang (23%), dan frekuensi berobat 3
kali (41%). Uji validitas menggunakan
corrected item-total correlation lebih
besar dari 0,30 (Malhotra, 1993), dan uji
reliabilitas menggunakan cronbach’s
alpha lebih besar dari 0,70 (Sekaran,
2006). Hasil Uji validitas dan reliabilitas
dapat dilihat berikut.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Jumlah
item
Tidak
Valid Valid
Cronbach’s
Alpha Keterangan
Loyalitas Pasien (Y) 5 - 5 0,910 Reliabel
Citra Rumah Sakit (I) 5 - 5 0,852 Reliabel Kualitas Pelayanan (X1) 22 - 22 0,969 Reliabel
Kepuasan Pasien (X2) 4 - 4 0,887 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Deskripsi variabel bertujuan untuk
menggambarkan karakteristik responden
dan variabel penelitian seperti skor
rata-rata dan tingkat capaian responden (TCR)
beserta kategori hasil.
Tabel 2. Deskripsi Variabel
Variabel Skor
Rata-Rata
TCR
(%) Kategori Hasil
Loyalitas Pasien (Y) 4,04 80,76 Loyal
Citra Rumah Sakit (I) 3,92 78,40 Cukup Baik Kualitas Pelayanan (X1) 3,83 76,60 Cukup Baik
Kepuasan Pasien (X2) 3,68 73,65 Cukup Puas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji linearitas, uji
multikolonearitas dan uji
heteroskedastisitas (Sugiyono, 2002).
Hasil uji normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov Smirnov, menyimpulkan
bahwa residual terdisitribusi secara
teknik compare means menyimpulkan
bahwa variabel kualitas pelayanan,
kepuasan pasien, dan sitra Rumah Sakit
memiliki hubungan yang linear dengan
loyalitas nasabah karena nilai
signifikannya lebih kecil dari 0,05. Uji
multikolinearitas dilakukan dengan
menggunakan nilaitolerance danvariance
inflation factor (VIF), dan menemukan
bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas karena nilai tolerance
lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil
dari 10. Uji Heteroskedastisitas
menggunakan uji Glejser yang
menemukan bahwa tidak terjadi gejala
heteoskedastisitas, karena semua variabel
mimiliki nilai signifikan lebih besar dari
0,05.
Uji Hipotesis dan Pembahasan
Hipotesis yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah kualitas pelayanan,
kepuasan pasien dan citra Rumah Sakit
berpangaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pasien. Hasil pengujian
hipotesis dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Citra Rumah Sakit terhadap Loyalitas Pasien
Variabel Terikat
Konstanta dan Variabel Bebas
Koefisien Regresi
t hitung Signifikan
Konstanta (a) 0,805 2,836 0,006 Kualitas Pelayanan (X1) 0,239 2,043 0,033
Kepuasan Pasien (X2) 0,278 3,121 0,002
Citra Rumah Sakit (I) 0,525 4,993 0,000
F hitung 49,296 0,000 Model Layak
Loyalitas Pasien (Y)
R2 0,503
-Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari hasil analisis data diatas maka
dapat dikemukakan persamaan regresi
linear berganda yaitu Y = 0,805 + 0,239
X1 + 0,239 X2+ 0,525 I + e. Konstanta (a)
diperoleh sebesar 0,805 yang berarti
bahwa ketika belum ada kualitas
pelayanan (X1), kepuasan pasien (X2) dan
citra Rumah Sakit (I) maka nilai loyalitas
(Y) adalah sebesar 0,805. Koefisien
regresi variabel kualitas pelayanan (X1)
diperoleh sebesar 0,239 dengan signifikan
0,033 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai t
hitung diperoleh sebesar 2,043 dimana
nilai t hitung ini lebih besar dari t tabel
yaitu 1,96. Dengan demikian dapat
simpulkan bahwa Kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pasien Poli Umum
RSUD. Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci, sehingga H1 dapat diterima.
Koefisien regresi variabel kepuasan pasien
(X2) diperoleh sebesar 0,278 dengan
signifikan 0,002 atau lebih kecil dari 0,05.
Nilai t hitung diperoleh sebesar 3,121
dimana nilai t hitung ini lebih besar dari t
tabel yaitu 1,96. Dengan demikian dapat
simpulkan bahwa kepuasan pasien
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pasien Poli Umum
Kerinci, sehingga H2 dapat diterima.
Koefisien regresi variabel citra Rumah
Sakit (I) diperoleh sebesar 0,525 dengan
signifikan 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
Nilai t hitung diperoleh sebesar 4,993
dimana nilai t hitung ini lebih besar dari t
tabel yaitu 1,96. Dengan demikian dapat
simpulkan bahwa citra Rumah Sakit
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pasien Poli Umum
RSUD. Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci, sehingga H5 dapat diterima.
Nilai F hitung sebesar 49,296 dan
signifinikan 0,000 atau lebih kecil dari
0,005. Dengan demikian maka model
penelitian tentang pengaruh kualitas
pelayanan, kepuasan pasien dan citra
Rumah Sakit tehadap loyalitas pasien
dinyatakan layak. Nilai R2 adalah 0,503
yang bermakna bahwa kontribusi kualitas
pelayanan (X1), kepuasan pasien (X2) dan
Citra Rumah Sakit (I) terhadap loyalitas
pasien (Y) adalah 50,3%
Temuan ini bermakna bahwa jika
dimasa yang akan datang pihak RSUD.
Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci
dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik, memberikan kepuasan kepada pasien
dan dapat meningkatkan citranya maka
akan dapat meningkatkan loyalitas pasien.
Sebaliknya, jika dimasa yang akan datang
pihak RSUD. Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci tidak mampu
memberikan pelayanan yang lebih baik,
tidak mmapu memberikan kepuasan
kepada pasien dan tidak dapat
memperbaiki cutranya maka akan dapat
menyebabkan pasien semakin tidak loyal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan
penelitian terdahulu dimana kualitas
pelayanan memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen (Carauna, 2002; Karsono, 2007;
Farida, 2002; Rahmat, 2009), kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen (Palilati,
2007; Kandampully & Suhartanto, 2000;
Caruana, 2002; Asmai & Zhafiri, 2011;
Rinda & Nur, 2012), dan citra organisasi /
institusi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen (Petra, 2008;
Kandampully & Suhartanto, 2000).
Selanjutnya hipotesis yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah
kualitas pelayanan dan kepuasan pasien
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap citra Rumah Sakit. Hasil
pengujian hipotesis dapat dilihat sebagai
berikut.
Tabel 4. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan terhadap Citra Rumah Sakit Variabel
Intervening
Konstanta dan Variabel Bebas
Koefisien Regresi
t hitung Signifikan
Konstanta (a) 1,354 5,706 0,000 Kualitas Pelayanan (X1) 0,472 4,826 0,000
Kepuasan Pasien (X2) 0,206 2,465 0,015
F hitung 61,821 0,000 Model Layak
Citra Rumah Sakit (I)
-Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari hasil analisis data diatas maka
dapat dikemukakan persamaan regresi
linear berganda yaitu I = 1,354 + 0,472 X1
+ 0,206 X2 + e. Konstanta (a) diperoleh
sebesar 1,354 yang berarti bahwa ketika
belum ada kualitas pelayanan (X1) dan
kepuasan pasien (X2) maka nilai citra
Rumah Sakit (I) adalah sebesar 1,354.
Koefisien regresi variabel kualitas
pelayanan (X1) diperoleh sebesar 0,472
dengan signifikan 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05. Nilai t hitung diperoleh sebesar
4,826 dimana nilai t hitung ini lebih besar
dari t tabel yaitu 1,96. Dengan demikian
dapat simpulkan bahwa Kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap citra RSUD. Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci, sehingga
H3 dapat diterima. Koefisien regresi
variabel kepuasan pasien (X2) diperoleh
sebesar 0,206 dengan signifikan 0,015
atau lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung
diperoleh sebesar 2,465 dimana nilai t
hitung ini lebih besar dari t tabel yaitu
1,96. Dengan demikian dapat simpulkan
bahwa kepuasan pasien berpengaruh
positif dan signifikan terhadap citra
RSUD. Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci, sehingga H4 dapat diterima.
Nilai F hitung sebesar 61,821 dan
signifinikan 0,000 atau lebih kecil dari
0,005. Dengan demikian maka model
peneltian tentang pengaruh kualitas
pelayanan dan kepuasan pasien terhadap
citra Rumah Sakit dinyatakan layak. Nilai
R2 adalah 0,560 yang bermakna bahwa
kontribusi kualitas pelayanan (X1) dan
kepuasan pasien (X2) terhadap Citra
Rumah Sakit (I) adalah 56%.
Temuan ini bermakna bahwa jika
dimasa yang akan datang RSUD. Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik,
dan mampu memberikan kepuasan kepada
pasien maka akan dapat meningkatkan
citra RSUD. Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci. Sebaliknya, jika
dimasa yang akan datang RSUD. Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci tidak
mampu memberikan pelayanan yang lebih
baik dan tidak mampu memberikan
kepuasan kepada pasien maka akan dapat
menurunkan citra RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
temuan penelitian terdahulu dimana
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap citra organisasi
(Karsono, 2007; Nisrul & Rina, 2008), dan
kepuasan pelanggan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap citra organisasi
(Nurul, 2012; Pribanus, 2009).
Hipotesisi selanjutnya yang
dikemabngkan dalam penelitian ini adalah
citra Rumah Sakit berperan sebagai
variabel intervening antara kualitas
pelayanan, kepuasan pasien dan loyalitas
pasien. Hasil pengujian hipotesis dapat
Tabel 5. Pengaruh Citra Rumah Sakit sebagai VariabelIntervening
Model 1 Model 2
Variabel Terikat
Konstanta, Variabel Bebas
dan Intervening KoefisienRegerasi Sig. KoefisienRegerasi Sig.
Keterangan
Konstanta (a) 1,515 0,000 0,805 0,006
-Kualitas Pelayanan (X1)
0,286 0,013 0,039 0,733 Full Intervening Kepuasan Pasien
(X2)
0,387 0,000 0,278 0,002 Partial Intervening Citra Rumah Sakit
(I)
- - 0,525 0,000
-Loyalitas Pasien (Y)
R2 0,504 0,606
-Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Persamaan pada Model 1 adalah Y =
1,515 + 0,286 X1 + 0,387 X2 + e.
Konstanta (a) diperoleh sebesar 1,515
yang berarti ketika belum ada kualitas
pelayanan (X1) dan kepuasan pasian (X2)
maka nilai loyalitas pasien (Y) adalah
1,515. Variabel kualitas pelayanan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pasien (Y) karena
memiliki nilai signifikan sebesar 0,013
atau lebih kecil dari 0,05. Variabel
kepuasan pasien (X2) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas pasien
(Y) karena memiliki nilai signifikan
sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
Model 2 menjelaskan pengaruh variabel
kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan
pasien (X2) terhadap loyalitas pasien (Y)
melalui variabel citra Rumah Sakit (I)
sebagai variabelintervening. Pada model 2
ini ditemukan Persamaan pada Model 1
adalah Y = 0,805 + 0,039 X1 + 0,278 X2 +
0,525 I + e. Konstanta (a) diperoleh
sebesar 0,805 yang berarti ketika belum
ada kualitas pelayanan (X1), kepuasan
pasian (X2), dan citra Rumah Sakit (I)
maka nilai loyalitas pasien (Y) adalah
0,805. Variabel kualitas pelayanan (X1)
tidak lagi berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pasien (Y) karena nilai
signifikannya adalah 0,733 atau lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa citra Rumah Sakit (I)
berperan sebagai full intervening antara
kualitas pelayanan (X1) dan loyalitas
pasien (Y), sehingga hipotesis H6 dapat
diterima. Variabel kepuasan pasien (X2)
masih berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pasien (Y) karena nilai
signifikannya adalah 0,002 atau lebih kecil
dari 0,05. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa citra Rumah sakit (I)
berperan sebagaipartial intervening antara
kepuasan pasien (X2) dan loyalitas pasien,
sehingga hipotesis H7 dapat diterima.
Untuk mengetahui besarnya dampak
atau pengaruh citra Rumah Sakit (I)
sebagai variabel intervening dapat dilihat
dari Tabel 5 dimana Model 1 menjelaskan
pengaruh kualitas pelayanan (X1) dan
kepuasan pasien (X2) secara langsung
1 ini ditemukan R square (R2) sebesar
0,504 yang bermakna bahwa besarnya
pengaruh langsung variabel kualitas
pelayanan (X1) dan kepuasan pasien (X2)
terhadap loyalitas pasien (Y) adalah
50,4%. Model 2 menjelaskan pengaruh
kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan
pasien (X2) secara tidak langsung yaitu
melalui citra Rumah Sakit (I) terhadap
loyalitas pasien (Y). Pada model 2 ini
ditemukan R square (R2) sebesar 0,606
yang bermakna bahwa besarnya pengaruh
pengaruh kualitas pelayanan (X1) dan
kepuasan pasien (X2) secara tidak
langsung (melalui citra Rumah sakit)
terhadap loyalitas pasien (Y) adalah
60,6%. Berdasarkan uraian poin 1 dan 2
diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel
citra Rumah Sakit (I) sebagai variabel
intervening telah meningkatkan pengaruh
kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan
pasien (X2) terhadap loyalitas pasien (Y)
sebesar 10,2%. Dengan kata lain dapat
diartikan bahwa pengaruh kualitas
pelayanan (X1) dan kepuasan pasien (X2)
terhadap loyalitas pasien (Y) hanyalah
50,4% sedangan pengaruh tidak
langsungnya yaitu melalui citra Rumah
Sakit (I) adalah 60,6%.
Hasil pengujian hipotesis keenam
membuktikan bahwa Citra Rumah Sakit
berperan sebagai variabel intervening
antara kualitas pelayanan dan loyalitas
pasien Poli Umum RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci. Dengan kata
lain, temuan penelitian ini memberikan
makna bahwa pengaruh variabel kualitas
pelayanan (X1) secara langsung terhadap
loyalitas pasien (Y) lebih kecil daripada
pengaruh tidak langsungnya yaitu melalui
variabel citra Rumah Sakit (I). Temuan
penelitian ini didukung oleh hasil
penelitian terdahulu dimana penelitian
terdahulu yang menemukan bahwa
loyalitas dipengaruhi oleh citra perusahaan
(Petra, 2008; Kandampully & Suhartanto,
2000; Adi, 2009), dan selanjutnya citra
perusahaan dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan (Karsono, 2007; Nisrul & Rina,
2008).
Hasil pengujian citra Rumah Sakit
sebagai variabel intervening antara
kualitas pelayanan dan loyalitas pasien,
membuktikan bahwa variabel citra Rumah
Sakit berperan sebagai full intervening.
Hal ini dapat dibuktikan dimana variabel
kualitas pelayanan tidak lagi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pasien setelah melalui variabel
citra Rumah Sakit. Temuan ini
memberikan makna bahwa betapa
pentingnya keberadaan variabel citra
Rumah Sakit diantara variabel kualitas
pelayanan dan loyalitas pasien, dengan
kata lain bahwa pengaruh variabel kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pasien akan
lebih besar jika melalui variabel citra
Rumah Sakit. Apabila semakin baik
kualitas pelayanan yang
diimplementasikan pada RSUD. Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci maka hal
ini akan dapat membentuk citra Rumah
Sakit yang semakin baik, dan selanjutnya
hal ini dapat meningkatkan loyalitas
pasien.
Hasil pengujian hipotesis ketujuh
membuktikan bahwa Citra Rumah Sakit
berperan sebagai variable intervening
antara kepuasan pasien dan loyalitas
pasien Poli Umum RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci. Dengan kata
lain, temuan penelitian ini memberikan
makna bahwa pengaruh variabel kepuasan
pasien (X2) secara langsung terhadap
loyalitas pasien (Y) lebih kecil daripada
pengaruh tidak langsungnya yaitu melalui
variabel citra Rumah sakit (I). Temuan
penelitian ini didukung oleh hasil
penelitian terdahulu dimana penelitian
terdahulu yang membuktikan bahwa
loyalitas dipengaruhi oleh citra perusahaan
(Petra, 2008; Kandampully & Suhartanto,
2000; Adi, 2009), dan selanjutnya citra
perusahaan dipengaruhi oleh kepuasan
(Nurul, 2012; Pribanus, 2009). Hasil
pengujian citra Rumah Sakit sebagai
variabel intervening antara kepuasan
pasien dan loyalitas, membuktikan bahwa
variabel citra Rumah Sakit berperan
sebagai partial intervening. Hal ini dapat
dibuktikan dimana variabel kualitas
pelayanan masih memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas pasien setelah
melalui variabel citra Rumah Sakit.
Temuan ini memberikan makna bahwa
variabel kualitas pelayanan dapat
mempengaruhi loyalitas pasien secara
langsung maupun secara tidak langsung
yakni melalui citra Rumah Sakit, dengan
kata lain bahwa keberadaan variabel
rumah sakit diantra kualitas pelayanan dan
loyalitas pasien tidak begitu berperan
penting jika dibandingkan dengan
keberadaan citra Rumah Sakit diantara
kualitas pelayanan dan loyalitas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pasien rawat jalan pada Poli Umum
RSUD. Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci termasuk kedalam
kategori loyal, sedangkan citra Rumah
Sakit menurut responden masuk
kedalam kategori cukup baik, kualitas
pelayanan yang diberikan oleh RSUD.
Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci masuk kedalam kategori
cukup baik, dan kepuasan pasien
dalam menggunakan jasa kesehatan
pada Poli Umum RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci masuk
kedalam kategori cukup puas.
2. Kualitas pelayanan dan kepuasan
pasien berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pasien
Poli Umum RSUD. Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci.
3. Pengaruh kepuasan pasien terhadap
loyalitas pasien lebih besar dari pada
pengaruhu kualitas pelayanan terhadap
loyalitas pasien.
4. Kualitas pelayanan dan kepuasan
signifikan terhadap citra RSUD.
Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci.
5. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
citra Rumah Sakit lebih besar dari
pada pengaruh kepuasan pasien
terhadap citra Rumah Sakit.
6. Citra Rumah sakit berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
pasien Poli Umum RSUD. Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci.
7. Citra Rumah Sakit berperan sebagai
variable intervening antara kualitas
pelayanan, kepuasan pasien dan
loyalitas pasien Poli Umum RSUD.
Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci.
Saran-Saran
Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa pasien Poli Umum RSUD. Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci termasuk
kedalam kategori loyal. Oleh karena itu,
dimasa yang akan datang pihak RSUD.
Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci
dituntut agar mampu merubah loyalitas
pasien dari kategori loyal menjadi sangat
loyal. Upaya yang dapat dilakukan oleh
pihak RSUD. Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci dalam rangka
meningkatkan loyalitas pasien dimasa
yang akan datang adalah dengan
memperbaiki citra Rumah sakit. Hal ini
disebabkan karena hasil penelitian ini
membuktikan bahwa variabel citra Rumah
Sakit merupakan variabel yang
menentukan loyalitas pasien. Fakta dari
hasil penelitian menemukan bahwa saat ini
citra Rumah Sakit menurut responden
hanya masuk kedalam katagori cukup
baik, namun belum mencapai katagori
baik atau sangat baik. Dengan demikian,
pihak RSUD. Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci dituntut agar mampu
merubah citra Rumah sakit dari kategori
cukup baik menjadi baik atau sangat baik.
Upaya yang dapat dilakukan oleh
RSUD. Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci dalam rangka meningkatkan citra
Rumah Sakit dalah 1) meningkat
kemampuan bersaing RSUD Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci lebih baik dari
pada pesaingnya, dan 2) menjaga dan
sekaligus meningkatkan reputasi RSUD
Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci
yang lebih baik. Selain berupaya
meningkatkan citra Rumah Sakit
sebagaimana yang dijelaskan pada poin
diatas, pihak RSUD Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci harus mampu
meningkatkan kualitas pelayanan dan
kepuasan pasien. Hal ini disebabkan
karena hasil penelitian ini telah
membuktikan bahwa kualitas pelayanan
dan kepuasan pasien memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap citra Rumah
Sakit.
Fakta penelitian menemukan bahwa
saat ini kualitas pelayanan yang diberikan
oleh RSUD Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci kepada pasien masuk
kedalam kategori cukup baik, namun
sangat baik. Perbaikan atau peningkatan
kualitas pelayanan sebagaimana yang
dimaksudkan dapat dilakukan dengan
memperhatikan dimensi kualitas
pelayanan yaitu assurance, reliability,
responsiveness, tangibles, dan empathy.
Fakta penelitian menemukan bahwa saat
ini tingkat kepuasan yang dirasakan oleh
pasien pada Poli Umum RSUD Mayjen
H.A Thalib Kabupaten Kerinci masih
dalam kategori cukup puas dan belum
masuk kedalam kategori puas atau sangat
puas. Perbaikan kepuasan pasien
sebagaimana yang dimaksudkan dapat
dilakukan dengan cara 1) memperhatikan
biaya berobat yang bersaing pada Poli
Umum RSUD Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci, 2) tidak pernah salah
dalam memberikan layanan kepada pasien
(bebas dari kesalahan), dan 3)
memperhatikan kepuasan pasien secara
menyeluruh (berbagai aspek) dalam
menggunakan jasa kesehatan pada Poli
Umum RSUD Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci.
Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini dapat dikemukakan sebagai
berikut 1) Penelitian ini hanya
menggunakan sampel sebagai responden
penelitian dengan teknik penarikan sampel
accidental sampling, 2) Responden
penelitian ini adalah pasien rawat jalan
pada Poli Umum RSUD Mayjen H.A
Thalib Kabupaten Kerinci, sehingga hasil
penelitian ini belum dapat berlaku sama
pada poli lainnya dan juga belum berlaku
untuk pasien rawat inap, dan 3) Penelitian
ini memberikan batasan penelitian pada
pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan
pasien terhadap loyalitas pasien dengan
citra Rumah sakit sebagai variabel
intervening. Dengan demikian
variabel-variabel lain yang mungkin dapat
mempengaruhi loyalitas dan citra Rumah
sakit tidak termasuk kedalam ruang
lingkup penelitian ini atau penulis
dianggap konstan.
DAFTAR PUSTKA
Adi, Krismanto (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.
Alma, Buchari (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. Alvabeta.
Asmai, I dan Zhafiri, L. (2011). Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen terhadap Loyalitas: Studi tentang Peran Mediasi Switching Costs.Jurnal Siasat Bisnis. Vol 15 No 1.
Aydin, S dan Ozer, G (2006). The Analysis of Antecedents of Customer Loyalty in the Turkish Mobile Telecommunication Market.European Journal of Marketing, 39 (7/8).
Caruana, Albert (2002). Service Loyalty: The Effects of Service Quality and The Mediating Role of Corporate Image. European Journal of Marketing, Vol 36 No 8 pp 811-828.
Pelanggan Salon Kecantikan. Jurnal Siasat Bisnis Vol 7 No 1.
Fornell, C. (1994). Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience. Journal of Marketing. Vol 56.
Griffin. (2003). Marketing Management, Mc. Graw Hill, Seventh Edition, New York.
Kandampully dan Suhartanto (2000). Customer Loyalty in the Hotel Industry: The Role of Customer Satisfaction and Image. International Journal of Contemporary Hospitality Management 12/6:346-351.
Karsono (2007). Peranan Variabel Citra Perusahaan, Kepercayaan dan Biaya Perpindahan yang memediasi pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Bisnis & Manajemen. Vol 7 No. 1: 93-110.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2011). Manjemen Pemasaran. Jilid 1 dan II. Jakarta : PT. Erlangga
Nisrul, I dan Rina, P (2008). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Brand Image pada Unit Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSU DR.Pirngadi di Medan. Jurnal Manajemen Bisnis Vol 1 No 2.
Nurul, Qomariah (2012). Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Institusi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 10 No.1
Palilati, Alida (2007). Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Perbankan Di Sulawesi Selatan.
Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol 9. No. 1
Parasuraman, V.A. Zeithalm., & Leonard, L. B (1991). Refinement and Reassessment of SERVQUAL Scale. Journal of Retailing, 67, 4, pp 420-450
Petra, Surya (2008). Pengaruh Citra, Kualitas Relasional, dan Persepsi Nilai terhadap Sikap, Loyalitas serta Keinginan untuk Berpindah pada Industri Café di Yogyakarta. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 12. No.1. Hal 39-46.
Pribanus, W (2009). Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan, Kepuasan terhadap Citra dan Loyalitas Mahasiswa PTS di Jawa Timur. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 7 No 2.
Rahmat, Hidayat (2009). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri.
Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol 11 No 1.
Rinda, N dan Nur, Irawan (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan Flexi Mobile Broadband di Wilayah Surabaya dengan Pendekatan SEM Bayesian. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1 No 1.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi
Penelitian untuk Bisnis. Buku I dan II.
Edisi 4. Penerbit Salemba Empat