• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN MELALUI KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM PELAYANAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN MELALUI KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM PELAYANAN KESEHATAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel diterima: 7 Februari 2018 115 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS

PASIEN MELALUI KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENINGDALAM PELAYANAN KESEHATAN

(STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT YARSI PONTIANAK)

Dani Suryaningrat

Akademi Farmasi YARSI Pontianak Email : [email protected]

ABSTRAK

Semakin bertambahnya jumlah rumah sakit yang ada di kota Pontianak sehingga memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk memilih tempat pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Loyalitas pasien menjadi syarat penting untuk mempertahankan eksistensi rumah sakit swasta. Loyalitas pasien dipengaruhi oleh tingkat kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Faktor yang tidak kalah penting mempengaruhi loyalitas adalah kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah diterimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dan menganalisa pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien dan pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan. Metode penelitian ini dengan pendekatan deskriptif yang dianalisa dengan analisa jalur. Sampel yang digunakan sebagai responden sebanyak 100 responden diambil dengan teknik incidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, dan kepuasan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pasien di rumah sakit Yarsi Pontianak.

Kata Kunci: Kualitas Layanan, Kepuasan, Loyalitas Pasien

ABSTRACT

Increasing of hospitals Pontianak city providing freedom for the community to choose of health services in accordance needs and desires. Patient loyalty is a necessary condition for maintain existence of private hospitals and influenced level of quality of service provided. Factors that are not less important to influence loyalty satisfaction with the service received. aims study analyze the direct influence of service quality on patient loyalty and the influence of service quality on patient loyalty through satisfaction. This research method with descriptive approach which analyzed by path analysis. Samples used as respondents as many as 100 respondents were taken with incidental sampling. The results showed that the quality of service, and satisfaction gave a significant effect on patient loyalty at the hospital Yarsi Pontianak.

(2)

PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan di

rumah sakit secara umum termasuk

pelayanan jasa, dimana jasa

menitikberatkan pada kinerja

pemberi pelayanan. Bisnis rumah

sakit merupakan usaha jasa yang

memiliki karakter kontak tingkat

tinggi dalam proses pelayanan

bahkan perlu perlakuan khusus yang

diberikan oleh petugas kepada

pasiennya. Pasien tidak dapat

menilai hasil dari pelayanan jasa

rumah sakit sebelum merasakan

sendiri pelayanan yang diterimanya.

Keterlibatan penuh petugas dalam

menyampaikan jasa kesehatan

memungkinkan penilaian yang

berbeda bagi setiap pasien. Pasien

akan menilai kualitas layanan mulai

dari pertama kali datang, proses

pelayanan, biaya yang dikeluarkan,

sampai pasien tersebut pulang. Jika

layanan yang dirasakan tidak sesuai

dengan yang diharapkan, maka

pasien tidak puas dan akhirnya tidak

akan loyal kepada rumah sakit.

Namun jika jasa yang dirasakan

memenuhi atau bahkan melebihi

harapan pasien maka pasien akan

puas dan tetap bersedia menjadi

pasien yang loyal kepada rumah

sakit. Proses pelayanan di rumah

sakit memiliki resiko yang dapat

berakibat fatal bagi penerima jasa

layanan rumah sakit, sehingga

pelayanan di rumah sakit selain

memeperhatikan kepuasan juga

perlu memperhatikan faktor

keamanan pasien. Untuk menjamin

keamanan atau keselamatan pasien

setiap rumah sakit menerapkan

standar prosedur yang

mengutamakan keselamatan pasien.

Hal ini sesuai dengan tujuan pasien

berobat ke rumah sakit adalah untuk

mencari kesembuhan atas masalah

kesehatan yang dihadapinya.

Upaya pemberi jasa untuk

memberikan pelayanan yang

berkualitas dalam rangka

membentuk kepercayaan, citra

positif, dan memberikan kepuasan

kepada pasien. Muara akhir dari

upaya pelayanan yang berkualitas

adalah terciptanya loyalitas. Dalam

lingkungan bisnis rumah sakit

loyalitas yang diharapkan adanya

good word of mouth. Komunikasi

ini pelanggan akan menyampaikan

hal-hal yang baik kepada orang lain

(3)

calon pelangan lain.

Loyalitas menjadi penting

dalam situasi kompetisi yang ketat

saat ini, seiring dengan jumlah

rumah sakit yang ada di kota

Pontianak sekitarnya semakin

bertambah. Rumah sakit tersebut

ada yang dikelola oleh Pemerintah

seperti RSUD Dr. Soedarso, RSUD

Sultan Sy Alkadrie, RS

Bhayangkara, Rumkit TK III.

Selain itu terdapat rumah sakit yang

dikelola oleh swasta antara lain

Rumah Sakit Santo Antonius,

Promedika, Mitra Medika, RS Yarsi

Pontianak dll.

Konsumen dalam hal ini

pasien rumah sakit yang loyal, tidak

hanya bersedia kembali ketika

mereka membutuhkan, tetapi juga

kesediaannya untuk

merekomendasikan produk atau

jasa tersebut kepada teman, anggota

keluarga, dan kolega mereka.

Keuntungan loyalitas bersifat

jangka panjang dimana

meningkatnya loyalitas pelanggan

dapat menyebabkan keuntungan

secara finansial dan non finasial

seperti pegawai yang semangat

bekerja dan meningkatkan nilai

positif pelanggan terhadap

perusahaan.

Faktor yang mempengaruhi

loyalitas pelanggan adalah kepuasan

terhadap pelayanan. Menurut Engel,

et al dalam Tjiptono (2004)

Kepuasan merupakan evaluasi

purnabeli di mana alternatif yang

dipilih sekurang- kurangnya

memberikan hasil sama atau

melampaui harapan pelanggan.

Penulis yang sama menjelaskan

bahwa kepuasan pelanggan

merupakan salah satu faktor penentu

loyalitas pelanggan.

Terciptanya kepuasan

konsumen dapat memberikan

manfaat, diantaranya hubungan

antara perusahaan dengan konsumen

menjadi harmonis, memberikan

dasar yang baik bagi pembelian

ulang dan terciptanya loyalitas

konsumen, dan membentuk suatu

rekomendasi dari mulut ke mulut

yang menguntungkan perusahaan

(Schnaar 1991 dalam Tjiptono,

2006). Kotler (2010) menyatakan hal

yang serupa bahwa kepuasan

pelanggan menjadi satu tuntutan

pada perusahaan jasa. Pelanggan

(4)

force bagi perusahaan, artinya

kepuasan pelanggan bisa

memberikan dampak positif

terhadap perusahaan melalui word of

mouth. Dampak dari kepuasan

konsumen terhadap loyalitas

konsumen dan pembelian ulang

berbeda-beda untuk setiap

perusahaan. Konsumen yang loyal

belum tentu mereka puas, sebaliknya

konsumen yang puas akan

cenderung menjadi konsumen yang

loyal (Tjiptono,2006).

Tjiptono (2014)

menyebutkan bahwa kualitas produk

(baik barang maupun jasa)

berkontribusi besar pada kepuasan

pelanggan, retensi pelanggan,

komunikasi getok tular (

word-of-mouth communication), pembelian

ulang, loyalitas pelanggan, pangsa

pasar, dan profitabilitas.

Pendapat tersebut

diperkuat dengan pendapat

Zeithaml (2000) dalam Tjiptono

(2014),” merangkum implikasi

kualitas jasa terhadap laba dalam

sebuah model konseptual, kualitas

jasa berkontribusi pada laba melalui

dua jalur utama, yaitu pemasaran

ofensif dan pemasaran defensif.

Pemasaran ofensif berorientasi pada

upaya mendapatkan pelanggan baru,

sedangkan pemasaran defensif

berkaitan erat dengan kompetensi

organisasi dalam mempertahankan

pelanggan”.

Dengan berorientasi pada

kualitas pelayanan, rumah sakit

akan mampu mendapatkan

profitabilitas jangka panjang yang

diperoleh dari kepuasan pasien.

Kondisi demikian membuat rumah

sakit harus mulai merubah pola

pikir ke arah pemikiran yang

berfokus pada patient oriented

sebagai satu tujuan dari program

kepuasan pasien dan harus

mempunyai pemahaman dan

pengertian yang lebih baik tentang

pentingnya kepuasan dan loyalitas

pasien.

Rumah Sakit YARSI

Pontianak saat ini masih

berkategorikan Rumah Sakit Tipe C

dengan jumlah tempat tidur

sebanyak 56 buah, 17 ruang

perawatan,

5 Poli klinik spesialis.

Rumah Sakit Yarsi melayani

kesehatan rawat inap dan rawat

(5)

disediakan oleh rumah sakit

meliputi fasilitas umum seperti

ruang tunggu yang nyaman dengan

disediakan televisi, kamar mandi

pasien dan fasilitas parkir yang

luas. Lokasi yang strategis berada

di kecamatan Pontianak Timur dan

Pontianak Utara, menjadi potensi

untuk mendapatkan pasien lebih

banyak. Hingga saat ini

pengembangan terus dilakukan baik

fisik bangunan, peralatan dan

sarana kerja maupun sumber daya

manusia untuk meningkatkan

mutu pelayanan dan

profesionalisme pelayanan rumah

sakit. Upaya peningkatan mutu

pelayanan itu tidak terlepas dari

upaya rumah sakit untuk dapat

meningkatkan kelas menjadi tipe C.

Masih rendahnya

kunjungan pasien memang menjadi

permasalahan sehingga saat ini

manajemen sedang mencari

faktor-faktor yang menjadi penyebab

rendahnya jumlah pasien tersebut.

Untuk upaya marketing rumah sakit

lebih banyak difokuskan pada

peningkatan jalinan kerjasama

dengan berbagai

perusahaan-perusahaan terutama BPJS.

Sedangkan upaya mempertahankan

pasien rumah sakit belum dilakukan

oleh pihak manajemen RS Yarsi

Pontianak. Begitu pula dengan

upaya RS dalam menyikapi pasien

yang loyal terhadap rumah sakit

belum juga terlaksana dengan baik.

METODE PENELITIAN 1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif menggunakan

metode deskriptif kausalitas dengan

menggambarkan kondisi

sebagaimana adanya berdasarkan

data yang diperoleh saat penelitian

pada Rumah Sakit Yarsi Pontianak.

2 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh pasien BPJS rawat

inap yang sedang menerima

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

Yarsi Pontianak.

b. Sampel

Jumlah sampel yang

diambil dalam penelitian ini

sebanyak 100 orang pasien rawat

inap BPJS yang sedang menerima

pelayanan kesehatandengan kriteria

sebagai berikut :

(6)

b. Usia Dewasa (17 tahun ke atas)

c. Pasien/keluarga pasien

d. Sedang menerima pelayanan

rawat inap minimal 2 hari

3 Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam

penelitian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Variabel independen

Variabel - variabel

independen adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen.

Dalam penelitian ini yang dijadikan

variabel independen adalah Kualitas

Pelayanan (X).

b. Variabel intervening

Variabel intervening yaitu

variable perantara yang

mempunyai anak panah yang

menuju kearah dan dari arah

variabel tersebut dalam suatu

model diagram jalur (Sarwono,

2012). Dalam penelitian ini yang

merupakan variabel perantara

adalah Kepercayaan (Y1), Citra

Perusahaan (Y2), dan Kepuasan

pasien (Y3).

c. Variabel dependen

Variabel dependen adalah

variabel yang dipengaruhi. atau

yang menjadi akibat, karena adanya

variabel independen. Variabel ini

adalah: Loyalitas Pasien (Z).

4 Pengukuran Variabel Penelitian Dari berbagai macam

pengukuran variabel penelitian

yang ada, pengembangan instrumen

penelitian akan lebih ditekankan

pada skala sikap, di antaranya

adalah: “skala Likert (Likert Scale),

“merupakan Skala untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu fenomena sosial

termasuk bidang bisnis (Supriyanto,

2009)”.

Alternatif jawaban dan

pemberian skor dalam skala likert

yaitu :

1. Sangat setuju (5),

2. Setuju (4),

3. Cukup Setuju (3),

4. Kurang Setuju (2),

5. Tidak setuju (1).

5 Alat Analisis Data

Dalam penulisan ini, teknik

analisis data adalah menggunakan

metode kualitatif dan kuantitatif.

Secara kualitatif, data-data diperoleh

(7)

responden melalui kuisioner yang

telah disebarkan. Kemudian jawaban

dikelompokkan menurut kriteria

yang ada. Hasil dari masing-masing

jawaban dijumlahkan dan

dikumpulkan dalam suatu tabel

untuk dianalisis secara kuantitatif.

Alat analisa yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah analisa jalur (path analysis).

Perhitungan jalur dengan

menggunkan software SPSS versi

18.0 melaui analisis regresi secara

parsial dimana koefisien jalurnya

adalah merupakan koefisien regresi

yang distandarisasi (standardized

coefficients beta) untuk pengaruh

langsungnya, sedangkan pengaruh

tidak langsung adalah perkalian

antara koefisien jalur dari jalur yang

dilalui setiap persamaan dan

pengaruh total adalah penjumlahan

dari pengaruh langsung dengan

seluruh pengaruh tidak langsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pasien

Hasil pengujian

menunjukkan nilai probabilitas

kualitas layanan sebesar 0,00 lebih

kecil dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kualitas layanan

berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pasien. Hasil

jawaban responden terhadap kualitas

layanan rata-rata tanggapan

reponden sebesar 3,05 termasuk

kategori sedang, pada variabel

kepuasan tanggapan responden

rata-rata 2,79 termasuk kategori sedang.

Ini bermakna bahwa kualitas

layanan di rumah sakit Yarsi

Pontianak cukup memberikan

kepuasan terhadap pasien. Pasien

merasa cukup puas dengan

pelayanan kesehatan yang diberikan

pihak rumah sakit. Implikasi kualitas

layanan rumah sakit Yarsi Pontianak

yaitu pengalaman mendapatkan

pelayanan selama berada di rumah

sakit sesuai dengan harapan para

pelanggan. Pasien selama rawat inap

merasa telah memperoleh

pengalaman yang cukup baik, pasien

percaya bahwa petugas telah

berusaha melaksanakan tugasnya

melayani pasien dengan segenap

kemampuan dan prosedur yang telah

ditetapkan. Manajemen rumah sakit

Yarsi Pontianak perlu meningkatkan

kualitas layanan yang diberikannya

(8)

kepuasan pasien yang pada

gilirinnya akan meningkatkan

pendapatan rumah sakit itu sendiri.

2 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pasien

Hasil pengujian

menunjukkan nilai probabilitas

kualitas layanan sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kualitas layanan

berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas. Hasil jawaban

responden terhadap kualitas layanan

rata-rata tanggapan reponden

sebesar 3,05 termasuk kategori

sedang, pada variabel loyalitas

tanggapan responden rata-rata 2,69

termasuk kategori sedang. Ini

bermakna bahwa kualitas layanan

di rumah sakit Yarsi Pontianak

cukup memberikan loyalitas

terhadap pasien.

Keberhasilan rumah sakit

Yarsi Pontianak dalam memberikan

layanan kesehatan yang sesuai

dengan standar pelayanan kesehatan

kepada para pasiennya telah

menumbuhkan loyalitas pasien.

Dengan berorientasi pada kualitas

pelayanan, rumah sakit akan

mampu mendapatkan profitabilitas

jangka panjang yang diperoleh dari

kepuasan pasien. Kondisi demikian

membuat rumah sakit harus mulai

merubah pola pikir ke arah

pemikiran yang berfokus pada

patient oriented sebagai satu tujuan

dari program kepuasan pasien dan

harus mempunyai pemahaman dan

pengertian yang lebih baik tentang

pentingnya kepuasan dan loyalitas

pasien. Loyalitas pasien akan

terbentuk dengan sendirinya apabila

rumah sakit mampu meningkatkan

kualitas layanan yang diberikannya.

Sehingga hubungan jangka panjang

antara pasien dan rumah sakit akan

terbentuk.

3 Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas Pasien

Hasil pengujian

menunjukkan nilai probabilitas

kepercayaan sebesar 0,03 lebih kecil

dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Kepuasan

berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas pasien rumah sakit

Yarsi Pontianak. Hasil jawaban

reponden terhadap setiap pertanyaan

pada indikator kepuasan adalah

sebesar 2,99 termasuk kategori

(9)

termasuk kategori sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa kepuasan yang

dirasakan pasien cukup membentuk

loyalitas pasien.

Implikasi kepuasan pasien

rumah sakit Yarsi Pontianak yaitu

merasa puas dengan manfaat yang

diberikan oleh pihak rumah sakit,

mendapatkan pelayanan yang

menyenangkan, dan sesuai dengan

yang diharapkan. Rumah sakit

dalam memberikan pelayanan

kepada pasien berdasarkan standar

pelayanan di rumah sakit untuk

menjaga keamanan sehingga upaya

penyembuhan akan terwujud.

Berdasarkan temuan

penelitian ini juga menunjukkan

bahwa kepuasan menjadi perantara

yang efektif terhadap hubungan

kualitas layanan berpengaruh

terhadap loyalitas. Hasil ini

didukung oleh penelitian

Chaniotakis and Lymperopoulos

(2009) yang menyimpulkan bahwa

dimensi kualitas layanan memiliki

pengaruh positif terhadap kepuasan.

Hasil penelitian Prasetyo (2013)

menunjukkan bahwa Kualitas

layanan, kepercayaan, dan kepuasan

berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas. Begitupun

dengan penelitian Darwin dan Kunto

(2014) menyebutkan bahwa

kepuasan dan kepercayaan

pelanggan memiliki hubungan yang

signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

Penerapan yang harus

diperhatikan dari hasil penelitian ini

yang berkaitan dengaan strategi

peningkatan kualitas layanan Rumah

Sakit Yarsi Pontianak untuk

mempertahankan dan meningkatkan

kepuasan pasien dan loyalitasnya

perlu didukung oleh strategi

meningkatkan kepuasan pasien dan

loyalitasnya perlu didukung oleh

peningkatan kualitas pelayanan

rumah sakit yang baik dengan

tingkat kualitas yang tinggi.

Bertambah kualitas pelayanan

menunjukkan kepercayaan pasien

terhadap rumah sakit menunjukkan

kepercayaan pasien terhadap rumah

sakit maupun tenaga kesehatan

semakin meningkat hal ini

disebabkan semua dimensi kualitas

sebagai wujud dari kualitas layanan.

Persaingan semakin ketat

industri rumah sakit sekarang ini,

(10)

prioritas utama dimana harapan

pasien serta pelaksanaan atau

kinerja yang dilakukan rumah sakit

haruslah sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan pasien. Dengan

meningkatkan kepuasan pasien

sehingga terbentuk loyality yang

kuat.

KESIMPULAN

1. Kualitas layanan dapat

berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pasien.

2. Kualitas layanan dapat

berpengaruh secara signifikan

terhadap loyalitas pasien.

3. Variabel kepuasan dapat

menjadi variable perantara

pengaruh kualitas layanan

terhadap loyalitas pasien. DAFTAR PUSTAKA

Andreassen ,T. W. dan B. Lindestad. 1997. Customer Loyalty and Complex Services:The Impact of Corporate Image on Quality, Customer Satisfaction and Loyalty for Customers with Varying Degrees of Service Expertise. International Journal of Service Industry Management. Vol 9.

Aryani, Dwi, Rosinta,, Febriana. 2010. Pengaruh Kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dalam membentuk

loyalitas pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol 17. No2

Chaniotakish, E. and

Lymporopoulus C. 2009. Service Quality Effect On Satisfaction and Word of Mouth in The Health Care Industry. Managing Service Quality. Vol 19 No.2.

Kotler Philip, Kevin Lane Keller.

2009. Manajemen

Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Permenkes No. 147 Tahun 2010 Tentang Perizinan Rumah Sakit, Depkes RI, 2010 Jakarta.

Supriyanto. 2009. Metodologi Riset Bisnis, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.

Tjiptono Fandy. 2006. Pemasaran Jasa, Penerbit Bayumedia Publishing, Malang.

Tjiptono Fandy. 2014. Pemasaran Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

iii HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TANGGUNGAN BPJS DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA.. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan paling berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor

N.. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Korban Bencana Alam dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening.. N. Riswandi, Sefnedi,

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diajukan, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah: (1) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan yaitu mengenai kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien rawat inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung maupun tidak langsung pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan melalui loyalitas

“Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan dan Loyalitas Pasien BPJS di RSUD Ungaran Kab.. Semarang” dapat