PENILAIAN PROSES DAN
HASIL BELAJAR
Oleh:
Sunaryo Soenarto Tim Pekerti-AA UNY
P2KIS - LPPMP
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan makna hasil belajar.
2. Menjelaskan pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi dan tes.
3. Mendeskripsikan bentuk tes hasil belajar. 4. Menjelaskan fungsi penilaian hasil belajar. 5. Menjelaskan keterbatasan pengukuran dan
penilaian hasil belajar.
6. Mennyusun kisi-kisi pengembangan tes hasil belajar. 7. Mampu menulis butir soal tes bentuk uraian.
Teaching Learning Process
Instrumental Input
Raw Input Output
Environmental Input
LINGKUP HASIL BELAJAR
1. Hasil belajar yang berkaitan dengan
perkembangan kognitif
2. Hasil belajar yang berkaitan dengan
perkembangan afektif.
KEMAMPUAN KOGNITIF
1. Pengetahuan/Knowledge (c1)
2. Pemahaman/Comprehension (c2)
3. Menerapkan/Application (c3)
4. Menganalisis/Analysis (c4)
KEMAMPUAN AFEKTIF
1. Menerima (receiving)
2. Menanggapi (responding)
3. Menilai (valuing)
4. Mengelola/mengatur (organization)
KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK
1. Persepsi (perception)
2. Kesiapan (set)
BATASAN-BATASAN
Evaluation (
Evaluation
)
Penilaian (
Assessment
)
Pengukuran (
Measurement
)
Tes dan Non Tes
Proses menentukan, pemilihan
informasi yang tepat,
mengumpulkan dan menganalisis
informasi untuk menyusun ringkasan
laporan data, mensuport pengambil
keputusan di antara alternatif
pilihan.
Pengukuran
Pengukuran diartikan sebagai pemberian
angka
kepada
suatu
atribut
atau
karakteristik yang dimiliki oleh orang, hal,
atau objek tertentu menurut aturan atau
formulasi yang jelas.
0 - 10 = skala 11 0 - 100 = skala 101
Penilaian
•
Penilaian adalah proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
•
Penilaian adalah proses untuk
mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar, baik yang menggunakan
Contoh
0,1,2,3, ...10
0,1,2,3, ...100
A = sangat memuaskan
B = memuaskan
INTERVAL SKOR KONVERSI PREDIKAT KRITERIA
96 – 100 4,00 A
Sangat Baik
JENIS PENILAIAN
1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif dilakukan dengan maksud memantau sejauhmanakah suatu proses
pendidikan telah berjalan sebagaimana yang direncanakan.
2. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif dilakukan untuk mengetahui sejauhmanakah peserta didik telah dapat
PRINSIP PENILAIAN
(Permenristekdikti No 44 tahun 2015, pasal. 20)
1. Edukatif
2. Otentik
ACUAN PENILAIAN
1.
Penilaian Acuan Norma / Penilaian Acuan
Relatif (PAN/PAR)
Asumsi: Kemampuan mahamahasiswa berbeda dalam periode waktu yang sama
2. Penilaian Acuan Patokan / Penilaian Acuan
Kriteria (PAP/PAK
)Asumsi: Kemampuan mahamahasiswa sama dalam periode waktu yang berbeda. Untuk
BENTUK PENILAIAN
Tes kinerja
Observasi
Penugasan
Portofolio
Tes tertulis
Tes lisan
Jurnal
Wawancara
Inventori
Penilaian Diri
TES
Himpunan pertanyaan yang harus
dijawab, atau pernyataan yang harus
dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh orang yang diuji
dengan tujuan untuk mengukur suatu
aspek tertentu dari orang yang diuji
TES
Sejumlah pertanyaan yang memiliki
jawaban benar atau salah, pertanyaan
yang membutuhkan jawaban,
pertanyaan yang harus diberikan
tanggapan dengan tujuan mengukur
tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang
MACAM TES
No Pengelompokkan
1 Bentuk Tes Bentuk Uraian Tes Bentuk Obyektip
2 Tipe Uraian Bebas
Uraian Terbatas
Benar – Salah
Menjodohkan
Pilihan Ganda
3 Ragam Uraian bebas ekspresif
Uraian terbatas melengkapi dan jawaban
singkat
Benar-salah sederhana dan dengan koreksi
Pilihan ganda sederhana
Hubungan antar hal (sebab akibat)
Analisis kasus
Kompleks
MANFAAT PENILAIAN HASIL BELAJAR
Seleksi
Penempatan
Diagnosis/Remedial
Umpan balik (mahasiswa, ortu, pimpinan,
stakeholder, admins, pemda)
Memotivasi belajar
Perbaikan kurikulum dan program
pendidikan
KETERBATASAN PENGUKURAN DAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Pembuat tes
2. Obyek yang diukur
3. Alat ukur
PERENCANAAN TES
1. Penentuan sampel dan butir soal
2. Tipe tes yg akan digunakan (TBU/TBO)
3. Aspek hasil belajar yg akan diukur
4. Format butir soal
5. Jumlah butir
6. Distribusi tingkat kesukaran soal
(25%mudah, 50%sedang, 25%sukar)
PENGEMBANGAN TES
2. Membuat Kisi-kisi tes (SK, KD, Indikator) 1. MenetapkanTujuan Tes
3. Menulis soal
4. Menelaah soal (substansi, konstruksi, bahasa)
5. Uji coba/analisis
6. Merakit soal/perangkat tes
7. Menyajikan tes 8. Skoring
9. Melaporan hasil tes
Aspek Deskripsi Kata Kerja Operasional
Pengetahu an (C1)
kemampuan dalam mengingat kembali: istilah, fakta- fakta, metode, prosedur, proses, prinsip-prinsip, pola, struktur atau susunan.
mengutip, meniru, mencontoh, membuat label, membuat daftar, menjodohkan, menghafal, menyebutkan , mengenal,
mengingat, menghubungkan, mengulang.
Pemaham an (C2)
kemampuan seseorang dalam: menafsirkan suatu informasi, menentukan implikasi-implikasi, akibat-akibat maupun
pengaruh-pengaruh.
memperkirakan, mencirikan, merinci, mambahas, menjelaskan, menyatakan, mengenali, menunjukkan, melaporkan, , mengulas, memilah, menceritakan,
menerjemahkan Aplikasi
(C3)
kemampuan menerapkan abstraksi-abstraksi: hukum, aturan, metoda, prosedur, prinsip, teori yang bersifat umum dalam situasi yang khusus.
menyesuaikan, menentukan, mencegah, memecahkan, menerapkan,
mendemonstrasikan, mendramatisasikan, menggunakan, menggambarkan,
menafsirkan, menjalan-kan, menyiapkan,
Aspek Deskripsi Kata Kerja Operasional
Mengana lisis (C4)
kemampuan menguraikan informasi ke dalam bagian- bagian, unsur-unsur, sehingga jelas: urutan ide-idenya,
hubungan dan interaksi diantara bagian-bagian atau unsur-unsur tersebut
menganalisis, menghitung,
mengelompokkan, membandingkan, membuat diagram, meneliti,
melakukan percobaan,
menginventarisasikan, menanyakan, menguji.
Mensinte sis (C5)
kemampuan
menyusun/memadukan bagian-bagian, unsur-unsur, menjadi struktur atau pola yang baru yang sebelumnya tidak ada
mengatur, merakit, mengubah, menciptakan, merancang,
merumuskan, mengelola, menyusun, merencanakan, menyiapkan,
mengusulkan, mensistesis, menginterpretasikan
Evaluasi (C6)
kemampuan untuk menilai ketepatan: teori, prinsip, metoda, prosedur untuk menyelesaikan masalah tertentu.
mendebat, menilai,
Contoh Kisi-Kisi Pengembangan Tes
Capaian Pembelj.
Aspek yang akan diukur
PENULISAN BUTIR SOAL
A. Tes Bentuk Uraian
Tes uraian adalah perangkat tes yang butir soalnya mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes.
• Setiap peserta tes dapat memilih,
menghubungkan, dan menyampaikan
gagasannya dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemberian skor terhadap jawaban soal tidak mungkin dilakukan
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MENYUSUN TES URAIAN
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus dinyatakan secara jelas.
3. Tingkat kesulitan materi yang ditanyakan sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik, yang ditunjukkan oleh jenjang pendidikan dan tingkat kelas.
4. Menggunakan kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian.
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MENYUSUN TES URAIAN
6. Ada pedoman penskorannya (scoring).
7. Rumusan kalimat soal komunikatif (mudah dipahami peserta tes).
8. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
9. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
CONTOH TES URAIAN
1. Jelaskan proses terjadinya korosi pada baja! (skor : 0 – 10)
2. Bandingkan antara logam ferro dan non ferro, ditinjau dari unsur, struktur mekanis, dan
kegunaannya! (skor : 0 – 20)
3. Sebutkan nama-nama komponen utama
carburetor, jelaskan fungsi masing- masing komponen tersebut!
CONTOH RUBRIK
Jawaban soal no 3:
Nama-nama dan fungsi komponen utama carburetor:
1. Float Chamber (ruang pelampung): berfungsi untuk menampung bensin 2. Float (pelampung) : berfungsi untuk menjaga ketinggian permukaan
bensin di dalam ruang pelampung agar selalu stabil
3. Needle valve (jarum penyekat): berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin dari tangki ke ruang pelampung.
4. Fuel in (saluran bensin masuk): berfungsi sebagai jalan masuk bensin dari tangki ke ruang pelampung.
5. Venturi : berfungsi untuk mengubah tekanan dan volume udara sebagai akibat perubahan volume salurannya.
6. Throttle: berfungsi untuk mengatur jumlah campuran bensin dan udara yang masuk ke intake manifold.
Kriteria Penyekoran:
TES BENTUK OBJEKTIF
• Tes bentuk objektif adalah perangkat tes yang butir-butir soalnya mengandung alternatif jawaban yang
harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta tes.
Alternatif jawaban telah dipasok oleh pengkonstruksi
butir soal. Peserta tes hanya memilih jawaban dari
alternatif jawaban yang telah disediakan.
Dengan demikian, pemberian sekor terhadap
jawaban soal dapat dilakukan secara objektif oleh
pemeriksa. Karena sifatnya yang objektif ini maka
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MENYUSUN TES OBYEKTIP
1. Soal harus sesuai dengan capaian pembelajaran.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan atau logis ditinjau dari segi materi.
3. Semua alternatif jawaban benar (kunci jawaban) hendaknya harus sulit dibedakan dengan pengecoh-pengecohnya,
khususnya bagi mereka yang belum dengan capaian pembelajaran.
4. Panjang rumusan pilihan jawaban hendaknya relatif sama. Atau, panjang alternatif jawaban hendaknya tidak memberikan
isyarat akan jawaban yang benar.
5. Pilihan jawaban hendaknya jangan menggunakan pernyataan
6. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun
berdasarkan ukuran besar kecilnya, pengurutan tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan peserta tes melihat pilihan jawabannya.
7. Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus berfungsi.
8. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar.
9. Butir soal hendaknya jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
10. Penempatan alternatif jawaban yang benar (kunci jawaban) hendaknya tidak mengikuti pola sistematis, sehingga tidak memberikan isyarat secara jelas kepada peserta tes tentang jawaban yang benar.