• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAY"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA DAN

KARAKTER BANGSA INDONESIA PADA GENERASI Z

Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya dengan

Dosen M. Januar Ibnu Adham, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Dinda Fitria Ningrum (1510631050033)

Dwi Gustiyono (1510631050036)

Kelas : 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

(2)

DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA DAN

KARAKTER BANGSA INDONESIA PADA GENERASI Z

Dinda Fitria Ningrum1, Dwi Gustiyono2, M. Januar Ibnu Adham3 1,2Mahasiswa Prodi. Pendidikan Matematika FKIP, UNSIKA

3 Dosen Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya Prodi. Pendidikan Matematika FKIP,

UNSIKA dinda.fn28@gmail.com dwigustiyono@gmail.com

Abstrak-Artikel ini bermaksud untuk mendeskripsikan dampak dari kemajuan teknologi bagi Generasi Z, baik dampak positif maupun dampak negatif terhadap budaya dan karakter bangsa indonesia. Kemajuan teknologi menjadi tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Menurut pengamatan penulis kemajuan teknologi yang semakin marak saat ini berdampak besar terhadap berbagai perubahan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Terjadinya pergeseran budaya dan karakter bangsa Indonesia ini menjadi permasalahan kebudayaan dan peradaban di Indonesia, dimana semua elemen masyarakat bertanggung jawab atas permasalahan tersebut. Mulai dari Pemerintah, keluarga, masyarakat, dan generasi muda bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan tersebut. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi memberikan dampak positif dalam penguatan budaya dan karakter bangsa Indonesia jika dapat ditangani dengan baik. Dalam artikel ini, penulis mencoba untuk mendeskripsikan dampak kemajuan teknologi terhadap budaya dan karakter bangsa Indonesia serta memberikan beberapa solusi berdasarkan pandangan penulis mengenai permasalahan yang timbu akibat dampak negatif dari kemajuan teknologi bagi Generasi Z terhadap budaya dan karakter bangsa Indonesisa.

Kata Kunci: Generasi Z,Kemajuan Teknologi, dan Budaya dan Karakter Bangsa Indonesia

Abstract-This article intends to describe the impact of technological progress for Generation Z, both positive impact and negative impact on Indonesian culture and character. Technological progress becomes a challenge that must be faced by the Indonesian nation. According to the authors observation of technological progress is increasingly prevalent at this time have a big impact on various cultural changes and character of the Indonesian nation. The occurrence of cultural shifting and character of the Indonesian nation is a problem of culture and civilization in Indonesia, where all elements of society are responsible for the problem. Starting from the Government, family, community, and the younger generation is responsible for overcoming these problems. But on the other hand, technological advances have a positive impact in strengthening the culture and character of the Indonesian nation if it can be handled properly. In this article, the author tries to describe the impact of technological progress on the culture and character of the Indonesian nation and provides some solutions based on the author's view of the problems caused by the negative impact of technological progress for Generation Z on the culture and character of the Indonesian nation.

Kata Kunci: Generation Z, Technological Advancement, and Culture and Character of the Indonesian Nation

PENDAHULUAN

(3)

dilahirkan dan tumbuh di era digital dengan teknologi yang komplit dan canggih sehinnga generasi ini sudah mengenal dan bahkan menggunakan teknologi sejak usia dini.

Teknologi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa indonesia sendiri merupakan bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau bangsa Indonesia harus terlibat dalam penguasaan teknologi, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Pada dasarnya kemajuan teknologi berbanding lurus dengan perkembangan dan tingkat kebutuhan manusia untuk keberlangsungan hidupnya, sehingga setiap kegiatan manusia tidak lepas dari penggunaan teknologi. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran budaya dan karakter bangsa Indonesia sendiri, terutama pada generasi muda selaku generasi penerus bangsa yang bahkan memegang tanggung jawab atas kemajuan bangsa ini.

Budaya Indonesia merupakan kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka. Budaya Indonesia tidak terlepas dari adat timur, maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di Barat. Rata-rata orang timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang secara turun-temurun yang dimaksud adalah sopan, santun, taat, menghormati, menghargai, menjunjung tinggi adat, tata krama pergaulan dan yang lainnya. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, sopan saantun terhadap orang yang lebih tua, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi bangsa Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat mencari solusi jika terdapat kesalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya (dalam Tatamiefta, 2014). Sedangkan karakter bangsa Indonesia tercermin pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya modernisasi saat ini lantas kebudayaan harus dipaksa untuk mengakomodasi dan menyesuaikan pengaruh globalisasi meskipun demikian, bangsa Indonesia juga tidak dapat menutup diri terhadap kemajuan teknologi dan arus globalisasi.

Kemajuan teknologi memiliki dampak positif maupun dampak negatif bagi bangsa Indonesia sendiri, salah satunya yaitu dampak terhadap budaya dan karakter Bangsa Indonesia akibat dari globalisassi, modernisasi, westernisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan nilai-nilai baru sembari mungkin memperkuat atau menghilangkan nilai-nilai lama masyarakat. Termasuk dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku antar individu, dalam keluarga dan masyarakat. Semua mengalami pergeseran. perubahan utama juga ditimbulkan oleh pengaruh teknologi media terhadap masyarakat, sehingga melahirkan nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan dan perilaku baru sebagai sebuah budaya. Demikianlah yang disebut kultural teknologi dimana teknologi itu tercipta sebagai hasil budaya manusia dan selanjutnya teknologi menyuburkan budaya baru. Berdasarkan permasalahan tersebut Tulisan ini berupaya mendeskripsikan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini yang berdampak pada nilai karakter dan budaya bangsa di indonesia khususnya generasi Z.

KAJIAN TEORI

A. Generasi Z

(4)

sudah mengenal (atau mungkin diperkenalkan) dan akrab dengan berbagai gadget yang canggih itu, yang secara langsung atau pun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan perilaku dan kepribadiannya. Andi Primareta (2012) menjelaskan bahwa Gen Z adalah generasi yang paling ahli dan terbiasa menggunakan mobile phone. Kemudian, mereka tidak membedakan dunia offline dan online karena mereka tetap online setiap saat melalui segala perangkat gadget mereka. Dan, hal yang cukup menarik adalah Facebook dan Twitter telah digunakan oleh para Gen Z.

Karakteristik Generasi Z

Generasi Z memiliki karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Akhmad Sudrajat menjelaskan karakteristik umum dari Generasi Z diantaranya adalah:

a. Fasih Teknologi. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.

b. Sosial. Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.

c. Multitasking. Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.

d. Memiliki ambisi besar untuk sukses. 'Kids zaman now'' ini cenderung memiliki ambisi besar untuk sukses, dikarenakan semakin banyaknya role model yang mereka idolakan. Ambisi untuk menggapai mimpi ini juga didukung oleh kondisi dunia yang lebih baik, dan kondisi orang tua yang mayoritas jauh lebih mapan.

e. Berperilaku instan. Generasi Z menyukai pemecahan masalah yang lebih praktis. Mereka enggan meluangkan proses panjang untuk mencermati suatu masalah. Hal ini disebabkan karena mereka lahir di dalam dunia yang serba instan.

f. Cinta kebebasan. Generasi Z suka dengan kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya. Bagaimana tidak, mereka ini lahir di dunia modern, saat rezim tirani otoriter tidak memiliki kekuasaan lagi untuk mengontrol penduduknya.

g. Percaya diri. Tak dapat dipungkiri, anak-anak yang lahir di generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Mereka juga memiliki sikap optimistis dalam banyak hal. Mental positif yang seperti ini memang hal yang utama dalam hidup, yaitu bisa melihat permasalahan dari segi positif.

h. Menyukai hal yang detail. Tak hanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi, anak-anak yang lahir di era ini juga menyukai hal yang detail. Generasi Z termasuk generasi yang cenderung kritis dalam berpikir dan detail mencermati suatu permasalahan.

(5)

didedikasikannya. Namun anak-anak yang lahir di generasi ini cenderung ingin diberikan pengakuan dengan bentuk reward (pujian, hadiah, sertifikat, dan penghargaan) karena kemampuan dan eksistnsinya sebagai individu yang unik.

B. Kemajuan Teknologi di Indonesia

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.

Istilah teknologi itu multifaset, tidak hanya definisinya yang sulit namun juga karena antarhubungannya dengan konsep-konsep yang luas yang menggunakan definisinya seperti budaya, alam, masyarakat, religi, politik dan gender juga begitu kompleks (Gibert, 1996, 2007:9). Teknologi seringkali bermakna non-manusia, instrumentalitas mekanikal, berkebalikan dengan manusia, rasional dan atribut organik lainya. Jadi, makna teknologi lebih luas, tipe pengetahuan yang lebih inklusif di antara artifak teknikalnya sendiri. Teknologi komunikasi adalah teknologi media karena menyangkut komunikasi orang-orang atau banyak orang yang melibatkan media, sementara media itu adalah hasil teknologi

Menurut Rogers (1986:1; 1983:12) teknologi merupakan suatu desain untuk tindak instrumental yang mengurangi ketidakpastian dalam suatu hubungan sebab-akibat yang mencakup pencapaian suatu hasil yan diinginkan. Suatu teknologi mesti mencakup aspek perangkat keras (material dan objek fisik) dan aspek perangkat lunak (informasi dari basis perangkt keras tadi). Karena itu, Teknologi Komunikasi identik dengan konsep Teknologi Informasi. Konsep terakhir ini kemudian selalu dikaitkan lagi dengan aspek hisorikal kemunculan jenis teknologi mumpuni, yakni Era Digital sebuah konsep yang agak sloganistis dan hiperbolis dengan makna tersirat di dalamnya mengenai keadaan sebelumnya yang non-doigital. Tapi sesungguhnya setiap perkembangan teknologi itu merupakan kelanjutan segala sesuatu yang telah ada sebelumnya.

Winston (1998:3, 2002) memandang teknologi sebagai tonggak berdiri dalam hubungan struktural untuk ilmu pengetahuan. Teknologi adalah seolah-olah, ungkapan-ungapan bahasa ilmiah, kinerja kompetensi ilmiah. Sedangkan Ilmu di sini sedang digunakan sangat luas, lebih sesuai arti aslinya kenalan dengan atau penguasaan setiap departemen belajar daripada pengertian modern dari tubuh connected kebenaran menunjukkan atau fakta teramati diklasifikasikan sistematis. Kompetensi ilmiah dasar untuk teknologi komunikasi misalnya, mencakup penyelidikan berabad-abad mengenai fenomena elektromagtenik dan fotokinesiks. Untuk itu, perlu dikemukakan definisi Teknologi Komunikasi yang dikemukakan Rogers (1986:2) yakni suatu perangkat keras, struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial di mana individu mengumpulkan, memproses, dan membagi informasi dengan individu-individu lain.

C. Budaya dan Karakter Bangsa Indonesia

(6)

Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Maka pancasila merupakan cerminan karakter bangsa Indonesia.

Sedangkan dalam UU RI No 17 Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005‐2025 bangsa berkarakter yaitu Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Budayasebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Budaya Indonesia tidak terlepas dari adat timur, maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada dibarat. Rata-rata orang timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang secara turun-temurun yang dimaksud adalah sopan, santun, taat, menghormati, menghargai, menjunjung tinggi adat, tata krama pergaulan dan yang lainnya. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat mencari solusi jika terdapat kesalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya (dalam Tatamiefta, 2014). Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa diantaranya yaitu, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung jawab.

PEMBAHASAN

Globalisasi dan perkembangan teknologi merupakan hal yang melatar belakangi munculnya istilah generasi Z. Dimana karakteristik generasi Z merupakan dampak dari kemajuan teknologi itu sendiri diantaranya yaitu:

1) Sebagian besar generasi muda fasih teknologi.

2) Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring. Namun komunikasi dan interaksi tersebut justru menciptakan sikap individualisme generasi muda.

3) Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan (Multitasking).

4) Memiliki ambisi besar untuk sukses.

5) Berperilaku instan yaitu menyukai segala sesuatu yang sifatnya lebih praktis.

6) Generasi Z suka dengan kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya.

7) Memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.

(7)

9) Generasi ini cenderung ingin diberikan pengakuan dalam bentuk reward (pujian, hadiah, sertifikat, dan penghargaan), karena kemampuan dan eksistensinya sebagai individu yang unik.

Hal-hal tersebut dapat berdampak positif ataupun negatif tergantung pada bagaimana penggunaan dan penempatannya. Dampak lainnya yaitu dengan kemajuan teknologi masuknya pengaruh modernisasi dan westernisasi tidak dapat terelakan sehingga dapat dengan mudah mempengaruhi budaya dan karakter bangsa terutama generasi muda. Beberapa dampak positif kemajuan teknologi bagi generasi z terhadapat budaya dan karakter bangsa Indonesia diantaranya yaitu sebagai berikut:

1) Masyarakat khususnya generasi muda menjadi lebih mudah dalam beraktivitass dan mendoronng untuk berpikir lebih maju. Dimana cara berpikir masyarakat yang irasional menjadi kini menjadi lebih rasional.

2) Dengan teknologi yang memudahkan informasi dan komunikasi menjadikan informasi dapat terseberakan dengan cepat. Sehingga generasi muda dengan mudah dapat mengakses informasi.

3) Meningkatnya kepekaan genarasi muda terhadap permasalahan sosial yang terjadi. Hal ini terbukti dengan partisipasi aktif yang ditunjukkan generasi mud dalam berpendapat mengenai permaslahan sosial yang sedang terjadi melalui media jejaring sosial.

4) Ekspresif, cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.

Selain itu, perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin berkembang pesat menjadikan penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan demikian pola hidup masyarakat menjadi konsumtif. Generasi muda merasa dimudahkan dengan kemajuan teknologi membiiait mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Hal ini menyebabkan timbulnya kesenjangan sosial. Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. budaya negatif mulai enggeser budaya asli bangsa Indonesia. akibatnya generasi muda saat ini tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain. Kriminalitas yang sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif. Mulai merosotnya rasa nasionalisme dan patriotisme generasi muda serta rasa persaatuan bangsa Indonesia, yang merupakan dampak dari individualisme akibat dari kemajuan teknologi yang membuka jalan masuknya westernisasi ke Indonesia.

Peran teknologi dalam mempengaruhi perubahan pola hidup manusia bukanlah sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Teknologi dapat menyatukan masyarakat, dapat pula memisahkan masyarakat. Semakin berkembangannya zaman, berkembang pula teknologi yang ada yang mengakibatkan banyak sekali perubahan didalam kehidupan manusia saat ini.

Beberapa bentuk perubahan perilaku sosial budaya akibat teknologi antara lain sebagai berikut:

(8)

2. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa Asia.

3. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi lain kemajuan teknologi saat ini juga akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya yang sedemikian sehingga berakibat pada lunturnya karakter sebuah bangsa. Kemerosotan moral di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian masyarakat menjadi kaya dalam materi namun miskin dalam rohani. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyrakat, seperti gotong royong dan tolong menolong telah melemahkan kekuatan kekuatan yang seharusnya dapat terus berjan turun temurun yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut dapat dilihat bersama, kenakalan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kriminal. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah keatas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program InternetRelay Chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberika peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Demikian pula yang terjadi pada generasi muda yang merupakan bagian dari masyarakat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah dan megatasi permasalahan yang terjadi akibat dari dampak negatif kemajuan teknologi adalah sebagai berikut:

1) Merevitalisasi peran pendidikan khususnya pendidikan budaya dan karakter. 2) Meningkatkan daya tahan budaya dalam menghadapi arus globalisasi. 3) Memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.

4) Pembangunan karakter bangsa berbasis budaya dan kepribadian bangsa melalui sosialisasi/penyadaran, pendidikan, pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama.

5) Orang tua berperan aktif dalam setiap tumbuh kembang anak dan pergaulan anak. 6) Menanamkan nasionalisme patriotisme dan cinta tanah air.

7) Membangung sikap loyalitas terhadap NKRI.

8) Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

9) Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakatrasi muda. 10) Membuat kebijakan yang tepat berkaitan dengan kemajuan teknologi.

11) Menanamkan kesadaran kepada setiap individu tentang pentingnya memahami dampak negatif kemajuan teknologi.

KESIMPULAN

(9)

hubungan dan pola interaksi antar manusi kehadiran teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Kemajuan teknologi merupakan bagian dari konsekuensi modernitas dan upaya eksistensi manusia dimuka bumi. Adanya kemajuan teknologi sedikit banyak berdampak negatif yaitu perubahan dalam pola hidup, interaksi sosial, gaya hidup dan lainnya. Akibat dari dampak tersebut yaitu melunturnya budaya dan karakter bangsa Indonesia khususnya pada generasi muda. Oleh karena itu, dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari kemajuan teknologi menjadi kewajiban bersama setiap masyarakat untuk mengatasinya.

Menyikapi permasalahan tersebut dibutuhkan beberapa upaya yang tepat yaitu dengan meningkatkan peran pendidikan dalam pembentukkan karakter melalui peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri, penanaman nilai-nilai pancasila, nilai-nilai moral, akhlak, dan etika serta nilai-nilai agama sebagai manusia ciptaan Tuhan.

Keberhasilan peran pendidikan dalam pembentukan karakter memungkinkan laju perkembangan teknologi dapat dikendalikan dan dimanfaatkan untuk permasalahan kehidupan manusia. Generasi Z yang akan menjadi pelaku utama dalam pembangunan bangsa, benar-benar akan menjadi generasi yang berdaya guna tinggi dalam memajukan bangsa dan negara. Karena itu penguatan pendidikan dalam pembentukan karakter harus dilakukan, ditingkatkan, dievaluasi dan disempurnakan sehingga dapat melahirkan generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mandiri, tangguh dan bertanggung jawab.

Dengan adanya kesadaran bersama maka kita yakin bahwa generasi mendatang akan lebih smart dan bermartabat. Perlunya bimbingan dan pengawasan dari orangtua kepada anaknya dalam pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi seperti handphone, televisi, komputer dan internet. Serta, pemerintah harus menjadi contoh yang baik bagi masyrakat dalam berteknologi yang bijaksana, hemat, dan ramah lingkungan. Dan membuat aturan dan sanksi yang tegas terhadap penyalahgunaan internet dan kejahatan internet. Serta membuat kebijakan yang tepat berkaitan dengan kemajuan teknologi. Hal ini bertujuan agar di abad teknologi ini kita tetap menjadi bangsa yang religius dan berkpribadian unggul, tidak menjadi negara yang mengagungkan teknologi serta meniadakan Tuhan dalam aktivitas hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA

Online :

Andrian, H. (2016). Generasi Z Dan Teknologi. Diperoleh dari http://genzgenerasimuda.blogspot.co.id/2016/11/generasi-z-dan-teknologi.html. Diakses pada tanggal 9 desember 2017 pukul 14.00 WIB

Cahyadi. H. (2015). Generasi Z dan Guru Melek IT. Diperoleh dari

https://www.kompasiana.com/cahyadiheru/generasi-z-dan-guru-melek-it_54f956e0a33311f8478b4f9a. Diakses pada tanggal 9 desember 2017 pukul 14.00 WIB

Ghofar, Z. (2011). Makalah Perkembangan Teknologi dan Informatika. Diperoleh dari Tatamiefta. (2014). Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa

(10)

Wikipedia [2017]. Teknologi. Diperoleh dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknologi diakses pada tanggal 10 Desember 2017 pukul 08.00 WIB

Meinita, H. (2014). Mahasiswa Tak Bisa Hidup Tanpa Smartphone. Diperoleh dari http://kampus.okezone.com/read/2012/03/26/373/599857/mahasiswa-tak-bisa-hidup-tanpa-smartphone. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIB

Rini K. (2012). Survei: Tak Bisa Hidup Tanpa Internet. Diperoleh dari http://www.tempo.co/ read/news/2010/12/23/072301058/Survei-Tak-Bisa-Hidup-Tanpa-Internet. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIB

Burhanuddin, A. (2015). Memahami Budaya Dan Karakter Bangsa. Diperoleh dari https://www.google.co.id/amp/s/afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/

memahami-budaya-dan-karakter-bangsa-4/amp/. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIB

Admin. (2017). 7 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Kamu Tahu. Diperoleh dari

https://kumparan.com/@kumparannews/7-karakteristik-generasi-z-yang-perlu-kamu-tahu#d9witwiqVoojJbP0.99. Diakses pada 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIB Haryono. (2015). Cara Kita Mengatasi Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya. Diperoleh

dari

https://haryonogaf.wordpress.com/2015/01/07/carakitamengatasiglobalisasidibidangs osialdanbudaya/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIB

Yusuf .A. (2014). BAB II Kajian Pustaka A. Pengertian Pendidikan Karakter. Diperoleh dari http://digilib.uinsby.ac.id/1529/5/Bab%202.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 pukul 11.41 WIB

Ameliola dan Nugraha. (2013). Perkembangan Media Informasi dan Teknologi Terhadap

Anak dalam Era Globalisasi. Diperoleh dari

https://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2013-02-29.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.20 WIB

Ngafifi. M. (2012). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. Diperoleh dari http://download.portalgaruda.org/article.php? article=282396&val=437&title=KEMAJUAN%20TEKNOLOGI%20DAN%20POLA %20HIDUP%20MANUSIA%20DALAM%20PERSPEKTIF%20SOSIAL

%20BUDAYA. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.22 WIB

Purnama. N. (2013). Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosia. Diperoleh dari http://download.portalgaruda.org/article.php? article=142366&val=5460. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.44 WIB Burhanuddin. A. (2014). Memahami Budaya daan Karakter Bangsa. Diperoleh dari

https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2014/09/4-memahami-budaya-dan-karakter-bangsa.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 pukul 11.39 WIB Juliswara. V. (2016). Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Sosial di Media

Sosial. Diperoleh dari http://repository.upy.ac.id/1256/1/19.%20Vibriza %20Juliswara.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 6.59 WIB

Mubah. S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisas. Diperoleh dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/03%20Safril %20Strategi%20Meningkatkan%20Daya%20Tahan%20Budaya%20Lokal%20Safril %20mda.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.18 WIB

Buku :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pembahasan yang di lakukan pada bab sebelumnya, dapat di ambil simpulan bahwa pada pembentukan portofolio optimal saham BUMN menggunakan model indeks

Data yang digunakan adalah data frekuensi kerusakan per-unit mesin harian selama bulan Maret sampai dengan Juni 2011.. Langkah penentuan critical downtime terlebih dahulu

DEFORMASYON: Biçimi olmayan, düzensiz DEĞME SANATÇI: Kendini sanatçı ilan eden herkes DEJENERASYON: Bozulma, kültürel yozlaşma DEMAGOJİ: Gereksiz sözlerle, laf

kurungan atau pidana denda, namun dalam penerapannya besarnya jumlah denda yang dijatuhkan terhadap setiap pelanggaran lalu lintas di kota Medan belum berpedoman

Metode yang digunakan adalah BSC , untuk mengukur kinerja bisnis / industri dengan 4 perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, dan

Perubahan warna dan nilai rerata L*, a * dan b* kain katun yang telah diwarnai dengan ekstrak buah Rhizophora mucronata Lamk sebelum dan sesudah ditambahkan fiksasi

Menurut Kotler dan Keller (2012:263-264) mengemukakan definisi citra merek yaitu “Perception and beliefs held by consumer. As reflected in the associations held in consumer