• Tidak ada hasil yang ditemukan

benang merah antara beberapa karya sastr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "benang merah antara beberapa karya sastr"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Membuat benang merah di antara karya-karya sastra yang telah di analisis dan didiskusikan bersama selama satu semester mulai dari karya dalam bentuk puisi, novel, maupun teks drama merupakan kajian yang menarik setiap Minggunya. Meskipun secara pribadi saya mengalami kendala dalam menentukan benang merah di antara beberapa karya sastra tersebut.

Namun, ketika meninjau ulang dua buah teks drama, yakni drama berjudul “Sumur Tanpa Dasar” karya Arifin C Noer dan “Malam Jahanam” karya Motinggo Boesje. Dalam kedua teks drama ini memiliki tokoh perempuan sebagai tokoh yang banyak memiliki pergolakan batin, mulai dari percintaan, kegagalan, perselingkuhan, sampai pada tuntutan perceraian. Hal demikian pun saya temukan dalam dua buah novel yang dibahas bersama pada pertemuan akhir perkuliahan yakni novel “Maryam” karya Okky Madasari dan novel “Pulang” karya Leila C Chudori. Kedua novel ini sama-sama memiliki tokoh perempuan dalam kondisi sebuah perceraian melekat pada dirinya. Saya kira setelah melihat isu-isu tersebut dalam empat karya sastra tersebut, yakni dua teks drama dan dua novel, saya menemukan titik terang bagaimana saya akan merumuskan benang merah proses kreatif diri dalam mengilhami karya-karya yang telah didiskusikan selama satu semester ini.

Karya sastra dibuat dengan sifatnya yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat. Karya sastra yang bermanfaat tentu akan memberikan banyak pelajaran hidup melalui cerita-ceritanya yang dibuat tersirat ataupun tersurat. Hal tersebut tentunya banyak ditemukan dalam empat karya sastra dari dua jenis karya yang berbeda ini. Pengalaman hidup yang berat dan perjuangan para tokohnya dalam menjalani masalahnya menjadi inspirasi dan pembelajaran tersendiri untuk saya.

Kisah yang digambarkan dalam dua teks drama dan dua novel ini terasa begitu nyata dan cukup menguras perasaan saya, bagaimana kehidupan perempuan digambarkan amat berliku, penuh rintangan. Hal itulah yang akhirnya membuat saya tertarik untuk menganalisis karya-karya tersebut dengan menggunakan teori feminisme.

(2)

Sinopsis

Teks drama : Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C Noer

Drama ini bercerita tentang seorang Jumena Martawangsa, seorang yang sudah tua dan tinggal menunggu ajal datang dan menjemputnya. Secara garis besar, drama ini didominasi oleh Jumena dengan konflik batin yang dialaminya akibat rasa ketidakpercayaan terhadap istrinya dan orang-orang di sekitarnya, kecuali tokoh perempuan tua yang telah lama mengasuhnya. Hal itu diperparah dengan kecemasan dia setelah meninggal nanti. Jumena sangat takut apabila hartanya yang selama ini dikumpulkan jatuh kepada istrinya yang tidak dipercaya dan jatuh kepada orang-orang jahat di sekitarnya.

Pada awal cerita, Jumena dan Euis (istrinya) saling mengasihi. Perbedaan umur yang jauh antara Euis dan Jumena tidak membuat Euis untuk berhenti mencintai Jumena. Bahkan Euis sedang mengandung anak dari Jumena. Tapi hal itu berubah ketika Jumena mempunyai pikiran buruk terhadap istrinya yang selingkuh dengan Marjuki (adik angkat Jumena) di belakangnya. Hingga muncul suatu bayangan mengenai perselingkuhan itu secara terbuka di depannya. Bahkan Jumena sangat curiga dengan anak dalam kandungan Euis merupakan anak dari Marjuki. Hal itu ditambahi dengan datangnya Kamil (si sinting) yang mencoba menghasut Jumena agar percaya bahwa Euis dan Marjuki selingkuh di belakangnya. Selain hal itu terdapat suatu masalah yang bersifat duniawi, mengenai pekerja-pekerja pabriknya yang sedang mogok kerja. Pemogokan kerja itu akibat Jumena yang tidak mau menaikkan upah/gaji pembayaran pekerjanya itu. Jumena malah memberi pilihan gaji tetap atau gaji diturunkan. Bahkan para wakil pekerjanya mencoba berbicara langsung dengan Jumena, tetapi Jumena tidak menghiraukan mereka bahkan akan menurunkan gaji mereka. Dengan dalil para pekerjanya tidak mampu memanajemen gaji per bulan dengan bijak dan baik. Tidak sepertinya dulu yang hidup tanpa mengetahui orangtuanya, lalu hidup sendiri dan berhasil hingga sekarang kaya raya dan mempunyai pabrik.

(3)

mempublikasikan niatan baik itu. Munculnya tokoh-tokoh khayalan juga ikut mempengaruhi alur drama ini berjalan. Seperti tiba-tiba hadirnya tokoh Markaba (tokoh jahat) dan Lodod (tokoh idiot). Kehadiran mereka dalam drama ini hanya muncul ketika Jumena sedang dalam pikiran kebimbangan antara hasutan dan kenyataan. Begitu juga dengan hadirnya tokoh Pemburu. Pemburu disini disimbolkan sebagai malaikat pencabut nyawa yang hadir bolak-balik untuk menanyakan kesiapan Jumena dalam menghadapi kematiannya.

Pada akhir cerita, sebelum meninggalnya Jumena. Muncul drama dalam suatu drama ini. Yaitu drama mengenai pikiran buruk Jumena yang menceritakan Euis sangat senang dengan meninggalnya Jumena. Hal itu terjadi karena Marjuki akan segera menikahi Euis sepeninggal Jumena. Ditambahkan dengan datangnya Markaba dan Lodod yang berkerja sama dengan Marjuki untuk mengambil hartanya. Tetapi Markaba dan Lodod meminta Euis juga hanya untuk semalam saja. Euis tidak mau dalam hal itu, bahkan dia menjadi sangat membenci Marjuki yang selama ini dicintainya. Hal itu berujung ketika Pemburu datang untuk mencoba menenangkan pikiran Jumena dan membawanya pulang untuk tidak kembali selama-lamanya.

Teks drama : Malam Jahanam karya Mottinggo Boesie

(4)

burungnya adalah burung termahal melebihi harga sebuah mobil. Soleman yang merasakan akan kurangnya perhatian Mat Kontan kepada Istri dan anaknya menegur dan menasihati dia agar selalu memperhatikan keluarganya dari pada peliharaan dan hobinya itu berkumpul dan bermain judi dengan teman-temannya. Mat Kontan hanya mendengar dengan sekilas tanpa memperdulikan omongan Soleman itu ia bangga akan kehidupannya selama ini dan tak mau seorang pun mengganggunya.

Apa yang seharusnya tidak terjadi, namun akhirnya itu berubah menjadi kenyataan dan mau tidak mau memang harus diterimanya walaupun sepahit apapun kenyataan itu. Paijah yang kecewa atas perlakuan dan sikap suaminya pun beralih ke Soleman yang merupakan tetangganya ia mencurahkan isi perasaan dan apa yang dirasakannya selama ini dari perilaku suaminya. Perasaan yang tidak dirasakan oleh Soleman karena selama ini ia sendiri dan tidak merasakan apa yang dirasakan oleh lelaki yang sudah berpasangan maupun yang telah mempunyai istri, ia mengagumi sosok Paijah yang merupakan istri sahabatnya Mat Kontan. Kejadian yang tak diharapkan itu pun datang akibat percintaan yang terlarang dan malam jahanam pun itu akan tiba saatnya menuntut pertanggung jawaban dari apa yang telah dilakukan, karena sesuatu yang telah kita lakukan harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan apa yang kita perbuat.

(5)

ketakutan Paijah pun menjadi kenyataan, suaminya mendesak Paijah untuk mengatakan siapa yang telah membunuh beonya. Akhirnya setelah percekcokan sengit yang terjadi antara Paijah dan Mat Kontan, Soleman pun mengakui perbuatannya yang telah membunuh burung beo itu, Mat Kontan yang terkejut pun tak habis pikir tentang yang dilakukan sahabatnya itu. Dan yang lebih mengejutkan lagi pengakuan akan hubungan Soleman dengan istrinya. Soleman mengakui bahwa anak yang dilahirkan dari rahim Paijah adalah hasil hubungannya selama ini dengan Paijah, karena Mat Kontan yang jarang pulang dan meninggalkan istrinya seorang diri dan kemudian terjadilah hubungan itu.

Mat Kontan yang tidak bisa menerima kenyataan itu tidak bisa berbuat banyak kepada Soleman, bukan karena ia sahabatnya melainkan juga ia yang telah menolong dirinya ketika dirinya hampir tenggelam dalam pasir hidup. Mat Kontan seperti berhutang budi kepada Soleman sehingga tidak bisa mengayunkan goloknya ke diri Soleman. Akhir cerita anak Paijah mati karena sakit keras dan tidak dibawa ke rumah sakit, Paijah sangat kehilangan anak kesayangannya itu buah hati percintaannya dengan Soleman yang entah menghilang kemana setelah kejadiaan pada malam jahanam itu.

Novel : Maryam karya Okky Madasari

Terlahir sebagai seorang Ahmadiyah yang selama ini dipandang sesat oleh masyarakat tidaklah mudah. Hidup yang penuh dengan banyak kejadian tidak menyenangkan dan segala bentuk penghinaan. Maryam, menjalani hari-harinya dengan berat. Meskipun akhirnya ia harus berusaha tegar menghadapinya dan menerima dirinya sebagai seorang Ahmadi meskipun akhirnya ia bimbang.

Beban kehidupan itu dimulai dari penghinaan masyarakat terhadap Fatimah, adik Maryam yang menerima perlakuan buruk dari pihak sekolahnya karena dianggap sebagai penganut aliran sesat. Maryam yang telah lulus sekolah menengah, akhirnya memutuskan kuliah jauh dari Lombok, yaitu di Surabaya. Ia lalu jatuh cinta dengan Alam Syah saat berada di Jakarta. Hubungan Maryam dengan Alam tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Maryam nekad tetap menikah dengan Alam dan meninggalkan keluarganya, tetapi pernikahan itu tak berlangsung lama. Sikap Ibu Alam yang sinis kepada Maryam dan sikap Alam yang tidak tegas akhirnya membuyarkan semua cinta Maryam.

(6)

sebagai seorang Ahmadi. Tak lama kemudian, Maryam dijodohkan lagi dengan Umar dan mereka menikah.

Perlahan-lahan, Maryam dan Umar saling mencintai dan menyayangi. Rumah tangga mereka harmonis. Hingga suatu hari ada penyerangan terhadap orang-orang Ahmadi yang menyebabkan mereka harus mengungsi ke Gedung Transito selama beberapa tahun. Maryam yang muak dengan perlakuan demikian, akhirnya memberontak tetapi sayang, perjuangannya tidak mendapat tanggapan apapun dari pemerintah.

Novel : Pulang karya Leila S Chudori

Dalam cerita yang tertuang pada novel Pulang, penulis menarik garis linier antara 3 peristiwa bersejarah: G 30 S PKI tahun 1965 di Indonesia, revolusi mahasiswa di Paris, Prancis pada Mei 1968, dan tragedi kerusuhan Mei 1998 yang menandai runtuhnya rezim Orde Baru di Indonesia.

Peristiwa 1965 atau yang disebut G 30 S PKI dalam buku-buku sejarah Indonesia mungkin adalah bagian dari sejarah Indonesia yang paling kelam, sekaligus paling kabur. Partai Komunis Indonesia (PKI) konon mendalangi peristiwa percobaan kudeta terhadap Presiden Soekarno, menciptakan suasana penuh kekacauan di Indonesia, dan pada puncaknya, enam orang jenderal diculik dan dibunuh. Pasca-tragedi, rezim Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto mengerahkan segenap upaya untuk membersihkan Indonesia dari PKI dan segala yang berbau komunis. Upaya yang pengaruhnya terasa sampai sekarang. Semua orang yang pernah terlibat dengan PKI dipenjara dengan status tapol (tahanan politik). Bahkan sanak keluarga dan orang-orang yang dekat dengan para tapol ini tidak lolos dari kejaran dan interogasi aparat.

(7)

mempunyai seorang putri yang mereka namakan Lintang Utara. Tinggal di negara yang asing ternyata tidak menyurutkan cinta Dimas Suryo dan kawan-kawan terhadap Indonesia. Buktinya, sejak kecil Lintang sudah dicekoki ayahnya kisah-kisah wayang Ramayana dan Mahabharata, belum lagi literatur Indonesia di samping buku-buku lain yang juga dimiliki oleh Dimas. Selain itu, Dimas juga jago masak. Karena keahliannya itulah ia dan tiga rekannya memutuskan untuk mendirikan Restoran Tanah Air yang menawarkan berbagai masakan Indonesia di Paris. Lintang Utara pun beranjak dewasa, dan untuk menyelesaikan pendidikan Sinematografi di Universitas Sorbonne, ia harus membuat film dokumenter tentang Indonesia. Lintang harus pergi ke Indonesia, padahal kondisi Indonesia sedang kacau. Krisis ekonomi sedang parah-parahnya dan para mahasiswa berorasi di mana-mana untuk mendesak Soeharto mundur. Dengan bantuan Alam, putra bungsu Hananto, dan Bimo putra Nugroho serta beberapa kawan lain, Lintang berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengerjakan tugas akhirnya, walaupun terancam oleh bahaya.

Setelah membaca sinopsis dari keempat karya tersebut, tokoh perempuan memiliki peran dominan dalam membangun cerita dan konflik di dalamnya terutama dalam novel Maryam. Bagaimana posisi perempuan mengalami berbagai macam ancaman dan kesulitan.

Hubungan antara seksualitas dan kekuasaan dalam sistem kebudayaan di Indonesia merupakan wacana yang terus berkembang, seiring dengan perubahan yang terjadi pada sistem sosial dan politik. Menurut Stimpson, wacana feminis senantiasa terkait dengan persoalan sistem sosial dan budaya politik yang berlaku dalam suatu negara.1

Kemunculan awal paradigma feminisme, menurut Rivkin dan Ryan, ditandai dengan munculnya subjek gerakan feminisme di era 1960-1970an yang fokus gerakannya terarah pada pengalaman-pengalaman perempuan di bawah naungan patriarkhi pada komunitas dengan tradisi yang panjang di mana perempuan dibungkam, terdistorsi kehidupannya, dan keinginan-keinginan subjektivitasnya diperlakukan secara periferal.

Kate Millet menduga bahwa seksualitas adalah situs yang mengekspresikan kekuasaan laki-laki, sebagaimana ditemukan dalam sastra seksual laki-laki yang menjadi pusat simbol yang menyusun suatu pola-pola dominasi dan subordinasi dalam kebudayaan. Berbagai

(8)

bentuk-bentuk pikiran dan makna yang terekspresikan dalam karya sastra, sesungguhnya dibuat dan dikontrol oleh laki-laki.2

Dalam kedua teks drama menggambarkan bagaimana sosok laki-laki merupakan sosok yang memiliki kekuatan dan pengaruh atas tindak tuturnya dalam keluarga, perempuan atau sang istri diharuskan untuk selalu mengikuti kehendak laki-laki. Laki-laki dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia adalah pemimpin yang berkewajiban mencari nafkah sedangkan perempuan diharuskan berada di rumah mengurusi berbagai keperluan suaminya, hal tersebut bisa dilihat dalam kedua teks drama, bagaimana Euis dalam drama Sumur Tanpa Dasar dan Paijah dalam drama Malam Jahanam, hanya memiliki pekerjaan mengurusi rumah tanpa boleh melakukan hal lain. Euis dan Paijah pun harus menanggung derita ketika menghadapi sifat-sifat buruk suami mereka yakni Jumena dan Mat Kontan. Perempuan cenderung lebih dicurigai dalam hal berhubungan seperti prilaku Jumena Martawangsa yang tidak pernah mempercayai ketulusan cinta Euis. Dalam sebuah pernikahan ketika tidak adanya keturunan maka yang dicurigai pertama kali sebagai pihak yang mengalami kemandulan adalah perempuan, inilah potret yang terjadi dalam teks drama Malam Jahanam, yang kita temui dalam teksnya bahwa sebenarnya pihak laki-laki yang mengalami kemandulan. namun dalam kedua teks drama ini, pengarang mencoba memberikan sensasi berbeda bahwa perselingkuhan yang pada umumnya dilakukan para laki-laki juga dilakukan para perempuan. Tokoh perempuan dalam kedua teks drama tersebut terlibat perselingkuhan dengan laki-laki yang dekat pula hubungannya dengan tokoh yang menjadi suaminya, seolah pengarang mengajak pembaca untuk mengetahui bahwa orang yang tidak disangka berbuat penghianatan karena hubungan baik ternyata bisa menjadi duri dalam daging pula. Sekiranya dalam kedua teks drama yang keduanya dikarang oleh pengarang laki-laki dalam memandang sosok perempuan. Tapi tentu ada perbedaan bagaimana pengarang perempuan memandang sosok perempuan itu bisa tercermin dalam kedua novel yang juga saya analisis.

Imaji tentang perempuan sebagai “feminin abadi” (External feminine) yang merupakan perubahan visi patriarkhi tentang perempuan sebagai malaikat yang cantik dan manis (melalui novel-novel yang ditulis oleh Beatrice Dante, Gretchen Goethe, dan Makarie) menuju visi wanita sebagai “malaikat dalam rumah” (angel in The house) dalam karya Patmore yang menggambarkan perempuan ideal adalah perempuan yang pasif, patuh, dan makhluk tanpa pamrih.3 Kiranya pendapat tersebut bisa dilihat dalam kedua teks drama yang saya analisis.

(9)

Penggambaran fisik yang cantik dan muda digambarkan dengan jelas pada tokoh Euis dalam Sumur Tanpa dasar dan pada Paijah dalam Malam Jahanam. Dalam naskah drama Sumur Tanpa Dasar ada pula tokoh perempuan tua, perempuan yang sangat tabah dan sabar sebagai pembantu rumah dan menjadi pengasuh Jumena sejak dulu. Berusia lebih tua sedikit dari Jumena. Seorang yang bijak dan tabah dalam menghadapi kehidupan. Begitu pula dalam kedua novel yakni novel berjudul Maryam dan Pulang, tokoh perempuan dalam kedua novel itu digambarkan kecantikannya yang memesona, bagaimana Maryam yang yang cantik dengan rambutnya yang terurai indah dalam novel Maryam, selanjutnya keindahan bola mata Vivienne dan kecantikan bak melati yang dimiliki Surti dalam novel Pulang. Tapi dalam kedua novel ini yang keduanya sama-sama dikarang oleh penulis perempuan penyebab penderitaan adalah utamanya berpangkal pada prilaku si laki-laki, wanita hanya digambarkan sebagai kaum yang lemah.

Menurut Nicholson, efek dari generalisasi teoritik bahwa semua masyarakat menempatkan wanita dalam tanggung jawab yang bersifat domestik untuk membesarkan dan memelihara anak, adalah membuat wanita menghabiskan banyak waktu di rumah daripada berpartisipasi dalam masyarakat.4 Pendapat tersebut senada dengan kenyataan yang digambarkan dalam kedua naskah drama yakni Sumur Tanpa Dasar dan Malam Jahanam, bahwa tokoh perempuan hanyalah seorang ibu rumah tangga yang mengurusi anak di dalam rumah dan para laki-lakilah yang hanya boleh keluar rumah untuk bekerja.

Feminis dapat dipahami juga dalam bentuk proses atau fase-fase kebangkitan kesadaran wanita tentang kedudukan dan hak-hak mereka dalam berbagai bidang dan dimensi perubahan sosial.5 Dalam kedua novel yakni Maryam dan Pulang, keduanya memiliki tokoh perempuan yang cerdas, berpendidikan dan mempunyai pekerjaan, tentu tidak jauh hak-hak yang dimiliknya setara dengan laki-laki.

Referensi

Dokumen terkait

(Terdapat banyak cadangan yang lain seperti: amalan orang Yahudi di dalam ritual membersihkan diri daripada pencemaran dan rasa bersalah akibat dosa, pengudusan yang

Dari permasalahan diatas dilakukan penelitian tentang adanya jamur entomopatogen pada lahan pertanaman kacang panjang ( Vigna sinensis di di Desa Bukit Batu Jalur

Umumnya studi kohort bersifat prospektif, di mana peneliti memulai pengamatan dengan mengidentifikasi kelompok dengan faktor risiko (terpapar) dan kelompok tanpa

Fungsi-fungsi yang harus ditangani oleh aplikasi sistem informasi pelanggan PLN adalah menerima masukan data-data pehutggan PLN yang akan dirubah atau ditambah jika ada

Tes esai dengan menggunakan indikator keterampilan berpikir kritis pada jenjang penjapaian mulai dari C 3 sampai C 6 menggunakan taksonomi Anderson yang terintegrasi pada

Dalam konteks ini - dilapangan praksis, pluralisme hukum telah digunakan untuk: pertama, menjadi media/lingkungan untuk menyemai dan merawat tata aturan lokal, baik yang telah

skripsi yang berjudul : Peluang Investasi Emas Jangka Panjang Melalui Produk Pembiayaan BSM Cicil Emas (Studi Pada Bank Syariah Mandiri K. Skripsi ini adalah

Dari tabel 19 tergambar bahwa paling banyak subyek mengatakan aplikasi komputer dapat digunakan untuk mengatasi masalah mahasiswa dalam menyusun instrumen yaitu sejumlah 58 dosen