i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“DIGITALISASI RASA” SEBAGAI INOVASI BARU DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN MASA DEPAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
FERNANDO DWI AGUSTIA 11/319931/PA/14304
SAYUDI BAROKAH 11/312974/PA/13615
WAHYU RATNANINGSIH 12/331223/PA/14513
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
iii KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul “Digitalisasi Rasa” Sebagai Inovasi Baru Dalam Perkembangan Industri Makanan Masa Depan.
Seiring penyelesaian Karya Tulis ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan berupa masukan, saran-saran, bimbingan, serta semangat kepada penulis. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan ilmu, dukungan, semangat dan saran demi tersusunnya proposal ini,
2. Dr. Ing Ari Setiawan, M.Si., Selaku wakil Dekan bidang akademik dan kemahasiswaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Gadjah Mada yang mendukung penyusunan karya tulis ini, 3. Dr. Drs. Senawi, M.P., selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas
Gadjah Mada yang mendukung penyusunan karya tulis ilmiah ini,
4. dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berperan dalam menyukseskan penyusunan proposal ini.
Karya Tulis ini dibuat dalam rangka usulan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM- GT ) yang diadakan oleh DIKTI ( Direktor Pendidikan Tinggi ) serta demi memenuhi hasrat penulis untuk bersama menuangkan gagasan yang ingin penulis ajukan sebagai salah satu penyelesaian masalah yang sekarang berkembang di masyarakat mengenai krisis sumber daya manusia yang cakap dan kompeten dalam bidangnya.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penusunan proposal ini. Namun, penulis tetap mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga gagasan yang kami tuangkan dalam proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi setiap orang yang membacanya.
Yogyakarta, 13 Maret 2014
iv
HALAMAN JUDUL .……… i
LEMBAR PENGESAHAN .……… ii
KATA PENGANTAR ……… iii
DAFTAR ISI ……… iv
RINGKASAN .……… v
PENDAHULUAN .……… 1
GAGASAN .……… 2
KESIMPULAN ……… 10
DAFTAR PUSTAKA ……… 11 LAMPIRAN 1 BIODATA DIRI ……… 12
v RINGKASAN
Dari masa ke masa, makanan merupakan komponen penting yang selalu dibutuhkan bagi manusia untuk kelangsungan hidup di kesehariannya. Seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan masyarakat akan makanan semakin meningkat (tabel 1) sehingga sektor pangan menjadi peluang usaha yang strategis bagi banyak pihak. Namun, pelaku industri makanan masih menemukan kesulitan untuk mempromosikannya, khususnya promosi makanan khas antar negara. Dimana hal ini sejalan dengan keterbatasan daya jangkau konsumen yang ingin mencicipi suatu makanan dalam lingkup global karena faktor jarak, biaya, dan waktu.
Selain itu, kekhawatiran terjadinya degradasi jenis makanan akibat berkurangnya sumber pangan nabati menambah kompleks permasalahan saat ini, Diketahui laporan program lingkungan PBB ( UNEP ) menyatakan lebih dari 849 juta hektar lahan hijau, akan terdegradasi pada 2050 dan penurunan kualitas lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati akan terjadi pada 23% lahan di bumi (http://unep.org/). Faktor lain yaitu terputusnya generasi penerus dalam melanjutkan kelangsungan makanan khas suatu daerah menjadi penyebab utama terjadinya degradasi jenis makanan yang ada di dunia.
Oleh karena kami menggagas sistem “digitalisasi rasa” makanan sebagai upaya berbasis teknologi untuk mengatasi permasalahan mengakses rasa suatu makanan tanpa terikat waktu dan tempat, Disisi lain dapat menjadi media database bagi makanan di dunia yang terancam akan keberlangsungannya. Gagasan “digitalisasi rasa” yaitu merubah rasa makanan (analog) menjadi data digital dengan mengaplikasikan parameter kuat arus, frekuensi, dan suhu ( tabel 3) sehingga menjadi konsep dasar bagi rangsangan virtual pada lidah. Dimana para ahli makanan dan ilmuwan menentukan rasa asin, manis, pahit, asam, panas, dan dingin berdasarkan perhitungan komposisi makanan dan pengalaman nyata setelah mencicipi makanan asli ( nyata ). Rasa makanan yang telah berbentuk digital disebar ke media online dalam bentuk manuskrip yang berisi perintah ( input ) yang siap di download dan dilaksanakan pada instrumen sebagai media interface pada lidah manusia, sehingga konsumen dapat mengetahui dan mencicipi rasa suatu makanan dengan konsep rangsangan output yang dikeluarkan alat. Banyaknya jenis makanan yang ada di dunia menjadikan konsep ini membutuhkan penelitian yang relatif lama dalam melakukan implementasinya, oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran dan kerjasama berbagai pihak untuk mewujudkan gagasan ini.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam ilmu kesehatan, makanan merupakan substrat yang dapat
digunakan untuk proses di dalam tubuh. Terutama untuk membangun dan
memperoleh tenaga bagi sel tubuh (Irianto,2004). Makanan tidak dapat lepas dari
kehidupan kita karena makanan memiliki beberapa fungsi untuk tubuh yaitu
sebagai bahan penghasil energi, sebagai bahan pembangun dan perbaikan sel-sel
tubuh yang rusak, dan sebagai bahan pelindung dan pengatur kerja fisiologis
tubuh (Daniaty,2009). Hal ini menjadikan makanan tidak bisa terlepas dari
kebutuhan manusia dalam kesehariannya.
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan
masyarakat akan makanan semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari data
statistik dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Sampel Distribusi Menurut Pola Konsumsi di Indonesia
Distribusi Rumah Tangga Menurut Pola Konsumsi Rumah Tangga
1997 2000
Total Pengeluaran (Rp) 383,690 514,913
Pola Konsumsi
% Pengeluaran Makanan/Total pengeluaran 63,59 % 65,54%
% Pengeluaran perumahan/ Total Pengeluaran 18,42 % 15,93 %
% Pengeluaran Pendidikan/ Total Pengeluaran 3,68 % 3,57 %
% Pengeluaran Kesehatan/ Total Pengeluaran 4,52 % 4,77 %
Sumber : (http://www.datastatistik-indonesia.com)
Dari sampel data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pengeluaran
konsumsi untuk makanan lebih tinggi daripada untuk hal yang lainnya. Hal ini
dapat menggambarkan bahwa kebutuhan masyarakat akan makanan sangat tinggi.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan makanan menjadi peluang bisnis yang
strategis bagi sejumlah pelaku industri makanan. Namun, pelaku industri makanan
masih menemukan kesulitan untuk mempromosikannya, khususnya makanan
bersifat khas suatu negara. Dimana hal ini sejalan dengan kesulitan konsumen
2
jarak dan waktu. Selain itu, terjadi penurunan variasi makanan di dunia
dikarenakan semakin sedikitnya sumber bahan pangan nabati yang dihasilkan
akibat berkurangnya lahan hijau untuk bertani dan berkebun ( survei UK’s
Institution of Mechanical Engineers, 2013). Faktor lain yaitu terputusnya generasi
penerus dalam melanjutkan kelangsungan makanan khas suatu daerah menjadi
penyebab utama terjadinya degradasi jenis makanan yang ada di dunia. Oleh
karena itu dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
membuat suatu sistem digitalisasi rasa makanan.
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai
Tujuan
1. Memberikan solusi berbasis teknologi untuk mengatasi permasalahan
keterjangkauan dalam mengakses rasa suatu makanan.
2. Sebagai sarana promosi dan pertukaran budaya melalui makanan khas
tiap daerah ataupun negara.
3. Sebagai media dokumentasi atau database makanan khas tiap daerah
atau negara.
Manfaat
1. Sebagai salah satu cara solutif untuk mempermudah masyarakat dalam
hal merasakan dan mendapatkan makanan khas daerah ataupun negara
lain.
2. Terciptanya teknologi dan peluang usaha baru dalam hal bisnis
makanan di dunia.
3. Memberikan solusi alternatif dalam hal pelestarian makanan khas
dengan adanya pembuatan database makanan secara digital.
B. GAGASAN
Kondisi kekinian
Pada kondisi kekinian, banyaknya ragam makanan di dunia tentunya
dimanfaatkan oleh pelaku industri makanan sebagai sumber penghasilan. Namun,
terdapat permasalahan kompleks dalam mengenalkan dan memasarkan produk,
terlebih makanan yang bersifat khas suatu negara karena terkait faktor waktu,
yaitu terdapat degradasi variasi makanan di dunia, dimana aneka jenis makanan
dari tahun ke tahun berkembang kearah yang seragam. Hal ini dikarenakan
sumber bahan pangan nabati yang semakin sulit didapatkan karena lahan hijau
semakin berkurang akibat eksploitasi pembangunan. Diketahui dari laporan
program lingkungan PBB ( UNEP ) menyatakan lebih dari 849 juta hektar lahan,
akan terdegradasi pada 2050 dan penurunan kualitas lingkungan dan hilangnya
keanekaragaman hayati akan terjadi pada 23% lahan di bumi (http://unep.org/).
Selain itu, alasan utama terjadinya degradasi ragam jenis makanan adalah
disebabkan terputusnya generasi penerus dalam melanjutkan kelestarian makanan
khas suatu daerah.
Pada era modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin tinggi akan mendorong manusia untuk mencari kemudahan dalam
mendapatkan informasi yang cepat, tetap, dan akurat. Teknologi menjadi sesuatu
yang digunakan untuk mempermudah atau membantu pekerjaan manusia agar
lebih efektif dan efisien (Hasna Rosyida H, 2013). Berdasarkan kondisi
kontemporer itulah, dibutuhkan solusi berbasis tekhnologi, termasuk menggagas
tekhnologi digitalisasi rasa makanan di dunia.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Ada beberapa metode yang biasa dilakukan untuk mendapatkan rasa
makanan, yaitu dengan membeli makanan secara langsung kepada penyedia
makanan ( Analog ). Metode semacam ini melalui prosedur yang sederhana.
Pembeli datang langsung memesan makanan kemudian apakah pembeli tersebut
akan makan di tempat (dine in) atau dibawa pulang (take away). Metode
berikutnya yaitu memesan makanan tanpa harus datang ke penyedia makanan.
Pemesanan dapat dilakukan melalui telepon atau internet. Sehingga ada istilah
FDO atau Food Delivery Order yang merupakan suatu jasa antar makanan yang
akan memudahkan pembeli untuk makanan dari tempatnya. Namun proses ini
tidak bisa dilakukan untuk jarak yang relatif jauh berhubung faktor kepercayaan
antara konsumen dan produser, ketahanan makanan, biaya, dan lain – lain
4
Seiring perkembangan zaman, terobosan baru dalam pencicipan rasa
dengan konsep yang berbeda mulai dirasa perlu. Dengan konsep inovasi yang
memudahkan kerja manusia kapanpun dan dimanapun berada. Sehingga muncul
pemikiran untuk menangkap rasa dalam bentuk data digital.
Akhir – akhir ini konsep digitalisasi rasa menjadi perhatian oleh banyak
ilmuwan, dalam riset yang dilakukan sekelompok peneliti di National University
of Singapore ( NUS ), digunakan konsep rangsangan listrik dan suhu ke lidah.
Konsep ini masih menghadapi banyak kendala dalam hal penjaminan reliabilitas
orisinilitas rasa, proses pengendalian rangsangan dan juga belum bisa
menampilkan visual tekstur dan bau (Nimesha Ranasinghe, 2013).
Hal serupa juga dilakukan oleh peneliti di UGM yang mengembangkan
konsep lidah buatan, konsep ini digagaskan untuk mensinyalir data analog suatu
bahan makanan menjadi pembacaan data digital, namun hanya sekedar berbentuk
data digital yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain secara analog.
Beberapa contoh tersebut mengindikasikan bahwa selama ini belum ada
gagasan dan pemanfaatan konsep digitalisasi rasa dalam lingkup global, Padahal,
jika program ini diterapkan, maka potensi usaha khususnya di bidang industri
makanan di dunia akan meningkat pesat.
Bagaimana Gagasan Memperbaiki Kondisi Kekinian
Berdasarkan uraian di atas perlu suatu terobosan baru yang dapat
mengembangkan industri makanan. Gagasan yang kami ajukan untuk
memperbaiki permasalahan tersebut adalah pengembangan konsep baru “digitalisasi rasa” pada makanan yang di dokumentasikan dan disebarkan secara online. Gagasan ini dilakukan dengan penerapan konsep rangsangan lidah oleh
parameter kuat arus, frekuensi, dan suhu. Dengan besaran seperti pada tabel 3:
Tabel 3. Indikator Rasa dan Besaran Pada Masing – masing Parameter
Indikator rasa Besaran parameter
Sumber : diolah dari www.peltier-info.com dan Data penelitian di NSU
Konsep digitalisasi rasa menggunakan prinsip perubahan data ( rasa ) pada
suatu makanan yang bersifat analog menjadi data digital, dimana ilmuwan dan
ahli makanan memberikan penilaian besaran skala parameter ( kuat arus,
frekuensi, dan suhu ) pada setiap makanan yang di uji coba, kemudian rasa yang
berbentuk data digital tersebut ditransfer ( disebar ) melalui media online berupa
manuskrip perintah yang siap di download bagi konsumen. Data digital yang
berisi komposisi rasa tersebut di download ke modul alat yang bertindak sebagai
media interface ke konsumen dan mengeluarkan output rangsangan listrik ,
frekuensi dan suhu pada lidah.
Ahli makanan merancang
Gambar 1.Skema prinsip kerja cicip rasa online
Ada berbagai jenis makanan di dunia yang dapat dianalisis untuk menjadi
pilihan dalam digitalisasi rasa, diantaranya dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4. Beberapa Pilihan Aneka Jenis Makanan Di Dunia
2. Asin Besaran arus hingga 50μA ( Frekuensi rendah )
3. Pahit Besaran arus antara 60μA - 140μA ( rangsangan dilakukan dibawah lidah ) 4. Manis Ketika arus dibalikkan ( tinggi ke
rendah ) dan meningkatkan suhu hingga 35◦C, selanjutnya dilakukan transisi suhu dari 35◦Chingga 25◦C
6
Makanan Gambar Asal Negara
Rendang Padang Indonesia
Tom Yung Goong Thailand
Bebek Peking Cina
Sushi Jepang
Lasagna Italy
Kimchi Korea
Fish and Chips Inggris
Sumber diolah dari http:www.foodworldmarket.com , www.travel.cnn.com dan http://www.theguardian.com/
Untuk skala parameter ( kuat arus, frekuensi, dan suhu ) pada setiap jenis
berdasarkan perhitungan komposisi dan pengalaman nyata dalam mencicipi
makanan tersebut.
Diharapkan di masa depan konsep ini dapat menjadi pilihan manusia
dalam pencicipan dan promosi makanan. Adapun, kelebihan dari gagasan kami,
selain dapat menghadirkan inovasi dalam pencicipan dalam konsep rasa yang
berbeda (digital), konsep ini juga akan membuka peluang usaha dari berbagai
pihak, terutama pada perkembangan industri makanan dalam menjalankan bisnis
ataupun sebagai aset pemeliharaan makanan khas di dunia. Selain itu, karena cara
ini bersifat virtual, maka dapat menghemat biaya pengeluaran akomodasi yang sia – sia, menjadi solusi inovatif bagi konsumen yang memiliki alergi atau pantangan makanan tertentu yang mana pekerjaannya menuntut hal sebaliknya, serta
memudahkan konsumen dalam berinteraksi dengan produser makanan dalam
pengetesan dan pemilihan produk makanan karena dapat dilakukan secara online
yang tidak terikat dengan waktu dan tempat berada.
Namun, dalam setiap gagasan, jelas terdapat beberapa kekurangan. Hal ini
membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dan langkah strategis untuk
mewujudkan konsep ini.
Pihak - pihak yang Membantu Merealisasikan Gagasan “ Digitalisasi Rasa ” Gagasan kami membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dalam kehidupan
sosial masyarakat. Adapun subjek yang terkait adalah :
a. Ilmuwan
Ilmuwan memegang peran substansial untuk memberikan
kontribusi berupa riset dan data penelitian kepada seluruh pihak
terkait. Dukungan ini dapat berupa inisiasi penelitian konsep yang
kami ajukan untuk hasil yang lebih optimal, serta bersinergi pada
khalayak dalam proses perealisasiannya.
b. Ahli Makanan
Ahli makanan memegang andil menjadi narasumber terpercaya.
Melalui sosialisasi dari ahli makanan terkemuka akan memberikan
8
c. Perusahaan industri makanan
Sebagai golongan yang memastikan kesuksesan digitalisasi rasa
dalam aplikasinya. Pihak perusahaan menentukan sistem dan konsep
pasar secara matang dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang
ada.
d. Media Sosial
Pemanfaatan perkembangan teknologi di era globalisasi menjadi
batu loncatan besar dalam menyebarkan konsep “digitalisasi rasa”
berbasis online. Sebagai katalisator penyebar berita, media sosial
diharapkan sebaik mungkin dapat memposisikan diri melakukan
metode pendekatan dan persuasi pada masyarakat untuk menjelaskan
dan menyukseskan program ini.
e. Masyarakat
Sebagai subjek eksekusi gagasan ini, masyarakat sebagai golongan
yang seyogyanya diberikan indoktrinasi tentang penggunaan alat
dalam implementasi “digitalisasi rasa” makanan. Tingkat kesuksesan
implementasi konsep ini sangat bergantung dari partisipasi masyarakat
dalam mendukung inovasi perkembangan digitalisasi rasa sebagai
upaya terobosan tekhnologi kontemporer di bidang industri makanan.
Langkah Strategi yang Dapat Dilakukan
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan gagasan ini adalah
sebagai berikut :
Penelitian Konsep
Penelitian akan konsep rangsangan pada lidah sebagai indera pengecap
dan modul instrumen merupakan langkah untuk mengetahui landasan
kontemporer apa saja konsep yang dapat dikembangkan, lalu membuat data
statistik berdasarkan percobaan. Hal ini demi mengembangkan keakuratan teori
sehingga dapat diaplikasikan.
Mengumpulkan semua jenis makanan dari berbagai negara untuk diteliti
komposisinya. Hal ini memerlukan kerjasama antara peneliti dan ahli makanan
professional dari berbagai Negara terkait.
Penelitian Kadar
Uji coba dilakukan untuk menentukan komposisi rasa asin, pahit, manis,
asam, pedas, dan dingin pada suatu jenis makanan. Penilaian dan penentuan
komposisi dilakukan oleh partisipan dan ahli makanan sehingga didapatkan data
digital untuk setiap jenis makanan.
Sosialisasi
Setelah dianggap sukses dengan penelitian yang dilakukan dan seluruh
data konsep dengan berbagai situasi kondisi tertentu didapat, perlu adanya
sosialisasi kepada masyarakat demi suksesnya aplikasi gagasan ini.
Aplikasi
Konsep digitalisasi rasa diaplikasikan dengan penentuan komposisi rasa
digital pada suatu makanan, kemudian data tersebut disebar secara online. Sebagai
poin utama dan membuktikan klimaks dari keberhasilan konsep dalam
merealisasikan tujuannya : memberikan inovasi baru dalam perkembangan cicip
makanan dengan konsep digitalisasi rasa sehingga membentuk sistem dan peluang
usaha baru dalam perkembangan industri makanan.
C. KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Gagasan “digitalisasi rasa” pada dasarnya merubah rasa makanan (analog)
menjadi data digital dengan mengaplikasikan parameter kuat arus, frekuensi, dan
suhu ( tabel 3) sehingga menjadi konsep dasar bagi rangsangan virtual pada lidah.
Dimana para ahli makanan dan ilmuwan menentukan rasa asin, manis, pahit,
asam, panas, dan dingin berdasarkan perhitungan komposisi makanan dan
pengalaman nyata setelah mencicipi makanan asli ( nyata ). Rasa makanan yang
telah berbentuk digital disebar ke media online dalam bentuk manuskrip yang
10
sebagai media interface pada lidah manusia. Gagasan ini dapat diimplementasikan
dengan kerjasama pihak terkait dan penelitian yang berkelanjutan untuk
digitalisasi rasa pada makanan di dunia.
Teknik Implementasi Gagasan
Gagasan “digitalisasi rasa” dapat diimplementasikan melalui kolaborasi
beberapa pihak yakni ilmuwan dan ahli makanan untuk penelitian dalam
menentukan konsep, komposisi, dan parameter suatu makanan yang menjadi
acuan atau data akurat dalam digitalisasi rasa suatu makanan. Selanjutnya, pihak –
pihak terkait seperti pemilik industri makanan dan berkonsultasi dengan ahli
makanan, ilmuwan, dan media sosial dalam menentukan konsep pasar dan
penyebaran manuskrip data virtual makanan sebagai implementasi gagasan. Dan
sebagai fungsi kontrolnya adalah pemerintah yang bergerak dalam menjaga
keseimbangan sistem pasar. Masyarakat sebagai pelaku sasaran gagasan ini,
diharapkan dapat menjadi konsumen yang cerdas dalam memanfaatkan inovasi
dan terobosan baru ini untuk keperluan sehari – hari.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Adanya gagasan “digitalisasi rasa” ini pada dasarnya menguntungkan semua pihak. Pihak pemerintah di banyak negara dapat terbantu dalam hal
pemeliharaan aset negara berupa dokumentasi data digital makanan khas di
negaranya. Pihak ilmuwan dapat mengimplementasikan ilmu mereka untuk
berkontribusi kepada bangsa dan Negara. Pihak industri makanan juga dapat
meningkatkan penjualan dengan promosi virtual makanan di berbagai media
sosial. Minat masyarakat akan suatu makanan di berbagai macam negara (daerah)
dapat meningkat dikarenakan kemudahan dalam mengakses sistem yang portable
tanpa terikat kapan dan dimanapun berada. Gagasan ini juga memberikan andil
dalam menyediakan lapangan kerja, karena bersamaan dengan implementasi
gagasan ini, maka akan tercipta sebuah sistem baru dalam hal pemasaran makanan
dengan konsep yang berbeda. Karena itulah gagasan “digitalisasi rasa” dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2011. “Food Delivery”. www.cooks.ndtv.com. Diakses tanggal 18 Maret 2014.
Anonimous. www.peltier-info.com. Diakses tanggal 20 Maret 2014.
Anonimous. “Food World” http://www.foodworldmarket.com/. Diakses tanggal 20 Maret 2014.
Anonimous. www.travel.cnn.com. Diakses tanggal 20 Maret 2014.
Cuak Ardani, N. Hanafi, T. Pribadi, 2013.Artikel Ilmiah : Area Prediction of Green Open Space to Complete Oxygen Requirement in Palangkaraya. Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Palangkaraya.
Daniaty, L., 2009, Skripsi: Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Tentang Makananan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai Tahun 2009, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Davos., 2014, Implications on Food Security and Natural Systems. http://unep.org/.
Gerrish, J. Carolyn., 2001. Jurnal : Flavor variety enhances food acceptance in formula-fed infants. The American Jurnal Of Clinical Nutrition.
Irianto, K., Waluyo, K., 2004, Gizi dan Pola Hidup Sehat, Yrama Widya, Bandung.
Moertjipto, dkk., 1993, Makanan: Wujud, Variasi, dan Fungsinya serta Cara Penyajiannya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. http://www.datastatistik-indonesia.com.
N. Ranasinghe, A. D. Cheok, O. N. N. Fernando, H. Nii, and G. Ponnampalam, ``Electronic taste stimulation,'' in Proceedings of the 13th international conference on Ubiquitous computing, ser. UbiComp'11. New York, NY, USA: ACM, 2011.
Rosyidi, Djalal., 2006. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak : Macam-Macam Makanan Tradisional Yang Terbuat Dari Hasil Ternak Yang Beredar Di Kota Malang. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Smithers, Rebecca., 2013. Almost half of the world's food thrown away. http://www.theguardian.com/.
Sukristiyonubowo, 2013. Global Advanced Research Journal of Agricultural Science : Management of Acid Newly Opened Wetland Rice Fields. Indonesian Agency for Agricultural Research and Development, Soil Research Institute
Valentin, Hasna Rosyida., 2013. Skripsi : Pengaruh Teknologi terhadap
12
Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing, Ketua, dan Anggota A. IDENTITAS DIRI DOSEN PEMBIMBING
1. Nama : Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo M.Sc
2. NIDN : 0011026105
3. Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 11 Februari 1961 4. Email : Prastowo@ugm.ac.id 5. Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada
Alamat Rumah : Blunyahrejo TR II/234 B, Yogyakarta 55241 B. PENDIDIKAN
1988 M Sc., Department of Computing and Information Science, Qeen's University, Canada
1985 Drs., Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Gadjah Mada 1980 SMA Negeri I, Yogyakarta
C. Pengalaman Jabatan (Occupation)
2013- PLT Kepala Laboratorium Instrumentasi Dasar, Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika, FMIPA, UGM
2010-2011 Staf Khusus Rektor Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, UGM
2004-2010 Kepala Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi, UGM
2003 - 2004 Kepala UPT Pusat Komputer, Universitas Gadjah Mada
1985 - sekarang
Fungsional Dosen di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, FMIPA, UGM
1997 -2003 Kepala Seksi Jaringan Komunikasi Data di UPT Pusat Komputer, UGM
1996-2003 Kepala Pusat Ilmu Komputer dan Sistem Informasi, Universitas Ahmad Dahlan)
Yogyakarta, 13 Maret 2014
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fernando Dwi Agustia
2 Jenis Kelamin Laki - Laki
3 Program Studi Elektronika dan Instrumentasi
4 NIM 11/319931/PA/14304
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 19 Agustus 1992
6 E-mail Fernando.dwi.a@mail.ugm.ac.id 7 Nomor Telepon/HP 085713636369
B. Riwayat Pendidikan
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 9 November 1993 6 E-mail Sayudibarokah@yahoo.co.id 7 Nomor Telepon/HP 08170688400
B. Riwayat Pendidikan
14
1 Nama Lengkap (dengan WAHYU RATNANINGSIH 2 Jenis Kelamin PEREMPUAN
3 Program Studi KIMIA
4 NIM 12/331223/PA/14513 5 Tempat dan Tanggal DILI, 19 JUNI 1995
6 E-mail wahyu.ratna.n@mail.ugm.ac.id 7 Nomor Telepon/HP (0274)895005/085729303056
B. Riwayat Pendidikan
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
1 Juara II PORSIS Cabang Olah Raga Tae Kwon Do
Komite Olahraga Nasional Indonesia 2010
2 Juara Harapan II Lomba Essay Hari Bumi
Universitas Gadjah Mada 2010
Yogyakarta, 14 Maret 2014