• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAP TAHAP PERTUMBUHAN DAN perkembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAHAP TAHAP PERTUMBUHAN DAN perkembangan "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA

TUMBUHAN

1. PERKECAMBAHAN

Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses yang sama, yaitu perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara lain embrio akar (radikula), embrio daun

(plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang (hipokotil).

1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan

pertumbuhan plumula (calon batang).

2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.

3. Proses perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi.

1) Proses fisika

Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah

pada biji yang kering 2) Proses kimia

Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk

mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk

mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari

endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embruo menjadi bibit tanaman (Purves et al. 2004)

4. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:

a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)

Hipokotil memanjang

(2)

permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.

Contoh: perkecambahan kacang hijau.

b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)

Epikotil memanjang sehingga plumula keluar

menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:

perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

2. PERTUMBUHAN PRIMER

1. Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.

2. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.

3. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.

4. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:

a. Jaringan meristem apikal

Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.

b. Jaringan meristem lateral Jaringan ini dapat membentuk

(3)

diameter dari bagian

tumbuhan. Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan

Gymnospermae. Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.

Letak jaringan meristem PERTUMBUHAN SEKUNDER

1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon

Dikotiledon atau "dikot" ialah sekumpulan tumbuhan

berbunga yang bijinya biasa mengandung daun-daun embrio atau kotiledon. Contoh tumbuhan dikotiledon adalah Pokok kembung, pokok getah, pokok bunga raya, teratai dan pokok ati-ati juga bunga magnolia.

2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:

a. Kambium gabus (felogen) Pertumbuhan felogen

menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.

b. Kambium fasis (vasikuler) Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan

membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena

(4)

c. Kambium interfasis (intervasikuler)

Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak

mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada

umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel.

Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)

3. PERTUMBUHAN TERMINAL

Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan

perkembangan.

a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)

Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.

b. Daerah pemanjangan Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan

tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah

perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel

meristematik.

c. Daerah diferensiasi

Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah

pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya

(5)

epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain

berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Faktor Dalam (Internal)

1) Faktor gen

Yaitu faktor penurunan sifat pada keturunan yang diturunkan adalah sifat-sifat fisik.

2) Hormon

Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan

substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin. a) Auksin

Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA). Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut

menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang dan daun. Hormon auksin

sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan justru akan menghambat terjadinya pembelashan sel, sehingga pertumbuhan sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lambat dibandingkan dengan sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari. Auksin bekerja di tempat yang gela dan berhenti di tempat terang (etiolasi) Fungsi auksin : - Merangsang pembelahan sel

- Menaikkan tekanan osmotic - Menaikkan permeabilitas sel terhadap air

b) Sitokinin

Ada dua jenis hormone ditokinin yaitu zeatin (merupakan sitokini alami yang terdapat pada biji jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi sitokinin adalah merangsang pembelahan sel, mengahambat dominasi epical, merangsang pembentukan tunas, mempercepat pertumbuhan

memanjang, menunda pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan.

Efek dari sitokinin berlawanan dengan auksin pada tumbuhan.

(6)

banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat menghentikan

dominasi pertumbuhan kumcup atas (apikal) dan merangsang

pertumbuhan kuncup samping (lateral)

c) Giberelin

Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormone auksin.

Fungsinya adalah membantu pembentukan tunas/embrio,

menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Contoh pada tanaman kerdil.

d) Asam Absisat

Asam absisat merupakan hormone yang dapat menghambat

pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormone auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat pembelahan dan pembesaran sel. Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan

pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.

e) Gas Etilen

Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi matang. Fungsi etilen adalah menyebabkan buah menjadi masak,

menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokh dan tebal, dapat memacu pembungaan, yang bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan tumbuhan berumah satu.

f) Asam Traumalin

Asam traumalin disebut juga hormone luka/cambium karena hormone ini berfungsi untuk memperbaiki bagian tanaman yang rusak/menghasilkan kalus. g) Kalin

Merupakan hormone yang berfungsi untuk memacu

pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya,

1) rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar;

2) kaulokali, dapat memacu pertumbuhan batang;

3) fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun;

(7)

Faktor Luar (Eksternal)

 1. Cahaya/Sinar matahari Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk

kelangsungan hidupnya, sebab cahaya/sinar matahari

merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses

berlangsungnya fotosintesis di dalam daun tumbuhan hijau.

2. Suhu (Temperatur) Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu

dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Suhu juga mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, suhu optimum berkisar antara 22-37 C.

3. Kelembapan Udara

Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu,

tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel.

4. Air dan Unsur Hara Tanah Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya

materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.

 Fungsi air antara lain:

1. Untuk fotosintesis.

2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis

3. Membantu proses perkecambahan biji.

4. Menjaga

(mempertahankan kelembapan).

(8)

6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga

merangsang pembelahan sel.

7. Menghilangkan asam absisi.

8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.

 Air mutlak diperlukan tumbuhan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah bahan

pembentuk karbohidrat (dalam proses fotosintesis), sebagai pelarut garam mineral di tanah dan sebagai pelarut senyawa-senyawa dalam sel. Air juga sebagai medium/tempat reaksi enzimatis

5. Nutrisi

Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama

pertumbuhan.

 Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.

 Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).

 Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.

 Efisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.

A. Reproduksi Vegetatif

1) Reproduksi Vegetatif atau Aseksual

(9)

manusia, yang di sebut

perkembangbiakan vegetatif alami.

a. Reproduksi Vegetatif Alami

1. Pembelahan Sel

Pembelahan sel terjadi pada tumbuhan berel satu.Misalnya, pada bakteri dan alga yang bersel satu antara lain Chlorella.

2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah reproduksi aseksual dengan cara memisahkan sebagian tubuhnya yang kemudian menjadi individu baru. Misalnya dengan pembentukan hormogonium adalah potongan benang yang terpisah dari benang lama dan kemudian menjadi benang baru, antara lain terjadi pada Oscillatoria atau alga biru.

3. Pembentukan Tunas

Reproduksi vegetatif pada ragi (Saccharomyces cerevisiae) yaitu dengan pembentukan tunas. Tunas tersebut akan lepas dan menjadi individu baru. selain itu sel ragi dapat menjadi askus yang kemudian

mengalami meiosis dan terbentuk empat askospora yang haploid.

Pembentukan tunas terjadi pula pada tumbuhan tingkat tinggi dan biasanya disebut anakan, misalnya

paku, rumput, dan pisang. pada tumbuhan tersebut, bagian batang yang ada di dalam tanah dapat

membentuk tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru dekat induknya dan membentuk koloni.

4. Tunas Adventif

Tunas adventif dalah tunas yang tidak tumbuh pada ketiak daun atau ujung batang, tetapi tumbuh pada bagian tanaman yang biasanya tidak bertunas, misalnya pada akar atau daun. contoh cocor bebek

(Bryophyllum), kesemek, dan sukun. 5. Gemmae

Gemmae, misalnya terdapat pada lumut hati dan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.

6. Pembentukan Spora Reproduksi vegetatif dengan pembentukan spora, misalnya pada jamur, lumut, dan paku.

7. Rhizoma (Akar Tinggal atau Rimpang)

Rhizoma adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dan membengkak karena berisi cadangan makanan.

(10)

8. Stolon

Stolon adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah, tetapi tidak membengkok, seperti halnya dengan rhizoma. Di ketiak sisi dan ujung stolon terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. misalnya : alang – alang dan rumput teki.

9. Geragih

Geragih adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah, tidak menyimpan cadangan makanan. misalnya : pegagan, rumput, dan strawberry.

10. Umbi Batang

Umbi batang adalah batang di dalam tanah yang berubah fungsi menjadi tempat cadangan makanan. Di beberapa tempat dari umbi

terdapat mata tunas. Jika umbi batang ditanam, tunas tersebut akan tumbuh menjadi individu baru. misalnya : kentang, gadung, dan uwi.

11. Umbi Lapis

Umbi lapis adalah batang yang pendek, ruas – ruasnya sangat rapat, dan dikelilingi oleh berlapis – lapis daun yang saling menutup. Pada ketiak daun terdapat calon tunas (siung) yang dapat tumbuh menjadi individu baru. misalnya : bawang merah dan bawang putih.

12. Umbi Akar

Umbi akar adalah pangkal akar yang membengkak berisi cadangan makanan. misalnya: ketela pohon, dahlia , ubi jalar, dan wortel. jika pada umbi akar tidak terdapat tunas

adventif. maka tidak merupakan alat reproduksi vegetatif, misalnya ketela pohon.

2) Reproduksi Vegetatif Buatan

1. Mencangkok

Mencangkok adalah cara perkembiakan vegetatif dengan membuang sebagian kulit dan

kambium secara melingkar.kambium harus di buang sampai bersih. Tujuan mencangkok adalah untuk

memperoleh tumbuhan yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan induknya , misalnya : mangga, sawo, jeruk , dan rambutan.

2. Menempel (okulasi)

Menempel adalah

menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda. masing – masing tanaman umumnya mempunyai kelebihan. misalnya : dengan menempelkan mata tunas tumbuhan yang buahnya

(11)

perakarannya baik. contohnya : jeruk, kopi, dan karet.

3. Merunduk

Merunduk adalah

membengkokkan bagian batang atau cabang kebawah, kemudian di

benamkan ke dalam tanah. pada bagian cabang yang tertimbun tanah akan tumbuh akar. setelah akarnya kuat bagian cabang ini di potong. misalnya : alamanda, anyelir, apel, dan anggur.

4. Enten (Menyambung)

Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel, yaitu

menggabungkan bagian dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda.

tanaman yang perakarannya kuat di sambung dengan tanaman yang buahnya baik, misalnya : kopi dan buah – buahan.

5. Stek

Stek adalah cara

mengembangbiakkan tanaman dari potongan – potongan batang atau cabang yang di tancapkan dalam tanah,misalnya: ketela pohon.

6. Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah menanam jaringan tmbuhan pada substrat (bahan makanan buatan), sehingga tumbuhan menjadi tanaman yang sempurna dan mampu di pindahkan, misalnya : anggrek.

B. Reproduksi Generatif

Merupakan gamet jantan dan gamet betina.pada tumbuhan biji(spermatophyta),terdapat alat kelamin jantan penghasil serbuk sari yang akhirnya menghasilkan sel sperma dan alat kelamin yang mempunyai ovum.proses

perkembangbiakan tumbuhan biji mempunyai dua pristiwa yaitu penyerbukan dan

pembuahan.penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka

(gymnospermae) adalah

menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji),sedang pada

tumbuhan biji tertutup (angiospermae) adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan adalah bersatunya inti sperma dengan ini ovarium.pada tumbuhan

gymnospermae terjadi

(12)

angiospermae terjadi pembuahan ganda.Bunga memiliki peranan yang penting dalam proses

perkembangbiakan.

Secara umum bunga memiliki :

a. Alat perkembangbiakan (putik dan benang sari)

b. Alat perhiasan bunga (mahkota dan kelopak bunga)

c. Dasar bunga

d. Tangkai bunga

1) Alat Reproduksi

Alat perkembangbiakan tumbuhan biji adalah putik (pistil) dan benang sari (stamen)

a) Putik

Putik adalah alat kelamin betina yang dapat menghasilkan sel kelamin betina dan di sebut sel telur (ovum)

Bagian – bagian putik sebagai berikut :

1) Kepala putik (stigma)

Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan di atas kepala putik terdapat bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari. 2) Tangkai putik

3) Bakal buah

Bakal buah terdapat paling dekat dengan dasar bunga

(Reseptakulum) bakal buah berisi satu ? lebih bakal biji (ovulum). b) Benang Sari

Benang sari adalah alat kelamin jantan yang dapat menghasilkan sel kelamin jantan yang di sebut sel sperma (Spermatozoid).

2) Alat Perhiasan Bunga 1) Mahkota Bunga

Fungsinya untuk menarik serangga penyerbuk, pelindung benang sari dari putik dan sebagai tempat hinggap serangga yang akan menghisap madu.

2) Kelopak Bunga

Fungsinya melindungi bunga pada waktu masih menguncup untuk menarik perhatian serangga dan hewan agar dapat membantu proses penyerbukan.

Macam – macam Bunga Berdasarkan

kelengkapannya bunga di bedakan menjadi :

1) Bunga Lengkap

(13)

Bunga yang tidak memiliki

satu/lebih bagian bunga. Contohnya bunga kelapa dan bunga sulak.

Berdasarkan kelengkapannya alat perkembangbiakan, bunga di bedakan menjadi :

1) Bunga Sempurna

Bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus / bunga

berkelamin ganda, contohnya bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster, dan bunga padi.

2) Bunga Tidak Sempurna Bunga yang memiliki benang

sari/putik saja. Jika memiliki benang sari di sebut bunga jantan yang menghasilkan spermatozoid (contoh mata pada bunga jagung). Jika hanya memiliki putik disebut bunga betina, menghasilkan sel telur (contoh tangkai pada bunga jagung).

C. Penyerbukan dan Peembuahan 1) Penyerbukan

Peristiwa sampai melekatnya serbuk sari ke kelapa putik.

Macam – macam Penyerbukan Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari ke kepala putik: a) Anemogami (Dengan perantara oleh

angin)

Ciri – cirinya :

a) Tidak mempunyai perhiasan bunga/ memiliki , tetapi sanngat kecil dan sederhana.

b) Warna bunga tidak menarik,Mirip daun.

c) Putiknya tidak tersembunyi dan panjang

d) Kepala putik besar, berbulu dan terentang keluar bunga.

e) Benang sari panjang & bergantung, sehingga mudah bergoyang jika di tiup angin.

f) Serbuk sari sangat banyak, kecil, ringan dan kering, tidak berdekatan sehingga mudah di tiup angin. g) Tidak mempunyai kelenjar madu

(nektar).

b) Hidrogami adalah penyerbukan yang di perantarai oleh air. contohnya kangkung.

c) Zoidiogami adalah penyerbukan dengan perantara hewan.

1) Entomogami (serangga), contohnya kupu – kupu dan kumbang.

2) Ornitogami (burung), contohnya bunga sepatu dan alamanda.

3) Kriptogami (kelelawar), contohnya jambu dan mangga.

4) Malakogami (siput), contohnya pisang dan talas.

(14)

Berdasarkan asal serbuk sarinys penyerbuksn dapat di bedakan

menjadi :

1) Penyerbukan sendiri (Autogami) adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga itu sendiri. Penyerbukan di lakukan pada saat bunga masih menguncup/

kleistogami.

2) Penyerbukan Tetangga (Geitonogami)

adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga lain pada satu pohon.

3) Penyerbukan silang (Allogami) adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.

4) Bastar (hidrogami)

adalah penyerbukan yang terjadi jjika serbbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang berbeda jenis.

Macam - macam Bastar 1) Bastar Antarkulvitar (Varietas)

contohnya antar mangga golek dengan mangga gadung.

2) Bastar Antar jenis (Spesies) contohnya antar mangga dengan mangga kweni.

3) Bastar antar marga (Genus)

contohnya antar cabai dengan terong.

2. Pembuahan

adalah bersartunya sperma dengan ovum.

a. Gymnospermae

Alat reproduksi tumbuhan gymnospermae, bakal biji dan serbuk sari masing – masing berkumpul dalam satu badan di ebut strobilus.

Jalannya Penyerbukan :

a) Serbuk sari pada tetes penyerbukan melalui lubang mikrofil terdiri atas 1 sel generatif dan 1 sel vegetatif. b) Serbuk sari berubah menjadi buluh

serbuk dan menuju ruang arkegonium, sel generatif membelah menjadi dinding sel (dislokalor) dan sel spermatogen, selanjutnya

spermatogen membelah membentuk sel spermatozoid.

c) Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan masing – masing sel spermatozoid membuahi 1 sel telur (di sebut pembuahan tunggal) yang akhirnya menjadi zigot dan dewasa.

b. Angiospermae Jalannya Pembuahan :

a) Serbuk sar sampai ke kepala putik dengan gerak kemotropisme, serbik sari menuju ka bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk sari.

b) Pada saat buluh serbuk sari

(15)

dan terjadi pembuahan sebagai berikut :

§ Satu inti generatif membuahi sel telur yang kemudian manjadi embrio. § Satu inti generatif membuahi inti

kandung lembaga sekunder yang akan menjadi endospermae, sebagai

cadangan makanan embrio.

c) Setetlah pembuahan yang akan terjadi selanjutnyaadalah berikut ini : § Kelopak bunga dan mahkota bunga

akan layu sebagai usaha penghematan energi.

§ Daun buah akan menjadi kulit buah.

Pembuahan angiospermae disebut pembuahan ganda, karena satu inti generatif membuahi sel telur dan lainnya sel kandung lembaga sekunder.

PEMBUAHAN

a. Pembuahan tunggal Contoh proses

pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae).Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke ruang serbuk

sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir

menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif

membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel

spermatogen atau calon

spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga

spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang

arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada

(16)

berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini misalnya terjadi pada pohon Pinus.

b. Pembuahan ganda

Terjadi pada tumbuhan

Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.

1. Perkembangan serbuk sari.

Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji.

Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di

belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2.

2. Pembentukan sel telur Bersamaan dengan

perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrospor osit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadi sel

megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel

megaspora ini

selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut

multigamet . Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda . Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel

menempatkan diri

(17)

bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder

sehingga menjadi sel yang diploid (2n). Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder

menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.

inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)

inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)

Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu:

Porogami : bila dalam pembuahan masuknya

spermatozoid melalui mikrofil. Aporogami : bila

masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila masuknya spermatozoid melalui kalaza, maka

disebut kalazogami.

Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terjadi karena:

a) Amfiksis (amfmiksis), yaitu terjadinya embrio melalui peleburan antara ovum dan

sel spermatozoid. b) Apomiksis,embrio terjadi bukan dari peleburan sel telur dengan sel spermatozoid.

Apomiksis dapat terjadi karena:

Partenogenesis, yaitu pembentukan embrio dari sel telur tanpa adanya pembuahan.

 Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga tanpa adanya

pembuahan, misalnya dari sinergid atau antipoda.

 Embrioni adventif, yaitu embrio yang terjadi dari selain kandung lembaga. Misalyaitu embrio yang terjadi dari selain kandung lembaga. Misalnya, dari sel nuselus. Terjadinya amfimiksis dan apomiksis secara bersama-sama

menyebabkan

(18)

satu biji. Peristiwa ini disebut poliembrioni. Poliembrioni sering dijumpai pada jeruk, mangga, nangka, dan sebagainya.

N o

Pembeda Pembua han Tunggal

Pembuaha n Ganda

1 Proses pembuaha

n

1 kali 1 kali

2 Jumlah inti sperma

1 2

3 Hasil pembuaha

n

Embrio (zigot)

Embrio (zigot) Emdosper

mae 4 Selisih

waktu penyerbuk

an dan pembuaha

n

Relatif cepat

Sangat lama (sampai bernulan –

bulan)

5 Jumlah serbuk

sari

2 sel 1 sel

6 Struktur spermatoz

oid

Seperti rumah

siput dan rambut

getar

Seperti rumah siput tapi

tak berambut

Referensi

Dokumen terkait

Dari data hotspot pada tahun 2011, daerah yang paling banyak terdeteksi di Kabupaten Pulang Pisau dengan jumlah hotspot 605 titik dan Kabupaten Kotawaringin Timur

DENAH RUANG LANTAI 1 SMK PGRI 1 SALATIGA. wc wc wc

Dalam proses komunikasi sehari-hari, banyak keluarga yang menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah) sebagai bahasa percakapan di lingkungan keluarga. Demikian juga halnya

The writer gives his gratitude to Allah SWT for giving him everything in his life, so that he can finish writing the skripsi entitled “The Authentic Material Used by the Students

How is the students’ response in the implementation of picture series in teaching writing recount text at the tenth graders of Madrasah Aliyah. Muslimat

Pada pasien dengan fraktur pelvis harus dicurigai juga adanya trauma lain seperti, cedera kepala berat, trauma thorax, aorta, dan cedera abdomen dan yang paling sering, cedera

Siswa nomor urut 1 menjawab soal nomor 2a dengan benar. Berikut adalah jawaban dari siswa nomor urut 1. Gambar 4.13 Lembar Jawaban Siswa Nomor Urut 1 pada Soal 2a Pada

Teologi ini mengadopsi sikap postponement (penundaan) yakni dengan membiarkan atau menyerahkan kepada Tuhan (Allah) sebagai pemutus terakhir terkait dengan