15
Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Peneliti menggunakan seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 sebagai subjek penelitian. Di kelas 5 terdapat 35 siswa yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 23 anak perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam kegiatan pembelajaran, masih banyak ditemukan siswa yang belum percaya diri dalam memberikan jawabannya selain itu siswanya juga masih cenderung diam saat diminta menjawab pertanyaan dari guru. Siswa juga masih cenderung mencontek jawaban temannya. Selain itu guru IPA kelas 5 masih kurang dalam memanfaat media yang ada seperti LCD proyektor untuk menunjang pengajaran di kelas. Dari karakteristik tersebut pemilihan model pembelajaran ASSURE cocok digunakan untuk siswa dan guru, karena model ini memadukan teknik pembelajaran serta teknologi da media yang dapat membantu guru dalam member pembelajaran serta dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
3.2 Variabel Penelitian
Terdapat dua variable dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran ASSURE dan keterampilan proses sains. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ASSURE. Model ASSURE dirancang untuk membantu para guru merencanakan mata pelajaran yang secara efektif memadukan penggunaan teknologi dan media diruang kelas (Smaldino et al, 2011 : 111).
sedang dikerjakannya, maka perolehannya kurang bermakna dan memrlukan waktu lama untuk menguasainya.
3.3 Rencana Tindakan
Peneliti mengambil materi pembelajaran IPA kelas 5 semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 khususnya materi daur air dan penghematan air untuk digunakan dalam penelitiannya. Peneliti mengambil materi tersebut karena menurut guru kelas 5, para siswa masih belum matang dalam materi tersebut sehingga perlu dilakukan pendalaman materi.Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncakan dengan dua siklus. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang sudah direvisi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi masalah. Adapun tahapan rencana tindakan ini akan disajikan dalam gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1
3.3.1 Siklus I
Pada siklus I yang diajarkan adalah KD 7.4 tentang mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Pelaksanaan siklus I akan membahas materi manfaat air bagi makhluk hidup dan proses daur air yang terjadi di alam serta pengaruh daur air bagi manusia. Tahap terakhir siklus I dilaksanakan evaluasi akhir siklus.
1. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:.
a. Peneliti dengan bimbingan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi daur air dengan model pembelajaran ASSURE.
b. Peneliti dengan bimbingan guru membuat LKS tentang daur air untuk membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Peneliti berkolaborasi dengan guru menyiapkan alat, media dan bahan ajar yang diperlukan untuk melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran menggunakan model ASSURE.
d. Peneliti menyusun lembar observasi.
e. Peneliti dengan bimbingan guru menyusun alat evaluasi berupa soal tes tertulis..
2. Tahap tindakan
3. Tahap pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Hasil observasi dari siklus I bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
a. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan model pembelajaran ASSURE.
b. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
c. Untuk siswa yaitu kegiatan siswa dalam menerapkan aspek-aspek keterampilan proses IPA pada pembelajaran yang terdapat di lembar observasi. Aspek keterampilan proses IPA yang diamati adalah aspek mengobservasi, aspek mengajukan pertanyaan, aspek menyusun hipotesis, aspek menggunakan alat/bahan dan aspek mengkomunikasikan.
d. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyaian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.
4. Tahap refleksi
Refleksi dilakukan di akhir pelaksanaan siklus I. refleksi diberikan untuk memberikan ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik yang membangun terhadap kegiatan pembelajaran oleh siswa kepada guru. Hasil refleksi dapat dibuat dalam bentuk rekomendasi untuk dilanjutkan ke siklus berikutnya setelah RPP diperbaiki agar sesuai dengan rancangan pembelajaran di kelas.
3.3.2 Siklus II
1. Tahap perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus I. b. Peneliti dengan bimbingan guru merancang kembali instrument penelitian
seperti pada siklus I yang meliputi RPP, lembar observasi dan soal-soal. 2. Tahap tindakan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan alokasi waktu 4x35 menit.. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air.
3. Tahap pengamatan
Observasi juga dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di siklus II, observasi dilakukan untuk mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamat melakukan penilaian atas pelaksanaan pembelajaran sebagai proses perbaikan pada siklus 1, kemudian observer bersama peneliti melakukan pengumpulan data tentang keterampilan proses IPA dengan menggunakan angket atau lembar observasI.
4. Tahap refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui efektifitas proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
disediakan peneliti. Observasi dilakukan selaama kegiatan pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data lainnya dengan menggunakan penilaian dengan bentuk tes. Soal yang diberikan berbeda pada setiap siklusnya. Tes ini berguna untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa selama proses pembelajaran.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan suatu alat yang dipakai untuk mengumpulkan dan
memperoleh data penelitian. Pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains melalui model pembelajaran ASSURE kelas 5 SD Negeri Asinan 01 pada mata pelajaran IPA materi siklus air. Peneliti menggunakan lembar observasi dan lembar soal dan daftar nilai siswa untuk mengumpulkan data.
3.5 Indikator Kinerja
3.5.1 Indikator Proses
Bagian ini berguna sebagai tolak ukur keberhasilan suatu penelitian. Tolak ukur keberhasilan dari model ASSURE pada pelajaran IPA adalah siswa dapat lebih aktif dan tertarikdalam mengikuti pembelajaran dengan berbantuan media pelajaran serta metode pembelajaran yang sesuai dengan kriteria siswa.
3.5.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses IPA siswa.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data ini menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan
oleh observer dengan memberikan tanda checklist (√) disetiap indicator penilaian pada lembar observasi. Data hasil observasi keterampilan proses IPA siswa dihitung dengan membuat rata-rata keterampilan proses dan menentukan persen sebagai berikut:
Rata-rata =
NP =
x 100% Keterangan:
NP = nilai persen yang discari atau diharapkan
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan Menentukan Kategori Keterampilam Proses IPA
Tabel 3.1
Kategori Keterampilan Proses IPA
Nilai Presentase Kategori Kemampuan
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat Kurang
(Arikunto, 2006)