Lembar Tugas Metode Statistika
Menghitung Ukuran Kemiringan dan
Keruncingan pada Data Tunggal dan Data
Kelompok
Disusun oleh :
Nama : Isna Nur Azizah
NIM
: B2A018009
PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
1.
UKURAN KEMIRINGAN (SKEWNESS)
Ukuran kemiringan kurva merupakan derajat atau ukuran dari ketidaksimetrisan suatu distribusi data.Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data,yaitu :A.
KOEFISIEN KEMIRINGAN PEARSON
Nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi simpangan baku.RUMUS
:
1. Kurva positif,yaitu apabila rata-rata hitung (mean) > modus atau nilai tengahnya (median).
B.
KOEFISIEN KEMIRINGAN QUARTIL (BOWLEY)
Koefisien kemiringan bowley berdasarkan pada hubungan kuartil-kuartil dari sebuah distribusi.RUMUS
:
C.
KOEFISIEN KEMIRINGAN PERSENTIL (BOWLEY)
Koefisien kemiringan bowley berdasarkan pada hubungan persentil dari sebuah distribusi.RUMUS
:
D.
KOEFISIEN KEMIRINGAN MOMEN
Rata-rata dan varians sebenarnya merupakan hal istimewa dari kelompok ukuran lain yang disebut dengan momen.
Momen juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengukur ketidaksimetrisan terhadap distribusi dat dalam suatu variabel.Momen dapat ditulis “Mr (Momen ke-r)”.
2.
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
Kriteria untuk mengetahui model distribusi
dari koefisien kemiringan :
1. Jika koefisien kemiringan < nol,maka bentuk
distribusinya negatif (ekor bagian kiri lebih panjang)
2. Jika koefisien kemiringan = nol,maka bentuk
distribusinya simetrik
RUMUS
:
3.
UKURAN KERUNCINGAN (KURTOSIS)
Ukuran keruncingan merupakan derajat kepuncakan dari suatu distribusi,biasanya siambil reelatif terhadap distribusi normal.1. Jika
a3= 0,maka distribusi datanya simetris.
2. Jika
a3< 0,maka distribusi datanya menceng ke
kiri.
3.
Jika
a3> 0,maka distribusi datanya menceng ke
kanan.
1. Jika kofisien kurtosis lebih dari 0,263 maka
distrbusinya adalah leptokurtis.
2. Jika kofisien kurtosis sama dengan 0,263 maka
distrbusinya adalah mesokurtis.
3.
Jika kofisien kurtosis kurang dari 0,263 maka
A.
KOEFISIEN KERUNCINGAN PERSENTIL
Koefisien keruncingan persetil dilambangkan dengan K (Kappa).Untuk distribusi nilai normal,nilai k = 0,263.RUMUS
:
B.
KOEFISIEN KERUNCINGAN MOMEN
RUMUS
:
4.
DERAJAT KERUNCINGAN KURVA
SOAL !
1. Carilah data tunggal dan hitung ukuran serta derajat kemiringannya dan
ukuran serta derajat keruncingannya !
Tabel data tunggal :
Andil Inflasi Kabupaten Cilacap Bulan Januari Tahun
2017 dari Berbagai Sektor Unit
JAWAB :
I. Ukuran Kemiringan Data
A) Koefisien Kemiringan Pearson
:
Yang perlu dicari nilainya :
1. Mean
¿0,99+0,29+0,09+0,25+0,05+0,04+0,05+0,022
8
=
1,98
8
= 0,2475
Jadi,nilai rata-rata (mean) yang didapatkan sebesar 0,2475.
2. Modus
Berdasarkan tabel disamping,datum yang paling banyak muncul adalah 0,05.
Jadi,modus yang didapatkan sebesar 0,05.
3. Median
Untuk menentukan median,maka data pada tabel harus diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil,sehingga dapat diperoleh :
Karena data tunggal pada tersebut merupakan data genap,maka harus menggunakan rumus kedua,sehingga dapat diketahui bahwa nilai tengah (median) pada data tersebut yaitu :
Me =
X(
4. Simpangan Baku
Karena nilai s2 sudah diketahui,yaitu sebesar 0,14935 ,maka :
s=
√
0,1481= 0,3849
Jadi,nilai simpangan baku data tersebut sebesar 0,3849.
Koefisien Kemiringan Pearson Pertama :
KK=x−Mo
s
¿0,2475−0,05
0,3849
¿0,1975
0,3849
= 0,513
Jadi koefisien kemiringan pearson pertama data tersebut adalah 0,513.
Koefisien Kemiringan Pearson Kedua :
KK=3(x−Me)
s
¿3(0,2475−0,155)
0,3849
¿3(0,0925)
0,3849
= 0,721
Jadi koefisien kemiringan pearson kedua data tersebut adalah 0,721.
B) Koefisien Kemiringan Quartil (Bowley) :
Yang harus dicari :
Untuk menentukan nilai kuartil,maka data pada tabel harus diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil,sehingga dapat diperoleh :
1. Kuartil Bawah
Letak Q1=1(8+1) Jadi,nilai kuartil bawah dari data tersebut sebesar 0,05.
2. Kuartil Tengah
Letak Q2=2(8+1)
Jadi,nilai dari kuartil tengah data tersebut adalah 0,155.
3. Kuartil Atas
Letak Q3=3(8+1) Jadi,nilai dari kuartil atas data tersebut adalah 0,28.
Koefisien Kemiringan Bowley :
¿0,087
Jadi,koefisien kemiringan bowley data trsebut sebesar 0,087.
C) Koefisien Kemiringan Persentil
Yang harus dicari :
Untuk menentukan nilai kuartil,maka data pada tabel harus diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil,sehingga dapat diperoleh :
1. Persentil ke-90
Letak P90=90(8+1) Jadi,persentil ke-90 data tersebut adalah 0,891
2. Persentil ke-50
Letak P50=50(8+1) Jadi,persentil ke-50 data tersebut adalah 0,155.
3. Persentil ke-10
Jadi,persentil ke-10 data tersebut adalah 0,036.
Koefisien Kemiringan Persentil :
KK=P90−2P50+P10
Jadi,koefisien kemiringan persentil dari data tersebut sebesar 0,785.
D)Koefisien Kemiringan Momen
Mr3=1
Jadi,koefisien kemiringan momen teseebut sebesar -0,0001.
Karena koefisien kemiringan persentil (bowley) >
nol,maka bentuk distribusinya positif (ekor bagian kanan
lebih panjang).
II.
DERAJAT KEMIRINGAN KURVA
Jadi,derajat kemiringan kurva tersebut sebesar -0,00175.
III.
UKURAN KERUNCINGAN DATA
A) Koefisien Keruncingan Persentil
K=
Jadi,ukuran keruncingan data tersebut sebesar 0,135.
Karena
α3< nol,maka distribusi datanya menceng ke
kiri.
B) Koefisien Keruncingan Momen
Mr
4=¿1
n(Xi−X)
4
¿
¿1
8(0,155−0,2475)
4
¿0,000073
8
¿0,000009
Jadi,koefisien keruncingan momen data tersebut sebesar 0,000009.
IV.
DERAJAT KERUNCINGAN KURVA
α=Mr4
S4
=
0,0000090,3849=0,0000234
Jadi,derajat keruncingan kurva tersebut sebesar 0,0000234.
Karena koefisien keruncingan momen < 0,263 ,maka
bentuk distribusinya adalah platikurtik.
Karena
α4< 3,maka keruncingan distibusi data
2. Carilah data kelompok dan hitung ukuran serta derajat kemiringannya
dan ukuran serta derajat keruncingannya !
Tabel Data Kelompok :
Seorang Manajer Produksi ingin mengetahui distribusi data mengenai umur karyawannya di unit kerjanya.Data-data yang diperoleh oleh Manajer Produksi adalah sebagai berikut ini.
Sumber : https://teknikelektronika.com/cara-membuat-histogram-di-excel/
Sehingga,berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh tabel distribusi fekuensi sebagai berikut :
JAWAB :
I.
Ukuran Kemiringan Data
A)
Koefisien Kemiringan Pearson :
Yang perlu dicari nilainya :
1. Mean
Untuk menghitung rata-rata kelompok,harus menggunakan nilai tengah dengan menggunakan tabel penolong seperti berikut :
Sehingga nilai rata-rata (mean) data tersebut dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :
X =
4392100= 43,92
Jadi,rata-rata (mean) umur karyawannya di pabrik tersebut adalah 43,92.
Untuk mencari letak modus,maka yang diambil adalah data dengan frekuensi terbesar/ terbanyak.Bagian tabel yang berwarna merah merupakan letak modus.
Mo=40,5+
(
33+6
)
6=40,5+18
9
= 42,5
Jadi,nilai yang sering muncul (modus) dari data tersebut adalah 42,5.
3. Median
Untuk menghitung nilai tengah kelompok,harus menggunakan frekuensi komulatif dan titik bawah dengan menggunakan tabel penolong seperti berikut :
Untuk
mempermudah,tabel di samping yang berwarna merah merupakan data yang dibutuhkan untuk
Jadi,nilai tengah (median) umur karyawannya di pabrik tersebut adalah 43,07.
d1=21−18=3
4. Simpangan Baku
Untuk menghitung standard deviasi,diperlukan tabel penolong seperti di bwah ini (nilai µ diperoleh dari perhitungan mean sebelumnya,sehingga µ = 43,92) :
σ=
√
12402,36100
¿
√
124,0236= 11,137
Jadi,simpangan baku umur karyawan di pabrik tersebut adalah 11,137.
Koefisien Kemiringan Pearson Pertama :
KK=x−Mo
Jadi koefisien kemiringan pearson pertama data tersebut adalah 0,128.
Koefisien Kemiringan Pearson Kedua :
KK=3(x−Me)
Jadi koefisien kemiringan pearson kedua data tersebut adalah 0,076.
B)
Koefisien Kemiringan Bowley
:
Yang harus dicari :
1. Kuartil Bawah Q1
Q1=34,5+
(
25−2318
)
6=34,5+ 1218
= 34,5 + 0,67 = 35,17
Jadi,nilai dari kuartil bawah data tersebut adalah 35,17.
2. Kuartil Tengah (Q¿¿2)¿
Sehingga,dapat diketahui bahwa nilai dari kuartil tengah (Q¿¿2)¿, yaitu :
Q2=40,5+
(
50−4121
)
6=40,5+ 5421
= 40,5 + 2,57 = 43,07
Jadi,nilai dari kuartil tengah data tersebut adalah 43,07.
3. Kuartil Atas (Q¿¿3)¿
Sehingga,dapat diketahui bahwa nilai dari kuartil atas (Q¿¿3)¿, yaitu :
Q3=46,5+
(
75−6215
)
6=46,5+ 7815
= 46,5 + 5,2 = 51,7
Jadi,nilai dari kuartil atas data tersebut adalah 51,7.
Koefisien Kemiringan Bowley :
KK=Q3−2Q2+Q1
Jadi,koefisien kemiringan bowley data trsebut sebesar 0,044.
C)
Koefisien Kemiringan Persentil
Yang harus dicari :
1. Persentil ke-10
D10=28,5+
(
10−716
)
6=28,5+ 1816
= 28,5 + 1,125 = 29,625
Jadi,nilai dari persentil ke-10 data tersebut adalah 29,625.
Karena koefisien kemiringan quartil (bowley) >
nol,maka bentuk distribusinya positif (ekor bagian
kanan lebih panjang).
Letak P10=
10 100.100
2. Persentil ke-50
D50=40,5+
(
50−4121
)
6=40,5+ 921.6
= 40,5 + 2,57 = 43,07
Jadi,nilai dari persentil ke-50 data tersebut adalah 43,07.
3. Persentil ke-90
D90=58,5+
(
90−879
)
6=58,5+ 189
= 58,5 + 2 = 60,5
Jadi,nilai dari persentil ke-94 data tersebut adalah 60,5.
Koefisien Kemiringan Persentil :
KK=P90−2P50+P10
Jadi,koefisien kemiringan persentil dari data tersebut sebesar 0,13. Letak P50= 50
100.100
¿50
Letak P90=10090 .100
D)
Koefisien Kemiringan Momen
Mr3=1
nfi
(
Xi−X)
3
¿40351,696
100
¿403,51696
¿403,52
Jadi,koefisien kemiringan momen teseebut sebesar 403,52.
II.
DERAJAT KEMIRINGAN KURVA
α3=Mr3
S3
Karena koefisien kemiringan persentil (bowley) >
nol,maka bentuk distribusinya positif (ekor bagian kanan
lebih panjang).
¿403,52 ¿ ¿
¿ 403,52
1381,35
¿0,292
Jadi,derajat kemiringan kurva tersebut sebesar 0,292.
III. UKURAN KERUNCINGAN DATA
A)
Koefisien Keruncingan Persentil
K=
1
2(Q3−Q1)
P90−P10
¿
1
2(51,7−35,17) 60,5−29,625
¿ 8,,265
30,875
¿0,268
Jadi,ukuran keruncingan data tersebut sebesar 0,268.
B)
Koefisien Keruncingan Momen
Karena
α3> nol,maka distribusi datanya menceng ke
kanan.
Mr
4=¿1
nfi(Xi−X)
4
¿
¿3494686,181
100
¿34946,86181
¿34946,86
Jadi,koefisien keruncingan momen data tersebut sebesar 34946,86.
IV. DERAJAT KERUNCIINGAN KURVA
α4=Mr4
S4
=
(34946,8611,137)4=
34946,8615384,13=2,272
Jadi,derajat keruncingan kurva tersebut sebesar 2,272.
Karena koefisien keruncingan momen > 0,263 ,maka
bentuk distribusinya adalah leptokurtik.