• Tidak ada hasil yang ditemukan

S YARATS TATISTIKAN ONP ARAMETRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S YARATS TATISTIKAN ONP ARAMETRIK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIKA

NONPARAMETRIK

Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri

Universitas Kristen Maranatha Bandung

STATISTIKA NONPARAMETRIK

adalah statistik yang tidak memerlukan pembuatan asumsi tentang bentuk distribusi kecuali bahwa sebaran itu kontinu.dan karena itu merupakan statistik yang bebas distribusi

Dalam statistik nonparametrik, kesimpulan dapat ditarik tanpa memperhatikan bentuk distribusi populasi, sedangkan dalam statistika

parametrik yang telah dibahas sebelumnya , kesimpulan hanya benar apabila asumsi-asumsi tertentu yang membatasi adalah

benar.

2

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

KAPAN M

ETODENONPARAMETRIKDIGUNAKAN

?

1. Apabila ukuran sampel kecil sehingga distribusi statistik pengambilan sampel tidak mendekati normal, dan apabila tidak ada asumsi yang dapat dibuat tentang bentuk distribusi populasi yang menjadi sumber sampel.

2. Apabila digunakan data peringkat atau ordinal. (Data ordinal hanya memberikan informasi tentang apakah suatu item lebih tinggi, lebih rendah, atau sama dengan item lainnya; data ini sama sekali menyatakan ukuran perbedaan).

3. Apabila data nominal digunakan. (Contoh : data nominal adalah seperti

“laki-laki” atau “perempuan” diberikan kepada item dan tidak ada implikasi di dalam sebutan tersebut bahwa item yang satu lebih tinggi atau lebih rendah daripada item lainnya)

3

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

YARAT

S

TATISTIKA

N

ON

P

ARAMETRIK

DAPAT

DIGUNAKAN

APABILA

:

Bentuk populasinya

tidak diketahui / tidak

normal

Distribusinya

kontinu

Ukuran sampel

lebih kecil dari

30

4

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

STATISTIKA NON PARAMETRIK

Keuntungan dari penggunaan Statistika Non

Parametrik :

Perhitungannya lebih sederhana, mudah, dan cepat

Data dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif ( atribut )

Bisa digunakan untuk bentuk distribusi populasi apa saja asalkan kontinu

Ukuran sampel yang digunakan bisa kecil

Kelemahan dari penggunaan Statistika Non

Parametrik :

Efisiensi rendah, karena tidak menggunakan semua informasi yang ada dari sampel

Tidak seteliti Uji Parametrik, jadi untuk mencapai b yg sama diperlukan sampel yg lebih besar.

Uji nonparametrik akan menggunakan ukuran sampel yang lebih banyak dibandingkan dengan uji parametrik

agar mencapai kuasa yang sama. 5

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

K

ESIMPULAN

Bila uji parametrik dan uji nonparametrik keduanya berlaku pada himpunan data yang sama, GUNAKANLAH selalu teknik parametrik yang lebih efisien.

Akan tetapi, bila diketahui bahwa anggapan kenormalan sering tidak berlaku, dan ternyata bahwa kita sering menghadapi pengukuran yang tidak kuantitatif, maka disarankan menggunakan sejumlah cara nonparametrik yang dapat menangani berbagai keadaan percobaan yang lebih luas.

Perlu dikemukakan bahwa kendati di bawah anggapan teori kenormalan baku, keefisienan teknik nonparametrik amat dekat ke prosedur parametrik padanannya.

Sebaliknya, penyimpangan yang besar dari kenormalan akan membuat metoda nonparametrik jauh lebih efisien daripada prosedur parametrik.

6

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(2)

J

ENIS

JENIS

S

TAT

. N

ON

P

ARAMETRIK

:

1. Uji Tanda ( Sign Test )  untuk uji 1 sampel

dan 2 sampel

2. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Sign Rank Test)

• uji 1 sampel dan 2 sampel berpasangan

3. Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon ( Wilcoxon Rank Sum Test )  uji 2

sampel independent

4. Uji Kruskall Wallis  untuk uji lebih dari 2 buah populasi ( k > 2 )

5. Uji Runtunan  uji keacakan data untuk data kuantitatif dan data kualitatif

6. Uji Kolmogorov – Smirnov

7. Uji Koefisien Korelasi Peringkat Spearman,

dll.

7

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Jumlah Sampel Memperhatikan

besarnya data ? Uji Statistik

Satu --- Sign Test

Dua, Tidak Sign Test

independent Ya Wilcoxon Rank Sum

Test

Dua, Tidak Sign Test

dependent Ya Wilcoxon Sign Rank

Test

8 LT Sarvia/2012

1.

UJI TANDA (

SIGN TEST

)

 Merupakan uji non parametrik yang paling mudah dan cepat.

 Digunakan untuk menguji rata-rata 1 populasi dan 2 populasi,

dgn memperhatikan ‘tanda’nya.

 Prosedur ini didasarkan pada tanda negatif atau positif dari perbedaan antara pasangan data ordinal. Pada hakikatnya pengujian ini hanya memperhatikan arah perbedaan dan bukan besarnya perbedaan itu.

 Jika Ho : m = mo benar, peluang nilai sampel menghasilkan tanda + / - adalah ½ ; karena itu statistik uji berdistribusi Binomial dengan p = ½.

9

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

1.1 U

JI

T

ANDA

1 S

AMPEL( ONE SAMPLE SIGN TEST ) :

Struktur Hipotesis :

a. H0 : m = m0 H1 : m < m0 b. H0 : m = m0

H1 : m > m0

Tentukan nilai

α

wilayah kritis Xa ( Binomial ; dengan p = ½ )

Penentuan Tanda :

1.1.1. PROSEDURPERHITUNGAN UJI TANDA 1 SAMPEL UNTUKUJI 1 ARAH :

Data sampel kuantitatif diubah menjadi atribut / tanda : + dan -

Jika data ( Xi ) < m0  tanda ‘ –‘

Jika data ( Xi ) > m0  tanda ‘ + ‘

Jika data ( Xi ) = m0  data tersebut dibuang

Hitung jumlah tanda +,

dilambangkan sebagai nilai

X

10

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

a. Jika : X > Xa Terima H0 X Xa Tolak H0

b. Jika: X <Xa Terima H0 X Xa Tolak H0

Xa

X X

Xa

X X

Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

Bandingkan nilai

X

dengan

X

a

:

U

JI

T

ANDA

1 S

AMPEL

( O

NE

S

AMPLE

S

IGN

T

EST

) :

(2)

PROSEDURPERHITUNGAN UJI TANDA 1 SAMPEL UNTUKUJI 1 ARAH :

11 LT Sarvia/2012

Struktur Hipotesis :

H0 : m = m0 H1 : m≠m0

Tentukan nilai

α

wilayah kritis X1 a / 2 dan X2 a / 2 ( Binomial ; dengan p = ½ )

Penentuan Tanda :

1.1.2. PROSEDURPERHITUNGAN UJI TANDA 1 SAMPEL UNTUKUJI 2 ARAH :

Hitung jumlah tanda +,

dilambangkan sebagai nilai

X

Data sampel kuantitatif diubah menjadi atribut / tanda : + dan

-Jika data ( Xi ) < m0  tanda ‘ –‘ Jika data ( Xi ) > m0  tanda ‘ + ‘ Jika data ( Xi ) = m0  data tersebut dibuang

12

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(3)

Jika : X1 a / 2 < X < X2 a / 2Terima H0

X X1 a / 2 dan X X2 a / 2Tolak H0

Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

Bandingkan nilai

X

dengan

X

a

:

1.1.2. PROSEDURPERHITUNGAN UJI TANDA 1 SAMPEL UNTUKUJI 2 ARAH : (2)

X2 a / 2

X X

X1 a / 2 X

13 LT Sarvia/2012

1.1. U

JI

T

ANDA

1 S

AMPEL

( O

NE

S

AMPLE

S

IGN

T

EST

) :

Jika :

n>10

, maka digunakan pendekatan

Normal

, sehingga :

Ingat Binomial

Normal (Diskrit

Kontinu) :

( a

0,5 )

X

( b + 0,5 )

Untuk

:

X

m

Untuk

:

X

m

q p n σ

p n μ

  

 

npq np -) 0,5 x (

Z 

npq np -) 0,5 X (

Z 

npq np -) 0,5 X (

Z 

14

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

C

ONTOH

S

OAL

(S

IGN

T

EST

) :

1. Data berikut menunjukkan lamanya waktu konsumen di salon yang menunggu untuk dilayani sbb :

Ujilah pernyataan pemilik salon bahwa rata-rata konsumennya dapat terlayani setelah menunggu lebih dari 12 menit, jika besarnya selisih data tidak diperhatikan dengan taraf keberartian 0,025.

15

12 10 16 9 12 18

14 12 14 13 11 13

11 9 15 11 13 14

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

J

AWAB

NO

1

 Struktur Hipotesis :

H0 : m = 12

H1 : m≤ 12

Taraf nyata : a = 0,025

Statistik Uji:Uji Tanda 1 Sampel ( Sign Test )

n = 15 p = ½

X = 9 ( hitung tanda + ) 16

12 10 16 9 12 18

x - + - x +

14 12 14 13 11 13

+ x + + - +

11 9 15 11 13 14

- - + - + +

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Wilayah Kritis :

X1 a B ( x ; n ; p ) < 0,025 B ( x ; 15 ; 0,5 ) < 0,025 B ( 3 ; 15 ; 0,5 ) < 0,025 0,0176 < 0,025  X1 = 3

 Keputusan : Terima H0

 Kesimpulan :

pernyataan pemilik salon benar bahwa rata-rata konsumennya dapat terlayani setelah menunggu lebih dari 12 menit, pada taraf nyata 0,025.

17 3

X = 9

LT Sarvia/2012

C

ONTOH

S

OAL

(S

IGN

T

EST

) :

2. Data berikut ini adalah berapa lama, dalam jam, sebuah alat listrik pencukur rambut dapat digunakan sebelum harus diisi tenaga listrik kembali :

Ujilah hipotesis pada taraf keberartian 0,05 bahwa mesin ini bekerja dengan median 1,8 jam sebelum baterainya perlu diisi kembali, dgn tdk memperhatikan besarnya data.

18

1.5 2.2 0.9 1.3 2.0 1.6

1.8 1.5 2.0 1.2 1.7

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(4)

Struktur Hipotesis :

H0 : m = 1,8

H1 : m≠ 1,8

Taraf nyata :

a

= 0,05

a

/2 = 0,025

Statistik Uji:Uji Tanda 1 Sampel (

Sign Test

)

Tanda:1,5 2,2 0,9 1,3 2,0 1,6 1,8 1,5 2,0 1,2 1,7

+ + +

n = 10

p = ½

X = 3 ( tanda + )

19

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Wilayah Kritis :

X1 a / 2 B ( x ; n ; p ) ≤ 0,025

B ( x ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

B ( 1 ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

0,0107 ≤ 0,025

  A = 1

X2 a / 2 1 - B ( x ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

1 - B ( 8 ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

1 - 0,9893 ≤ 0,025

0,0107 ≤ 0,025

 B = 9

 Keputusan : Terima H0

 Kesimpulan : bahwa median waktu bekerja alat pencukur tidak berbeda secara signifikan dari 1.8 jam sebelum harus diisi tenaga listrik kembali, pada taraf nyata 0,05. B = 9

X = 3

A = 1

20 LT Sarvia/2012

X2 a / 2 1 - B ( x ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025 1 - B ( 9 ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

1 – 0.999 ≤ 0,025

0,001 ≤ 0,025   B = 10

X2 a / 2 1 - B ( x ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025 1 - B ( 7 ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

1 - 0,9453 ≤ 0,025

0,0547≤ 0,025(Salah)   B = 8

X2 a / 2 1 - B ( x ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

1 - B ( 8 ; 10 ; 0,5 ) ≤ 0,025

1 - 0,9893 ≤ 0,025

0,0107 ≤ 0,025   B = 9

21 LT Sarvia/2012

1.2 U

JI

T

ANDA

2 S

AMPEL

( T

WO

S

AMPLE

S

IGN

T

EST

) :

1.2.1. PROSEDURPERHITUNGAN UJI TANDA 2 SAMPEL UNTUKUJI 1 ARAH :

Digunakan untuk menguji 2 data sampel berpasangan atau 2 data sampel independent yang dapat dipasang-pasangkan satu dengan lainnya.

Struktur Hipotesis

:

a. H0 : m1  m2 = 0 atau : m1  m2 atau : mD = 0 H1 : m1  m2 < 0 atau : m1 < m2 atau : mD < 0

b. H0: m1  m2= 0 atau : m1  m2 atau : mD = 0 H1: m1  m2 > 0 atau : m1 > m2 atau : mD > 0

22

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Data sampel kuantitatif diubah menjadi atribut / tanda : + dan

-Jika data sampel 1 < sampel 2  tanda ‘ –‘

Jika data sampel 1 > sampel 2  tanda ‘ + ‘ Jika data sampel 1 = sampel 2  ke-2 data dibuang

Penentuan Tanda :

Tentukan nilai

a

wilayah kritis

Xa ( Binomial ; dengan p = ½ )

Hitung jumlah tanda +, dilambangkan sebagai nilai

X

1.2 U

JI

T

ANDA

2 S

AMPEL

( T

WO

S

AMPLE

S

IGN

T

EST

) :

1.2.1. PROSEDURPERHITUNGAN UJI TANDA 2 SAMPEL UNTUKUJI 1 ARAH :

23

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Bandingkan nilai

X

dengan

X

a

:

a. Jika : X > Xa  Terima H0

X ≤ Xa Tolak H0

Xa

X X

b. Jika : X <Xa Terima H0

X Xa Tolak H0

Xa

X X

Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

24

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(5)

Struktur Hipotesis :

H0 : m1  m2= 0 atau : m1  m2 atau : mD = 0 H1 : m1  m2 ≠ 0 atau : m1  m2 atau : mD≠ 0

Data sampel kuantitatif diubah menjadi atribut / tanda : + dan

-Jika data sampel 1 < sampel 2  tanda ‘ –‘

Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

X2 a / 2

3. Dua tempat kursus dance akan dibandingkan hasilnya. Berikut ini adalah data hasil pencatatan dari kedua tempat kursus yang menyatakan bahwa lamanya latihan para dancer (dalam jam) sebelum acara hari H dilaksanakan :

Dapatkah disimpulkan pada taraf keberartian 0,05 bahwa klub B lebih singkat latihannya daripada klub A? Apabila besarnya selisih

data tidak diperhatikan. 27

Data Ke Klub A Klub B Data Ke Klub A Klub B

Struktur Hipotesis :

 H0 : mA  mB= 0

Dengan menggunakan hampiran Normal terhadap sebaran

Binomial : bahwa klub B lebih singkat latihannya daripada klub A pada taraf nyata 0,05. Wilayah Kritis :

1. Dapatkah disimpulkan bahwa rata-rata UTS angkatan 2010 adalah sama dgn 80

H0 : m = 80 H1 : m 80

2. Dapatkah disimpulkan bahwa rata-rata UTS angkatan 2010 adalah tidak lebih dari 80

H0 : m = 80 H1 : m≤ 80

3. Dapatkah disimpulkan bahwa rata-rata UTS angkatan 2010 PALING BESAR ADALAH 80

(6)

4. Dapatkah disimpulkan bahwa rata-rata UTS angkatan 2010 adalah MINIMAL 80  H1

H0 : m = 80 H1 : m≥ 80

5. disimpulkan bahwa rata-rata UTS angkatan 2010 adalah PALING TIDAK LEBIH KECIL DARI 80 H1 H0 : m = 80

H1 : m < 80

31

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

2. UJI PERINGKAT BERTANDA WILCOXON

( WILCOXON SIGN RANK TEST )

Digunakan untuk menguji nilai tengah populasi (1 sampel atau 2 sampel), dgn memperhatikan besaran data maupun arah perbedaannya.

Merupakan perbaikan dari Uji Tanda, karena memanfaatkan besaran data dan arah perbedaan.

Digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata 1 populasi

dan 2 populasi berpasangan.

Ekivalen dengan Uji T berpasangan dalam Statistik Uji Parametrik.

32

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Struktur Hipotesis :

a.

H

0

:

m  m

0

b.

H

0

:

m  m

0

c.

H

0

:

m  m

0

H

1

:

m < m

0

H

1

:

m > m

0

H

1

:

m

m

0

2.1. WILCOXON SIGN RANK TEST 1 Sampel ( One Sample Signed Rank Test ) :

Prosedur perhitungan Wilcoxon Sign Rank Test 1 Sampel :

Tentukan nilai

α

 wilayah kritis dalam tabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

Hitung nilai di

di = Xi –m0 ; jika : Xi = m0  data tersebut dibuang

Nilai di dimutlakkan

 di

Buat ranking

di

dari terkecil s/d terbesar,

jika ada yg sama dibuat

rangking rata-rata

Buat tanda : ‘ + ’ untuk di +

dan

‘ –

‘ untuk di –

33

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Hitung :

Dgn memperhatikan tanda H1, yg dpt dilihat pd Struktur Hipotesis dan Statistik uji :

Wilayah Kritis

:

W* WaTabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

Dimana : W* merupakan nilai Statistik Uji W yang digunakan ( W+, W- atau W ) 

Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

2.1. WILCOXON SIGN RANK TEST 1 Sampel ( One Sample Signed Rank Test ) :

Prosedur perhitungan Wilcoxon Sign Rank Test 1 Sampel (2) :

H0 H1 Statistik Uji

m = m0

m < m0 W +

m > m0 W

-m≠ m0 W = min ( W + ; W - )

34 W+ jumlah rangking di +

W - jumlah rangking di –

W = min ( W + ; W - )

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

CONTOH SOAL (WILCOXON SIGN RANK TEST ) :

4. Data berikut menunjukkan lamanya waktu konsumen di salon yang menunggu untuk dilayani sbb :

Ujilah pernyataan pemilik salon bahwa rata-rata konsumennya dapat terlayani setelah menunggu lebih dari 12 menit, jika

besarnya selisih data diperhatikan dengan taraf keberartian 0,025.

35

12 10 16 9 12 18

14 12 14 13 11 13

11 9 15 11 13 14

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

J

AWAB

NO

4

Struktur Hipotesis :

H0 : m = 12

H1 : m≤ 12

Taraf nyata : a = 0,025

Statistik Uji: Uji peringkat bertanda wilcoxon ( wilcoxon sign rank test )

n = 15

36

xi 12 10 16 9 12 18 14 12 14 13 11 13 11 9 15 11 13 14

di -2 4 -3 6 2 2 1 -1 1 -1 -1 3 -1 1 2

ІdiІ 2 4 3 6 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2

Rank

9,5 14 12,5 15 9,5 9,5 4 4 4 4 4 12,5 4 4 9,5

Tanda

- + - + + + + - + - - + - + +

4 7 28 7

7 6 5 4 3 2

1

x 5 , 9 4 38 4

11 10 9 8  x

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(7)

Karena H1 : m < 12  maka Statistik Uji : W yang dihitung

W + = 14+15+9,5+9,5+4+4+12,5+4+9,5 = 82

37  Wilayah Kritis : W WaTabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

a = 0,025

n = 15 Wa = 25

Wa  25

82

 Karena : W > Wa ( 82 > 25 )

• Keputusan : Terima H0

• Kesimpulan : pernyataan pemilik salon benar bahwa rata-rata konsumennya dapat terlayani setelah menunggu lebih dari 12 menit, pada taraf nyata 0,025.

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

CONTOH SOAL (WILCOXON SIGN RANK TEST ) :

5. Data berikut ini adalah berapa lama, dalam jam, sebuah alat listrik pencukur rambut dapat digunakan sebelum harus diisi tenaga listrik kembali :

Ujilah hipotesis pada taraf keberartian 0,05 bahwa mesin ini bekerja dengan median 1,8 jam sebelum baterainya perlu diisi kembali, dengan memperhatikan besarnya data.

38

1.5 2.2 0.9 1.3 2.0 1.6

1.8 1.5 2.0 1.2 1.7

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

J

AWAB

NO

5 :

Struktur Hipotesis :

H0 : m = 1,8

H1 : m≠ 1,8

Taraf nyata :

a

= 0,05

a

/2 = 0,025

( 2 arah )

Statistik Uji:

Wilcoxon Sign Rank Test

1 Sampel

39

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Wilcoxon Sign Rank Test

1 Sampel :

Xi : 1,5 2,2 0,9 1,3 2,0 1,6 1,8 1,5 2,0 1,2 1,7

di : - 0,3 + 0,4 - 0,9 - 0,5 + 0,2 - 0,2 0 - 0,3 + 0,2 - 0,6 - 0,1

di

mutlak : 0,3 0,4 0,9 0,5 0,2 0,2 0 0,3 0,2 0,6 0,1

Rank : 5,5 7 10 8 3 3 5,5 3 9 1

Tanda : - + - - + - - + -

-Karena H1 : m≠ 1,8  maka Statistik Uji : W yang dihitung

W + = 7 + 3 + 3 = 13

W - = 5,5 + 10 + 8 + 3 + 5,5 + 9 + 1 = 42

W = min ( W + ; W - ) = ( 13 ; 42 ) = 13

40

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

 Wilayah Kritis : W  WaTabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

a = 0,05 ( 2 arah ) n = 10

Wa = 8

Wa  8

13

 Karena : W > Wa ( 13 > 8 ) •Keputusan : Terima H0

•Kesimpulan : bahwa alat pencukur ini secara rata-rata dapat dikerjakan 1.8 jam sebelum harus diisi tenaga listrik kembali, pada taraf nyata 0,05.

41

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Catatan :

Jika

n > 15

, maka digunakan pendekatan

distribusi

Normal

:

4 ) 1 n ( n

μW* 

W* W* σ

μ

* W Z

24 ) 1 2n ( ) 1 n ( n σW*

  

42

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(8)

2.2. WILCOXON SIGN RANK TEST 2 Sampel ( Two Sample Signed Rank Test ) :

Digunakan untuk

menguji rata-rata 2 data

sampel berpasangan

( n

1

= n

2

)

.

43

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Struktur Hipotesis :

a.

H0 : m1  m2 = d0 H1 : m1  m2< d0 b. H0 : m1  m2= d0 H1 : m1  m2> d0 c. H0 : m1  m2 = d0 H1 : m1  m2 ≠ d0

Tentukan nilai

a

wilayah kritis dalam tabel Uji

Peringkat Bertanda Wilcoxon

Hitung nilai di

di

= X

1

X

2

; jika : X

1

= X

2

data tersebut dibuang (

di

= 0 )

Prosedur perhitungan Wilcoxon Sign Rank Test 2 Sampel :

2.2. WILCOXON SIGN RANK TEST 2 Sampel ( Two Sample Signed Rank Test ) :

44

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Selisihkan nilai di dengan d0

, dimana :

d

0

=

m

1

m

2

Nilai di

d0 dimutlakkan

di

d

0

Buat ranking

di

d

0

dari terkecil s/d terbesar, jika

ada yg sama dibuat rangking rata-rata

Buat tanda : ‘ + ’ untuk di –

d0 + ; ‘ –

‘ untuk di –

d0

45

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Hitung :

W

+

jumlah rangking

di

d

0

+

W -

jumlah rangking

di

d

0

W

=

min ( W + ; W - )

Dgn memperhatikan tanda H1, yg dpt dilihat pd tabel Struktur Hipotesis dan Statistik uji :

H0 H1 Statistik Uji

m1 - m2 = d0

m1 - m2 < d0 W + m1 - m2 > d0 W -m1 - m2≠ d0 W = min ( W + ; W - )

• Wilayah Kritis : W* WaTabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon Dimana : W* merupakan nilai Statistik Uji W yang digunakan ( W+, W - atau W )

• Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

46

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Contoh Soal (Wilcoxon Sign Rank Test

2 Sampel

) :

6. Texas Fried Chicken telah mengembangkan sebuah resep baru untuk adonan tepung ayamnya dan dept pemasaran hanya ingin melihat apakah resep baru tersebut lebih enak daripada resep sebelumnya. Sepuluh konsumen dipilih secara acak guna menguji rasa. Setiap konsumen mencicipi dulu sepotong daging ayam yang disajikan dengan resep lama dan memberikan nilai rasa mulai dari 1 sampai 10 (1=buruk, 10=sangat baik). Kemudian konsumen tersebut mencicipi sepotong daging ayam yang digoreng dengan resep baru dan memberikan nilai rasa mulai dari 1 sampai 10. Manajemen perusahaan tersebut ingin mengambil keputusan mengenai adonan resep baru yang tidak hanya didasarkan pada berapa banyak orang menganggap bahwa resep baru tersebut memperbaiki rasa tetapi juga pada besarnya perbaikan rasa dari resep baru. Ujilah hipotesis bahwa jumlah konsumen yang menilai resep baru sama dengan dari resep lama. Berikut ini adalah data survei : (taraf nyata 0,05)

47 Konsumen Resep Lama Resep Baru

Felix 3 9

David 5 5

Devi 3 6

Shella 1 3

Rika 5 10

Ridani 8 4

Kristian 2 2

Susi 8 5

Novi 4 6

Anton 6 7

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

J

AWAB

:

 Struktur Hipotesis : H0 : mlama  mbaru= 0

H1 : mlama  mbaru ≠ 0

 Taraf nyata :a = 0,05 ( 2 arah )

 Statistik Uji:Wilcoxon Sign Rank Test 2 Sampel

48 Konsumen Resep

Lama Resep

Baru

di di-d0 Іdi-doІ Rank Tanda W+ W-

Felix 3 9 -6 -6 6 8 - 8

David 5 5

Devi 3 6 -3 -3 3 4,5 - 4,5

Shella 1 3 -2 -2 2 2,5 - 2,5

Rika 5 10 -5 -5 5 7 - 7

Ridani 8 4 4 4 4 6 + 6

Kristian 2 2

Susi 8 5 3 3 3 4,5 + 4,5

Novi 4 6 -2 -2 2 2,5 - 2,5

Anton 6 7 -1 -1 1 1 - 1

36 10,5 25,5

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(9)

49 Karena H1 : mlama  mbaru ≠0, maka Statistik Uji : W = min ( W + ; W - )

 W = min ( W + ; W - ) = min (25,5 ; 10,5) = 10,5

Wilayah Kritis : W  WaTabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

a = 0,05 ( 2 arah )

n = 8 Wa = 4

 Karena : W > Wa ( 10,5 > 4) •Keputusan : Terima H0

•Kesimpulan : adonan resep baru sama baiknya dengan adonan resep yang lama pada taraf nyata 0,05

Wa  4

10,5

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

C

ONTOH

S

OAL

:

7. Ada yang mengatakan bahwa mahasiswa senior dapat

meningkatkan skor TOEFL sekurang-kurangnya 50 angka bila ia sebelumnya diberikan contoh-contoh soalnya lebih dulu. Untuk menguji pendapat itu, 20 mahasiswa senior dibagi menjadi 10 pasang sedemikian shg setiap pasang mempunyai nilai mutu rata-rata yg hampir sama selama 3 tahun pertama kuliah. Soal-soal contoh dan jawabnya diberikan secara acak kepada salah seorang dari setiap pasang seminggu sebelum ujian. Ternyata skor TOEFL mereka adalah sbb :

Pasangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dengan Contoh Soal 531 621 663 579 451 660 591 719 543 575 Tanpa Contoh Soal 509 540 688 502 424 683 568 748 530 524

Ujilah hipotesis nol pada taraf nyata 0,05 bahwa pemberian contoh soal

dapat meningkatkan skor sebesar 50 angka. 50

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

J

AWAB

:

 Struktur Hipotesis : H0 : m1  m2= 50 H1 : m1  m2< 50

 Taraf nyata :a = 0,05( 1 arah )

 Statistik Uji:Wilcoxon Sign Rank Test 2 Sampel

51

di d0 di – d0 Rank Tanda W+ 22

50

-28 5 -

81 31 6 + 6

-25 -75 9 -

77 27 3,5 + 3,5

27 -23 2 -

-23 -73 8 -

23 -27 3,5 -

-29 -79 10 -

13 -37 7 -

51 1 1 + 1

10,5

Karena H1 : m1  m2< 50  maka Statistik Uji : W + yang dihitung W + = 10,5

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

 Wilayah Kritis : W  WaTabel Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon a = 0,05 ( 1 arah )

n = 10 Wa = 11

Karena : W ≤ Wa ( 10,5 11) • Keputusan : Tolak H0

• Kesimpulan :bahwa pemberian contoh soal sebelum ujian tidak dapat meningkatkan skor sebesar 50 angka, pada taraf nyata 0,05.

Wa  11 10,5

52

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

3. UJI JUMLAH PERINGKAT WILCOXON

(WILCOXON RANK SUM TEST )

Disebut juga sebagai Mann – Whitney U Test

Digunakan untuk menguji nilai tengah 2 populasi, dgn memperhatikan besaran data maupun arah perbedaannya.

Digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata 2 POPULASI

INDEPENDENT. Jumlah sampel 1 ≤ sampel 2

Ekivalen dengan Uji T 2 Populasi ( s12 = s22 ) dalam Statistik Uji Parametrik.

53

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Prosedur perhitungan

Wilcoxon

Rank Sum Test

:

Penentuan nomor urutan sampel, dimana :

n 1

n 2

Struktur Hipotesis

:

a. H0

:

m

1 =

m

2

H1 : m1 < m2

b. H0

:

m

1 =

m

2

H1

:

m

1 >

m

2

c. H0

:

m

1 =

m

2

H1

:

m

1 ≠

m

2

54

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(10)

Tentukan nilai

a

wilayah kritis dalam tabel Uji

Jumlah Peringkat Wilcoxon

Gabungkan kedua data sampel dan diurutkan dari terkecil sampai

terbesar

Beri ranking untuk tiap data dari terkecil s/d terbesar, jika terdapat

2 atau lebih data yang sama maka diberikan ranking rata-rata

Hitung W1 dan W2, dimana

:

Cari nilai U – nya dgn memperhatikan tanda H1, yg dpt dilihat pada tabel Struktur Hipotesis dan Statistik uji :

H0 H1 Statistik Uji nilai Statistik Uji U yang digunakan ( U1 ;

U2 ; atau U )

Keputusan dan

Kesimpulan Hipotesis

Catatan :

Jika : n1  10 dan n2 > 20 , maka digunakan pendekatan Normal,

8. IPK untuk Angkatan 2008 untuk kedua kelas ditunjukkan sebagai berikut :

Ujilah hipotesis pada taraf nyata 0,05 bahwa rata-rata IPK

kedua kelas itu tidak sama. 58

Kelas A Kelas B

2,1 4

1. Struktur Hipotesis :

H0 : mA = mB H1 : mA≠ mB

2. Taraf nyata a = 0,05 ( 2 arah )

3. Statistik Uji : Wilcoxon Rank Sum Test

59

6. Kesimpulan :bahwa rata-rata IPK untuk kelas A dan Kelas B adalah sama, pada taraf nyata 0,05.

(11)

S

OAL

1. Seorang pemeriksa makanan memeriksa 16 botol merek

x tertentu untuk menentukan persen bahan tambahan. Tercatat data berikut (dalam %):

Dengan menggunakan hampiran normal terhadap distribusi normal, lakukan uji bahwa pada taraf keberartian 0,05 rata-rata persen bahan tambahan dalam botol merek x adalah 2,5 %, jika besarnya selisih data tidak diperhatikan.

61 2,4 2,3 3,1 2,2 1,7 1,1 4,2 1,9

2,3 1,2 1,0 2,4 1,7 3,6 1,6 2,3

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

2. Soal teori no 6, Texas Fried Chicken, Jika pada tahap

pengembangan produk baru ini, pihak pemasaran tersebut tidak tertarik pada tingkat rasa atau kenikmatan. Informasi apa yang akan kita peroleh dari data penelitian pasar tersebut?

62

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

C

ONTOH

S

OAL

:

3. Texas Fried Chicken telah mengembangkan sebuah resep baru untuk adonan tepung ayamnya dan dept pemasaran hanya ingin melihat apakah resep baru tersebut lebih enak daripada resep sebelumnya. Sepuluh konsumen dipilih secara acak guna menguji rasa. Setiap konsumen mencicipi dulu sepotong daging ayam yang disajikan dengan resep lama dan memberikan nilai rasa mulai dari 1 sampai 10 (1=buruk, 10=sangat baik). Kemudian konsumen tersebut mencicipi sepotong daging ayam yang digoreng dengan resep baru dan memberikan nilai rasa mulai dari 1 sampai 10. Manajemen perusahaan tersebut ingin mengambil keputusan mengenai adonan resep baru yang tidak hanya didasarkan pada berapa banyak orang menganggap bahwa resep baru tersebut memperbaiki rasa tetapi juga pada besarnya perbaikan rasa dari resep baru. Ujilah hipotesis bahwa jumlah konsumen yang menilai resep baru lebih baik dari resep lama. Berikut ini adalah data survei : (taraf nyata 0,05)

63 Konsumen Resep Lama Resep Baru

Felix 3 9

David 5 5

Devi 3 6

Shella 1 3

Rika 5 10

Ridani 8 4

Kristian 2 2

Susi 8 5

Novi 4 6

Anton 6 7

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

64

Thank You

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

-

SOAL

R

ESPONSI

4. Dikemukan bahwa diet baru akan menurunkan berat badan orang 4,5 kg pada rata-ratanya dalam 2 minggu. Berat 10 wanita yang menggunakan diet tersebut dicatat sebelum dan setelah 2 minggu dan menghasilkan data sbb:

Ujilah hipotesis bahwa diet ini menurunkan berat badan rata-rata sebanyak 4,5 kg apabila besarnya data tidak diperhatikan jika α =0,05.

65 Wanita Berat sebelum Berat Setelah

1 58,5 60,0

2 60,3 54,9

3 61,2 58,1

4 69 62,1

5 64 58,5

6 62,6 59,9

7 56,7 54,4

8 63,6 60,2

9 68,2 62,3

10 59,4 58,7

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

-

SOAL

R

ESPONSI

5. Idem soal 3 jika besarnya data diperhatikan.

6. Direktur pemasaran National Shampoo Company ingin mengetahui apakah dengan memekatkan warna shampo hijaunya, para pelanggan akan merasa lebih efektif. Pada saat ini, direktur tersebut hanya ingin me nentukan cocok tidaknya ide itu dikembangkan lebih jauh dan ingin mengetahui tingkat perbaikan dalam persepsi terhadap keefektifan produk. Data telah dikumpulkan dari 7 orang; semuanya telah memberikan penilaian terhadap shampo berwarna hijau muda dan shampo yang sekarang diberi warna hijau tua. Skala 1 sampai 10 digunakan dimana angka 1 berarti “sangat tidak efektif dan 10 berarti “paling efektif”. Data tesebut dipelihatkan dibawah ini :

Ujilah Hipotesis dengan taraf nyata 0,05. 66 Konsumen Penilaian atas

keefektifan shampo Hijau

Muda

Penilaian atas keefektifan shampo Hijau Tua

Winda 4 2

Dessy 6 6

Evelyn 7 4

Ivan 5 6

Benny 9 8

Erliana 1 3

Ridani 3 8

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(12)

6. Berikut ini disajikan data mengenai hasil pengujian kekuatan kabel yang terbuat dari 2 logam yang berbeda :

Ujilah apakah terdapat perbedaan rata-rata ke-2 jenis logam tsb. pada taraf nyata 5 %.

Logam I 18,3 16,4 22,7 17,8 18,9 25,3 16,1 24,2

Logam II 12,6 14,1 20,5 10,7 15,9 19,6 12,9 15,2 11,8 14,7

67

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

STATISTIKA

NONPARAMETRIK (2)

Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri

Universitas Kristen Maranatha Bandung

4. UJI KRUSKALL WALLIS

Disebut juga sebagai Uji H Kruskall Wallis

Merupakan perkembangan dari Wilcoxon Rank

Sum Test, dimana dalam uji ini jumlah sampel yang diuji lebih dari 2.

Untuk menguji apakah k sampel independen (

dimana : k > 2 ) memiliki rata-rata yang sama.

Ekivalen dengan Uji F ( Analisis Ragam ).

69

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Prosedur perhitungan Uji Kruskall Wallis :

1. Struktur Hipotesis :

H0: m1 = m2 = m3 = ... = mk

H1: m1 , m2 , m3 , ... , mk tidak semuanya sama

2.

Tentukan nilai

a

wilayah kritis dalam Tabel

Chi

Square :

2

( a,v )

3.

Berikan

ranking

pada data dari masing-masing

populasi secara keseluruhan. Jika terdapat 2

atau lebih data yang sama maka diberikan

ranking rata-rata

4.

Jumlahkan ranking

dari masing-masing

populasi

r

i

70

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

5.

Hitung Statistik Uji-nya

:

hitung nilai

h

Dimana :

6.

Wilayah Kritis

:

h >

2 (

a

,v )

dengan

derajat kebebasan, v = k

1

Dimana :

k : jumlah populasi yang diamati

7.

Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

) 1 n ( 3 -n r ) 1 n ( n

12 h

k

1 i i

2

i

        

2 ( a,v )

71

Prosedur perhitungan Uji Kruskall Wallis :

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

Contoh Soal :

9. Suatu Perusahaan ingin membeli satu dari lima mesin yang berbeda: A, B,C, D, atau E. Dalam suatu

perancangan percobaan untuk

menentukan apakah terdapat

perbedaan penampilan antara mesin-mesin tersebut, lima operator yang berpengalaman dipekerjakan pada setiap mesin dalam jumlah waktu yang sama. Tabel disamping ini

menunjukkan jumlah unit yang

diproduksi setiap mesin. Ujilah hipotesis bahwa tidak terdapat

perbedaan antara mesin-mesin

tersebut pada taraf nyata a = 0,05

72 MESIN

A B C D E

68 72 60 48 64

72 53 82 61 65

77 63 64 57 70

42 53 75 64 68

53 48 72 50 53

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(13)

Jawab no 9 :

1.

Struktur Hipotesis :

H

0

:

m

A

=

m

B

=

m

C

=

m

D

=

m

E

terdapat 5 buah sampel mesin maka k = 5

Karena setiap sampel tdd 5 buah data, maka n A= n B= n C =n D=n E= 5

e. Keputusan : Terima H0

f. Kesimpulan :

kita bisa menerima bahwa tidak terdapat perbedaan antara mesin-mesing tersebut pada taraf nyata 0,05

apakah 2 populasi

memiliki

1. Struktur Hipotesis :

H0: data pengamatan bersifat random / acak H1: data pengamatan tidak bersifat random / acak

2. Tentukan nilai a  wilayah kritis dalam Tabel Uji Runtunan ( diuji 2 arah )

3. Data yang akan diolah  data sudah dikonversikan dalam bentuk ‘run’ :

 untuk 1 populasi : hitung banyaknya ‘run’( r ) lalu bandingkan dengan ‘run’ dari tabel Uji Runtunan ( Runs Test ).

untuk 2 populasi : masing-masing dicari ‘run’ nya. Hitung nilai : n 1 dan n 2  dimana : n 1  n 2

4. Tentukan wilayah kritisnya  gunakan Tabel Uji Runtunan, dengan a diuji 2 arah

Wilayah Kritis : r ≤ r a 1 dan r ≥ r a 2

5. Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

(14)

PROSEDURPERHITUNGAN UJI RUNTUNAN ( RUNS TEST ):

1. Struktur Hipotesis :

H0: data pengamatan bersifat random / acak

Cari nilai median dari data nilai rata-rata tersebut bila data hanya 1 populasi

Untuk data 2 populasi, masing-masing dicari nilai

median nya.

Konversikan data dalam bentuk ‘run’ , dengan cara bandingkan data pengamatan dengan nilai median nya : Jika :

4. Tentukan wilayah kritisnya  gunakan Tabel Uji Runtunan, dengan a diuji 2 arah

Wilayah Kritis : r ≤ r a 1 dan r ≥ r a 2

5. Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis

80

10.

Sebuah mesin diatur untuk membagi penipis

cat akrilik ke dalam kaleng. Apakah banyaknya

penipis cat yang dibagi oleh mesin ini berubah

secara acak bila kelima belas kaleng ternyata

berisi

Gunakan

a

= 0,1

3,6 3,9 4,1 3,6 3,8 3,7 3,4 4,0 3,8 4,1 3,9 4,0 3,8 4,2 4,1 ( ltr )

Jawab : 1. Struktur Hipotesis :

H0 : data pengamatan bersifat random / acak H1 : data pengamatan tidak bersifat random / acak

2. Taraf nyata : a = 0,1 ( uji 2 arah ) 82

(15)

C

ONTOH

S

OAL

:

11.

Pada pelemparan keping uang sebanyak 30

kali, didapatkan barisan angka (H) dan gambar

(T) dalam urutan sbb :

a. Tentukan jumlah runtun

b. Ujilah pada taraf nyata 0,05 apakah barisan

ini terbentuk secara acak.

1. Struktur Hipotesis :

H

0

: data pengamatan bersifat random / acak

H

1

: data pengamatan tidak bersifat random / acak

2. Taraf nyata

:

a

= 0,05 ( uji 2 arah )

pendekatan

Normal

, sehingga :

87

4. Wilayah Kritis:

a = 0,05 ( uji 2 arah  0,025 ) 

5. Keputusan : Tolak H0

Kesimpulan : bahwa pelemparan tersebut tidak dilakukan secara acak pada taraf nyata 0,05.

88

(16)

C

ARA

LAIN

MENCARI

BATAS

WILAYAH

KRITIS

4. Wilayah Kritis: baca

Tabel r distribution for the

run test of randomness for

a

=0,05

Leland

Blank hal 636 (Lampiran B-8)

n 1 = 6 ( tanda ‘+‘ )

n 2 = 7 ( tanda ‘–‘ )

91

r a 1 = 3

r a 2 = 12

r a 2 = 12 r = 8

r a 1 = 3

Only

a

=0,05

Keputusan : Terima H0

Kesimpulan :bahwa banyaknya penipis cat akrilik yang dikeluarkan oleh mesin ini bervariasi secara acak, pada taraf nyata 0,05.

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

92 Tabel r distribution for the run test of randomness for α=0,05 Leland Blank hal 636 (Lampiran B-8)

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

RESPONSI

9. Instruktur Reza dan Shella, keduanya mengajar pada tingkat I di Universitas NST. Dalam suatu ujian akhir, mahasiswa mereka memperoleh nilai sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini. Ujilah pada taraf nyata 0,05 suatu hipotesis bahwa tidak terdapat perbedaan antara penilaian kedua instruktur tersebut.

93 Reza 88 75 92 71 63 84 55 64 82 96

Shella 72 65 84 53 76 80 51 60 57 85 94 87 73 61

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

RESPONSI

10. 15 orang mengikuti program penurunan berat badan dalam 3 macam Diet (Diet Daging, Diet Karbohidrat, n Diet Garam). Data yang diperoleh secara acak dibawah ini adalah penurunan berat badan (dalam kg) sbb :

Ujilah hipotesis bahwa tidak ada perbedaan diantara 3 macam

diet tersebut pada α =0,05 94

Diet Daging Diet

Karbohidrat

Diet Garam

6,2 14,4 12,5

8,4 15,7 12,1

7,8 13,2 12,7

9,5 18,6 16,9

10 10,3 11,8

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

RESPONSI

11. Suatu proses pelapisan perak digunakan untuk melapisi sejenis baki. Bila proses itu terkendali, maka tebal lapisan perak pada baki akan berubah secara acak mengikuti distribusi normal dengan rataan 0,02 mm dan simpangan baku 0,005 mm. Misalkan ke-12 baki yang kemudian diperiksa menunjukkan tebal perak sbb :

Ujilah hipotesis untuk menentukan apakah perubahan ketebalan dari satu baki ke baki lainny adalah acak dengan menggunakan taraf nyata 0,05)

95

0,019 0,021 0,02 0,019 0,02 0,018 0,023 0,021 0,024 0,022 0,023 0,022

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

S

OAL

RESPONSI

13. Dapatkah kita berkesimpulan bahwa mahasiswa dengan instruktur Reza memiliki nilai yang lebih baik dari mahasiswa intruktur Shella?

96

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

(17)

S

OAL

RESPONSI

14. Suatu perusahaan ingin melakukan pengujian terhadap empat jenis ban yang berbeda A,B,C,dan D. Ketahanan ban tersebut ditentukan dengan melihat jejak yg ditinggalkannya. Tabel dibawah ini memperlihatkan hasil pengujian setiap jenis ban thd 6 buah kendaraan yg ditentukan secara acak. Apakah terdapat beda nyata antara ke-4 jenis ban tersebut pada a = 0,05 !

97 A 33 38 36 40 31 35

B 32 40 42 38 30 34

C 31 37 35 33 34 30

D 27 33 32 29 31 28

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

98

Thank You

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

2

B

AHANUTS

STATISTIKA INDUSTRI

99

LT

Sa

rv

ia

/2

0

1

Gambar

Tabel disamping
Tabel Uji Runtunan ( n 1 ; n 2 ) = (6,7)
Tabel Uji Runtunan ( n 1 ; n 2 ) = (6,7)
Tabel r distribution for the run test of randomness for α=0,05  Leland Blank hal

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mempertimbangkan besarnya rata-rata selisih temperatur output dan target yang dicapai dan hasil eksperimen konfirmasi konsumsi energi, maka setting level

Waktu Tunggu angkutan Moli paling tinggi waktu menunggu rata-rata Koridor 1 GWW-FKH via Asrama Putri yaitu 4 menit 46 detik dengan standar pelayanan minimal 5 – 10

Rata-rata waktu nasabah selama menunggu dalam antrian (Wq) selama 0,0000001 jam atau 0,000006 menit atau 0,00036 detik, maka dapat dikatakan bahwa pada Bank Rakyat Indonesia,

Jika Toko ALINAA GROCERY mengoperasikan 2 kasir maka akan terjadi antrian 0,675 pelanggan atau 1 pelanggan dan waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian adalah 2,25

Hasil Penghitungan Selisih Skor Dari Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir. Pada Variabel

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa waktu tunggu memiliki rata-rata sebesar 8.725676 menit, yang artinya adalah waktu rata-rata setiap nasabah menunggu dalam antrian

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh besarnya pendapatan rata-rata pemilik usaha Pifang (Bipang) dalam memproduksi Pifang (Bipang) tiap bulannya di Desa Enrekeng

Jika diperhatikan lebih lanjut, peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan PAM atau berdasarkan selisih rata-rata N-Gain antara tingkat kemampuan pada