EKOKES
Pada tingkat makro, penduduk dengan
tingkat kesehatan yang baik merupakan
masukan (input) penting untuk menurunkan
kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan
pembangunan ekonomi jangka panjang.
Beberapa pengalaman sejarah besar
membuktikan berhasilnya tinggal landas
ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang
cepat didukung oleh terobosan penting di
bidang kesehatan masyarakat,
Berbagai indikator kesehatan di negara-negara
berpendapatan rendah dan menengah jika
dibandingkan dengan negara-negara
berpendapatan tinggi, memperlihatkan bahwa
angka kesakitan dan kematian secara kuat
berkorelasi terbalik dengan pendapatan, Studi
lain dilakukan oleh Bank Dunia yang membagi
keadaan kesehatan antara kelompok
penduduk berpenghasilan tinggi dan rendah
pada negara-negara tertentu.
Secara teoritis, WHO (2002) menyebutkan bahwa
hubungan antara kesehatan dan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :
1.Kesehatan dan Pembangunan
Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan
keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar di sekolah. Tenaga kerja yang sehat secara fsik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Keadaan ini terutama terjadi di negara-negara sedang berkembang, dimana
Pada tingkat makro, penduduk dengan tingkat
kesehatan yang baik merupakan masukan
(
input
) penting untuk menurunkan kemiskinan,
pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan
ekonomi jangka panjang. Beberapa
Peningkatan kesejahteraan ekonomi sebagai akibat dari bertambah panjangnya usia sangatlah penting. Dalam membandingkan tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat, sangatlah penting untuk melihat angka
harapan hidup, seperti halnya dengan tingkat pendapatan tahunan. Di negara-negara yang tingkat kesehatannya
lebih baik, setiap individu memiliki rata-rata hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi. Keluarga yang usia harapan hidupnya lebih panjang, cenderung untuk menginvestasikan pendapatannya di bidang pendidikan dan menabung. Dengan demikian,
2.Kesehatan dan Kemiskinan
Beberapa alasan meningkatnya beban penyakit pada
penduduk miskin adalah: Pertama, penduduk miskin lebih rentan terhadap penyakit karena terbatasnya akses terhadap air bersih dan sanitasi serta
kecukupan gizi. Kedua, penduduk miskin cenderung enggan mencari pengobatan walaupun sangat
membutuhkan karena terdapatnya kesenjangan
yang besar dengan petugas kesehatan, terbatasnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan terbatasnya pengetahuan untuk menghadapi
Konsekuensi secara ekonomi jika terjadi
serangan penyakit pada anggota keluarga
merupakan bencana jika untuk biaya
penyembuhannya mengharuskan menjual
aset yang mereka miliki atau berhutang. Hal
ini akan menyebabkan keluarga jatuh
kedalam kemiskinan, dan jika tidak bisa
keluar dari hal ini akan mengganggu tingkat
kesejahteraan seluruh anggota keluarga
Serangan penyakit yang tidak fatal dalam kehidupan
awal akan mempunyai pengaruh yang merugikan selama siklus hidup berikutnya. Pendidikan secara luas dikenal sebagai kunci dari pembangunan, tetapi masih belum dihargai betapa pentingnya kesehatan anak dalam pencapaian hasil pendidikan. Kesehatan yang buruk secara langsung menurunkan potensi kognitif dan secara tidak langsung mengurangi kemampuan sekolah. Penyakit dapat membuat
3.Kesehatan dan Aspek Demografs
Hal yang paling merugikan, namun kurang
diperhatikan adalah biaya yang tinggi dari kematian bayi dan anak ditinjau dari aspek demograf. Keluarga miskin akan berusaha mengganti anaknya yang
meninggal dengan cara memiliki jumlah anak yang
lebih banyak. Jika keluarga miskin mempunyai banyak anak maka keluarga tersebut tidak akan mampu
Ketika angka kematian anak menurun, disertai
dengan turunnya tingkat kesuburan, secara
keseluruhan tingkat pertumbuhan penduduk juga menurun dan rata-rata umur penduduk akan
meningkat sehingga mengakibatkan ratio
ketergantungan penduduk juga akan menurun. Perubahan demograf ini akan mendorong
keseluruhan peningkatan pendapatan nasional per kapita dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya proporsi penduduk usia kerja secara langsung
Krisis Ekonomi dengan Derajat Kesehatan
Masyarakat sangat berhubungan. Menurut
istilah
krisis
berarti genting, gawat atau
berbahaya. Sedangkan krisis ekonomi dapat
diartikan suatu kondisi perekonomian dimana
tidak baiknya atau buruknya suatu kondisi
perekonomian suatu negara. Krisis ekonomi
juga disebut krisis fnansial/krisis monoter.
Derajat Kesehatan Masyarakat menyatakan
tingkat/derajat baiknya status kesehatan
masyarakat.
Derajat kesehatan masyarakat berhubungan erat
dengan kondisi pembangunan nasional
khususnya pembangunan sosial ekonomi. Kondisi
krisis moneter pada saat ini dikhawatirkan
memberi pengaruh terhadap kualitas kesehatan
penduduk, bahkan ada penurunan. Namun
diharapkan ada perhatian khusus tentang
lingkungan hidup dan penduduk yang rentan
seperti ibu, bayi, anak , usia produktif dan lansia.
Di Negara yang sedang megalami krisis ekonomi
maka terjadi penurunan derajat kesehatan
Gizi Buruk merupakan masalah kesehatan
yang dapat mengakibatkan angka kematian
tinggi maka tentunya derajat kesehatan
masyarakat menurun, ini terjadi karena
Kondisi kesehatan di Indonesia masih
memprihatinkan, ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian ibu yaitu 390 dari
100.000 kelahiran hidup, ini lebih tinggi tiga sampai enam kali angka kematian ibu di negara-negara
ASEAN. Sementara angka kematian bayi 41 dari
1000 kelahiran hidup, ini lebih tinggi dari Singapura 4 dari 1000 kelahiran hidup dan Malaysia 12 dari
Secara empirik, pembangunan nasional
(sosial-ekonomi) yang sedang berjalan juga memiliki
kontribusi dalam bidang kesehatan masyarakat.
Indikatornya tampak jelas dengan menurunnya
angka kematian dan penyakit menular, yang
diikuti pula meningkatnya angka harapan hidup.
Tetapi di lain pihak, berbagai masalah kesehatan
masyarakat baru muncul bertalian dengan
Salah satu yang dihadapi penduduk
perkotaan yang berkaitan dengan bidang
kesehatan yaitu kesehatan lingkungan
pemukiman, khususnya pemukiman kukuh
atau pemukiman yang jauh dari tempat
kerja. Mereka menghadpi potensi bahaya
kesehatan seperti kurangnya sarana air
bersih, timbulnya penyakit menular,
Dampak yang sangat tidak menguntungkan dari
permasalahan kesehatan tersebut memberi kontribusi terhambatnya pembangunan
dikarenakan terjadinya penurunan kualitas hidup manusia yang pada akhirnya sumber daya yang diharapkan untuk melaksanakan pembangunan tidak dapat bersaing dengan negara lain dan
Permasalahan status gizi buruk yang diakibatkan terjadinya
krisis ekonomi di Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemajuan sumber daya manusia. Status gizi yang buruk terutama pada penduduk yang rentan seperti bayi, anak, ibu dan remaja dapat menyebakan kemunduran kualitas manusianya. Dampak yang terjadi sangat nyata akan terlihat pada masa yang akan datang. Generasi yang diharapkan
meneruskan pembangunan nasional akan sulit sekali
mendapatkan generasi yang dapat berkarya dan menciptakan teknologi baru untuk kemajuan bangsa. Masalah gizi buruk tersebut juga merupakan masalah kesehatan yang dapat
menimbulkan permasalahan lain, seperti rendahnya daya tahan tubuh sehingga mudah sekali untuk terserang penyakit. Pada akhirnya generasi yang akan datang tidak tangguh untuk