PENGARUH PERBEDAAN SUHU SALIN DINGIN DAN DURASI
IRIGASI INTRAPERITONEAL TERHADAP PEMBENTUKAN ADHESI
PERITONIUM PASCA LAPAROTOMI PADA HEWAN COBA TIKUS
TESIS
Peneliti
HELDRIAN DWINANDA SUYUTHIE
DEPARTEMEN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR MAGISTER ILMU BEDAH PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FK USU
Judul Penelitian : PENGARUH PERBEDAAN SUHU SALIN DINGIN DAN DURASI IRIGASI
INTRAPERITONEAL TERHADAP
PEMBENTUKAN ADHESI PERITONIUM PASCA LAPAROTOMI PADA HEWAN COBA TIKUS
Nama Mahasiswa : Heldrian Dwinanda Suyuthie Nomor Induk Mahasiswa : 080036
Program Studi : Ilmu Bedah
Menyetujui
Pembimbing:
Dr. Budi Irwan, SpB.KBD Prof.Dr.Bachtiar Surya, SpB.KBD
Diketahui Oleh:
Kabag Ilmu Bedah USU Ketua Program Studi PPDS RSUP H.Adam Malik Medan Ilmu Bedah FK USU
SURAT KETERANGAN
SUDAH DIPERIKSA HASIL PENELITIAN :
JUDUL : PENGARUH PERBEDAAN SUHU SALIN DINGIN DAN DURASI IRIGASI INTRAPERITONEAL TERHADAP PEMBENTUKAN ADHESI PERITONIUM PASCA LAPAROTOMI PADA HEWAN COBA TIKUS
PENELITI : HELDRIAN DWINANDA SUYUTHIE
DEPARTEMEN : ILMU BEDAH NIM : 080036
INSTITUSI : FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN, OKTOBER 2013
KONSULTAN
METODOLOGI PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN USU
SURAT KETERANGAN
SUDAH DIPERIKSA HASIL PENELITIAN :
JUDUL : PENGARUH PERBEDAAN SUHU SALIN DINGIN DAN DURASI IRIGASI INTRAPERITONEAL TERHADAP PEMBENTUKAN ADHESI PERITONIUM PASCA LAPAROTOMI PADA HEWAN COBA TIKUS
PENELITI : HELDRIAN DWINANDA SUYUTHIE
DEPARTEMEN : ILMU BEDAH NIM : 080036
INSTITUSI : FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN, OKTOBER 2013
KONSULTAN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN USU
SURAT KETERANGAN
SEKSI ILMIAH DEPARTEMEN ILMU BEDAH FK USU
JUDUL : PENGARUH PERBEDAAN SUHU SALINE DINGIN DAN DURASI IRIGASI
INTRAPERITONEAL TERHADAP
PEMBENTUKAN ADHESI PERITONIUM PASCA LAPAROTOMI PADA HEWAN COBA TIKUS PENELITI : HELDRIAN DWINANDA SUYUTHIE
DEPARTEMEN : ILMU BEDAH
INSTITUSI : FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN,OKTOBER 2013 SEKSI ILMIAH
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FK USU
PERNYATAAN
PENGARUH PERBEDAAN SUHU SALIN DINGIN DAN DURASI
IRIGASI INTRAPERITONEAL TERHADAP PEMBENTUKAN ADHESI
PERITONIUM PASCA LAPAROTOMI PADA HEWAN COBA TIKUS
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Oktober 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
Dengan selesainya penulisan tesis ini, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
Almarhum ayahanda DR.Helmi Suyuthie,M.Ed dan ibunda Prof.DR.Nurhizrah Gistituati,M.Ed, terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, yang telah membesarkan dan mendidik penulis sejak kecil dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan perhatian, serta papa Dr.Herwanto,SpB dan mama Mardelia Desfrida,SE,M.Sc atas segala kemudahan, doa dan dukungannya.
Terima kasih yang sebesarnya untuk istriku tersayang dr.Amelia Dwifika Putri atas segala pengorbanan, pengertian, dukungan semangat, kesabaran dan kesetiaan dalam segala suka duka mendampingi penulis selama menjalani masa pendidikan yang panjang ini. Serta untuk kedua putra ku Hadziq Elkhair Suyuthie dan Hagan Elfaeza Suyuthie yang telah memberikan semangat baru bagi penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. Penulis sadar bahwa bukan waktu yang singkat buat kalian untuk menunggu dan merasakan suka dukanya perjalanan sekolah ini, dan seluruh keluarga besar yang tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu di sini, penulis mengucapkan terima kasih atas pengertian dan dukungan yang diberikan selama penulis menjalani pendidikan.
Kepada Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister Ilmu Bedah di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Fikri, SpB,SpBA. Ketua Program Studi Ilmu Bedah, dr. Marshal SpB,SpBTKV dan Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah, dr. Asrul S, SpB-KBD, yang telah bersedia menerima, mendidik dan membimbing penulis selama penulis menjalani pendidikan.
dr. Budi Irwan, SpB-KBD dan Prof.Bachtiar Surya sebagai pembimbing serta staf divisi Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan, yang telah sabar membimbing, mendidik, membuka wawasan penulis, senantiasa memberikan dorongan dan motivasi yang tiada hentinya dengan penuh bijaksana dan tulus ikhlas disepanjang waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada guru-guru saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, di lingkungan RSUP H Adam Malik, RSU Pirngadi Medan dan di semua tempat yang telah mengajarkan keterampilan bedah pada diri saya. Semua telah tanpa pamrih memberikan bimbingan, koreksi dan saran kepada penulis selama mengikuti program pendidikan ini.
Prof. Aznan Lelo, PhD, SpFK, yang telah membimbing, membantu dan meluangkan waktu dalam membimbing statistik dari tulisan tugas akhir ini.
Para Senior, dan semua rekan seperjuangan peserta program studi Bedah Medan yang bersama-sama menjalani suka duka selama pendidikan. Terima kasihku buat kalian semua di sepanjang waktu kebersamaan kita.
Mohon maaf penulis pada semua orang, atas kesalahan ucapan dan perbuatan yang telah terjadi. Semoga ilmu yang penulis peroleh selama pendidikan magister ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Medan, Oktober 2013
DAFTAR ISI
2.4. PATOFISIOLOGI PEMBENTUKAN ADHESI ... 7
2.4.1. Respon Trauma Pada Peritoneum ... 7
2.4.2. Mekanisme Terjadinya Adhesi ... 8
2.5. USAHA UNTUK PENCEGAHAN ADHESI INTRAPERITONEUM . 10
2.5.1. Prinsip umum ... 10
2.5.2. Teknik operasi ... 10
2.5.3 Barir mekanik ... 11
2.5.4 Zat kimia ... 12
2.6 HIPOTERMIA ... 15
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DESAIN ... 16
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh suhu terhadap pembentukan adhesi peritonium ... 21
4.2 Pengaruh durasi irigasi terhadap pembentukan adhesi peritonium ... 23
4.2.1 Pengaruh irigasi 15 menit terhadap derajat adhesi ... 23
4.2.2 Pengaruh irigasi 30 menit terhadap derajat adhesi ... 24
4.3 Pengaruh suhu terhadap skor fibrosis secara histopatologi ... 24
4.4 Pengaruh durasi irigasi terhadap skor fibrosis secara histopatologi ... 25
4.4.1 Pengaruh irigasi 15 menit terhadap skor fibrosis ... 25
4.4.2 Pengaruh irigasi 30 menit terhadap skor fibrosis ... 26
BAB 5 DISKUSI BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 31
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Distribusi kelompok hewan coba ... 18
Tabel 4.1 : Derajat adhesi peritonium pada hewan coba pasca laparotomi . 22 Tabel 4.2 : Pengaruh suhu terhadap derajat adhesi pada durasi irigasi 15 menit ... 23
Tabel 4.3 : Pengaruh suhu terhadap derajat adhesi pada durasi irigasi 30 menit ... 24
Tabel 4.4: Skor fibrosis histopatologi pada kelompok hewan coba ... 25
Tabel 4.5: Pengaruh durasi irigasi 15 menit terhadap derajat fibrosis ... 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Keseimbangan antara plasminogen aktivator dan plasminogen inhibitor terhadap pembentukan adhesi
peritonium ... 9
Gambar 3.1: Hewan coba diaklimatisasi selama tujuh hari sebelum
percobaan dimulai ... 16
Gambar 3.2: Saekum dieksteriorisasi dan dilakukan maserasi peritonium ... 17
Gambar 3.3: Persiapan suhu 8oC dan 16oC pada kulkas konvensional ... 17
Gambar 3.4: Rongga peritonium di irigasi dengan cairan salin pada suhu
yang diinginkan ... 18
Gambar 4.1: Adhesi peritonium pasca laparatomi hari ke delapan ` ... 21
Gambar 4.2: Skor fibrosis secara histopatologis (x100) dengan pewarnaan
Pengaruh Suhu Salin Dingin dan Durasi Irigasi Intraperitoneal terhadap Pembentukan Adhesi Peritonium pada Hewan Coba Tikus
Heldrian D. Suyuthie1, Bachtiar Surya2, Budi Irwan2 1
PPDS Bedah Universitas Sumatera Utara, 2Divisi Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara-Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan
Abstrak
Latar belakang Adhesi peritonium merupakan suatu tantangan klinis dalam operasi gastrointestinal sebagai komplikasi dari iritasi peritonium baik karena infeksi ataupun trauma pembedahan. Kami mencoba meneliti pengaruh cairan salin suhu 8oC sebagai irigasi intraperitoneal pasca laparotomi dan pengaruh durasi irigasi terhadap penurunan adhesi.
Metode 30 ekor tikus wistar dengan berat 200gr-225gr dibagi menjadi 6 kelompok percobaan. (I) irigasi dengan suhu kontrol (32oC) selama 15 menit, (II) Irigasi dengan suhu kontrol (32oC) selama 30 menit, (III) irigasi dengan suhu 8oC selama 15 menit, (IV) Irigasi dengan suhu 8oC selama 30 menit, (V) Irigasi dengan suhu 16oC selama 15 menit, (VI) irigasi dengan suhu 16oC selama 30 menit. Dilakukan penilaian derajat fibrosis secara makroskopis dengan metode Evans dan penilaian derajat fibrosis secara histopatologi.
Hasil Skor adhesi secara makroskopis terendah pada irigasi salin suhu 8oC dengan rata-rata 0.70±0.82 dan yang tertinggi pada suhu kontrol 32oC dengan rata-rata 2.30±0.82, sedangkan pada suhu 16oC didapat rata-rata 2.10±0.7. Skor fibrosis secara histopatologi pada suhu 8oC didapatkan rata-rata 1.17±0.408, pada suhu 16oC dengan rata-rata 2.25±0.707 dan pada suhu 32oC dengan rata-rata skor fibosis 2.50±0.707. Durasi irigasi 15 menit dan 30 menit tidak berpengaruh terhadap derajat adhesi peritonium pasca laparotomi.
Simpulan Pemberian irigasi salin dingin 8oC berpengaruh terhadap penurunan derajat adhesi peritonium namun durasi irigasi tidak berpengaruh terhadap pembentukan adhesi peritonium pasca laparotomi pada hewan coba tikus.
Kata kunci: Adhesi, salin dingin, laparotomi, peritonium.
Effect of Temperature and Duration of Cold Saline Intraperitoneal Irrigation on Adhesion Formation of the Peritoneum in Rats Model
Abstract
Background Peritoneum adhesion is an important clinical challenges in gastrointestinal surgery as a complication of either due to infection or trauma. We tried to examine the effect of 8oC intraperitoneal saline irrigation and the duration of 15 minute and 30 minute to their effect on adhesion reduction post laparotomy surgery.
Methods 30 Wistar rats weighing 200gr - 225gr were divided into 6 experimental groups. (I) irrigation with control (32°C) temperature for 15 minutes, (II) Irrigation with control (32oC) temperature for 30 minutes, (III) irrigation with a temperature of 8oC for 15 minutes , (IV) Irrigation with a temperature of 8oC for 30 minutes, (V) irrigation with a temperature of 16oC for 15 minutes, (VI) irrigation with a temperature of 16oC for 30 minutes. Evaluation of macroscopic adhesion degree with Evans method and degree of fibrosis in histopathological assessment. Results The lowest Macroscopic adhesion score on 8oC temperature saline irrigation with an average 0.70 ± 0.82 and the highest at the control temperature 32oC with an average 2.30 ± 0.82, while at 16oC temperature obtained an average 2.10 ± 0.7. Histopathological fibrosis score at temperatures of 8oC obtained an average 1.17 ± 0.408, at a temperature of 16oC with an average 2.25 ± 0.707 and at a temperature of 32oC with an average score of fibosis 2:50±0.707. Irrigation duration 15 minutes and 30 minutes did not affect the degree of adhesion after laparotomy . Conclusion Giving 8oC cold saline irrigation affect the degradation of adhesion peritoneum after laparotomy, while the duration of irrigation does not affect the degree of adhesion after laparotomy in rats.