• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB XII ASPEK KELEMBAGAAN KAB. POHUWATO - DOCRPIJM 38dddbeafd BAB XIIBAB 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB XII ASPEK KELEMBAGAAN KAB. POHUWATO - DOCRPIJM 38dddbeafd BAB XIIBAB 12"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kabupaten Pohuwato | XII-1

BAB XII

ASPEK KELEMBAGAAN KAB. POHUWATO

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang

optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak

RPI2-JM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan

sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi

yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan

organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai

operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja

suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara

bersamaan dan sebagai satu kesatuan

12.1. Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan

peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan

kabupaten/kota.:

 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah

daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan

Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter

dan fiskal nasional, serta agama;

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

(2)

Kabupaten Pohuwato | XII-2 umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan

pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah

kabupaten/kota

 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

 Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan,

Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang

diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling

banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masingmasing

bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010- 2014

 Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan

kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia

aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan

sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.

 Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010-2025Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah

Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah

daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini

memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam

rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi

pemerintah daerah.

 Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam

Pembangunan Nasional

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar

Pelayanan Minimum.

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penataan Organisasi Perangkat Daerah

(3)

Kabupaten Pohuwato | XII-3

 Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai

Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam

menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan

formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus

diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja.

Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan

perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan

pelayanan perkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan

peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya

untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan

pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang

definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya maka diharapkan

dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan

12.2. Kondisi Kelembagaan Saat ini 12.2.1. Struktur Organisasi

Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pohuwato Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Pohuwato Nomor 1 Tahun 2008

Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten , Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato adalah instansi yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati Pohuwato.Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pohuwato dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Eselon IIb), Kepala Dinas dibantu 1

(satu) orang Sekretaris Eselon IIIa, dan 4(empat) orang Kepala Bidang eselon III b,

yaitu:

1. Sekretaris, yang membawahi 3 (Tiga) Sub Bagian yaitu :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Perencanaan;dan

c. Sub Bagian Keuangan.

2. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, yang membawahi 2 (dua) Seksi yaitu :

(4)

Kabupaten Pohuwato | XII-4 b. Seksi Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Rawa, Pantai dan Danau.

3. Bidang Bina Marga, yang membawahi 2 (dua) Seksi yaitu :

a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan;dan

b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

4. Bidang Cipta Karya, yang membawahi 2 (dua) Seksi yaitu :

a. Seksi Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman;dan

b. Seksi Pembangunan Perumahan dan Bangunan Gedung.

5. Bidang Tata Kota, yang membawahi 2 (dua) Seksi yaitu :

a. Seksi Pengembangan Tata Kota;dan

b. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pengembangan Tata Kota.

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), yang membawahi 2 (dua) Koordinator, yaitu:

a. Koordinator Peralatan dan Perbengkelan;dan

b. Koordinator Pemeriksaan Material dan Pengendalian Mutu.

A. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

Susunan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato per 30

Juni 2013 sebanyak 87 orang ( 60 orang PNS dan 26 orang tenaga Kontrak ) dengan

(5)

Kabupaten Pohuwato | XII-5

Tabel 12. 1 Susunan Kepegawaian Dinas PU Pohuwato

NO URAIAN

PNS/CPNS

PNS/CPNS MASUK DATABASE TIDAK MASUK DATABASE

1 Pejabat Struktural

Eselon II 1 Org 1 Org -

Komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut berdasarkan strata pendidikan

dan golongan yaitu :

Tabel 12. 2 Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikan

Tabel 12. 3 Komposisi SDM Berdasarkan Golongan

(6)

Kabupaten Pohuwato | XII-6 Tabel 12. 4 Kedudukan dan Tanggung Jawab Organisasi Kelembagaan RPI2JMD

Kabupaten Pohuwato lintas yang sifatnya sektoral.

-Melakukan evaluasi atas kegiatan yang dilaksanakan di daerah yang sifatnya lintas sektor dengan SKPD terkait.

-Menyusun dokumen rencana program kegiatan Daerah baik yang bersifat jangka panjang, menengah dan pendek, yang disusun secara sistematis terarah, terpadu, aspiratif dan bottom-up yang disinergikan dengan program nasional, provinsi Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato.

-Menyusun dokumen dan pembuatan master plan program kegiatan khusunya bidang kecipta karyaan Daerah baik yang bersifat jangka panjang, menengah dan pendek yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, aspiratif dan bottom-up yang disinergikan dengan program nasional, Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato.

-Melakukan Pengawasan terhadap program / kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai rencana kegiatan yang sudah diusulkan.

-Melakukan pemeliharaan terhadap fisik yang sudah di bangun. Pelayanan Air Minum untuk seluruh wilayah kabupaten.

-Mengusulkan pembuatan master plan dan ded air minum untuk seluruh wilayah kabupaten

-Terlibat dalam pengawasan baik dalam pembuatan master plan dan ded serta dalam tahap pembangunan fisik.

-Mengoperasikan serta memelihara sarana dan prasarana air minum yang sudah dibangun.

-Melaksanakan perencanaan dan pengendalian di bidang lingkungan.

-Sebagai operator bidang kebersihan dan ruang terbuka hijau.

-Mengelola pelaksanaan dan pengendalian kebersihan / persampahan, limbah, dan ruang terbuka hijau.

-Merencanakan dan melakukan penanganan pengendalian lingkungan, kebersihan dan ruang terbuka hijau.

-Pengelola kebersihan / persampahan, pengelolaan taman kota dan ruang terbuka hijau lainnya.

-Pemeliharaan kebersihan taman kota.

Dinas

(uraikan secara sistematis tentang dasar hukum, kedudukan, tugas, fungsi instansi

terkait langsung dengan RPIJM, dalam perencanaan program,pelaksanaan dan operasi

(7)

Kabupaten Pohuwato | XII-7 B. Sumberdaya Manusia

Susunan organisasi RPIJM Kabupaten Pohuwato terdiri dari:

A.Pengarah : Bupati Kabupaten Pohuwato

Ketua : Wakil Bupati Kabupaten Pohuwato.

Sekretaris : Sekretaris Daerah Kabupaten Pohuwato.

Anggota :1. Staf Ahli Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pohuwato

2. Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pohuwato

B.Tim Pelaksana

Ketua : Kepala Dinas Perencanaan Pembangunan Dan Penanaman

Modal Kabupaten Pohuwato.

Ketua Harian : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato.

Wakil Ketua : Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang - Badan Perencanaan Pembangunan Dan Penanaman Modal Kabupaten Pohuwato.

Sekretaris : Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato.

Anggota :1. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato.

2. Kepala Dinas Tata Kota Pertamanan Kabupaten Pohuwato.

3. Kepala Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato.

4. Kepala Sub Bagian Program Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato.

5. Kepala Sub Bidang Tata Ruang Dan Lingkungan Hidup Bappeda Kabupaten Pohuwato.

6. Kepala Sub Bidang Infrastruktur dan Perhubungan Wilayah Bappeda Kabupaten Pohuwato.

7. Kepala Seksi Pembangunan Gedung Bidang Cipta Karya Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato.

8. Kepala Seksi Perumahan Dan Permukiman Bidang Cipta Karya Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato.

9. Kepala Seksi Air bersih Dan Penyehatan Lingkungan

Permukiman Bidang Cipta Karya Pada Dinas Umum Kabupaten Pohuwato.

Sekretariat

Ketua : -.

Anggota :1. (BPP dan PM Kabupaten Pohuwato).

2. (BPP dan PM Kabupaten Pohuwato).

(8)

Kabupaten Pohuwato | XII-8 12.2.2. Analisis Rencana Kinerja

A. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

Untuk dapat mendeteksi guna menentukan faktor-faktor penentu, secara internal

faktor-faktor tersebut dilihat melalui pendekatan:

- Kemampuan organisasi.

- Tugas pokok dan fungsi organisasi.

- Kondisi SDM.

- Kondisi data, studi dan informasi.

- Kemampuan penguasaan teknologi.

- Kemampuan dana.

- Etos kerja.

Dari aspek tersebut di atas faktor-faktor dominan yang menjadi kunci keberhasilan

adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan (Strength)

Merupakan situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang

memungkinkan sebagai pendorong terciptanya Visi dan Misi yaitu :

1. Tersedianya Undang-Undang/Peraturan-Peraturan

Dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum yang

menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum telah diatur dengan pengaturan,

pembagian tugas, pengalokasian dana berdasarkan prinsip-prinsip transparansi,

partisipasi, dan akuntabilitas. Penyelenggaraan ini dilaksanakan dan dibiayai dari

APBD. Khusus untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dasar masyarakat

yang belum mencapai standar tertentu, pembiayaannya dapat pula diperoleh melalui

alokasi-alokasi khusus.

2. Tersedianya Peralatan/Alat Berat yang Memadai

Sebagai sebuah Dinas yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah Dinas

(9)

Kabupaten Pohuwato | XII-9 diperlukan dalam rangka operasional sehari-hari. Barang milik Daerah tersebut

harus dikelola dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat mewujudkan

suatu pelayanan publik dengan tetap memperhatikan asas-asas sebagai berikut:

a) Asas Fungsional, pengelolaan barang dilaksanakan sesuai dengan fungsi

wewenang dan tanggung jawab.

b) Asas Kepastian Hukum, pengelolaannya dilaksanakan berdasarkan hukum dan

peraturan perundang-undangan.

c) Asas Transparansi, pengelolaan barang harus transparan terhadap hak

masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.

d) Asas Efisiensi, pengelolaan diarahkan agar dipergunakan sesuai batasanbatasan

standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan

tugas pokok dan fungsi secara optimal.

e) Asas Akuntabilitas, setiap kegiatan pengelolaan barang harus

dipertanggungjawabkan.

f) Asas Kepastian Nilai, pengelolaan barang harus didukung oleh adanya ketepatan

jumlah dan nilai barang.

b. Kelemahan (Weakness)

Merupakan situasi ketidakmampuan internal yang dapat mengakibatkan kegagalan

pencapaian Visi dan Misi yaitu:

1. Kompetensi SDM yang Ada Masih Rendah

Pada dasarnya secara kuantitas kebutuhan pegawai telah dapat dipenuhi, walaupun

demikian kemampuan SDM Aparatur dalam penguasaan dan pemanfaatan iptek

dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan secara optimal kinerja dinas. Hal

ini ditunjukkan dengan belum efektifnya struktur organisasi, lemahnya sinergi,

belum berkembangnya budaya iptek dan belum optimalnya pemanfaatan sumber

daya iptek.

(10)

Kabupaten Pohuwato | XII-10 Pada dasarnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato telah memiliki data

berupa data jaringan jalan/jembatan, irigasi, dan berbagai data-data lainnya. Akan

tetapi untuk dapat menjamin ketapatan sasaran atas pelaksanaan berbagai kegiatan

pembangunan masih diperlukan data-data primer maupun sekunder yang dapat

memberikan keyakinan bahwa benefit/manfaat maupun dampak yang diharapkan

atas pelaksanaan kegiatan akan dapat dipenuhi. Selanjutnya capai-capaian kegiatan

tersebut akan dievaluasi guna merumuskan berbagai perbaikan yang diperlukan

untuk meningkatkan kinerja dinas.

3. Terbatasnya Dana APBD

Walaupun secara bertahap besaran dana APBD yang dapat dialokasikan untuk

membiayai belanja langsung pengadaan barang kebutuhan publik telah dapat

dinaikan dari tahun ke tahun akan tetapi jumlah tersebut dirasakan masih belum

mencukupi. Langkah-langkah efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, penajaman

prioritas, upaya mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam

berpartisipasi mutlak diperlukan.

B. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Untuk menentukan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian

kinerja, pendekatan yang dilakukan adalah melalui :

- Kajian terhadap RPJM Nasional / RPJM Propinsi.

- Pendekatan/Pola Pembangunan yang akan dijalankan.

- Permasalahan Infrastruktur Jalan/Jembatan, SDA dan ruang terbuka hijau perkotaan

(taman).

- Pelayanan Minimal.

Dari aspek tersebut diperoleh faktor-faktor dominan yang diulas merupakan faktor

kunci keberhasilan adalah sebagai berikut : Peluang (Opportunity)

(11)

Kabupaten Pohuwato | XII-11 Proses demokrasi telah membuat rakyat makin sadar akan hak dan tanggung

jawabnya. Untuk itu partisipasi masyarakat dalam pengawasan terhadap birokrasi

perlu terus dibangun dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik.

Tingkat partisipasi masyarakat yang rendah akan membuat aparatur tidak

menghasilkan kebijakan pembangunan yang tepat. Kesiapan aparatur dalam

mengantisipasi perlu dicermati agar mampu memberikan pelayanan yang dapat

memenuhi aspek transparansi, akuntabilitas, dan kualitas yang prima dari kinerja

dinas.

2. Sosial Kontrol

Kemajuan dalam berdemokrasi telah mengakibatkan berkembangnya kesadaran

terhadap hak-hak masyarakat. Masyarakat akan semakin aktif berpartisipasi dalam

mengambil inisiatif dalam urusan-urusan publik. Kebebasan pers dan media telah

jauh berkembang yang antara lain ditandai dengan adanya peran aktif pers dan

media dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan melakukan pengawasan

terhadap penyelenggaraan pembangunan.

3. Pendidikan dan Pelatihan

Pembangunan yang dilaksanakan serta upaya pemeliharaan atas hasil-hasilnya

menuntut adanya peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dalam prakteknya hal ini dikemas menjadi berbagai

peraturan yang wajib dipahami agar dalam penerapannya tidak terjadi

penyimpangan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM Aparatur baik

Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Propinsi dan Pusat selalu

menyelenggarakan berbagai pelatihan/kursus dalam rangka meningkatkan

keterampilan Aparatur.

(12)

Kabupaten Pohuwato | XII-12 Peningkatan perwujudan masyarakat yang sadar hukum akan lebih memberikan

akses terhadap informasi yang dibutuhkan dan akses terhadap pelibatan dalam

proses pengambilan keputusan pelaksanaan pembangunan. Penuntasan

penanggulangan, penyalahgunaan wewenang dicapai dengan penerapan

prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik. Peningkatan intensitas dan efektivitas

pengawasan melalui pengawasan internal, pengawasan fungsional dan pengawasan

masyarakat akan mendorong peningkatan etika, budaya kerja, pengetahuan dan

pemahaman pada tata kelola pemerintahan yang baik.

a. Ancaman (Threats)

1. Tonase Angkutan Barang

Sebagai Daerah Kabupaten yang memiliki berbagai potensi dibidang pertanian,

industri, bahan tambang galian C mengakibatkan sistem jaringan jalan yang ada

diberbagai wilayah harus memikul beban yang cukup berat guna pengangkutan

bahan baku maupun produksi yang dihasilkan dari dan menuju daerah-daerah

pemasaran. Beban-beban yang berat itu selalu mengakibatkan memendeknya umur

jalan maupun jembatan yang dilintasi.

2. Profesionalisme Jasa Konstruksi

Persaingan usaha dibidang jasa konstruksi yang semakin tinggi akan menuntut

peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan teknologi guna

pelaksanaan kegiatan pembangunan. Dalam rangka menjamin bahwa pelaksana

pembangunan adalah pelaksana yang telah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan

sudah barang tentu harus dilakukan melalui penyelenggaraan pelelangan umum

yang jujur dan adil, sehingga memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan

jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing

tinggi, dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.

(13)

Kabupaten Pohuwato | XII-13 Khusus diwilayah Kecamatan pada dataran tinggi dimana curah hujan selalu

menimbulkan kelongsoran tebing yang mengakibatkan rusaknya jalan maupun

jembatan. Di dataran rendah, curah hujan tinggi acap kali mengakibatkan

meluapnya sungai-sungai besar yang berada di wilayah Kabupaten Pohuwato, masih

ada daerah-daerah irigasi yang mengalami banjir sebagai akibat dari pecahnya

tanggul-tanggul sungai ataupun jebolnya bangunan-bangunan pengairan.

4. Tata Guna Lahan

Penataan ruang yang baik akan menjamin keserasian antar perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. Upaya mempertahankan luasan daerah

irigasi akan membutuhkan adanya perluasan jaringan jalan lokal pada berbagai

wilayah yang telah dicadangkan sebagai kawasan permukiman baru. Penataan ruang

yang baik juga harus didukung dengan regulasi tata ruang yang searah, dalam arti

tidak saling bertabrakan antar sektor, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan

dan daya dukung lingkungan serta kerentanan wilayah terhadap terjadinya bencana.

12.2.3. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi Dinas Pekerjaan Umum kedepan

Berdasarkan Uraian eksistensi Dinas Pekerjaan Umum saat ini, maka Kondisi yang

diinginkan oleh Dinas Pekerjaan Umum kedepan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang berorientasi pada Good

Governance

2. Mewujudkan Perencanaan yang berkualitas dengan mekanisme Perencanaan yang

partisipatif dan kolaboratif.

Pemberdayaan masyarakat dalam proses perencanaan yang didukung dengan

Gambar

Tabel 12. 2 Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikan
Tabel 12. 4 Kedudukan dan Tanggung Jawab Organisasi Kelembagaan RPI2JMD

Referensi

Dokumen terkait

Fruktooligosakarida merupakan senyawa yang dibentuk dari tiga molekul monosakarida berupa 2 molekul fruktosa dan 1 molekul glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4

Tujuan penyusunan pedoman adalah untuk menyediakan petunjuk teknis dalam pengumpulan dan pengolahan data penginderaan jauh untuk identifikasi tanaman mangrove yang

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi dimana sistem-sistem ini dapat melakukan pendeteksian suhu ruangan, pendeteksian asap,

a) Topi Baret berbahan bludru warna coklat. c) Sepatu PDL, berbahan kulit warna hitam, bertali dan bersleting di sebelah dalam. d) Peluit berwarna hitam dan Tali

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik

Proporsi variasi pengaruh variabel emphaty, reliability , responsiveness , tangibles , dan assurance terhadap variabel kepuasan Mahasiswa MM STIE-AUB dapat dilihat

Uraian tersebut menunjukkan bahwa langkah menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas pada strategi Reciprocal Teaching mampu meningkatkan salah satu indikator komunikasi

Maka yang dimaksud dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Bojonegoro