KEMENTERIAN KEUANGAN
1
DBH Untuk mengatasi ketimpangan fiskal vertikal antara Pusat
& Daerah
DTK Untuk mengatasi
ketimpangan infrastruktur & layanan publik antar
Daerah
Dana Otsus & Dais Untuk mendukung pelaksanaan Otsus dan
Keistimewaan DIY
DID Untuk memberikan reward kepada daerah
berkinerja baik
Dana Desa Untuk membangun
dan memberdayakan masyarakat desa DAU
Untuk mengatasi ketimpangan fiskal
antardaerah
LATAR BELAKANG DAN FUNGSI
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
513,3
573,7
602,3
664,2 704,9
0
0
20,8
46,7
60
582,9
577,2
732,1
677,6
763,6
0
200
400
600
800
1000
2013
LKPP
2014
LKPP
2015
LKPP
2016
Realisasi
2017
APBN
Dana Desa
513,3
573,7
623,1
710,9
764,9
Total TKDD
Belanja K/L
“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka NKRI”
Kebijakan dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagai salah satu instrument penting
desentralisasi fiskal berperan strategis untuk:
§ Perbaikan pelayanan dasar publik yang lebih berkualitas.
§ Penurunan kesenjangan antar daerah.
§ Pengentasan kemiskinan.
2
POSTUR DAN KEBIJAKAN UMUM
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2018
Meningkatkan alokasi TKDD secara proporsional dan sinkronisasi perencanaan / penganggaran dengan alokasi belanja K/L
Memperkuat implementasi kebijakan Dana Transfer Khusus (DTK):
q Fokus untuk mengatasi kesenjangan layanan publik di daerah
q Sinkronisasi perencanaan DAK
q Penyempurnaan dan refocussing bidang/subbidang DAK Fisik;
q Peningkatan akurasi data dasar dan biaya satuan DAK Non Fisik;
q Penguatan penyaluran DTK berdasarkan kinerja penyerapan dan pencapaianoutput.
Melakukan penguatan DID sebagai instrumen insentif dalam TKDD melalui peningkatan alokasi dan penajaman kriteria pengalokasian DID
Memperkuat implementasi kebijakan Dana Transfer Umum (DTU):
qOptimalisasi alokasi, penyaluran, dan penggunaan DBH, serta penyelesaian kurang/lebih bayar DBH;
qMenyempurnakan formulasi perhitungan PDN Neto agar lebih mencerminkan kapasitas PDN yang sebenarnya untuk menetapkan alokasi DAU;
qPengaturan penggunaan persentase tertentu dari DTU untuk belanja infrastruktur.
Meningkatkan efektivitas
pemanfaatan Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Keistimewaan D.I Yogyakarta.
qMeningkatkan alokasi dan reformulasi distribusi Dana Desa dengan prinsip
pemerataan dan berkeadilan.
qPenguatan Dana Desa sebagai instrumen peningkatan dan pemerataan kesejahteraan, serta pengentasan kemiskinan.
> Tranfer ke Daerah
I Dana Perimbangan
A. Dana Transfer Umum
1. Dana Bagi Hasil a. DBH Pajak b. DBH SDA 2. Dana Alokasi Umum
B. Dana Transfer Khusus
1. Dana Alokasi Khusus Fisik 2. Dana Alokasi Khusus Non Fisik
II Dana Insentif Daerah
III
Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DIY
TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA
ØFokus untuk :qMeningkatkan pemerataan keuangan antardaerah;
qMeningkatkan kualitas dan mengurangi ketimpangan layanan publik antardaerah;
qMenciptakan lapangan kerja; dan
qMengentaskan kemiskinan.
ØPenyaluran berbasis kinerja pelaksanaan, yaitu penyerapan anggaran dan capaian output.
Transfer ke Daerah
701,1
Naik Rp3,4 T darioutlook2017
706,2
Dana Bagi Hasil
87,7
• Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau selain sesuai UU Cukai, juga untuk infrastruktur sesuai prioritas daerah;
• DBH Dana Reboisasi, selain Rehabilitasi Hutan dan Lahan juga penanganan kebakaran hutan, penataan batas kawasan, dan pembenihan; dan
• 25% untuk belanja infrastruktur.
89,2
Dana Alokasi Umum
398,1
• Mengurangi ketimpangan fiskal antardaerah
• Pagu bersifat dinamis;
• Bobot wilayah laut naik menjadi 100%;
• Memerhatikan pengalihan urusan antar tingkat pemerintahan; dan
• 25% untuk belanja infrastruktur.
401,5
Dana Alokasi Khusus Fisik
62,4
•Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik; •Money follow program;
•Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi;
•Usulan daerah sesuai prioritas nasional; dan •Sinkronisasi dengan belanja K/L.
Dana Alokasi Khusus Nonfisik
123,5
Mengurangi beban masyarakat terhadap pelayanan publik dengan sasaran:
•BOS untuk 47,4 juta siswa;
•TPG 1,2 juta guru;
•BOK 9.767 Puskesmas;
•BOP PAUD untuk 6,1 juta siswa;
•Tamsil Guru untuk 265 ribu guru;
•Tunjangan Guru daerah terpencil untuk 50 ribu guru;
•BOKB untuk 6.830 balai; dan
•Penguatan Koperasi dan UKM untuk 23 ribu peserta pelatihan.
Dana Insentif Daerah
8,5
• Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, layanan dasar publik, dan
kesejahteraan.
Dana Otsus, DTI, dan Dais DIY
20,9
Untuk percepatan pembangunan infrastruktur Papua & Papua Barat, serta pengentasan kemiskinan pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan di Provinsi Aceh.
21,1
Formula makin fokus untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan memperbaiki distribusi Dana Desa per kapita, melalui:
•Penurunan porsi alokasi yg dibagi merata ke semua desa & peningkatan alokasi formula;
•Pemberian bobot yang lebih besar kepada jumlah penduduk miskin; dan
•Pemberian afirmasi kepada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi.
Dana Desa
Naik Rp1,8 T dari60,0
outlook2017
POSTUR TKDD RAPBN 2018
KEBIJAKAN DAK FISIK 2018 #1
Penyempurnaan jenis dan bidang DAK Fisik
sesuai dengan prinsip money follow program,
berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dengan
belanja K/L;
Memperbaiki Penyaluran DAK:
a. secara bertahap per bidang;
b. penyaluran secara sekaligus sesuai rekomendasi KL
dan Bidang yang alokasi sd. 1 Miliar;
c. berbasis kinerja pelaksanaan (performance based).
Penguatan peran Provinsi dalam sinkronisasi
usulan DAK Fisik;
Mewajibkan daerah melaporkan capaian
output/outcome.
1. DAK REGULER
Membantu mendanai kegiatan untuk penyediaan pelayanan dasar dengan target pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan ketersediaan sarana dan
prasarana
2. DAK
PENUGASAN
Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2018 yang menjadi
kewenangan Daerah, lingkup kegiatan spesifik serta lokasi
prioritas tertentu
3. DAK
AFFIRMASI
Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada Lokasi Prioritas
yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan
transmigrasi (Area/Spatial Based)
1. Pendidikan (SMK); 2. Kesehatan; 3. Air Minum; 4. Sanitasi; 5. Jalan; 6. Irigasi; 7. Pasar;
8. Energi Skala Kecil; dan
9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
1. Kesehatan;
2. Perumahan dan Permukiman; 3. Transportasi;
4. Pendidikan; 5. Air Minum; dan 6. Sanitasi
1. Pendidikan 2. Kesehatan dan KB
3. Perumahan dan Permukiman 4. Industri Kecil dan Menengah
(IKM) 5. Pertanian
6. Kelautan dan Perikanan 7. Pariwisata
8. Jalan 9. Air Minum 10. Sanitasi; dan 11. Pasar
Prinsip Pengalokasian DAK Berbasis Kinerja Penyerapan
PRINSIP-PRINSIP PENGALOKASIAN DAK FISIK BERBASIS USULAN DAERAH
Mempercepat
pembangunan
infrastruktur di daerah
yang terkait dengan:
1.
pelayanan
dasar
untuk
pemenuhan
SPM;
2.
pengembangan
industri,
perdagangan,
pariwisata,
sektor
perekonomian
lainnya
Sinkronisasi
usulan
kegiatan antara:
1. Bidang
yang
satu
dengan
bidang
lainnya;
2. Daerah
yang
satu
dengan
daerah
lainnya,
termasuk
antara
kabupaten/kota
dengan provinsi; dan
3. Kegiatan
DAK
dengan
kegiatan
yang
didanai
dari
non DAK
Alokasi DAK
memperhitungkan tingkat penyerapan anggaran dan capaian output/outcome
tahun sebelumnya, dengan tujuan agar:
1. Daerah punya komitmen untuk melaksanakan apa yang telah diusulkan; 2. Daerah melaksanakan
DAK sesuai dengan target output dan lokasi kegiatan serta batas waktu yang ditetapkan.
Prinsip Percepatan Penyediaan Infrastruktur di
Daerah
Prinsip Sinkronisasi Pendanaan Pembangunan
Daerah Prinsip Pembangunan
Berkelanjutan
Usulan kegiatan harus:
1. Menjadi
kewenangan
daerah;
2. Bagian dari RPJMD
dan RKPD yang
telah disinkronisasi
dengan prioritas
nasional; dan
3. Kegiatannya harus
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN DAK FISIK
TAHUN 2017 - 2018
DAK 2017
DAK 2018
1. Kebijakan
afirmasi
untuk
daerah
perbatasan,
tertinggal, kepulauan, dan transmigrasi.
Melanjutkan kebijakan tahun 2017 ditambah:
1.
Penyempurnaan jenis dan bidang DAK Fisik
sesuai
dengan
prinsip
money
follow
program,
berbasis
proposal,
serta
sinkronisasi DAK dengan belanja K/L;
2. Menu kegiatan yang merupakan satuan terkecil
Usulan Daerah dirancang agar dapat dihitung biaya
satuannya
2.
Penguatan
peran
Provinsi
dalam
sinkronisasi usulan DAK Fisik;
3. Urutan kegiatan yang diusulkan oleh daerah
menunjukkan skala prioritas kegiatan bagi daerah
3.
Memperbaiki Penyaluran DAK:
a. Secara bertahap per bidang;
b. penyaluran
secara
sekaligus
sesuai
rekomendasi KL dan Bidang yang alokasi
sd. 1 Miliar;
c. berbasis
kinerja
penyerapan
(performance based);
4. Penilaian Usulah Daerah dilakukan oleh 3 instansi
pusat:
a) K/L menilai kelayakan usulan kegiatan, target
output kegiatan, dan
kewajaran biaya satuan
b) Bappenas menilai skala prioritas usulan kegiatan
c) Kemenkeu menilai kinerja penyerapan DAK
tahun-tahun sebelumnya dan
kewajaran biaya satuan
5. Terdapat keterlibatan Provinsi dalam penyampaian
usulan DAK dan pada saat sinkronisasi dan
harmonisasi.
6. Penetapan juknis dengan Perpres, dan berlaku 3
tahun
4.
Mewajibkan daerah melaporkan capaian
output/outcome.
1. Rehab Ruang Belajar:
•SD : 39.220 unit
•SMP : 13.402 unit
•SMA/K : 5.855 paket 2. Ruang Kelas Baru:
•SD : 5.694 unit
•SMP : 4.095 unit
•SMA/K : 4.466 paket 3. Alat peraga dan Buku:
•SD : 19.488 unit
•SMP : 10.345 unit
•SMA/K : 8.848 paket
ALOKASI DAN TARGET OUTPUT DAN SASARAN
DAK FISIK DALAM RAPBN 2018
DAK Fisik 2018 dialokasikan sebesar Rp62,44 T dengan 166 menu kegiatan, dengan afirmasi untuk
daerah-daerah perbatasan, daerah tertinggal, kepulauan dan transmigrasi.
1. Prasarana dan Sarana Rumah Sakit dan Puskesmas : 15.716 unit 2. Alat kesehatan: RS dan
Puskesmas : 26.387 unit 3. Kefarmasian: 2.273 paket
1. Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi seluas 51.000 Ha
2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi seluas 771.850 Ha 3. Perbaikan sumber air
8.200 unit
4. Jalan Usaha Tani 600 Km.
1.Pembangunan 127.500 SR untuk SPAL terpusat 2.Pembangunan 1.700unit
SPAL Terpusat 3.Penyediaan 500.000unit
tangki septik 4.Penyediaan 20unit truk
tinja
5.Pembangunan 10IPLT baru.
6.Penyediaan sarana sanitasi individual perdesaan di desa/kelurahan sebanyak 2.100.000unit. Kemantapan Jalan:
Provinsi
73,38%
Kab/Kota
62,88%
Dengan sasaran penyediaan: 1. Sumber air minum layak bagi
510.412rumah tangga. 2. Sumber air minum layak bagi
716.352rumah tangga melalui pembangunan448 SPAM.
3. Sumber air minum layak bagi 243.170rumah tangga melalui peningkatan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
Fasilitasi stimulan pembangunan baru maupun peningkatan kualitas 225.804 rumah tangga.
PENDIDIKAN
AIR MINUM
PERUMAHAN
KESEHATAN
JALAN
IRIGASI & PERTANIAN
SANITASI
TARGET
PAGU ALOKASI DAK FISIK TAHUN 2018
URAIAN 2017 Usulan 2018 Selisih thd APBN %
Selisih thd APBNP % APBN APBNP
(1) (2) (3) (4) (5)=(4)-(2) (6)=(5)/(2) (7)=(4)-(3) (8)=(7)/(3)
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 58,342.21 69,531.50 62,436.26 4,094.05 7.02% (7,095.24) -10.20%
a. DAK Reguler 20,396.25 20,396.25 31,350.84 10,954.59 53.71% 10,954.59 53.71%
1.Pendidikan 6,107.10 6,107.10 6,629.30 522.20 8.55% 522.20 8.55%
2.Kesehatan dan KB 10,021.82 10,021.82 10,511.81 489.99 4.89% 489.99 4.89%
3.Air Minum 500.67 500.67
4.Sanitasi 521.49 521.49
5.Perumahan dan Pemukiman 654.89 654.89 564.96 (89.93) -13.73% (89.93) -13.73%
6.Pasar 863.39 863.39
7.Industri Kecil dan Menengah 531.50 531.50 563.69 32.19 6.06% 32.19 6.06%
8.Pertanian 1,650.04 1,650.04 1,681.68 31.64 1.92% 31.64 1.92%
9.Kelautan dan Perikanan 926.50 926.50 879.70 (46.80) -5.05% (46.80) -5.05%
10.Pariwisata 504.40 504.40 631.95 127.55 25.29% 127.55 25.29%
11.Jalan 8,002.20 8,002.20
b. DAK Penugasan 34,466.76 34,466.76 24,463.66 (10,003.10) -29.02% (10,003.10) -29.02%
1.Pendidikan SMK 1,951.80 1,951.80 1,713.60 (238.20) -12.20% (238.20) -12.20%
2.Kesehatan 4,831.26 4,831.26 4,241.66 (589.60) -12.20% (589.60) -12.20%
3.Air Minum 1,200.30 1,200.30 1,053.82 (146.48) -12.20% (146.48) -12.20%
4.Sanitasi 1,250.20 1,250.20 1,097.63 (152.57) -12.20% (152.57) -12.20%
5.Jalan 19,690.10 19,690.10 10,200.66 (9,489.44) -48.19% (9,489.44) -48.19%
6.Pasar 1,035.70 1,035.70 909.30 (126.40) -12.20% (126.40) -12.20%
7.Irigasi 4,005.10 4,005.10 4,246.18 241.08 6.02% 241.08 6.02%
8.Energi Skala Kecil dan Menengah 502.30 502.30 500.10 (2.20) -0.44% (2.20) -0.44%
9.Lingkungan Hidup dan Kehutanan 500.72 500.72
c. DAK Afirmasi 3,479.20 3,479.20 6,621.77 3,142.57 90.32% 3,142.57 90.32%
1.Kesehatan 2,251.80 2,251.80 3,226.24 974.44 43.27% 974.44 43.27%
2.Perumahan dan Pemukiman 383.30 383.30 464.64 81.34 21.22% 81.34 21.22%
3.Transportasi 844.10 844.10 1,078.13 234.03 27.73% 234.03 27.73%
4.Pendidikan 794.61 794.61 794.61
5.Air Minum 516.26 516.26 516.26
6.Sanitasi 541.88 541.88 541.88
d. DAK Tambahan (APBNP 2017) 11,189.29