BAB I
PENDAHULUAN
1.5.LATAR BELAKANG
Gaya kepemimpinan didefenisikan sebagai pola perilaku yang dilakukan
seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai
perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam
mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku organisasi. Gaya
kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi. Dengan demikian gaya kepemimpinan merupakan suatu proses
mempengaruhi dan mengarahkan perilaku orang lain, baik individu maupun
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. (Heidjrachman dan Husnan: 2002).
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap
usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan
organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan ini menimbulkan situasi
dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu
keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam pencapaian
sasaran-sasarannya, (Reksohadiprodjo & Handoko (1991). Menurut Davis (1972)
organisasi adalah kumpulan orang-orang dan mesin-mesin yang tidak teratur
(kacau balau). Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
merupakan faktor manusiawi yang mengikat sebagai suatu kelompok bersama dan
memotivasi mereka dalam pencapaian tujuan. Kegiatan-kegiatan manajemen
seperti perencanaan,pengorganisasian dan pengambilan keputusan merupakan
sebuah kepompong yang tidur (tidak aktif) sampai pemimpin cepat bertindak
untuk menghidupkan motivasi dalam setiap orang dan mengarahkan mereka
mencapai tujuan. Kepemimpinan mengubah sesuatu yang potensial menjadi
kenyataan. Ini adalah kegiatan pokok yang memberikan sukses bagi semua hal
yang potensial, yaitu suatu organisasi dan anggota-anggotanya.
Kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses.
Terlebih lagi karyawan yang baik selalu ingin tahu bagaimana mereka dapat
memberikan sumbangan dalam pencapaian tujuan organisasi dan paling tidak,
gairah para karyawan memerlukan kepemimpinan sebagai dasar motivasi
eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan
organisasi. Organisasi yang berhasil memiliki satu sifat umum yang menyebabkan
organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang tidak berhasil. Sifat
dan ciri umum tersebut adalah kepemimpinan yang efektif.
Keberhasilan seorang Pemimpin tidak terlepas dari bantuan orang-orang
disekitarnya, serta kemampuan dalam mempengaruhi pikiran orang-orang
tersebut untuk menyetujui dan apa yang diharapkan pimpinannya dalam
mencapai suatu tujuan. Seni yang dilakukan seorang pemimpin dalam mengelola
suatu organisasi perusahaan sering melekat dengan karakter pemimpinnya, sering
pula jenis usaha memerlukan karakter yang serasi dengan jenis dan skala usaha
Setiap organisasi memiliki budaya organisasi. Pada hakikatnya budaya
organisasi adalah merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya. Begitu organisasi berdiri, pembentukan
budayanya pun dimulai. Pembentukan budaya organisasi terjadi tak kala anggota
belajar menghadapi masalah, baik masalah yang menyangkut
perubahan-perubahan eksternal, maupun masalah internal yang menyangkut persatuan dan
keutuhan perusahaan.
Budaya organisasi merupakan pengendalian dan arah dalam membentuk
sikap dan perilaku para anggota didalam suatu perusahaan. Secara individu
maupun kelompok, seseorang tidak akan terlepas dari budaya perusahaan dan
pada umumnya anggota perusahaan akan mempengaruhi beraneka ragamnya
sumber daya yang ada seperti suasana kerjanya
Suasana kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan.
Pencapaian visi dan misi perusahaan tidak dapat dilaksanakan secara efektif,
bilamana tidak didukung dengan suasana lingkungan tempat karyawan bekerja,
yang dapat mempengaruhi semangat kerja. Suasana kerja meliputi suasana fisik
dan suasana non fisik. Adapun faktor-faktor yang membentuk suasana kerja
dalam suatu organisasi perusahaan adalah lingkungan yang bersih, penerangan
yang cukup, pertukaran udara yang baik, jaminan terhadap keamanan, tingkat
kebisingan, hubungan kerja yang harmonis dan lain lain.
Suasana kerja yang baik akan mendorong karyawan senang bekerja,
semangat bekerja dan meningkatkan tanggungjawab, untuk melakukan pekerjaan
yang baik, memerlukan keikhlasan pengorbanan bagi semua pihak. Sedangkan
keikhlasan pengorbanan sangat diwarnai oleh kesejahteraan seseorang
(karyawan) terutama mengenai kepuasan kerja karyawan seperti gaji.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan
kerja didefinisikan sebagai : Suatu Suasana emosional karyawan dengan adanya
kesesuaian atau ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan, apabila harapan
yang ada pada individu dapat terjadi atau sesuai dengan kenyataan, maka ada
kepuasan karyawan dalam bekerja, sebaliknya bila kenyataan, sebaliknya bila
harapan yang diinginkan tidak baik hal inilah yang harus dipertimbangkan oleh
pemimpin untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasinya.
Percetakan CV. Wati Grafika merupakan perusahaaan “Layan Dokumen”
yang bersifat melayani dan mengutamakan pelayanan kepada para konsumen
untuk jasa percetakan, fotocopy, setting, pengetikan penjilidan dan lainnya.
Percetakan CV. Wati Grafika Medan dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja
karyawannya perlu memperhatikan aspek : gaya kepemimpinan, budaya
organisasi dan suasana kerja. Pada dasarnya kinerja seorang karyawan dalam
bekerja sangat dipengaruhi oleh budaya organisasi yang kuat, suasana kerja yang
kondusif serta gaya kepemimpinan yang serasi, yang mengikutsertakan bawahan
dalam berbagai kegiatan yang ada.
Perusahaan ini didirikan oleh Ibu Hj. Hasyimah Tarigan beserta anak dan
menantu, sebagai generasi pertama sejak tahun 1984 sampai dengan tahun 2007
diteruskan oleh generasi ke 2 (dua) penerusnya ibu Hj Nuridah SE (sejak 2008
hingga sekarang 2014).
Perjalanan kepemimpinan generasi pertama ditangani dengan gaya
kepemimpinan yang cenderung otokratis (ketat, saklek) oleh ibu Hj Hasyimah
Tarigan sebagai generasi pendiri didampingi bersama putra-putra beliau. Budaya
organisasi yang telah ditanamkan secara kekeluargaan, teguh, keras, tidak bebas,
disiplin dengan suasana kerja yang sederhana, seadanya dan kaku.
Pada periode kepemimpinan Ibu Hj. Nuridah, SE, gaya kepemimpinan
dalam mengelola perusahaan bersifat demokratis dan setiap karyawan di berikan
kewenangan untuk berpartisipasi dengan aturan dan disiplin organisasi yang
relatif longgar dan santai serta suasana kerja menjadi lebih santai dan rileks.
Bagaimanapun telah terjadi masalah dalam kepemimpinan generasi kedua
yakni pada tahun 2010 yang lalu, sebagian pekerja keluar dari perusahaan
(eksodus) sebanyak 4 (Empat) personil yang memegang posisi strategis yakni
operator percetakan ofset toko, bagian penjilidan Lux, Setting Komputer Global
Positioning Sistem (GPS) serta setting Komputer Pagemaker.
Terjadi masalah dari kepuasan kerja karyawan disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu : Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Suasana Kerja
perusahaan yang disebabkan adanya alih kepemimpinan sehingga menyebabkan :
1. Sebanyak 4 (empat) orang karyawan inti, exodus dari perusahaan
2. Terjadinya perubahan Gaya Kepemimpinan (Sejak 2008-2012) dari generasi
1 (G1) ke Generasi 2 (G2) (alih generasi) pada masa transisi budaya
3. Suasana kerja yang tidak nyaman karena banyak barang yang menumpuk di
Faktor pemicu keluarnya (eksodus) pegawai secara massal pada waktu itu
adalah adanya campur tangan karyawan yang berkeinginan membuka usaha yang
sama di bidang percetakan di tempat lain, dengan alasan ketidakpuasan dan
keinginan mendapatkan uang lebih besar, mereka membujuk pegawai lainnya
untuk keluar dari perusahaan CV. Waty Grafika. Hal tersebut bisa terjadi karena
kepemimpinan yang kurang tegas, budaya organisasi yang relatif masih lemah.
Oleh karena budaya organisasi yang relatif masih lemah karena
pelimpahan pimpinan yang relatif masih baru (beberapa tahun) dari generasi
yang pertama ke generasi yang kedua. Tambahan pula perkembangan perusahaan
yang semakin maju, seiring inovasi teknologi setting komputer yang diterapkan
perusahaan pada tahun sebelumnya, diiringi oleh order yang semakin meningkat,
mengakibatkan ada keinginan pegawai inti ini untuk melakukan eksodus.
Cetakan dan setting komputer yang pada saat itu terbatas, hanya dimiliki
oleh beberapa percetakan besar, juga membuat munculnya rasa arogansi bagi
pegawai yang eksodus, merasa percaya diri bahwa order datang karena
keberadaan mereka, padahal sesunggguhnya order datang karena adanya ikatan
emosional antara pelanggan dan perusahaan Wati Grafika.
Cetakan dan setting komputer yang pada saat itu terbatas, hanya dimiliki
oelh beberapa percetakan besar, juga membuat munculnya rasa arogansi bagi
pegawai yang eksodus, merasa percaya diri bahwa order datang karena
keberadaan mereka, padahal sesunggguhnya order datang karena adanya ikatan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini memfokuskan
“ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI
DAN SUASANA KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA PERCETAKAN CV. WATY GRAFIKA MEDAN”.
1.6.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan
dalam peneliti ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan di Percetakan CV. Wati Grafika Medan ?
2. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan di Percetakan CV. Wati Grafika Medan ?
3. Apakah suasana kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan di Percetakan CV. Wati Grafika Medan ?
4. Apakah gaya kepemimpinan budaya organisasi dan suasana kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di
Percetakan CV. Wati Grafika Medan ?
1.7.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis gaya kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja karyawan Percetakan Wati Grafika Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis budaya organisasi berpengaruh positif
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suasana kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan Percetakan Wati Grafika Medan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, budaya
organisasi, suasana kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Percetakan CV.
Wati Grafika Medan.
1.8.Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Penulis dapat menerapkan teori-teori dan literatur yang di peroleh di bangku
perkuliahan dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada
dilapangan dan untuk menambah pemahaman penulis dalam bidang
manajemen sumber daya manusia.
2. Diharapkan bagi Percetakan CV. Wati Grafika Medan, dapat memberikan
masukan yang bermanfaat untuk terus meningkatkan kepuasan kerja
karyawannya, melalui gaya kepemimpinan yang sesuai dan serasi, budaya
organisasi dan suasana kerja yang baik.
3. Diharapkan bagi pihak lain hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
dan referensi dalam melakukan penelitian pada objek, topik dan masalah yang
sama dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
2.3. Teori Kepemimpinan ... 14
2.3.1. Teori Ciri ... 15
2.3.2. Teori Perilaku ... 18
2.3.3. Teori Kemungkinan ... 19