• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di Islam tidak ada ajaran tentang perban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Di Islam tidak ada ajaran tentang perban"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Di Islam tidak ada ajaran tentang perbankan. Yang ada adalah Baitul Maal!

Waktu di pesawat disebelah saya duduk pria bule. Awalnya kami bersediam sambil asyik dengan buku bacaan  masing masing. Namun satu jam dalam penerbangan, dia menegur saya dengan menanyakan buku yang  sedang saya baca. Saya perlihatkan buku itu yang berjudul the great Arab Conquests. Dia tersenyum sambil  menanyakan apakah saya muslim. Saya mengangguk dengan tegas. Dari sini kami mulai asyik berbicara.  Barulah saya tahu bahwa dia seorang banker yang mempunyai posisi sebagai VP di Singapore. Dia berkeluh  kesah karena keadaann ekonomi global yang tidak kondusif. Dia juga menyalahkan system ekonomi saat ini  yang merantai tangan pemerintah untuk perkasa mengatur. Saya hanya diam sambil mengaminkan. Namun  ada yang mulai membuat saya tertarik untuk memberikan perjelasan ketika dia menyinggung tentang  keberadaan Bank syariah yang katanya hanyalah symbol agama dalam marketing business perbankan.  Essensinya tetap tidak beranjak dari system perbankan konventional.

Saya katakan kepadanya bahwa sebetulnya dalam islam tidak ada ajaran tentang perbankan. Yang ada  adalah Baitul Maal. Mengapa sampai ada bank syariah? Tanya nya. Menurut saya bahwa itu karena  kesepakatan para ulama yang mencoba menerapkan hukum islam dalam system perbankan yang mana  dizaman Nabi tidak ada. Umat islam percaya. Namun bagaimanapun, dalam tataran implementasinya  tergantung dari manusia itu sendiri. Apakah dia mau mengikuti prinsip ajaran islam dengan benar ataukah dia  bermain main dengan symbol agama untuk keperluan bisnisnya. Dia nampak terkesan dengan penjelasan  saya. Diapun mengakui bahwa pada awalnya memang ekonomi itu lahir dari kebijakan agama seperti gereja,  yang dikenal dengan hukum trustee. Tapi belakangan pada awal abad 17 , ketika adanya revolusi industry,  keadaan ini mulai berubah. Agama dan ekonomi terpisah. Ia berjalan sendiri sendiri. Akibatnya batasan moral  menjadi subjective , dan akhirnya kepentingan pelaku ekonomi lebih dominan. Kerakusan dan keculasan  menjadi bumbu system ekonomi yang akhirnya menjadi biang ketidak adilan dan memicu terjadi krisis  ekonomi, katanya.

Lantas bagaimana sebetulnya system ekonomi dalam islam? Tanyanya. Menurut saya bahwa islam punya  system tersendiri. Didalamnya ada kandungan filsafat yang menjadi dasar berpikir dan bersikap umat islam  dibidang ekonomi. Bahwa alam semesta, langit dan bumi berserta isinya termasuk harta yang ada pada  manusia adalah milik Allah. Mengapa ? karena Allah yang menciptakan dan mengkaruniakannya kepada  seluruh manusia ( QS 20:6, 5:120). Manusia hanya diberi hak mengurus dan mengelolanya, bukan 

memilikinya. Hak mengurus dan mengelola itu akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat. Kami umat islam  percaya itu. Jadi filsafat ekonomi islam dengan tegas menempatkan Tuhan sebagai titik awal dan titik akhir dari semua permasalahan ( QS 2:156). Kalau begitu, apakah nilai nilai dasar dari filsafat ekonomi islam itu sendiri.  Karena, katanya, dia ingin membandingkan secara konkrit dengan system ekonomi lainnnya seperti kapitalis,  sosialis , komunis yang masing masing mempunyai seperangkat nilai nilai sebagai struktur bangunan.

(2)

Ketiga, persaudaraan dan kebersamaan. Umat islam percaya bahwa manusia adalah bersaudara karena dia  sama sama diciptakan dari tanah ( QS 6:2) dan sama sama keturunan Adam ( QS 4;1). Artinya dalam islam ,  setiap orang harus menjunjung tinggi nilai nilai persaudaraan dan kebersamaan ( QS 49:10). Dalam konteks  ekonomi, dia harus berbuat sesuatu dengan hartanya agar mampu mendorong terciptakan perluasan 

kesempatan bagi orang lain. Jadi islam tidak mengenal individualistis. Tidak mengenal pengelompokan untuk  kepentingan kelompok seperti konglomerasi dll. Yang ada adalah satu untuk semua dan semua untuk satu  dengan satu tujuan beribadah kepada Allah. Kembali nampak dia terpesona dengan uraian saya tersebut.  Lantas bagaimana mengimplementasikan nilai nilai tersebut. Maaf terkesan utopis, katanya. Saya jelaskan  bahwa ini bukan utopis yang tidak mungkin dilaksanakan. Islam punya instrument untuk terbangunnya nilai  nilai tersebut. Apa? Jelaskan kepada saya. Katanya.

Intrument atau alat untuk terbangunnya nilai nilai islam itu ada lima yaitu pertama, kewajiban membayar zakat ( QS 2:43). Karena dalam pandangan islam, setiap harta yang dimiliki ada hak orang lain dan karena itu harus  dikeluarkan zakat untuk diberikan kepada yang berhak menerima ( QS 9:61).Kedua, jaminan social. Setiap  umat islam bertanggung jawab untuk memberikan peningkatan kualitas hidup didalam masyarakat ( QS 9: 6).  Banyak sekali dalam Al Quran menjelaskan tentang kewajiban membantu orang miskin , karyawan, juga orang  yang sedang mengalami kesulitan ekonomi ( QS 2:273. 9:60). Ketiga, pelarangan Riba. Islam tidak 

membenarkan praktek bisnis ribawi,dimana menempatkan orang lemah karena modal, pengetahuan dirugikan. Itu sebabnya bunga bank tidak boleh kecuali bagi untung karena prinsip bagi rugi. Itu sebabnya tidak 

dibenarkan kenaikan harga berlebihan dipasar karena permainan suplly and demand. Itu sebabnya  perdagangan tanpa barang /jasa seperti perdagangan index bursa saham/komoditi tidak dibenarkan.

Keempat, kerjasama ekonomi. Allah menyuruh umat manusia untuk saling tolong menolong dalam kebaikan  dan jangan tolong menolong dalam keburukan atau permusuhan ( QS 5:3). Apapun model kerjasama itu tidak  dipersoalkan asalkan terciptanya produktifitas ditengah masyarakat (QS 2:190) untuk terciptanya 

kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan social ( QS 3:103, 5:3, 9:71,105) serta melindungi kepentingan  ekonomi lemah ( QS 4:5­10, 89:17­26). Kelima, peran Negara ( Pemerintah ) Imenghormati mekanisme pasar  tetapi juga sekaligus memberikan peran kepada Negara atau pemerintah untuk menegakkan keadilan. Jadi  peran Negara sangat penting dan harus regulated for justice. ( QS 4:57). Apa yang dimaksud dengan negara  harus mengatur itu ? tanyanya. Negara harus menguasai atau mengendalikan semua usaha yang 

berhubungan dengan kepentingan publik sepertik Listrik, Air , jalan , perbankan dll,. Negara harus menguasai  sepenuhnya semua sumber daya alam yang tak terbarukan. Semuanya ditujukan untuk kepentingan umum.

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skipsi dengan judul “ PEMANTAUAN ANAK BERBASIS WEB DENGAN MEMANFAATKAN GPS YANG ADA DI SMARTPHONE ANDROID ” yang dibuat

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peran Pendidikan Agama Islam dalam mengantisipasi ajaran Aluk Todolo sangat berperan sekali karena agama

"Saya lihat bahwa penerapan system pengelolaan persampahan yang ada di Kota Tanjungpinang masih lemah pak: mengapa demikian dengan penerapan yang begini-begini saja tidak ada

Berdasarkan hasil data yang diungkapkan bahwa ada 16 model pola pengasuhan yang terintegrasi dengan nilai ajaran Islam untuk menanmkan akhlak terpujib bagi anak,

menyampaikan bahwa ada sukacita karena ada keselamatan bagi semua bangsa, yang dilanjutkan dengan jika kita mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan excel ditemukan bahwa rata rata mahasiswa sangat memahami ajaran kebersihan dalam Islam dibuktikan

Saya bisa memahami bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, tapi satu hal yang ada masih jadi pertanyaan saya, "Kalau Allah beserta dengan kita, mengapa Dia tidak

Singkat cerita ada pula seseorang yang Allah panggil, dari surga, lalu Allah tanya, mengapa ia masuk ke dalam surga, orang tersebut menjawab bahwa ia masuk ke surga karena ia telah