• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Efesiensi Perusahaan asuransi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Tingkat Efesiensi Perusahaan asuransi "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Tingkat Efesiensi Perusahaan

Menggunakan Aplikasi DPIN

(periode tahun 2000-2005)

DI SUSUN OLEH

NAMA

: DWI SUHARANI RAJAGUKGUK

NIM

: 12020114120055

MATA KULIAH

: TEKNOLOGI INFORMASI

DOSEN PENGAMPU

: WAHYU WIDODO., SE., MSI., Ph.D

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

(2)

PENDAHULUAN

Pada masa sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan baru yang muncul. Kondisi ini menyebabkan timbulnya persaingan-persaingan yang ketat antar perusahaan. Hal ini mengharuskan setiap perusahaan untuk selalu melakukan pembenahan dalam proses bisnisnya. Salah satu yang menjadi kata kunci dari semua itu adalah efisiensi dan

produktivitas Pengukuran efisiensi dan produktivitas penting dilakukan untuk mengetahui pada tingkat mana efisiensi dan produktivitas dari proses bisnis yang telah dijalankan oleh perusahaan, apakah terjadi peningkatan ataukah penurunan. Peningkatan produktivitas merupakan motor penggerak kemajuan ekonomi dan keuntungan perusahaan (Nasution, 2006).

Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari besarnya sumber daya yang dikorbankan untuk memperoleh hasil tertentu. Pengukuran efisiensi Kiln yang dilakukan perusahaan selama ini adalah dengan metode sederhana. Efisiensi dihitung hanya berdasarkan jam operasi dan riil kapasitas saja tanpa mempertimbangkan input yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pengukuran efisiensi yang dapat memadukan semua input dan output secara serentak. Metode DPIN dinilai cocok untuk memecahkan permasalahan ini karena DPIN dapat memadukan banyak input dan output untuk menghitung efisiensi ketiga Kiln secara serentak serta merangkingnya. . DPIN adalah program komputer menggunakan kerangka agregat-kuantitas yang dikembangkan oleh O'Donnell (2008), untuk menghitung dan menjabarkan angka indeks produktivitas. Data harga tidak memerlukan asumsi mengenai tingkat persaingan di pasar produk atau perilaku mengoptimalkan perusahaan. Dengan demikian, DPIN dapat digunakan untuk menganalisis pemicu perubahan produktivitas bahkan ketika harga tidak tersedia atau industri non-kompetitif. Program ini menggunakan data envelopment analisis (DEA) untuk memperkirakan teknologi produksi dan tingkat produktivitas dan efisiensi. Program ini kemudian terbagi dalam beberapa perubahan ukuran produktivitas, yaitu ;

(A) perubahan teknis (mengukur gerakan di perbatasan produksi);

(B) teknis perubahan efisiensi (gerakan menuju atau menjauh dari perbatasan);

(C) skala perubahan efisiensi (gerakan di sekitar permukaan perbatasan untuk menangkap skala ekonomi);

(3)

Tingkat Efesiensi Teknis

Konsep efisiensi merupakan konsep yang mendasar dan lahir dari konsep ekonomi. Meskipun demikian, konsep mengenai efisiensi dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang dan latar belakang. Pada umumnya, efisiensi dapat diarahkan kepada sebuah konsep tentang pencapaian suatu hasil dengan penggunaan sumber daya secara optimal. Di dalam Adiwarman A. Karim (2006), dibahasakan bahwa ”Efficient is doing the things right”, yang berarti bahwa melakukan segala hal dengan cara yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di dalam teori ekonomi, ada dua konsep umum mengenai efisiensi, yakni efisiensi yang ditinjau dari konsep ekonomi (economic concept) dan efisiensi yang ditinjau dari konsep produksi (production concept). Efisiensi yang ditinjau dengan konsep ekonomi mempunyai cakupan lebih luas yang ditinjau dari segi makro, sementara itu efisiensi dari sudut pandang produksi melihat dari sudut pandang mikro. Efisiensi dalam konsep produksi terbatas pada melihat hubungan teknis dan operasional dalam suatu proses produksi, yaitu konversi input menjadi output. (Walter, 1995 & Sarjana, 1999 dalam Sutawijaya, Adrian.; dan Etty Puji Lestari, 2009: 53). Sedangkan efisiensi ekonomi melihat secara luas pada pengalokasian sumber-sumber daya di dalam suatu perekonomian yang mendatangkan kesejahteraan di dalam masyarakat. (Sukirno, Sadono:2008) Menurut Sullivan, Arthur (2011) efisiensi dalam konsep ekonomi merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada penggunaan, pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa (Dalam Wikipedia berbahasa Indonesia, 2003). Penggunaan sumber-sumber daya bisa dikatakan efisien apabila: (1) Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan; (2) Corak penggunaannya adalah sudah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat lagi corak penggunaan lain yang akan memberikan

tambahan kemakmuran bagi masyarakat/individu. (Sukirno, Sadono:2008) Sementara itu, efisiensi di dalam konsep produksi cenderung menilai secara teknis dan operasional, sehingga efisiensi di dalam konsep produksi umumnya dilihat dari sudut pandang teknis dan biaya. Menurut Sadono Sukirno (2008), di dalam proses produksi, efisiensi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.

a) Efisiensi produktif, adalah menilai efisiensi di dalam tahapan produksi.

Penilaian efisiensi produktif dapat dilihat dari sisi biaya. Untuk mencapai efisiensi produktif ini harus dipenuhi dua syarat. Pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Kedua, perusahaan atau industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah.

(4)

tercapai ketika alokasi sumber-sumber daya tersebut ke berbagai kegiatan ekonomi/produksi telah mencapai tingkat yang maksimum/optimum.

Efisiensi Teknis

Menurut Dinc dan Haynes (1999) (dalam Komaryatin, Nurul: 2006), efisiensi merupakan kriteria dalam menentukan seberapa besar input yang digunakan untuk menghasilkan output yang diinginkan. Efisiensi artinya

melaksanakan dan menghasilkan segala sesuatu dengan tepat, serta efisien juga merupakan perbandingan antara sumber-sumber yang digunakan dengan output yang dihasilkan (Kurtz dan Boone, 1984). Steers, Ungson dan Mowday (1985), mendefinisikan bahwa Efisiensi adalah sebuah ukuran akan seberapa besar dan seberapa banyak masukan (input) seperti bahan mentah, modal, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang ditargetkan, seperti memenuhi tingkat produksi tertentu. Beberapa faktor yang ikut menentukan keefisienan sebuah perusahaan seperti biaya tenaga kerja, produktivitas pekerja, biaya bahan mentah dan kemajuan teknologi yang dimiliki. Suatu unit kegiatan ekonomi dikatakan efisien secara teknis apabila menghasilkan output maksimal dengan sumber daya tertentu atau memproduksi sejumlah tertentu output menggunakan sumber daya yang minimal. Menurut Kost dan Rosenwig (1979) (dalam Sutawijaya, Adrian dan Etty Puji Lestari, 2009), ada tiga kondisi dapat dikatakan tercapainya efisiensi, yakni:

(a) Apabila dengan menggunakan input yang sama, dapat menghasilkan output yang lebih besar;

(b) atau dengan menggunakan input yang lebih kecil bisa menghasilkan output yang sama; dan

(c) dengan menggunakan input yang besar menghasilkan pula output yang lebih besar.

(5)

Variabel Penelitian

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian (Ferdinand, 2006:26). Variabel dependen yaitu variable yang dipengaruhi oleh variable independen.Variabel dependen sering disebut dengan variabel respon dimana dalam penelitian ini variabel dependennya adalah output produksi. Output adalah sesuatu yang terjadi akibat proses tertentu denganmenggunakan masukan/input yang telah ditetapkan. Variabel independen adalah variable yang mempengaruhi variable dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun maupun pengaruhnya negative (Ferdinand, 2006:12). Pada penelitian ini yang sebagai variabel independen yakni input input produksi, seperti Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku dan Teknologi.

a. Tenaga Kerja

Tenaga kerja mengandung pengertian jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk bekerja dan pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Menurut undang-undang pokok ketenagakerjaan No.14 tahun 1969, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pemanfaatan sumber daya manusia secara aktif untuk mengelola kekuatan ekonomi potensial atau sumber daya alam dengan bantuan peralatan capital, teknologi dan modal merupakan sarana strategi dalam sub system ekonomi yang harus dibina dan dikembangkan.

b. Modal

(6)

yang menggunakan modal konkrit dan modal abstrak. Modal konkrit dimaksudkan sebagai modal aktif sedangkan modal abstrak dimaksudkan sebagai modal pasif.

c. Bahan Baku

Kelancaran proses produksi sangat ditentukan oleh tersedianya bahan baku dalam jumlah dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini disebabkan karena bahan baku merupakan faktor utama dalam pelaksanaan proses produksi pada suatu perusahaan. Menurut Hanggana (2006:11) pengertian bahan baku adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi. Dalam sebuah perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi. Pengelompokan bahan baku dan bahan penolong bertujuan untuk pengendalian bahan dan pembebanan biaya ke harga pokok produksi. Pengendalian bahan diprioritaskan pada bahan yang nilainya relatif tinggi yaitu bahan baku.

d. Teknologi

(7)

Metode pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan cara membaca, memahami dan mempelajari jurnal-jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yang diperoleh melalui internet.

Teknik Analisis Data

(8)

HASIL ANALISIS :

Data Perusahaan dengan tingkat TFP yang maksimal setiap tahunnya,

PERUSAHAA

1. Dari hasil output data yang telah disediakan, diperoleh hasil bahwa pada tahun 2000 TFP maksimal berada pada perusahaan 314 sebesar 0,873. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas perusahaan 314 adalah 17% kurang dari produktivitas maksimum yang mungkin menggunakan teknologi yang tersedia. temuan bahwa OTE perusahaan 314  1 dan OSME perusahaan 314  1, menunjukkan bahwa seluruh kekurangan produktivitas yang terjadi disebabkan oleh inefisiensi teknis.

2. Dari hasil output data yang telah disediakan, diperoleh hasil bahwa pada tahun 2001 TFP maksimal berada pada perusahaan 341 sebesar 0,873. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas perusahaan 341 adalah 17% kurang dari produktivitas maksimum yang mungkin menggunakan teknologi yang tersedia. temuan bahwa OTE perusahaan 341  1 dan OSME perusahaan 341  1, menunjukkan bahwa seluruh kekurangan produktivitas yang terjadi disebabkan oleh inefisiensi teknis.

3. Dari hasil output data yang telah disediakan, diperoleh hasil bahwa pada tahun 2002 TFP maksimal berada pada perusahaan 341 sebesar 0,8475. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas perusahaan 341 adalah 17% kurang dari produktivitas maksimum yang mungkin menggunakan teknologi yang tersedia. temuan bahwa OTE perusahaan 341  1 dan OSME perusahaan 341  1, menunjukkan bahwa seluruh kekurangan produktivitas yang terjadi disebabkan oleh inefisiensi teknis.

(9)

kekurangan produktivitas yang terjadi disebabkan oleh inefisiensi teknis. . TFP perusahaan 341 menunjukkan bahwa membaiknya kondisi perdagangan adalah karena adanya kenaikan harga output dari perusahaan 314 dan penurunan harga input sebesar 17% (0,858) . semua peningkatan produktivitas ini disebabkan peningkatan residual output oriented efisiensi skala (1,1) ROSE perusahaan 341 yang menunjukkan ukuran residual yang menangkap perubahan produktivitas terkait dengan perubahan di kedua

input dan output.

5. Dari hasil output data yang telah disediakan, diperoleh hasil bahwa TFP maksimal pada tahun 2004 adalah 0,836. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas perusahaan pada tahun 2004 adalah 17% kurang dari produktivitas maksimum yang mungkin menggunakan teknologi yang tersedia. temuan bahwa OTE tahun 2004  1 dan OSME tahun 2004  1, menunjukkan bahwa seluruh kekurangan produktivitas yang terjadi disebabkan oleh inefisiensi teknis.

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan jenis bantuan berdasarkan diagnosa yaitu berupa bimbingan dan konseling Islam dengan terapi realitas karena klien merasa rendah diri dengan apa yang

Di sisi lain dari sudut pandang ekonomi pembiayaan yang berdasarkan mark-up dalam murabahah tidak memiliki manfaat ekonomis yang lebih baik jika dibandingkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase parasitemia, kadar kreatinin serta kerusakan glomerulus yang meliputi degenerasi hidrofik, nekrosis, dan atrofi, pada

Pada pelayanan lengkap Honda berada pada kategori baik, ini membuktikan bahwa pelayanan Honda memang baik berdasarkan persepsi responden, begitupun pelayanan

Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian dan pembahasan pada Standar Kompetensi Rancang Bangun Jaringan, maka akan diperoleh beberapa kesimpulan

Oleh karena F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat diartikan bahwa secara serentak (bersama-sama) antara variabel independen (ekspor

[r]

Perlakuan terhadap sinyal suara jantung abnormal sama dengan jantung normal, suara jantung berkemungkinan memiliki 16 hingga 24 cuplikan, penulis hanya mengambil 16 dari 24