• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Yang Efektif dalam Diskusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komunikasi Yang Efektif dalam Diskusi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM DISKUSI

OLEH :

DINA TARULI GULTOM

1406118426

KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKAN BARU

(2)

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan ridho-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan dengan keadaan sehat.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia dengan judul “komunikasi yang efektif dalam diskusi”. Saya juga mengucapkan bayak terimakasi kepada pembimbing bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sekaligus menambah pengetahuan saya dalam melakukan perkuliahan.

Dan terimakasi juga saya ucapkan kepada kawan-kawan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Dan saya juga mengucapkan banyak terikasi kepada pemberi imformasi sehingga bayak membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

walaupun makalah ini saya selesai dengan baik, namun saya merasa masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, kosa-kata, cara pengkajian, pemaparan maupun dari segi penyusunannya.

(3)

Daftar Isi

Kata pengantar……….

2

Daftar isi………

3

Bab I. PENDAHULUAN

1.1) Latar belakang………..

4

1.2) Rumusan masalah………

4

1.3) Tujuan………5

1.4) Manfaat ……….5

Bab II. PEMBAHASAN

2.1) Pengertian komunikasi efektif………

6

2.2) Cara membangun komunikasi yang efektif dalam diskusi………..7

2.3) Pengertian diskusi………....

8

2.4) Penerapan diskusi yang efektif………..

15

Bab III. PENUTUP

3.1) Kesimpulan ………..

17

3.2) Saran……….

17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata pelajaran bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir yang kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kita dituntut berkreasi dan menyampaikan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Tentunya, bahan ajar kita harus lebih mudah dimengerti. Berkomunikasi merupakan proses interaksi yang melibatkan banyak orang. Ketika proses komunikasi berlangsung, beberapa orang akan saling berpendapat atau menyanggah. Proses kegiatan tersebut memerlukan adanya saling pengertian satu sama lain agar jalinan komunikasi berlangsung dengan baik.

Banyak Negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas Negara yang amat penting.

Namun, di negara-negara berkembang adopsi sistem pendidikan dari luar sering kali mengalami kesulitan untuk berkembang. Cara dan sistem pendidikan yang ada sering menjadi sasaran kritik dan kecaman karena seluruh daya guna sistem pendidikan tersebut diragukanan. Generasi muda banyak yang berontak terhadap metode-metode dengan sistem pendidikan yang ada.

Maka dari itu penulisan tugas ini yang membahas tentang komunikasi yang efektif dalam diskusi merupakan salah satu metode yang sangat baik bila diterapkan dalam lingkungan kampus karena dengan metode ini mahasiswa dibimbing untuk menghayati tata cara kehidupan di kelas yang demokratis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu komunikasi efektif dan bagaimana menciptakan komunikasi yang efektif dalam diskusi ?

2. Apa itu diskusi dan bagaimana penerapannya dalam berkomunikasi ?

(5)

Tugas ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa agar nantinya mudah dalam proses pembelajaran dalam bidang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari tugas ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa

Tugas ini diharapkan dapat memacu rasa ingin tahu dari mahasiswa tentang komunikasi. Mahasiswa dapat menambah wawasannya tentang komunikasi yang efektif dalam diskusi.

2. Manfaat bagi perguruan tinggi

Tugas ini dapat dijadikan refrensi. Selain itu diharapkan juga sebagai pengetahuan baru yang dapat digunakan sebagai pengetahuan bagi para mahasiswa.

3. Manfaat bagi masyarakat

Tugas ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa atau pergururuan tinggi saja. Tugas ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat dalam memberi sosialisasi dan penyuluhan. Semua yang terdapat dimakalah ini diharapkan dapat bermanfaat juga bagi masyarakat umum.

(6)

2.1 Pengertian Komunikasi Efektif

Ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi efektif adalah komunikasi yg pd prosesnya dapat menghasilkan persepsi, perilaku dan pemahaman yg berubah menjadi sama antara komunikator dan komunikan dapat diperoleh. Pengertian tersebut mengidentifikasikan kepada kita bahwa yang termasuk unsur-unsur komunikasi adalah komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung amat efektif, baik antara pengajar dengan pelajar maupun diantara para pelajar sendiri sebab mekanismenya memungkinkan sipelajar terbiasa mengemukakan pendapat secara argumentatif dan mengkaji dirinya, apakah yang telah diketahuinya itu benar atau tidak. Agar jalannya komunikasi berkualitas, maka diperlukan suatu pendekatan komunikasi yaitu; pendekatan secara ontologis (apa itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis (bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif) dan secara epistemologis (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan). 5 komponen penting dalam komunikasi yaitu: Pengirim pesan (sender), Pesan yang dikirimkan (message), Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), Penerima pesan (receiver), Umpan balik (feedback). Berikut ini beberapa pondasi membangun komunikasi efektif yaitu:

-Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication) -Memenuhi komitmen atau janji

-Menjelaskan harapan

-Meminta maaf secara tulus ketika Anda membuat kesalahan -Memperlihatkan integritas pribadi.

(7)

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran, antara lain: (1) hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome), (2) hal yang akan disampaikan setingkat dengan kemampuan mahasiswa dalam menelaah (tingkat intelegensi mahasiswa, pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) mahasiswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) mahasiswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan (5) mahasiswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan proses retensi dan transfer yang sedang terjadi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif dalam diskusi:

1. Prinsip Komunikasi dalam Diskusi yang Efektif

 Memahami prinsip dasar dari aktivitas komunikasi dalam diskusi : Konsep, tujuan,

manfaat, urgensi & penerapan komunikasi persuasive,

 Pemahaman peranan komunikasi dalam rapat dan diskusi yang efektif,

 Hukum pikiran bawah sadar dan implikasinya dalam berkomunikasi ketika diskusi,

 Bahaya dari persepsi dan asumsi dalam berkomunikasi.

2. Memahami Beragam Pola Manusia dan Beda Budaya dalam Berkomunikasi (Intonasi dan Gesture yang Efektif dalam Diskusi)

 Memahami berbagai tipe personality, kecenderungan dan gaya komunikasinya untuk

membantu komunikasi persuasif dalam situasi diskusi,

 Mempelajari motif, kebiasaan, dan bahasa tubuh manusia sesuai tipologi untuk

menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi ketika diskusi,

 Mempelajari beragam tipe psikologi dan budaya yang berbeda dari anggota diskusi

(8)

 Membahas strategi komunikasi lisan untuk masing-masing tipologi.

3. Mempersiapkan Rapat dan Diskusi : Desain, Ruangan dan Suasana Sesuai dengan Diskusi

 Menetapkan hal-hal yang perlu ditetapkan dalam merencanakan sebuah diskusi sesuai

dengan tujuannya,

 Mendesain format rapat dan diskusi sesuai dengan tujuannya,

 Memilih ruangan sesuai dengan tujuan diskusi,

 Menciptakan suasana yang sesuai dengan tujuan diskusi,

 Menghadapi suasana tegang dan peserta bermasalah.

4. Latihan, Praktek dan Review Fasilitator

 Latihan : Mengenali beragam tipe psikologi dan budaya yang dianut peserta melalui

intonasi dan gesture,

 Latihan : Mendesain format diskusi, memilih ruangan dan menciptakan Suasana

sesuai dengan tujua diskusi,

 Latihan : Menghadapi suasana tegang dan peserta bermasalah.

 Praktek : Peserta masing-masing memimpin diskusi sesuai masalah yang dihadapi,

 Review Fasilitator berdasarkan hasil latihan.

5. Teknik Mempresentasikan Hasil Diskusi yang Efektif

 Faktor-faktor utama dalam membangun internal power dan pengaruhnya dalam

(9)

 Metode peningkatan kemampuan diri dalam komunikasi dan presentasi dengan

memahami teknik-teknik mengelola suara, bahasa tubuh efektif, teknik berdiri untuk

 Bagaimana mengatasi pertanyaan yang diajukan saat presentasi hasil diskusi dan Indonesia, sebagai istilah, diskusi berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.

Kegiatan diskusi dapat dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, puluhan, bahkan ratusan atau ribuan, dalam situasi resmi ataupun tak resmi; dengan persiapan yang matang dan terencana disertai dengan aturan yang jelas, atau kegiatan berbicara di tempat tak resmi dengan tujuan tertentu; berbicara boleh berbeda; tetapi tetap merupakan satu kesatuan,; menghasilkan ide-ide meskipun berbeda, tetapi tetap satu tujuan, bukan kehendak pribadi, melainkan tujuan kelompok, diwarnai dialog, tanya jawab, atau saling tukar pendapat, beradu argumentasi dengan bukti dan alasan, boleh ada penolakan pendapat atau gagasan, memberi tanggapan, saran, kritik, dan usul, di sisi lain dapat dikemukakan informasi lengkap dan terperinci membawa hasil baik berupa kesimpulan, kesepakatan, pemikiran alternatif, dan lain-lain sebagai hasil pemikiran bersama.

a) Macam-Macam Diskusi

Jenis kegiatan diskusi dapat berbentuk diskusi kelompok, diskusi kelompok-kelompok, diskusi panel, rapat kerja, kongres, seminar, konferensi, sinopsium, debat, dan lain-lain.

1. Diskusi Kelompok

(10)

memahami suatu masalah dari disiplin ilmu tertentu.

Bentuk diskusi ini memberikan peluang kepada setiap anggota untuk mengemukakan pendapat sekaligus memperluas wawasan dan pandangannya. Metode ini merupakan pendekatan demokratis, mendorong rasa kesatuang anggota, menghayati kepemimpinan bersama, dan membantu pengembangan sikap kepemimpinan.

Bentuk diskusi ini tidak cocok untuk peserta yang jumlahnya relatif . Peserta hanya akan mmendapat informasi yang terbatas, dan mudah terjerumus arahnya. Biasanya ada ketua yang ditugasi mengendalikan jalannya diskusi. Dia harus terampil mempimpin sehingga raus pembicaraan dapat berjalan dengan lancar dan adil, tidak dimonopoli oleh seseorang. Bentuk tempat pertemuan biasanya melingkar dengan berbagai alternatif desain tatap muka lain.

2. Diskusi Berkelompok-Kelompok

Bentuk diskusi ini sering dipakai bila jumlah peserta kegiatan diskusi relatif banyak. Bentuk kegiatan ini dilakukan dengan tujuan setiap peserta mempunyai peluang besar untuk berperan aktif berbicara. Setelah kegiatan diskusi kelompok-kelompok diadakan pertemuan pleno dengan mempersilakan setiap kelompok untuk mengemukakan pendapatnya. Dalam forum terakhir ini kegiatan dikendalikan oleh ketua diskusi yang lebih inti dari penyelenggara.

3. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah kegiatan pertemuan ilmiah yang sudah direncanakan dengan menghadirkan sejumlah panelis di depan khalayak atau pengunjung tentang suatu topik. Diskusi panel merupakan bentuk diskusi bertukar pikiran atau pengalaman antara tiga sampai enam orang ahli yang dipandu oleh seorang ketua (moderator) dan disaksikan oleh sejumlah pendengar/pemirsa/audiens. Tiap panelis mengemukakan pendapatnya tanpa menanggapi pendapat panelis lain.

(11)

Secara singkat gambaran kegiatan diskusi ini adalah:

-Pendahuluan => moderator membuka diskusi, mengemukakan topik dan arah serta tujuan yang ingin dicapai, memperkenalkan para peserta, serta membacakan tata tertib

-Penyampaian gagasan => panelis menyelesaikan gagasan, pendapat, atau pengalaman sesuai dengan jatah waktu yang diberikan

-Diskusi bebas => moderator mengatur jalannya diskusi antarpanelis serta tanggapan antarpanelis

-Partisipasi pendengar => moderator mempersilakan para pendengar untuk mengemukakan pendapat, menanggapai, bertanya, atau berkomentar. Panelis yang ditanyai atau ditanggapi akan memberikan jawaban

4. Rapat kerja

Rapat kerja adalah pertemuan wakil-wakil eselon dari suatu instansi untuk membahas masalah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi instansi tersebut. Biasanya yang dibahas adalah program kerja dengan arah pembicaraan untuk mengusahakan keputusan yang membawa hasil yang baik untuk dilaksanakan.

Biasanya rapat ini dipimpin oleh kepala instansi disertai dengan pengarahan yang mengacu ke pencapaian target atau tujuan.

5.Seminar

Serminar (semin (Latin)= biji, benih) diartikan sebagai tempat benih-benih kebijaksanaan disemikan. Yang dibicarakan dalam seminar bukan masalah teknis, melainkan masalah kebijakan yang akan dipakai sebagai landasan bagi masalah-masalah yang bersifat teknis. Oleh sebab itu, biasanya kajiannnya bersifat penelitian beserta hasilnya atau studi literature.

(12)

tertib, mengarahkan dan mengatur arus pembicaraan, menyampiakn kesimpulan, serta menutup diskusi

-Notulis bertugas mencatat hal-hal penting dalam diskusi baik teknis maupun materi pembicaraan

-Pemrasaran bertugas menjelaskan isi permasalahan yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam bentuk makalah

-Pembanding bertugas menyampaikan makalah bandingannya yang berisi tanggapan atau pernyataan terhadap apa yang disampaikan oleh pemrasaran sebelumnya

-Partisipan bertugas mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, bukan sebatas pendengar belaka, melainkan bisa juga memberikan tanggapan, pertanyaan, dan lain-lain

-Dosen pemibimbing biasanya ada kalau seminar diadakan di sekolah. Tugasnya, memberi saran dan arahan kepada pemrasaran serta meluruskan pembicaraan yang menyimpang dari tujuan semula.

Secara umum seminar dilaksanakan dengan tahap berikut: 1) Moderator membuka kegiatan dan mengarahkan; 2) Pemrasaran menyampaikan makalahnya;

3) Pembanding menyampaikan makalah atau tanggapannnya;

4) Pemrasaran menaggapi balik pernyataan pembanding atau menjawab pertanyaan; 5) Partisipan menyampaian gagasannya, misalnya pertanyaan, tanggapan;

6) Pemrasaran atau pembanding menyampaikan jawaban atau tanggapan; 7) Guru pembimbing diberi kesempatan untuk menanggapi;

8) Moderator menarik kesimpulan dan menutup diskusi. Sebelumnya moderator mengemukakan perumusan hasil seminar secara keseluruhan.

6. Konferensi

(13)

perbedaan dalam langkah dan kebijakan mereka. Konferensi merupakan pembicaraan, rapat, atau pemusyawarahan antara wakil-wakil berbagai negara untuk, membahas kepentingan bersama.

Kegiatan ini mengacu ke pengambilan tindakan sehingga menghasilkan suatu keputusan untuk ditindaklanjuti. Sebuah perusahaan besar bisa melakukan seperti ini dan biasanya diadakan setelah munculnya masalah yang lanyak dan perlu untuk segera dicari solusinya. Keputusan diambil tentu merupakan keputusan terbaik.

7. Kongres

Kongres merupakan pertemuan formal antara delegasi-delegasi atau wakil-wakil organisasi politik, sosial, atau profesi untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu masalah bersama. Kongres merupakan rapat besar yang pesertanya ratusan, ribuan, bahkan jutaan. Karena itu, kongres biasanya dilakukan oleh sebuah organisasi. Kongres sering diistilahkan lain menjadi muktamar untuk suatu partai, biasanya lima tahun sekali untuk menentukan garis besar kebijakan yang akan dilakukan dalam satu kurun waktu demi menghadapi kompetitor atau persaingan yang ada.

8. Simposium

Simposium adalah suatu pertemuan formal dengan beberapa ahli menyajikan pidato atau prasaran singkat mengenai sebuah topik denghan aspek yang berbeda-beda, atau topik yang bertalian di hadapan sebuah sidang hadirin. Semua prasaran dibahas oleh hadirin dipandu oleh seorang pemimpin atau moderator. Simposium merupakan bentuk diskusi yang diawali serangkaian pidato pendek oleh dua atau empat orang pakar. Mereka memang diundang untuk menyampaiakan pandangan-pandangan tentang masalah yang dibicarakan. Seorang moderator mengatur kelancaran jalannya diskusi. Setelah pembicara selesai menyampaikan pendapatnya, moderator mempersilakan peserta untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan yang kemudian ditanggapi atau dijawab oleh pembicara.

(14)

agar membawa hasil yang baik.

Di sisi lain bentuk diskusi ini bersifdat kurang spontan dan tak memancing kreativitas. Interaksi kelompok-kelompok yang hadir kurang berkembang. Perhatian hanya ditekankan pada pokok pembicaraan serta suasana agak bersifat formal, sementara kepribadian pembicara dapat mengarahkan isi kegiatan secara kurang tepat. Waktu berlangsungnya kegiatan diskusi ini sulit dikendalikan, kecuali moderator pandai membaca arah pembicaraan narasumber serta disiplin dengan penguran waktunya.

9. Debat

Bentuk kegiatan berbicara ini sebenarnya sudah di luar hakiki kegiatan diskusi ilmiah. Kegiatan ini mempertemukan dua pihak pembicara yang pro dan kontra tentang suatu topik. Prasaran atau pendapat yang diajukan oleh tiap pihak dapat ditikuti dengan suatu tangkisan atau tidak. Anggota kelompok dan hadirin dapat juga mengajukan pertanyaan kepada peserta atau pihak pembicara.

Debat berarti berbicara kepada lawan bicara untuk beradu pendapat, prinsip, argumen, konsep, atau yang lain dengan tujuan untuk memenagkan pendapat sendiri.. Secara sederhana debat dapat diartikan tukar pikiran tantang suatu masalah dengan saling memberi alasan yang diutamakan. Inti debat adalah memenangkan pendapat sendiri. Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan satu demi satu tetapi dapat juga kelompok demi kelompok, bergantung pada kebutuhan dan kondisi lingkungan. Posisi tempat duduk sangat variatif, dan dapat menggunakan moderator atau tanpa moderator.

(15)

positif dan objektif tentang kegiatan tersebut diperlukan seorang moderator yang amat bijak dan pandai membaca keadaan pembicaraan.

b) Unsur Pokok Diskusi

a. Dilakukan oleh dua orang atau lebih (kelompok); b. Ada masalah yang menjadi pokok pembicaraan;

c. Ada tujuan yang hendak dicapai, terutama demi kemajuan ilmu dan pengetahuan d. Tempatnya sudah ditentukan;

e. Waktunya sudah dibatasi;

f. Pihak-pihak yang telibat juga sudah jelas kedudukan dan fungsinya.

c) Manfaat Diskusi bagi Peserta

a. Peserta dapat memahami suatu masalah, mengetahui latar belakang masalah atau sebab-sebab dan menemukan jalan keluar atau solusi masalah yang sulit;

b. Peserta dapat menentukan suatu kesepakatan untuk melakukan tindakan, kegiatan, pekerjaan, dan bersikap tertentu;

c. Peserta dapat menganalisis bersama suatu masalah dan mencari alternatif-alternatif gagasan, rencana kebijakan, tindakan atau keputusan yang tepat;

d. Peserta dapat memperoleh informasi, ide atau gagasan dari peserta lain, dapat belajar dari peserta lain tentang pengalaman, cara berpikir, cara bersikap, cara mengambil keputusan atau kesimpulan, dan lain-lain;

e. Peserta dapat saling mengamati, saling menilai, saling belajar, saling menghargai;

f. Peserta dapat belajar mengemukakan pendapat dan berlatih menanggapai pendapat orang lain;

g. Peserta dapat belajar berorganisasi baik sebagai angota maupun staf pimpinan.

2.4 Penerapan Diskusi dalam Komunikasi yang Efektif

Berikut ini adalah beberapa penerapan diskusi dalam komunikasi yang efektif adalah:

1) Perangkat diskusi

(16)

dibahas dalam diskusi,

-Moderator: orang yang ditugasimengatur lalulintas pembicaraan gar pembicaraan berlangsung teratur,

-Notulen: orang yang bertugas mencatat pertanyaan atau usulan yang disampaikan pesertadiskusi.

2) Memberikan argumenyang ligos dalam berpendapat

Dalam mencari pemecahan masalah dilakukan dengan meramu berbagai pandangan atau pendapat dari peserta diskusi. Berikanlah pendapat untuk sebuah mengatasi masalah dengan memberikan alasan yang dapat diterima akal oleh semua pihak. Hindarkanlah pemaksaan kepada peserta lain untuk menerima pendapat yang kalian sampaikan.

3) Tidak ada pemenang dalam diskusi

Akhir dari sebuah diskusi bukanlah siapa yang menang dan siapa yang kalah, melainkan hasilnya berupa sebuah simpulan untuk mengatasi sebuah

(17)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Efektifitas sebuah proses komunikasi tergantung pada komponen yang terkait. Semakin baik komponen, gangguan-gangguan akan tereduksi. Feedback dan respon akan lebih mudah dibangkitkan. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan satu bentuk komunikasi yang terjalin antara komunikator dalam hal ini pengajar yang menyalurkan pesan berupa materi pengajaran kepada komunikan yaitu pelajar melalui media lisan atau dengan bantuan teknologi komunikasi lain, sebagai akibatnya mahasiwa tahu materi yang disampaikan dan melaksanakannya dan inilah tujuan utama dari proses belajar mengajar. Kemampuan/keterampilan dosen dalam melakukan kegiatan komunikasi akan mempengaruhi proses yang akhirnya berujung pada hasil. Bukan berarti mahasiswa yang cerdas disebabkan oleh kemampuan dosen dalam melakukan komunikasi. Setidaknya mahasiswa yang kurang pandai mampu menelah pesan/gagasan yang ditransfer dalam proses komunikasi yang baik oleh seorang dosen yang terampil.

(18)

para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.

3.2 Saran

Sebaiknya tugas ini tidak hanya digunakan dalam bentuk tulisan saja, namun dalam penerapannya juga harus di lakukan langsung di dalam kelas. Supaya mahasiswa dapat menambah wawasannya dalam berkomunikasiyang efektif terutama dalam berdiskusi.

Daftar Pustaka

Marsudi, Demas dkk. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Surakarta : Depertemen Pendidikan Nasional.

Sunarji. 1994. Mahir Berbahasa Indonesia 1A. Jakarta : PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Referensi

Dokumen terkait

Statuta FIFA sebagai bagian dari sistem hukum FIFA dengan karakteristik- karakteristiknya tersebut dengan demikian menjadi bagian dari Lex Sportiva dan merupakan

menghapus  giudice isfrnc/toYt' (model  hakim komisari~   Pcrancis  dan  Bela;,da)  dan  menggantikannya  dengan  lembaga  baru  yang  disebut  giudice per Ie intltlgini

Sistem pemasaran yang diciptakan oleh Reza dalam memasarkan produk keripik singkong pedas Maicih ini dan juga bagaimana optimalisasi penggunaan media twitter dalam

[r]

Tabel 6. Kemudian untuk saham BBCA mengalami kenaikan saham dari Rp. Begitu pula untuk saham BMRI mengalami peningkatan yaitu dari closing price sebelumnya sebesar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dan mengetahui tingkat ketercapaian meresensi buku Sukses Budi Daya Jambu Biji pada siswa kelas IX SMP

Air ini dapat berasal dari hujan deras dalam waktu yang lama, dari salju yang mencair tiba-tiba dalam jumlah besar, atau dari air pasang yang sangat

Upaya bimbingan diharapkan mampu meningkatkan komunikasi interpersonal sehingga siswa memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik seperti siswa mampu membina