MAKALAH BAHASA INDONESIA HANDPHONE SUMBER INDIVIDUALISME
Disusun oleh : MOH. MAULANA
FATMAWATI
MAULIDIANA SILMI M. RINA ANGGRIANI
KRISTININGSIH SITI MAUFIRAH
FATMA RISKI WAHYU ILLAHI ALFIANA AFIDAH R
KEMENTERIAN AGAMA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Handphone Sumber Individualisme.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan Teknologi, menyebabkan kebutuhan manusia semakin
bertambah. Terdapat keterkaitan antara kemajuan teknologi dengan bertambahnya
kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan manusia menjadi lebih mudah untuk
dipenuhi.
Handphone merupakan contoh teknologi yang biasa digunakan untuk
berkomunikasi, dari kalangan anak-anak hingga kalangan orang tua, sehingga
tidak heran jika hampir semua orang melakukan interaksi hanya melalui sosial
media saja, selain mudah juga dapat dilakukan tanpa batasan waktu, dan tempat.
Tapi tidak tahukah anda bahwa ini dapat merubah budaya masyarakat.
Karena dengan berkomunikasi seperti itu dapat menyebabkan menurunnya
kepedulian masyarakat terhadap orang disekitarnya. Hal ini menimbulkan dampak
buruk dalam berinteraksi interpersonal, secara langsung juga dapat merusak
psikologis seseorang tersebut. Dengan beriringnya waktu seseorang akan sulit
menjalin komunikasi tatap muka dan membangun relasi dengan orang-orang
disekitarnya. Apabila hal tersebut tidak segera dicegah akan menimbulkan
kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interkasi ataupun
sosialisasi yang dilakukan di dunia nyata, karena secara keinginan manusia lebih
senang dengan sesuatu hal yang kreatif, menarik dan instan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini:
1.2.1 Mengapa handphone menjadi sumber individualisme?
1.2.2 Apa dampak negatif yang diperoleh dari sifat individualisme?
1.2.3Bagaimana cara menanggulangi individualisme yang bersumber dari
handphone?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini:
1.3.1Untuk mengetahui alasan dari sifat individualisme yang bersumber dari handphone.
1.3.2 Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari sifat individualisme.
1.3.3 Untuk mengetahui cara menanggulangi individualisme yang bersumber dari handphone.
1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat menghindari sifat individualisme
1.4.2 Dapat menetralisir dampak dari sifat individualisme
1.4.3 Dapat mengetahui cara yang baik untuk menanggulangi sifat
individualisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Individualis
Individualis yang pertama lebih dikenal dengan egoistis atau egosentris. Individualis yang kedua mempunyai kecenderungan tidak perduli terhadap orang lain, dan mementingkan diri sendiri. Tipe pertama bukan hanya cenderung tapi memang bersifat seperti karena dia menganggap bahwa lingkungan sosialnya ada untuk dirinya sendiri dan hanya untuk dia bukan orang lain, orang lain adalah bagian dari lingkungan sosial sehingga kalau orang tersebut tidak berguna baginya maka dia adalah sampah, tidak perlu digubris. Tipe pertama akan membentuk pikiran yang memperalat orang lain dan lingkungan sosialnya untuk kepentingan pribadinya. Selain itu karena memandang bahwa dunia berpusat pada dirinya, maka yang lain dari dirinya adalah salah. Dari sifat-sifat diatas dapat disimpulkan bahwa tipe ini akan mengakibatkan pertumbuhan individu lain menjadi terhambat, dalam kata ia menghalangi pertumbuhan individu lain dengan sengaja.
hanya didukung oleh lingkungan sosial saja tapi juga oleh lingkungan alam kita.Dengan menjadi keduanya kita bisa menyeimbangkan antara alam dan manusia dan menyelaraskan hubungan alam dengan manusia.
SHERIF mengemukakan bahwa sikap individual itu dapat di ubah atau di bentuk apabila:
1. Terdapat hubungan timbal-balik yang antara individu. 2. Adanya komunikasi (yaitu hubungan langsung) dari satu pihak.
Beberapa ciri dari sikap individualis, antara lain sebagai berikut:
1. Aggressor (berbuat macam-macam), merendahkan status yang lain, menolak nilai, atau perasaan yang lain. Menyerang kelompok atau masalah yang diatasinya, iri hati pada kontribusi yang lain dan berupaya mengakui kontribusi itu untuk dirinya.
3. Recognition Seeker (pencari muka), berusaha berbagai cara untuk menarik perhatian orang, bertindak dengan cara yang tidak biasa, berjuang untuk tidak di tempatkan pada posisi rendah.
4. Help Seeker, berusaha untuk menarik simpati dari anggota kelompok yang lain atau dari seluruh kelompok dengan mengungkapkan rasa tidak aman dan ketidaktahuan.
5. Dominator, berusaha menegaskan otoritas atau superotoritasnya ketika mengendalikan kelompok atau anggota-anggota tertentu.
2.2 Telepon Genggam
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Handphone sumber Individualisme
merupakan makhluk sosial, makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Jadi, apa yang membuat masyarakat kita, khususnya remaja menjadi insan yang sifat individualisnya kuat? Menurut pandangan saya, teknologi yang tahun ke tahun makin maju merupakan salah satu faktor penyebab tingginya sifat indivualisme remaja. Majunya teknologi bisa menjadi hal yang baik dan sekaligus dapat membuat perubahan yang tidak baik kepada sebuah bangsa. Seperti contohnya Handphone.Bayangkan seorang anak yang bermain HP sendiri di rumah seharian penuh. Interaksi yang dialaminya hari itu hanyalah ketika ia keluar kamar untuk makan, mandi, buang air kecil, atau buang air besar, itupun kalau ia bertemu dengan ayah, ibu, atau kakaknya dirumah, namun jika tidak? Artinya anak tersebut tidak sama sekali mengalami interaksi sosial sesama manusia hari itu
akan berangkat ke sekolah tiba-tiba Handphonenya tertinggal, maka mereka akan kembali mengambilnya, lain jika bukunya yang tertinggal, maka mereka tetap meneruskan perjalanannya ke Sekolah. Ketika sampai ke Sekolah pun mereka akan tetap asyik dengan handphonenya masing-masing. Bahkan saat berbincang-bincang dengan temannya, mereka tetap fokus dengan Handphonenya. Sehingga, seperti tidak terjadi interaksi yang sesungguhnya.Jadi dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab individualisme adalah handphone.
3.2 Dampak Negatif Individualisme 3.2.1. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
3.2.2 Hilangnya kebudayaanan adat istiadat
dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya para pemuda lebih memilih memakai pakaian minim yang mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia
Paham liberalisme yang dianut oleh negara-negara barat yang memberikan dampak pada kehidupan bangsa. Anak cenderung meniru paham libelarisme, seperti sikap individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikap acuh tak acuh pada pemerintahan.
3.2.3 Prasangka Sosial yang bersifat negatif
.
3.2.4 Jarak Sosial (social distance)
Jika antara individu yang satu dengan yang lain semakin bertentangan bahkan saling membenci maka akan menimbulkan semakin jauhnya jarak sosial diantara mereka.
3.2.5 Egoistis
Individu akan menjadi lebih egois apabila sikap individualisnya masih sangat kental atau masih melekat pada diri seseorang.
3.2.6 Orang yang cenderung individualis tidak terbiasa dengan hal-hal yang ramai atau melibatkan banyak orang ( bergaul) perlu adanya pendekatan yang lebih intensif. 3.2.7 Orang yang individualis dan kaku sering merasa bahwa
dirinya tidak dibutuhkan oleh orang lain dan selalu mendapat respon yang berbeda dari lingkungannya sehingga ia lebih nyaman untuk mengasingkan diri.
3.2.9 Kebanyakkan orang individualis masih belum sadar tentang tidak pentingnya sikap individual dan juga belum sadar bahwa mereka hidup ditengah-tengah komunitas sosial dan tidak lain mereka adalah sebagai makhluk sosial (sosial animal) yang selalu membutuhkan orang lain kapanpun dan dimanapun mereka berada.
3.3Cara Menanggulangi Individualisme yang Bersumber dari
Handphone
3.3.1 Memperbanyak sosialisasi dengan orang lain
jangan sampai fokus Anda menjadi terganggu membuat Anda jadi tidak waspada yang pada akhirnya dapat merugikan Anda sendiri.
3.3.2. Secara bertahap mengurangi pemakaian smartphone Anda
Untuk bisa lepas dari segala bentuk kecanduan seseorang memerlukan waktu untuk bisa sedikit demi sedikit mengurangi kadar penggunannya, begitu pula ketika seseorang telah mengalami kecanduan terhadap smartphone. Perlu niat yang sungguh-sungguh yang berasal dari dalam diri Anda untuk bisa lepas dari kencanduan smartphone, perbanyaklah aktifitas fisik yang dapat mengalihkan fokus Anda kepada hal-hal lain yang lebih penting selain terhadap smartphone Anda.
3.3.3 Menggunakan ponsel yang memiliki fitur standar
Pahami fungsi serta kebutuhan alat komunikasi Anda, jika Anda tidak terlalu sibuk dan eksis dalam dunia sosial media Anda dapat menggunakan alat komunikasi yang memiliki fitur standar khusus untuk menelepon dan sms, karena dengan cara demikian Anda tidak akan tergoda untuk berlama-lama menatapi alat komunikasi Anda.
3.3.4 Menggunakannya dengan bijaksana
waktu serta kesempatan yang sebenarnya bisa Anda pergunakan untuk melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat ketimbang duduk diam selama berjam-jam mengutak-atik smartphone Anda.
3.3.5 Tetapkan maksimal batasan waktu untuk menggunakan smartphone Anda Biasanya seseorang memiliki lebih dari satu alat komunikasi, dalam usaha Anda untuk terhindar dari kecanduan smartphone tetapkan tekad dalam hati Anda berapa lama maksimal Anda boleh menggunakan smartphone Anda di waktu luang. Hal ini sangat memerlukan kedisiplinan, untuk kebutuhan lain yang mendesak Anda dapat menggunakan ponsel Anda yang lain yang memiliki fitur standar sebagai gantinya.
3.3.6. Lebih peka terhadap keadaan. Seperti contohnya ketika teman kita sedang bertindak tidak seperti biasanya, tanyakan kenapa, dengarkan cerita
mereka. Mungkin saja dengan mendengarkan cerita mereka kita dapat
membantu mereka, terlebih lagi mungkin kita dapat memberi saran.
3.3.7. Jangan pernah ragu untuk tersenyum atau menyapa orang-orang orang yang kita kenal atau bahkan tidak kenal. Terlebih lagi kepada aspek terseyum. Tidak ada
salahnya jika kita terseyum kepada orang yang kita kenal atau bahkan orang yang
tidak sama sekali tidak kita kenal. Dengan begitu kita akan di anggap sebagai
orang ramah dan ketika orang menganggap kita seorang yang ramah, orang tak
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 handphone menjadi sumber individualisme karena ketika memainkan handphone maka akan fokus terhadap
handphone tersebut, serta handphone merupakan alat yang sangat mengasyikkan jadi ketika menggunakan handphone maka akan menghiraukan orang-orang disekitarnya.
4.1.2 dampak negative dari sifat individualisme diantaranya: sikap individualistik, kesenjangan sosial, hilangnya kebudayaan adat- istiadat serta banyak lagi yag lain.
4.1.3 cara yang bisa digunakan untuk mengurangi
4.2 Saran
4.2.1 sebaiknya, jangan terlalu fokus terhadap handphone dan berusahalah mempedulikan orang sekitar.
4.2.2 sebaiknya, pandai-pandailah dalam menetralisir dampak negative yang ditimbulkan dari penggunaan handphone.
4.2.3 janganlah ragu untuk meningkatkan sosialisasi dengan orang sekitar
DAFTAR PUSTAKA
http://kbbi.web.id/individualisme
http://sherlydsasmito.blogspot.co.id/2011/03/individualis.html
https://rizkamulyani.wordpress.com/2013/03/25/individualisme-remaja-bencana-abad-ke-21/
https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam