DEMOGRAFI : ARTI DAN
TUJUAN
Definisi
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen
demografi yaitu Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan,
John Graunt (1620-1674) dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan
statistik penduduk, bisa dikatakan ilmu demografi lahir pada zamannya.
Seiring dengan perkembangan zaman,
ilmu demografi semakin berkembang dan semakin kompleks dalam hal ruang
Pembagian Ilmu Demografi
Demografi pada umumnya dibagi menjadi: - Demografi murni (formal
demography)menekankan pada
masalah jumlah, distribusi, struktur, dan
pertumbuhan penduduk. - Demografi yang berusaha
Tujuan-tujuan Demografi :
Mempelajari kuantitas dan ditribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu .
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunanya dan persebarannyadengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
Dinamika Penduduk : Sebab dan Akibat
Faktor – faktor pertumbuhan penduduk :
1. Kematian (Mortalitas)
2. In-migration (Migrasi masuk) 3. Out-migration (Migrasi keluar)
Rumus Pertumbuhan Penduduk
Pt = Po + (B-D) + (Mi-Mo)
Persamaan Keseimbangan ( Balancing Equation)
Pt-Po = Ra + Mn
Pt-Po = jumlah penduduk dalam waktu tertentu
Teori Transisi Demografi
Teori yang dipakai untuk menyatakan perubahan yang terjadi terhadap 3
komponen utama petumbuhan
penduduk, yaitu fertilitas, mortalitas, migrasi/mobilitas dari tahap agraris menuju tahap industrialis. Transisi
1. Tahap I (Pre-industrial)
Pertumbuhan penduduk sangat
rendah yang dikarenakan perbedaan antara angka kelahiran dan
kematian
yang tinggi. Angka kematian yang tinggi dikarenakan gagal panen, kelaparan, dan wabah penyakit
2. Tahap II (Early Industrial)
Menurunnya angka kematian karena mulai ditemukannya teknologi dan obat-obatan. Angka kelahiran tinggi karena,kepercayaan atau pandangan mengenai jumlah anak banyak lebih menguntungkan.
3. Tahap III (Industrial)
Angka kematian terus menurun. Angka kelahiran juga mulai menurun karena adanya alat kontrasepsi, perubahan prilaku reproduksi, disertai
4. Tahap IV (Mature Industrial)
Angka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah
sehingga angka pertumbuhan penduduk juga
Kritik terhadap teori transisi demografi
Pada kenyataannya, teori transisi
demografi tidak dapat dibuktikan di semua negara Eropa. Banyak negara
eropa yang mampu menurunkan tingkat fertilitasnya sebelum mencapai tingkat industrialis.
Kesimpulan : Sebelum perkembangan
ekonomi, telah terjadi perubahan prilaku reproduksi yang menyebar karena
Tahapan transisi Indonesia berbeda
dengan negara Eropa. Indonesia mampu menekan angka kelahiran karena adanya kebijakan pemerintah melalui program
nasional KB.
Transisi demografi dapat terjadi pada
setiap wilayah dan negara, tetapi dengan pola yang berbeda, bergantung pada
tingkat sosial, ekonomi, budaya, dan
Pemikiran tentang penduduk dan pembangunan:
Jumlah penduduk yang terlampau besar akan menekan
standar hidup masyarakat, terutama kalau jumlah penduduk dikaitkan dengan luas tanah atau lahan pertanian yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan penduduk (menurut Konfusius, 500 tahun SM)
Apabila sebuah kota tidak dapat menampung jumlah
penduduk yang ada, maka diperlukan pembatasan
kelahiran. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan penduduk, maka diperlukan intensif (pendorong) untuk menambah kelahiran (menurut Plato dan Aristoteles, 300 tahun SM)
Kelahiran dan kematian merupakan kehendak Tuhan
(menurut Sussmilch, 1762)
Dorongan alamiah manusia untuk berkembang biak