MEMBANGUN ETIKA BISNIS
Mengapa bisnis memerlukan etika dalam
Mengapa bisnis memerlukan etika dalam
rangka kiprah bisnis di dalam masyarakat
rangka kiprah bisnis di dalam masyarakat
luas ? Pertanyaan ini jelas terkait dengan
luas ? Pertanyaan ini jelas terkait dengan
fungsi dan peranan bisnis yang dilakukan.
fungsi dan peranan bisnis yang dilakukan.
Bisnis membutuhkan masyarakat dan
Bisnis membutuhkan masyarakat dan
masyarakat membutuhkan bisnis.
masyarakat membutuhkan bisnis.
Atas dasar itulah kebutuhan bisnis dalam
Atas dasar itulah kebutuhan bisnis dalam
aspek kehidupannya tidak terlepas dengan
aspek kehidupannya tidak terlepas dengan
eksistensi masyarakat dengan segala
eksistensi masyarakat dengan segala
atribut dan simbol-simbol yang melekat
atribut dan simbol-simbol yang melekat
pada masyarakat. Kenapa bisnis
pada masyarakat. Kenapa bisnis
membutuhkan etika dalam operasionalnya?
membutuhkan etika dalam operasionalnya?
Ada 3 (tiga) alasan yang dapat memberikan
Ada 3 (tiga) alasan yang dapat memberikan
argumentasi atas pertanyaan ini.
Bisnis tidak terpisah dari etika
Bisnis tidak terpisah dari etika
dikarenakan alasan :
dikarenakan alasan :
1.1.
Bisnis tidak bebas nilai.
Bisnis tidak bebas nilai.
2.
2.
Bisnis merupakan bagian dari
Bisnis merupakan bagian dari
sistem sosial.
sistem sosial.
3.3.
Aplikasi etika bisnis identik dengan
Aplikasi etika bisnis identik dengan
pengelolaan bisnis secara
pengelolaan bisnis secara
profesional.
PENGERTIAN ETIKA
PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari kata
Etika berasal dari kata
ethos
ethos
(bhs
(bhs
Yunani), yang diartikan identik dengan
Yunani), yang diartikan identik dengan
moral atau moralitas. Kedua istilah ini
moral atau moralitas. Kedua istilah ini
dijadikan sebagai pedoman atau ukuran
dijadikan sebagai pedoman atau ukuran
bagi tindakan manusia dengan penilaian
bagi tindakan manusia dengan penilaian
baik atau buruk dan benar atau salah.
baik atau buruk dan benar atau salah.
Etika melibatkan analisis kritis mengenai
Etika melibatkan analisis kritis mengenai
tindakan manusia untuk menentukan
tindakan manusia untuk menentukan
suatu nilai benar atau salah dari segi
suatu nilai benar atau salah dari segi
kebenaran dan keadilan. Jadi ukuran
kebenaran dan keadilan. Jadi ukuran
yang dipergunakan adalah
yang dipergunakan adalah
norma,
norma,
agama, nilai positif
Oleh karena itu istilah etika sering Oleh karena itu istilah etika sering
dikonotasikan dengan istilah-istilah tata
dikonotasikan dengan istilah-istilah tata
krama, sopan santun, pedoman moral, norma
krama, sopan santun, pedoman moral, norma
susila dan lain-lain yang berpijak pada
susila dan lain-lain yang berpijak pada
norma-norma tata hubungan antar unsur atau antar
norma tata hubungan antar unsur atau antar
elemen di dalam masyarakat atau
elemen di dalam masyarakat atau
lingkungannya.
lingkungannya.
Etika merupakan cabang filsafat yang Etika merupakan cabang filsafat yang
membahas tentang nilai dan norma moral
membahas tentang nilai dan norma moral
yang mengatur perilaku manusia baik
yang mengatur perilaku manusia baik
sebagai individu maupun sebagai kelompok
sebagai individu maupun sebagai kelompok
dan institusi di dalam masyarakat. Jadi di sini
dan institusi di dalam masyarakat. Jadi di sini
juga mengatur tata hubungan antara institusi
juga mengatur tata hubungan antara institusi
di dalam masyarakat dengan institusi lain
di dalam masyarakat dengan institusi lain
dalam sistem masyarakat dan lingkungannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
digunakannya etika dalam
digunakannya etika dalam
pergaulan antar elemen-elemen di
pergaulan antar elemen-elemen di
dalam masyarakat pada hakekatnya
dalam masyarakat pada hakekatnya
agar supaya
agar supaya
tercipta suatu
tercipta suatu
hubungan yang harmonis, serasi
hubungan yang harmonis, serasi
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
Etika bisnis diartikan sebagai
Etika bisnis diartikan sebagai
pengetahuan tentang tata cara ideal
pengetahuan tentang tata cara ideal
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas
memperhatikan norma dan moralitas
yang berlaku secara universal dan
yang berlaku secara universal dan
secara ekonomi/sosial
secara ekonomi/sosial
, dan penerapan
, dan penerapan
norma dan moralitas ini menunjang
norma dan moralitas ini menunjang
maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
Dalam penerapan etika bisnis, mesti
Dalam penerapan etika bisnis, mesti
mempertimbangkan unsur norma dan
mempertimbangkan unsur norma dan
moralitas yang berlaku di masyarakat.
Etika bisnis dapat digerakkan dan
Etika bisnis dapat digerakkan dan
dimunculkan dari dalam perusahaan
dimunculkan dari dalam perusahaan
sendiri, karena memiliki
sendiri, karena memiliki
relevansi yang
relevansi yang
kuat dengan profesionalisme bisnis.
kuat dengan profesionalisme bisnis.
Tetapi sering aktivitas bisnis karena
Tetapi sering aktivitas bisnis karena
dilatarbelakangi oleh cara pandang yang
dilatarbelakangi oleh cara pandang yang
bermacam-macam dari pelaku bisnis,
bermacam-macam dari pelaku bisnis,
maka pelaku bisnis harus beradaptasi
maka pelaku bisnis harus beradaptasi
terhadap lingkungannya, sehingga untuk
terhadap lingkungannya, sehingga untuk
meraih tujuan-tujuan bisnis secara sepihak
meraih tujuan-tujuan bisnis secara sepihak
tidak akan tercapai kalau tidak
tidak akan tercapai kalau tidak
mempertimbangkan kepentingan dan
mempertimbangkan kepentingan dan
fenomena sosial dan budaya yang berlaku
fenomena sosial dan budaya yang berlaku
Etika bisnis harus benar-benar
Etika bisnis harus benar-benar
merupakan bagian integral dari
merupakan bagian integral dari
fungsi-fungsi perusahaan.
fungsi perusahaan.
Jadi kegiatan bisnis harus concern atas
Jadi kegiatan bisnis harus concern atas
kepeduliannya terhadap masyarakat
kepeduliannya terhadap masyarakat
dan lingkungannya. Hal ini diperkuat
dan lingkungannya. Hal ini diperkuat
dengan argumentasi bahwa perusahaan
dengan argumentasi bahwa perusahaan
atau bisnis merupakan bagian yang
atau bisnis merupakan bagian yang
terintegrasi dengan masyarakat dan
terintegrasi dengan masyarakat dan
lingkungannya. Karena itu kegiatan
lingkungannya. Karena itu kegiatan
bisnis harus menggunakan etika profesi
bisnis harus menggunakan etika profesi
bisnis.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
1.
1. Prinsip OtonomPrinsip Otonom
Yaitu bahwa perusahaan secara bebas
Yaitu bahwa perusahaan secara bebas
memiliki kewenangan sesuai dengan bidang
memiliki kewenangan sesuai dengan bidang
garap yang dilakukan dan pelaksanaannya
garap yang dilakukan dan pelaksanaannya
dengan visi dan misi yang dipunyainya.
dengan visi dan misi yang dipunyainya.
Misalnya, perusahaan tidak tergantung
Misalnya, perusahaan tidak tergantung
pada pihak lain untuk mengambil
pada pihak lain untuk mengambil
keputusan. Otonom ini lebih diartikan
keputusan. Otonom ini lebih diartikan
sebagai kehendak dan rekayasa bertindak
sebagai kehendak dan rekayasa bertindak
secara penuh berdasar pengetahuan dan
secara penuh berdasar pengetahuan dan
keahlian perusahaan dalam usaha untuk
keahlian perusahaan dalam usaha untuk
mencapai prestasi terbaik sesuai visi misi
mencapai prestasi terbaik sesuai visi misi
dan tanpa merugikan pihak lain.
Jadi otonomi dalam menjalankan fungsi
Jadi otonomi dalam menjalankan fungsi
yang berwawasan etika bisnis ini meliputi
yang berwawasan etika bisnis ini meliputi
tindakan manajerial yang terdiri atas :
tindakan manajerial yang terdiri atas :
a.
a. Dalam pengambilan keputusan bisnisDalam pengambilan keputusan bisnis
b.
b. Dalam tanggung jawab kepada diri sendiri, Dalam tanggung jawab kepada diri sendiri, para pihak terkait dan masyarakat dalam
para pihak terkait dan masyarakat dalam
arti luas.
arti luas.
2.
2. Prinsip KejujuranPrinsip Kejujuran
Nilai kejujuran merupakan nilai yang paling
Nilai kejujuran merupakan nilai yang paling
mendasar dalam mendukung keberhasilan
mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan
kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan
berhasil jika dikelola dengan prinsip
Kejujuran dilakukan baik terhadap karyawan,
Kejujuran dilakukan baik terhadap karyawan,
konsumen, supplier, dan pihak-pihak lain
konsumen, supplier, dan pihak-pihak lain
yang terkait dengan kegiatan bisnis.
yang terkait dengan kegiatan bisnis. 3.
3. Prinsip Tidak Berniat JahatPrinsip Tidak Berniat Jahat
Bisnis didirikan dengan maksud untuk
Bisnis didirikan dengan maksud untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
konsumen dan masyarakat umumnya.
konsumen dan masyarakat umumnya.
Tentunya niatan bisnis adalah untuk
Tentunya niatan bisnis adalah untuk
maksud-maksud mencapai tujuan yang baik
maksud-maksud mencapai tujuan yang baik
dan positif. Tidak terlintas niatan untuk
dan positif. Tidak terlintas niatan untuk
maksud jahat kepada masyarakat, karena ini
maksud jahat kepada masyarakat, karena ini
akan menjerumuskan perusahaan itu sendiri.
4.
4.
Prinsip Keadilan
Prinsip Keadilan
Ini adalah keadilan bagi semua pihak
Ini adalah keadilan bagi semua pihak
yang terkait memberikan kontribusi
yang terkait memberikan kontribusi
langsung atau tidak langsung terhadap
langsung atau tidak langsung terhadap
keberhasilan bisnis. Oleh karena itu
keberhasilan bisnis. Oleh karena itu
semua pihak harus mendapat akses
semua pihak harus mendapat akses
positif dan sesuai dengan peran yang
positif dan sesuai dengan peran yang
diberikan oleh masing-masing pihak ini
diberikan oleh masing-masing pihak ini
kepada bisnis. Tolok ukur yang dipakai
kepada bisnis. Tolok ukur yang dipakai
misalnya, memberikan harga yang layak
misalnya, memberikan harga yang layak
bagi konsumen, memberikan upah yang
bagi konsumen, memberikan upah yang
layak bagi pekerja, dan keuntungan yang
layak bagi pekerja, dan keuntungan yang
5.
5.
Prinsip Hormat pada Diri Sendiri
Prinsip Hormat pada Diri Sendiri
Ini merupakan prinsip tindakan bisnis
Ini merupakan prinsip tindakan bisnis
yang dampaknya berpulang kembali
yang dampaknya berpulang kembali
kepada bisnis itu sendiri. Jika bisnis
kepada bisnis itu sendiri. Jika bisnis
memberikan kontribusi yang
memberikan kontribusi yang
menyenangkan bagi masyarakat, tentu
menyenangkan bagi masyarakat, tentu
masyarakat memberikan respons sama
masyarakat memberikan respons sama
dan demikian pula sebaliknya.
dan demikian pula sebaliknya.
Misalnya, jika perusahaan memberikan
Misalnya, jika perusahaan memberikan
kepuasan bagi pelanggan, maka
kepuasan bagi pelanggan, maka
pelanggan akan semakin fanatik
pelanggan akan semakin fanatik
kepada perusahaan.
MEMBANGUN ETIKA BISNIS
MEMBANGUN ETIKA BISNIS
Etika berbisnis sangat erat
Etika berbisnis sangat erat
kaitannya dengan mentalitas dari
kaitannya dengan mentalitas dari
wirausahawan. Etika bisnis
wirausahawan. Etika bisnis
dibangun dengan cara :
dibangun dengan cara :
1.1.
Harus jujur
Harus jujur
2.
2.
Cakap/trampil
Cakap/trampil
3.
3.
Amanah
Amanah
4.