• Tidak ada hasil yang ditemukan

sanitasi rumah dan perumahan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sanitasi rumah dan perumahan dan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

SANITASI RUMAH DAN

(2)

Anggota Kelompok 1

Ninis Dian Ratnasari 132110101010

Zainul Kholifah

132110101020

Lisa Puspita Sari

132110101131

(3)

Masalah kesehatan merupakan masalah yang

sangat kompleks yang berkaitan dengan

masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri.

Banayak faktor yang mempengaruhi kesehatan,

baik kesehatan individu maupun kesehatan

masyarakat. Empat faktor menurut Hendrik L.

Blum tsb antara lain lingkungan, perilaku,

pelayanan kesehatan dan keturunan yang saling

berpengaruh satu sama lain.

(4)

Ruang Lingkup

Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari

subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih

untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat

sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang

sembarangan. (Depkes RI, 2004)

Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu

lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan

kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya.

(5)

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang

terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang

mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta

mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan

perkotaan atau kawasan perdesaan.Pemukiman dapat

terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika

pembangunan perumahan sesuai dengan standar yang

berlaku, salah satunya dengan menerapkan persyaratan

rumah sehat.

(6)

Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan

Pemukiman

• Bukan daerah rawan bencana alam

• Bukan daerah bekas TPA

• Bukan daerah rawan kecelakaan LOKASI

• Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan

KUALITAS UDARA

KEBISINGAN & GETARAN

• Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A

(7)

VEKTOR PENYAKIT

PENGHIJAUAN KUALITAS TANAH

• Kandungan Timah hitam (Pb) maks 300 mg/kg

• Kandungan Arsenik (As) total maks 100 mg/kg

• Kandungan Cadmium (Cd) maks 20 mg/kg

• Kandungan Benzo(a)pyrene maks 1 mg/kg

• Indeks lalat harus memenuhi syarat.

• Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan,

keindahan dan kelestarian alam SARANA DAN PRASARANA

LINGK.

(8)

Bahan bangunan

Komponen dan penataan ruang

Pencahayaan

Kualitas Udara

Ventilasi

Vektor Penyakit

Penyediaan Air Bersih

Sarana Penyimpanan Makanan

Pembuangan Limbah

Ketentuan

Kesehatan

(9)

Observasi Rumah RT 01 di Pemukiman Dsn.

Gunung Pasang Kampung Baru Kelurahan

(10)

pada hari minggu 1 Januari 2006 tahun lalu

(11)
(12)

Wilayah Observasi

(13)

METODE OBSERVASI

Pemilihan Sampel

• cara acak / random

• Diambil 30 sampel dari 52 rumah di dusun Gunung pasang

• Melalui perijinan oleh ketua RT

Lembar Observasi

Disusun berdasarkan :

• Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 2011

• Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 tahun 1999

• KPTS/ 2002 pedoman teknis pembangunan rumah sehat

• Peraturan Pemerintah No 88 Tahun 2014

Wawancara • Metode observasi langsung dan wawancara Metode wawancara digunakan untuk melengkapi data yang sulit diamati sesaat pada waktu itu juga

Pelaksanaan • hari sabtu, 27 Februari 2016 dalam waktu 1

(14)

PROFIL dari 30 KK

Segi Pekerjaan

1. sebesar 76,7% bekerja sebagai penyadap karet dan

bukan pekerjaan tetap di daerah perkebunan karet

gunung pasang (PDP).

2. sebesar 16,7% merupakan karyawan tetap di pabrik

PDP, dan sisanya yaitu 6,7% tidak bekerja.

Segi Pendidikan

1. tidak sekolah sebesar 16,7%,

2. Tamat SD sebesar 40%,

3. tamat tingkat SMP sebesar 33,3%,

4. tamat tingkat SMA sebesar 6,7% dan

(15)

Segi Pendapatan

pendapatan < Rp.975.000,00 sebesar 90%,

pendapatan > Rp.975.000,00 sebesar 10%

Segi Jumlah Orang dalam 1 Rumah

2 orang dalam 1 rumah sebesar 13,3%,

3 orang dalam 1 rumah sebesar 20%,

4 orang dalam 1 rumah sebesar 26,7%,

5 orang dalam 1 rumah sebesar 20%,

6 dan 7 orang sebesar 6,7% dan

sisanya 8 orang dalam 1 rumah sebesar 3,3%

Segi Jumlah Kamar Tidur

2 kamar tidur sebesar 93,3%,

3 kamar tidur sebesar 3,3%

sisanya 3,3% hanya memiliki 1 kamar tidur

Segi Luas Bangunan

(16)

Aspek komponen rumah

Sebagian besar

rumah penduduk

yang diobservasi

tidak memiliki

langit-langit, dan

atapnya terbuat

dari asbes.

Hanya ada 1 rumah

memiliki

langit-langit yang terbuat

dari anyaman

(17)

Dinding

Dari 30 rumah

(18)

Lantai

Sebagian besar

lantai rumah

(19)

Jendela kamar tidur

Sebagian besar

setiap rumah

(20)

Lubang asap dapur

Lubang asap dapur

yang <10% dan

rumah yang tidak

memilki lubang

asap dapur yang

kelihatan gelap

serta kondisi

(21)

Pencahayaan

Pencahayaan yang

kurang terang

apabila digunakan

membaca dengan

normal,

Disamping itu,

lampu yang

(22)

SARANA SANITASI

Merupakan tandon

penampung air

(23)

Jamban

Jamban yang jarang digunakan penduduk sehingga ditutup ember dan kondisi jamban yang

kotor

Jamban yang ditutup dengan semen dan dialihfungsikan menjadi

(24)

Jamban yang digunakan penduduk yang kondisi

dalam kotor

Jamban yang

dialihfungsikan menjadi tempat rak peralatan

(25)

SPAL

Saluran

pembuangan air

limbah yang

dialirkan ke

selokan terbuka,

tetapi masih ada

air yang

(26)

Tempat Sampah

• Sebagian besar penduduk membuang sampah di kebun yang sebelumnya ditampung

pada sebuah kresek dan tempat sampah

• Jenis keranjang sampah yang sebagian besar digunakan penduduk

(27)

Ventilasi

Kondisi ventilasi dari 30 KK, yang ditutup dengan

(28)

Kamar Mandi

Kamar mandi yang dibangun diluar rumah dengan kondisi yang tidak memenuhi syarat

rumah sehat

Kamar mandi yang ada di dalam rumah dalam kondisi yang kotor, serta bak mandi yang tidak cocok

(29)

Sarana dan prasarana

Fasilitas posyandu

(30)

Sungai yang biasa dijadikan sebagai tempat BAB, mandi sekaligus cuci baju dan

buang sampah

Mushola di dusun gunung pasang

(31)

Kondisi jalan dan tatanan perumahan dusun gunung pasang

(32)

Perilaku Penghuni

Membuka jendela kamar

tidur

13,3% dari 30KK yang jarang membuka jendela kamar tidur dan sisanya yaitu 86,7% sering membuka

jendela

Membuka jendela ruang

keluarga

43% dari 30KK yang jarang membuka jendela ruang keluarga dan sisanya sering membuka jendela ruang

keluarga

Membersihkan halaman

rumah

(33)

Membuang sampah pada tempatnya

13,3% dari 30KK yang membuang sampah pada

tempatnya, dan sisanya yaitu 86,7% yang membuang sampah ke sungai/kebun

Kebiasaan merokok

Dari 30KK :

1. Sebesar 20% tidak merokok 2. Sebesar 16,3% jarang merokok

3. 63,7% sering merokok Membuang

tinja bayi dan balita ke

jamban

masing-masing mempunyai bobot 33,3% dari 30KK yang membuang tinja bayi ke sungai/kebun, sering

(34)

SISTEMATIKA PENILAIAN

Kategori sanitasi rumah dan lingkungan

perumahan :

> 75% dari total skor rumah sehat

60 - 74,9% dari total skor rumah

kurang sehat

(35)

CARA PENILAIAN

Penghitungan skor :

Penghitungan presentasi kategori rumah sehat :

Skor = bobot x nilai observasi

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Aspek sarana sanitasi

2.3 Sarana Pembuangan

Air Limbah(SPAL)

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4

2.4 Sarana pembuangan

sampah

0 2 3 1 1 2 2 1 2 0 1 2 1 1 0 3

TOTAL 25 9 11 12 10 10 7 11 10 11 9 10 11 10 10 9 15

(41)

Lanjutan...

2.3 Sarana Pembuangan Air Limbah(SPAL)

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4

2.4 Sarana pembuangan sampah

3 1 1 1 0 0 0 1 0 3 1 1 0 1 0 3

TOTAL 25 12 6 6 10 9 9 9 10 9 12 10 10 5 10 5 15

(42)

Aspek perilaku penghuni

3.1 Membuka jendela kamar tidur

2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2

3.2 Membuka jendela ruang keluarga

2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2

3.3 Membersihkan halaman rumah

2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2

3.4 Membuang tinja bayi dan balita ke jamban

2 1 1 1 2 0 1 2 2 2 2 1 0 2 2 2

(43)

Lanjutan...

3.1 Membuka jendela

kamar tidur 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

3.5 Membuang sampah ke tempat sampah

0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2

3.6 Merokok dalam rumah 0 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 0 0 2 0 2

TOTAL 44 6 5 5 6 9 6 10 6 8 4 6 7 5 10 6 12

(44)

Hasil Perhitungan skor Rumah

Berdasarkan klasifikasi nilai observasi :

17 rumah rumah kurang sehat, yaitu rumah

ke-1,2,3,4,5,7,12,13,14,16,20,22,23,24,26,27

dan 29 karena nilai yang didapat masih

tergolong dalam angka prosentase 60-74,9%

(45)

SARAN

Pembangunan TPS di dekat rumah penduduk yaitu dengan jarak

>10 meter, sehingga memudahkan penduduk membuang sampah

dan mengurangi pembuangan sampah yang sembarangan seperti

langsung membuang sampah di sungai maupun di kebun.

Memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah baik organik

maupun anorganik

Memberikan edukasi pada penduduk tentang PHBS dan untuk

tidak buang air besar atau kegiatan lainnya disungai dan

menggunakan jamban yang telah ada pada rumah penduduk

dengan sebaik mungkin.

Memberikan edukasi mengenai rumah sehat, sehingga dapat

(46)
(47)

Referensi

Dokumen terkait

a. Memahami Kebutuhan dan Motivasi guru, Kebutuhan merupakan suatu situasi kekurangan dalam diri individu yang mendorongnya untuk bertingkah laku untuk mencapai

Therefore, the child has a glorious life in the view of the Islamic religion, then the child must be treated humanely like her provide for both inner and outer,

Dari Gambar 7 dapat dijelaskan bahwa sistem ini akan bekerja apabila waktu telah menunjukkan pukul 07.00 atau 17.00 (sesuai dengan yang telah ditentukan pada timer ), dan

(1) Kepala sekolah menyusun dokumen program supervisi akademik dengan mencantumkan tujuan dan sasaran supervisi, jadwal supervisi, surat tugas, dan instrumen

Ini terjadi karena momen dipol magnetik atom dari logam mengerahkan gaya-gaya yang kuat pada atom tetangganya sehingga dalam daerah ruang yang sempit momen ini disearahkan satu

Hal ini dikarenakan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sehingga jika mereka tidak memiliki pengetahuan terhadap tugas yang

Berdasarkan hasil pemodelan dapat disimpulkan bahwa pertama, adanya pelebaran pulsa gelombang pada pemodelan gelombang soliter internal dimana; pelebaran pulsa

Miras oplosan telah mengakibatkan banyak korban jiwa, bahkan Kabupaten Bandung telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Meskipun saat ini status tersebut telah