• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI Perubahan Adap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SISTEM REPRODUKSI Perubahan Adap"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI

“Perubahan Adaptasi Fisiologis pada Masa Popstpartum:

Integumen, Respirasi dan Endokrin”

Kelompok IV:

Hakma Asfianto (C12114007) Adi Pramesti Ningsih (C12114302)

Rezky (C12114030) Nurhidayanti M.S (C12114017) Anesia Anggun Kinanti (C12114036)

Wahdani Sariwarsi (C12114012) Andi Rizanni Catur W (C12114508)

Aisyah Girindra (C12114315) Nurfifi Sofiana (C12114043)

Halimah (C12114023) Isra Yani Nigsih (C121140)

Ayu Lestari (C12114309) Karnila (C12114320)

MITHA (C12113)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDKTERAN

(2)

MAKASSAR 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem

Immunologi (Perubahan Adaptasi Fisiologi pada Masa Postpartum: Integumen,

Respirasi dan Endokrin).

Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selesainya makalah

ini.Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak” demikian

pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan,

karena itu kepada para pembaca khususnya dosen mata kuliah dimohon kritik dan

saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini.

Makassar, 12 Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

Table of Contents

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Sistem Integumen...3

B. Sistem Respirasi...3

C. Sistem Endokrin...4

BAB III PENUTUP...7

A. Kesimpulan... 7

B. Saran... 7

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan fenomena normal yang terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan endometrium yang akan berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu. Setelah kehamilan tersebut, maka wanita akan dihadapkan pada sebuah proses persalinan.

Proses persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan mencemaskan bagi wanita, apalagi jika persalinan tersebut merupakan persalinan pertamanya. Saat mengetahui dirinya hamil ibu harus beradaptasi dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan fisik sampai perubahan psikologis yang dapat mempengaruhi emosinya. Setelah dihadapkan dengan perubahan-perubahan saat hamil sekarang ibu mulai dihadapkan dengan proses persalinannya, dan pastilah bagi para calon ibu yang baru pertama kali hamil mereka belum mengetahui apa yang harus dilakukan saat persalinan terjadi nanti, mulai dari bagaimana cara mengejan yang baik dan berbagai kecemasan lain yang akan dihadapinya nanti. Selanjutnya, ibu harus menghadapi proses adaptasi fisiologis yang terjadi di periode postpartum.

(5)

memberikan perawatan selama periode pemulihan yang menguntungkan ibu, bayi, dan keluarga, perawat harus mempunyai pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi dari masa pemulihan tersebut. Beberapa perubahan fisiologi yang dapat terjadi adalah perubahan pada sistem integumen, respirasi dan endokrin. Hal inilah yang harus dipahami dengan baik oleh perawat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami angkat pada makalah ini adalah : 1. Bagaimana perubahan fisiologis postpartum pada sistem integumen ? 2. Bagaimana perubahan fisiologis postpartum pada sistem respirasi ? 3. Bagaimana perubahan fisiologis postpartum pada sistem endokrin ?

C. Tujuan

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Integumen

Klosasma kehamilan (topeng kehamilan) biasanya menghilang pada akhir kehamilan. Hiperpigmentasi areola dan linea nigra mungkin tidak akan menghilang sepenuhnya setelah melahirkan. Beberapa wanita akan mempunyai warna yang lebih gelap secara permanen pada area tersebut. Strinea gravidarium (stretch marks) di payudara, abdomen, panggul, dan paha akan memudar tapi biasanya tidak menghilang.

Abnormalitas pembuluh darrah seperti spider angioma (nevi), eritema palmar, dan epulis secara umum akan menghilang sebagai renspons terhadap penurunan estrogen yang cepat setelah melahirkan. Untuk beberapa wanita, spider nevi akan menetap.

Pertumbuhan rambut akan menjadi lambat pada periode postpartum. Beberapa wanita dapat mengalami rambut rontok karena rambut yang rontok sementara lebih banyak daripada rambut yang tumbuh. Rambut-rambut halus yang banyak pada saat hamil akan menghilang setelah melahirkan. Meski demikian, rambut yang kasar yang muncul selama kehamilan biasanya menetap. Kuku akan kembali ke konsistensi dan kekuatannya seperti sebelum hamil.

Perubahan pada sistem integumen yang paling terlihat adalah munculnya keringat berlebih.

B. Sistem Respirasi

(7)

C. Sistem Endokrin

1. Hormon plasenta

Selama periode pascapartum, terjadi perubahan hormon yang besar pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormon-hormon yang diproduksi oleh organ tersebut. Penurunan hormon human placental lactogen (Hpl), estrogen, dan kortisol, serta placental enzyme insulinase membalik efek diabetegenik kehamilan, sehingga ladar gula darah menurun secara yang bermakna pada masa puerperium. Ibu diabetik biasanya membutuhkan insulin dalam jumlah yang jauh lebih kecil selama beberapa hari. Karena perubahan hormon normal ini membuat masa puerperium menjadi suatu periode transisi untuk metabolisme karbohidrat, interprestasi tes toleransi glukosa lebih sulit pada saat ini.

Kadar estrogen dan progesteron menurun secara mencolok setelah plasenta keluar, kadar terendahnya dicapai kira-kira satu minggu pascapartum. Penurunan kadar estrogen berkaiatan dengann pembengkakan payudata dan diuresis cairan ekstraselular berlebih yang terakumulasi selama masa hamil. Pada wanita yang tidak menyusui kadar estrogen mulai meningkat pada minggu kedua setelah setelah melahirkan dan lebih tinggi dari pada wanita yang menyusui pada pascapartum hari ke-17.

2. Hormon Hipofisis dan Fungsi Ovarium

(8)

Kadar prolaktin meningkat secara progresif sepanjang masa hamil. Pada wanita menyusui, kadar prolaktin tetap meningkat sampai minggu keenam setelah melahirkan (Bowes,1991). Kadar prolaktin serum dipengaruhi leh kekerapan menyusui, lama setiap kali menyusui, dan banyak makanan tambahan yang diberikan. Perbedaan individual dalam kekuatan mengisap kemungkinan juga mempengaruhi kadar prolaktin. Hal ini memperjelas bukti bahwa menyusui mengalami penurunan kadar prolaktin, mencapai rentang sebelum hamil dalam dua minggu.

Pada wanita tidak menyusui, ovulasi terjadi dini, yakni dalam 27 hari setelah melahirkan, dengan waktu rata-rata 70 sampai 75 hari . pada wanita menyusui, waktu rata-rata terjadinya ovulasi sekitar 190 hari (Bowes, 1991). Di antara wanita yang menyusui, 15 % mengalami menstruasi dalam enam minggu dan 45% dalam 12 minggu. Di antara wanita yang tidak menyusui, 40% mengalami menstruasi dalam enam minggu, 65% dalam 12 minggu, dan 90% dalam 24 minggu. Pada wanita menyusui, 80% siklus menstruasi pertama tidak mengandung ovum (anovulatory). Pada wanita tidak menyusui, 50% siklus pertama tidak mengandung ovum (Scott, dkk;1990).

Cairan menstruasi pertama setelah melahirkan biasanya lebih banyak daripada normal. Dalam tiga sampai empat siklus, jumlah cairan menstruasi wanita kembali seperti sebelum hamil.

3. Oksitosin

Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama tahap kala III persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah pendarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin yang dapat membantu uterus kembali kebentuk normal.

4. Prolaktin

(9)

dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu. Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi dan pada permulaan ada rangsangan folikel dalam ovarium yang ditekan. Pada wanita yang tidak menyusui tingkat sirkulasi prolaktin menurun dalam 14 sampai 21 hari setelah persalinan, sehingga merangsang kelenjar bawah depan otak yang mengontrol ovarium kearah permulan pola produksi estrogen dan progesteron yang normal, pertumbuhan folikel ovulasi dan menstruasi.

5. Estrogen dan progesteron

(10)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Periode Postpartum adalah jangka waktu lahirnya bayi dengan kembalinya organ reproduksi seperti semula. Pada masa ini banyak terjadi perubahan yang di alami oleh wanita postpartum pada beberapa sistem seperti integument, respirasi dan endokrin. Perubahan-perubahan tersebut ada yang bersifat fisiologis dan patologis. Oleh karena itu, tenaga kesehatan khususnya perawat harus mampu mengetahui dan memahami dengan baik mengenai perubahan tersebut. Hal ini dapat membantu perawat dalam menentukan tindakan keperawatan dan pemberian pendidikan kesehatan yang tepat bagi ibu postpartum.

B. Saran

Demikian makalah ini kami susun sebagaimana mestinya semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi tim penyusun dan semua mahasiswa dan mahasiswi kesehatan pada umumnya.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Cashion, P (2013). Keperawatan maternitas Ed.8 Buku 2. Indonesia : Elsevier

Referensi

Dokumen terkait

Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebasnya.. Dialam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa

Penelitian ini diharapkan juga memberikan kontribusi model dinamis dalam menjelaskan faktor yang menentukan struktur modal perusahaan di Indonesia yaitu dengan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang aplikasi pemesanan dan penjualan clay berbasis web pada PD Owklays Project, rancangan aplikasi ini berfungsi

a) Konstanta sebesar 53,555 : artinya jika pembiayaan syariah (Variabel X) nilainya adalah 0, maka nilai Kesejahteraan Nasabah sebesar 53,555%. Maksudnya adalah jika BTM

Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Purna Bakti bagi nasabah pensiunan dengan tujuan agar manfaat pensiun dibayarkan pada orang yang tepat dengan proses yang

[r]

Pada aspek operasi dilakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan PT Wellgan Gmilang Surabaya, untuk mengetahui ada tidaknya resistensi karyawan terhadap kemungkinan perubahan

Jelaskan proses penyusunan dan penetapan APBN dan bandingkan dengan proses penyusunan dan penetapan APBD berbasis peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai dasar