• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN K (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN K (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI

MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG

Angga Debby Frayudha, Achmad Slamet, Awalya

Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel

Sejarah Artikel:

Diterima April 2016 Disetujui April 2016 Dipublikasikan Mei 2016

Keywords:Leaders hip,compensation, motivation, employee performance.

Abstrak

Berbicara mengenai kinerja tentunya selalu menarik untuk dikaji misalnya masalah mengenai rendahnya kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas dan Kompensasi melalui Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Path Analysis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat hubungan kausalitas dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai dinas pendidikan Kabupaten Rembang sejumlah 87 pegawai. Data dikumpulkan dengan angket dan studi dokumen, setelah itu data di uji validitas serta reliabilitas. Selanjutnya data di analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan SPSS AMOS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai namun kompensasi, motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh terhadap motivasi, kepemimpinan dan kompensasi melalui motivasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja. Saran yang diajukan : (1) kepala sekolah harus tegas dan disiplin dalam memimpin dinas pendidikan Kabupaten Rembang, (2) kepala sekolah diharapkan lebih berusaha meningkatkan pengawasan kepada pegawai, (3) pegawai lebih meningkatkan disiplin, kehadiran, kerja sama.

Abstract

Talking about the performance of course always interesting to study, for example the problem of poor employee performance. This study aims to identify and analyze the influence of the Head of Leadership and Compensation through work motivation on employee performance Rembang District Education Office. This research is quantitative with Path Analysis. This study uses a quantitative approach to see the causality of some of the factors that affect the performance of employees. The population in this study were employees of the education department Rembang number of 87 employees. Data were collected by questionnaire and study the document, after which the data in the test validity and reliability. Furthermore, the data were analyzed using path analysis (path analysis) with SPSS AMOS 21. The results showed that the leadership of the head office does not affect the employee's performance, but compensation, motivation influence on employee performance, leadership and compensation can affect motivation, leadership and motivational compensation through indirect effect on performance. Suggestions put forward: (1) the principal should be firm and disciplined in leading education authorities Rembang, (2) principals are expected to make greater efforts to improve supervision to employees, (3) further improve employee discipline, attendance, cooperation.

© 2016 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi:

Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233

Email : mpyenk@gmail.com

ISSN 2252-7001

Educational Management 4 (4) (2016)

Educational Management

(2)

Pendahuluan

Lemahnya kinerja pegawai negeri sipil dapat dilihat dari rendahnya tingkat absensi, kurang tercapainya sasaran kerja pegawai serta perilaku pegawai. Pada aspek rendahnya tingkat absensi atau kehadiran di tempat kerja yang diakibatkan oleh rendahnya kesadaran pegawai dalam melaksanakan kedisiplinan waktu secara tidak efektif dan efisien dalam melaksanakan pekerjaan merupakan fenomena-fenomena yang sering ditemukan dalam budaya atau sistem kerja yang kurang mendukung, hal lain yang menjadi persoalan adalah usia atau kemampuan pegawai yang sudah mulai menurun, kesadaran diri pegawai yang memang sulit untuk diajak maju, tidak jelasnya tugas pokok pegawai, beban kerja yang tinggi karena kurangnya jumlah pegawai. Kondisi tersebut harus dibenahi karena akan berpengaruh terhadap usaha pencapaian visi organisasi jika dibiarkan saja.

Kinerja pegawai negeri sipil sekarang ini sering mendapatkan sorotan tajam dari berbagai macam kalangan, hal tersebut dapat dilihat baik secara langsung dan tidak langsung jika pegawai negeri sipil tidak bekerja sesuai dengan SKPD dan perilaku berdasarkan PP No. 46 tahun 2011 maka kinerja pegawai bisa diamati baik atau buruk. Misalnya ada jam-jam kerja yang seharusnya untuk bekerja menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, ada kecendrungan untuk dipakai berbicara dengan teman kerja sejawatnya, membaca surat kabar atau majalah yang tidak mendukung tugasnya.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menegakkan disiplin pegawai melalui jaminan hukum yaitu Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil melalui pengawasan melekat maupun keteladanan pimpinan.

Kinerja juga dipengaruhi oleh kompensasi karena kompensasi merupakan ukuran prestasi kerja karyawan, yang bertujuan menghargai keahlian atau prestasi kerja karyawan agar lebih berkualitas. Menurut Ardana dkk., (2012: 154) kompensasi yang diberikan organisasi atau lembaga kepada karyawan dapat memberikan manfaat jangka panjang dan pendek suatu organisasi karena kompensasi berfungsi dan bertujuan untuk ikatan kerjasama organisasi dengan karyawan, peningkatan kepuasan kerja, pengadaan yang efektif, memotivasi, menjaga stabilitas

karyawan, menjaga kedisiplinan karyawan, penghindaran serikat buruh dan pengaruh intervensi pemerintah. Menurut Noor Efendi selaku PLT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang kinerja pegawai dipengaruhi oleh kompensasi bahkan yang paling terlihat bisa meningkatkan kinerja pegawai walau bukan berbentuk uang.

Masalah-masalah lain di antaranya kepemimpinan, pemimpin memiliki kekuatan untuk bisa memajukan suatu organisasi karena setiap pemimpin memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam menentukan seluruh kegiatan pada suatu organisasi tentunya hal tersebut akan berdampak pada baik dan buruknya kinerja pegawai karena kinerja pegawai setiap organisasi akan terus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat mencapai hasil kerja yang baik dan memuaskan. Untuk mencapainya memerlukan banyak usaha yang harus dilakukan, baik oleh pimpinan dengan gaya kepemimpinannya maupun para pegawai dengan kinerja yang dihasilkan.

Masalah-masalah dalam kinerja pegawai di dinas pendidikan Kabupaten Rembang bisa dilihat dari absensi, SKP dan perilaku pegawai, dari segi SKP bisa diketahui dari kuantitas, kualitas waktu dan biaya sedangkan dari perilaku pegawai bisa dilihat dari pelayanan, integritas, komitmen, disiplin dan kerja sama masalah yang muncul adalah kedisiplinan pegawai dalam menjalankan tugasnya karena pada absensi pegawai masih banyak pegawai yang kurang disiplin dalam bekerja, pulang sebelum waktunya, keluar pada jam kerja serta terlambat datang. Kuantitas serta kualitas pekerjaan juga pasti akan terganggu jika pegawai kurang disiplin karena kedisiplinan berpengaruh terhadap kuantitas serta kualitas pekerjaan pegawai.

Walaupun didukung dengan sarana, prasarana serta sumber dana, pemimpin dan kompensasi tetapi jika kinerja pegawai tidak sesuai dengan tujuan atau visi organisasi maka akan menghasilkan hasil yang kurang memuaskan bagi sebuah organisasi dengan kenyataan bahwa kinerja pegawai adalah patokan keberhasilan suatu organisasi namun hal di lapangan berbeda dan tidak sesuai dengan teori yang ada sehingga menimbukan suatu problem riset maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kinerja pegawai di dinas pendidikan khususnya di Kabupaten Rembang.

(3)

menentukan keberhasilan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang dan bisa menjadi referensi penelitian lain, khususnya dalam rangka upaya meningkatkan kinerja pegawai. Bagaimanapun juga masalah rendahnya kinerja pada suatu organisasi perlu diperhatikan secara khusus.

Masalah mengenai kinerja ini penting untuk di kaji untuk meningkatkan kinerja pegawai agar langsung terserap oleh organisasi dan diharapkan pegawai tidak ada yang nganggur sehingga pegawai bekerja secara optimal maka berbagai benefit akan diraih oleh organisasi maupun pegawai yang ada di sana sehingga visi misi organisasi bisa tercapai.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni metode yang didignakan untuk mengartikan sebuah angka-angka (kebermaknaan makna suatu angka). Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan adalah analisis jalur jalur (path analysis).

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai dinas pendidikan Kabupaten Rembang sejumlah 87.

Instrumen pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dan angket. Setelah itu data di uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitaif dengan analisis jalur (Path analysis). Analisis kuantitatif untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala dinas dan kompensasi melalui motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.

HASIL PEMBAHASAN

1.

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas

Terhadap Kinerja Pegawai.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten rembang. Hal ini disebabkan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan. diperoleh hasil pengujian individual kepemimpinan kepala dinas menunjukkan nilai unstandardized coefficients beta sebesar 0,145 dan (p=0,142) menunjukkan nilai signifikansi pada > 0,05 maka, dapat diambil kesimpulan bahwa “tidak terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang” maka “hipotesis alternatif (Ha) ditolak hipotesis nol (H0) diterima”.

Keteladan pemimpin adalah sala satu faktor dalam meningkatkan kinerja pegawai (Gibson, 1996: 34). Kepemimpinan merupakan faktor organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja individu. Seorang pimpinan jangan mengharapkan kinerja yang baik dari bawahannya jika dirinya sendiri memiliki kinerja yang rendah. Hal tersebut senada dengan pendapat Prawirosentono (1999: 236) Kepemimpinan, merupakan kemampuan mengarahkan dan membimbing bawahan, sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas kerja.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kehinde dan Bajo (2014) dengan judul “ A Test of The impact of Leadership styles on employee performance: a Study of departemen of petroleum resources”. Yang menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja, keterlibatan kerja. Gaya kepemimpinan transaksional dan Laissez-faire memiliki dampak negatif terhadap perilaku organisasi, kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan perilaku pegawai.

Gambar 1.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

2. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja

Pegawai.

Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh nilai p value =0,001 < 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yang berarti bahwa “terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang” sehingga “hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”.

Penelitian ini menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori bahwa kompensasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2008: 121) tujuan pemberian kompensasi adalah kepuasan kerja pegawai. Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

(4)

Gambar 2.1 Pengaruh Kompensasi terhadap kinerja pegawai

3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif signifikan secara langsung terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Hal ini disebabkan karena nilai sig, lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu nilai p value = 0,013 < 0,05. Dengan demikian “terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang” maka “hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”.

Hal ini menujukkan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu penentu kinerja karena dengan motivasi yang tinggi akan timbul rasa sadar dalam diri untuk berdisiplin, jadi semakin tinggi motivasi seseorang dalam beekerja akan meningkatkan kinerja dalam bekerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Wilhelmus Andiyanto dan Ismi Darmastuti (2010) mendapatkan hasil yang sama bahwa kepemimpinan mempengaruhi kinerja. Penelitiannya berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap kinerja Pegawai Pada Badan Keluarga Berencana Dan pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manggarai – Floresnusa Tenggara Timur.” Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adalah positif, artinya bahwa semakin meningkat kepemimpinan yang diterapkan maka akan semakin meningkatkan kinerja yang dicapai. Terbukti dengan nilai t hitung lebih besardaripada nilai t tabel yaitu 7,646 > 1,9960, sehingga dugaan adanya pengaruhantara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dapat diterima.

Gambar 3.1 Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai

4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas

Terhadap Motivasi kerja.

Hasil penelitian menujukkan bahwa ada pengaruh positif antara kepemimpinan kepala dinas terhadap motivasi kerja, hal ini dapat dilihat dari hasil output SPSS diperoleh hasil pengujian individual kepemimpinan kepala dinas menunjukkan nilai

unstandardized coefficients beta sebesar 0,175 dan (p=0,029) signifikan pada < 0,05 yang berarti “terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap motivasi kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang” maka “hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Dapat dimaknai bahwa kepemimpinan kepala dinas pendidikan Kabupaten Rembang mempengaruhi motivasi pegawai meskipun hanya sedikit secara keseluruhan kepemimpinan kepala dinas sangat baik berdasarkan analisis deskriptif hasil penelitian.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ghunadi, erik prasetya (2005) dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Menurut Persepsi Karyawan PT. Agronesia Divisi Industri Es Saripetojo Bandung”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas berpengaruh terhadap komitmen kerja pegawai sebesar kepemimpinan terhadap motivasi kerja sebesar 57,88 % dan sisanya sebesar 42,12 % dipengaruhi oleh variabel lain, diperoleh nilai t hitung (6,203) > t tabel (1,701) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif. .

Gambar 4.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi

5. Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi

Kerja.

Dari Hasil pengujian kompensasi menunjukkan unstandardized coefficients beta sebesar 0,292 dan (p= 0,001) signifikan pada < 0,05 yang berarti “terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap motivasi kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang”. Hal ini menunjukkan “hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”.

(5)

sesama pegawai dan kepala dinas menjadikan suasana lingkungan kerja menjadi harmonis.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ayu Anisa Ramadhan (2009) dengan judul “Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompensasi terhadap motivasi kerja berada pada kategori sedang terdapat hubungan yang tinggi antara kompensasi dengan motivasi kerja hasil perhitungan didapat persamaan Y= 10,713+0,789X dan KD =48,44 artinya pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan sebesar 48,44%.

Gambar 5.1 Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi

6. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas

Terhadap Kinerja Pegawai Melalui

Motivasi Kerja.

Motivasi kerja dalam model ini memediasi hubungan antara kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Dengan demikian motivasi pegawai menjadi variabel intervening bagi kepemimpinan kepala dinas hal ini dapat dibuktikan dengan nilai pengaruh tidak langsung variabel kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja nilainya lebih besar dari nilai pengaruh langsung variabel kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja. Nilai pengaruh tidak langsung dan pengaruh langsung sebesar 0,0586 > -0,145 dengan ini “terdapat pengaruh yang signifikan Kepemimpinan melalui motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang” maka ““hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”..

Hasil penelitian yang sesuai dilakukan oleh Bello yang menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kepemimpinan kesukuan berpengaruh terhadap kemampuan kinerja pegawai di Nigeria. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemimpin harus menciptakan perilaku etis dan bertanggung jawab. Pemimpin menilai kinerja pegawai serta mengawasi kebijakan program dan pemimpin harus memastikan

budaya organisasi yang kuat untuk meningkatkan kinerja pegawai (Bello: 2012).

Gambar 6.1 Pengaruh Kepemimpinan Melalui Motivasi terhadap Kinerja

7. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja

Pegawai Melalui Motivasi Kerja.

Motivasi kerja dalam model penelitian ini dapat memediasi hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Variabel motivasi kerja mengakibatkan variabel kompensasi mempengaruhi variabel kinerja pegawai secara langsung dan tidak langsung. Namun jika membandingkan nilai maka pengaruh tidak langsung dan langsung lebih tinggi pengaruh tidak langsung 0,0978 > -0,065 dengan demikian maka “terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi melalui motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang” maka “hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (H0) ditolak”.

Hasil Penelitian yang sesuai seperti yang dilakukan oleh Muhammad, syafii, Djumahir dan Rahayu menyatakan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan pada motivasi dan komitmen organisasi tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai sedangkan komitmen dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang menunjukan bahwa kompensasi hanya perpengaruh terhadap motivasi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Muhammad, Syafiie, Djumahir dan Rahayu: 2014).

Berdasarkan hasil analisis path didapat nilai koefisien yang digambarkan pada gambar 1 dan tabel 1 dibawah ini

(6)

Tabel 1 Kebermaknaan Regresi analysis path

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa simpulan bahwa :

Kepemimpinan kepala dinas secara langsung tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Dengan nilai signifikansi 0,142 lebih besar dari taraf sinifikansi yang telah ditentukan 0,05. Hal tersebut memiliki arti bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut senada dengan jabatan PLT kepala dinas sehingga pegawai tidak mudah untuk beradaptasi dengan kepala dinas yang baru.

Kompensasi berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan kabupaten Rembang. Hal ini disebabkan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan 0,05. Untuk meningkatkan kinerja pegawai tidak hanya melalui kompensasi banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja individu antara lain usia pegawai, kesadaran diri, lingkungan kerja, keluarga dan sebagainya.

Motivasi pegawai berpengaruh secara langsung terhadap Kinerja Pegawai dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Dengan nilai signifikansi 0,013 lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditetapkan sebesar 0,05. Hal tersebut memiliki arti apabila semakin tinggi motivasi pegawai maka akan semakin meningkat pula kinerja pegawai. Begitu pula dengan sebaliknya apabila motivasi pegawai rendah maka kinerja pegawai juga rendah.

Kepemimpinan kepala dinas berpengaruh langsung dan bersifat positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0,029 lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Tipe kepemimpinan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang yang situasional menyebabkan lebih mudah dalam memberi motivasi karena motivasi setiap individu berbeda-beda

Kompensasi berpengaruh langsung dan bersifat positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Dengan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti apabila kompensasi baik maka motivasi kerja pegawai akan baik pula. Kompensasi yang baik membuat pegawai betah dalam bekerja sehingga timbul motivasi kerja yang tinggi.

Kepemimpinan kepala dinas berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang melalui motivasi sebagai variabel intervening. Hal ini disebabkan nilai pengaruh tidak langsung kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja pegawai pegawai lebih besar dari nilai pengaruh langsung antara kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja melalui motivasi, dengan nilai 0,0586 > -0.145. Hal ini berarti motivasi memediasi hubungan antara kepemimpinan kepala dinas terhadap kinerja pegawai.

Kompensasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang melalui motivasi. Hal ini disebabkan nilai pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja pegawai lebih besar dari nilai pengaruh langsung antara kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi pegawai, dengan nilai 0,0978 > -0,365. Hal ini berarti motivasi memediasi hubungan antara kompensasi terhadap kinerja pegawai.

SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengingat kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka diharapakan cara memimpin kepala dinas harus lebih tegas terhadap pegawai yang kinerjanya kurang dan menyesuaikan gaya kepemimpinan yang cocok dengan kondisi pegawai yang akan dipimpin.

(7)

3. Bagi pegawai karena ada beberapa pegawai yang kurang disiplin dalam kehadiran, kemampuan bekerja sama dengan ini diharapkan pegawai lebih meningkatkan lagi kinerjanya terutama dalam kehadiran serta kemampuan bekerja sama agar kinerja individu pegawai semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke Tujuh PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosdakarya, Bandung.

Ackah, D. 2014. “The Impact of Motivation on Employee Performance in the Manufacturing Industry in Ghana”. Global Journal of Management Studies and Researches, Pages: 291-310. Angga Putra Samudra, kusdi Rahardjo, M. Djudi

mukzam. 2014. “Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja”. Jurnal. Malang: Universitas Brawijaya.

Ardy Afriansyah. 2014. “Pengaruh Kompensasi Dan Konflik Kerjaterhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Kantor Pt. Pos Indonesia (Persero)Mail Processing Center Semarang”. Skripsi. Semarang: Undip.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Ayu Anisa Ramadhan. 2013. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung”. Skripsi. Bandung: UPI

Bass, B.M. and Avolio, B.J. (2003), “Transformational leadership theory: a response to critiques”, in Chemmers, M.M. and Ammons, R. (Eds), Leadership and Research: Perspectives and Direction, California Academic Press, Los Angeles, CA, pp. 49-80. Bello, Shukurat, M. 2012. “Impact of Ethnical Leadership

on Employee Job Performance”. International Journal of Business And Social Science, Vol. 3: 11.

Bilson Simamora. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif & Profitabel, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Cherian, J., dan Jacob, J. 2013. “Impact of Self Efficiency on Motivation and Performance of Employees”. International Journal of Business and Management, Vol. 8: 14.

Clawson, M., J.L. Knetch. 1975. Economics of Outdoor Recreation. The JohnHopkins Press, Baltimore.

Davis, K, and J.W. Newstrom. 1985. Organizational Behavior: Human Behavior at work. Seventh

Edition. Singapore: Mc Graw, Inc

Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance Melayani Publik, Yogyakarta.: Gadjah Mada University.

Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press

Flippo, J. 1984. Organizational situation: Van Nonstrand Company,Inc. New Jersey

Gibson, Ivancevich, Donenelly. 1996. Organisasi, Jilid I,

Cetakan kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate

Dengan Program SPSS. .Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghunadi, erik prasetya. 2005. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Menurut Persepsi Karyawan Pt. Agronesia Divisi Industri Es Saripetojo Bandung”. Skripsi. Kota: univ.

Handoko, T, H. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogjakarta.

Hasibuan, Malayu S. P. 2007 Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Bandung

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Bumi Aksara. Jakarta

Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta.

Hersey and Blanchard, 2004. Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources, Prentice Hall, New Jersey.

Hughes, Robert. Et al. 1999. Marketing Strategies for Art Organization. Australia : Australia Councill. Ilyas Yaslis, 2002. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian,

Badan Penerbit FKM. UI Depok.

James, A. F. Stoner, dan Freeman, R. Edward, 1991,

Management, Prentice-Hall, Inc: Englewood-Cliffs.

J.Winardi. 2001. Motivasi dan Pemotivaian dalam Manajemen. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. Kartini, Kartono, terjemahan Caplin, J.P. 2002. Kamus

Lengkap Psikologi, Jakarta :Raja Grafindo Persada.

Kartini, Kartono. 2006..Psikologi Wanita. Bandung: Mandar Maju.

Kehinde, A. Obasan., dan Banjo, A. Hassan. 2014. A

(8)

Mathis, R. L., dan J. H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1 dan buku 2, Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta. Muhammad., Syafiie., Djumahir. dan Rahayu. 2014.

Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari City)”. International Journal of Business and Management Invention, Vol. 3: 2.

Mulyasa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Munandar, dkk, 2004. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan, Bagian Psikologi Industri & Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta. Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia,

BPFE, Yogyakarta

Mochammad, Teguh, dkk. 2001. Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar. Yogyakarta: UII Press. Negash, R, Zewude,S dan Megersa, R. 2014. “The effect

of compensation on employees motivation: In Jimma University academic staf, Basic Research”. Journal of Business Management and Accounts, Vol. 3: 2.

Nursiah. 2004. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indosat Divisi Regional barat Medan”. Skripsi. Solo: UNS.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 2011 pasal 4

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE. Yogyakarta

Reksohadiprodjo dan Handoko, T, Hani. 2001.

Manajemen Sumber DayaManusia dan Perusahaan, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta Regina Aditya Reza. 2010. “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjar Negara”. Skripsi. Semarang: Undip.

Rima Prasetyani. 2011. “Pengaruh Kompensasi, Keahlian Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pada PT Nyonya Meneer Semarang”. Skripsi. Semarang: Udinus.

Ranupandojo, Heidjrahman. 2001. Manajemen Personalia. Edisi Keempat. Yogyakarta. Robbins, P, Stephen. 2001. Perilaku Organisasi, Konsep,

Kontroversi, Aplikasi,Jilid I dan II, Edisi Kedelapan,: Prenhallindo. Jakarta

Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Cetakan Ketiga, Mandar Maju, Bandung

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Edisi I, Cetakan Ketiga Belas, Jakarta : Bumi Aksara.

Shadily, Hassan. 1993. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta. Sutermeister, R.A. 1999. People and Producktivity.

Toronto, Mc. Graw HillBook.Co.

Suhendra, dan Murdiyah Hayati. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. UIN Jakarta, Jakarta. Sugandha & Dann. 2001. Kepemimpinan di dalam

Organisasi Masyarakat. Sinarbaru. Bandung. Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Shahzadi, I., Javed, A., Pirzada, S, S., Nasreen, S., dan Khanam, F. 2014. “Impact of Employee Motivation on Employee Performance”. European Journal of Business and Management, Vol.6: 23.

Sri Purwanti. 2006. "Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pt An Indya Mitra Internasional Yogyakarta”. Skripsi. Jogjakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Timurlenk, E, O, K. 2010. “Effects Of Core Employees On Organizational Capabilities And Firm Performance”. Journal of Global Strategic Management, Vol. 07.

Umar, Husein. 2007. Riset Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999

Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Wekesa, J, N dan Nyaroo. S. 2013. “Effect of Compensation on Performance of Public Secondary School Teachers in Eldoret Municipality Kenya”. International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 3: Issue 6.

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja (Edisi ke 3). Rajawali Pres, Jakarta.

(9)

Gambar

Gambar 1 Kebermaknaan Koefisien Path

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah irrobbil ‘alamiin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

19830617 200902 1 006 Empat puluh sembilan juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

keunikan dan limited edition secara simultan terhadap minat beli konsumen, 2). Pengaruh keunikan dan limited edition secara parsial terhadap minat beli konsumen. Populasi

Rencana Strategis Tahun 2012 - 2017 bertujuan untuk memantapkan terlaksananya program dan kegiatan prioritas sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Badan

Kelompok Kerja/Panitia Pengadaan (C) Pengadaan Barang Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya dilingkungan Badan Kepegawaian Negara Tahun anggaran 2015 akan melaksanakan Pelelangan

Kadar glukosa darah rata-rata tikus sehat, tikus hasil induksi MLD-STZ dan tikus hasil terapi herbal spray Spirulina sp.. Perlakuan Rata-rata Glukosa

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai rumusan karakter kerja keras dan mandiri pada analisis isi dalam video Kick Andy episode anak- anak pejuang