• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Pe"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap

Perkembangan Ekonomi di Negara berkembang

studi Kasus : Ekonomi Indonesia

A. Pendahuluan

Masalah ekonomi pada negara berkembang dan negara maju sangatlah berbeda. Pada negara maju masalah ekonomi yang umum dihadapi adalah kurangnya permintaan yang menghambat pertumbuhan output, Sedangkan pada negara berkembang justru kesebalikan dari masalah-masalah yang dihadapi oleh negara- negara maju. Pada negara berkembang masalah-masalah pembangunan ekonomi yang paling umum dihadapi adalah kurangnya elastisitas penawaran yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. (www.pustakapelajar.com).

Pada negara berkembang, terutama negara yang tingkat laju pertumbuhan penduduknya berda pada level tinggi sampai sangat tinggi, kelebihan penawaran tenaga kerja adalah fitur umum. Negara seperti ini biasa dikatakan negara dengan masalah ekonomi akut pengangguran. Ekstrimnya bahkan produktivitas marjinal mereka adalah nol bahkan minus. Selain iu tenaga kerja yang ada tidak memiliki kualitas yang memadai. Mereka umumnya berkerja dengan menggunakan alat-alat tradisional yang tidak dapat meningkatkan produktivitas dibidang pertanian. Buta huruf membuat mereka mengalami kesulitan dalam menggarap ilmu dan teknologi yang baru. Sementara itu disisi lain pengenalan tekonologi baru di sektor industri , proses industri terkadang cendredung padat modal. Akibatnya pengangguran bertambah meskipun ada perbaikan disektor tertentu.

(2)

mengetahui pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi terhadap perkembangan ekonomi suatu negara khususnya Indonesia, di mana hanya negara yang memiliki daya saing yang tinggi dengan sistem kerja yang efisien, yang akan mampu memanfaatkan peluang globalisasi ekonomi seoptimal mungkin.

Globalisasi ekonomi, bukanlah fenomena baru dalam sejarah peradaban dunia. Kurang lebih sejak lima abad yang lalu, perusahaan perusahaan di negara-negara yang perekonomiannya sudah maju telah meluaskan jangkauannya melalui aktivitas produksi dan perdagangan ke berbagai belahan dunia (Martin, 2002 : 9). Dalam perkembangannya tersebut, fenomena globalisasi dipandang sebagai gelombang masa depan terutama sejak masa sejarah modern. Globalisasi terjadi di segala aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial budaya, politik, ilmu pengetahuan, teknologi, hukum dan sebagainya. Di era globalisasi ini dimana persaingan dalam berbagai bidang apalagi yang bersentuhan dengan ekonomi amatlah kompetitif, terutama dalam bidang usaha dan perdagangan (Rudy, 2003 : 39). Di bidang ekonomi, pendorong sibuk untuk “melayani” pelaku bisnis global yang tidak memilihnya (Rudy, 2003 : 38). Munculnya globaisasi ekonomi disebabkan karena hilangnya batas-batas negara, yang menyebabkan penyaluran produksi baik eksport maupun import dari dalam maupun ke luar negeri menjadi lebih mudah. Adanya perdagangan internasional semakin memudahkan jalannya ekspor-impor karena akses keluar masuk barang dari suatu negara juga kian mudah. Sejatinya, globalisai ekonomi bukan merupakan hal baru. Globalisasi ekonomi sudah terjadi sejak jaman dahulu dengan adanya perdagangan internasional, terlebih lagi globalisasi ekonomi berjalan lebih bebas dan lebih mengglobal dibandingkan dengan yang sekarang.

(3)

B. Konsep Globalisasi Ekonomi

Globalisasi memiliki banyak sekali definisi, namun dalam konsep globalisasi ekonomi ini lebih tepat untuk diartikan sebagai pertumbuhan aktivitas ekonomi yang melewati batas-batas politik negara atau wilayah. Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan (Winarno, 2006 : 39) . Dua faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi :

a. Kemajuan teknologi dan perubahan sosial serta perubahan kebudayaan membuat jarak antar negara semakin dekat. Dengan kemajuan teknologi tersebut, maka hambatan jarak bagi semua aktivitas yang berskala global dapat dikurangi sampai batas yang amat minimal dan kemudian berpeluang untuk menciptakan ketergantungan antara satu aktor dengan aktor yang lain di arena global.

b. Terjadinya konvergensi dalam kebijakan ekonomi, politik dan kebudayaan antarnegara. Dari sisi kebijakan bidang perekonomian, sesungguhnya kecenderungan konvergensi tersebut semacam ini sudah bisa dilihat sejak dua dasawarsa terakhir, yang dikenal sebagai fenomena kejayaan aliran ekonomi neoklasik.

Dua ciri utama globalisasi (Endang, 2007 : 107) yaitu sebagai berikut:

a. Peningkatan konsentrasi dan monopoli berbagai sumber daya dan kekuatan ekonomi oleh Perusahaan-perusahaan transnasional maupun oleh perusahaan-perusahaan dan dana

global.

b. Dalam kebijakan dan mekanisme pembuatan kebijakan nasional. Kebijakan-kebijakan nasional yang meliputi bidang-bidang sosial, ekonomi, budaya dan teknologi yang sekarang ini berada dalam yuridiksi suatu pemerintah dan masyarakat dalam suatu wilayah negara bangsa bergeser menjadi di bawah pengaruh atau diproses badan-badan internasional atau perusahaan besar serta pelaku ekonomi, keuangan internasional.

(4)

a. Globalisasi produksi. Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif.

b. Globalisasi pembiayaan Perusahaan global mempunyai Akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia.

c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang.

d. Globalisasi jaringan informasi Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama.

e. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengaruh globalisasi ekonomi terhadap perkembangan Ekonomi di Indonesia ?

D. Pembahasan

I. Proses Globalisasi Ekonomi

(5)

Penyebab globalisasi perdagangan merupakan karena terjadinya peningkatan luar biasa dalam aktivitas perdagangan global yang kemudian menimbulkan saling ketergantungan dari bagian-bagian ekonomi global. Secara ekonomi perkembangan ini disebabkan oleh adanya kecenderungan spsesialisasi, kuatnya kompetisi antar perusahaan atau antar negara, serta kemajuan dalam transportasi dan komunikasi akhir-akhir ini. Bagi suatu negara, akibat dari gejala ini adalah ketergantungan yang semakin besar dari ekonomi negara tersebut terhadap aktivitas perdagangan.

Globalisasi ekonomi Indonesia memiliki peranan yang aktif dalam berbagai lembaga ekonomi internasional. Diantaranya adalah Bank Dunia, IMF, dan WTO. Indonesia juga anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak yang disebut OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Karena Indonesia saat ini merupakan negara pengimpor minyak, menyebabkan keanggotaannya sedang dikaji lagi.

Dalam kaitannya dengan globalisasi ini dimana dibutuhkan dukungan dan kerjasama antara pihak pemerintah dengan pemerintah negara lain dengan MNC (multinational coorporations) baik itu tertuang dalam wadah kerangka kerjasama ekonomi regional dalam kawasan (ASEAN, Uni Eropa) atau wadah lembaga atau badan international (IMF, WTO, World Bank) yang lain (Rudy, 2003 : 37). Bank Dunia atau World Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri tahun 1944. Pada awalnya, focukus utama dari bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar bagi negara-negara di dunia khususnya Negara-negara berkembang.

Globalisasi ekonomi lahir karena aktivitas-aktivitas perusahaan multinasional (MNC) yang melewati batas negara. Globalisasi ini dipicu oleh persaingan ekonomi yang semakin tajam yang membuat setiap perusahaan berkepentingan untuk memperoleh akses terhadap barang mentah atau buruh yang murah di dunia ketiga sebagai sumber daya saing. Sementara itu aktivitas produksi di negara maju, kebanyakan didorong oleh strategi menghindari hambatan perdagangan dan kedekatan pasar.

(6)

Globalisasi ekonomi merupakan aktifitas ekonomi global yang tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah, atau kehidupan ekonomi global yang bersifat bebas. Artinya kita bisa saja mendirikan suatu usaha didaerah manapun tak terkecuali diluar negeri . Dengan adanya globalisasi ekonomi akan menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan ekonomi negara kita yaitu negara Indonesia.

Secara ekonomi, negara Indonesia mempunyai ketergantungan pada perdagangan, produksi dan finansial internasional. Oleh karena itu Negara Indonesia rentan terhadap tekanan internasional atau globalisasi. Globalisasi ekonomi telah mendorong integrasi ekonomi global yang didorong oleh aliran uang dan informasi pada satu sisi, dan perdagangan dan investasi pada sisi yang lain.

Dalam konteks ini, Garrett mengemukakan bahwa daamak integrasi ekonomi global terhadap ekonomi nasional terjadi melalui tiga mekanisme, yaknitekanan perdagangan yang semakin kompetitif, multinasionalisasi produksi, dan integrasi pasar keuangan. Semakin menajamnya kompetisi perdagangan merupakan komponen utama dalam globalisasi konvensional dan hal ini telah diakui secara umum, meskipun sebenarnya kompetisi itu tidak hanya terjadi dalam perdagangan, tetapi juga dalam memperebutkan investasi.

Globalisasi ekonomi juga berdampak pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu Negara. Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

Pengaruh lain globalisasi ekonomi adalah berhubungan erat dengan Multinasionalisasi produksidan ancamanperusahaan-perusahaan multinasional yang dapat memindahkan lokasi produksi mereka dari satu negara ke negara lain dalam rangka mencari keuntungan terbesar. Dampak multinasionalisasi produksi ini adalah pada bidang biaya produksi dan pemerintahan intervensionis. Pemerintah nasional harus menerapkan kebijakan pasar bebas jika mereka ingin berkompetisi dalam perebutan investasi dan penyediaan tenaga kerja oleh perusahaan– perusahaan multinasional.

(7)

negara manapun, bahkan oleh negara superpower sekalipun. Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.

Globalisasi juga berdampak pada tingkat melajunya serangan liberalisasi perdagangan dan investasi oleh negara maju ke negara berkembang termasuk Indonesia. Penanaman modal asing dan bantuan luar negeri merupakan peran utama dalam melaksanakan pembangunan ekonomi dan juga menentukan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pembangunan industry-industri oleh penanaman modal, khususnya modal asing, perbaikan sarana prasarana dengan menggunakan bantuan luar negeri merupakan keterkaitan yang tidak terbantahkan adanya peran yang dilakukan oleh modal asing dan bantuan luar negeri demi mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang memuaskan sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan pada setiap masyarakat.

Prospek pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi dinilai sangat baik. Globalisasi membuka jalur perdagangan dunia dan menjadikan praktek niaga menjadi lebih mudah. Selain itu juga mengingat adanya praktek neoliberalisme yang membuka kesempatan bagi negara-negara berkembang untuk membuka pintu ekonominya secara lebar-lebar. David Harvey (2007) dalam Neoliberalism on Trial mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat disertai dengan meningkatnya kemajuan ekonomi. Meski Globalisasi telah membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pada kenyataannya globalisasi tidak benar-benar dapat mengentas kemiskinan dan ketidaksetaraan yang ada di dunia.

(8)

adanya deregulasi dalam sistem keuangan memungkinkan aktivitas redistribusi melalui spekulasi bahkan berbagai modus lainnya. Ketiga yakni adanya penciptaan krisis, manajemen, dan manipulasi pada perekonomian dunia telah berkembang menjadi seni redistribusi deliberatif kekayaan dari negara-negara miskin untuk negara maju. Bantuan IMF bagi negara berkembang dinilai hanya upaya ‘pemerasan’ bukannya membantu memulihkan perekonomian. Terakhir yakni state redistribution yakni adanya pengalihan uang publik untuk keuntungan perusahaan yakni melalui adanya pajak, privatisasi, dan pengalihan aset. Keempat poin tersebut menunjukan bahwa praktek neolberalisme hanya menguntungkan pihak elit.

Beberapa fakta mengenai ketidakmampuan neoliberalisme dan globalisasi dalam memajukan perekonomian dikemukakan oleh David Harvey (2007). Pendapatan pertumbuhan agregrat global pada tahun 1960 berada pada posisi 3.5% dan bahkan hanya turun menjadi 2,4% pada tahun 1970. Namun tingkat pertumbuhan selanjutnya dari 1,4% dan 1,1% untuk tahun 1980 dan 1990 ( dan tingkat yang nyaris menyentuh 1% sejak tahun 2000 ) menunjukkan bahwa neoliberalisasi secara luas telah gagal untuk merangsang pertumbuhan di seluruh dunia. Selain itu,selama tahun 1990an, pendapatan perkapita Rusia menurun sebesar 3,5 persen per tahun, kondisi yang sama juga dialami oleh Ukraina yang membuat penduduk jatuh ke dalam kemiskinan. Di negara-negara Amerika Latin neoliberalisasi mengalami stagnansi dan diperburuk dengan keruntuhan ekonomi yang dialami oleh Argentina (Hervey, 2007). Contoh-contoh tersebut merupakan sebuah gambaran nyata bahwa neoliberalisasi dalam globalisasi tidak dapat mengentas kemiskinan.

(9)

juga menunjukan bahwa globalisasi menyebabkan adanya ketimpangan ekonomi dalam masyarakat.

Globalisasi memang berperan dalam memajukan ekonomi terutama karena peran teknologi dan media yang memudahkan kegiatan ekonomi, Namun, tidak untuk mengentas kemiskinan dan mengatasi ketimpangan ekonomi. Adanya globalisasi yang dapat membuka jalur perdagangan bebas serta privatisasi, financialisasi, lembaga IMF, World Bank dan berbagai konsep lainnya yang diusung neoliberalis nytanya hanya berlaku bagi negara maju, dan belum dapat mengentas masalah-masalah ekonomi yang ada di negara Berkembang. Sebagai contoh yakni perekonomian meksiko. Walaupun Meksiko bergabung pada perdagangan bebas North American Free Trade Area (NAFTA), pembukaan ekonomi Meksiko melalui NAFTA malah berdampak negatif (Stiglitz, 2006). Dampak negative tersebut salah satunya dalam lapangan pekerjaan yang dapat menurunkan kemampuan perekonomian. Meksiko kehilangan separuh dari lapangan pekerjaan dari tahun 1988 sampai 1994 sebagai imbas dari kebijakan privatisasi. Sampai dengan tahun 2000 jumlah perusahaan negara mengalami penurunan luar biasa menjadi hanya 200 perusahaan dari 1.100 perusahaan di tahun 1982 (Stiglitz, 2006). Bahkan, NAFTA membuat Meksiko lebih bergantung pada Amerika Serikat, yang berarti bahwa ketika ekonomi AS buruk, begitu pula Meksiko (Stiglitz, 2006). Hal demikian menunjukan bahwa Peran NAFTA hanya akan memperburuk masalah ekonomi Meksiko, kebijakan yang dilaksanakan tidak dapat menyentuh hal-hal detail dalam sebuah perekonomian negara berkembang.

(10)

Indonesia yang merupakan Negara berkembang memiliki permasalahan ekonomi yang berbeda dengan Negara maju, kurangnya elastisitas penawaran yang menghalangi pertumbuhan ekonomi, penggunaan alat-alat tradisional yang tidak dapat meningkatkan produktivitas dibidang pertanian. Kurangnya imu pengetahuan membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam menggarap ilmu dan teknologi yang baru, selain itu disisi lain pengenalan tekonologi baru di sektor industri , proses industri terkadang cendredung padat modal. Akibatnya pengangguran bertambah meskipun ada perbaikan disektor tertentu yang merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia

Globalisasi merupakan suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Globalisasi ekonomi telah menimbulkan tantangan baru bagi ekonomi nasional yaitu semakin kuatnya kompetisi, multinasionalisasi produksi, dan integrasi keuangan global. Tantangan baru tersebut digerakkan oleh institusi internasional dan institusi transnasional melalui aktor globalisasi yang diperankan oleh actor-aktor utama yaitu WTO, IMF, dan Bank Dunia. Ketiga aktor globalisasi tersebut menetapkan aturan-aturan seputar investasi, intelectual Property Ringts dan kebijakan internasional. Dalam menghadapi globalisasi ekonomi, Indonesia menggunakan strategi pengakuan timbal balik dan strategi koordinasi, serta berperan aktif dalam proses negosiasi pembentukan institusi internasional agar tidak merugikan kepentingan nasional. Selain itu menciptakan hukum perundang-undangan, khususnya penanaman modal asing yang mengakomodir kepentingan nilai global, termasuk nilai-nilai perekonomian pasar global serta menjaga dan mengatur harmonisasi hubungan antar aspek sebagai dampak globalisasi untuk

dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan perikonomian nasional dan masuknya modal asing.

(11)

krisis ekonomi. Dalam pertumbuhan ekonomi, globalisasi berperan penting baik dalam hal memajukan namun juga sekaligus mengakibatkan ketimpangan serta kesenjangan.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, Budi. 2006,Globalisasi Peluang atau Ancamanbagi Indonesia, Jakarta : Erlangga.

Sutrisno, Endang.2007,Bunga RampaiHukumdanGlobalisasi,Yogyakarta : Genta Press

Martin, Khor. 2002,Globalisas : Perangkap Negara–Negara Selatan, Yogyakarta : Cindelaras PustakaRakyat Cerdas.

Fakih, Mansour. 2002, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakart : Pustaka Pelajar.

May, Rudy. 2003, Hubungan Internasional Kontenporer dan Masalah-Masalah Global : Isu, Konsep, Teori dan Paradigma,Bandung : PT refika Aditama.

Harvey, David. 2007. Neoliberalism on Trial dalam A Brief History of Neoliberalism p.152-183. Oxford: Oxford University Press

Stiglitz, Joseph E. 2006. Chapter 3: making Trade Fair dalam Making Globalization Work. New York : W. W. Norton & Company

Referensi

Dokumen terkait

Sementara sampai dengan tahun 2014, Penyelian Mitra Tani (PMT) yang merupakan pendamping yang telah direkrut sebanyak 1528 orang, Tujuan PUAP adalah; (1)

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh substitusi tepung bekatul dan tepung rebon pada crackers sebagai sumber protein, serat, dan kalsium terhadap karakteristik

Membran sel adalah fitur universal yang di miliki oleh semua jenis sel, berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan seldengan lingkungan

Bagaimana hasil yang diperoleh melalui permainan edukatif “puzzle kata” untuk meningkatkan kosakata bahasa Arab pada siswa di MIN Sumurrejo

Carut-marutnya, perpolitikan di negara Indonesia saat ini, lebih disebabkan oleh pemahaman yang dangkal para elit politik terhadap substansi sejarah peradaban dan budaya masa lalu

Di dalam Tabel 1 terlihat bahwa primer yang dapat digunakan sebagai penanda gen antosianin adalah primer yang telah dikonfirmasi melalui polimorfisme pita DNA pada

Dengan sumberdaya yang optimal maka daya tahan suatu bank terhadap pesaingnya dan terhadap krisis akan semakin kuat, sehingga akan mempengaruhi tingkat efisiensi dari bank

Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek, Konsep dan Kasus,Seri Manajemen Bank No.66, Damarmulia Pustaka, Jakarta.. Manajemen Keuangan Teori, Konsep