• Tidak ada hasil yang ditemukan

Derek Tangan Kerek Dengan Perkisaran Pla

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Derek Tangan Kerek Dengan Perkisaran Pla"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI DISKUSI KELOMPOK A

(Derek Tangan, Kerek Dengan Perkisaran Planit, Kerek Ulir, Dan Kerek Weston Berulir)

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK Untuk memenuhi tugas matakuliah

Pesawat Angkat

yang dibina oleh Bapak Purnomo

Oleh

A’an Lathif Al Faqih 130513605983 Andreas Matulandi 130513605982 Anjar Hastomo G 130513605989 Bambang Adi Subroto 130513605986 Bambang Setiawan 130513605963 Buyung Try Nasution 130513605994

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

(2)

April 2015

A. DEREK TANGAN

Derek tangan ini terdiri dari tabung pengikal dan engkol pemutar atau tangkai pengikal. Pada tabungnya dibelitkan tali-beban, sedangkan gayanya bekerja pada tangkainya. Penularan dari tangkai kepada tabungnya dikerjakan dengan perantara roda-roda gigi secara langsung dan tidak langsung.

1. Penularan tingkat langsung atau tunggal

Roda gigi t1 memutar t4 sehingga jika t1 diputar 1 kali, t4 akan berputar t1 t4 kali.

Gambar C.1

Dengan demikian maka berlaku rumus: (catatan = t adalah jumlah gigi atau bisa juga diameter roda)

Dengan usaha

Jika engkol pemutar berputar 1 kali akan menghasilkan persamaan: Usaha olehengkol pemutar=¿K0×2πl ×n … …(n=jumlah putaran) Usaha olehengkol pemutar=¿K0×2πl ×1

Usaha pada engkol pemutar=¿K0×2πl

Usaha olehbeban=¿L ×2πR ×n … … … … …(n=jumlah putaran) Usaha olehbeban=¿L ×2πR ×t1

t4

Sesuai hukum kesetimbangan usaha maka didapatkan persamaan: Usaha pada engkol pemutar=Usaha olehbeban

(3)

K0=

Dengan rumus hasil guna akan didapatkan:

Contoh Soal

Sebuah derek tangan tipe tunggal digunakan untuk mengangkat beban seberat 450 kg, jika t1=10, t4=50, l = 15 cm berapa tinggi angkat beban jika engkol pemutar diputar 10 kali dan jari tabung tempat belitan tali (R) = 35 cm ?

Mencari besarnya K0

K0=L× R ×t1

(4)

Usaha olehbeban=¿L ×tinggi angkat beban

Sesuai hukum kesetimbangan usaha maka didapatkan persamaan: Usaha pada engkol pemutar=Usaha olehbeban

K0×20πl=L× tinggi angkat beban tinggi angkat beban=K0×20πl

L

tinggi angkat beban=210kg ×20π(15cm) 450kg

tinggi angkat beban=197920,34cm

450kg =439,82cm 2. Penularan tingkat tidak langsung atau rangkap

Roda gigi t1 memutar t2 selanjutnya t3 yang satu poros dengan t2 memutar t4,

sehingga jika t1 berputar 1 kali, t2 berputar t1

t2 kali dan t4 akan berputar t1

t2× t3

t4 kali.

Gambar C.2 Dengan demikian maka akan berlaku persamaan:

Dengan usaha

Jika engkol pemutar berputar 1 kali akan menghasilkan persamaan:

Usaha olehengkol pemutar=¿K0×2πl ×n … … … … …(n=jumlah putaran) Usaha olehengkol pemutar=¿K0×2πl ×1

Usaha pada engkol pemutar=¿K0×2πl

Usaha olehbeban=¿L ×2πR ×n … … … … …(n=jumlah putaran) Usaha olehbeban=¿L ×2πR ×t1

t2× t3 t4

(5)

Usaha pada engkol pemutar=Usaha olehbeban

Dengan rumus hasil guna akan didapatkan:

Contoh Soal

(6)

2m=y ×4m Mencari hasil guna roda A dan B

(7)

Gambar C.3

Pada gambar diatas melukiskan sebuah Derek tangan dimana tabung pengikalnya dilengkapi dengan 2 buah roda gigi t4 yang masing-masing digerakan oleh roda gigi t1. Perlu diperhatikan bahwa dua pasang roda gigi itu harus mempunyai jumlah gigi yang sama banyaknya. Bila tidak demikian derek tidak akan berarti karena akan memperbesar puntiran belaka, baik pada tabung maupun poros engkolnya, dan juga merusakan gigi-giginya.

B. KEREK DENGAN PERKISARAN PLANIT

Gambar dibawah ini merupakan gambar kerek dengan perkisaran planit, atau yang biasa disebut dengan kerek planit.

(8)

Untuk menentukan perputan antar roda gigi, maka tabung E dianggap tidak berputar dan yang berputar adalah roda gigi D. Dengan demikian jika roda A kita diputar sekali, maka

roda B akan berputar t

t₂ kali, begitu juga dengan roda C, banyaknya gigi yang

dipindahkan adalah tt

x t

gigi. Maka dari itu roda D berputar sebanyak tt

x

t

t₄ putaran, sehingga titik Z₁ pada roda D akan berpindah ke Z2.

Pada keadaan sebenarnya yang berputar adalah tabung E sedangkan sarang gigi D tidak berputar, karena sarang gigi D dipasang pada rumah kerek. Oleh sebab itu jika seluruh roda diputar, titik Z₂ akan kembali pada kedudukan semula yaitu pada titik

Z₁ , Sehingga roda E berputar sebanyak tt

x

tt putaran ke kanan dan jumlah

putaran roda gigi A

= 1+

tt

x

tt kali

=

tx tt₄+tx tx t₃ Maka didapat rumus :

η=Usaha L

(9)

Contoh Soal

Misalkan tA=12, tB=27, tC=9, tD=48

RE=R2=20 cm dan RA=R1=14 cm

η tabung=80%,ηA=95%

ηB dan ηC=90%, L=3000kg, K=?

Jawab: ηtot =η tabung∙ηA∙ηB∙ηC

=0,8×0,95×0,9×0,9

=0,6156

K=L∙ R2 R1 ×

t1∙ t3 t2∙ t4+t1∙t3

× 1 ηtot

¿3000kg ∙20cm 14cm ×

129 2748+129×

1 0,6156

¿4285,714kg ×0,077×1,624

¿535,92kg

(10)

Keadaannya berbeda dengan gambar sebelumnya akan tetapi prinsip kerjanya sama. Rantai pengangkatnya dibelitkan pada roda K. Roda ini dapat bergerak pada ulir dari piringan H karena piringan H dipasak pada poros O, maka roda gigi t₁ yang dipasak pada poros tersebut akan bergerak bersama-sama dengan piringan H.

Pada saat menaikkan beban

Roda K diputar kekanan sehingga pada uliran roda H dapat bergerak kekiri. Piringan penghalang P yang dipasang tepat pada bibir roda H, tertekan kekiri, begitu pula cincin kulit S. Akhirnya K akan menekan P dan S begitu kerasnya pada H, sehingga H turut memutar bersama-sama dengan K, begitu pula poros O dan roda gigi t1.

Putaran dari O itu oleh t1 ditularkan kepada roda-beban L, dengan perantaraan t2 yang disatukan dengan t3. Dengan demikian terbawalah pena A yang dipasang cicin B. Karena cincin B roda dan roda beban L dipasak pada bos E, yang dapat berputar bebas pada poros O, maka bebannya dapat terangkat.

Pada waktu K tidak berputar, H, S, P dan K masih merupakan satu ikatan yang keras, oleh karena itu beban tidak akan dapat turun sendiri disebabkan penghalangnya sudah masuk dalam gigi dari roda penghalang P.

Menurunkan beban

P

(11)

Apabila roda K diputar kekiri, roda ini bergerak ke kanan dan tekanan antara K, P, S dan H berkurang, sehingga H memutar ke kiri disebabkan adanya beban yang selalu menarik. Pada kejadian ini penghalang P tetap diam ditempat, sedangkan cicin S bergeser padanya. Untuk menghentikan turunnya beban, roda K cukup diputarkan ke kanan sedemikian rupa sehingga timbul gesekan yang cukup besarnya untuk menghentikan putarannya S dan H.

C. KEREK ULIR

Sebuah kerek yang berulir dan terdiri dari poros ulir A (worm) dan roda ulir B. rantai pengangkatanya dibelitkan pada piringan D. sudut ulirnya kebanyakan dibuat lebih besar daripada sudut geseknya, sehingga hasil gunanya dapat bertambah besar, akan tetapi sebaliknya kerapatan uliran tidak lagi terjamin. Kerapatan tersebut pada kerek ini terjadi dari tekanan Q, yang bekerja menurut sumbu poros ulir (worm) A dan menekankan ujung poros pada bidang-geseknya.

Selama beban terangkat, roda penghambatnya berputar bersama-sama dengan poros ulir disebabkan adanya gesekan yang kekal itu. Pada ketika poros ulir tidak diputarkan, segera pula penghalangnya menyangkut pada roda penghambat, karena itu poros ulir tidak begerak.

Jika kita ingin menurunkan bebannya, diperlukan gaya yang kuat untuk mengatasi gesekan tersebut diatas.

Dari kerek ulir seandainya diketahui:

(12)

Jari-jari roda C = r

Gaya pengangkatnya = K

Bebannya = L

Roda B mempunyai = t gigi

Uliran pada poros A berulir-rangkap.

Jumlah hasil guna = ɳ

Maka jika. D diputar sekali, usaha K = K x 2π R.

Sementara itu poros A berputar sekali juga dan memindahkan 2 gigi dari roda B, sehingga

B membuat: 2t putaran begitu pula C, sebab C dipersatukan dengan B. disebabkan C

membuat 2

t putaran, beban L akan naik.

1

Misalkan RD=25cm, RC=12cm, tB=60 gigi, dan K=40kg

(13)
(14)

D. KEREK WESTON BERULIR

Misalnya ditentukan:

Jari-jari roda R1 = R1

Jari-jari R2 = R2

Banyak gigi roda ulir = t

poros ulirnya berulir tunggal jari-jari roda pengangkat = R

hasil guna seluruhnya = ɳ

Apabila K memutar sekali 12 usaha K = K x 2πr sedang usaha

L = L x 2π(R1 – R2) × 1t ×12

Jadi

ɳ

=

L . π

(

R1−R2

)

× 1

t K ×2π R

K=L

(

R1−R2

)

2R . t ×

(15)

Contoh Soal

Jika diketahui R=30cm, R1=25cm, R2=10cm, t=50, K=20kg, dan L=3000kg, tentukan berapa besarnya efisiensi total kerek weston berulir tersebut!

Jawab: K=L

(

R1−R2

)

2∙ R ∙ t ×

1

ɳ →ɳ=

L

(

R1−R2

)

2∙ R ∙ t ∙ K

¿3000kg ∙(25cm−10cm) 230cm ∙5020kg

¿0,75=75

Gambar

Gambar C.2Dengan demikian maka akan berlaku persamaan:
Gambar C.3Pada gambar diatas melukiskan sebuah Derek tangan dimana tabung pengikalnya

Referensi

Dokumen terkait

Jika roda hanya bertran- slasi, maka titik pusat O (disebut titik pusat massa ) dan titik pada roda (misal titik P dan Q) bergerak dengan kecepatan sama dan menempuh jarak yang

Ds merupakan diameter minimum poros untuk diameter ringfeeder, dari gambar poros yag tertera pada hasil perhitungan pemilihan roda gigi reduksi dari katalog Flender Ø105,

Pada kondisi roda gigi yang mengalami patah setengah gigi memiliki spektrum getaran yang hampir sama dengan kondisi aus dimana GMF dan frekuensi side band

Roda alat tanam berputar saat alat bergerak maju di lintasan penanaman sehingga as roda yang terhubung dengan as metering device menggunakan bevel gear (gigi 16)

Dengan memasangkan dua roda gigi lurus pada sistem transmisi mesin sehingga menghasilkan putaran berlawanan pada poros sikat bagian atas yang ditransmisikan dari

Pada kondisi roda gigi yang mengalami patah setengah gigi memiliki spektrum getaran yang hampir sama dengan kondisi aus dimana GMF dan frekuensi side band

Dongkrak ringan terdiri atas satu tangkai batang bergerigi yang ujungnya berkepala untuk menopang beban, sebuah roda gigi dan tangkai pemutar pada poros roda gigi.. Roda

Dalam hal ini, perbandingan penyambungan roda gigi output dengan roda gigi counter, maka momen torsinya terjadi pada poros input, pada saat mesin distart terjadi beban yang